Anda di halaman 1dari 5

Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dapat Menurunkan Intensitas Nyeri

Pada Pasien Post Op Section Caesarea

Manzahri
Prodi Keperawatan STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Email : manzahri@stikesmuh-pringsewu.ac.id

Abstract : Deep Breathing Relaxation Technique Can Reduce Neuro Intensity Patient Post Op
Section Caesaria. The deep breathing relaxation technique is an action to free the mental and physical
from tension and stress so as to increase tolerance. The goal is to reduce the intensity of pain
experienced by the patient. Type experimental research with quasi experiment design with pre and
post test design. The sample used was 14 respondents in KartiniKalirejo Hospital 2017. The results
showed that the decrease in pain intensity was 2.14. The statistical test shows the result p value =
0,000 at α = 0,05 meaning that there is Influence of deep breath relaxation technique to decrease of
pain intensity in patient of post op sectiocaesarea at KartiniKalirejo Hospital Year 2017. The results of
this study is expected nurse as a care provider is advised to apply the technique of Breath Relaxation
In Against the Decrease Intensity of Pain In Post Op Patients Sectio Caesarea Nurses also should
familiarize themselves to perform actions in accordance with standard operating procedures.

Keywords : Relaxation Technique, Pain, Patient Post Op Section Caesarea

Abstrak : Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dapat Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post
Op Section Caesarea. Teknik relaksasi nafas dalam adalah suatu tindakan untuk membebaskan
mental dan fisik dari ketegangan dan stress sehingga dapat meningkatkan toleransi. Tujuan penelitian
untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien post op Section Caesarea. Jenis penelitian eksperimen
dengan desain quasi experiment dengan rancangan pre and post test. Sampel yang digunakan
berjumlah 14 responden di RSU Kartini Kalirejo 2017. Hasil penelitian diperoleh bahwa penurunan
intensitas nyeri sebesar 2,14. Uji statistic menunjukan hasil p value = 0,000 pada = 0,05 yang berarti
bahwa ada Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien
postop sectio caesarea di RSU Kartini Kalirejo Tahun 2017. Diharapkan perawat sebagai care
provider disarankan untuk mengaplikasikan teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Pada Pasien PostOp Sectio Caesarea. Perawat juga sebaiknya membiasakan diri
untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan standar operasional prosedur.

Kata kunci : TeknikRelaksasi, Nyeri, Pasien Post OpSection Caesarea

PENDAHULUAN Program Sustainable Development Goals


2030 goals ke tiga menjamin kehidupan yang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua orang di segala usia. Pada 2030, mengurangi
komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk angka kematian ibu hingga di bawah 70 per
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan 100.000 kelahiran hidup dan mengakhiri
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar kematian bayi dan balita yang dapat dicegah.
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang Seluruh negara berusaha menurunkan angka
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi kematian neonatal setidaknya hingga 12 per
pembangunan sumber daya manusia yang produktif 1.000 kelahiran hidup(Dirjen KIA, 2015)
secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan Adapun cara untuk mengurangi angka
pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kejadian kematian ibu dan bayi yaitu dengan cara
kesinambungan antar upaya program dan sektor, persalinan yang baik. Kehamilan dan persalinan
serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang memerlukan proses yang fisiologis namun
telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya. keadaan patologis atau komplikasi dapat saja
(Kementerian , 2015) muncul pada saat kehamilan sampai pada proses
persalinan (Marlina, 2016;57).Data yang

