Anda di halaman 1dari 18

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian,
memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi akurasi suatu hasil. Istilah rancangan penelitian yang
merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan
sebelum perencanaan akhir pengumpulan data, dan rancangan penelitian
digunakan untuk mengidentifikasi struktur penelitian yang akan dilaksanakan
(Nursalam, 2011).

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis


penelitian analitik korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan
korelatif antara variabel yaitu variabel independen dan dependen dengan
menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu suatu penelitian yang
menekankan pada waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan
dependen hanya satu kali pada satu saat, jadi tidak ada tindak lanjut (Nursalam,
2011).

Peneliti menggunakan rancangan ini untuk mengetahui faktor-faktor yang


berhubungan dengan lama penyembuhan luka pasca terapi bekam di Desa
Barunai Baru.

3.2 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter

46
47

yang dijadikan ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2014). Variabel dan definisi
operasional pada penelitian ini tersaji pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian
Definisi Skala
No Variabel Parameter Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1. Variabel Satuan waktu 1. Masa dewasa Kartu tanda Rasio Hasil dalam
Independen: yang mengukur 2. Masa lansia penduduk tahun
Faktor Usia keberadaan 3. Masa manula
suatu benda dan
makhluk, baik
yang hidup
maupun yang
mati.
Faktor Diabetes 1. ≤200 mg/dl Pemeriksaan Rasio
Hasil dalam
Penyakit Mellitus 2. > 200 mg/dl gula darah
mg/dl
Penyerta merupakan sewaktu darah
(Diabetes suatu kelompok kapiler
Mellitus) penyakit menggunakan
metabolik Easy Touch
dengan karaker-
istik hiper-
glikemia yang
terjadi karena
kelainan sekresi
insulin, kerja
insulin atau
kedua-duanya
didapatkan
melalui
pemeriksaan
kadar gula
darah.
Faktor suatu tindakan 1. Mandi Kuesioner Interval/ Baik 76-
Personal untuk 2. Perawatan Rasio 100%
Hygiene memelihara kuku Cukup 56-
kebersihan dan 3. Penggunaan 75%
kesehatan handuk Kurang baik
seseorang untuk 4. Perawatan <56%
kesejahteraan kulit
fisik dan psikis
Faktor Keadaan tubuh 1. Berat badan Observasi Rasio Hasil dalam
Status sebagai akibat 2. Tinggi badan Indeks Massa kg/m²
Nutrisi sebagai akibat Tubuh
konsumsi
makanan dan
penggunaan zat-
zat gizi yang
diantaranya
dapat diukur
melalui
pengukuran
antropometri.
48

2. Variabel Waktu dari 1. Memudarnya Observasi Rasio Hasil dalam


Dependen: suatu proses warna hari
Lama yang komplek kemerahan/
Penyembuh- karena adanya kehitaman
an Luka kegiatan bio- pada kulit
Pasca Terapi seluler dan bekas
Bekam biokimia yang pembekaman
terjadi secara
ber-
kesinambungan
akibat dari
tindakan
penusukan atau
penyayatan
kemudian
dilakukan
penghisapan
untuk
mengeluarkan
darah dari
permukaan
kulit.

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian


3.3.1 Populasi penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya
juga disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto, 2010). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berbekam pada bulan
April sampai Juni yang berasal dari wilayah Desa Barunai Baru yaitu 22
orang.
3.3.2 Sampel penelitian
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2014).
Sampel pada penelitian ini adalah jumlah dari popolasi yaitu 22 orang.
3.3.3 Sampling
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
menggunakan Total sampling atau sampling jenuh. Total
sampling adalah tekhnik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011).
49

