Anda di halaman 1dari 69

I.

PENDAHULUAN
Allah telah menciptakan segala sesuatu yang dikehendakinya.Di alam raya ini misalnya,
dapat dilihat betapa kemaha besaran Allah sebagai dzat yang agung. Bagaimana langit
ditinggikan(QS 88: 18), daratan dihamparkan(QS 88: 20), makhluk hidup diciptakan (QS 16:
4, 5, 8), Allah menghidupkan (QS 22: 6), Allah mengakhiri (QS 22: 1), dan sebagainya. Ada
maksud penciptaan pasti terdapat pula tujuan penciptaan, ada awal penciptaan – ada akhir
dari penciptaan tersebut, dan sebagainya.
Umat muslim memiliki kepercayaaan (Iman) yang termaktub di dalam rukun Iman
agama Islam, yaitu : Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Rasul, Iman
kepada Kitab-kitab Allah, Iman kepada Hari Akhir, dan Iman kepadaQodlo-Qodar.
Ada dua hal pokok yang berkaitan dengan keimanan. Pertama adalah pembuktian
tentang keesaan Allah. Kedua adalah pembuktian tentang hari akhirkarena keimanan kepada
Allah tidaklah sempurna kecuali dengan keimanan kepada hari akhir.[1]
Oleh karena itu, disini penulis tertarik untuk mengkaji ayat-ayat al-Qur’an yang
berkaitan dengan hari akhir.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian hari akhir?
B. Bagaimana tafsir ayat-ayat al-Qur’an tentang hari akhir?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian hari akhir (konteks Islam)
Salah satu rukun Iman adalah Iman kepada hari akhir (yaumul qiyamah), yaitu percaya
akan datangnya ujung dari kehidupan di dunia. Dalam al-qur’an hari akhir dinamakan al-
qari’ah, terdapat pada QS. Al-Haqqah : 4 dan QS. Al-Qari’ah : 1, 2, dan 3.[2]
Firman Allah “Tahukah kamu, apakah hari kiamat itu ?” (QS. Al-Qari’ah : 3). Menurut
Ar-Razi, ayat tersebut mununjukan bahwa manusia tidak tahu sama sekali tentang hari
kiamat, manusia hanya memahami bahwa hal tersebut merupakan peristiwa yang luar biasa.
Hari akhir atau kiamat (qiyamat/qiyamah) juga dijelaskan dengan pengertian, hari kiamat
adalah hari dihancurkannya secara total kehidupan manusia di dunia dengan ditiupkannya
sangkakala pertama oleh malaikat Israfil (dalam masa tersebut tiada lagi kehidupan).
Kemudian ditiupkan kembali sangkakala untuk kali kedua yaitu untuk menghidupkan umat
manusia sejak Nabi Adam as. hingga umat terakhir, untuk menerima pengadilan Allah.[3]
Hari akhir sering pula disebut sebagai hari kiamat, yaitu hari pembalasan yang hakiki
terhadap semua makhluk hidup di dunia yang fana ini.
B. Tafsir Ayat-Ayat Tentang Hari Akhir
a. Qs. Al-A’raf : 147
147. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan mendustakan akan menemui
akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang
Telah mereka kerjakan.
1. Tafsir
Ayat ini menjelaskan bahwa ada siksaan atau suatu dampak yang buruk terhadap orang-
orang yang mendustakan ayat-ayat Allah di akhirat kelak.[4]Walaupun dia melakukakan
amal-amal baik maka sia-sialah itu jika dia tidak mempercayai adanya pertemuan dengan
Allah diakhir nanti.
Dalam ayat ini menggunakan kata (‫ )حبطت‬untuk menunjuk makna kesia-siaan, yang
mana kata tersebut pada mulanya digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang konkret
indrawi, misalnya ada seekor binatang yang mati karena memakan suatu jenis bunga, dalam
konteks ini Nabi Saw bersabda :“sesungguhnya ada tumbuhan yang tumbuh di musim bunga
yang membunuh”(HR. Bukhari dan at-Tirmidzi).[5]
Dari penjelasan dan hadits tersebut dapat dipahami bahwa ada sesuatu yang buruk di
dalam sesuatu yang baik. Dalam buku yang sama, M. Quraish Shiahab menjelaskan amal-
amal seorang kafir (baca : mendustakan ayat Allah) kelihatannya baik namun amal
tersebut ‫حبطت‬, sehingga pada akhirnya ia akan binasa, bagai binatang yang memakan bunga
yang indah tetapi sejatinya bunga tersebut beracun atau memiliki efek buruk. Kesia-siaan
tersebut juga dapat dipahami dalam arti karena mereka mendustakan adanya pertemuan
akhirat, yaitu adanya balasan dan ganjaran di akhiirat kelak.[6]
Pada penutup ayat di atas, bermakna bahwa seseorang tidak diberi balasan kecuali sesuai
dengan amal mereka masing-masing, beramal baik sesuai ketentuan illahi atau beramal
sebaliknya.[7]

2. Munasabah
Pada ayat-ayat lalu diterangkan hal-ihwal Fir’aun dan tentaranya yang telah punah dan
tenggelam ke dasar laut Qulzum (laut merah), karena ketakaburan, keangkuhan, kezaliman,
dan sikap mereka yang mendustakan kenabian Musa beserta risalah yang dibawanya. Pada
ayat ini dijelaskan bahwa orang yang sombong dan mendustakan kekuasaan Allah dan
adanya akhirat, mereka akan menerima balasan sesuai dengan perbuatannya.[8]
3. Analisis
Dari tafsir ayat tersebut diketahui bahwa Allah Maha Kuasa. Sunatullah akan berlaku
bagi siapapun yang takabur, dan menyombongkan diri. Sifat-sifat tersebut dapat ditandai
dengan tidaknya beriman pada pertemuan Allah di hari pembalasan nanti, merendahkan
martabat orang lain serta menyombongkan diri karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah.
Maka sia-sia pula amal baik yang telah dikerjakan orang-orang tersebut jika tidak mengimani
ayat-ayat Allah.
b. Qs. Al-Ahzab : 63
63. Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari berbangkit itu Hanya di sisi Allah". dan tahukah kamu (hai
Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.
1. Tafsir
Ayat ini menerangkan bahwa adanya pertanyaan tentang hari akhirat, baik dari kaum
mukmin yang bertanya serius dan kaum musyrik atau munafik yang bertanya
memperolokannya.[9] Banyak manusia yang bertanya kepada Nabi Saw, kapan terjadinya
hari kiamat, kaum musyrik menantang supaya hari kiamat segera didatangkan (bertanya
dengan mencemooh) seraya Nabi menaggapi, sesungguhnya kiamat itu berada ditangan
Allah.[10] Sedangkan kaum mukmin bertanya kepada Nabi Saw karena terdorong rasa ingin
tahu tentang yang gaib, yang menyangkut kenikmatan ukhrawi dan siksa-Nya.[11]
Dengan demikian dapat dipahami bahwa kapan hari tersebut akan datang dan
menghampiri, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya bahkan Nabi. Hal tersebut menjadi
rahasia Allah dan hak prerogatif-Nya.
2. Munasabah
Pada ayat-ayat yang lalu, Allah mengemukakan tiga golongan yang menentang Allah,
Rasul-Nya, dan kaum mukminin, dan bahwa mereka itu dikutuk dan dikejar-kejar untuk
dibunuh di mana saja mereka dijumpai sesuai dengan perintah Allah. Pada ayat-ayat berikut
ini, Allah menerangkan tentang hari kiamat, keadaan mereka kelak di akhirat, dan tingkah
lakunya ketika menghadapi siksaan Allah.[12]
3. Analisis
Pada ayat ini dijelaskan bahwa datangnya hari kiamat itu adalah sangat dekat. Tiada
yang tahu kapan pastinya hari kiamat itu datang. Dan siapapun yang mengingkari firman
Allah ini merupakan kaum kafir yang dimana mereka akan di tempatkan di neraka yang
pedih.
c. Ali-Imran : 25
25. Bagaimanakah nanti apabila mereka kami kumpulkan di hari (kiamat) yang tidak ada
keraguan tentang adanya. dan disempurnakan kepada tiap-tiap diri balasan apa yang
diusahakannya sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan).
1. Asbabun nuzul
Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, dari Abdullah bin Umar, bahwa beberapa orang
Yahudi datang menghadap Rasulullah saw dengan membawa seorang laki-laki dan seorang
perempuan yang telah berbuat zina. Lalu Rasul berkata: “bagaimana tindakanmu terhadap
orang yang berbuat zina?” mereka menjawab: “kami lumur mereka dengan abu lalu kami
pukuli”. Rasul berkata: “tidakkah kamu temukan hukum rajam dalam taurat?” mereka
menjawab: “tidak! Kami tidak menemukan hukum itu di dalamnya”. Abdullah bin Salam
berkata pada mereka: “kamu telah berdusta, bawalah taurat. Bacalah jika kamu sekalian
benar”. Lalu salah satu dari mereka membaca taurat dengan menutup sebagian lembar dengan
telapak tangannya di atas ayat rajam. Dia membaca selain dari yang tertutup oleh telapak
tangannya. Kemudian Abdullah bin Salam mengangkat telapak tangan orang yang menutupi
ayat rajam, lalu dia berkata pada orang-orang Yahudi itu, “ini apa?” tatkala orang Yahudi itu
melihatnya, mereka berkata, “itu adalah ayat rajam”. Maka Rasulullah memerintahkan untuk
merajam mereka berdua sesuai dengan perintah Taurat. Lalu mereka dirajam dekat kuburan
di samping masjid. Akan tetapi orang Yahudi marah terhadap hukuman ini. Maka Allah
mencela mereka dengan ayat ini.[13]
2. Tafsir
Dalam tafsir al-misbah, M. Quraish Shihab menjelaskan ayat tersebut, kalau kehidupan
di dunia ini demikian adanya masih dapat berbohong dan mempercayai kebohongannya
karena di dunia masih diberi pilihan, akan tetapi berbeda dengan hari kiamat kelak, di sana
tidak ada suatu pilihan, tidak ada kebohongan dan tipu daya. Ketika itu segala kebohongan
akan terbongkar dan semua tipu daya akan nyata.[14] Pada hari yang dahsyat tersebut semua
orang akan melihat dengan jelas apa yang telah dikerjakannya, baik atau buruk akan
dihadapkan kepada mereka masing-masing, amal baik akan dibalas dengan kebahagiaan
sedangkan amal yang buruk akan dibalas dengan kesengsaraan serta di hari itu akan terdapat
keadilan yang sempurna yaitu pengadilan Allah. Yang pertimbangan ialah keimanan
seseorang dan pengaruh iman terhadap amal perbuatan sewaktu di dunia.[15]
3. Munasabah
Dalam ayat-ayat yang lalu telah dijelaskan kejelekan tingkah laku orang Yahudi; yaitu
mengabaikan dakwah Nabi, membunuh para nabi dan orang-orang bijak yang menegakkan
kebenaran dan keadilan. Semua itu adalah sebagai keterangan Allah bagi para rasul-Nya
bahwa berpalingnya mereka dari dakwah nabi bukanlah suatu hal yang baru atau
mengherankan. Lalu pada ayat ini, Allah memperingatkan kepada Nabi Muhammad saw
tentang kejanggalan sikap orang Yahudi dalam hidup beragama, yaitu mereka menolak untuk
mengambil hukum dari kitab suci mereka sendiri. Mereka selalu menolak ajakan untuk
kembali pada kitab suci mereka sendiri.[16]
4. Analisis
Ayat ini menjelaskan bagaimana nanti Allah melihat makhluk-Nya. Semua manusia
sama di hadapan Allah, tidak satupun yang diistimewakan dan tidak pula yang dikurangi
pahalanya. Manusia yang beramal baik pastinya akan mendapat ganjaran surga dan
sebaliknya, manusia yang mengingkari Allah maka nerakalah yang akan menampungnya.
Semua itu adalah atas kehendak Allah swt.
d. Qs. Hud : 105 – 108
105. Di kala datang hari itu, tidak ada seorangun yang berbicara, melainkan dengan izin-
Nya; Maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.
106. Adapun orang-orang yang celaka, Maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya
mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih),
107. Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia
kehendaki.
108. Adapun orang-orang yang berbahagia, Maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal
di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain);
sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.
1. Asbabunuzul
Ayat 106
Diriwayatkan turunya ayat ini yang bertanya kepada Nabi Saw “apakah tidak
sewajarnya kita berpangku tangan menanti ketetapan Allah ?” Nabi Saw menjawab,
“berusahalah karena semua akan dipermudah menuju apa yang ia tercipta untuknya.” (HR
Bukhari melaui Imran ibn al-Husein dan at-Tirmidzi melalui umar ibn al-Qatab).[17]
2. Tafsir
Ayat 105 – 106
Pada ayat tersebut dijelaskan, hari kiamat memang belum datang, tetapi di kala hari itu
datang yakni hari datangnya Kiamat, tidak ada satu jiwa pun, baik yang taat apalagi yang
durhaka, yang boleh berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di hari antara mereka ada
yang celaka dan ada yang berbahagia; adapun orang-orang yang celaka, maka merekadi
dalam neraka. Bagi mereka di dalamnya embusan dan tarikan napas yang sangat sulit, yakni
rintihan yang terdengar sangat mengenaskan.[18] Dalam buku yang sama juga dijelaskan
oleh Thabatthaba’i, bahwa pengecualian pada ayat tersebut bukan tertuju kepada pembicara,
tetapi kepada pembicaraan. Menurut Thabatthaba’i, pembicaraan di hari kemudian (baca :
Kiamat) bukan seperti halnya pembicaraan di dunia, seseorang bisa mengungkapkan secara
bebas dan sukarela apa yang akan disampaikan, kebebasan itu di hari kemudian (baca :
Kiamat) tidak akan ada lagi, pada hari itu pembicaraan berpulang kepada izin dan kehendak
Allah serta mulut yang bisa kita gunakan untuk berbicara di hari Kiamat akan tidak
difungsikan Allah.[19]
Juga dijelaskan bahwa kelak di hari kemudian ada yang celaka dan ada juga yang
berbahagia. Konteks ayat ini mengajak kita kepada iman dan amal saleh serta keniscayaan
hari kemudian menunjukan bahwa celaka atau berbahagia bukan suatu yang telah dipastikan
bagi yang bersangkutan, memiliki maksud ketika masih hidup di dunia kita diberi suatu
potensi untuk dikembangkan menuju apa yang kita pilih, baik celaka maupun
berbahagia.[20] Jadi kita yang masih diberi kesempatan (hidup di dunia), hendaknya
memfungsikan potensi tersebut dengan amal-amal yang baik karena di hari Kiamat kita tidak
diberi kesempatan oleh Allah untuk memfungsikannya. Di akhir ayat ini terdapat kata (‫)زفير‬
yang bermakna embusan pengeluaran napas dengan mendorongnya secara keras disebabkan
sesaknya dada dan sulitnya bernapas.[21] Dalam buku yang sama dijelaskan bahwa menarik
dan menghembuskan napas secara keras terjadi karena mernitih kesakitan atau kesedihan
mendalam, yang demikian tersebut menurut M. Quraish Shihab tepat untuk penghuni neraka.

Ayat 107
Ayat ini menjelaskan bahwa, yang celaka akan berada dineraka,mereka kekal di
dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali apa yang dikehendaki tuhanmu, yakni kecuali
jika Tuhanmu menghendaki yang lain.Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap
apa yang Dia kehendaki, tidak ada sesuatu apapun yang dapat menghalangi.[22] Juga
dijelaskan dalam buku tersebut, pada awal ayat terdapat kata (‫ )خا لدين‬mereka kekaldipahami
dalam arti kesinambungan keadaan dan kebradaanya dengan tidak tersentuh oleh perubahan
atau kerusakan. Sebagai suatu ungkapan ia dipahami dalam arti selamanya (kekal) yaitu
penghuni neraka yang kekal selamnya, akan tetapi juga dijelaskan bahwa mereka yang
memperoleh syafaat atau yang telah dibersihkan dosa-dosanya di neraka, mereka dianugerahi
Allah ampunan sehingga dipindah ke surga.[23] Menurut pemahaman penulis, kekal yang
dimaksud adalah tetap berada di alam akhirat.
Ayat 108
Setelah ayat yang sebelumnya menerangkan tentang orang-orang yang celaka yang
akan menghuni neraka, kemudian di ayat yang ini diterangkanlah tentang mereka yang
berbahagia dengan Adapun orang-orang yang berbahagia , maka tempatnya di dalam surga;
maka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali apa yang dikehendaki
Tuhanmu, yaitu kecuali jika Tuhan menghendaki yang lain; sebagai karunia yang tiada
putus-putusnya.[24] M. Quraish Shihab menjelaskan yang dimaksud pengecualian pada ayat
tersebut adalah sebagai fungsi untuk menunjukan kuasa Allah Swt. yang mutlak, Allah telah
menetapkan atas diri-Nya mengekalkan surga kepada mereka yang taat, ketetapan tersebut
tidak dapat berubah, akan tetapi jika Allah berkehendak mengubahnya, itu pun dalam
wewenangnya karena tidak ada yang wajib atas Allah, serta tidak ada yang dapat memaksa-
Nya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan demikian menurut hemat
penulis dapat dipahami bahwa kekekalan yang dimaksud baik surga – neraka atau sebaliknya
neraka – surga, merupakan keputusan dan hak prerogatif Allah.
3. Munasabah
Ayat-ayat yang lalu menerangkan tentang pelajaran yang diambil dari kehancuran umat
yang banyak berbuat aniaya di dunia ini. Ayat-ayat berikut ini menerangkan balasan di
akhirat: bagi orang-orang yang celaka akan dimasukkan ke dalam neraka, sedang orang-orang
yang berbahagia akan bersenang-senang di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan.[25]
4. Analisis
Dijelaskan bahwa pada hari kiamat tidak ada satupun yang dapat berbicara kecuali
seatas izin Allah swt. Diantara mereka ada yang mendapatkan celaka ada pula yang
berbahagia. Itu semua semata-mata hanya karena ridha Allah, memberikan ganjaran baik
kepada orang-orang yang beramal baik dan meyakini ayat-ayat Allah, dan akan mendapat
siksa orang-orang yang mendustakan Allah.
e. Qs. Yasiin Ayat 78-81
78. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia
berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang Telah hancur luluh?"
79. Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama.
dan dia Maha mengetahui tentang segala makhluk.
80. Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, Maka tiba-tiba kamu
nyalakan (api) dari kayu itu".
81. Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang
serupa dengan itu? benar, dia berkuasa. dan dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
1. Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa beberapa orang dari kalangan kaum musyrik
antara lain Ubay bin Khalaf dan al-‘As bin Wa’il as-Sahmi, datang pada Rasulullah, dan
mereka membawa sepotong tulang yang sudah lapuk. Lalu seorang di antara mereka berkata
kepada Rasulullah dengan sikap menantang, “hai Muhammad, apakah engkau berpendapat
bahwa Allah dapat menghidupkan kembali tulang yang telah lapuk ini?”Rasulullah
menjawab “tentu, Allah akan membangkitkanmu kembali, dan akan memasukkanmu ke
neraka.”
Maka turunlah ayat yang menyebut bahwa orang musyrik yang berkata pada Rasulullah
itu telah mengemukakan sesuatu yang menurut pendapatnya merupakan sesuatu yang tidak
akan dapat dijawab oleh Rasulullah, karena tulang-belulang yang telah lapuk itu tak mungkin
lagi menjadi manusia yang hidup dan utuh. Sebab itu ia mengemukakan
pertanyaan, “siapakah yang dapat menghidupkan kembali tulang yang sudah lapuk ini?.[26]
2. Tafsir
Pada ayat 78 ini dijelaskan tentang keraguan kaum kafir Mekah terhadap adanya hari
kebangkitan. Mereka berpendapat demikian karena telah melupakan asal kejadian masing-
masing. Mereka diingatkan bahwa Allah telah menciptakan mereka dari setetes mani,
sehingga mereka lahir berwujud manusia yang hidup dan utuh.[27] (79) Allah
memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk menjawab pertanyaan orang-orang tersebut,
dengan menegaskan bahwa yang akan menghidupkan tulang-tulang lapuk itu kembali
menjadi manusia yang hidup dan utuh adalah Allah yang dahulu telah menciptakannya pada
kali pertama, dari tidak ada menjadi ada.[28](80) Allah memerintahkan rasul-Nya untuk
menjelaskan kepada orang-orang musyrik tersebut yang akan menghidupkan kembali tulang-
tulang lapuk tersebut adalah Allah yang telah menciptakan untuk mereka, api yang menyala
dari kayu yang semula pohon yang basah dan hijau tetapi kemudian kayu itu menjadi kering
sehingga dapat menyalakan api.[29] (81) Allah mengemukakan pertanyaan kepada orang-
orang yang tidak mempercayai hari kebangkitan itu bahwa jika mereka percaya bahwa Allah
kuasa menciptakan langit dan bumi ini, mengapa Allah tidak kuasa pula menciptakan sesuatu
yang serupa dengan itu. Jawabannya adalah Allah pasti kuasa menciptakannya, karena Dia
Maha Pencipta, lagi Maha Mengetahui.[30]
3. Munasabah
Pada ayat-ayat yang lalu diterangkan bahwa Allah SWT telah menciptakan dan
memberikan bermacam-macam rahmat kepada manusia, antara lain ialah binatang ternak
yang mereka jadikan milik masing-masing dan mereka amabil manfaatnya untuk bermacam-
macam keperluan hidup. Tetapi sebagian manusia tidak mensyukuri rahmat
tersebut,[31] bahkan menyembah selain kepada Allah, yaitu berupa patung yang mereka buat
sendiri, padahal patung-patung tersebut tiada membantu sedikitpun pekerjaan mereka. Pada
ayat-ayat ini Allah mengingatkan kembali asal mula kejadian manusia, anak cucu Adam
tersebut yang sebagian dari mereka memusuhi Allah dan rasul-Nya, dan tidak percaya
tentang adanya hari kebangkitan kelak di akhirat.
4. Analisis
Sebagai manusia yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya karena mereka telah melupakan
asal kejadian mereka. Ayat ini diturunkan untuk menunjukkan Kuasa Allah swt, bahwa
sesungguhnya Allah dapat menghidupkan dan mematikan makhluk-Nya. Kaum Yahudi
meminta Nabi Muhammad untuk Allah dapat menghidupkan tulang belulang yang telah
lapuk, dan pula menghidupkan api pada kayu yang masih hijau dan basah. Sesungguhnya
Allah jika menghendaki menciptakan sesuatu, cukuplah dengan firman-Nya “Jadilah” maka
terciptalah yang dikehendaki-Nya. Karena Allah menguasai semua yang Ia ciptakan dan
hanya kepada-Nya semua kembali.
f. Qs. Al-Baqarah ayat 4
4. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan kepadamu
dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu.
1. Tafsir
Beriman kepada kitab-kitab yang telah diturunkan-Nya, yaitu beriman kepda al-Qur’an
dan kitab-kitab (wahyu) Taurat, Zabur, Injil, dan sahifah-sahifah yang diturunkan kepada
nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad saw. Meskipun dalam beriman kepada kitab-kitab selain
al-Qur’an bersifat ijmali(global), sedangkan beriman kepada al-Qur’an harus
secara tafsili (rinci).[32]
Beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan salah satu sifat dari orang-orang yang
bertakwa. Sifat ini akan menimbulkan rasa dalam diri seorang muslim bahwa mereka adalah
umat yang satu, agama mereka adalah satu, agama islam. Sifat tersebut pula akan
menghilangkan eksklusivisme (sifat berbeda) dalam diri seorang muslim, yaitu meliputi sifat
sombong, tinggi hati, fanatik golongan,dan sebagainya.
2. Munasabah
Pada ayat sesudahnya adalah dijelaskan untuk beriman kepada adanya hari akhir.
Akhirat sebagai lawan dari kata dunia adalah tempat manusia berada setelah dunia ini lenyap.
Sebagai muslim yang bertakwa yaitu beriman pada kitab Allah maka juga beriman pada
adanya hari akhir. Mereka inilah orang-orang yang mendapat petunjuk dan bimbingan dari
Allah swt.
3. Analisis
Kita ketahui bahwa orang-orang yang bertaqwa adalah orang-orang yang mengimani
dan tidak mengingkari ayat-ayat al-Qur’an. Pada surah al-Baqarah pun disebutkan tentang
keimanan kepada kitab-kitab Allah dan iman kepada hari akhir. Jika kita mengimani firman
Allah tersebut, maka kita mempercayai datangnya hari akhir yang ditunjukkan ataupun
diterangkan pada kitab suci Allah swt. Dengan mengamalkan ayat-ayat Allah tersebut maka
kita akan mendapatkan akhir yang baik, tentu atas kehendak Allah.
IMAN KEPADA HARI AKHIR (1)
(oleh : H. Asnin Syafiuddin, Lc. MA)

A. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

Secara garis besar, pengertian iman kepada hari akhir adalah mengimani segala
yang Allah informasikan dalam kitab-Nya dan segala yang Rasulullah saw. jelaskan
mengenai apa-apa yang terjadi setelah kematian berupa fitnah kubur, siksa kubur, nikmat
kubur, kebangkitan ( al-ba’ts), penghimpunan (al-hasyr), lembaran-lembaran catatan amal ,
perhitungan ( al-hisab), timbangan (al-mizan) , telaga ( al -haudh), jembatan ( al-shirath),
syafa’at, surga, neraka, dan apa yang Allah sediakan untuk penghuni surga dan penghuni
neraka.

B. Dalil Wajib Beriman Kepada Hari Akhir

1. Dalil Umum
a. Firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 62 :

‫اَّللِ َوا ْل َي ْو ِم ْاْل ِخ ِر‬


َّ ‫ين َم ْن آ َم َن ِب‬
َ ‫صا ِب ِئ‬َّ ‫ارى َوال‬ َ ‫ص‬ َ َّ‫ِين َهادُوا َوالن‬ َ ‫ِين آ َمنُوا َوالَّذ‬ َ ‫ِإ َّن الَّذ‬
َ ُ‫علَ ْي ِه ْم َو ََل ُه ْم يَحْ َزن‬
‫ون‬ َ ‫ف‬ ٌ ‫صا ِل ًحا فَلَ ُه ْم أَجْ ُر ُه ْم ِع ْن َد َر ِب ِه ْم َو ََل َخ ْو‬
َ ‫َوع َِم َل‬
Sesungguhnya orang-orang mukmin , orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-
orang Shabiin, siapa sja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari
akhir dan beramal shalih, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

b. Firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 177


َّ ‫ب َولَ ِك َّن ا ْل ِب َّر َم ْن آ َم َن ِب‬
ِ‫اَّلل‬ ِ ‫س ا ْل ِب َّر أ َ ْن ت ُ َولُّوا ُو ُجو َه ُك ْم قِبَ َل ا ْل َمش ِْر‬
ِ ‫ق َوا ْل َم ْغ ِر‬ َ ‫لَ ْي‬
ِ ‫َوا ْل َي ْو ِم ْاْل ِخ ِر َوا ْل َم ََل ِئ َك ِة َوا ْل ِكتَا‬
َ ‫ب َوالنَّ ِب ِي‬
‫ين‬
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-
kitab, nabi-nabi

c. Sabda Rasulullah saw. sebagai jawaban atas pertanyaan Jibril as. tentang iman :
‫س ِل ِه َوا ْليَ ْو ِم األَ ِخ ِر َوت ُ ْؤ ِم َن ِبا ْلقَد َِر َخ ْي ِر ِه َوش َِر ِه‬ ِ َ ‫أ َ ْن ت ُ ْؤ ِم َن بِاهللِ َو َم‬
ُ ‫َلئ َك ِت ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر‬
“ Yaitu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya
dan hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk “ ( HR.
Bukhari dan Muslim )

2. Dalil-dalil Khusus tentang sebagian perkara akhirat


a. Firman Allah tentang ba’ts (kebangkitan) :
َ ُ ‫ث ُ َّم ِإنَّ ُك ْم يَ ْو َم ا ْل ِق َيا َم ِة ت ُ ْبعَث‬
‫ون‬

Kemudian, Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.
(QS. Al-Mukminun/23 : 16)

b. Firman Allah tentang hisab (perhitungan) :


‫ب ِإلَى‬
ُ ‫) َويَ ْنقَ ِل‬8( ‫ِيرا‬ً ‫سابًا يَس‬
َ ‫ب ِح‬ ُ ‫س‬
َ ‫ف يُ َحا‬َ ‫س ْو‬َ َ‫) ف‬7( ‫فَأ َ َّما َم ْن أُوتِ َي ِكتَابَهُ ِبيَ ِمينِ ِه‬
ً ُ‫ف يَ ْدعُو ثُب‬
‫ورا‬ َ ‫س ْو‬ َ ‫) َوأ َ َّما َم ْن أُوتِ َي ِكتَابَهُ َو َرا َء‬9( ‫ورا‬
َ َ‫) ف‬10( ‫ظه ِْر ِه‬ ً ‫س ُر‬ْ ‫أ َ ْه ِل ِه َم‬
)12( ‫يرا‬ َ ‫صلَى‬
ً ‫س ِع‬ ْ ‫) َو َي‬11(
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, Maka dia akan diperiksa dengan
pemeriksaan yang mudah. Dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan
gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang. Maka dia akan berteriak:
"Celakalah aku". Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS. Al-
Insyiqaq/84 : 7-12)

Ayat-ayat di atas menunjukkan balasan atas amal kebaikan, hisab (perhitungan) yang
mudah, pemeberian shuhuf (catatan amal) bagi para ahli kebaikan dengan tangan kanan
dan kesenangan sesudah itu, serta menunjukkan hisab yang sulit, pemberian shuhuf
kepada orang-orang yang berbuat jelek dari belakang punggungnya dengan tangan kiri dan
siksa neraka sesudah itu.

c. Firman Allah tentang telaga kautsar yang artinya:


َ ‫إِنَّا أ َ ْع‬
‫ط ْينَاكَ ا ْلك َْوث َ َر‬
Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. (QS. Al-Kautsar : 1)
Kautsar adalah telaga yang diberikan kepada Rasulullah saw. sebagai tempat minum
umatnya, kecuali orang yang menyaalahi sunnahnya.

Selain dalil yang umum dan khusus di atas, al-Qur’an juga memberikan sanggahan
kepada orang yang mengingkari kemungkinan terjadinya ba’ts (kebangkitan sesudah mati).
Dalam hal ini ada empat metode yang digunakan al-Qur’an.
Pertama : Berdalil dengan penciptaan langit dan bumi dan benda-benda yang agung
yang menjadi saksi atas kesempurnaan dan kecanggihan ciptaan Allah yang absolut; suatu
perkara yang mengharuskan ke-Mahakuasaan Allah atas perkara yang lebih kecil dari itu.
Allah menjelaskan hal ini dalam al-Qur’an surat al-Isra’ ayat 99 :

‫علَى أ َ ْن يَ ْخلُقَ ِمثْلَ ُه ْم َو َجعَ َل لَ ُه ْم أ َ َج ًَل ََل‬ َ ‫ت َو ْاأل َ ْر‬


َ ‫ض قَاد ٌِر‬ ِ ‫اوا‬ َّ ‫أ َ َولَ ْم يَ َر ْوا أ َ َّن‬
َّ ‫َّللاَ الَّذِي َخلَقَ ال‬
َ ‫س َم‬
ً ُ‫ون إِ ََّل ُكف‬
‫ورا‬ َّ ‫ب فِي ِه فَأَبَى ال‬
َ ‫ظا ِل ُم‬ َ ‫َر ْي‬
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan
bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan
waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-
orang zhalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran.(QS. al-Isra’/17 : 99). Baca juga QS.
al-Ahqaf/46 : 33, Ghafir/40 : 57 ).
Ayat di atas dan semacamnya menjelaskan bahwa menciptakan manusia serta
membangkitkan sesudah mati adalah lebih ringan dari pada menciptakan makhluk-makhluk
raksasa ini. Padahal semuanya itu kecil bagi Allah SWT.
Kedua : Berdalil akan adanya ba’ts dengan penciptaan manusia pertama kali. Oleh
karena itu siapa yang dapat menciptakan manusia pertama kali, pasti mampu
mengembalikannya untuk kedua kalinya. Kepastian seperti ini di antaranya disebutkan
dalam al-Qur’an surat al-Hajj ayat 5 :
‫علَقَ ٍة ث ُ َّم‬ َ ‫ب ث ُ َّم ِم ْن نُ ْطفَ ٍة ث ُ َّم ِم ْن‬ ٍ ‫ث فَ ِإنَّا َخ َل ْقنَا ُك ْم ِم ْن ت ُ َرا‬ ِ ‫ب ِم َن ا ْل َب ْع‬ٍ ‫اس ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ِفي َر ْي‬ ُ َّ‫َيا أَيُّ َها الن‬
‫س ًّمى ث ُ َّم‬ َ ‫غ ْي ِر ُم َخلَّقَ ٍة ِلنُبَ ِي َن لَ ُك ْم َونُ ِق ُّر ِفي ْاأل َ ْر َح ِام َما نَشَا ُء إِلَى أَ َج ٍل ُم‬ َ ‫ضغَ ٍة ُم َخلَّ َق ٍة َو‬ ْ ‫ِم ْن ُم‬
‫ش َّد ُك ْم َو ِم ْن ُك ْم َم ْن يُت َ َوفَّى َو ِم ْن ُك ْم َم ْن يُ َر ُّد إِلَى أ َ ْرذَ ِل ا ْلعُ ُم ِر ِل َك ْي ََل يَ ْعلَ َم‬ُ َ ‫نُ ْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْف ًَل ث ُ َّم ِلتَ ْبلُغُوا أ‬
‫علَ ْي َها ا ْل َما َء ا ْهت َ َّزتْ َو َر َبتْ َوأ َ ْن َبتَتْ ِم ْن ك ُِل‬ َ ‫ام َدةً فَ ِإذَا أ َ ْن َز ْلنَا‬ ِ ‫ض َه‬ َ ‫ش ْيئ ًا َوت َ َرى ْاأل َ ْر‬ َ ‫ِم ْن بَ ْع ِد ِع ْل ٍم‬
ٍ ‫َز ْوجٍ بَ ِه‬
‫يج‬

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari (kubur), maka (ketahuilah)
sesungguhnya Kmai telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani,
kkemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan
dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian
Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan (berangsur-angsur) sampailah kamu
kepada kkedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara
kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya tidak diketahuinya. (Qs. al-Hajj/22 : 5). Baca juga QS. al-
Rum/30 : 27, Yaasiin/36 : 77-79, Qaaf/50 : 15 ).
Ketiga : Allah menegakkan dalil adanya kebangkitan sesudah mati dengan
menghidupkan bumi sesudah matinya, seperti yang terdapat dalam al-Qur’an surat al-A’raf
ayat 57 :
ٍ ‫س ْقنَاهُ ِل َبلَ ٍد َم ِي‬
‫ت‬ ُ ‫س َحابًا ثِقَ ًاَل‬ َ ْ‫َي َرحْ َمتِ ِه َحتَّى إِذَا أَقَلَّت‬ ْ ‫الر َيا َح بُش ًْرا بَ ْي َن يَد‬ ِ ‫س ُل‬ ِ ‫َو ُه َو الَّذِي يُ ْر‬
َ ‫ج ا ْل َم ْوتَى لَعَلَّ ُك ْم تَذَك َُّر‬
‫ون‬ ِ ‫فَأ َ ْن َز ْلنَا بِ ِه ا ْل َما َء فَأ َ ْخ َرجْ نَا بِ ِه ِم ْن ك ُِل الث َّ َم َرا‬
ُ ‫ت َكذَ ِلكَ نُ ْخ ِر‬
Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya
(hujan); hingga apabila angin itu Telah membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang
tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu, Maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai
macam buah-buahan. seperti Itulah kami membangkitkan orang-orang yang Telah mati, Mudah-
mudahan kamu mengambil pelajaran.(QS. Al-A’rof/7 : 57)
Keempat : Berdalil akan adanya ba’ts dengan mengabarkan bahwa Allah telah
menghidupkan sebagian orang yang sudah mati di dunia. Dalam hal ini antara lain Allah
berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 72-73 :
ْ ‫) فَقُ ْلنَا ا‬72( ‫ون‬
َ‫ض ِربُوهُ ِب َب ْع ِض َها َكذَ ِلك‬ َ ‫ج َما ُك ْنت ُ ْم تَ ْكت ُ ُم‬
ٌ ‫َّللاُ ُم ْخ ِر‬ َّ ‫َّارأْت ُ ْم ِفي َها َو‬
َ ‫سا فَاد‬ً ‫َو ِإ ْذ قَت َ ْلت ُ ْم نَ ْف‬
)73( ‫ون‬ َ ُ‫َّللاُ ا ْل َم ْوتَى َويُ ِري ُك ْم آيَاتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ت َ ْع ِقل‬
َّ ِ ‫يُحْ ي‬
Dan ingatlah, ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh-menuduh
tentang itu. Dan Alllah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.
Lalu Kami berfirman ‘Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapi betina
itu!’D4mikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan
memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti. (QS. Al-
Baqarah/2 : 72-73)

C. Perhatian Al-Qur’an Terhadap Hari Akhir Dan Hikmahnya

Al-Qur’an sarat dengan informasi mengenai hari akhirat. Al-Qur’an sangat peduli
untuk menegaskannya di banyak tempat, dan memastikan terjadinya dengan berbagai cara.
Ini terlihat dari fakta-fakta sebagai berikut :
1. Al-Qur’an banyak mengaitkan iman kepada hari akhirat dengan keimana kepada Allah
SWT. Misalnya dalam firman Allah swt. :
‫اَّللِ َوا ْليَ ْو ِم‬
َّ ‫ب َولَ ِك َّن ا ْل ِب َّر َم ْن آ َم َن ِب‬ ِ ‫س ا ْل ِب َّر أ َ ْن ت ُ َولُّوا ُو ُجو َه ُك ْم قِبَ َل ا ْل َمش ِْر‬
ِ ‫ق َوا ْل َم ْغ ِر‬ َ ‫لَ ْي‬
َ ِ‫ب َوالنَّبِي‬
‫ين‬ ِ ‫ْاْل ِخ ِر َوا ْل َم ََلئِ َك ِة َوا ْل ِكتَا‬
bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi (QS Al-Baqarah/2 :177).
‫اَّللِ َوا ْل َي ْو ِم ْاْل ِخ ِر َوع َِم َل‬
َّ ‫ين َم ْن آ َم َن ِب‬
َ ِ‫صا ِبئ‬ َّ ‫ارى َوال‬ َ ‫ص‬ َ َّ‫ِين َهادُوا َوالن‬ َ ‫ِين آ َمنُوا َوالَّذ‬ َ ‫إِ َّن الَّذ‬
َ ُ‫علَ ْي ِه ْم َو ََل ُه ْم يَحْ َزن‬
‫ون‬ ٌ ‫صا ِل ًحا فَلَ ُه ْم أَجْ ُر ُه ْم ِع ْن َد َربِ ِه ْم َو ََل َخ ْو‬
َ ‫ف‬ َ
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang
Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari Kemudian dan
beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada
mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS Al–Baqarah/2 : 62). Baca juga : QS. Al-
Baqarah/2 : 232, at-Taubah/9 : 29,al-Ankabut/29 : 36.
2. Al-Qur’an banyak sekali menyebut-nyebut hari akhir, sampai-sampai tidak satu lembar pun
dari Al-Qur’an yang tidak berbicara tentang hari akhirat. Akan anda temukan Al-Qur’an
berbicara tentang hari akhirat dengan sangat terperinci, melebihi penjelasan tentang hal
gaib lainnya.
3. Hal lain yang dapat dijadikan bukti adalah banyaknya nama yang Allah berikan untuk hari
akhirat. Masing-masing nama menunjukan kedahsyatan peristiwa-peristwa yang terjadi hari
itu. Di antara nama-namanya yang disebutkan dalam Al Quran adalah al-qiyamah , as-
saa’h, al-akhirah, yaumuddin, yaumul-hisab, yaumul fath, yaumul-talaq, yaumul-jam’I,
yaumut-taghabun, yaumul khulud, yaumul-khuruj, yaumul-hasrah, yaumut-tanad, al-aazifah,
ath-thammah, ash-shakhkhah, al-haqqah, al-ghasyiyah, al-waqi’ah, dan lain-lain.