104_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 2 Januari 2017


diperoleh World Health Organizaion mengatakan Penanganan nyeri dengan teknik relaksasi
standar rata-rata operasi SC sekitar 5-15%, bahkan mencakup teknik relaksasi nafas dalam.Beberapa
data WHO Global survei onMaternal and perinatal penelitian telah menunjukan bahwa relaksasi
Health 2011menunjukkan 46,1% dari seluruh nafas dalam sangat efektif dalam menurunkan
kelahiran dengan SC (Marlina, 2016; 58). nyeri pasca operasi. Teknik relaksasi nafas dalam
Sejak tahun 2006 angka kejadian seksio akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan
sesarea di Amerika Serikat meningkat hingga 24- beberapa teknik lainnya. Teknik ini dimulai
30%. Peningkatan ini juga terjadi di Indonesia dengan proses relaksasi dengan meminta klien
menurut data survey nasional tahun 2007 adalah untuk perlahan-lahan menutup matanya dan
921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar fokus pada nafas mereka, klien didorong untuk
22,8% dari seluruh persalinan (Widiatie, 2015; relaksasi mengosongkan pikiran dan memenuhi
95).Menurut data yang diperoleh pada masa nifas pikiran dengan bayangan untuk membuat damai
ibu mengalami nyeri setelah melakukan dan tenang (Smeltzer, 2010; 234).
pembedahan Section Caesarea. Setiap individu Adapun Penelitian yang dilakukan oleh
membutuhkan rasa nyaman.Kebutuhan rasa nyaman (Ningsih, 2013; 119) tentang relaksasi
ini dipersepsikan berbeda pada tiap orang.Konteks pernapasan menurunkan nyeri pada ibu pasca
asuhan keperawatan ini maka perawat harus sektio sesarea, di dapatkan intensitas nyeri
memperhatikan dan memenuhi rasa sebelum diberikan teknik relaksasi pernapasan
nyaman.Gangguan rasa nyaman yang di alami klien dengan nilai p = 0.000 < α = 0,05 hal ini
di atasi oleh perawat melalui intervensi menunjukkan bahwa ada pengaruh relaksasi
keperawatan. Kondisi yang menyebabkan pernafasan terhadap perubahan tingkat nyeri
ketidaknyamanan klien adalah Nyeri (Asmadi, pasca seksio sesarea pada ibu pasca seksio
2009;145). Pasien dengan post operasi section sesarea di ruang C1 Kebidanan RSUD Dr M
caesarea akan merasakan rasa nyeri. Rasa nyeri Yunus Bengkulu. Data intensitas nyeri pada
merupakan stresor yang dapat menimbulkan stress penelitian jurnal yang dilakukan oleh (Widiatie,
dan ketegangan dimana individu dapat berespon 2015; 100), tentang relaksasi nafas dalam
secara biologisdan perilaku yang menimbulkan terhadap pasien postSection Caesarea terdapat uji
respon fisik danp sikis. Responfisik meliputi statistic Wilcoxondengan tingkat signifikasi α
perubahan keadaan umum, wajah, denyut nadi, 0,05 hasil yang di peroleh adalah ρ = 0,003
pernafasan, suhu badan, sikap badan, dan apabila menunjukkan 0,003 < 0,05 yang artinya H1
nafas makin berat dapat menyebabkan kolaps diterima dan H0 ditolak yang berarti adanya
kardiovaskuler dan syok, sedangkan respon psikis pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap
akibat nyeri dapat merangsang respon stress yang penurunan intensitas nyeri pada ibu post seksio
dapat mengurangi system imun dalam peradangan, sesarea di Rumah Sakit Unipdu Medika
serta menghambat penyembuhan respon yang lebih Jombang.
parah akan mengarah pada ancaman merusak diri Menurut hasil Riskesdas tahun2013 angka
sendiri (Handayani, 2015; 1). kejadian SC di Indonesia 921.000 dari 4.039.000
Upaya yang telah dilakukan oleh pihak rumah persalinan atau 22,8% dari seluruh persalinan
sakit yaitu pemberian obat analgesik untuk sedangkanangka persalinan SC di provinsi
menurunkan nyeri. Namun, upaya ini telah Lampung tahun 2013 sekitar 4,5% (Marlina,
dilakukan ternyata masih ada saja pasien yang 2016; 58). Dan untuk hasil survey data pada
mengeluhkan nyeri. Mungkin salah satu tahun 2015 angka persalinan SC di RSU
penyebabnya karena dalam penatalaksananya Kartinisebanyak 188 pasien dengan rata – rata 15
perawat lebih menekankan pada pemberian pasien perbulan.
analgesik dan belum melakukan intervensi
keperawatan seperti pembelajaran tehnik relaksasi METODE
nafas dalam. Akibatnya, ketika efek analgesik
menurun atau hilang maka sensasi nyeri akan Desain penelitian ini adalah observasional
dirasakan oleh pasien. Padahal tehnik relaksasi analitik dengan pendekatan quasi eksperiment
nafas dalam dapat di gunakan klien untuk dengan cara one group pretest posttest. Populasi
mengontrol nyeri yang dirasakan, walaupun tingkat dalam penelitian ini adalah semua ibu post
ke efektifasnya belum ada angka pasti (Widiatie, operasi section caesareat ahun 2017 di RSU
2015; 96). Kartini Kalirejo Lampung Tengah. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 14 orang post operasi

