Anda di halaman 1dari 10

EQUILIBRIA PENDIDIKAN

Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi


Vol. 2, No 2, 2017

http://journal.upgris.ac.id/index.php/equilibriapendidikan

GO-JEK SEBAGAI SIMBOL PERUBAHAN SOSIAL DAN EKONOMI


DI KOTA TEGAL

Mahmud Yunus
mahmudyunustegal@gmail.com
Pendidikan Ekonomi, Universitas PGRI Semarang

Abstrak
Go-Jek merupakan salah satu perusahaan transportasi ojek online di Indonesia yang berdiri sejak tahun
2010, Kehadiran Go-Jek telah mengundang banyak pro dan kontra dimasyarakat, mulai saat berdiri hingga
saat ini menimbulkan banyak perdebatan diberbagai kalangan. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk
meneliti dampak Go-Jek terhadap perubahan sosial dan ekonomi di Kota Tegal baik dari sisi driver Go-Jek,
konsumen maupun transportasi konvensional. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
wawancara secara mendalam. Total responden dalam penelitian ini sebanyak 15 responden, dengan rincian
5 responden dari driver Go-Jek, 5 responden dari konsumen dan 5 responden dari transportasi konvensional.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menerangkan bahwa : (1) Terjadi perubahan perilaku sosial dan
ekonomi yang positif pada driver Go-Jek (2) Terjadi perubahan perilaku sosial dan ekonomi yang positif
pada konsumen Go-Jek (3) Terjadi perubahan sosial dan ekonomi yang negatif terhadap transportasi
konvensional pesaing Go-Jek

Kata Kunci: Transportasi Online, Go-Jek, Perubahan Sosial, Perubahan Ekonomi

Abstract

Go-Jek is one of the online ojek transportation companies in Indonesia established since 2010, Go-Jek
presence has been inviting many pros and cons in the community, from the moment of standing up to now
raises a lot of debate in various circles. The purpose of this research is to examine Go-Jek's impact on
social and economic change in Tegal City from the Go-Jek driver side, consumer and conventional
transportation. This research uses qualitative research type with in-depth interview. Total respondents in
this study were 15 respondents, with 5 respondents from Go-Jek driver, 5 respondents from consumers and
5 respondents from conventional transportation. The results obtained from this study explain that: (1)
Positive social and economic behavior change in Go-Jek driver (2) Positive social and economic behavior
change in Go-Jek consumer (3) There is a social and economic change negative against conventional
transport competitors Go-Jek

Keywords: Online Transportation, Go-Jek, Social Change, Economic Change

ISSN
2548-6535 (print)
2615-6784 (online)
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 2 , No. 2 , 2017

PENDAHULUAN tambahan pendapatan, akan tetapi menurut


Perkembangan teknologi di era Wahyuningtyas, (2016) kehadiran Go-Jek
milenial telah berdampak pada semua aspek mengancam transportasi konvensional
kehidupan, dengan adanya jaringan internet misalnya ojek pangkalan, angkutan umum,
yang meluas dan semakin cepat menambah taksi konvensional dan tukang becak yang
kecanggihan smartphone yang dapat sudah ada sebelumnya, mereka terancam
digunakan oleh lapisan masyarakat dari dengan hadirnya Go-Jek dan selalu
semua kalangan dan tanpa batasan usia. menyuarakan aspirasi menuntut pemerintah
Maharani, (2017) menjelaskan kota melarang beroperasinya Go-Jek
perkembangan teknologi internet yang diwilayah mereka. Pertanyaan yang
cepat menyebabkan perubahan dalam memerlukan jawaban lebih mendalam
masyarakat. Banyak bisnis mulai muncul adalah apa dampak hadirnya Go-Jek, apa
dengan melibatkan perkembangan saja permasalahan yang mucul, dan
teknologi internet. Salah satunya adalah bagaimana mengatur Go-Jek agar dapat
bisnis di aplikasi berbasis penyedia bersinergi dengan transportasi lainnya.
layanan di bidang mode transportasi Penelitian ini bertujuan untuk
berbasis online yang ternyata bisa memberikan pemahaman yang mendalam
memberikan solusi dan menjawab mengenai dampak sosial dan ekonomi
berbagai kekhawatiran publik tentang yang terjadi pada sisi driver Go-Jek,
layanan transportasi umum. konsumen dan transportasi konvensional.
Fitria and Fathaniaizzati, (2016) Makalah ini disusun menjadi lima
menjelaskan Go-Jek adalah salah satu bagian. Bagian pertama pendahuluan
perusahaan yang menawarkan layanan mencakup latar belakang, ruang lingkup
transportasi ojek yang terintegrasi dengan dan batasan-batasan penelitian. Bagian
teknologi, dengan menggunakan aplikasi kedua metodologi yang digunakan yaitu
berbasis pemesanan ojek. Sebagai dengan menggunakan penelitian
pelopor dalam bisnis ini, Go-Jek kualitatif. Bagian ketiga hasil dan
mendapat respon yang baik dari pembahasan yang mendalam. Bagian ke
konsumen dan driver. empat kesimpulan dan bagian terakhir
Bermula pada saat tahun 2010, Go- diakhiri dengan saran kepada semua
Jek yang merupakan perusahaan transportasi pihak yang terkait.
roda dua melalui panggilan telepon, kini telah
tumbuh menjadi on demand mobile platform METODE
dan aplikasi yang menyediakan berbagai
layanan lengkap mulai dari transportasi, Metode penelitian yang digunakan
logistik, pembayaran, layanan-antar dalam penelitian ini adalah penelitian
makanan, dan berbagai layanan lainnya, Go- kualitatif. Data dikumpulkan dengan
Jek telah hadir di lebih 50 Kota besar di menggunakan metode survei, observasi
Indonesia, salah satunya adalah Kota Tegal. langsung lokasi, melalui wawancara secara
Kehadiran Go-Jek telah mengundang mendalam kepada responden. Total
banyak pro dan kontra dimasyarakat, mulai responden dalam penelitian ini sejumlah 15
saat berdiri hingga saat ini menimbulkan responden, dengan rincian 5 dari driver Go-
banyak perdebatan diberbagai kalangan, Jek, 5 dari konsumen, 3 dari tukang ojek
kehadiranya disambut baik oleh konsumen pangkalan dan 2 dari sopir angkutan umum.
juga memberikan sambutan yang positif Pertanyaan disusun sesuai dengan
dengan adanya Go-Jek sebagai alternatif latar belakang kelompok responden,
pilihan transportasi, selain itu masyarakat wawancara dilakukan secara mendalam
yang belum mendapatkan pekerjaan dan mengenai persepsi mereka tentang Go-Jek,
kelompok pekerja yang memanfaatkan dampaknya pada perilaku sosial dan
menjadi driver Go-Jek untuk mencari dampaknya pada ekonomi mereka. Untuk

Page | 60
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 2 , No. 2 , 2017

mendapatkan tambahan informasi peneliti semua driver di Kota Tegal ikut takziah dan
juga tergabung dalam grup whatshap driver mengantarkan jenazah sampai ke liang lahat.
Go-Jek. Akan tetapi solidaritas yang kuat ini dapat
saja menyebabkan permasalahan jika mereka
HASIL DAN PEMBAHASAN mendengar informasi salah satu driver
mendapatkan perlakuan yang tidak
Hasil dan pembahasan dalam menyenangkan oleh transportasi lain
penelitian ini peneliti kelompokan kedalam misalnya oleh ojek pangkalan, biasanya
tiga bagian. Bagian pertama perubahan mereka akan mendatanginya secara bersama-
sosial dan ekonomi pada driver Go-Jek. sama meminta klarifikasi tentang kejadian
Bagian kedua perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi kepada ojek pangkalan, jika tidak
pada konsumen Go-Jek. Bagian ketiga ada sosok yang dapat menenangkan bisa saja
perubahan sosial dan ekonomi pada akan terjadi bentrokan antara driver Go-Jek
transportasi konvensional lain. dengan ojek pangkalan atau transportasi
Bagian pertama, peneliti melakukan konvensional lainnya.
wawancara secara mendalam secara terpisah Selain driver Go-Jek solidaritas
kepada 5 driver di kota Tegal, yang terdiri kebersamaannya semakin kuat, Perubahan
dari 4 laki-laki dan 1 perempuan, 2 dari sosial yang lain pada diri driver Go-Jek yaitu
driver mengaku menjadikan pekerjaan utama mereka lebih bersemangat dalam bekerja,
dan 3 driver mengaku menjadikan sebagai mereka mengejar poin agar mendapatkan
pekerjaan sampingan. bonus uang dari pendapatan yang mereka
Perubahan sosial yang muncul dari dapatkan, jika mereka mengerjakan satu kali
diri driver tentu mereka menjadi mau belajar order untuk transportasi orang (Go-Ride)
teknologi, paling tidak belajar aplikasi Go- maka akan mendapatkan 1 poin, jika mereka
Jek dan aplikasi Google Map, sebagai mengerjakan satu kali order mengantar
penunjang aktifitas sebagai driver. makanan (Go-Food) akan mendapatkan 2
Perubahan sosial yang sangat menonjol dari poin, dalam satu hari poin akan dijumlahkan
diri driver adalah solidaritas yang kuat pada oleh aplikasi, jika poin mencapai 14 maka
komunitas sesama driver Go-Jek, hal ini akan mendapatkan bonus uang Rp. 25.000,
mereka lakukan untuk saling bertukar pikiran jika mendapatkan poin 16 maka akan
dan pengalaman seputar pekerjaan sebagai mendapatkan uang Rp. 40.000, dan jika
driver Go-Jek dan pembahasan lainnya yang mereka mendapatkan poin 20 maka akan
tidak terkait dengan Go-Jek. Solidaritas mendapatkan bonus uang Rp.100.000,
mereka tunjukan dengan bergabung dalam menariknya bonus uang ini hanya bisa
grup WhatsApp yang memudahkan mereka dicairkan apabila driver menyelesaikan
berkomunikasi saling membantu, selain itu minimal 40% dari orderan yang masuk,
mereka membuat tempat berkumpul sehingga secara psikologis driver Go-Jek
dibeberapa lokasi untuk tempat beristirahat, akan lebih bersemangat dalam menyelesaikan
menunggu pesanan atau hanya sekedar pesanan pekerjaanya. Driver akan terkena
bersenda gurau saja. Mereka mempunyai suspend (sanksi) apabila menolak pesanan
salam yang khas yaitu “salam satu aspal, yang masuk lebih dari 2 kali dalam waktu
driver Go-Jek”, ketika berjumpa dijalan yang berdekatan, aplikasi mereka tidak dapat
biasanya mereka akan membunyikan klakson dijalankan selama 30 menit, hal ini juga
atau melambaikan tangan sebagai simbol menambah semangat bekerja driver untuk
saling menyapa. menerima pesanan pekerjaan yang masuk.
Ketika ada salah satu driver yang Driver berubah menjadi pribadi yang
terkena masalah dijalan mereka tidak menghargai kerja keras untuk mendapatkan
sungkan untuk membantu, jika ada driver uang sehingga mereka menajadi pribadi yang
yang kecelakan mereka akan menjenguknya, lebih hemat dan dapat mengatur pengeluaran
bahkan pernah terjadi kecelakaan salah satu uang yang mereka dapatkan.
driver di Kota Tegal yang menyebabkan Perubahan sosial yang lain pada
driver sampai meninggal dunia, hampir driver Go-Jek adalah mereka menjadi ramah,
memberikan senyum, salam dan sapa kepada

Page | 61
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 2 , No. 2 , 2017

konsumen, karena hal itu merupakan SOP Bagian Kedua, peneliti melakukan
(Standar Oprasional Prosedur) sebagai wawancara secara mendalam kepada 5
seorang driver Go-Jek memberikan responden konsumen Go-Jek, berdasarkan
pelayanan yang baik untuk konsumen, jenis kelamin terdiri dari 2 orang perempuan
temuan yang menarik rata-rata driver dan 3 orang laki-laki, berdasarkan latar
sebelum bekerja biasanya mereka akan mandi belakang konsumen, 2 orang sebagai
terlebih dahulu, memakai pakaian yang rapi, mahasiswa dan 3 orang sudah bekerja. Usia
bersepatu dan memakai minyak wangi, agar responden antara 20 sampai dengan 40 tahun.
konsumen yang menggunakan jasanya akan Hampir semua konsumen yang diwawancarai
merasa nyaman dan senang sehingga mengatakan bahwa kehadiran Go-Jek sangat
konsumen akan memberikan bintang banyak membantu mereka dalam mengantarkan ke
yang dapat menaikan performa driver di suatu tempat atau hanya sekedar memesan
aplikasi. makanan, apalagi pada saat hujan. Mereka
Terdapat perubahan sosial yang menggunakan layanan Gojek sebesar 20%
negatif pada diri driver Go-Jek yaitu mereka dari total perjalanan mereka, yang artinya
menjadi terlalu asyik mencari uang dengan dari 10 kali perjalanan mereka 2 kali
mengejar target bonus, sehingga terkadang perjalanan diantaranya menggunakan Go-Jek,
melupakan ibadahnya, misalkan yang karena mereka mempunyai akses kendaraan
beragama islam meninggalkan salatnya, pribadi, perjalanan menggunakan Go-Jek
perubahan sosial negatif lainya pada diri umumnya berjarak antara 3-10 Km, dengan
driver Go-Jek seringkali merasa kesal biaya antara Rp.8.000 sampai dengan Rp.
apabila ada order fiktif, baik itu dilakukan 25.000, sehingga dapat dihitung biaya tiap
oleh orang iseng atau dilakukan oleh sesama kilometer sekitar Rp. 2.500. biaya ini lebih
driver agar terkena sanksi, kekesalan driver mahal jika menggunakan angkutan umum
ini berbahaya jika tidak dapat mengontrolnya atau bus namun lebih murah jika
dapat menimbulkan kekerasan kepada pihak menggunakan ojek pangkalan, taksi
yang iseng melakukan order fiktif. konvensional dan becak.
Sedangkan perubahan ekonomi pada Perubahan sosial yang muncul pada
driver, semua yang diwawancarai mengaku diri konsumen Go-Jek adalah mereka secara
terdapat peningkatan pendapatan setelah strata sosial merasa naik karena
bergabung menjadi mitra Go-Jek, 2 orang menggunakan Go-Jek, karena masyarakat
yang menjadikan Go-Jek sebagai pekerjaan menganggap pengguna Go-Jek adalah
utama, mengaku rata-rata perhari beroperasi kelompok kelas tinggi secara ekonomi,
selama 10 jam dan mendapatkan uang antara apalagi jika memesan layanan antar makanan
Rp. 80.000 sampai dengan Rb. 150.000 (Go-Food) konsumen merasa bangga sebagai
belum termasuk bonus, sedangkan 3 orang kelas sosial yang telah memanfaatkan
yang menjadikan Go-Jek sebagai pekerjaan teknologi untuk kemudahan mereka,
sampingan mengaku mereka beroperasi konsumen mengaku hampir selalu
diwaktu senggang setelah selesai memberikan bayaran lebih daripada yang
mengerjakaan pekerjaan utamanya atau tertera diaplikasi, menariknya mereka
setelah selesai kuliah, rata-rata dalam satu memilih Go-Jek karena dianggap lebih murah
hari mereka menjadi driver Go-Jek selama 5 dari transportasi konvensional lain dan dapat
jam dan mendapatkan uang antara Rp. 30.000 melihat harga terlebih dulu sebelum
sampai dengan Rp. 70.000, driver yang memesan, sehingga disatu sisi konsumen
menjadikan Go-Jek sebagai pekerjaan memilih Go-Jek karena dianggap lebih murah
sampingan mengaku jarang memenuhi target akan tetapi konsumen menjadi lebih
poin untuk mendapatkan bonus, namun dermawan memberikan bayaran lebih kepada
mereka bersyukur terutama driver perempuan driver Go-Jek, apabila pelayanan driver
yang mengaku sangat terbantu dengan dianggap memuaskan dalam hal keramahan,
bergabung menjadi mitra Go-Jek dan kecepatan dan kebaikan kecil yang dilakukan
memperoleh uang tambahan untuk membantu oleh driver kepada konsumen.
ekonomi keluargannya. Buamona, (2017) menjelaskan
kualitas layanan yang diberikan oleh Go-Jek

Page | 62
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 2 , No. 2 , 2017

akan mempengaruhi persepsi konsumen uang Rp. 5.000 setiap kali jalan menuju ke
secara berbeda terhadap penggunaan layanan tempat kerja menggunakan transportasi
tersebut. Mendapatkan pelayanan yang baik angkutan umum, dengan beralih ke Go-Jek
dari driver Go-Jek, membuat konsumen konsumen mengeluarkan Rp. 10.000 sekali
menjadi manja, jika ada perilaku driver Go- jalan menuju ke tempat kerja, jika dalam
jek yang dianggap kurang memberikan sehari berangkat pergi menggunakan Go-Jek
pelayanan yang baik, misalnya telat hadir, maka pengeluaran Rp.20.000 jika pendapatan
pakaian kurang rapi, badan kurang wangi, dari hasil kerja perhari Rp.50.000 maka
atau ada ucapan yang menyinggung hati. pengeluaran untuk membayar Go-Jek sudah
Biasanya konsumen langsung menegur driver 40% dari total pendapatan, hal ini
atau memberikan bintang sedikit dan menunjukan terjadi perubahan perilaku
komplain pada aplikasi Go-Jek. Perilaku ekonomi yang kurang efisien. Apalagi jika
ingin mendapatkan pelayanan yang baik ini melihat pengeluaran konsumen menggunakan
seringkali konsumen juga menuntut pada layanan antar makanan (Goo Food) yang
transportasi lain untuk memberikan menjadikan konsumen lebih sering membeli
pelayanan yang sama seperti Go-Jek. makanan diluar daripada makan masakan
Sehingga umumnya konsumen cenderung sendiri yang tentu saja akan menambah
setia memilih Go-Jek sebagai layanan pengeluaran harian, ditambah biaya antar
transportasinya ketimbang transportasi makanan (Go-Food) yang terkadang
konvensional karena konsumen mengetahui biayanya lebih mahal daripada harga
bahwa Go-Jek memberikan layanan yang makanan itu sendiri.
lebih baik daripada transportasi konvensional. Bagi konsumen yang menggunakan
Konsumen mengaku dengan adanya Go-Jek pada saat tertentu saja, pilihan
Go-Jek mereka lebih malas menggunakan menggunakan Go-Jek mereka mengatakan
kendaraan pribadi untuk pergi membeli pilihan yang tepat secara ekonomi, karena
makanan, biasa pada saat malam hari atau lebih praktis, lebih cepat dan tentu saja lebih
pada saat sedang hujan, mereka lebih sering murah dibandingkan dengan menggunakan
menggunakan jasa mengatar makanan (Go- transportasi konvensional. Konsumen dapat
Food) yang dibelikan oleh driver Go-Jek dan berhemat waktu, tenaga dan tentu saja
langsung diantarkan ke tempat tujuan. uangnya, yang baik untuk ekonomi
Dengan kemudahan layanan memesan konsumen.
makanan ini mejadikan konsumen sering Bagian yang ketiga, peneliti
membeli makanan di luar, tanpa disadari melakukan wawancara mendalam kepada
konsumen menjadi berperilaku konsumtif, responden yang berlatar belakang 3 tukang
apalagi sering terjadi biaya layanan memesan ojek pangkalan, 1 supir angkutan umum dan
makanan (Go-Food) lebih mahal dari harga 1 dari tukang becak. Kelima responden
makanan yang dipesan, misalkan salah satu berjenis kelamin laki-laki, usia antara 30
responden mengaku pernah memesan nasi sampai dengan 50 tahun. Semua responden
goreng seharga Rp. 12.000 biaya antar mengaku dengan adanya Go-Jek pendapatan
makanan (Go-Food) Rp. 14.000 sehingga mereka berkurang lebih dari 50%. Mereka
responden tersebut mengeluarkan uang Rp. berpendapat seharusnya Go-Jek dilarang
26.000 hanya untuk membayar satu bungkus beroperasi di wilayah mereka, karena
nasi goreng. mengancam mata pencaharian mereka.
Perubahan ekonomi pada diri Perubahan perilaku pada tukang ojek
konsumen, mereka mengatakan tidak terdapat pangkalan, sopir angkutan umum dan tukang
perubahan signifikan dalam hal ekonomi becak, mereka mengeluh karena pendapatan
mereka, akan tetapi saat peneliti menggali mereka berkurang dikarenakan beralihnya
informasi lebih mendalam, peneliti konsumen mereka ke Go-Jek, mereka
mendapatkan temuan peningkatan menyuarakan keluhan dengan berdemo
pengeluaran uang yang signifikan pada dimana-mana menuntut agar Go-Jek dilarang
konsumen Go-Jek, terutama konsumen yang beroperasi di wilayahnya, mereka juga lebih
menggunakan Go-Jek sebagai transportasi mudah emosi, mereka merasa jengkel apabila
utamanya yang sebelumnya mengeluarkan ada konsumen yang menolak ditawari

