Anda di halaman 1dari 1

KETERIKATAN TERHADAP HUKUM SYARA’

Target Pembahasan :
1. Peserta didik memahami apa itu Hukum Syara’
2. Peserta didik memahami bahwa keterikatan terhadap hukum syara’ adalah kosekwensi ke imanan atau konsekwensi
dari memilih Aqidah Islam sebagai Pemikiran menyeluruh dan Mendasar dalam hidupnya.
3. Peserta didik memahami bahwa terikat kepada Hukum syara itu kewajiban yang tidak bisa di tawar tawar.

Konsekwensi dari AQIDAH ISLAM  Tunduk dan Taat kepada Allah SWT (Al Quran) dan Rasulullah (Al Hadist) dengan
Pasrah (Q.S. An Nisa : 65,Al Hasyr : 7)  Terikat dengan Hukum Syara’

Hukum Asal tentang Perbuatan Manusia:


‫االصل في األ فعل التقيد باحكا م الشر عي‬
Hukum asal perbuatan Hamba adalah terikat HUKUM SYARA’

Defenisi Hukum Syara’

HUKUM SYARA ADALAH SERUAN DARI SANG PEMBUAT HUKUM (ALLAH & Rasulullah SAW) TENTANG PERBUATAN
HAMBA (Nizhomul Islam bab Hukum Syara hal 115)

Siapa saja sang PEMBUAT HUKUM (As-Syari’) :


1. Allah SWT Al Quran  Pedoman Hidup/Undang Undang/Rambu kehidupan.Q.S Al Maidah 44,45&47)
2. Rasulullah SAW  Hadist  Perbuatan, Perkataan dan Diamnya Rasul SAW (An Nisa : 59, Al An’am : 50)
3. Ijma Sahabat Kesepakatan Para sahabat yang berasal dari Dalil Al Quran & Hadist (At Taubah : 100)

Seruan As-Syari’ tentang PERINTAH Tegas (Jazm) Wajib


Tidak Tegas (Ghoiru Jazm) Sunnah
Perbuatan Hamba  LARANGAN Tegas Haram
Tidak Tegas (Ghoiru Jazm) Makruh
(Disebut jugu Ahkamul Khomsa)
Pilihan Mubah
Hukum Asal tentang Benda :
ْ َ‫شيَا ِء فِي األ‬
‫ص ُل‬ ْ َ‫احةُ ْاأل‬
َ َ‫التَّ ْح ِر ْيم َدلِ ْي ُل يَ ِر ْد لَ ْم َما ْا ِإلب‬
Hukum asal benda adalah Mubah selama tidak ada dalil yang mengharamkannya

CAKUPAN HUKUM SYARA’:

1. Hubungan Manusia dengan Allah SWT (HabbluMinallah) Aqidah dan Ibadah


2. Hubungan Manusia dengan Dirinya sendiri (Habbluminnafs) Pakaian, Makanan dan Minuman
3. Hubungan Manusia dengan Manusia lain (Habbliminnas) kita dengan Ortu (Ihsan), Anak (Amanah, nafkah),
Suami/Istri (Nafkah, Kehidupan khusus,dll), Tetangga (Fitnah, Ghibah,curi), Masyarakat (Dakwah, jaul beli, zina,
khomar,dll), Negara(Hukum potong tangan, cambuk, riba, judi, miras, Ekonomi, Perdagangan, Politik, Sosial,
Hukum, kesehaatan, pertambangan, pendidikan, dll)

SUMBER SUMBER HUKUM SYARA :

1. Al Quran  Kalam Allah SWT yang diturunkan melalui perantara malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW yang
mengatur habbluminnallah, habbluminannafs, dan habbluminnas.
2. Al Hadist  Perkataan, Perbuatan dan Taqrir (ketetapan/persetujuan/diamnya) Rasulullah SAW terhadap
sesuatu hal/perbuatan seorang shabat yang diketahuinya.
3. Ijma Shabat  Kesepakatan yang dilakukan oleh Shabat nabi SAW terhadap suatu hukum.
4. Qiyas  menyamakan suatu kejadian yang tidak ada nashnya dengan suatu kejadian yang sudah ada
nash/hukumnya karena disebabkan adanya kesamaan dua kejadian itu dalam sebab (‘illat) hukumnya.

Kesimpulan :

1. Individu yang terikat dengan hukum syara akan Meninggalkan yang Haram, mendahulukan yang Wajib lalu
melaksanakan yang Sunnah, dan sedikit melaksanakan yang Makruh dan Mubah.
2. Individu yang terikat dengan Hukum Syara akan berupaya sekuat mungkin untuk melaksanakan yang Wajib
sekalipun Susah.

Anda mungkin juga menyukai