105_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 2 Januari 2017


section caesarea dengan teknik sampling Nafas Dalam Terhadap Penurunan Intensitas
consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan Nyeri pada Pasien Post Operasi Section Caesarea
uji statistic yaitu uji Wilcoxon. di Rumah Sakit Umum Kartini Kalirejo Provinsi
Lampung Tahun 2017. Penelitian sebelumnya
HASIL yang dilakukan oleh Whalley, 2008 dalam Jurnal
edu health, 2015 analisa pengaruh teknik
1. Karakteristik Responden relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
intensitas nyeri pada ibu post seksio sesarea
Tabel 1. Distribusi Frekuensi responden menggunakan uji statistik Wilcoxon dengan
berdasarkan karakteristik tingkat signifikan α = 0,05 dengan pengambilan
responden pada Pasien Post keputusan jika ρ< α :H1 diterima yang berarti ada
Operasi Section Caesarea di Rumah pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap
Sakit Umum Kartini Kalirejo penurunan intensitas nyeri pada ibu post seksio
Provinsi LampungTahun 2017 sesarea dan jika ρ >α:H1 ditolak yang berarti
tidak ada pengaruh teknik relaksasi nafas dalam
terhadap penurunan intensitas nyeri pada ibu post
section sesarea.
Penelitian (Patasik, 2013) tentang
efektifitas teknik relakasasi nafas dalam dan
guided imagery terhadah penurunan nyeri pada
pasien post operasi section caesareadi IRINA D
BLU prof. Dr. R. d. Kandou dengan kriteria
inklusif pasien post section caesarea hari
pertama, pasien yang reaksi analgetiknya telah
hilang atau 6 jam setelah pemberian analgetik
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa ada dan belum mendapat analgetik lagi, terdapat
persamaan jumlah antar kelompok umur 20-34 dan penurunan intensitas rata- rata nyeri sebesar 3,10
35-40, yaitu 6 orang (42,8%). Tingkat pendidikan dan hasil p= 0,000 dengan kata lain p< 0,05 maka
terbanyak SMA yaitu 10 (72,4%). Sebagian besar penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh
tidak bekerja yaitu 12 orang (85,7%) efektifitas teknik relakasasi nafas dalam dan
guided imagery terhadap penurunan nyeri pada
2. Analisis univariat pasien post operasi section caesarea.
Long, 1996 dalam (Chayatin, 2007; 204)
Tabel 2 Distribusi Frekuensi nyeri sebelum Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang
diberikan intervensi pada Pasien Post sangat subjektif dan hanya orang yang
Operasi Section Caesarea di Rumah mengalaminya yang dapat menjelaskan dan
Sakit Umum Kartini Kalirejo Provinsi mengevaluasi perasaan tersebut. Bisa tidaknya
Lampung Tahun 2017 nyeri dirasakan dan hingga derajat mana nyeri
tersebut mengganggu dipengaruhi oleh interaksi
antara sistem algesia tubuh dan transmisi sistem
saraf serta interpretasi stimulus.
Hal ini sama dengan penelitian yang
Tabel 2 diketahui bahwa responden yang dilakukan oleh (Ningsih, 2013; 119) tentang
mengalami intensitas nyeri 6 sebanyak 12 relaksasi pernapasan menurunkan nyeri pada ibu
responden (85,7%) sedangkan responden yang pasca sektio sesarea, di dapatkan intensitas nyeri
mengalami intensitas nyeri 7 yaitu 2 responden sebelum diberikan teknik relaksasi pernapasan
(14,3%).
dengan nilai p = 0.000 α = 0,05 hal ini
menunjukkan bahwa ada pengaruh relaksasi
PEMBAHASAN pernafasan terhadap perubahan tingkat nyeri
pasca seksio sesarea pada ibu pasca seksio
Hasil penelitian analisis bivariat yang
sesarea di ruang C1 Kebidanan RSUD Dr M
menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan p-value =
Yunus Bengkulu. Operasi caesarea atau sering
0,000, karena p= value< 0,05 maka hipotesis kerja
disebut dengan section cesarea adalah
diterima yaitu ada pengaruh dari Teknik Relaksasi
melahirkan janin melalui sayatan dinding perut