Hikmah dari perhatian yang sedemikian besar terhadap rukun yang satu ini adalah:
1. Iman kepada hari akhir mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia,
sebab iman kepada hari akhir dengan segala yang ada atau terjadi di dalamnya -
surga, neraka, hisab, siksa, pahala, keberuntungan, kerugian- mempunyai dampak yang
sangat kuat dalam mengarahkan manusia, dan membuatnya berdisiplin serta
komitmen dengan amal saleh dan takwa kepada Allah.
Alangkah jauh perbedaan antara orang yang percaya dan yang tidak percaya bahwa ia akan
dibangkitkan (setelah mati) dan segala amal serta ucapannya akan dihitung. Orang yang
percaya pada hari akhir akan meyakini bahwa amal dan ucapan manusia akan dihitung di
hadapan hakim yang paling adil, lalu yang baik diberi pahala dan yang buruk diberi siksa.
Karenanya ia berdisiplin dengan kebenaran, kebaikan dan kemaslahatan, sesuatu yang
akan memiliki bobot dan penghargaan di sisi Allah swt. pada hari itu. Sedangkan orang yang
tak meyakini hari akhir merasa bahwa tidak ada yang mengikatnya selain kepentingan
pribadi. Ia akan bertindak liar dan tidak ada yang mendisiplinkannya selain hawa nafsu dan
syahwat. Tujuan hidupnya adalah tujuan yang egois dan tujuan yang menghalalkan segala
cara, meski berbahaya sekalipun. Firman Allah :
َ ‫ق َف َم ْن ثَقُلَتْ َم َو ِازينُهُ فَأُو َلئِكَ ُه ُم ا ْل ُم ْف ِل ُح‬
ْ‫) َو َم ْن َخفَّت‬8( ‫ون‬ ُّ ‫َوا ْل َو ْز ُن يَ ْو َمئِ ٍذ ا ْل َح‬
َ ‫س ُه ْم ِب َما كَانُوا ِبآيَاتِنَا يَ ْظ ِل ُم‬
)9( ‫ون‬ َ ُ‫ِين َخس ُِروا أ َ ْنف‬
َ ‫َم َو ِازينُهُ فَأُو َل ِئكَ الَّذ‬
Timbangan pada hari itu adalah kebenaran (keadilan) . maka barang siapa berat timbangan
amal baiknya maka itulah orang yang beruntung . Dan barang siapa yang ringan timbangan
amal baiknya maka itulah orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu
mengingkari ayat-ayat kami. (QS. Al-A’raf/7: 8-9)

Al Qur’an seringkali mengaitkan antara iman kepada hari akhir dengan amal saleh, ini
mengisyaratkan bahwa iman kepada hari akhir mempunyai pengaruh besar terhadap hidup
manusia. Di antaranya firman Allah swt. :
‫اَّللِ َوا ْليَ ْو ِم ْاْل ِخ ِر‬
َّ ‫َّللاِ َم ْن آ َم َن ِب‬
َّ ‫اج َد‬
ِ ‫س‬َ ‫إِنَّ َما يَ ْع ُم ُر َم‬
Yang akan memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah
dan hari akhir. (QS. At-Taubah/9 : 18 ).
Firman Allah :
‫ع ِلي ٌم‬ َّ ‫اَّللِ َوا ْل َي ْو ِم ْاْل ِخ ِر أ َ ْن يُ َجا ِهدُوا ِبأ َ ْم َوا ِل ِه ْم َوأ َ ْنفُس ِِه ْم َو‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ُ‫ِين يُ ْؤ ِمن‬
َّ ‫ون ِب‬ َ ‫ستَأ ْ ِذنُكَ الَّذ‬ ْ ‫ََل َي‬
‫ارتَا َبتْ قُلُوبُ ُه ْم فَ ُه ْم فِي‬ ْ ‫اَّللِ َوا ْليَ ْو ِم ْاْل ِخ ِر َو‬
َّ ‫ون ِب‬ َ ُ‫ِين ََل يُ ْؤ ِمن‬ َ ‫ستَأ ْ ِذنُكَ الَّذ‬
ْ َ‫) إِنَّ َما ي‬44( ‫ين‬ َ ‫ِبا ْل ُمت َّ ِق‬
)45( ‫ُون‬ َ ‫َر ْيبِ ِه ْم يَت َ َر َّدد‬

Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin
kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui
orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-
ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya.( QS. at-Taubah/9 : 44-45 )

Manusia diciptakan dalam keadaan mempunyai kecenderungan untuk mencari


kemaslahatan dan menjauhi bahaya dari dirinya. Kecenderungan jiwa ini dikuatkan oleh
iman kepada hari akhir. Iman itulah yang memotivasi dia melakukan kebaikan dan
mencegahnya dari keburukan. Karena itu, Al-Qur’an menyebut-nyebut iman kepada hari
akhir berulang kali dengan beraneka ragam gaya, agar keimanan itu terhunjam kuat dan
berpengaruh besar dalam hati mukmin.
2. Manusia banyak lupa dan lalai akibat cinta dan kesenangan dunia. Iman kepada hari akhir
dan keyakinan pada balasan berupa siksa dan kenikmatan, akan mengurangi sikap
extrem dalam mencintai dunia itu. Ia jadi tahu bahwa dunia tidaklah layak menyita semua
tenaga, usaha, dan persaingan. Yang layak mendapatkan itu semua hanyalah kehidupan
yang kekal di akhirat nanti.
Allah SWT. mengisyaratkan dalam ayat-Nya:
ِ ‫َّللاِ اثَّاقَ ْلت ُ ْم ِإلَى ْاأل َ ْر‬
‫ض أ َ َر ِضيت ُ ْم‬ َ ‫ِين آ َمنُوا َما لَ ُك ْم ِإذَا قِي َل لَ ُك ُم ا ْن ِف ُروا فِي‬
َّ ‫س ِبي ِل‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذ‬
ُ ‫بِا ْل َحيَا ِة ال ُّد ْن َيا ِم َن ْاْل ِخ َر ِة فَ َما َمتَا‬
‫ع ا ْل َح َيا ِة ال ُّد ْنيَا ِفي ْاْل ِخ َر ِة إِ ََّل قَ ِلي ٌل‬

Hai orang–orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepadamu:


“Berangkatlah untuk berperang di jalan Allah”, kamu merasa berat dan ingin tinggal di
tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan sebagai ganti kehidupan akhirat?
Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (di bandingkan dengan ) kehidupan di akhirat
hanyalah sedikit. (QS. at-Taubah/9 : 38)
3. Terjadinya hari akhir hingga sekarang masih membuat orang-orang kafir kebingungan dan
keheranan. Mereka hanya melihat dengan pandangan yang pendek. Bagi mereka,
kebangkitan bertentangan dengan ‘kenyataan’ yang mereka lihat, bahwa kematian hanyalah
perubahan menjadi serpihan-serpihan dan tulang belulang. Tentang orang seperti itu Allah
menjelaskan :
‫يب‬ َ ‫) َب ْل ع َِجبُوا أ َ ْن َجا َء ُه ْم ُم ْن ِذ ٌر ِم ْن ُه ْم فَقَا َل ا ْلكَا ِف ُر‬1( ‫آن ا ْل َم ِجي ِد‬
ٌ ‫ون َهذَا ش َْي ٌء ع َِج‬ ِ ‫ق َوا ْلقُ ْر‬
)3( ‫) أَإِذَا ِمتْ َنا َو ُكنَّا ت ُ َرابًا ذَ ِلكَ َرجْ ٌع بَ ِعي ٌد‬2(

Qaaf. Demi Al-Qur’an yang sangat mulia. ( Mereka tidak menerimanya ) bahkan mereka
tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari ( kalangan
) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir : “ Ini adalah sesuatu yang amat ajaib .
( QS. Qaaf/50 : 1-3 )

Dalam banyak ayat, Allah menjelaskan bahwa pemahaman seperti itu adalah pandangan
yang sempit dan pendek. Padahal dalam kehidupan inipun, telah banyak terjadi peristiwa
yang mirip dengan kebangkitan itu. Akan tetapi hati mereka telah buta.

A. Pengertian Beriman kepada Hari Akhir


Hari akhir atau hari kiamat adalah hari berakhirnya seluruh proses kehidupan makhluk
hidup di dunia.

Beriman kepada hari akhir (hari kiamat) artinya mempercayai dengan sepenuh hati
bahwa hari kiamat itu pasti akan datang dan seluruh ummat manusia akan kembali
dibangkitkan dari alam kubur untuk menerima pengadilan dari Allah swt sebagai hakim
yang Maha Adil.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah swt. dalam surat Al-Haj: 7 yang berbunyi :

ْ ‫عةَآتِ َيةٌ ََل َر ْيبَ ِف ْي َه َاوأَنَّاللّٰـ َه َي ْبعَث ُ َم ْنف‬


‫ِيالقُب ُْو ِر﴿الحج‬ َ ‫وأَنَّالسَّا‬:7﴾
َ

artinya: “dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya;
dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur” (QS.Al-Hajj
[22]:7)

B. Ayat-ayat al-Quran tentang keadaan ketika hari kiamat


 Gambaran kedahsyatan hari kiamat bisa menyebabkan wanita menyusui melalaikan
anak yang disusuinya, ibu hamilpun melahirkan anaknya seketika, seperti dilukiskan
dalam QS.Al-Hajj [22]:1-2
‫ىو‬
َ ‫َار‬
َ ‫سك‬ َ ‫ضعُ ُكلُّذَاتِ َح ْم ٍل َح ْملَ َه َاوت ََرىالنَّا‬
ُ ‫س‬ َ ‫ع َّماأ َ ْر‬
َ َ ‫ض َعتْ َوت‬ ِ ‫ش ْي ٌء َعظِ ْي ٌميَ ْو َمت ََر ْونَ َهات َ ْذ َهلُ ُكلُّ ُم ْر‬
َ ‫ض َع ٍة‬ َ ‫ع ِة‬ َ ‫اربَّ ُك ْمإِنَّزَ ْلزَ لَةَالسَّا‬ ُ ‫يَاأَيُّ َهاالنَّا‬
َ ‫ساتَّقُ ْو‬
َ ‫ىولَ ِكنَّعَ َذابَاللّٰـ ِه‬
‫ش ِد ْي ٌد‬ َ ‫َار‬
َ ‫سك‬ ُ ِ‫الحج﴿ َماه ُْمب‬: -١﴾

artinya: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari


kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari
(ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya
dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu
lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan
tetapi azab Allah itu sangat kerasnya” (QS.Al-Hajj [22]:1-2)
QS Al Qori’ah: 1-5
١﴿ُ‫عة‬ ِ َ‫عةُ ﴾ا َ ْلق‬
َ ‫ار‬ ْ ‫﴿ َم‬2﴾ ُ‫عة‬
ِ َ‫االق‬
َ ‫ار‬ ْ ‫﴿ َو َماأَد َْرا َك َم‬3﴾‫ث‬
ِ َ‫االق‬
َ ‫ار‬ ِ ‫سك َْالف ََراش ِْال َم ْبث ُ ْو‬
ُ ‫﴿يَ ْو َميَ ُك ْونُالنَّا‬4﴾ ‫وت َ ُك ْونُ ْال ِجبَالُك َْال ِع ْهن ِْال َم ْنفُ ْو ِش﴿القارعة‬:
َ 5﴾

artinya:“Hari Kiamat. apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran. dan gunung-gunung seperti
bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS Al-Qori’ah [101]:1-5).
C. Nama-nama Hari Kiamat
1. Yaumul Qiyamah (Hari Kiamat)
2. Yaumul Akhir (Hari Akhir)
3. Yaumus-Sa’ah (Masa yang ditetapkan)
4. Yaumul-Hisab (Hari perhitungan)
5. Yaumul-Waqiah (Peristiwa yang pasti berlaku)
6. Yaumul-Haqqah (Peristiwa yang sebenarnya)
7. Yaumul- Qariah (Hari yang menggemparkan)
8. Yaumuz-Zalzalah (Hari goncangan)
9. Yaumul- Jaza’ (Hari pembalasan)
10. Yaumul-Fasl (Hari keputusan)
D. anda-tanda hari kiamat
1. Tanda-tanda kecil hari kiamat antara lain:
2. Hamba sahaya perempuan di kawini oleh tuannya.
3. Ilmu agama di anggap sudah tidak penting lagi.
4. Tersebarnya perzinaan karena memperoleh izin dari penguasa.
5. Minuman keras merajalela.
6. Jumlah wanita lebih banyak daripada laki- laki.
7. Adanya dua golongan besar yang saling membunuh, tetapi sama-sama mengaku
dirinya memperjuangkan agama islam.
8. Lahirnya Dajal ( tukang dusta) yang mengaku dirinya utusan Allah SWT, dan banyak
berbohong serta menipu dan menganggap baik sesuatu yang buruk dengan
menggambarkan sesuatu tidak baik dengan gambaran yang memikat hati.
9. Banyak terjadi gempa bumi
10. Fitnah muncul di mana- mana
11. Pembunuhan merajalela
12. Banyak manusia yang menginginkan dirinya mati.
13. Tanda-tanda besar kiamat antara lain:
14. Matahri muncul dari barat
15. Munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara
16. Rusaknya Ka’bah
17. Lenyapnya Al-Quran
18. Seluruh manusia menjadi kafir
19. Munculnya Yakjut Makjut

E. Berbagai peristiwa yang terkait dengan hari akhir.


Allah SWT menjelaskan dalam al-Qur’an berbagai peristiwa yang akan dialami oleh
setiap manusia sesudah hari akhir adalah sebagai berikut:

1. Yaumul Barzah / Alam Kubur


Alam Barzah adalah kurun waktu (periode) di antara saat kematian manusia di dunia ini
dengan saat pembangkitan (dihidupkannya kembali) manusia di Hari Pembalasan.

Alam kubur merupakan batas antara alam dunia dan alam akhirat. setiap manusia akan
mengalami alam kubur, dan alam kubur bersifat sementara, yaitu menunggu datangnya
hari kiamat yang kemudian dibangkitkan/ dihidupkan kembali.

Firman Allah swt


‫صا ِل ًحافِي َمات ََر ْكتُك َََّّل ِإنَّ َها َك ِل َمةٌه َُوقَآٰئِلُ َه َاومِ ْن َو َرآٰئِ ِه ْم َب ْرزَ ٌخإِلَى َي ْومِ يُ ْب َعث ُ ْونَ ﴿المؤمنون‬ ْ ‫ َحتَّىٰٓإِذَا َجا ٰٓ َءأ َ َح َد ُه ُم ْال َم ْوتُقَالَ َر ِب‬:١۰۰﴾
َ ُ‫﴾لَ َع ِِّليأ َ ْع َمل‬٩٩﴿‫ِّار ِجعُ ْو ِن‬

artinya:“sehingga apabila datang kematian kepada seorang di antara mereka (yang


kafir) ia berkata: “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku, agar aku berbuat amal saleh
terhadap yang telah aku tinggalkan.” (Allah berftrman), “Sekali-kali tidak!
Sesungguhnya itu hanyalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka
ada barzakh (pemisah) sampai hari mereka dibangkitkan” (QS Al-Mu’minun [23]: 99-
100).

2. Yaumul Ba’ats / Hari Kebangkitan


Yaumul Ba’ats artinya hari kebangkitan manusia dari alam kubur menuju ke padang
mahsyar. Yaumul Ba’ats terjadi setelah malaikat Israfil meniup sangkakala yang kedua
kalinya. Allah Swt berfirman :

‫صد ُُر يَ ْو َمئِ ٍذ‬ ُ ‫الزلزلة﴿ أَعْملَ ُه ْم ِلِّي َُر ْوا أ َ ْشت َاتًا ال َّن‬:٦﴾
ْ ‫اس َي‬

artinya: “Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-
macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” (QS Al
Zalzalah”[99]:6)

3. Yaumul Mahsyar / Hari dikumpulkan


Yaumul Mahsyar artinya hari dikumpulkannya manusia dari umat Nabi Adam sampai
umat Nabi Muhammad Saw (umat akhir zaman) di padang mahsyar dalam keadaan
bermacam-macam sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing.

Allah Swt berfirman :

‫ض َوت ََرى ْال ِجبَا َل نُ َسيِ ُِّر َويَ ْو َم‬ ِ ‫الكهف﴿ أ َ َحدًا مِ ْن ُه ْم نُغَاد ِْر فَلَ ْم َو َحش َْرن ُه ْم َب‬: ٤٧
َ ‫ارزَ ة ً ْاْل َ ْر‬

artinya: “Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung
dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak
Kami tinggalkan seorang pun dari mereka..” (QS Al Kahfi [18]: 47 )

4. Yaumul Hisab / Hari Perhitungan Amal


Yaumul Hisab artinya hari perhitungan amal perbuatan manusia selama hidup di dunia.
Ketika dilaksanakan hisab ini yang berbicara bukanlah mulut tetapi semua anggota
badan yang menjadi saksi sehingga tidak ada satu pun perbuatan yang terlepas dari
perhitungan.
Allah Swt berfirman :

‫علَ ٰٓى ن َْختِ ُم ا َ ْليَ ْو َم‬


َ ‫يس﴿ يَ ْك ِسب ُْونَ كَانُ ْوا بِ َما أ َ ْر ُجلُ ُه ْم َوت َ ْش َه ُد أ َ ْيدِي ِه ْم َوت ُ َك ِِّل ُمنَا ٰٓ أَ ْفو ِه ِه ْم‬:٦٥﴾

Artinya:”Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka
usahakan” (QS.Yaasiin[36]:65)

Tahapan perhisaban pada yaumul mahsyar sebagai berikut :

1. Merupakan Tanya jawab (QS Al Hijr: 92-94)


2. Membaca kitab catatan amal masing-masing (QS Al Infithar: 9-14)
3. Mendengarkan rekaman (QS Al Jatsiyah: 29)
4. Melihat gambar dan foto-foto (QS Al Zalzalah: 6-8).

5. Yaumul Mizan / Hari Penimbangan Amal


Yaumul Mizan artinya hari penimbangan amal baik dan buruk manusia. Ketika itu ada
“Shirath” yaitu jalur penentu setiap manusia setelah dihisab dan ditimbang amal baik
dan buruknya. Pada tahap ini manusia akan ditentukan masuk neraka atau masuk
surga.

Bagi orang yang beriman dan beramal shaleh kelak setelah hari kiamat akan mendapat
syafa’at berupa kemudahan dan keringanan dari berbagai kesulitan yang dihadapi
manusia di hari kiamat. Allah Swt berfirman :

َ َ‫ط ْال َم َو ِازيْنَ َون‬


‫ض ُع‬ َ ‫ظ َل ُم فَ ََّل ْالقِي َم ِة ِل َي ْو ِم ْال ِق ْس‬
ْ ُ‫س ت‬ َ ۖ ‫اْلنبياء﴿ ح ِس ِبيْنَ ِبنَا َو َكفَى ۖ ِب َها أَت َ ْينَا خ َْر َد ٍل ِِّم ْن َح َّب ٍة مِ ثْقَا َل َكانَ َو ِإ ْن‬:٤٧﴾
ٌ ‫شيْـًٔا نَ ْف‬

artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi
pun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat
perhitungan.”(QS Al Anbiyaa [21]:47)

6. Shirath
Shirath adalah jembatan yang dipasang di atas neraka Jahannam dengan jalan yang
sangat menakutkan, semua manusia akan melewatinya untuk menuju ke surga.
Di antara mereka ada yang melaluinya dengan sekejap mata, ada pula yang melaluinya
secepat kilat, ada yang seperti angin, ada yang seperti burung, ada yang secepat lari
kuda, ada juga yang berlari, atau berjalan, ada pula yang merangkak, dan ada yang
diseret, semuanya berjalan sesuai dengan amalnya hingga seseorang yang berjalan
dengan sinar yang hanya sebesar ibu jari kakinya. Di antara mereka ada yang diambil
kemudian dilempar ke dalam neraka, barangsiapa yang dapat melewati shirath ini, maka
ia masuk surga.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Shirath diletakkan diatas neraka Jahannam, maka aku dan umatkulah yang kali
pertama akan melewatinya.” (HR. Muslim).
7. Surga atau Neraka
Surga adalah tempat mulia yang Allah sediakan untuk orang-orang bertaqwa pada hari
kiamat nanti. Di dalamnya ada sungai-sungai yang mengalir, kamar-kamar yang megah,
dan istri-istri yang cantik.
Di dalamnya terdapat apa saja yang diinginkan oleh jiwa dan disenangi oleh mata
memandang, kenikmatannya tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga
dan tidak pernah terdetik di hati manusia. Kenikmatannya tidak akan pernah habis dan
punah. Mereka akan kekal dalam kenikmatan tersebut tanpa ada hentinya.

َ ‫ى ۖ أ َ َبدًا ِف ْي َها ٰٓ خ ِل ِديْنَ ْاْل َ ْنه ُر ت َحْ تِ َها مِ ْن ت َجْ ِرى‬


‫عد ٍْن َجنّٰتُ َر ِِّب ِه ْم ِع ْن َد َجزَ آٰ ُؤ ُه ْم‬ ِ ‫ع ْنهُ َو َرض ُْوا َع ْن ُه ْم اللّٰـهُ َّر‬
َ ‫ض‬ َ ۖ َ‫ِى ِل َم ْن ذلِك‬
َ ‫البينة﴿ َربَّهُۥ َخش‬:٨﴾

artinya:“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha
terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan)
bagi orang yang takut kepada Tuhannya” (QS.Al-Bayyinah [98]:8).

Neraka adalah tempat adzab atau siksaan yang Allah sediakan untuk orang-orang kafir
dan yang berbuat maksiat. Di dalamnya terdapat berbagai macam siksaan dan beragam
hukuman. Penjaganya malaikat yang sangat kasar dan keras. Orang-orang kafir akan
kekal di dalamnya, makanan mereka Zaqqum (sebuah pohon dalam neraka, buahnya
sangat pahit dan busuk baunya), dan minuman mereka hamim (air panas yang
mendidih), api dunia ini hanya merupakan satu bagian dari tujuh puluh bagian dari
panasnya api Jahannam, api Jahannam lebih panas enam puluh sembilan kali dari api
dunia dimana setiap bagiannya sama panasnya dengan api dunia atau lebih.
‫ع َّد ْالكف ِِريْنَ لَ َعنَ اللّٰـهَ ِإ َّن‬
َ َ ‫س ِعي ًْرا لَ ُه ْم َوأ‬
َ ﴿٦٤﴾ َ‫َصي ًْرا َو ََل َو ِليًّا َي ِجد ُْونَ ََّل ۖ أ َ َبدًا فِ ْي َها ٰٓ خ ِل ِديْن‬
ِ ‫اْلحزاب﴿ ن‬:٦٥﴾
artinya:“Sesungguhya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka
api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” (QS.Al-
Ahzab [33]:64-65)

F. Menceritakan proses kejadian kiamat sughro dan kiamat kubro seperti


terkandung dalam al-Qur’an dan al-Hadits
Proses kejadian kiamat dibedakan menjadi dua, yaitu kiamat sughra dan kiamat kubra.

1. Kiamat sughra (kiamat kecil) adalah peristiwa berakhirnya setiap makhluk yang
bernyawa dan hancurnya sebagian alam seperti terjadinya kematian, banjir, longsor,
gempa bumi, dan lain-lain. Firman Allah berbunyi :
‫َل ۖ َءاخ ََر إِل ًها اللّٰـ ِه َم َع ت َ ْدعُ َو ََل‬ ْ ‫القصص﴿ ت ُ ْر َجعُ ْونَ َوإِلَ ْي ِه لَ ُه ْال ُح ْك ُم ۖ َوجْ َههُۥ ِإ ََّل هَا ِلكٌ ش‬:٨٨﴾
ٰٓ َ َ‫َىءٍ ُك ُّل ۖ ه َُو ِإ ََّل إِله‬

artinya:”…tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. bagi-Nyalah segala penentuan,


dan Hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan”( Al-Qashash [28]: 88)
Kiamat Sughra (kiamat kecil) yang sering terjadi dalam kehidupan manusia yaitu
kematian. Setelah mati roh seseorang akan berada di alam barzah atau alam kubur yang
merupakan alam antara dunia dan akhirat.

ِ ‫ع ِن ُزحْ ِز َح فَ َم ْن ۖ ْالقِي َم ِة يَ ْو َم أ ُ ُج ْو َر ُك ْم ت ُ َوفَّ ْونَ َوإِنَّ َما ۖ ْال َم ْو‬


‫ت َذآٰئِقَةُ نَ ْف ٍس ُك ُّل‬ ِ َّ‫ْالغُ ُر ْو ِر َمت ُع ِإ ََّل ال ُّد ْنيَا ٰٓ ْال َح َيوة ُ َو َما ۖ فَازَ فَقَ ْد ْال َجنَّةَ َوأ ُ ْدخِ َل الن‬
َ ‫ار‬
﴿‫آلعمران‬:١٨٥﴾

artinya:”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia Telah beruntung” (QS.Ali Imran[3]:185)
Bedasarkan ayat di atas jelaslah bahwa seluruh makhluk yang ada di dunia akan hancur
dan binasa, saat makhluk-makhluk itu binasa maka boleh dikatakan sebagai kimat sugro
termasuk bila seseorang menemui ajalnya maka itupun termasuk kiamat sugro.

Kiamat Kubra (kiamat Besar) adalah peristiwa hancurnya seluruh alam semesta
sehingga alam ini berganti dengan alam yang lain, yaitu alam akhirat.
Peristiwa yang terjadi saat kiamat kubro merupakan peristiwa yang sangat dahsyat,
diawali dengan tiupan sangkakala yang pertama. Setelah itu bumi terangkat dan
bergoncang hebat, gunung-gunung terlepas dari tempatnya, berterbangan dan
bertabrakan seperti kapas yang ditiup angin, dan bumipun mengeluarkan isi perutnya.

Firman Allah dalam Al Qur’an :


ُّ ‫( فَإِذَانُ ِف َخفِيال‬١٣) ً ‫ِاْلرض َُو ْال ِج َبالُفَ ُد َّكت َا َد َّكةً َواحِ َدة‬
ٌ ‫ص ْو ِرنَ ْفخَةٌ َواحِ َدة‬ ْ ‫( َوحُمِ لَت‬١٤) ُ‫( فَ َي ْو َمئِذ ٍَوقَ َعت ِْال َواقِ َعة‬١٥) ٌ‫س َما ُء َف ِه َي َي ْو َمئِذ ٍَوا ِه َية‬
َّ ‫ش َّقتِال‬
َ ‫( َوا ْن‬١٦)

artinya:”Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-
gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur, Maka pada hari itu terjadilah hari
kiamat, Dan terbelahlah langit, Karena pada hari itu langit menjadi lemah”.(Q.S. Al-
Haqqah [69] 13-16)
Setelah semua hancur dan mati maka sangkakala kedua pun ditiup, saat ini Allah
membangkitkan kembali semua manusia dikumpulkan di alam mahsyar untuk menjalani
pemeriksaan terhadap amal perbuatannya yang dilakukan ketika di dunia.

Tetapi sebelum mereka dibangkitkan dan berkumpul di alam makhsyar terlebih dahulu
mereka berada di alam barzakh.

G. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir


Dengan beriman kepada hari akhir maka akan banyak sekali hikmahnya, diantaranya:

1. Menyadari semua makhluk akan rusak dan akan ada kehidupan yang abadi di
akhirat.
2. Menyadari bahwa seluruh kehidupan manusia baik ataupun buruk akan menerima
balasan dari Allah Swt.
3. Meningkatkan sikap disiplin dalam beribadah kepada-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
4. Memberikan ketenangan dan ketentraman; dengan kepasrahan, dan kesabaran serta
keyakinan bahwa kebaikan dibalas dengan kenikmatan; dan kejahatan akan dibalas
dengan azab.
5. Mengendalikan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan keindahan dunia dan lebih
lebih mengutamakan kepentingan akhirat.

H. Perilaku beriman kepada Hari Akhir dalam kehidupan sehari-hari


Orang yang beriman kepada hari akhir itu berperilaku sebagai berikut:

1. Senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT yaitu dengan


menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
2. Menyayangi dan membantu fakir miskin yang diwujudkan dengan sikap, ucapan,
perbuatan dan bantuan yang ikhlas.
3. Menyayangi dan memelihara anak yatim, piatu, dan yatim piatu dengan mengasuh,
menyantuni, dan mendidiknya.
4. Bersikap atau berakhlak baik (akhlakul karimah) kepada sesama.
5. Patuh dan menghormati orang tua agar dapat menjadi seorang anak yang sholeh
atau sholehah.

https://motivasinet.wordpress.com/2014/09/17/iman-kepada-hari-akhir/

1. Pengertian Hari Kiamat


Menurut bahasa hari kiamat adalah kebangkitan dan kehancuran.

Menurut istilah hari kiamat adalah peristiwa hancurnya seluruh alam semesta beserta
isinya termasuk penghuni langit dan bumi dan semua makhluk akan binasa kemudian
manusia dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya
selama hidup alam dunia.

1. Pengertian Iman Kepada Hari Kiamat


Iman kepada hari kiamat berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa seluruh alam
semesta akan hancur beserta isinya termasuk penghuni langit dan bumi dan semua
makhluk akan binasa kemudian manusia dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan
semua amal perbuatannya selama hidup alam dunia.

1. Dalil Naqli Tentang Hari Kiamat


Dalil naqli tentang hari kiamat banyak sekali terutama dalam kitab suci al-qur’an yaitu:
1. Surat at-Taha ayat 15

Artinya:

“Sungguh, hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang
dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.”

1. Surat Al-Baqarah ayat 4

Artinya:

“Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu


(Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka
yakin akan adanya akhirat.”

1. Surat Al-Ahzab ayat 21

Artinya:

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak
mengingat Allah.”

1. Surat Az-Zumar ayat 68

Artinya:

“Dan sangkakalapun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi
kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu)
maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).”

1. Surat Al-Qari’ah ayat 1-11


Artinya:

1. Hari kiamat
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan
5. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan
6. Maka adapun orang yang berat timbangannya (kebaikan)nya
7. Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang)
8. Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah
10. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?