Pada penelitian ini sampel diambil dari kriteria yang telah ditentukan
oleh peneliti. Jumlah pasien yang melakukan terapi bekam pada Desa
Barunai Baru sesuai dengan besar sampel yaitu 30 orang. Teknik yang
digunakan dalam penentuan sampel dengan menggunakan kriteria
inklusi dan eksklusi.
3.3.3.1 Kriteri Inklusi
Kriteria inklusi yaitu karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populsi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,
2011).
Kriteri inklusi dalam penelitian ini adalah :
a. Semua pasien yang melakukan terapi bekam di Desa Barunai
Baru
b. Pasien bersedia menjadi responden.
c. Pasien dengan kriteria umur > 25 tahun
3.3.3.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian tidak
dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai
sampel penelitian dengan berbagai sebab (Hidayat, 2014).
Adapun yang termasuk kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Pasien dengan gangguan jiwa
b. Pasien yang menolak dilakukan bekam pada daerah Punduk
c. Pasien bekam yang sedang berkunjung ke Desa Barunai Baru

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian


3.4.1 Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Barunai Baru Kecamatan Anjir Pasar
Kabupaten Barito Kuala.
3.4.2 Waktu penelitian
Kegiatan dan waktu penelitian diantaranya kegiatan penentuan payung
tema penelitian serta memilih judul, penyusunan proposal, studi
50

pendahuluan, seminar proposal dan kegiatan revisi proposal.


Selanjutnya, kegiatan prosedur komite etik, pelaksanaan penelitian,
penyusunan laporan penelitian skripsi, seminar hasil skripsi, dan
kegiatan revisi skripsi serta pengumpulan naskah skripsi. Kegiatan dan
waktu pada pelaksanan penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.

3.5 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data


3.5.1 Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,
2010). Alat pada pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuisioner.
Notoatmodjo (2012), menjelaskan bahwa kuisioner adalah alat
pengumpul data berupa daftar pertanyaan yang bertujuan untuk
mendapatkan jawaban dan informasi dari responden.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner, alat


glukometer dengan merk Easy Touch untuk mengukur kadar gula darah
dan lembar observasi untuk indeks massa tubuh pada variabel
independen. Adapun untuk variabel dependen yaitu lama penyembuhan
luka setelah terapi bekam menggunakan lembar observasi.

Kuesioner penelitian ini mengadopsi dari (Yasin, 2015 ; Sharaf, 2012;


Mubarak, 2008; Yuni, 2015) yang berisi pertanyaan pengetahuan tentang
personal hygiene. Kuesioner ini akan dilakukan uji validitas dan
reliabilitas terlebih dahulu dengan menggunakan bantuan program
komputer. Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan maksud
untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan kuesioner baik atau
tidak sebagai alat pengumpul data. Uji validitas dilakukan untuk
mengetahui apakah butir-butir yang tersaji dalam kuesioner benar-benar
mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Sedangkan
51

uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut


mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada
waktu yang berbeda (Suharyadi & Purwanto, 2009). Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan di tempat yang memiliki karakeristik hampir sama
seperti lokasi penelitian. Uji validitas dilakukan dengan mengisi
kuesioner berisi 20 pertanyaan dengan jumlah 10 responden.
3.5.1.1 Uji validitas
Untuk mengetahui validitas suatu instrument (dalam hal ini
kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor
masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel
(pertanyaan) dikatakan valid bila skor tersebut berkorelasi secara
signifikan dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang dilakukan
korelasi pearson product moment jika r hitung > dari pada r tabel
maka pertanyaan tersebut valid, sedangkan jika r hitung < dari
pada tabel maka pertanyaan tidak valid (Saryono, 2010).
3.5.1.2 Uji reliabilitas
Setelah semua pertanyaan sudah valid, analisis selanjutnya
dengan uji reliabilitas dengan cronbach’s alpha. Dilakukan
terhadap seluruh pertanyaan dari variabel. Caranya adalah
membandingkan r hasil dengan nilai konstanta (0,6). Dalam uji
reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai alpha. Ketentuannya
bila r alpha > konstanta (0,6) maka pertanyaan tersebut reliabel
(Saryono, 2010).
Adapun kisi-kisi kuesioner untuk penelitian seperti yang terdapat
pada Tabel 3.2 di bawah ini:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pertanyaan Kuesioner
No Item personal hygiene Positif Negatif Jumlah
1 Mandi 1, 2, 3, 4,
9, 13, 17, 15, 16, 18 12
19, 20
2 Perawatan kuku 5, 8 6, 7 4
3 handuk 11, 12 10 3
Jumlah 19
52

3.5. 2 Teknik Pengumpulan data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan
proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2011).

