Anda di halaman 1dari 5

Paket

DOKUMEN NEGARA
1

JOB SHEET UJI KOMPETENSI KEJURUAN

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan


Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
Kode :
Alokasi Waktu :
Bentuk Soal : Penugasan Perorangan
Judul Tugas : Memelihara dan Menguji Baterai

A. TUJUAN
- Siswa dapat melakukan pengujian baterai
- Siswa dapat melakukan penggantian baterai
- Siswa dapat memelihara baterai
- Siswa dapat mengisi baterai
- Siswa dapat membantu start kendaraan

B. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN


- Unit sepeda motor
- Kunci Pas/Ring 8
- Multitester
- Obeng (+)
- Sikat kawat
- Charger battery
- Kabel (jumper)

C. KESELAMATAN KERJA
- K3 dilaksanakan
- Tugas dikerjakan sesuai dengan standar operational prosedure (SOP)

D. LANGKAH KERJA
1. MENGUJI BATERAI
1.1. Mengenal kode baterai
a. Berkaitan dengan produksi
Contoh :
 Aki GS Astra

17 = tanggal produksi (tanggal 17)


5 = bulan produksi (Mei)
9 = tahun (2019)
Huruf dan angka sisanya merupakan kode produksi dari pabrik yang bersangkutan.
 Aki YUASA
Aki Yuasa, tanggal produksi juga terdapat disebelah kanan atas aki, contoh :
03086931, 2 angka pertama (03) menunjukkan tanggal produksi, angka ketiga dan
keempat (08) menunjukkan bulan produksi, angka kelima (6) menunjukkan tahun
produksi, angka ke enam (9) kode Negara produksi dan 2 angka terakhir (31)
adalah kode produksi.
b. Berkaitan dengan kapasitas
Contoh: jika tertera tulisan atau kode GM4-3B dan di bawahnya tertera tulisan 12V-
4AH/10.
 GM4-3B.
 GM = baterai polymion (12 volt)
 4 = kapasitas baterai dalam 10 jam.
 3 = posisi terminal baterai (untuk posisi terminal baterai, ada 4 model. Tapi,
nomor 3, posisinya sejajar dengan terminal positif di kanan dan terminal negatif di
sisi kiri).
 B = posisi lubang udara (ada 4 model untuk posisi lubang udara. Untuk tipe B,
letaknya di samping kanan).
 12V-4AH/10. 12V = tegangan nominal baterai. 4AH/10hr = kapasitas baterai (4
ampere jam).

1.2. Peralatan pengujian baterai


 Multitester
1.3. Melaksanakan pengujian
 Pengukuran tegangan

1.4. Menyimpulkan hasil pengujian


Menyimpulkan hasi pengujian baterai yang telah dilaksanakan
1.5. Seluruh kegiatan pengujian dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures),
peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan
prosedur/kebijakan perusahaan.

2. Melepas dan Mengganti Baterai


2.1. Peralatan yang digunakan
 Obeng +
 Kunci pas/ring 8
2.2. Prosedur melepas dan memasang baterai
 Baterai dilepas dengan urutan yang benar (kabel negatif dilepas terlebih dahulu,
dilanjutkan melepas kabel positif)
 Prosedur pemasangan kebalikannya
2.3. Mencegah hilangnya memori elektronik pada kendaraan (jika ada)
 Dilakukan dengan memasang paralel (menjumper) baterai cadangan dengan baterai
lama (baterai yang diganti)
 Melepas baterai lama
 Menjumper baterai cadangan dengan baterai baru (baterai pengganti)
 Memasang baterai baru
 Melepas baterai cadangan
2.4. Seluruh kegiatan pengujian dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures),
peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan
prosedur/kebijakan perusahaan.
3. Memelihara dan mengisi baterai
3.1. Membersihkan kutub/terminal baterai dengan sikat kawat

3.2. Memeriksa kondisi baterai


 Pemeriksaan kondisi kotak baterai dari kemungkinant keretakan, mengembang atau
kebocoran.
 Pemeriksaan sel baterai dari kemungkinan mengembang akibat overcharging, terjadi
kristalisasi, rontok akibat getaran atau karena usia dan kualitas baterai yang jelek.
 Pemeriksaan korosi pada terminal baterai karena uap elektrolit atau panas akibat
konektor kendor atau kotor.
 Pemeriksaan pada kabel akibat menurunnya elastisitas kabel, isolator pecah dan
terkelupas karena panas terutama pada bagian dekat terminal baterai.
3.3. Melakukan Pengisian / Charging
Pengisian baterai dapat dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu:
 Pengisian Normal
Pengisian normal adalah pengisian dengan arus yang normal, yaitu sebesar 10 % dari
kapasitas baterai. Contoh baterai 100 AH maka besar arus pengisian 100 x 10/100 =
10 Amper. Untuk menentukan lamanya waktu pengisian dapat digunakan rumus
seperti berikut :

Waktu Pengisian = Tingkat kehilangan muatan (AH) x 1,2 ~ 1,5


Besar arus pengisian

Nilai 1,2 ~ 1,5 adalah faktor koreksi terhadap hambatan-hambatan yang ditimbulkan
oleh penghantar serta perubahan temperatur akibat pengisian.

Prosedur pengisian baterai adalah:


 Hubungkan terminal positif baterai dengan klem positif charger dan terminal
negatif dengan klem negatif charger. Hati-hati jangan sampai terbalik karena
dapat mengakibatkan kerusakan pada baterai.
 Hubungkan charger dengan sumber listrik 220 volt.
 Pilih selektor sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 volt maka selektor
mengarah ke 12 volt.
 Hidupkan charger dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas normal pengisian
baterai.
 Pengisian Cepat
Prosedur pengisian cepat hampir sama seperti pengisian normal. Pengisian cepat
adalah pengisian dengan arus yang sangat besar. Besar arus pengisian tidak boleh
melebihi 50% dari kapasitas baterai, dengan demikian untuk baterai 100 AH, besar
arus pengisian tidak boleh melebihi 50 A. Untuk menentukan besarnya arus pengisian
cepat dapat menggunakan rumus:

Arus pengisian (A) = Tingkat kehilangan muatan (AH)


1 + waktu pengisian

Waktu pengisian yang tersedia 0,5 – 1 jam. Quick-charging (pengisian dengan cepat)
hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat lebih baik melakukan pengisian dengan
pelan (normal)
3.4. Baterai diisi secara paralel atau secara seri dengan benar.

Pengisian satu baterai :


Sesuai dengan arus pengisian normal baterai.
Pengisian lebih dari satu baterai secara paralel :
Besar arus merupakan jumlah arus yang dibutuhkan untuk baterai 1 dan baterai 2.
Misalnya untuk mengisi dua baterai 50AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x
(2 x 50) = 10 A.
Jika mengisi baterai 50AH dan 40AH diperlukan arus sebesar 10% x (40+50) = 9 A.
Pengisian lebih dari satu baterai secara seri :
Setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai yang paling kecil. Misalkan besar untuk
mengisi dua baterai 50AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x 50 = 5 A. Jika
mengisi baterai 50AH dan 40AH maka diperlukan arus sebesar yang digunakan 10 % x
40AH = 4 A.

 Setel waktu pengisian jika charger dilengkapi dengan timer, bila tidak dilengkapi
maka catat waktu mulai proses pengisian baterai.
 Matikan charger jika pengisian telah selesai.
 Lepas klem negatif terlebih dahulu, jangan dilepas pada saat kondisi charger masih
hidup karena dapat menyebabkan terjadinya percikan bungan api pada terminal dan
menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai terbakar.
 Pasang papan peringatan pada daerah yang digunakan untuk pengisian. Ventilasi pada
ruang pengisian harus cukup, untuk menghidarai meningkatnya kosentrasi hidrogen
pada ruangan, sehingga potensi menimbulkan ledakan atau kebakaran.

3.5. Seluruh kegiatan pengujian dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures),
peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan
prosedur/kebijakan perusahaan.

4. Membantu start kendaraan


4.1. Memilih kabel jumper
Memilih kabel jumper yang sesuai dengan kebutuhan, jangan menggunakan kabel yang
terlalu kecil karena bisa meleleh (terbakar)

4.2. Kendaraan dibantu start hidup tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen
atau sistem lainnya
Membantu start kendaraan dapat dilakukan dengan cara :
 Menggunakan (menjumper) baterai dari kendaraan lain untuk membantu start.
 Menggunakan baterai terpisah
4.3. Kabel jumper disambung dan dilepas dengan tahapan dan kutub yang benar
 Kedua kendaraan dalam posisi kunci kontak OFF
 Pasang/jepitkan salah satu kutub kabel merah ke kutub positif (+) aki motor yang
bagus (motor penolong)
 Pasang kutub kabel merah yang satunya ke kutub positif (+) aki motor yang soak
(yang ditolong)
 Pasang salah satu kutub kabel hitam ke kutub negatif (-) aki motor yang bagus.
Berhati-hatilah, karena sampai tahap ini, kabel sudah teraliri arus!
 Pasang kutub kabel hitam lainnya ke kutub negatif baterai motor yang ditolong.
 Setelah semua terpasang, hidupkan terlebih dahulu motor penolong
 Start motor yang ditolong. Selanjutnya melepas kabel-kabel jumper dengan urutan
kebalikan dengan urutan pemasangannya.
4.4. Seluruh kegiatan pengujian dilakukan berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan),
dan prosedur/kebijakan perusahaan.

Ungaran, Januari 2020


Pembimbing Praktek

Moch. Hariyono

Anda mungkin juga menyukai