Page | 63
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 2 , No. 2 , 2017

layanan mereka dan lebih memilih Go-Jek, tidak driver Go-Jek tidak boleh mengangkut
inilah yang memicu emosi atau kemarahan penumpang, misalnya di stasiun, terminal dan
tukang ojek pangkalan, apalagi jika ada tempat-tempat khusus yang teah disepakati
driver Go-Jek yang mengambil penumpang di antara ojek pangkalan, supir angkut dan
area wilayah mereka yang telah disepakati tukang becak dengan driver Go-Jek.
Kemarahan ojek pangkalan, angkutan penumpangnya beralih ke Go-Jek sehingga
umum dan tukang becak pernah menimbulkan pendapatan mereka turun hingga 50%, jika
pertikaian dengan Go-Jek di Kota Tegal, sebelum ada Go-Jek pendapatan mereka tiap
bahkan pertikaian menimbulkan kericuhan hari berkisar antara Rp.50.000 sampai dengan
hingga aparat kepolisian turun tangan, Rp. 150.000 mereka sekarang mengaku paling
Ternyata selain perubahan sosial yang negatif banyak mendapatkan uang hanya sekitar Rp.
yaitu mudah marahnya transportasi 30.000 sampai dengan Rp.50.000 saja tiap
konvensional, terjadi juga perubahan sosial harinya, tentu berkurangnya pendapatan
yang positif yakni mereka lebih bersemangat harian mereka berdampak sangat signifikan
jemput bola menghampiri calon konsumen, pada ekonomi keluarga, apabila mereka tidak
dengan menawarkan jasanya, misalnya tukang mau beralih pada pekerjaan lain yang lebih
ojek pangkalan dan tukang becak yang sampai menjanjikan atau melakukan inovasi baru
menunggu kehadiran penumpang kereta atau yang dapat mempertahankan pekerjaan dan
bus yang baru saja turun. Perubahan sosial ini meningkatkan pendapatan mereka, maka
dapat dikatakan positif karena sebelumnya perekonomian mereka akan semakin hancur,
tukang ojek pangkalan, supir angkutan umum apalagi rata-rata dari mereka merokok,
dan tukang becak lebih suka bermalas- sehingga ada pengeluaran cukup besar untuk
malasan menunggu penumpang datang, membeli rokok jika mereka tidak berhenti
mereka mulai menyadari jika calon merokok.
penumpang tidak dijemput hanya menunggu Responden yang dijadikan obyek
saja maka penumpang akan menghubungi Go- penelitian pada penelitian ini sebanyak 15
Jek. Perubahan ekonomi yang dirasakan oleh orang dengan latar belakang sesuai dengan
transportasi konvensional yaitu ojek indikator yang ditentukan. Adapun 15
pangkalan, angkutan umum dan tukang becak informan tersebut adalah :
sangatlah berdampak dengan adanya go-jek
mereka mengaku bahwa banyak
No Nama Deskripsi merupakan
1. Hakim Laki-laki usia 25 pekerjaan
tahun, lulusan sampingan, kegiatan
SMA, driver Go-Jek utamanya sebagai
merupakan Ibu Rumah Tangga.
pekerjaan utama, 4. Aminudin Laki-laki usia 33
sebelumnya Azis tahun, lulusan SMA,
berjualan siomay di driver Go-Jek
Jakarta. merupakan
2. Aji Purnomo Laki-laki usia 23 pekerjaan
tahun, lulusan SMA, sampingan, kegiatan
driver Go-Jek utamanya sebagai
merupakan peternak kambing.
pekerjaan utama, 5. Ahmad Laki-laki usia 26
sebelumnya bekerja Rizal tahun, mahasiswa,
di pabrik wilayah driver Go-Jek
Tangerang. merupakan
3. Nur Perempuan usia 45 pekerjaan
Khasanah tahun, lulusan SMP, sampingan, kegiatan
driver Go-Jek utamanya

Page | 64
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 2 , No. 2 , 2017

mahasiswa. minggu.
6. Nurul Fitriah Perempuan usia 20 11. Sakmad laki-laki usia 52
tahun, mahasiswa, tahun, menjadi
menggunakan tukang ojek
layanan Go-Jek pangkalan sebagai
lebih dari 4 kali mata pencarian
dalam satu minggu. utama.
7. Firman Jaya Laki-laki usia 40 12. Camah Laki-laki usia 55
tahun, pekerja, tahun, menjadi
menggunakan tukang ojek
layanan Go-Jek pangkalan sebagai
lebih dari 4 kali mata pencarian
dalam satu minggu. utama.
8. Ahmad laki-laki, usia 30 13. Kodri Laki-laki usia 40
Irham tahun, pekerja, tahun, menjadi
menggunakan tukang ojek
layanan Go-jek pangkalan sebagai
lebih dari 3 kali mata pencarian
dalam satu minggu. utama.
9. Siti Anisa Perempuan usia 27 14 Tahril Laki-laki usia 38
tahun, pekerja, tahun, menjadi supir
menggunakan taksi konvensional
layanan Go-Jek sebagai mata
lebih dari 3 kali pencarian utama.
dalam satu minggu. 15. Topik Laki-laki usia 58
10. Supriyanto Laki-laki usia 21 tahun, menjadi
tahun, mahasiswa, tukang becak
menggunakan sebagai mata
layanan Go-Jek 2 pencarian utama.
kali dalam satu
utama rata-rata pendapatan perhari antara
SIMPULAN DAN SARAN Rp.80.000 sampai Rp. 200.000 sedangkan
yang menjadikan driver Go-Jek sebagai
pekerjaan sampingan rata-rata pendapatan
Terdapat perubahan sosial dan
perhari antara Rp.30.000 sampai dengan Rp.
ekonomi pada driver Go-Jek, terdapat
70.000 di luar bonus.
perubahan sosial yang positif yaitu driver Go-
Terdapat perubahan sosial dan
Jek solidaritasnya menjadi kuat antar sesama
ekonomi pada konsumen Go-Jek, perubahan
driver, mereka menjadi lebih bersemangat
sosialnya konsumen secara strata sosial
menyelesaikan pesanan pekerjaan karena
meningkat ketika menggunakan Go-Jek
tergiur dengan mendapatkan bonus dan takut
apalagi jika menggunakan layanan antar
terkena sanksi, sikapnya menjadi ramah,
makanan (Go Food) seakan ada kebanggaan
penampilanya diperhatikan dengan memakai
sebagai kelompok sosial yang telah
baju rapi, bersepatu dan memakai minyak
memanfaatkan teknologi untuk kemudahan
wangi. Sedangkan perubahan negatifnya
hidupnya, mereka lebih menjadi orang
sering kesal jika mendapatkan pesanan fiktif.
dermawan dengan memberikan bayaran lebih
Perubahan ekonomi pada driver Go-Jek
kepada driver, dengan layanan yang baik
mereka memperoleh tambahan pendapatan
mereka menjadi lebih manja. Perubahan
setelah menjadi mitra Go-Jek, bagi yang
ekonomi konsumen menjadi lebih konsumtif
menjadikan driver Go-Jek sebagai pekerjaan
dengan layanan yang mudah konsumen