Alat pada pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuisioner dan
lembar observasi . Notoatmodjo (2012), menjelaskan bahwa kuisioner
adalah alat pengumpul data berupa daftar pertanyaan yang bertujuan
untuk mendapatkan jawaban dan informasi dari responden. Nursalam
(2014 : 186) mengatakan pengukuran observasi terbagi menjadi tidak
terstruktur dan terstruktur. Pada pengukuran observasi tidak terstruktur
peneliti secara spontan mengobservasi dan mencatat apa yang dilihat
dengan sedikit perencanaan. Peneliti menggunakan pedoman sesuai
pertanyaan penelitian tetapi peneliti tidak hanya mengobservasi pada
hal-hal yang ada pada pedoman. Sedangkan pengukuran observasi
terstruktur peneliti secara cermat mendefinisikan apa yang akan
diobservasi melalui suatu perencanaan yang matang.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara meminta responden


memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk, observasi, melakukan
tindakan pemeriksaan Gula Darah Sewaktu, membagikan kuesioner
mengenai personal hygiene, menimbang berat badan dan mengukur
tinggi badan serta melakukan observasi luka setelah dilakukan terapi
bekam khususnya pada titik bekam Al-Khaalil disebut juga bagian
punduk yang terletak pada cervikal 7. Pengumpulan dan pengambilan
data dilakukan oleh peneliti terlebih dahulu melakukan pendekatan
kepada responden dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian,
kemudian meminta responden untuk memperlihatkan Kartu Tanda
Penduduk, setelah itu melakukan pemeriksaan Kadar Gula Darah
Sewaktu pada responden dengan posisi duduk menggunakan alat Easy
53

Touch untuk menentukan adanya riwayat penyakit penyerta Diabetes


Mellitus, lalu melakukan penimbangan berat badan dan melakukan
pengukuran tinggi badan, membagikan kuesioner berisikan pertanyaan
mengenai personal hygiene dan melakukan observasi luka bekam.
Pengumpulan data tersebut dilakukan pada sampel yang memenuhi
kriteria inklusi. Jika responden setuju untuk menjadi sampel penelitian,
selanjutnya peneliti memastikan legalitas persetujuan responden
dengan meminta responden menandatangani surat persetujuan
(informed consent).
3.5.2.1 Jenis data
a. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung oleh
peneliti pada subjek penelitian atau responden.
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini diperoleh
dengan wawancara, pemeriksaan kadar gula darah sewaktu,
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan untuk
menghitung indeks massa tubuh, memberikan lembar
kuesioner yang berisi pertanyaan tentang personal hygiene
dan mengobservasi luka.
b. Data sekunder
Data sekunder dikumpulkan sebagai data pelengkap yang
mendukung dalam penelitian. Data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh dari:
1) Terapis bekam Rafli Akbar yaitu laporan jumlah pasien
bekam di Rumah Bekam Rafli Akbar pada periode
Januari sampai Juli 2018
2) Kantor Desa Barunai Baru laporan mengenai profil desa
Barunai Baru Kecamatan Anjir Pasar.
3.5.2.2 Cara pengumpulan data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer yang
diperoleh dengan wawancara dan lembar kuesioner yang akan
54

dibagikan kepada responden. Prosedur kegiatan yang akan


dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Penelitian yang akan dilakukan dengan melalui proses
perizinan kepada kepala Desa Barunai Baru, izin penelitian
sebagai syarat untuk melaksanakan penelitian di Desa
Barunai Baru Kecamatan Anjir Pasar.
b. Studi pendahuluan dilaksanakan untuk mengumpulkan data
sebagai dasar untuk identifikasi masalah.
c. Mengumpulkan data dari literatur-literatur yang ada
hubungan dengan masalah penelitian.
d. Menentukan rancangan penelitian dan menentukan populasi
dan sampel penelitian.
e. Menentukan kuesioner penelitian yang berhubungan dengan
rumusan masalah.
f. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner
kepada sampel penelitian. Pelaksanaanya dengan
memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud
dan tujuan penelitian ini kemudian dipersilahkan untuk
melakukan pengisian dengan beberapa penjelasan
sebelumnya.
g. Mengumpulkan kembali semua soal kuesioner yang telah
selesai dijawab oleh responden.
h. Mengolah dan menganalisis data yang sudah didapatkan
kemudian diinterpretasikan dengan teori-teori yang
mendukung dalam penelitian ini.
i. Membuat laporan penelitian.

3.6 Teknik Pengolahan Data


3.6.1 Pengolahan data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh, diantaranya (Hidayat, 2010):
55

3.6.1.1 Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada
tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat,
2010: 95).
3.6.1.2 Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode
ini sangat penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan
komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar
kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk
memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari
suatu variabel (Hidayat, 2010: 95). Kodenya yaitu,
a. Variabel independen
1) Faktor personal hygiene: kode 1= baik kode 2= cukup
kode 3= kurang baik
2) Faktor status nutrisi: kode 1= under weight <18,5,
kode 2= normal 18,5-22,9, kode 3= over weight ≥23-
30
b. Variabel dependen
Lama penyembuhan luka pasca terapi bekam.
3.6.1.3 Skor (scoring)
Data yang telah dikumpulkan kemudian diberi skor sesuai
ketentuan pada aspek pengukuran (Hidayat, 2010: 96).
a. Variabel independen: faktor personal hygiene
1) Pertanyaan positif
Ya = 1
Tidak = 0
2) Pertanyaan negatif
Ya = 0
Tidak = 1
56

3.6.1.4 Entri data


Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer,
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga
dengan membuat tabel kontigensi (Hidayat, 2010: 96).
3.6.1.5 Melakukan Analisa Data
Analisa data adalah kegiatan penelitian dengan melaksanakan
analisis data yang meliputi persiapan, tabulasi dan aplikasi data
(Arikunto, 2010).

3.7 Teknik Analisa data


Analisa data adalah kegiatan penelitian dengan melaksanakan analisis data
yang meliputi persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan
penelitian (Arikunto, 2010).

3.7.1 Analisa Univariat


Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012). Setelah
data dikumpulkan kemudian dilihat kembali apakah lengkap atau tidak,
dalam keadaan utuh atau rusak. Data yang sudah dianggap memenuhi
syarat untuk selanjutnya ditabulasikan dan disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi kemudian didiskripsikan melalui persentase dan
narasi. Variabel dalam penelitian ini meliputi :
Variabel dalam penelitian ini meliputi :
3.7.1.1 Variabel independen (bebas)
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
independen ini juga dikenal dengan nama variabel bebas artinya
bebas dalam memengaruhi variabel lain. (Hidayat, 2014).
Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah faktor
57

usia, faktor penyakit penyerta (Diabetes Mellitus), faktor


personal hygiene, dan faktor indeks masa tubuh.
3.7.1.2 Variabel dependen (terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini tergantung
dari variabel bebas terhadap perubahan (Hidayat, 2014).
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah lama
penyembuhan luka pasca terapi bekam.

3.7.2. Analisa Bivariat


Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi misalnya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Analisa dengan uji statistik
untuk mempelajari hubungan variabel secara keseluruhan
(Notoatmodjo, 2012).

Dalam penelitian ini, untuk menguji ada atau tidaknya hubungan yang
signifikan antar variabel bebas dan terikat yang berskala Rasio dan
Interval digunakan uji korelasi menggunakan uji statistic Pearson
Product Moment digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam
populasi terdiri atas dua atau lebih kelas dimana datanya berbentuk
kategorik pada tingkat kemaknaan α = 0.05 dengan tingkat kepercayaan
95% dengan bantuan komputerisasi, caranya adalah sebagai berikut
(Sugiyono, 2010). Rumus dasar Chi Square seperti dibawah ini:
a. Mencari chi square dengan rumus
∑(fo-fe)2
X2 =
fe
Keterangan:
X2= nilai chi square
fo= frekuensi yang diobservasi
58

fe= frekuensi yang diharapkan


b. Mencari nilai X2 tabel dengan rumus
dk=(k-1)(b-1)
keterangan:
k=banyaknya kolom
b=banyaknya baris
1) Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
Apabila nilai X2 hitung > nilai X2 tabel, maka Ho ditolak artinya
ada perbedaan yang signifikan. Apabila nilai X2 hitung < nilai
X2 tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan.
2) Membandingkan probabilitas (P-Value/Sig.) dengan α
 Jika α ≥ 0,05, maka hipotesis diterima berarti tidak ada
faktor-faktor yang berhubungan dengan lama
penyembuhan luka pasca terapi bekam.
 Jika α < 0,05, maka hipotesis ditolak berarti ada faktor-
faktor yang berhubungan dengan lama penyembuhan luka
pasca terapi bekam.

3.7.3 Pengukuran Variabel


3.7.3.1 Variabel faktor usia
Pada kategori faktor usia menggunakan skala rasio dengan usia
26 tahun sampai 80 tahun. Pengukuran usia menggunakan kartu
tanda penduduk (KTP).
3.7.3.2 Variabel penyakit penyerta (Diabetes Mellitus)
Pada faktor penyakit penyerta khususnya diabetes mellitus
menggunakan skala rasio dengan hasil ukur (mg/dl). Pengukuran
ini menggunakan alat easy touch untuk mengetahui kadar gula
darah sewaktu.
59

3.7.3.3 Variabel personal hygiene


Untuk menentukan penilaian digunakan coding. Penilaian dengan
menggunakan coding 1 untuk baik dan coding 2 untuk kurang
baik. Penentukan skor personal hygiene digunakan 23
pernyataan. Penilaian dengan menggunakan skala Gutman.
a. Skor pernyataan positif
1) Ya : skor 1
2) Tidak : skor 0
b. Skor pernyataan negatif
1) Ya : skor 0
2) Tidak : skor 1

Berdasarkan nilai yang diperoleh, kemudian hasilnya


diinterpretasikan dengan kriteria seperti tersaji pada Tabel 3.4
berikut.

Tabel 3.3 Klasifikasi Penilaian Personal Hygiene


No. Klasifikasi penilaian personal hygiene Kriteria
1. 58 – 92 Baik
2. 23 – 57 Kurang baik

3.7.3.4 Variabel status nutrisi


Pada kategori faktor status nutrisi menggunakan skala ordinal
dengan mengukur berat badan dan tinggi badan menggunakan
rumus indeks massa tubuh:
𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
IMT = 𝑇𝐵² (𝑚)

Untuk menentukan penilaian digunakan coding. Penilaian dengan


menggunakan coding 1 untuk under weight <18,5, coding 2 untuk
normal 18,5-22,9 dan coding 3 untuk over weight >23-30.
60

3.7.3.5 Variabel lama penyembuhan luka pasca terapi bekam


Pada kategori lama penyembuhan luka pasca terapi bekam
menggunakan skala rasio dengan mengobservasi perubahan
warna lingkaran kemerahan/kehitaman pada kulit punggung.

3.8 Etika Penelitian


Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam
penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etika harus diperhatikan (Nursalam, 2014).
Menurut Pedoman dan Standar Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Nasional atau Komite Nasional Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK) tahun
2017, penelitian kesehatan yang mengikutsertakan subyek manusia harus
memperhatikan aspek etik dalam kaitan menaruh hormat atas martabat
manusia. Secara hukum hal ini telah tersurat PP 39/1995 tentang penelitian dan
pengembanagan kesehatan. Menurut PP tersebut, pelaksanaan penelitian dan
pengembangan kesehatan wajib dilakukan dengan memperhatikan kesehatan
dan keselamatan jiwa manusia, keluarga dan masyarakat yang bersangkutan.
Secara internasional disepakati bahwa prinsip dasar penerapan etik penelitian
kesehatan adalah:
3.8.1 Prinsip Menghormati Harkat Martabat Manusia (Respect Of Person)
Prinsip ini merupakan bentuk penghormatan terhadap harkat martabat manusia
sebagai pribadi (personal) yang memiliki kebebasan berkehendak atau memilih
dan sekaligus bertanggung jawab secara pribadi terhadap keputusannya sendiri.
3.8.1.1 Autonomy (Otonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berfikir logis dan mampu memutuskan sendiri. Prinsip
otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau
dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak
secara rasional.
3.8.1.2 Informed Consent
61

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti


dengan responden penelitian. Informed consent tersebut
diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi responden. Isi informed
consent yang diberikan kepada responden berupa pengenalan
diri siapa peneliti, dampak atau akibat yang mungkin terjadi saat
penelitian. Jika responden bersedia, maka peneliti akan
menghormati hak perawat pelaksanan dengan tidak memaksa
perawat pelaksana menjadi responden.
3.8.1.3 Confidentiality (Kerahasiaan)
Peneliti menjelaskan kepada responden bahwa peneliti akan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik
informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi
yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset.
3.8.1.4 Anomity (Tanpa Nama)
Peneliti juga memberikan jaminan dalam penggunaan subyek
penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencatumkan
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data pada hasil penelitian yang
disajikan. Peneliti tidak menyarankan responden untuk
memberikan nama pada lembar kuesioner.
3.8.2 Prinsip Berbuat Baik (Beneficence) dan Tidak Merugikan (Non Maleficience)
Prinsip etik berbuat baik menyangkut kewajiban membantu orang lain
dilakukan dengan mengupayakan manfaat maksimal dengan kerugian minimal.
Subjek manusia diikutsertakan dalam penelitian kesehatan dimaksudkan
membantu tercapainya tujuan penelitian kesehatan yang sesuai untuk
diaplikasikan kepada manusia. Prinsip tidak merugikan adalah jika tidak dapat
melakukan hal yang bermanfaat, maka sebaiknya jangan merugikan orang lain.
Prinsip tidak merugikan bertujuan agar subjek penelitian tidak diperlakukan
62

sebagai sarana dan memberikan perlindungan terhadap tindakan


penyalahgunaan.
3.8.2.1 Bebas dari penderitaan
Penelitian harus dilaksanakan tanpa ada mengakibatkan
penderitaan kepada responden, baik fisik maupun psikis.
Khususnya jika menggunakan tindakan khusus.
3.8.2.2 Bebas dari eksploitasi
Partisipasi responden dalam penelitian harus dihindarkan dari
keadaan yang tidak menguntungkan. Responden harus
diyakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian dan
informasi yang telah diberikan, tidak dipergunakan dalam hal-
hal yang dapat merugikan responden dalam hal apapun.

3.8.2.3 Resiko (Benefit Ratio)


Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan resiko dan
keuntungan yang akan berakibat kepada responden dalam
setiap tindakan.
3.8.3 Prinsip Keadilan (Right to Justice)
Prinsip etik keadilan mengacu pada kewajiban etik untuk memperlakukan
setiap orang (sebagai pribadi otonom) sama dengan moral yang benar dan layak
dalam memperoleh haknya. Prinsip etik keadilan terutama menyangkut
keadilan yang merata (distributive justice) yang mempersyaratkan pembagian
seimbang (equitable), dalam hal beban dan manfaat yang diperoleh subjek dari
keikutsertaan dalam penelitian.
3.8.3.1 Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right infair
treatment)
Responden harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama
dan sesudah keikutsertaan dalam penelitian tanpa ada
diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau
dikeluarkan dari penelitian.
3.8.3.2 Hak dijaga kerahasiaannya (right in privacy)
63

Responden mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang


diberikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama
(anonimity) dan rahasia (confidentiality).

Anda mungkin juga menyukai