Anda di halaman 1dari 6

Nama: Noor Azizah

NPM: 1714201210053
Kelas: B

1. Definisi
 Persalinan adalah proses membuka dan menutupnya serviks uteri disertai
dengan penurunan janin dan plasenta kedalam jalan lahir sampai keluar
secara lengkap (berikut selaput-selaputnya) yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu) atau janin telah mencapai viabilitas dengan
persentase kepala, posisi presentasi ubun-ubun kecil, lahir spontan
pervaginaan dengan kekuatan ibu sendiri tanpa melukai ibu dan bayi
kecuali episiotomi, berlangsung selama kurang dari 24 jam tanpa
komplikasi baik ibu maupun bayinya. (Hal 195)
Wagiyo & Putrono. 2016. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal,
dan Bayi Baru Lahir Fisiologis Dan Patologis. Yogyakarta: ANDI
Offset
 Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37-42 minggu), tanpa kompliksi baik pada ibu maupun pada janin.

2. Etiologi
Apa yang menyebabkan partus belum diketahui benar-benar yang ada
hanyalah merupakan teori-teori yang komplek:
 Faktor hormone
 Struktur rahim
 Pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi

Nugroho Taufan. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah,


Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika

3. Tanda dan gejala


a. Tanda-tanda Palsu
1) His dengan interval tidak teratur
2) Frekuensi semakin lama tidak mengalamipeningkatan
3) Rasa nyeri saat kontraksi hanya pada bagian depan
4) Jika dibawa jalan-jalan, frekuensi dan intensitas his tidak mengalami
peningkatan
5) Tidak ada hubungan antara derajat pengerasan uterus saat his dengan
intensitas rasa nyeri
6) Tidak keluar lendir dan darah
7) Tidak ada perubahan servik uteri
8) Bagian presentasi janin tidak mengalami penurunan
9) Bila diberi obat sedativa, his menghilang
10)
Nama: Noor Azizah
NPM: 1714201210053
Kelas: B

b. Tanda-tanda Asli
1) His dengan interval teratur
2) Frekuensi semakin lama semakin meningkat, baik durasi maupun
intensitasnya
3) Rasa nyeri menjalar mulai dari belakang kebagian depan
4) Jika dibawa jalan-jalan frekuensi dan intensitas his mengalami
peningkatan
5) Ada hubungan antara derajat pengerasan uterus saat his dengan
intensitas rasa nyeri
6) Keluar lendir dan darah
7) Serviks uteri mengalami prubahan yang sangat progresif mulai dari
melunak, menipis dan berdilatasi
8) Bagiam persentasi janin megalami penurunan
9) Bila diberi obat sedativa his menghilang. (Hal 198)
Wagiyo & Putrono. 2016. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal,
dan Bayi Baru Lahir Fisiologis Dan Patologis. Yogyakarta: ANDI
Offset

4. Pengkajian
a. Nugroho Taufan. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak,
Bedah, Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika
KALA 1
saat persalinan (mulai his) sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terbagi menjadi 2 fase.
 Fase laten, pembukaan berlangsung lambat
Pembukaan serviks 0-3 cm berlangsung dalam 10-12 jam pada
primi & 6-8 jam pada multigravida
 Fase aktif, pembukaan lebih cepat
Fese accelerasi (fase percepatan), dari pembukaan 3 sampai 4,
dicapa sampai 2 jam
Fase kemajuan maksimal, dari pembukaan 4 sampai 9 cm,
selama 2 jam
Fase declarasi (kurangnya percepatan) dari pembukaan 9010 cm,
selama 2 jam
KALA 2
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
berlangsung biasanya tidak lebih dari 30menit
KALA 3
Nama: Noor Azizah
NPM: 1714201210053
Kelas: B

Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya placenta, yang


berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
KALA 4
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.

b. Menurut Hutaen, S. 2009. Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas Dan


Ginekelogi. Yogyakarta: Trans Info Media
KALA I
 Dimulai sejak tanda persalinan yang pertam samapi dengan
pembukaan lengkap , terjadi pendataran dan pembukaan servik
dengan lama: primi 12 jam, multi 12 jam.
 Fase laten pembukaan 0-3 cm lama primi 8-10 jam, multi (3-5
jam)
 Fase aktif akseelerasi 3-4 cm/2 jam, dilatasi 4-9 cm/2 jam,
deselarasi 9-10cm/2 jam
 Riwaayat : tanda-tanda persalinan, pecahnya ketuban, status
emosi
 Pemeriksaan fisik: dilatasi serviks 1-3 cm, kontraksi 5-30 menit
selama 10-30 detik, sekret merah muda sampai dengan coklat,
selaput ketuban +/-, denyut jantung janin terdengar jelas
diumbilicus, skala bishop’s (dilatasi, pendarahan servik, hodge,
konsistensi servik, dan posisi serviks.
 Hal yang harus dihindari pada kala I
Enema, mencukur bulu pubis, katerisasi kandung kemih, tidak
memberika makanan dan minumanmemisahka ibu dengan
orang terdekat dan meberi dukungan,pPosisi terlentang,
mendorong abdomen, mengedan sebelum pembukaan lengkap.
KALA II
 Mulai dari dilatasi serviks lengkap sampai bayi lahir
 Tanda-tanda klinis
 Nyeri sangat hebat 2-3 menit 1 x selama 50-70 detik
 Rasa ingin meneran
 Darah dan lendir banyak
 Ketuban pecah
 Kepala membuka pintu, perineum mengembang
Nama: Noor Azizah
NPM: 1714201210053
Kelas: B

KALA III
 Dimulai Sejak Bayi Lahir Sampai Plasenta Lahir
 Terjadi Pelepasn Plasenta
 Pengeluaran Plasenta
 Lama 8,5 Menit Setelah Bayi Lahir
KALA IV
 Masa 1 Jam Setelah Bayi Lahir, Perhatikan
 Kontraksi Uterus
 Pendarahan
 Plasenta Dan Selaput Ketuban
 Vesika Urinari Kosong
 Perawatan Luka (Hal, 90)

5. Diagnosa Keperawatan

Nugroho Taufan. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah,


Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika

a) Nyeri b.d kontraksi uterus


DO
 Gravida aterm, intpartum kala 1
 Tampak meringis
 His 1x5menit-45 detik
 Pengeluaraan pervaginaan
DS
 Mengeluh nyeri daerah ari-ari dan pinggang sering dan hilang
timbul/perut tegang
Tujuan
 Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yg timbul (1 hari)
Intervensi
 Kaji pengalaman nyeri klien, tentukan tingkat hyeri yang dialami
 Pantau keluhan nyeri klien
 Observasi his dan dilatasi serviks
 Beri kesempaan untuk istirahat (terutama bila nyeri), lingkungan
yang tenang nyaman, inimal stressor
Nama: Noor Azizah
NPM: 1714201210053
Kelas: B

 Ajarkan tindakan penurunan nyeri nonfarmakologis ( relaksasi otot,


massage pinggang belakang, napas dalam)
 Anjurkan mobilisasi semampunya
 Jelaskan kenapa klien dapat mengalami nyeri yang
meningkat/menurun

b) Cemas b.d proses persalinan


Intervensi
 Kaji tingkat dan penyebab kecemasan klien
 Orientasi pada lingkungan dengan penjelasan sederhana
 Bicara perlahan-lahan dan tenang menggunakan kalimat pendek
dan sederhana
 Beri informasi yang cukup mengenai proses persalinan dan
persiapanny
 Beri dorongan untuk mengekspresikan perasaan
 Beri pendamping, libatkan keluarga
 Ajarkan teknik relaksasi
 Beri informasi tentang kemajuan persalinan dan motivasi ibu
untuk melewati fase tersebut

c) Resiko cedera b.d proses persalinan


Intervensi
 Orientasikan klien baru terhadapa lingkungan kamarnya
 Jelaskan penggunaan bel dan airphone
 Ajarkan klien/lakukan cara persalianan yang benar
 Kaji dan monitor keadaan jann, adanya fetal distress,
pengeluaran pervaginaan, his, tanda komplikasi, vt, tanda vital,
kontraksi uterus, kemajuan persalinan, apgar score
 Lakukan tindakan dan persiapan persalinan yang aman, siapkan
alat resusitasi sebelum kala III
 Kolaborasi

d) Resti/actual kekurangan volume cairan b.d perdarahan post partum


Intervensi
 Kaji cairan yang disukai/tidak disukai, beri cairan yang
diperbolehkan dalam batas diet
 Kaji dan observasi penyebab kekurangan cairan: perdarahan
 Kaji dan monitor keadaan post partum: uterus, perubahann
vagina, perineum, dan kandung kemih
 Hindari VT
 Rencanakan dan berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
Nama: Noor Azizah
NPM: 1714201210053
Kelas: B

 Pantau hasil kadar elektrolit darah, ht dan Hb


 Kolaborasi

e) Resiko infeksi b.d trauma selama persalinan, episiotomi, bendungan


payudara
Intervensi
 Kaji faktro resiko terhadap infeksi nasokomial
 Kurangi penyebaran organisme yang masuk kedalam individu
Cuci tangan, personal hygiebe, vulva hygiene, tekhnik asrptik
dan antiseptik, tekhnik steril untuk perawatan luka
 Ajarkan individu dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi
 Kurangi kerentanan terhadap infeksi
 Kurangi kerentanan terhadap infeksi
 Pantau tanda-tanda infeksi
 Kolaborasi

f) Intolerasi aktivitas b.d keletihan


Intervensi
 Kaji kemampuan aktivitas klien
 Tingkatkan aktivitas secara bertahap
 Rencanakan waktu istirahat sesuai jadwal sehari-hari
 Beri dan motivasi asuoan makanan dan energi
 Bantu pemenuhan aktivitas yang tidak dapat/tidak boleh
dilakaukan klien

g) Kurang pengetahuan perawatan bayi


Intervensi
Kaji tingkat pengetahuan klien
Identifikasi faktor penyebab/penunjang yang dapat menghalani
penetalaksaan efektif
Jelaskan cara perawatan bayi, tali pusat, payudara dan ASI ekslusif
Beri dan fasilitasi kebutuhan informasi yang cukup untuk klien dan
keluarga
Beri kesempatan bertanya dan libatkan dalam perawatan
Beri pujian dan dorongan umtuk tidakan dan kegiataan positif

Anda mungkin juga menyukai