ANALGESIK ANTIPIRETIK
DISUSUN OLEH:
2014/2015
ANALGETIK ANTIPIRETIK
A. PENGERTIAN
ANALGESIK
Analgetika adalah obat-obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran. Analgetika pada umumnya diartikan sebagai suatu obat
yang efektif untuk menghilangkan sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri lain
misalnya nyeri pasca bedah dan pasca bersalin, dismenore (nyeri haid) dan lain-lain sampai
pada nyeri hebat yang sulit dikendalikan. Hampir semua analgetik ternyata memiliki efek
Asam salisilat, paracetamol mampu mengatasi nyeri ringan sampai sedang, tetapi
nyeri yang hebat membutuhkan analgetik sentral yaitu analgetik narkotik. Efek antipiretik
menyebabkan obat tersebut mampu menurunkan suhu tubuh pada keadaan demam sedangkan
sifat anti inflamasi berguna untuk mengobati radang sendi (artritis reumatoid) termasuk pirai
/gout yaitu kelebihan asam urat sehingga pada daerah sendi terjadi pembengkakan dan timbul
rasa nyeri.
(penyebab rasa nyeri). Rasa nyeri sendiri dapat dibedakan dalam tiga kategori:
Nyeri ringan (sakit.gigi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid dll), dapat diatasi dengan
kuat.
Nyeri hebat (kolik/kejang usus, kolik batu empedu, kolik batu ginjal, kanker ), harus
Antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan panas atau untuk obat mengurangi
suhu tubuh (suhu tubuh yang tinggi). Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas dan
tidak berefektif pada orang normal. Pada umumnya (sekitar 90%) analgesik mempunyai efek
antipiretik.
B. PENGGOLONGAN OBAT
1. Analgesik Opioid
Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memilikI sifat-sifat seperti opium
atau morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri
a. Metadon.
rumah sakit.
- Efek samping :
* Depresi pernapasan
* Konstipasi
* Gangguan SSP
* Hipotensi ortostatik
- Mekanisme kerja : Lebih poten dari pada morfin. Depresi pernapasan lebih kecil
kemungkinannya.
c. Kodein
- Mekanisme kerja : sebuah prodrug 10% dosis diubah menjadi morfin. Kerjanya
- Efek samping : Serupa dengan morfin, tetapi kurang hebat pada dosis yang
morfin.
Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan
terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat
Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan
atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan
hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik
Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan
penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
a. Ibupropen
Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek
b. Paracetamol/acetaminophen
parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati
analgesik.
Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong.
c. Asam Mefenamat
Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat terikat
pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek
samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain
Obat antipiretik adalah obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur
tubuh saat panas tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat
1. Benorylate
Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat ini digunakan
sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan demam pada anak obat ini
bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang
terpisah. Karena obat ini derivat dari aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk anak
2. Fentanyl
Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan menghilangkan rasa sakit secara
menyeluruh dengan obat untuk mengontrol rasa sakit yang persisten/menetap. Obat Fentanyl
Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. Beberapa
efek samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf pusat. Pada pemakaian
yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak sering terjadi bila pemakaiannya
untuk mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan dosis secara bertahap
3. Piralozon
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat
manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun piralozon diketahui
menimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu
C. SPESIALIT OBAT
Berikut beberapa contoh obat yang boleh diberikan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian: