PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 21 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR ISI PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
1. Poin penting dalam Permendikbud No. 21 Tahun 2016 :
a. Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, standar isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi tersebut. Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. b. Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan. Untuk menjamin keberlanjutan antar jenjang, Tingkat Kompetensi dimulai dari Tingkat Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini. c. Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, yang selanjutnya disebut Kompetensi Inti (KI). d. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan candrabudhiawan
e. Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. KD untuk KI-1 dan KI-2 hanya terdapat pada Mata Pelajaran PPKn dan Pendidikan Agama 2. Keterkaitan permendikbud dengan instrument akreditasi : a. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual, social, pengetahuan dan keterampilan dengan tingkat kompetensi. b. Melibatkan Guru BK, Pengawas, Narasumber, Komite sekolah, penyelenggaran lembaga pendidikan. 3. Yang telah saya lakukan untuk membantu siswa : a. Diskusi Kelompok b. Belajar tidak hanya menghafal rumus (siswa diajak untuk menurunkan rumus) c. Mengembangkan budaya membaca 4. Yang belum saya lakukan : a. Membuat proses pembelajaran yang aktif, kreatif. b. Mendokumentasikan semua proses pembelajaran yang telah saya lakukan