Anda di halaman 1dari 2

Nama : Chakila

Nim : 15317060

Pencemaran Sungai Akibat Limbah Cair Tjiwi Kimia

Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) mendatangi


Kantor Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo, Rabu (7/4), untuk melaporkan
dugaan pelanggaran lingkungan yang dilakukan oleh PT. Tjiwi Kimia, akibat
pembuangan limbah yang melebihi baku mutu air limbah.Berawal dari pengaduan
masyarakat mulai Januari 2014 terkait pencemaran dan kerusakan sungai, serta dari
pemantauan sejak Oktober 2013 terhadap outlet buangan PT Tjiwi Kimia Tbk, Ecoton
menemukan pembuangan limbah cair melebihi baku mutu air limbah langsung ke
sungai Surabaya.

Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) melaporkan


PT.Tjiwi Kimia Tbk atas dasar UU PPLH 32/2009 pasal 20 ayat (20) yang berbunyi
“Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup meliputi kriteria baku kerusakan ekosistem
dan kriteria baku kerusakan akibat perubahan iklim.’’ Dari UU tersebut, terbukti bahwa
PT.Tjiwi Kimia Tbk telah merusak ekositem sungai dengan membuang limbah yang
melebihi baku mutu lingkungan.

Pembuangan limbah cair ke sungai ditemukan setelah melakukan pengukuran


pada tanggal 7 dan 12 Oktober 2013 dengan cara mengambil sampel air, yang hasil dari
pengukuran Laboratorium Kualitas Air Perum Jasa Tirta Lengkong menunjukkan
adanya pelanggaran baku mutu, dapat dilihat pada tabel berikut :

Baku Mutu Baku Mutu


PT.Tjiwi Kimia LIngkungan
Tbk

BOD 209 mg/L 150 mg/L

COD 823 mg/L 300 mg/L

TSS 883 mg/L 200 mg/L

Akibat yang ditimbulkan dari effluent yang dikeluarkan oleh PT.Tjiwi Kimia
Tbk adalah adanya bau tidak sedap, kematian ikan yang menyebabkan gagal panen di
beberapa desa yang dilewati sungai, berkurangnya populasi makroinvertebrata dari
golongan yang sensitive, dan itu didominasi oleh jenis mollusca dan cacing darar
(Chironomous), terjadi penurunan populasi jenis remis (Corbicula javanica).

Dari bukti yang ada, Ketua Ecoton (Prigi Arisandi) mengatakan bahwa BLH
harus memberi sanksi kepada PT Tjiwi Kimia Tbk, karena memiliki banyak outlet
pembuangan limbah. BLH harus berani menertibkan saluran buangan liar PT Tjiwi
Kimia. Jika terus dibiarkan, ditakutkan bahwa pencemran sungai akibat limbah tersebut
dapat menyebabkan penyakit pada warga karena air sungai tersebut dipakai sebagai
bahan baku PDAM.

“Pemerintah harus memastikan adanya pemulihan kondisi ekosistem sungai dan


melakukan rehabilitasi kondisi air sehingga air itu layak digunakan untuk budidaya
perikanan. Kali Pelayaran merupakan bahan baku PDAM Delta Tirta, jadi perlu adanya
pemulihan kualitas air,” ungkap Prigi Arisandi sambil mengajak semua pihak termasuk
masyarakat melakukan pengawasan terhadap kualitas air Kali Pelayaran.

Anda mungkin juga menyukai