Perkap 6 Tahun 2019 Tentang Penyidikan Tindak Pidana 1579954373 PDF
Perkap 6 Tahun 2019 Tentang Penyidikan Tindak Pidana 1579954373 PDF
Penjelasan (Diagram)
SISTEMATIKA
PERKAP NOMOR 6 TAHUN 2019 8 Bab 46 Pasal
TERDIRI DARI TERDIRI DARI TERDIRI DARI TERDIRI DARI TERDIRI DARI TERDIRI DARI TERDIRI DARI TERDIRI DARI
Perkap 6 Perkap 6
Pejabat Polri yang mempunyai Seseorang yang karena
kewenangan penyidikan yang perbuatannya atau keadaannya,
secara struktural membawahi berdasarkan 2 (dua) alat bukti yang
langsung penyidik/penyidik sah didukung barang bukti patut
pembantu diduga sebagai pelaku tindak
pidana
PERUBAHAN PENGERTIAN
Saksi Barang bukti
Perkap 14 Perkap 14
Orang yang dapat memberikan Barang-barang baik yang berwujud,
bergerak atau tidak bergerak yang dapat
keterangan guna kepentingan
dijadikan alat bukti dan fungsinya untuk
Penyidikan, penuntutan dan peradilan diperlihatkan kepada terdakwa ataupun
tentang suatu perkara pidana yang saksi dipersidangan guna mempertebal
Didengar, dilihat dan atau dialami keyakinan hakim dalam menentukan
sendiri kesalahan terdakwa
Perkap 6 Perkap 6
Orang yang dapat memberikan Benda bergerak atau tidak bergerak,
keterangan dalam rangka penyidikan, berwujud atau tidak berwujud yang
penuntutan dan peradilan suatu tindak telah dilakukan penyitaan oleh
pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat penyidik untuk keperluan
sendiri dan ia alami sendiri termasuk pemeriksaan dalam tingkat
yang tidak selalu ia dengar sendiri, ia penyidikan, penuntutan dan
lihat sendiri dan ia alami sendiri pemeriksaan di sidang pengadilan
PERUBAHAN PENGATURAN
PERKAP 14 PERKAP 6
KEGIATAN PENYELIDIKAN MELIPUTI: KEGIATAN PENYELIDIKAN
a. Pengolahan TKP; DILAKUKAN DENGAN CARA
b. Pengamatan (observasi); a. Pengolahan TKP;
c. Wawancara (interview); b. Pengamatan (observasi);
d. Pembuntutan (surveillance); c. Wawancara (interview);
e. Penyamaran (under cover); 1 d. Pembuntutan (surveillance);
f. Pelacakan (tracking); dan e. Penyamaran (undercover);
g. Penelitian dan analisis dokumen. f. Pembelian terselubung (undercover
buy);
g. Penyerahan dibawah pengawasan
(control delivery);
h. Pelacakan (tracking); dan/atau
i. Penelitian dan analisis dokumen.
PERUBAHAN PENGATURAN
PERKAP 14 PERKAP 6
KEGIATAN PENYIDIKAN KEGIATAN PENYIDIKAN
DILAKSANAKAN SECARA BERTAHAP TINDAK PIDANA TERDIRI ATAS:
MELIPUTI:
A. Penyelidikan; A. Penyelidikan;
B. Pengiriman SPDP; B. Dimulainya penyidikan;
2
C. Upaya paksa; C. Upaya paksa;
D. Pemeriksaan; D. Pemeriksaan;
E. Gelar perkara; E. Penetapan Tersangka;
F. Penyelesaian berkas perkara; F. Pemberkasan;
G. Penyerahan berkas perkara ke G. Penyerahan Berkas Perkara;
Penuntut Umum; H. Penyerahan Tersangka dan Barang
H. Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti; dan
Bukti; dan I. Penghentian penyidikan.
I. Penghentian penyidikan.
PERUBAHAN PENGATURAN
PERKAP 14 PERKAP 6
DASAR DILAKUKAN PENYIDIKAN PENYIDIKAN DILAKUKAN DENGAN DASAR
a. Laporan polisi/pengaduan; a. Laporan polisi; dan
b. Surat perintah tugas; b. Surat Perintah Penyidikan
c. Laporan hasil penyelidikan (LHP); 3
d. Surat Perintah Penyidikan; dan
e. SPDP.
