2019
I. PENDAHULUAN
A. DEFINISI
karies pada gigi yang secara antomis memiliki kondisi pit dan fissure yang dalam
sehingga rentan terkena karies. Pit dan fisur dibentuk kembali dan diisi dengan
bahan sealant agar gigi tersebut menjadi lebih tahan terhadap serangan karies
gigi. Hal ini sering ditemui pada gigi geraham yang mempunyai peranan sangat
menghaluskan partikel makanan yang sudah dipotong dengan gigi depan. Gigi
kelebihannya, tetapi ada kendala yang harus diatasi dengan bijaksana agar fungsi
dan keberadaannya dapat terjaga dengan baik. Posisi gigi geraham dalam rongga
mulut yang sulit terjangkau juga menyulitkan pembersihan dengan sikat gigi.
permukaan kunyahnya luas dan tidak rata, terdapat pit (titik) dan fisur (garis)
yang dalam sehingga sulit terjangkau dan menjadi tempat persembunyian kuman
yang nyaman. Pit adalah bagian dari permukaan gigi yang berupa titik terdalam
yang berada pada pertemuan antar beberapa groove atau akhir dari groove.
Istilah pit sering berkaitan dengan fisur. Fisur adalah garis berupa celah yang
dalam pada permukaan gigi. Morfologi permukaan oklusal gigi bervariasi pada
tiap individu. Macam pit dan fisur bervariasi bentuk dan kedalamannya, dapat
berupa tipe U (terbuka cukup lebar); tipe V (terbuka, namun sempit); tipe I
(bentuk seperti leher botol). Bentuk pit dan fisur bentuk U cenderung dangkal,
lebar sehingga mudahdibersihkan dan lebih tahan karies. Sedangkan bentuk pit
dan fisur bentuk V atau I cenderung dalam, sempit dan berkelok sehingga lebih
dan debris.
Indikasi pemberian sealant pada pit dan fisur adalah sebagai berikut:
Kontraindikasi pemberian sealant pada pit dan fisur adalah sebagai berikut:
kontaminasi saliva
A. Identitas Pasien
Nama Lengkap : Muhammad Arfan Zunul Mustofa
Tempat / Tanggal Lahir : Surakarta,17 Mei 2009
Usia : 10 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Ceplok No 18 Purwosari laweyan Surakarta
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
B. Data Medik Umum
Golongan Darah :-
Alergi : Tidak Ada
Penyakit Sistemi : Tidak Ada
Operator : Briaudy Sonda
C. Pemeriksaan Subjektif
KELUHAN UTAMA (CC)
Wali pasien datang ingin merawat gigi anaknya
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT (PI)
Wali pasien mengaku keluhan tersebut diketahui sejak ada gigi pasien yang
goyah
RIWAYAT KESEHATAN UMUM (PMH)
Pasien mengaku pernah dirawat inap di rumah sakit karena operasi tangan
yang patah
RIWAYAT KESEHATAN GIGI (PDH)
Pasien pernah dating ke klinik FKG untuk dilakukan pencabutan gigi dan
penambalan kurang lebih 4 tahun yang lalu
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Umum:
Ayah : Ayah pasien mengalami gagal ginjal
Ibu : ibu pasien sehat
Gigi:
Ayah : Ayah pasien tidak memiliki keluhan pada gigi
Ibu : Ibu pasien tidak memiliki keluhan pada gigi
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI (SH)
Pasien menggosok gigi 2x sehari saat mandi pagi dan sebelum tidur
Pasien tinggal dilingkungan yang bersih
Pasien mengaku mengkonsumsi makanan/minuman yang manis
E. Vital Sign
Tekanan darah : 110/80mmHg
Nadi : 68x/menit
Pernapasan : 18x/menit
Suhu :(afebris)
Berat badan : 25 kg
Tinggi Badan : 120 cm
Bentuk : Squere
Kode
Ringkasan Hasil Rencana
Elemen Diagnosis Diagnosis
Pemeriksaan Perawatan
(ICD-10)
Lembar tindakan
Alat :
1. Alat Diagnostik
- Kaca mulut :Berfungsi untuk melihat permukaan gigi yang tidak dapat
3. Gelas kumur : Berfungsi sebagai tempat air yang digunakan pasien untuk
Bahan :
penularan penyakit
3. Tisu kering : Untuk membersihkan dan mengeringkan mulut pasien setelah
berkumur-kumur.
8. Etsa : bahan kimia yang bersifat asam untuk menghilangkan permukaan mineral
gigi dan membentuk mikroporus sehingga permukaan gigi menjadi kasar dan
resin komposit dapat berikatan dengan struktur gigi serta membentuk resin tag.
permukaan gigi.
Tahapan Perawatan
7. Gigi di isolasi dengan catton rol setelah itu aplikasi etsa selama 20 detik
8. Gigi dicuci dan di semprot dengan air mengalir untuk menghilangkan asam
10. Aplikasi bahan resin komposit flowable pada daerah pit dan fissure
12. Pemeriksaan seluruh pi dan fissure dengan sonde untuk melihat apakah ada
NO FOTO KETERANGAN
Tujuan utama fissure sealant yaitu agar terjadi penetrasi bahan ke dalam
pit dan fisur dan menutup daerah tersebut dari bakteri dan debris. Sealant
ionomer kaca selain itu bahan sealant berbasis resin juga digunakan pada
gigi dengan beban kunyah besar, dan mahkota gigi telah erupsi sempurna.
B. Saran
Angela, A. 2005. Pencegahan Primer Pada Anak Yang Berisiko Karies Tinggi.
Maj. Ked. Gigi.(Dent. J.), Vol. 38. No. 3.
Bachtiar, Z. A. (2018). Penatalaksanaan Fissure Sealent Pada Gigi Anak. Talenta,
1(1), 207-213.
Ministry of Health. 2013. Pit and fissure sealants: use of oral health services
NSW. Health Policy Statement. 25: 1-10.
Parwati, & Fathia. (2017). Topical fluoride application dan fissure sealant untuk
mencegah karies. Jurnal Vokasi Kesehatan, 3(2), 98-102.
Soeprapto, A. (2017). Pedoman dan Tata Laksana Praktik Kedokteran Gigi.
Yogyakarta: STPI Bina Insan Mulia.
Zettira, N. Z., Probosari, N., & Lestari, E. P. (2017). Perlekatan streptococcus
mutans pada aplikasi fissure sealant berbahan resin dibandingkan ionomer
kacafuji VII. Pustaka Kesehatan, 8(3), 441-448.