Anda di halaman 1dari 34

TEKNOLOGI BERSIH

(CLEANER PRODUCTION)
PRODUCTION)
TL 4002 Rekayasa Lingkungan 2009
Program Studi Teknik Lingkungan ITB
Pendahuluan
 Teknologi Bersih : Strategi pengelolaan lingkungan yang
bersifat preventif dan terpadu yang diterapkan secara terus
menerus pada proses produksi, produk dan jasa sehingga
meningkatkan eko-efisiensi dan mengurangi terjadinya resiko
terhadap manusia dan lingkungan (UNEP).

 Pada awalnya pengelolaan lingkungan didasarkan pada


pendekatan kapasitas daya dukung (Carrying Capacity
Approach) akibat terbatasnya daya dukung alamiah
untukmenetralisir pencemaran yang semakin meningkat.

 Upaya dalam mengatasi masalah pencemaran berubah


pendekatan pengolahan limbah yang terbentuk (End Of Pipe
Treatment ).
Pendahuluan…(2)
 Pada kenyataannya tidak memecahkan permasalahann
yang ada. Dalam prakteknya pendekatan pengolahan
limbah mengalami berbagai kendala.
 Rendahnya pentaatan dan penegakan hukum dan
peraturan.
 Lemahnya perangkat Peraturan yang tersedia.
 Rendahnya tingkat kesadaran.
 Sifatnya reaktif atau bereaksi setelah limbah itu terbentuk.
 Memerlukan biaya investasi, operasi serta pemeliharaan
relatif tinggi. Hal tersebut menjadi salah satu alasan
mengapa kalangan industri tidak atau belum dapat
melaksanakan pengelolaan lingkungan secara optimal.
Pendahuluan…(2)
Sejarah Perkembangan Strategi Pengelolaan Lingkungan

END-OF-PIPE CLEANER
STRATEGI PRODUCTION Green Design and
STRATEGI Life Cycle
Manufacturing

Source
Reductions
Waste
Onsite Minimisation
Ignore,
Waste (Recycling)
Dilute,
Dump & treatment
Dispose

1960 1970 1980 1990 2000+


End-of-pipe Treatment Technology
Pengendalian pencemaran dengan penerapan teknologi yang umum
dilaksanakan pada saat ini adalah ‘teknologi perlakuan akhir’ atau
‘end-of-pipe treatment technology’.
 Konsep ini merupakan konsep perintah dan pengendalian
[command and control] yang hanya meninjau pembebanan pada
salah satu media udara, air, atau tanah dan menyelesaikan satu
masalah yang tertuju pada suatu kegiatan.

 Pemikiran yang parsial ini sering menimbulkan masalah, karena


penanganan hanya berdasarkan pada pengelolaan yang paling
mudah.
End-of-pipe Treatment Technology...(2)
 Hal positif dari pengembangan konsep ‘end-of’pipe treatment
technology’ adalah memacu pertumbuhan konsultan teknik dan
pembuat peralatan yang berkaitan dengan unit pengolahan baik
limbah fasa gas atau limbah cair.

 Hal yang menggembirakan ini jarang didukung oleh kemampuan


analisis yang memadai dari konsultan untuk menyelesaikan
masalah pada kegagalan operasi, karena seringkali konsultan teknik
ini hanya sebagai penjual teknologi atau peralatan saja. Sebagai
akibatnya, sasaran pengelolaan lingkungan dengan pengendalian
pencemaran ini tidak dapat dicapai secara menyeluruh.

 Penyebab lainnya adalah kegagalan sistem cost accounting yang


belum dapat menilai biaya kerugian lingkungan sehingga
pengusaha, pemilik, dan pengelola industri berpendapat bahwa
biaya pembangunan dan pelaksanaan suatu pengolah limbah
adalah biaya tambahan [external cost].
Cleaner Production
 Konsep ini memiliki hierarchy di mana recycle harus dilakukan langsung
(in-pipe recycle). Jadi penyelesaian masalah lingkungan ditekankan
pada sumber pencemaran bukan pada akhir proses seperti pada end-of-
pipe treatment technology.

 Konsep ini meliputi pemanfaatan sumber alam secara efisien yang


bermakna pula bagi penyusutan limbah yang dihasilkan, pencemaran,
dan penyusutan risiko bagi kesehatan dan keselamatan manusia.

 Konsep ini tidak selalu membutuhkan kegiatan yang mahal atau


teknologi canggih tetapi sering kali menghasilkan penghematan yang
potensial sehingga meningkatkan daya saing di pasar.

 Konsep ini membutuhkan perubahan sikap, pengelolaan lingkungan


yang bertanggung-jawab dan penilaian pilihan teknologi. Produksi
bersih yang sederhana untuk diterapkan adalah good housekeeping .
Pilihan Cleaner Production
Strategi dalam Produksi Bersih
OPERATING PRACTICES
√ Good housekeeping options


TECHNOLOGY
Improved process automation
Process optimisation
√ Improved worker education √ Equipment redesign
√ Process substitution

PROCESS

RAW MATERIALS
√ Substituting and/or reducing PRODUCTS
hazardous materials, or √ Product composition
materials that generate non - √ Packaging
recyclable or reusable waste √ Redesign
√ Increasing durability

WASTE
√ Reuse/recycle
√ Useful application of waste material
Substitusi Bahan Baku dan Bahan
Pembantu

 Mengganti bahan baku yang mengandung


bahan berbahaya dengan bahan yang tidak atau
lebih sedikit mengandung bahan berbahaya
dan baracun (B-3).
 Mengganti bahan pelarut dan bahan pembersih
yang mengandung bahan berbahaya.
Memperbaiki Sistem Tata Rumah Tangga

 Mengurangi kehilangan bahan baku, produk dan


energi sebagai akibat adanya kebocoran, dan
tumpahan.
 Menempatkan peralatan dengan baik untuk
menghindari terjadinya tumpahan dan
kontaminasi.
 Menyediakan dan menggunakan penampung
tetesan, tumpahan dan kebocoran.
 Mencegah tercampurnya aliran limbah dari
sumber yang berbeda.
Modifikasi Produk
 Memformulasikan kembali rancangan produk
untuk mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan setelah produk tersebut dipakai.
 Menghilangkan kemasan yang berlebihan dan
tidak perlu.
 Meningkatkan masa pakai produk (product
lifetime.
 Mendisain produk sehingga produk tersebut
dapat didaur ulang.
Modifikasi Proses
 Mengganti peralatan yang rusak dan perbaikan
tataletaknya ntuk mengoptimalkan aliran bahan
dan efisiensi produk.
 Memperbaiki kondisi proses seperti kecepatan
aliran, temperatur, tekanan dan waktu
penyimpanan,untuk memperbaiki kualitas
produk akhir dan mengurangi terbentuknya
limbah.
Keuntungan Dalam Penerapan
Teknologi Bersih
 Meningkatkan efisiensi.
 Mengurangi Biaya Pengolahan Limbah.
 Konsevasi Bahan Baku dan Energi.
 Membantu Akses Kepada Lembaga Finansial.
 Memenuhi Permintaan Pasar.
 Memperbaiki Kualitas Lingkungan.
 Memenuhi Peraturan Lingkungan.
 Memperbaiki Lingkungan Kerja.
 Meningkatkan Persepsi Masyarakat.
Keuntungan & Kerugian
Produksi Bersih & End
End--of-
of-pipe Treatment

keuntungan kerugian

Produksi
bersih

End of Pipe
Element Esensial dari Strategi Produksi Bersih

Kontinuitas Produk Manusia

Produksi
Preventive Strategi untuk : Reduksi Resiko bersih

Integratif (Air, Udara dan


tanah )
Proses Lingkungan
Prioritas Dalam Penanganan
Masalah Limbah
 Menghilangkan atau mengurangi timbulan limbah di sumbernya (di
hulu proses industri) baik in-process maupun daur ulang closed-
loop.
 Mendaur ulang limbah : di industri/pabrik itu sendiri, atau di tempat
lain.
 Menggunakan teknologi pengolahan limbah yang aman guna
mengurangi toksisitas, mobilitas atau mengurangi volume limbah.
 Menyingkirkan (dispose) limbah ke lingkungan dengan
menggunakan metode rekayasa yang baik dan aman.
 Recovery tanah dan air tanah yang tercemar (remediasi)
Limbah : Masalah Lingkungan atau Ekonomi ?
 Limbah merupakan kehilangan karena :
 Bahan baku hilang menjadi limbah
 Biaya buruh hilang percuma
 Penanganan limbah mahal
 Biaya penanganan limbah sering melebihi biaya upah buruh
 Jadi, limbah adalah masalah ekonomi karenanya reduksi limbah
memberikan keuntungan yang kompetitif

 Proses :
 Teknologi bersih lebih efisien dalam menggunakan sumber daya dan
penggunaan bahan
 Teknologi bersih dapat mengurangi rusaknya material
 Recovery dan reuse dari material
 Recycle limbah yang terbentuk
 Mengadakan pengawasan dan pengolahan limbah dan emisi sebelum
dibuang
 Minimasi dan pengawasan terhadap kebisingan
Strategi Teknologi Bersih
 Sumber daya alam yang semakin langka  sumber daya alam yang tak
terbaharukan.
 Merubah input bahan baku ke sistem untuk mengurangi penggunaan
bahan-bahan kimia toksik (beracun).
 Mereduksi limbah dengan efisiensi konversi bahan baku menjad produk dan
produk samping (by-product) yang bermanfaat.
 Merubah rancangan, komposisi atau pengemasan produk.

 Produk :
 Mengurangi bahan-bahan yang masuk
 Memilih material alternatif yang berdampak paling kecil terhadap
lingkungan dalam daur hidupnya
 Menjadikan lebih berguna
 Meningkatkan efisiensi dalam proses operasi
 Meningkatkan produk untuk agar mudah untuk dilakukan recycle
 Mengurangi atau mencari alternatif kemasan
 Efisiensi dalam distribusi dan penyaluran
 Pemisahan limbah disumber
 Hindari campuran limbah B3 dengan non B3
 Limbah yang berbentuk padatan : tidak dilembabkan
 Pemberian label, tanda pada tumpukan atau kontainer limbah B3

 Penggunaan raw material


 Meminimalkan penggunaan raw material yang ekstraksi atau
purifikasinya mengahsilkan residu dalam jumlah besar.
 Menghindari penggunaan raw material yang transportasinya ke
industri menghasilkan residu dalam jumlah besar.

 Modifikasi proses
Perubahan dalam bahan baku, peralatan, prosedur operasi, cara
penyimpanan bahan, misalnya penggatian pelarut organik dengan
pelarut lain (air), penggantian bahan baku kualitas lebih tinggi,
sehingga limbah berbahaya dapat dihindari.
Prinsip Reduksi Limbah

 Reduce : gunakan lebih sedikit bahan

 Reuse : Di lain batch untuk produk yang sama

 Remake : bila tidak reuse, rework ke dalam produk yang lebih


murah

 Recycle : reintroduce bahan bekas bersama bahan baku baru


walaupun tidak selalu ekonomis, namun berwawsan lingkungan.

Reduksi limbah sebetulnya tidak mahal dan tidak membutuhkan modal


yang besar. Yang dibutuhkan adalah merubah perilaku dalam
berusaha.
Pollution Prevention Hierarchy

Prevention & Reduction


(Source – reduction)

Recycling & Re-Use


(in-process recycle, on-site
recycle, off-site recycle)

Treatment

Disposal
secure disposal or direct
release to the environment
Contoh Upaya Reduksi Limbah
 Volume kemasan produk seminimal mungkin
 Packaging dari produk dirancang agar pemisahan komponennya mudah
dilakukan
 Digunakan wadah produk cair yang dapat diisi ulang
 Hindari packaging terbuat dari bahan yang berbahaya yang dapat
terlindikan jika dibuang ke landfill
 Produk yang berkategori berbahaya diangkut melelui jalan yang aman dan
dikemudikan oleh supir yang sudah terlatih
 Menggunakan sesedikit mungkin pengemas yang berbeda
 Memilih pasokan bahan ke industri yang bersedia mengambil kembali
pengemasnya
 Menghindari produk yang ikatannya satu dengan yang lainna sulit dilepas,
seperti lem atau solder
 Menghindari penggunaan bahan yang berbeda yang mungkin sulit untuk
dipisahkan nanti
 Menggunakan komponen plastik yang telah terstandarisasi
 Memilih cairan yang dapat direcovery jika tumpah
Program 6R
 Refine, memurnikan atau menghilangkan kontaminan dari bahan baku atau
bahan pembantu
 Reduce, mengurangi kebutuhan bahan baku secara stokiometri proses
sehingga mengurangi limbah
 Reuse, pemakaian kembali bahan baku/pembantu proses untuk proses
yang serupa
 Recycle, pemakaian kambali bahan baku/pembantu dan hasil samping
proses untuk proses yang berbeda
 Recovery, pengambilan kembali meterial yg masih memiliki nilai tambah
 Retrive to Energi, merubah material sisa proses menjadi sumber energi

Manfaat : penghematan biaya dan meningkatkan daya saing produk di


pasar ekspor
Perbandingan Cleaner Production dengan
Pollution Control
Cleaner Production Pollution Control
“antisipasi & pencegahan” “reaksi & perawatan “
Pengembangan secara kontinyu Satu penyelesaian pada masalahnya sendiri

Kemajuan kearah penggunaan closed Proses menghasilkan limbah untuk dibuang


loop atau continuous cycle processes

Semua dalam perusahaan mempunyai Penyelesaian dikembangkan oleh ahlinya


peraturan permainan
Aktif dalam antisipasi dan menghindari Respon reaktif terhadap polusi dan limbah
adanya polusi dan limbah setelah terjadi

Mengeliminasi masalah lingkungan dari Polutan dikontrol dengan metode dan alat
sumbernya pengolahan limbah

Melibatkan perbuatan baru, sikap dan Mengandalkan sepenuhnya pada


teknik managemen dan stimulasi teknis pengembangan teknis teknologi yang ada
yang maju
Sustainable Development & Cleaner Production

Sustainable
Objective Development

Macro Agenda 21
Programs & Concepts Factor X
Environmental Space

Business Strategies Eco-Efficiency


Cleaner Production
ISO 14 001
Management Systems EMAS (EU)
Total Quality Mgt

Management Tools Environmental Auditing


CP Assessment
Benchmarking
Environmental Performance
Source: World Business Council for Evaluation
Sustainable Development Brochure
Case Study
Produksi Bersih di PT Aneka Tambang
 Proses Penambangan Emas : Metode
penambangan yang dilakukan PT Aneka
Tambang Tbk adalah metode cut and fill yaitu
mengambil bijih emas dari perut bumi, kemudian
rongga yang telah kosong diisi kembali dengan
material limbah tailing dari pengolahan emas
yang telah bersih dari zat-zat berbahaya.
Produksi Bersih di PT. Aneka Tambang
Case Study…(2)
Modifikasi Teknologi Industri Pulp ad Paper
 Latar Belakang Masalah:
 Sebagian besar industri kertas menggunakan pemutih
yang mengandung klorin.
 Klorin akan bereaksi dengan senyawa organik dalam
kayu membentuk senyawa toksik seperti dioksin.
 Dioksin adalah salah satu jenis organoklorin yang
memiliki empat klor, dua oksigen dan dua cincin
benzena. Klor adalah unsur halogen yang sangat
reaktif sehingga mudah bereaksi dengan senyawa
organik maupun senyawa lainnya.
Case Study…(2)
Modifikasi Teknologi Industri Pulp ad Paper
 Proses Produksi Kertas:
 Pembuatan kertas dari pulp dengan proses kimia
menggunakan sodium sulfat (kraft process).
 Kraft pulping menghasilkan pulp kurang dari 50% dari
bahan baku kayu, sisanya menjadi sludge yang
akhirnya dibakar, disebar ke tanah atau dibuang
dengan sistem landfill.
Case Study…(2)
Modifikasi Teknologi Industri Pulp ad Paper
 Aplikasi Produksi Bersih :

 Substitusi Bahan Pemutih Berklorin dengan Pemutih Oksigen

 Sumber utama klorin dalam industri kertas berasal dari proses


pemutihan bubur kayu
 Untuk memastikan tidak adanya senyawa organik terklorinasi
yang terbentuk dalam proses pemutihan adalah dengan
menghilangkan semua zat pemutih yang mengandung klor
 Bahan pemutih alternatif yang dapat menggantikan fungsi
klorin dalam proses pemutihan (bleaching) dalam pembuatan
kertas adalah : Ozon (O3), Oksigen (O2), Sodium hipoklorit
(NaOCl), Hidrogen peroksida (H2O2), Sodium hidroksida
(NaOH)
Case Study…(2)
Modifikasi Teknologi Industri Pulp ad Paper
 Aplikasi Produksi Bersih :
 Modifikasi Teknologi
1. Low Effluent TCF (Totally Chlorine Free)
Case Study…(2)
Modifikasi Teknologi Industri Pulp ad Paper
 Aplikasi Produksi Bersih :
 Modifikasi Teknologi
1. Low Effluent ECF (Elementary Chlorine Free)

Anda mungkin juga menyukai