(HUKUM ISLAM)
ETIMOLOGI AD-DIEN
إن الدين عند هللا اإلسالم َ
Sesungguhnya ad-Dien (agama) yang diterima di sisi
Alloh hanyalah Islām. (QS. Al-Imron: 19)
Tunduk/Taat
ُف َما َ ك ِك ْدنَا لِيُوس َ ِفَبَ َدَأ بَِأ ْو ِعيَتِ ِه ْم قَ ْب َل ِو َعا ِء َأ ِخي ِه ثُ َّم ا ْستَ ْخ َر َجهَا ِم ْن ِو َعا ِء َأ ِخي ِه َك َذل
ق ُك ِّلَ ت َم ْن نَ َشا ُء َوفَ ْو ٍ ان لِيَْأ ُخ َذ َأ َخاهُ فِي ِدي ِن ْال َملِ ِك ِإاَّل َأ ْن يَ َشا َء هَّللا ُ نَرْ فَ ُع َد َر َجا َ َك
ِذي ِع ْل ٍم َعلِي ٌم
“
Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum
(memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan
piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk
(mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum
saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah
menghendaki-Nya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami
kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada
lagi Yang Maha Mengetahui.” (QS. Yusuf: 76)
ETIMOLOGI AD-DIEN
ّ ملكمصرPحكم
{ لملكPPى ِدينِاPPP } ِفPلمسروقالPP مثلياPريمPلضربوتغPP اP عندهPزاؤهPألنج
السترقاقPPا
ARTI TERMINOLOGI:
Sesuatu yang dijadikan jalan oleh manusia dan
diikuti (ditaati) baik berupa keyakinan, aturan,
ibadah, maupun yang semacamnya, benar maupun
salah.
Arti Etimologi:
Jalan menuju sumber air. (Lisan Al-Arab, 8/175.
Madzhab atau ajaran agama. (Tafsir Al-Qurthubi,
16/163).
Aturan dan undang-undang.
Apa yang Alloh tetapkan untuk hamba-hamba-Nya.
ASY-SYARIAH [ةPلشريعPP]ا
Arti Terminologi:
Manna’ Qothon
Syariat islam adalah semua aturan yang Alloh
turunkan untuk para hamba-Nya, baik terkait
masalah aqidah, ibadah, muamalah, adab, maupun
akhlak. Baik terkait hubungan makhluk dengan
Alloh, maupun tatanan hidup antar berbagai suku
bangsa yang beraneka-ragam, untuk mengatur
hubungan manusia dg Alloh, serta hubungan antar
sesama mereka dalam rangka merealisasikan
kebahagiaan hidup mereka di dunia dan akhirat.
(Tarikh Tasyri’ Al-Islami, hlm: 13)
ASY-SYARIAH [ةPلشريعPP]ا
Arti Terminologi:
Dr. Athiyah Fayyadh
Makna Umum:
Syariat mencakup seluruh hukum yang menjadi
ketetapan Alloh dan diwajibkan kepada hamba-
hamba-Nya. Hukum ini disampaikan melalui wahyu
yang turun atau melalui lisan rosul-Nya
ASY-SYARIAH [ةPلشريعPP]ا
Arti Terminologi:
Dr. Athiyah Fayyadh
Makna Khusus:
Mencakup sebagian dari hukum – hukum syar’i karena adanya sebab
dan kebutuhan tertentu.
Syariat dg Aqidah:
hal – hal yang berkaitan dengan hukum – hukum fisik. Seperti
hubungan antara manusia dengan Robbnya, dengan sesama manusia,
dengan alam, dan juga dengan kehidupan.
Syariat dg Fiqh:
syariat merujuk kepada hukum yang berasal dari wahyu atau Alloh
Ta’ala. Sedangkan fiqh merujuk kepada hukum yang merupakan hasil
dari ijtihad para mujtahid
Pembagian Syariat/Hukum Islam/ Hukum
Amaliyyah (Makna Khusus)
Pembagian Syariat/Hukum Islam/
Hukum Amaliyyah (Makna Khusus)
Pembagian Syariat/Hukum Islam/
Hukum Amaliyyah (Makna Khusus)
Pembagian Syariat/Hukum Islam/
Hukum Amaliyyah (Makna Khusus)
1. Hukum Taklifi
Tuntutan Alloh Ta’ala yang berkaitan dengan perintah dan
larangan atau (titah ) Alloh Ta’ala yg berhubungan dg
perbuatan mukallaf (muslim, baligh, dan berakal sehat), baik
berupa tuntutan, pilihan.
2. Hukum Wadz’i
Adalah perintah Alloh Ta’ala yang berkaitan
dengan sebab, syarat, atau penghalang bagi
adanya sesuatu.
Dalam ushul fikih, hukum wadz’i terdiri dari,
sebab (sabab), syarat (syarth), penghalang
(mani’), rukhsoh (keringanan), azimah (hukum
yang tidak berubah), shohih (sah), dan batal (batil
atau fasid).
Pembagian Syariat/Hukum Islam/
Hukum Amaliyyah (Makna Khusus)
Macam-Macam Hukum Wadz’i
Sebab (Sabab)
Kondisi atau sifat yang menjadikan suatu sebab atau
tanda keberadaannya karena ada hukum syariat.
Misalnya, datangnya Idul Fitri ditandai dengan
kemunculan hilal.
Syarat (Syarth)
Sesuatu keberadaan hukum yang syariatnya
tergantung kepadanya. Misalnya, setelah
melaksanakan wudlu seseorang belum dikatakan
bahwa sholatnya sah karena untuk melaksanakan
sholat ada berbagai syarat lain yang harus terpenuhi.
Pembagian Syariat/Hukum Islam/
Hukum Amaliyyah (Makna Khusus)
Penghalang (Mani’)
Segala sesuatu yang dapat menyebabkan batalnya
hukum ataupun meniadakan hukum. Misalnya,
seseorang perempuan yang sedang haid tidak boleh
melakukan sholat.
Rukhsoh (Keringanan)
Suatu perubahan dari yang berat menjadi ringan atau
juga yang lebih mudah. Alloh Ta’ala memberikan
keringanan dalam suatu kondisi dan situasi khusus.
Pembagian Syariat/Hukum Islam/
Hukum Amaliyyah (Makna Khusus)
Macam-Macam Hukum Wadz’i
Shohih (Benar/Tepat)
Kondisi yang terkait dengan keberlangsungan atau
keteranggapan.
Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani dalam Asy-Syakhshiyyah
al-Islâmiyah juz III menyatakan ash-shihhah adalah
muwâfaqoh amri asy-syâri’ (sesuai ketentuan Asy-Syâri’).
Secara faktual, suatu perbuatan dikatakan absah jika
memenuhi semua rukun dan syarat-syaratnya.
Wahbah az-Zuhaili dalam Ushûl al-Fiqhî al-Islâmi
menyatakan, ash-shahîh adalah perbuatan mukallaf yang
memenuhi syarat-syarat dan rukunnya berdasarkan
tatacara yang dituntut dan memberikan implikasi secara
syar’i.
Pembagian Syariat/Hukum Islam/
Hukum Amaliyyah (Makna Khusus)
Macam-Macam Hukum Wadz’i
Batal/Batil (Sia-Sia)
al-buthlân (al-bâthil) adalah lawan dari ash-shihhah (ash-shahîh),
yakni lawan dari absah.
bâthil bermakna: ‘adamu muwâfaqah amri asy-syâri’ (tidak
sesuai ketentuan Asy-Syâri’).
Maksudnya, tidak terwujudnya hasil dari perbuatan itu di dunia,
yakni:
• tidak mendatangkan balasan (ghayru mujzi`in),
• tidak membebaskan dari tanggungan (ghayr mubri`i li adz-
dzimmah)
• tidak menggugurkan qadhâ’ (ghayr musqithin li al-qadhâ’)
serta mendatangkan sanksi di akhirat.
Dengan kata lain batal adalah kondisi yang tidak terkait dengan
keberlangsungan atau keteranggapan,
Pembagian Syariat/Hukum Islam/
Hukum Amaliyyah (Makna Khusus)
Contohnya:
1. Majhul (ketidakjelasan) harga. Jika disebutkan harganya, maka fasad
menjadi hilang.
2. Gharar (penyesatan atau penipuan),
3. Ikroh (paksaan)
Implikasinya: akad tidak sah dan haram untuk dilakukan karena adanya
kekurangan dalam akad. Jika telah terjadi, kedua belah pihak boleh
memfasakh (dibatalkan).
Pembagian Syariat/Hukum Islam/
Hukum Amaliyyah (Makna Khusus)
ٰ
ِ ُول ِإاَّل نُو ِحي ِإلَ ْي ِه َأنَّهُ اَل ِإلَهَ ِإاَّل َأنَا فَا ْعبُ ُد
ون َ َِو َما َأرْ َس ْلنَا ِم ْن قَ ْبل
ٍ ك ِم ْن َرس
Teori Kedaulatan
KEDAULATAN
Arti Etiologi;
• Arab; Daulah> Kekuasaan/Kewenangan
• Latin; Supremus> tertinggi
Arti Terminologi/Istilah:
KBBI:
Kekuasaan tertinggi yang dimiliki atas pemerintahan negara,
daerah dan sebagainya.
Miriam Budiardjo:
Kekuasaan tertinggi yang ada pada suatu negara dan memiliki
tujuan untuk membuat undang-undang serta mengatur bagaimana
pelaksanaan maupun penerapan dari undang-undang yang sudah
dibuat tersebut.
Syariat dan Kedaulatan
َؕما تَ ۡعبُ ُد ۡو َن ِم ۡن ُد ۡونِ ٖۤه اِاَّل ۤ اَ ۡس َمٓا ًء َس َّم ۡيتُ ُم ۡوهَ ۤا اَ ۡنـتُمۡ َو ٰابَٓاُؤ ُكمۡ َّم ۤا اَ ۡن َز َل هّٰللا ُ بِهَا ِم ۡن س ُۡل ٰط ٍن
اس اَل َّ ن ال ر َ ثكۡ َ ا َّ
ن ك ـلٰ و م ِّ يَ ق ۡ
ال ُ
ن ۡ
ي ِّ
د ال ك
َ لذٰ ؕ
ه َّا ي ا ۤ اَّل ا اوۤ ۡ ُ
د ُ ب ۡ
ع َ ت اَّلَ ا ر مَ ا ؕ ان ۡالح ۡكم ااَّل هّٰلِل
ِ َ ِ َ ُ ِ ُ ِ ِ َ َ ِ ِ ُ ُ ِ ِ
يَ ۡعلَ ُم ۡو َن
Sunnatulloh Syariatulloh
Hak Membuat Syariat/Hukum
(Musyarri’) / Hak Tasyri’
Alloh adalah Sang Pencipta manusia, atas dasar ini secara umum
manusia tidak dibolehkan untuk membuat aturan tanpa petunjuk
dari syariat Alloh Subhanahu wa Ta’ala, oleh karena itu Alloh juga
disebut dengan nama al-Hakam
Ibadah itu harus bedasarkan tuntunan dan petunjuk Allah dan Rasul-
Nya. Tidak ada wilayah akal dan tradisi dalam masalah ibadah. Ini
merupakan hak dan keputusan Allah. Tugas kita tunduk dan patuh
terhadap hukum Allah yang diberlakukan sesuai fitrah manusia dan
demi merealisasikan kemaslahatan hamba-Nya.
Kedudukan Syariat Islam Terhadap Syariat Samawi yang Lain
َأ اَّل ٰ وحي لَ ْي ِه َأنَّهُ اَل َ َِو َما َأرْ َس ْلنَا ِم ْن قَ ْبل
ون
ِ ُ
د ُ ب ْ
ع اَ ف اَ ن َ ه
ِإ ِإَ ل ُول ِإاَّل نُ ِ ِإ
ٍ ك ِم ْن َرس
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun
sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang
hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu
sekalian akan aku".(al-Anbiya: 25)
Kedudukan Syariat Islam Terhadap Syariat Samawi
yang Lain
ض ۖ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل هُ َوِ ْت َواَأْلر ِ ك ال َّس َما َوا ُ قُلْ يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإنِّي َرسُو ُل هَّللا ِ ِإلَ ْي ُك ْم َج ِميعًا الَّ ِذي لَهُ ُم ْل
َ يت ۖ فَآ ِمنُوا بِاهَّلل ِ َو َرسُولِ ِه النَّبِ ِّي اُأْل ِّم ِّي الَّ ِذي يُْؤ ِم ُن بِاهَّلل ِ َو َكلِ َماتِ ِه َواتَّبِعُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْهتَ ُد
ون ُ يُحْ يِي َويُ ِم
َ لِتَ َعPا َوقَبَاِئ َلPً ُشعُوبP َو َج َع ْلنَا ُك ْمP َذ َك ٍر َوُأ ْنثَ ٰىP ِم ْنPا َخلَ ْقنَا ُك ْمPَّس ِإن
َ ن هَّللاPَّ ۚ ِإP ِع ْن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْمPن َأ ْك َر َم ُك ْمPَّ ارفُوا ۚ ِإ ُP ا النَّاPَا َأيُّهPَي
َعلِي ٌم َخبِي ٌر
2) Mutakamil/Komprehensif (Menyeluruh)
Ajaran Islam menyeluruh meliputi semua sisi
kehidupan, dan eksistensi manusia. Ia
mengatur mulai urusan pribadi, keluarga,
masyarakat, hingga urusan negara. Islam juga
mengatur masalah sosial, budaya, ekonomi,
politik, hukum, keamanan, pendidikan, bahkan
masalah lingkungan.
ALHAMDULILLAH
SELESAI