PEMASARAN OBAT
Oleh :
Diah 16180100002
Indriyani 16180100001
JAKARTA
2019
1. Pengertian Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)
Konsumen berkaitan erat dengan pasar, dimana perilaku dari setiap konsumen
tersebut berbeda-beda, oleh sebab itu pemasar harus dapat memahami perilaku
konsumen (consumer behavior) agar strategi pemasaran yang akan dijalankan dapat
berjalan dengan efektif. Pemasar harus memahami bagaimana konsumen
mentransformasikan rangsangan pemasaran dan lain-lainnya kedalam tanggapan-
tanggapan pembeli. Perilaku pembelian seseorang adalah hal saling berpengaruh
mempengaruhi dari semua faktor-faktor kultural, sosial, pribadi, dan psikologi yang
kompleks. Banyak dari faktor-faktor tersebut tidak dapat dikendalikan oleh pemasar,
akan tetapi faktor-fator itu berguna untuk mengidetifikasikan dan memahami konsumen
tertentu yang para pemasar berupaya untuk mempengaruhi. Selanjutnya dapat
dijelaskan bahwa perilaku konsumen terdiri dari dua bagian. Pertama, perilaku yang
tampak. Menurut Umar, variabel-variabel yang termasuk dalam perilaku ini adalah
jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa, dan bagaimana konsumen
melakukan pembelian. Kedua, perilaku yang tak tampak. Variabel-variabelnya antara
lain adalah persepsi, ingatan terhadap informasi, dan perasaan kepemilikan konsumen
(Frida, 2004). Sedangkan pengertian keinginan konsumen adalah hasrat konsumen
terhadap sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Keinginan ini dipengaruhi oleh latar
belakang budaya dan karakteristik individu seseorang (Simamora, 2004: 3 )
Produk farmasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu
obat bebas atau over the counter (OTC) dan obat ethical. Obat bebas dapat dibeli secara
bebas oleh konsumen, sedangkan obat ethical hanya dapat dibeli melalui resep dokter.
Hal tersebut mengakibatkan dokter memiliki peran sebagai penentu utama bahkan
penentu tunggal dalam pemilihan dan penggunaan obat ethical untuk pasien.
Permintaan obat ethical adalah permintaan produk kesehatan yang ditentukan
oleh dokter, tidak secara langsung oleh pasien sebagai pembeli. Dengan demikian maka
pemasaran obat ethical sangat berbeda dengan produk--produk komersial biasa
(Sampurno, 2010).
Jenis-jenis obat ethical
Obat daftar G atau obat keras seperti antibiotik, antidiabetes, antihipertensi
dan lain-lain
Obat narkotik
Obat psikotropik
Obat wajib apotek yaitu obat keras yang dapat didapatkan dengan resep dari
dokter, namun dapat pula diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotek
tanpa resep dokter dengan jumlah tertentu seperti antihistamin, obat asma, pil
antihamil dan lain-lain.