Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Olahraga adalah Suatu aktivitas yang dapat menyehatkan diri dari luar
maupun dari dalam atau lebih dikenal dengan nama sehat jasmani rohani. Adapun
Beberapa Pendapat atau Para Pakar yang mendefinisikan tentang Olahraga
Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerakan badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang atau dapat dikenal regu atau rombongan.
Sedangkan dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) adalah ikut
serta dalam aktivitas tubuh untuk memperoleh kesenangan, dan aktivitas khusus
seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di USA)
Adapun Menurut UNESCO mengartikan bahwa olahraga sebagai “setiap
aktivitas tubuh berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur
alam, orang lain, ataupun diri kita sendiri”.
Menurut Pakar Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa
segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam
pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas
berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis merumuskan masalah mengenai empat
cabang olahraga yaitu sepak bola, bulu tangkis, volly, dan basket.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sepak Bola

1. Pengertian
Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam
pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang
masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan.
Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya
kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.Permainan sepak bola memiliki
beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh para pemain. Teknik-teknik
tersebut di antaranya adalah:
a. Menendang (Kicking)
Teknik menendang merupakan karakteristik permainan sepak bola yang
paling dominan. Teknik ini bertujaun untuk memberikan umpan serta
menembak bola ke arah gawang lawan. Berdasarkan posisi kaki pada bola,
teknik menendang dibedakan menjadi tiga kategori: menendang dengan kaki
bagian dalam, menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan
punggung kaki.
b. Menghentikan Bola (Stopping)
Menghentikan bola juga termasuk ke dalam teknik dasar permainan sepak
bola yang penggunaannya tidak dapat dilepaskan dari teknik menendang.
Teknik menghentikan bola ini berguna untuk mengendalikan bola, mengatur
tempo permainan, dan memudahkan untuk memberikan umpan pada pemain
lainnya. Ada beberapa cara untuk mengendalikan bola, yakni dengan
menggunakan punggung kaki, dada, paha, serta kepala jika keadaannya
memungkinkan.
c. Menggiring Bola
Pada dasarnya, teknik menggiring bola hampir sama dengan menendang.
Hanya saja, ketika menggiring bola, kaki pemain cenderung lebih pelan dan
terarah mengumpan bola pada pemain lainnya. Tujuan menggiring bola
adalah untuk mengarahkan bola sesuai sasaran, melawati lawan, dan
menghambat laju permainan lawan.
2. Peraturan sepak bola
a. Permainan Sepak Bola
Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut:
1. 4-4-2 (klasik: empat pemain belakang/skipper)
2. 4-4-2 (dengan dua gelandang sayap)
3. 4-4-1-1 (2 pasang gelandang sayap,satu gelandang serang dan striker
tunggal)
4. 4-2-4 (2 sayap)
5. 4-3-2-1 (3 pemain gelandang tengah,2 gelandang serang,dan striker
tunggal)
6. 4-3-1-2 (4 bek,3 gelandang bertahan,1 penyerang lubang,2 striker)
7. 4-5-1 (4 bek,2 sayap,3 gelandang,1 striker)
8. 4-3-3 (4 bek,3 gelandang bertahan,2 striker sayap,1 striker tengah)
9. 4-2-3-1 (2 bek tengah,2 bek sayap, 2 winger,1 penyerang lubang,1
striker)
Taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi
yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik
yang digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang, dan Normal.

b. Peraturan Sepak Bola


1. Lapangan permainan Sepak Bola
Ukuran lapangan standar

1. Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m


2. Garis batas: garis selebar ... cm, yakni garis sentuh di sisi, garis
gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; ... m
lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
3. Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos
4. Garis penalti: ... m dari titik tengah garis gawang
5. Garis penalti kedua: ... m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah ... m (... m pada setiap sisi garis tengah
lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
7. Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
2. Bola
1. Ukuran: 68-70 cm
2. Keliling:10 cm
3. Berat: 410-450 gram
4. Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama
5. Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)
3. Lama permainan
1. Lama normal: 2x45 menit
2. Lama istirahat: 15 menit
3. Lama perpanjangan waktu: 2x15 menit (bila hasil masih imbang
setelah 2 x 45 menit waktu normal)
4. Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan
waktu selesai.
5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
6. Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit

Wasit sebagai pengukur waktu resmi


Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan dibantu 2 orang
sebagai hakim garis. Kemudian dibantu wasit cadangan yang membantu
apabila terjadi pergantian pemain dan mengumumkan tambahan waktu. Pada
Piala Dunia 2006, digunakan ofisial ke-lima. Penggunaan 2 wasit sempat
dicoba pada copa italia.Penggunaan 4 hakim garis kabarnya juga dicoba di
piala dunia 2010,dimana 2 diantaranya berada di belakang gawang.

B. Bulu Tangkis
Permainan bulutangkis adalah permainan yang bersifat individual yang dapat
dilakukan dengan cara satu lawan satu atau dua lawan dua dengan menggunakan
raket sebagai alat pemukul dan kok sebagai objek pukul. Lapangan permainan
berbentuk persegi empat dan dibatasi oleh net untuk memisahkan antara daerah
permainan sendiri dan daerah permainan lawan.
1. Peraturan permainan Bulutangkis
Peraturan permainan yang berlaku dalam permainan bulutangkis harus sesuai
dengan peraturan IBF. Kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi perlengkapan dan
peralatan yang digunakan saja, tetapi partai yang berkepentingan pun harus
mengikutinya. Misalnya, produsen peralatan.
2. Teknik Dasar
a. Teknik pegangan raket dalam permainan bulutangkis dibedakan menjadi
dua, yaitu pegangan forehand dan pegangan backhand.
 Pegangan forehand. Cara melakukannya pegangan forehand sebagai
berikut.1) Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket
menyamping. Pegang raket dengan cara seperti “jabat tangan”. Bentuk
“V” tangan diletakkan pada bagian gagang raket.2) Tiga jari, yaitu
jari tengah, jari manis, dan kelingking menggenggam raket, sedangkan
jari telunjuk agak terpisah.3) Letakkan ibu jari di antara tiga jari dan
telunjuk.
 Pegangan backhand. Untuk backhand grip, geser “V” tangan ke arah
dalam. Letaknya di samping dalam. bantalan jempol berada pada
pegangan raket yang lebar.
b. Footwork
Footworkadalah gerakan kaki yang berfungsi sebagai penyangga tubuh
untuk menempatkan badan dalam posisi yang memungkinkan untuk
melakukan gerakan pukulan yang efektif. Untuk dapat memukul dengan
posisi baik, seorang pemain harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan
gerak kaki tidak dapat dicapai jika gerakan kaki tidak teratur.
c. Hitting position
Posisi memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu sekian detik
yang ada pada masa persiapan ini juga dipakai untuk menentukan pukulan
apa yang akan dilakukan.
d. Servis
Servis merupakan pukulan pertama untuk mengawali permainan
bulutangkis. Selain itu, servis juga dilakukan setelah bola mati. Apabila
terjadi kesalahan dalam servis maka akan menguntungkan lawan di
antaranya poin untuk lawan bila servis menyangkut atau gerakan servis
salah. servis yang tanggung untuk ganda sehingga menyebabkan lawan
dapat merusak pertahanan kita dengan pengembalian dari servis yang
susah dicapai oleh kita. Oleh karena itu, teknik ini harus mendapat
perhatian utama sebelum memberikan teknik yang lain dalam permainan
bulutangkis.Dalam permainan bulutangkis, terdapat tiga jenis servis,
yaitu servis pendek, servis tinggi, dan flickatau servis setengah tinggi.
Namun, biasanya servis digabungkan ke dalam jenis atau bentuk yaitu
servis forehanddan backhand. Masing-masing jenis ini bervariasi
pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di lapangan.
e. Smash
Pukulan smash merupakan pukulan yang keras dan tajam. Tujuan dari
pukulan ini adalah untuk memetikan lawan secepat-cepatnya. Dalam
praktik permainan, pukulan smashdapat dilakukan dalam sikap
diam/berdiri atau sambil loncat (king smash). Teknik pukulan
smashtersebut secara bertahap harus dikuasai oleh setiap pemain dengan
sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan kualitas
permainan.
f. Dropshot
Pukulan dropshot adalah pukulan yang meluncurkan kok ke daerah
lawan sedekat mungkin dengan net. Dropshotyang baik yaitu apabila
jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda.
Karakteristik pukulan potong ini ialah kok senantiasa jatuh dekat jaring di
daerah lapangan lawan. Oleh karena itu, pukulan ini harus memakai
perasaan supaya jatuhnya kok setipis dan sedekat mungkin dengan garis
serang lapangan lawan. Pukulan jenis ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain pegangan raket, gerak kaki yang cepat, posisi badan,
dan proses perpindahan berat badan yang harmonis pada saat memukul.
g. Netting
Netting merupakan pukulan pendek yang dilakukan di depan net dan
diarahkan ke depan net di daerah lapang lawan. Karakteristik pukulan
netting ialah kok senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan
jaring/net di daerah lapangan lawan. Beberapa faktor yang memengaruhi
pukulan ini, antara lain koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan
tubuh, posisi raket, dan kok saat perkenaan, serta daya.
h. Drive
Drive adalah pukulan cepat dan mendatar. Drivebiasanya digunakan dalam
permainan ganda. Tujuannya, untuk menghindari lawan menyerang atau
sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi
bertahan. Pukulan ini memerlukan kekuatan otot bahu. Selain kekuatan
bahu, gunakan lecutan pergelangan pada saat bola dipukul.
3. Ukuran lapangan

Adapun ukuran lapangan permainan badminton yang ditetapkan dan ditentukan


oleh Federasi Badminton Internasional (IBF, International Badminton
Federation) yang saat kini kita kenal dengan nama Federasi Dunia Badminton
(BWF, Badminton World Federation). Sedangkan di Indonesia berada
dibawah naungan PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia). Berikut
ukuran internasional lapangan badminton yang ditetapkan standar internasional
 Panjang lapangan badminton adalah 13,40 m
 Lebar lapangan badminton 6,10 m
 Jarak garis servis depan dari garis net 1,98 m
 Jarak garis servis tengah dari garis samping lapangan 3,05 m
 Jarak garis servis belakang (untuk permainan ganda) dari garis belakang
lapangan 0,76 m
 Jarak garis samping permainan tunggal dari garis pinggir lapangan 0,46 m
 Tinggi tiang net 1,55 m
 Tinggi net 1,52 m
C. Bola Volly

1. LAPANGAN BOLA VOLI

Ukuran Luas : Panjang Dan Lebar Lapangan :


- Ukuran panjang lapangan : 18 Meter
- Ukuran lebar lapangan : 9 meter
- Ukuran Lebar Garis Serang : 3 Meter
- Ukuran Lebar Garis Tengah (Center Line) : 5cm
- Ukuran area servis (serving area) : 3 meter

Ukuran Tiang Dan Net


- Tinggi tiang net : 2,55 meter (Dua setengah meter lima lebih)
- Tinggi Net Untuk Laki-laki (Man) : 2.43 meter
- Tinggi Net Untuk Perempuan (women) : 2.24 meter
- Lebar Net : 1 meter
- Panjang Net : 9.5 meter
- Mata jala net : 10 centimeter
- Pita Bagian tepi atas net : 5 centimeter
- Pita samping net : 5 centimeter
- Jarang Tiang Net Dengan pinggir lapanagn :0.6meter
- Tinggi Antenna : 80 cm

Ukuran bola voli


- Berat bola voli : 200 - 280 gram
- Keliling lingkaran : 65 – 67 cm
Bola yang digunakan dalam permainan bola voli juga memiliki ukuran standar,
dengan berat 20 sampai 280 gram. sedang keliling pada lingkaran bola 65
sampai 67 cm. Mengenai warna bola ada banyak pilihan warna, hal itu
bertujuan untuk memudahkan pemain melihat perputaran bola saat dimainkan
sehingga pemain dari masing-masing regu dapat mengantisipasi datangnya
bola

2. Teknik dasar bola voli


a. Passing
Passing adalah gerakan menerima bola dari lawan. Passing dibagi menjadi
dua jenis yakni passing bawah yang menggunakan lengan untuk menerima
bola, dan pasing atas yang menerima bola menggunakan kekuatan jari-jari
untuk menerima dan mengontrol bola. Berikut cara melakukan passing
atas dan bawah yang benar dalam permainan bola voli.
b. Servis
servis didefinisikan sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar
menyajikan bola. Macam-macam servis :
 Underhand Service
 Overhead Service
 Jump Service
c. Smash
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan,
Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat.
d. Blocking
Pengertian block sendiri ialah suatu bentuk upaya yang dilakukan oleh
pemain bola voli untuk membendung serangan / smash yang dilancarkan
oleh pemain lawan.Untuk bisa melakukan teknik block dengan rapi dan
tentunya berhasil menghalau serangan pemain lawan, maka diperlukan
latihan yang rutin dan harus punya kemampuan yang terbilang keras.
D. Bola Basket

Permainan bola basket mungkin merupakan olahraga yang unik. Penciptanya,


seorang guru olahraga bernama James Naismith, menciptakan permainan tersebut
secara tidak sengaja pada tahun 1891. Guru olahraga asal Kanada tersebut dituntut
untuk dapat mencipatakan sebuah permainan di ruang tertutup, agar para siswa
dapat mengisi waktunya saat liburan musim dingin. Pada 15 Desember 1891,
Naismith akhirnya menciptakan sebuah permainan yang dahulu gemar ia mainkan
ketika kecil.
Teknik Dasar Permainan Bola Basket
Teknik dasar permainan bola basket semakin berkembang dari awal penciptaannya
yang hanya menggunakan teknik lemparan. Berikut teknik dasar permainan bola
basket yang yang perlu Anda ketahui:
1. Teknik Menggiring (Dribble)
Dalam permainan bola basket, teknik menggiring bola disebut dengan dribble.
Teknik yang satu ini bertujuan untuk membawa bola menghindari lawan atau
mengumpannya pada kawan satu tim yang dekat dengan ring lawan. Perbedaan
teknik menggiring dalam permainan bola basket dan sepak bola terletak pada
cara pemain menggiring bolanya. Dribble pada bola basket dilakukan dengan
cara memantulkan bola pada permukaan lantai dengan menggunakan tangan,
sementara pada sepat bola, dribble dilakukan dengan menggiring bola
menggunakan kaki.
2. Teknik Mengumpan (Passing)
Teknik mengumpan pada prinsipnya dilakukan untuk mengarahkan bola
kepada rekan satu tim. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara melempar bola
kepada rekan satu tim setelah menggiring bola dengan satu atau dua tangan.
Terdapat enam jenis passing yang sering ditemukan dalam permainan bola
basket:
 Overhead Passing: Teknik ini dilakukan dengan melempar bola dari atas
kepala. Overhead passing biasa digunakan ketika pemain dikepung oleh
lawan.
 Chest Pass: Teknik mengumpan dengan cara melempar bola di depan dada
menggunakan dua tangan. Chess past biasa diterapkan ketika mengumpan
bola pada rekan yang berada dekat dari kita. Agar tidak mudah terbaca
lawan, pemain biasanya menggunakan gerakan tipuan ke arah lain.
 Baseball Pass: Teknik melempar yang mirip dengan gerakan melempar
bola pada permainan baseball. Teknik ini sering digunakan untuk
mengejutkan lawan dengan lemparan tidak terduga.
 Bounce Pass: Teknik memantulkan bola ke bawah agar diterima oleh
rekan satu tim yang digunakan untuk menghindari hadangan lawan.
 Hook Pass: Teknik yang dilakukan dengan satu tangan dengan posisi
melipat di atas bahu. Teknik ini digunakan untuk merusak pertahanan
lawan.
 Under Pass: Teknik mengumpan yang dilakukan dari arah pinggang.

3. Teknik Pivot
Teknik pivot digunakan untuk melakukan gerakan tipuan pada lawan.
Caranya, pemain menggerakkan badan dengan bertumpu pada salah satu kaki
dan kedua tangan menjaga bola dari serbuan lawan.
4. Teknik Menembak (Shooting)
Teknik shooting merupakan teknik dasar yang wajib dikuasai pemain untuk
mendapatkan poin. Teknik ini dilakukan dengan cara memasukkan bola ke
dalam ring lawan menggunakan teknik set shoot (diam di tempat dan
memasukkan bola dengan satu atau dua tangan), jump shoot (memasukkan
bola dengan melompat), dan lay up (memasukkan bola dengan berlari lalu
melompat).
5. Teknik Rebound
Rebound merupakan teknik untuk mengambil bola yang gagal masuk ke
dalam ring. Ada dua jenis rebound, yakni rebound ofensif dan defensif.
Rebound ofensif merupakan lemparan yang gagal masuk kemudian
dimasukkan lagi ke dalam ring oleh rekan tim dan jika berhasil masuk, tim
mendapatkan dua poin. Sementara rebound defensif adalah teknik merebut
bola yang gagal dimasukkan oleh lawan agar tidak ada lagi usaha untuk
memasukkan bola ke ring.
Peraturan Permainan Bola Basket
1. Pemain dapat melemparkan bola dari segala arah menggunakan salah satu atau
kedua tangan.
2. Pemain dapat memukul bola ke segala arah namun tidak boleh menggunakan
kepalan tangan.
3. Pemain tidak bola berlari sambil memegang bola. Bola harus dilemparkan di
titik pemain menerima bola.
4. Bola harus dipegang baik di dalam maupun di antara telapak tangan.
5. Pemain tidak diperbolehkan menjegal pemain lawan dengan cara apapun.
Tindakan menjegal lawan dapat dikenai sanksi pelanggaran.
6. Jika salah satu pemain melakukan kesalahan tiga kali berturut-turut, maka
kesalahan tersebut akan dihitung poin untuk lawan.
7. Poin diperoleh jika bola yang dilemparkan masuk ke dalam keranjang.
8. Jika bola terlempar keluar dari arena pertandingan, maka yang berhak
memainkannya pertama kali adalah pemain pertama yang menyentuhnya.
9. Waktu pertandingan adalah empat kuarter yang masing-masing berdurasi
sepuluh menit.
10. Tim yang berhasil memasukkan bola ke dalam ring dengan jumlah poin
terbanyak dinyatakan sebagai pemenang.

Ukuran Lapangan Bola Basket

Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran, yakni
panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball
Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk standar Federasi Bola
Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket
memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.
Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan
ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang
yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.

Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara
jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring
basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai
ke garis akhir adalah 1 meter. Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter
sedangkan lebar papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan
pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam
adalah 0,45 meter
E. Renang

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan
buatan. Kegiatan olahraga renang dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga.
Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air,
mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
1. Gaya Renang
a. Renang Gaya bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke
depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara
bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu
berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air.
Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh
menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil
napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan.
Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya
berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-
teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam
gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat melaju di
dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh
beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
b. Renang Gaya dada
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang
rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam
waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak (gaya kodok) adalah
berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun
berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap.
Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan
diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti
gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan
tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak.
Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu
kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
c. Renang Gaya punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi
punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air
sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya dapat
melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang
memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
d. Renang Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya dolfin adalah salah satu gaya berenang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara
bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum
diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan
menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau
lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung
sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika
kepala berada di luar air.
2. Ukuran Kolam Renang

Ukuran Kolam Renang Standar Nasional :

 Panjang kolam : 50 m
 Lebar kolam renang : 25 m
 Kedalaman kolam Renang minimum : 2 meter
 Lebar lintasan kolam renang : 2, 5 m
 Jumlah Lintasan Kolam Renang : 8
 Temperatur Air pada kolam renang : 25° C – 28° C
Ukuran Kolam Renang Standar Internasional :

 Panjang kolam Renang : 50 m


 Lebar kolam Renang : 25 m
 Temperatur Air pada kolam renang : 25° C sampai 28° C
 Lebar lintasan kolam renang : 2,5 m
 Jumlah Lintasan Kolam Renang : 8

Kedalaman kolam minimum adalah 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pada lintasan
pertama hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam renang yang
dilengkapi dengan balok start. Kedalaman minimum pada bagian lainnya yaitu
1,0 m.

F. Lari Maraton
Lari Jarak jauh Merupakan salah satu nomor yang di perlombakan dalam olahraga
Atletik, dengan jarak tempuh sejauh kurang lebih 42.195 meter (26 mil dan 385
Yard), lari marathon atau lari jarak jauh ini merupakan nomor oleharag atletik yang
paling tua dalam sejarah Olimpiade kuno, Lari Jarak Jauh atau marathon ini mulai
di pertandingkan pada tahun 490 SM, yaitu ketika seorang prajurit yunani berlari
membawa berita kemenangan dari Marathon ke athena yang mana jaraknya adalah
sejauh 26 Mil atau 41,8 KM.

Teknik dasar Lari Marathon


Pada Lari jarak Jauh terdapat teknik-teknik yang harus di kuasai oleh pelari,
penggunaan teknik yang benar ini akan memungkinkan seorang pelari dapat
menempuh jarak yang telah di tentukan bahkan dapat menjadi seorang pemenang
dalam sebuah perlombaan lari jarak jauh / marathon ini. Pada lari jarak Jauh ini
terdapat beberapa teknik yang harus dikuasai oleh pelari yang meliputi Teknik
Start, Teknik Berlari, Teknik Pernafasan, dan Teknik Memasuki garis Finish untuk
lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
1. Teknik Start.
Dalam lari jarak jauh ini teknik start yang digunakan adalah dengan
menggunakan start berdiri, dalam stert berdiri ini terdapar beberapa tahapan
yang harus di kuasai oleh pelari diantranya adalah sebagai berikut
- Tahap 1
Pada tahap 1 ini merupakan tahapan persiapan yang biasanya menggunakan
hitungan 1 (satu), dan dengan segera pelari bersiap dengan menghadap arah
tujuan lari, dengan merendahkan lutut dan pandangan kedepan.
- Tahap 2
pada Hitungan 2 (dua) tumpuan berat bedan berada pada kaki yang disimpan
pada bagian depan, dan kedua lengan bersiap untuk melakukan lari.
- Tahap 3
Pada Hitungan 3 (Ketiga) mulai lah berlari dengan mengayunkan kaki yang
berada di belakang dengan menolakan kaki yang berada di bagian depan, dan
mulai lah berlari.
Ketika melakukan teknik start berdiri ini pelari harus memperhatikan aba-aba
yang di berikan oleh juri karena lari marathon ini di ikuti oleh puluhan atau
bahkan ratusan orang peserta sehingga terkadang pelari tidak mendengar aba-
aba yang di berikan oleh juri.
2. Teknik Berlari
Teknik berlari pada lari Jarak jauh ini sangatlah berbeda dengan lari jarak
pendek yang mengharuskan pelari untuk berlari sekencang-kencangnya, akan
tetapi pada jarak jauh pelari harus pandai dalam mengatur tempo ketika berlari
hal ini bertujuan untuk mengefisiensikan tenaga agar kita tidak kehabisan
tenaga sebelum menyelesaikan jarak yang harus di tempuh, pada lari jarak jauh
ini pelari harus melakukan lari dengan langkah yang konstan dan tidak terlalu
cepat, akan tetapi pada saat memasuki 2-1 Km terakhir pelari di usahakan
untuk mengeluarkan seluruh kemampuan nya dan berlari sekencang mungkin
apalagi kalau kita sedang menguasai perlombaan ini akan memungkinkan kita
untuk memenangkan perlombaan.
3. Teknik Pernafasan
Ketika melakukan lari jarak Jauh ini teknik yang tidak kalah pentingnya adalah
Teknik Pernafasan karena pernafasan ini merupakan teknik yang berfungsi
untuk mempertahankan Stamina pelari, otot-otot seorang atlet ketika berlari
sangatlah membutuhkan oksigen sehingga pelari akan terengah-engah ketika
melakukan lari apalagi jika melakukan lari dengan intensitas tinggi. Dengan
manajeman pernafasan yang baik maka akan memungkinkan seorang pelari
akan dapat mengefisienkan tenaga karena dengan ini kebutuhan otot akan
oksigen akan tercukupi. Teknik pernafasan dari mulut akan akan
memungkinkan oksigen (o2) yang masuk dan Karbon Dioksida (CO2) yang
keluar lebih banyak jika dibandingkan dengan teknik pernafasan dari hidung,
teknik pernafasan dari mulut ini juga akan memungkinkan kita lebih rileks dan
santai jika dibandingkan dengan pernafasan melalui hidung, karena apabila
bernafas dengan menggunakan hidung maka otot wajah akan cenderung tegang
sehingga beban tubuh dan otot akan bertambah sehingga daya tahan tubuh
(endurance) juga akan berkurang. Disamping dengan teknik pernafasan
menggunakan mulut seorang pelari ini juga harus menguasai tenik
pengambilan nafas, untuk memungkinkan seorang pelari dapat menyelesaikan
jarak yang harus di tempuh seorang pelari juga harus dapat menguasai teknik
pengambilan nafas, pengambilan nafas yang baik adalah dengan bernafas
dangkal dan pendek sehingga seorang pelari dapat dengan mudah untuk
mengatur pernafasan.
4. Teknik Finish
Teknik finish merupakan terknik akhiran ketika kita melakukan perlombaan
lari, pada saat kita akan memasuki garis finish seorang pelari pastinya akan
berlari dengan kecepatan tinggi akan tetapi bukan hanya kecepatan saja akan
tetapi teknik saat memasuki garis finish juga sangat menentukan apalagi jika
kita sedang kejar-kejaran dengan pelari lain, apabila kita memasuki garis finish
dada harus dibusungkan dan ketika dada akan menyentuh pita garis finish
maka dengan segera dada di turunkan akan tetapi hal yang harus di perhatikan
adalah jangan sekali kali menggapai pita garis finish dengan menggunakan
tangan hal ini akan di nyatakan sebagai pelanggaran oleh dewan juri.

G. Futsal

Futsal berasal dari Bahasa Spanyol dari kata Futbol (sepak bola) dan Sala
(ruangan). (Futsal). Olahraga Futsal pertama dipopulerkan di Montevideo, Uruguay
tahun 1930. Oleh salah satu pelatih sepak bola asal Argentina yang bernama Juan
Carlos Ceriani. Olahraga ini mendapatkan banyak perhatian dari Amerika Selatan,
terutama Brasil. Keindahan permainan ini dapat dilihat seperti yang diperlihatkan
pemain Brasil di luar lapangan. (Bermain Sepak bola) Futsal berkembang pesat di
Negara Brasil, maka pada tahun 1936 dibuatlah kesepakatan dan aturan Olahraga
Futsal. Peraturan saat itu tidak jauh berbeda dengan peraturan saat ini. Dengan
adanya peraturan dan kesepakatan ini, Futsal semakin dikenal bahkan digemati di
Amerika Latin.
Lapangan Futsal dan Tanda Lapangan

1. Lapangan Futsal harus berbentuk segi empat yang ditandai dengan garis untuk
pembatas. Warna garis harus berbeda dengan warna lapangan agar bisa
dibedakan oleh setiap pemain.
2. Ukuran Lapangan Futsal berstandar Nasional memiliki panjang 25-42 meter dan
lebar 15-15 meter.
3. Ukuran Lapangan Futsal berstandar Internasional memiliki panjang 38-42 meter
dan lebar 18-25 meter.
4. Permukaan Lapangan Futsal harus halus, rata dan tidak abrasif.
5. Disarankan permukaan lapangan terbuat dari kayu atau lantai parkit atau bahan
semisalnya. Tetapi harus menghindari penggunaan bahan beton atau korn blok.
6. Lapangan Futsal dibagi menjadi dua bagian, yang pisahkan oleh garis yang
disebut dengan garis tengah lapangan.
7. Titik pusat ditandai dengan titik yang berada di tengah-tengah garis tengah
lapangan. Yang dikelilingi lingkaran tengah dengan panjang jari-jari 3 meter.
8. Garis batas lapangan selebar 8 cm meliputi garis samping, garis gawang,dan
garis melintang tengah lapangan.
Gawang, Titik Pinalti dan Tendangan Sudut
1. Setengah lingkaran dengan jari-jari 6 meter ditarik sebagai pusat dari masing-
masing tiang gawang.
2. Jarak titik pinalti utama adalah 6 meter dari titik tengah gawang.
3. Jarak titik pinalti kedua adalah 10 meter dari titik tengah garis gawang.
4. Gawang harus berada di tengah-tengah garis gawang. Ukuran gawang Olahraga
Futsal adalah lebar gawang 3 meter dan tinggi gawang 2 meter.
5. Tiang gawang terbuat dari kayu, logam atau bahan lainnya yang telah menjadi
kesepakatan.
6. Warna tiang gawang dan mistar gawang harus berbeda dengan warna lapangan
permainan.
7. Kedua tiang gawang dan mistar gawang memiliki lebar dan dalam yang sama
yaitu 8 cm.
8. Jaring terbuat dari tali rami atau nilon dan dikaitkan pada tiang dan mistar
gawang.
9. Busur tendangan sudut dengan radius 25 cm di setiap sudut Lapangan Olahraga
Futsal.
Bola Futsal
1. Bola berbentuk bulat dengan ukuran 4.
2. Minimum keliling bola 62 cm dan maximum 64 cm.
3. Terbuat dari kulit atau bahan yang cocok lainnya (tidak membahayakan
pemain).
4. Lambungan bola 55-65 cm pada pantulan pertama.
5. Mempunyai berat antara 400 gram sampai 440 gram.
6. Tekanannya sama dengan 0,4 -0,6 atmosfir (400-600 g/cm3).
7. Bola dari kulit laken atau bulu (felt ball) tidak diperbolehkan.
Pemain Futsal
1. Jumlah pemain utama untuk memulai petandingan adalah 5 orang pemain. Dan
salah satu pemain menjadi penjaga gawang.
2. Jumlah pemain cadangan dari masing-masing tim maximun adalah 7 orang
pemain.
3. Batas jumlah pergantian pemain dalam Olahraga Futsal tidak dibatasi. Dan
pemain yang sudah digantikan sebelumnya boleh bermain kembali.
4. Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan masih
berlangsung, ketika bola keluar lapangan.
5. Pergantian dianggap sah apabila proses pergantian pemain dilakukan pada
daerah pergantiannya sendiri. Tetapi dilakukan setelah pemain yang digantikan
keluar dari lapangan permainan
6. Pergantian pemain sangat bergantung pada kewenangan wasit, apakah dipanggil
wasit atau tidak.
7. Proses pergantian batal apabila pemain yang akan digantikan mendapatkan kartu
merah sebelum pemain keluar dari lapangan permainan.
8. Metode pergantian melayang yaitu semua pemain kecuali penjaga gawang
memasuki dan meninggalkan lapangan permainan.
9. Penjaga gawang boleh bertukar posisi dengan pemain yang lainnya.
Periode pertandingan
1. Lama pertandingan Futsal adalah selama 2 kali 20 menit. Apabila hasil masih
imbang maka ditambah dengan perpanjangan waktu selama 2 kali 5 menit.
2. Pelatih diberikan wewenang untuk meminta waktu time-out kepada pencatat
waktu, selama 1 menit disetiap babak.
3. Time-out dapat diminta setiap saat, tetapi pada saat tim tersebut tengah
menguasai bola.
4. Pencatat waktu dapat memberikan izin time-out ketika bola keluar dari lapangan
permainan, dengan menggunakan peluit.
5. Ketika time-out diberikan, semua pemain harus tetap berada di dalam lapangan
permainan.
6. Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua hanya
mendapat 1 kali time-out.
7. Jarak waktu istirahat antar babak adalah 10 menit atau tidak boleh lebih dari 15
menit.
Tendangan Permulaan (Kick Off)
1. Seluruh pemain berada dalam wilayahnya sendiri, dan para pemain tidak boleh
berada dalam lingkaran tengah. Atau sekurang-kurangnya pemain harus berada 3
meter dari bola.
2. Bola ditempatkan dititik tengah lapangan, dan wasit memberi isyarat untuk
memulai kick off.
3. Penendang kick off tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum
bola disentuh oleh pemain lain.
4. Pada saat bola telah ditendang oleh salah satu pemain maka pertandingan telah
sah dimulai.
5. Setelah salah satu tim berhasil mencetak gol maka permainan dimulai dengan
tendangan permulaan(kick off).
Tendangan bebas
Tendangan bebas dalam Olahraga Futsal dibagi menjadi dua. Yaitu: tendangan
bebas langsung dan tidak langsung. Untuk tendangan bebas pemain tidak boleh
menyentuh bola kedua kalinya sebelum di sentuh oleh pemain yang lain.
Tendangan Pinalti
1. Bola diletakkan di titik yang telah ditentukan.
2. Penjaga gawang berada di belakang garis gawang sampai wasit meniup peluit
atau saat wasit memberikan isyarat.
3. Penjaga gawang menghadap kearah penendang dan berada diantara tiang
gawang hingga bola ditendang.
4. Para pemain harus tetap berada di dalam lapangan permainan.
5. Semua pemain harus berada di luar area pinalti kecuali penendang dan penjaga
gawang.
6. Minimal pemain berjarak 5 meter dari titik pinalti.
Tendangan ke dalam
Tendangan ke dalam adalah cara untuk memulai kembali permainan setelah bola
keluar dari garis samping. Pemain terlebih dahulu mengoper bola kepada rekannya.
Apabila pemain langsung menendang kearah gawang dan berbuah gol maka gol
tersebut tidak akan dianggap.
Aturan tendangan ke dalam
1. Harus diletakkan pada garis samping lapangan.
2. Ditendang ke dalam lapangan atau kearah manapun.
3. Pemain yang mengambil tendangan kakinya tidak boleh menyentuh garis atau
pemain harus berada di luar lapangan.
4. Lawan boleh mengahalangi tendangan terrsebut, denganjarak minimum 5 meter
dari bola.
5. Pemain yang mengambil tendangan ini hanya mempunyai waktu 4 detik dari
pertama menempatkan bola. Apabila melanggar maka tendangan ke dalam akan
diberikan kepada pihak lawan.
6. Bola berada dalam lapangan permainan setelah ditendang atau disentuh oleh
pemain.
Pelanggaran yang diperingatkan
1. Bersalah karena melakukan tindakan yang kurang sportif.
2. Melakukan tindakan yang kurang baik atau mengucapkan kata-kata yang tidak
baik
3. Berusaha melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
4. Mencoba memperlambat atau mengulur-ulur waktu saat pertandingan berjalan.
5. Masuk kedalam lapangan permainan dengan seenaknya tanpa mendapatkan izin
dari wasit yang memimpin.
6. Sengaja meninggalkan lapangan permainan tanpa ada intruksi dari wasit maupun
pelatih.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karena berolah raga merupakan hal mutlak yang harus di lakukan setiap orang
setiap harinya maka penulis berinisiatif menciptakan permainan yang selain dapat
menyenagkan juga dapat sekalian mengeluarkan keringat sehingga dapat dikatakan
berolah raga juga.
Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerakan badan yang dilakukan
oleh satu orang atau lebih yang atau dapat dikenal regu atau rombongan. Sedangkan
dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) adalah ikut serta dalam
aktivitas tubuh untuk memperoleh kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau
dalam olahraga pertandingan (athletic games di USA).

B. Saran
Dengan melakukan permainan ini secara bersungguh-sungguh akan membantu
anda berolahraga. Sebaiknya pembaca bisa menerapkanya dan juga dapat mencari
banyak lagi bentuk permainan yang baik untuk kesehatan sehingga kesehatan tubuh kita
akan lebih terjaga sehingga dapat terhindar dari berbagai macam penyakit, namun selain
berolah raga kita juga harus tetap menjaga pola makn kita sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://sandiras.blogspot.co.id/2013/12/makalah-jenis-jenis-olah-raga.html
http://banyaktugas.blogspot.co.id/2010/11/cabang-cabang-olahraga_13.html
http://adepinosetyo.blogspot.co.id/2012/01/mengenal-macam-macam-olahraga-k.html
http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-cabang-atletik.html

Anda mungkin juga menyukai