Page | 65
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 2 , No. 2 , 2017

menjadi sering memesan makanan di luar akan Conference Series: Earth and
tetapi berbanding terbalik bagi konsumen Go- Environmental Science, 70(1). doi:
Jek yang menggunakan layanan Go-Jek 10.1088/1755-1315/70/1/012007.
disituasi yang tepat malah lebih ekonomis
dibanding menggunakan transportasi Campbell, C. (2014) ‘Community
konvensional. mobilisation in the 21st century:
Terdapat perubahan sosial dan Updating our theory of social change?’,
ekonomi pada transportasi konvensional, Journal of Health Psychology, 19(1),
khususnya pada tukang ojek pangkalan, supir pp. 46–59. doi:
angkutan umum dan tukang becak. Perubahan 10.1177/1359105313500262.
sosialnya mereka menjadi suka mengeluh,
mudah marah karena pendapatan mereka Cervero, R., Golub, A. and Publishers, E. E.
berkurang, akan tetapi membuat mereka (2011) ‘Informal Public Transport: A
akhirnya bersemangat untuk menjemput Global Perspective’, (January 2011), pp.
penumpang daripada sebelumnya yang 488–518. Available at:
bermalas-malasan menunggu penumpang. https://trid.trb.org/view/1116825.
Perubahan ekonominya pendapatan mereka
berkurang hingga lebih dari 50% dikarenakan D’Souza, K. C. (1984) ‘Organizations as
konsumen beralih ke layanan Go-Jek. agents of social change’, Vikalpa, 9(3),
pp. 233–248. doi:
DAFTAR PUSTAKA 10.1177/0256090919840306.

Amiri Khorheh, M., Moisiadis, F. and Fitria, S. E. and Fathaniaizzati, A. (2016)


Davarzani, H. (2015) ‘Socio- ‘IDENTIFICATION OF THE
environmental performance of IMPLEMENTATION FOUR
transportation systems’, Management of DIMENSIONS OF INNOVATION BY
Environmental Quality: An JOE TIDD IN PT . GO-JEK
International Journal, 26(6), pp. 826– INDONESIA’, pp. 257–268.
851. doi: 10.1108/MEQ-09-2014-0140.
Ghozali, K. and Khalishah, D. (2016)
Anh, V. and Mateo-babiano, I. B. (2013) ‘Changing the Perception of Ojek
‘Motorcycle Taxi Service in Vietnam – Riding through Emotional Appeal as a
Its Socioeconomic Impacts and Policy Public Relation Strategy’, Proceeding of
Considerations’, in Eastern Asia Society Association for Southeast Asian Studies
for Transportation Studies. in the United Kingdom (ASEASUK)
Conference 2016. Available at:
Astri Fuji RS, Desta Fransiska, Meitry Ayu P, https://www.soas.ac.uk/cseas/aseasuk-
N. J. (2016) ‘Politeknik Negeri conference-2016/file114967.pdf.
Bandung’, Analisis Kepuasan
Konsumen Gojek Di Wilayah Kota Hayashi, Y. et al. (2004) ‘Urban Transport
Bandung, pp. 1–71. Sustainability : Asian Trends , Problems
and Policy Practices’, Ejtir, 4(1), pp.
Bagloee, S. A. et al. (2016) ‘Autonomous 27–45. Available at:
vehicles: challenges, opportunities, and http://www.ejtir.tudelft.nl/issues/2004_0
future implications for transportation 1/pdf/2004_01_02.pdf.
policies’, Journal of Modern
Transportation. Springer Berlin Howe, J. and Davis, A. (1999) ‘Boda Boda-
Heidelberg, 24(4), pp. 284–303. doi: Uganda’s rural and urban l-capacity
10.1007/s40534-016-0117-3. transport services’.

Buamona, D. M. (2017) ‘Societal perception Kruse, L. C. (2017) ‘ICT in Transforming


toward transportation modes based on Mobility : The Case of Motorcycle Taxi
online (Go-Jek) in Malang City’, IOP OF MOTORCYCLE TAXI’,

Page | 66
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 2 , No. 2 , 2017

(February). ‘Creating Community through Design :


The Case of Go-Jek Online’, pp. 18–27.
Kunreuther, F. (2003) ‘The changing of the
guard: What generational differences Natyari, S. G. (2016) ‘Determinants Forming
tell us about social-change Uber Consumers ’ Preferences in
organizations’, Nonprofit and Voluntary Bandung City , Indonesia’, 4(12), pp.
Sector Quarterly, 32(3), pp. 450–457. 20–25.
doi: 10.1177/0899764003254975.
Noulas, A. et al. (2015) ‘Mining open datasets
Kurniasih, N. (2016) ‘LIBRARIES for transparency in taxi transport in
REBRANDING AND metropolitan environments’, EPJ Data
REPOSITIONING : WHAT CAN Science. Noulas et al., 4(1), pp. 1–19.
INDONESIAN LIBRARIANS LEARN doi: 10.1140/epjds/s13688-015-0060-2.
FROM THE POPULARITY OF
ONLINE MOTORCYCLE TAXI ( Nurhidayah, F. and Alkarim, F. (2017)
OJEK )?’, (2002). ‘DOMINATION OF
TRANSPORTATION NETWORK
Kusuma, P. D. (2017) ‘NEAREST DRIVER- COMPANIES (TNCs) IN
FIFO COMBINATION MODEL IN INDONESIA: AN INDONESIAN
ONLINE MOTORCYCLE TAXI CASE’, International Journal of
DISPATCH SYSTEM’, 95(22), pp. Business, Economics and Law, 12(3),
6236–6247. pp. 11–20.

Lee, C. (2016) ‘To Uberize or Not to Uberize? Ogunrinola, I. O. (2011) ‘Informal Self-
Opportunities and Challenges in Employment and Poverty Alleviation:
Southeast Asia’s Sharing Economy’, Empirical Evidence from Motorcycle
Iseas Yusof Ishak Institute, (33). Taxi Riders in Nigeria’, International
Journal of Economics and Finance,
Li, G. et al. (2011) ‘Analysis of Paratransit 3(2), p. 176. doi: 10.5539/ijef.v3n2p176.
Drivers’ Stated Job Choice Behavior
under Various Policy Interventions Oshima, R. et al. (2007) ‘Study on Regulation
Incorporating the Influence of of Motorcycle Taxi Service in
Captivity : A Case Study in Jabodetabek Bangkok’, Proceedings of the Eastern
Metropolitan Area, Indonesia’, Eastern Asia Society for Transportation Studies,
Asia Society for Transportation Studies, 6, pp. 1828–1843.
8, pp. 1–5.
Syabri, I., Pradono and Soegijanto, B. T.
Livingstone, S. (2015) ‘From Mass to Social (2013) ‘Embracing Paratransit in
Media? Advancing Accounts of Social Bandung Metropolitan Area , West Java
Change’, Social Media and Society, , Indonesia’, pp. 1–13. Available at:
1(1), pp. 2–4. doi: http://www.unhabitat.org/grhs/2013.
10.1177/2056305115578875.
Wahyudi, R. (2017) ‘Content analysis of
Maharani Maulydia, Arianis Chan, P. W. T. imparsiality about news that covered
(2017) ‘No TitlCOMPARISON OF online transport p olemic “ Go - Jek ” on
USER EXPERIENCE ON GO-JEK news p ortal Kompas . com and Detik .
AND GRAB MOBILE APPS (A com in 2015’, (October), pp. 10–11.
STUDY ON PT. GO-JEK AND PT.
GRAB INDONESIA CONSUMERS IN Wahyuningtyas, S. Y. (2016) ‘The online
DKI JAKARTA) Maulydiae’, pp. 14– transportation network in Indonesia: A
30. pendulum between the sharing economy
and ex ante regulation’, Competition
Natadjaja, L. and Setyawan, P. B. (no date) and Regulation in Network Industries,

Page | 67
EQUILIBRIA PENDIDIKAN Vol. 2 , No. 2 , 2017

17(3–4), pp. 260–280. doi: www.Go-Jek.com (25 Oktober 2017).


10.1177/178359171601700304.
Xu, J. (2009) ‘The robbery of motorcycle taxi
Wicaksono, A., Sulistio, H. and Wahyudi, A. drivers (dake zai) in China’, British
(2017) ‘Evaluation of Online Journal of Criminology, 49(4), pp. 491–
Motorcycle Taxi Performance In 512. doi: 10.1093/bjc/azp024.
Surabaya and Sidoarjo Area ,
Indonesia’, 1(3), pp. 27–32.

Page | 68

Anda mungkin juga menyukai