106_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 2 Januari 2017


(abdomen) dan dinding rahim (uterus) (Jitowiyono, Borley, P. A. G. n. R. (2006). At A Glance Ilmu
2010). Bedah (a. safitri Ed. 3 ed.): erlangga.
Adapun Penelitian yang dilakukan oleh Chayatin, W. I. M. N. (2007). Buku Ajar
(Syahriyani, 2010; 47) Ada pengaruh teknik Kebutuhan Dasar Manusia : Teori &
relaksasi terhadap perubahan intensitas nyeri pada Aplikasi Dalam Praktik (E. A. Mardella
pasien pasca sektio sesarea RSU TK II Pelamonia Ed.). Jakarta: EGC.
Makassar. Hasil ini sesuai dengan uji statistik Dirjen Bina Gizi KIA. (2015). SUSTAINABLE
Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,0003 (P <0,05) DEVELOPMENT GOALS.
artinya ada pengaruh pemberian teknik relaksasi http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pus
terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien at2_v1/wp content/uploads/2015/12/SDGs-
pasca sektio sesarea. Untuk penelitian saat ini sesuai Ditjen-BGKIA.pdf
Tabel 4.6.Uji test statistik menunjukkan hasil uji Handayani, S. (2015). Pengaruh Mobilisasi Dini
wilcoxon (p=0,000). Karena nilai p < 0,05, secara Terhadap Intensitas Nyeri Post Operasi
statistik terdapat pengaruh yang bermakna antara Sectio Caesarea Di Rsud Dr. Moewardi
sebelum relaksasi nafas dalam dengan sesudah Surakarta. STIKes Kusuma Husada,
relaksasi nafas dalam. Dari hasil tabel tersebut Surakarta.
setelah diberikan relaksasi nafas dalam intensitas Hidayat, A. A. A. (2013). Buku Saku
nyeri mengalami penurunan nyeri sebesar 2,14pada Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.
Pasien Post Operasi Section Caesareahal ini bisa di Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
sebabkan juga oleh terapi yang telah dilakukan Jitowiyoano, w. k. s. (2010). Asuhan
dengan farmakologi jenis analgesik. Keperawatan Post Operasi. Yogyakarta:
Peneliti berpendapat bahwa nyeri merupakan Muha Medika.
sensasi yang rumit, unik, universal, dan bersifat Kementrian kesehatan republik indonesia. (2015).
individual. Nyeri diartikan berbeda – beda HEALTH STATISTICS.
antarindividu, bergantung pada persepsinya. Secara http://www.depkes.go.id/resources/downlo
sederhana nyeri dapat diartikan sebagai suatu ad/lain/RAP%20Setjen%202015-2019.
sensasi yang tidak menyenangkan baik secara PDF di download pada 15 mei 2017
sensori maupun emosional yang berhubungan Kumalasari, A. M. (2009). Asuhan Keperawatan
dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor Perioperatif: Konsep, Proses, dan Aplikasi.
lain, sehingga individu merasa tersiksa, menderita Jakarta: Salemba Medika.
yang akhirnya mengganggu aktifitas sehari – hari, Lukman, T. V. (2013). Pengaruh Teknik
psikis dan lain – lain (Asmadi, 2009; 145).Sehingga Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas
tekhnik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan Nyeri Pada Pasien Post-Operasi Sectio
intensitas nyeri pada pasien post operasi section Caesaria Di Rsud. Prof. Dr. Hi. Aloei
caesareapenting dilakukan untuk megurangi Saboe Kota Gorontalo.
nyeri.Peneliti dalam hal ini hanya ingin mengetahui Marlina. (2016). Faktor Persalinan Sectio
intensitas nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi Caesarea Di Rumah Sakit Imanuel Bandar
nafas dalam dan intensitas nyeri setelah dilakukan Lampung. 58 Jurnal Kesehatan, VII, 57-65.
teknik relaksasi nafas dalam. Nyeri yang dirasakan Ningsih, D. A. et.al,. (2013). Relaksasi
responden juga akan berbeda jika responden Pernapasan Menurunkan Nyeri Pada Ibu
melakukan gerakan atau mobilisasi dini. Seksio Sesarea. Jurnal Media Kesehatan,
6. Patasik, K. C.(2013) Efektifitas Teknik
DAFTAR PUSTAKA Relaksasi Nafas Dalam Dan Guided
Imagery Terhadap Penurunan Nyeri Pada
Afifah, R. A. (2016). Hubungan Mobilisasi Dini Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Di
dengan Tingkat Nyeri pada Pasien Pasca Irina D Blu Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou
Operasi Appendiksitis Di Rumah Sakit Manado.Ejurnal keperawatan, Manado.
Kabupaten Pringsewu Tahun 2016 STIKes Potter & Perry. (2006). Fundamental
Muhammadiyah Pringsewu, Pringsewu. Keperawatan : Konsep, proses, dan praktik
Agung.et.al., S. (2013). Terdapat Pengaruh (4 ed. Vol. II). Jakarta: Buku Kedokteran
Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam EGC.
Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Reeder, S. J. (2014). Keperawatan Maternitas
Operasi Dengan AnestesI Umum Di Rsud Dr. Kesehatan Wanita, Bayi, & keluarga (E. A.
Moewardi Surakarta. INFOKES,3.

107_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 2 Januari 2017


Mardela Ed. 18 ed. Vol. 1). Jakarta: Buku Sakit Unipdu Medika Jombang. Jurnal Edu
Kedokteran EGC. Health, 5.
Smeltzer, S. C. (2002). Buku Ajar Keperawatan Wijayarini, M. A. (2004). Buku Ajar
Medikal Bedah (8 ed. Vol. I). Jakarta: Buku Keperawatan Maternitas (R. Komalasari
Kedokteran EGC. Ed. Vol. 4). Jakarta: Buku Kedokteran
Sujarweni, V. W. (2014). Metodologi Penelitian EGC.
Keperawatan. Yogyakarta: Gava Media. Wulandari, H. R. (2015). Efektivitas Teknik
Wibowo, G. A. (2012). Hubungan Tingkat Relaksasi Napas Dalam Terhadap
Kecemasan Dengan Intensitas Nyeri Pada Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Sectio
Penderita Nyeri Punggung Bawah (Low Back Caesarea Diruang Seureunee 3 Rumah
Pain) Di Poli Saraf Rsud Banyumas. Fakultas Sakit Umum Daerahrn dr. Zainoel Abidin
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Banda Aceh. Fakultas Kedokteran
Surakarta Surakarta. Universitas Syiah Kuala, banda aceh.
Widiatie, W. (2015). Pengaruh Teknik Relaksasi Retrieved from
Nafas Dalam Terhadap Penurunan Intensitas http://etd.unsyiah.ac.id/baca/index.php?id=
Nyeri Pada Ibu PostSecsio Secarea Di Rumah 15591&page=81

108_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 2 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai