Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

PEMBAHASAN

4 Bosco Verticale - Milan

Lokasi : Kota Milan, Italia.


Tahun : 2009 - 2014
Client : Hines Italia srl
Tinggi Bangunan : Tower D 85m, Tower E 116m
Jumlah Lantai : Tower D 19 lantai, Tower E 27 lantai
Arsitek : Stefano Boeri
Biro Arsitek : Boeri Studio

a. Latar Belakang

Ruang terbuka hijau di perkotaan semakin menyusut. Semakin banyak lahan terbangun
di perkotaan yang berkontribusi terhadap perubahan suhu kota. Jadi tidak heran bila
makin lama daerah perkotaan yang sangat ekstensif pembangunan tanpa
memperhatikan ruang hijau, makin lama makin panas. Padahal selain sebagai berfunsi
mengkontrol iklim mikro, ruang ini memiliki banyak fungsi penting untuk menyangga
lingkungan perkotaan dianataranya sebagai tempat resapan air, produksi udara bersih
kota, rekreasi warga dan masih banyak lagi.
Kota Milan Italia adalah salah satu kota dengan polusi tertinggi yang mana kualiats
udaranya sering melewati batas aman yang ditentukan oleh Komisi Eropa dan
menyebabakan pemerintah Kota memasang sistim ventilasi di tahun 2009 untuk
mengurangi kerusakan lukisan Leonardo da Vinci’s The Last Supper yang berada di
Gereja Santa Maria delle Grazie. Tahun 2003, sebuah studi medis yang
membandingkan udara di Milan setara dengan satu pak rokok sehari. Terlebih lagi,
ruang yang lebih sedikit didedikasikan untk vegetasi di Kota Milan dibandingkan di
lainnya.

b. Tujuan Pembangunan Bosco Verticale - Milan

Bosco Verticale (hutan


vertikal) adalah sepasang
tower apartemen yang
terletak pada distrik Porta
Nouva dari kota Milan, Itali,
dengan tinggi 110 dan 76
meter. Bosco Verticale akan
menjadi tuan rumah dari 900
pohon, 5.000 tumbuhan jenis
semak-semak dan juga
11.000 tanaman lainnya yang
akan ditempatkan pada
masing-masing balkon dari
dua menara apartemen.
Studio arsitek Boeristudio
(gabungan arsitek Stefano
Boeri, Gianandrea Barreca, dan Giovanni La Varra) percaya bahwa Bosco Vertikal akan
dapat membantu menghasilkan oksigen dan kelembaban, menyerap CO2 dan partikel
debu, dan mengurangi polusi suara. Boeristudio juga bekerjasama dengan
horticulturalists dan botanists.
Konstruksi dari Bosco Verticale dimulai pada akhir tahun 2009. Pada awal tahun 2012
konstruksi bangunan dari Bosco Verticale sudah lengkap dibangun, dan pada
pertengahan tahun 2012 mulai dilakukan instalasi berbagai tanaman yang ada.
Berdasarkan desain aslinya, Bosco Verticale dapat menampung sebanyaka 1.289
tanaman yang tinggi dan 920 tanaman yang pendek dari 50 variasi spesies tanaman.
Vegetasi pada Bosco Verticale kurang lebih setara dengan populasi 1 hektar pepohonan
di hutan. Udaranya tentu segar.
Verticale merupakan konsep rehabilitasi lingkungan di kota Milan, konsep eco design
diusung untuk memberikan kondisi yang lebih baik pada huniah serta lingkungan di
sekitarnya. Dua tower apartemen dari Bosco Verticale dipisah menjadi 2, yaitu tower
Torre E yang setinggi 119 meter dengan 26 lantai dan Torre D yang setinggi 87 meter
dengan 18 lantai. Bosco Verticale akan terdiri dari 400 unit condominium. Harganya
dimulai pada kisaran 3.000 Euro (sekitar 48 juta rupiah) per meter persegi. Bosco
Verticale akan membantu mengurangi polusi asap, menghasilkan oksigen serta juga
dapat meredam kebisingan. Bosco Verticale juga akan berfungsi untuk moderasi suhu di
gedung pada musim dingin dan musim panas. Desain ini juga telah diuji dalam
terowongan angin untuk memastikan pepohonan yang ada tidak akan berjatuhan ketika
terkena hembusan angin. Tim arsitek dan teknik sipil dari Bosco Verticale juga
berkonsultasi dengan para botani dan ahli bercocok tanam untuk memastikan bahwa
struktur yang ada mampu menahan beban berbagai jenis tanaman yang ada. Konstruksi
balkon dari Bosco Verticale ditopang dengan beton bertulang baja dengan ketebalan 28
cm. Keren dan go green.

c. Penghargaan
Bangunan "hijau" yang inovatif, yang terletak di area Taman Porta Nuova di Milan, telah
memenangkan International Highrise Award 2014 dan telah dinyatakan sebagai gedung
pencakar langit paling indah dan inovatif di dunia untuk tahun 2015 oleh Dewan
Bangunan Tinggi dan Habitat Perkotaan.
KONSEP

Bosco Verticale bertujuan menciptakan habitat biologis dan meningkatkan


keanekaragaman hayati. Itu menciptakan ekosistem perkotaan yang menghubungkan
kehidupan kota dan alam. Proyek ini berfungsi sebagai sarana untuk kelangsungan
hidup kota-kota Eropa seperti Milan, yang menghadapi masalah meningkatnya polusi.
Sang Arsitek terinspirasi dari hutan yang sangat lebat, yang dimana hutang itu
dimiringkan seakan-akan menjadi vertical, yang dimana dimaksudkan supaya tidak
memakan banyak lahan yang ada di perkotaan yang dimana sangat susah didapatkan.
MATERIAL
a. FACADE
Pada material di bagian Facade Mosco Verticale
ini dia menggunakan ACP, Kaca dan Bukaan
jendela untuk 2 gedung nya, yang dimana
pemilihan material tersebut sudah
diperhitungkan untuk keselarasan dan juga
kebagusan facade tersebut.

ACP hitam ACP putih

Kaca tempered Bukaan kaca biasa (jendela) Keramik


b. INTERIOR
Pada material
bagian dalam
(interior),
dinding cat
putih dan lantai
kayu
mendominasi
material pada
dalam
bangunan,
memiliki kesan
yang sangat
elegan.

Gypsum putih Lantai parquet

Dinding Finishing wallpaper Dinding finishing cat putih


INTEGRITAS TANAMAN
Hutan vertikal ini bagaikan
pemadatan unsur-unsur
dan suasana alam di
dalam kota, karena
menjadi rumah bagi 800
pohon (masing-masing 3,
6 atau 9 meter), 4.500
semak dan 15.000
tanaman terdiri dari
berbagai macam tanaman
hijau dan tanaman
berbunga. Didistribusikan
ke setiap lantai dan
ditempatkan sesuai
dengan posisi bangunan
terhadap sinar matahari.
Oleh karena itu sistem
tanaman hutan vertikal sangat membantu dalam menciptakan iklim mikro, membantu
menciptakan kelembaban, menyerap CO2, mengurangi debu , menghasilkan oksigen,
melindungi manusia dan rumah dari sinar matahari juga dari polusi suara.

Karena berbagai jenis


tumbuhan, membuat
kedua hutan vertikal
sering dikunjungi oleh
burung dan serangga
apalagi di musim semi,
waktu dimana bunga-
bunga bermekaran
menjadikan hutan vertikal
ini seperti simbol spontan
kota kolonisasi tumbuhan
maupun hewan.
Pembangunan hutan
vertikal ini melalui
berbagai tahapan yang
rumit. Tanaman-tanaman
dibudidayakan di tempat
pembibitan khusus
bekerjasama dengan ahli
botani dalam kurun waktu dua tahun. Pengelolaan tanaman pun mengikuti peraturan
yang ditetapkan: vas untuk pohon-pohon, pengaturan tanaman dan jumlah tanaman di
setiap lantai apartemen, juga kebutuhan air untuk semua jenis tanaman juga
diperhitungkan dengan baik

Pengairan pohon pohon ini menggunakan sistem irigasi tetes yang diatur di pusat
penampungan air. Air yang digunakan diambil dari air pembuangan ( sudah melalui
proses penjernihan) dan air tanah yang disatukan di dalam tangki penampungan. Air
kemudian dialirkan melalui jaringan pipa irigasi . Pipa-pipa ini memiliki daya tahan
terhadap suhu rendah sehingga secara otomatis mampu menghentikan aliran air saat
suhu dibawah nol derajat . Pengontrolan dilakukan oleh serangkaian sensor pemantau
jarak jauh yang sekaligus bisa mendeteksi jika terjadi malfungsi. Pasokan air ke setiap
tanaman dijamin oleh perangkat kontrol yang terdiri dari katup pembuangan, regulator
tekanan dan beberapa unit filter. Irigasi yang dikendalikan secara elektrik ini, bisa
memperhitungkan kebutuhan riil air yang perlukan oleh setiap tanaman. Setiap katup
tidak saling ketergantungan satu dengan yang lain sehingga menjamin aliran air berjalan
dengan baik ( lihat gambar ).

Keanekaragaman hayati
Jumlah pohon: 800
Jumlah semak: 5.000
Jumlah pendaki dan tanaman tahunan: 15.000
Jumlah spesies pohon: 23
Jumlah spesies tumbuhan dan tumbuhan: 94
Penghijauan rata-rata untuk setiap orang yang tinggal di menara:
Pohon: 2
Semak: 8
Tumbuhan: 40
Jumlah penduduk yang direncanakan di kedua menara: 480
Jumlah spesies burung dengan sarang di menara: 20
Pemeliharaan vegetasi
Jumlah stasiun pemantauan terpusat: 2
280 sistem kontrol air (satu untuk setiap teras)
Pemeriksaan pemeliharaan tahunan (pemangkasan): 6 dalam 2 tahun pertama, 4 sejak
2017
3 cek dari bagian dalam apartemen
1 cek dari luar apartemen dari tim arborists udara bersama dengan cek ke-4 di dalam
Volume air untuk irigasi: 3.500 m3 / tahun.
UTILITAS

Keberlanjutan
LEED emas bersertifikat
Pompa panas geotermik: 4
Tenaga energik dari panel surya yang menutupi bangunan: 26kWp
Kontribusi terhadap pengurangan kehilangan panas karena iklim mikro yang diciptakan
oleh pabrik: kira-kira. 2 derajat
Kontribusi terhadap pengurangan polusi udara: transformasi CO2 menjadi O2: kira-kira.
20.000 kg / tahun
Total panjang perimeter cekungan: 1,7 Km
Kedalaman tanam perimeter: 1 m
Jenis tanah (media tanam): seperti ditentukan oleh jenis tanaman hijau
Penyerapan CO2: 30 ton / tahun
Produksi O2: 52 kg / hari
Permukaan hutan: 20.000 meter persegi

panel surya yang menutupi bangunan: 26kWp lampu sorot LED Mini byLinea Light Group

Pompa panas geotermik: 4


Kesimpulan
Pada bangunan yang menggunakan prinsip-prinsip ekologi, terdapat berbagai macam
aspek yang harus diperhatikan dan masuk ke dalam penilaian green building, namun
memiliki arah dan tujuan yang sama, yakni konsep perancangan dengan
mengintegrasikan bangunan dan lingkungannya, pengguna, dan bangunan itu sendiri.
Penggunaan konsep green building dapat mengurangi dampak buruk bagi lingkungan di
tengah isu yang selalu panas dibicarakan dunia. Perencanaan dan perancangan
haruslah dilakukan dengan pertimbangan kenyamanan bagi pengguna bangunan baik
secara fisik, sosial, ekonomi, dan budaya, lingkungan di sekitar bangunan, dan
maintainance bangunan itu sendiri, sehingga selaras dengan alam yang dimana di
bangunan ini semua point tersebut ada.

Anda mungkin juga menyukai