Anda di halaman 1dari 2

Cek List Anestesi

1. Menyiapkan alat diagnostik :


- kaca mulut
- sonde
- pincet
- ekskavator
2. Menyiapkan bahan untuk anestesi :
- spuit 3 cc
- lidokaine 2%
- povodone iodine 3-10%
- kapas/ cotton pelet
3. Melakukan Universal Precaution (secara berurutan)
- Memakai masker
- Mencuci tangan 6 langkah sesuai WHO
- Memakai handscoen/ sarung tangan
4. Melakukan asepsis menggunakan kapas/ cotton pelet yang diberi povidone iodine 3-10 % pada
daerah yang akan dianestesi (sesuai kasus !)

5. Contoh Anestesi teknik infiltrasi gigi 11, posisi operator saat anestesi di depan kanan pasien, arah
jam 6-9/ jam 7-8
6. untuk bagian labial : insersikan jarum pada mukolabialfold, dengan sudut 45°, bevel menghadap
tulang
7. Aspirasi, jika negatif/ tidak ada darah yang masuk dalam spuit deponirkan anestetikum 1.5 cc.
Tarik seluruh jarum
8. Untuk bagian palatal : insersikan jarum 0.5- 1 cm dari margin gingiva/ cervikal gigi ke arah median
line, dengan sudut 45°, bevel menghadap tulang. Deponir 0.5 cc
9. Nerve yang teranestesi N. Alveolaris Superior Anterior dan N. Nasopalatinus
10. Cek keberhasilan anestesi pasien merasa kebas/ tebal pada mukosa labial dan palatal. Cek
dengan menggunakan sonde pada sulkus gingiva

5. Contoh Anestesi blok mandibula gigi 36, posisi operator saat anestesi di belakang kanan pasien,
arah jam 9-12/ jam 10-11
6. Raba mukobukalfold sampai menemukan linea obliqua eksterna
7. Insersikan jarum dari arah kontra lateral, di antara P1 dan P2, bevel menghadap tulang, sampai
menyentuh tulang
8. Rubah posisi jarum, sejajar dataran oklusal gigi yang akan dianestesi
9. Insersikan jarum melewati Linea Obliqua interna sepanjang 3/4 panjang jarum
10. Kembalikan jarum ke posisi semula, insersikan seluruh jarum/ ¼ panjang jarum yang tersisa/
jarum menyentuh tulang, tarik sedikit
11. Asiprasi jika negatif/ tidak ada darah yang masuk dalam spuit deponirkan anestetikum 1 cc untuk
menganestesi N. Alveolaris Inferior, Tarik 1/2 panjang jarum / ditarik sambil dideponirkan 0.5 cc
untuk menganestesi N. Lingualis
12. Tarik seluruh jarum. Insersikan jarum pada mukobukalfold gigi 36, sudut 4 dengan sudut 45°,
bevel menghadap tulang. Aspirasi, jika negatif/ tidak ada darah yang masuk dalam spuit deponirkan
anestetikum 0.5 cc. Untuk menganestesi N. Bukalis Longus
13. Cek keberhasilan anestesi pasien merasa kebas/ tebal pada mukosa bukal dan lingual. Cek
dengan menggunakan sonde pada sulkus gingiva
5. Contoh Anestesi teknik infiltrasi gigi 26, posisi operator saat anestesi di depan kanan pasien, arah
jam 6-9/ jam 7-8
6. untuk bagian bukall : insersikan jarum pada mukobukalfold antara akar P2 dan akar mesiobukal
M1, dengan sudut 45°, bevel menghadap tulang
7. Aspirasi, jika negatif/ tidak ada darah yang masuk dalam spuit deponirkan anestetikum 0.75 cc.
8. Nerve yang teranestesi N. Alveolaris Superior Media
9. untuk bagian bukall : insersikan jarum pada mukobukalfold antara akar distobukal M1 dan akar
Mesiobukal M2 , dengan sudut 45°, bevel menghadap tulang
10. Aspirasi, jika negatif/ tidak ada darah yang masuk dalam spuit deponirkan anestetikum 0.75 cc.
11. Nerve yang teranestesi N. Alveolaris Superior Posterior
12. Untuk bagian palatal : insersikan jarum 0.5- 1 cm dari margin gingiva/ cervikal gigi 26 ke arah
median line, dengan sudut 45°, bevel menghadap tulang. Deponir 0.5 cc
13. Nerve yang teranestesi N. Alveolaris Superior Anterior dan N. Palatinus Majus
14. Cek keberhasilan anestesi pasien merasa kebas/ tebal pada mukosa bukal dan palatal. Cek
dengan menggunakan sonde pada sulkus gingiva

Anda mungkin juga menyukai