Wasdal
PERUBAHAN PENGATURAN
PERKAP 14 PERKAP 6
Apabila hasil pengawasan penyelidikan dan
Dalam hal hasil pengawasan ditemukan penyidikan ditemukan pelanggaran dalam
adanya dugaan pelanggaran disiplin proses penyelidikan dan/atau penyidikan
atau kode etik profesi Polri yang yang dilakukan oleh Penyidik dan/atau
dilakukan penyidik/penyidik pembantu, Penyidik Pembantu, dilakukan:
sebelum diproses melalui mekanisme 14 a. pembinaan, apabila melakukan
acara hukuman disiplin, harus dilakukan pelanggaran prosedur;
pemeriksaan pendahuluan oleh b. proses penyidikan, apabila ditemukan
atasan penyidik, pengawas penyidikan dugaan pelanggaran tindak pidana; atau
atau pejabat atasan pengawas c. pemeriksaan pendahuluan, apabila
penyidikan. ditemukan dugaan pelanggaran kode
etik dan disiplin.
Wasdal
PERUBAHAN PENGATURAN
PERKAP 14 PERKAP 6
Untuk mengukur tingkat keberhasilan • Untuk mengukur keberhasilan penyidikan
penyidik/penyidik pembantu, dilakukan yang dilakukan oleh Penyidik/Penyidik
evaluasi kinerja dengan membuat Pembantu, dilakukan evaluasi kinerja
rekapitulasi data tentang kegiatan dan melalui aplikasi e-mp.
hasil penyelidikan dan penyidikan • Atasan Penyidik dalam melakukan
berupa: 15 pengawasan dan pengendalian kegiatan
a. jumlah perkara yang diterima, penyidikan, dilaksanakan melalui aplikasi
diproses dan diselesaikan; dan e-mp.
b. rincian jumlah setiap jenis
penindakan yang dilaksanakan oleh
penyidik/penyidik pembantu
meliputi pemanggilan,pemeriksaan,
penangkapan,penahanan,
penggeledahan,penyitaan,
pengeluaran tahanan dan
penyerahan berkas perkara.
Evaluasi
Kinerja
BAB I
Masyarakat LI
DI KAJI
Gelar
Sidik TP Pidana LHP
Perkara
Laporan Bukan TP,
STT Tentukan
Tidak Henti Lidik
LP Layak pidana atau
bukan,
Limpah ke
LP-A/LP-B
instansi lain
BAB III – Penyidikan
▪ TIPIRING
▪ PELANGGARAN
Penyerahan Penyerahan
Henti Sidik TSK dan BP Berkas Perkara Pemberkasan Tap TSK
▪ Dilakukan ▪ Setelah BP dinyatakan
▪ Penyerahan BP
melalui GP biasa lengkap oleh JPU
ke JPU
▪ Untuk memenuhi ▪ TSK tdk ditahan, ▪ Pembuatan
▪ BP dikembalikan ▪ Min 2 Alat
kepastian untuk serah ke JPU Resume
oleh JPU, Bukti
hukum, keadaan dpt ditangkap & ▪ Penyusunan isi
penyidik ▪ Melalui GP
hukum dan ditahan berkas perkara
memenuhi ▪ Dpt di
kemanfaatan ▪ Tdhp perkara tipiring yg meliputi
permintaannya cegah ke
hukum & gar lantas , penyidik kelengkapan
dan BP Luar Negeri
▪ Dilaksanakan serahkan BP, BB, Mindik
diserahkan
sesuai dgn saksi dan terdakwa ke
kembali ke JPU
ketentuan pengadilan
BAB III – Penyidikan (2)
▪ TIPIRING
▪ PELANGGARAN
▪ Sprin Sidik
▪ Blm ditemukan Dikirimkan :
▪ Ren sidik
TSK/ dan atau ▪ PU
▪ Registrasi Admin
BP ▪ Pelapor/korban
Sidik
▪ Pengembangan ▪ Terlapor
▪ Penerbitan
perkara
SP2HP
▪ Blm terpenuhi PALING LAMBAT
▪ Restoratif
alat bukti 7 HARI
Justice
UPAYA PAKSA
BAB III – Penyidikan (4)
SP Upaya Tap
Riksa
DP Paksa TSK
▪ Pemanggilan
▪ Saksi
▪ Penangkapan ▪ Min 2 Alat Bukti
▪ Ahli
▪ Penahanan ▪ Melalui GP
▪ Tersangka
▪ Penggeledahan ▪ Dpt di cegah ke
▪ Konfrontasi
▪ Penyitaan luar negeri
▪ Rekonstruksi
▪ Pemberian surat
Pemberkasan
BAB III – Penyidikan (4)
Henti Sidik
GP BIASA GP KHUSUS
▪ MENENTUKAN TP ATAU ▪ MERESPON DUMAS
BUKAN ▪ BUKA KEMBALI SIDIK
▪ TAP TSK BERDASAR PUTUSAN
▪ HENTI SIDIK PRAPID
▪ LIMPAH PERKARA ▪ MENINDAKLANJUTI
▪ PEMECAHAN KENDALA PERKARA YG MENJADI
SIDIK PERHATIAN MASY
BAB V – Bantuan Teknis Penyidikan
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
10. Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan dalam rangka
penyidikan, penuntutan dan peradilan suatu tindak pidana yang ia
dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri termasuk yang
tidak selalu ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri.
11. Keterangan Ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seseorang
yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk
membuat terang suatu perkara pidana.
12. Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan yang karena
persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun
dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi
suatu tindak pidana dan siapa pelakunya.
13. Laporan Informasi adalah informasi tentang suatu peristiwa dari
masyarakat atau yang diketahui sendiri oleh Anggota Polri untuk
dilakukan penyelidikan guna mengetahui apakah peristiwa tersebut
merupakan peristiwa pidana atau bukan.
Pasal 1
21. Laporan Hasil Penyelidikan adalah Laporan tertulis yang dibuat oleh
Penyelidik yang berisi tentang hasil penyelidikan terhadap suatu
peristiwa yang diduga tindak pidana.
22. Pelapor adalah orang yang memberitahukan dan menyampaikan
tentang telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa
pidana dan secara langsung terlibat dalam peristiwa tersebut.
23. Pemeriksaan pendahuluan adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh
pejabat pengemban fungsi pengawasan penyidikan berdasarkan surat
perintah dari atasan Penyidik yang berwenang terhadap Penyidik
atau Penyidik Pembantu yang diduga telah melakukan pelanggaran
proses penyelidikan dan/atau penyidikan.
24. Gelar Perkara adalah kegiatan penyampaian penjelasan tentang
proses penyelidikan dan penyidikan oleh Penyidik kepada peserta
gelar dan dilanjutkan diskusi kelompok untuk mendapatkan
tanggapan/masukan/ koreksi guna menghasilkan rekomendasi
untuk menentukan tindak lanjut proses penyelidikan dan penyidikan.
Pasal 1
BAB II
LAPORAN POLISI DAN
PENYELIDIKAN
Bagian Ke Satu – Laporan Polisi
Pasal 3
(1) Penyelidik berwenang menerima laporan/pengaduan baik secara
tertulis, lisan maupun menggunakan media elektronik tentang
adanya tindak pidana.
(2) Laporan/pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
diterima di:
a. Satker pengemban fungsi Penyidikan pada tingkat Mabes
Polri; atau
b. SPKT/SPK pada tingkat Polda/Polres/Polsek.
Bagian Ke Satu – Laporan Polisi
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
(3) Dalam hal atasan Penyidik menerima keberatan dari pelapor atas
penghentian penyelidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b, dilakukan gelar perkara untuk menentukan kegiatan
penyelidikan dapat atau tidaknya ditingkatkan ke tahap
penyidikan.
PERKAP No. 6 Tahun 2019
BAB III
PENYIDIKAN
Bagian Ke Satu – Kegiatan Penyidikan
Pasal 10
b. formil, meliputi:
1. surat permohonan perdamaian kedua belah pihak (pelapor
dan terlapor);
2. surat pernyataan perdamaian (akte dading) dan
penyelesaian perselisihan para pihak yang berperkara
(pelapor, dan/atau keluarga pelapor, terlapor dan/atau
keluarga terlapor dan perwakilan dari tokoh masyarakat)
diketahui oleh atasan Penyidik;
3. berita acara pemeriksaan tambahan pihak yang berperkara
setelah dilakukan penyelesaian perkara melalui keadilan
restoratif;
4. rekomendasi gelar perkara khusus yang menyetujui
penyelesaian keadilan restoratif; dan
5. pelaku tidak keberatan dan dilakukan secara sukarela atas
tanggung jawab dan ganti rugi.
Bagian Ke Dua – Dimulainya Penyidikan
Pasal 13
Pasal 29
BAB IV
GELAR PERKARA
Pasal 31
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
BAB V
BANTUAN TEKNIS
PENYIDIKAN
Pasal 34
Pasal 34
BAB VI
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
Bagian Ke Satu – Pelaksana
Pasal 36
BAB VII
EVALUASI
PENYIDIK/PENYIDIK
PEMBANTU
Pasal 45
Pasal 45
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 46
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Oktober 2019