1. 11. (yaitu) api yang sangat panas.


Selain dalil naqli juga ada dalil aqli yaitu argumen untuk memperkuat dalil naqli yang
bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah. Berikut dalil aqli yaitu:

1. Menurut Ahli Astronomi


Bumi dan planet-planet lainnya berputar mengelilingi matahari secara teratur dan
sempurna, masing-masing planet mempunyai daya tarik-menarik sehingga beredar dan
bergerak serasi. Namun semakin lama daya tarik-menarik itu akan hilang dan planet-
planet akan bertabrakan dan hancur, (bandingkan surat at-Takwir ayat 2 dan al-infitar
ayat 2).

1. Menurut Ahli Geologi


Di dalam perut bumi terdapat gas yang sangat panas yang berkembang terus menerus
menekan kearah luar bumi. Akan tetapi bumi itu sendiri mendapat tekanan (atmosfer)
dari luar, sehingga terjadi keseimbangan. Namun, diperkirakan bahwa tekanan dari luar
semakin lama semakin lemah, bahkan tak berdaya lagi akhirnya mengakibatkan gas
bumi akan meledak dengan ledakan yang sangat dahsyat dan akan mengeluarkan bola
api raksasa yang membawa kehancuran. (bandingkan dengan surat al-Zalzalah).
1. Menurut Ahli Fisika
Menurut teori ilmu alam bahwa sumber energi terbesar yang dapat memenuhi
kebutuhan semua kehidupan di dunia ini adalah matahari. Begitu juga daya tarik antara
benda-benda angkasa (planet) itu ada ketergantungan dengan energi matahari. Namun
lambat laun sinar matahari akan semakin melemah, akibatnya mempengaruhi daya tarik
diantara planet-planet tersebut akhirnya tidak ada keseimbangan, maka terjadilah
antara tabrakan diantara mereka. (bandingkan dengan surat at-Takwir ayat 1-3).

1. Macam-macam Hari Kiamat


Hari kiamat pasti akan terjadi dan hari-hari kiamat terbagi menjadi dua yaitu kiamat
sughra (kecil) dan kubra (besar).

1. Kiamat Sughra (Kiamat Kecil)


Kiamat sughra adalah fenomena hancurnya jagat raya yang ditandai dengan skala kecil.
Kiamat sughra adalah kiamat kecil yang sering terjadi didalam kehidupan manusia yaitu
kematian. Setelah mati, roh seseorang akan berada di alam b arzah atau alam kubur
yaitu alam antara dunia dan akhirat.

Kiamat sughra sudah sering terjadi dan bersifat umum atau biasa terjadi di lingkungan
sekitar kita yang merupakan suatu teguran Allah SWT pada manusia yang masih hidup
untuk kembali ke jalan yang lurus dengan taubat.

1. Kiamat Kubra (Kiamat Besar)


Kiamat kubra adalah kiamat yang mengakhiri kehidupan di dunia ini karena hancurnya
selurih alam beserta isinya dan manusia dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan
amal perbuatannya selama hidup di alam dunia. Setelah kiamat besar maka manusia
akan menjalani alam setelah alam barjah.

Kiamat kubra akan terjadi satu kali dan itu belum pernah terjadi dengan kejadian yang
benar-benar luar biasa di luar bayangan manusia dengan tanda-tanda yang jelas dan
pada saat itu segala amal perbuatan tidak akan diterima karena telah tertutup rapat.

1. Nama-nama Hari Kiamat


Nama-nama hari kiamat antara lain adalah:

Al-Ghasyiyah (Peristiwa Yang Dahsyat)

Hari kiamat di namakan Al-Ghasyiyah karena peristiwa hari kiamat itu sangat dahsyat
diluar bayangan manusia. Peristiwa hari kiamat sang dahsyat karena gunung-gunung
seperti anai-anai yang berterbangan dan bumi mengeluarkan beban berat yang
dikandunganya.

Al-Qari’ah (Peristiwa Besar)

Hari kiamat di namakan Al-Qari’ah yang berarti peristiwa besar karena hari kiamat itu
adalah peristiwa yang sangat besar dan menakutkan.

Al-Zalzalah (kegoncangan)

Hari kiamat di namakan Al-Zalzalah yang berarti kegoncangan karena pada hari kiamat
bumi digoncangkan dengan goncangan yang sangat dahsyat dan bumi mengeluarkan
beban berat yang dikandunganya.

Yaumul Qiyamah

Hari kiamat dinamakan yaumul qiyamah karena peristiwa hari kiamat adalah hancurnya
dunia beserta isinya kemudian manusia di bangkitakan menuju alam akhirat.

Yaumul Rajifah

Hari kiamat dinamakan yaumul rajifah yang berarti hari gempa besar karena pada hari
kiamat bumi dogoncangkan dengan goncangan yang sangat dahsyat.

Yaumul Sa’iqah

Hari kiamat dinamakan yaumul sa’iqah yang berarti keguncangan karena peristiwa hari
kiamat sangat luar biasa dan tidak ada satupun makhluk yang dapat mengindari hari
kiamat.

Yaumul Haqqah

Hari kiamat dinamakan yaumul haqqah yang berarti hari kepastian karena pada hari
kiamat seluruh manusia pasti akan diberikan ganjaran atas semua perbuatannya selama
hidup di dunia.

Yaumul Akhir
Hari kiamat dinamakan yaumul akhir yang berarti hari akhir karena hari kiamat adalah
hari berakhirnya kehidupan di dunia dan manusia menuju alam akhirat.

Yaumut Tammah

Hari kiamat dinamakan yaumut tammah yang berarti bencana agung karena hari
kiamat adalah hari yang sangat besar dan agung.

Yaumul Asir

Hari kiamat dinamakan yaumul asir yang berarti hari yang sulit karena pada hari kiamat
adalah hari yang sulit bagi orang-orang yang semasa hidupnya di dunia tidak pernah
berbuat kebaikan.

Yaumun La Raiba Fihi

Hari kiamat dinamakan yaumun la raiba fihi yang berarti hari yang tidak ada lagi
keraguan kepadanya karena hari kiamat pasti akan terjadi dan terjadinya hari kiamat
hanya Allah yang tahu.

Yaumul Ba’ats

Hari kiamat dinamakan yaumul ba’s yang berarti hari kebangkitan karena pada hari
kiamat manusia akan dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan seluruh amal
perbuatannya selama hidup di dunia.

Yaumut Tagabun

Hari kiamat dinamakan yaumut tagabun yang berarti hari terbukanya segala
keguncangan karena pada hari kiamat bumi diguncangkan dengan dahsyat sehingga
menimbulkan kepanikan yang luar bisa bagi umat manusia.

Yaumun Nusyur

Hari kiamat dinamakan yaumun nusyur yang berarti hari kebangkitan karena pada hari
kiamat manusia akan dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan seluruh amal
perbuatannya selama hidup di dunia.
Yaumut Tanad

Hari kiamat dinamakan yaumut tanad yang berarti hari panggilan karena setip manusia
akan di panggil pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia
lakukan seumur hidupnya.

Yaumul Mizan

Hari kiamat dinamakan yaumul mizan yang berarti harti penimbangan karena pada hari
kiamat amal perbuatan manusia baik itu amal yang baik maupun yang buruk akan tetap
ditimbang oleh Allah.

Yaumun La Tajzi Nafsun an Nafsin Syaian

Hari kiamat dinamakan yaumun la tajzi nafsun an nafsin syaian yang berarti hari yang
seorang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun pada orang lain karena pada saat
dikumpulkan di padang mahsyar manusia tidak akan memperhatikan orang lain hanya
sibuk mengurus dirinya sendiri.

Yaumul Jami’

Hari kiamat dinamakan yaumul jami’ yang berarti hari pengumpulan karena pada hari
kiamat manusia akan dikumpulkan di satu tempat yaitu padang mahsyar yang sangat
panas.

Yaumul Fasl

Hari kiamat dinamakan yaumul fasl yang berarti hari pemisahan karena manusia kan
dipisahkan sesuai dengan timbangan amalnya, mana yang akan masuk surga dan yang
akan masuk neraka.

Yaumul Waqi’ah

Hari kiamat dinamakan yaumul waqi’ah yang berarti hari kejatuahn karena bagi orang
yang ringan timbangan amal kebaikannya maka akan jatuh dari jemabatan siratul
muttaqin dan jatuh ke neraka.

Yaumul Mahsyar
Hari kiamat dinamakan yaumul mahsyar yang berarti hari berkumpul karena semua
manusia akan berkumpul di padang mahsyar yang sangat panas karena matahari sangat
dekat dengan kepala.

Yaumud Din

Hari kiamat dinamakan yaumud din yang berarti hari keputusan karean Allah akan
memutuskan siapa yang akan masuk ke surga atau neraka.

Yaumut Talaq

Hari kiamat dinamakan yaumut talaq yang berarti hari pertemuan karena seluruh
manusia akan bertemu disatu tempat yaitu padang mahsyar baik dari zaman nabi Adam
sampai manusia akhir zaman.

Yaumul Jaza

Hari kiamat dinamakan yaumul jaza yang berarti hari pembalasan karena orang yang
ringan timbangan amal kebaikannya maka Allah membalasnya dengan api neraka yang
sangat panas.

Yaumul ‘Ard

Hari kiamat dinamakan yaumul ‘ard yang berarti hari pertontonan karena manusia
akan melihat seluruh amal perbuatnnya dari lahir sampai akhir hayatnya.

Yaumul Khulud

Hari kiamat dinamakan yaumul Khulud yang berarti hari yang kekal karena manusia
yang masuk surga akan tetap kekal selamanya begitu pula sebaliknya yang masuk
neraka akan tetap kekal di neraka dan alam akhirat adalah alam yang kekal.

Yaumul Khizyi

Hari kiamat dinamakan yaumul khizyi yang berarti hari kehinaan karena manusia yang
masuk neraka akan disiksa yang sakitnya sangat luar biasa dan manusia tersebut sangat
hina di mata Allah.

Yaumul Wa’id
Hari kiamat dinamakan yaumul wa’id yang berarti hari ancaman karena hari kiamat
adalah amcaman bagi orang-orang kafir yang tidak mau beriman kepada Allah.

Yaumul Hisab

Hari kiamat dinamakan yaumul hisab yang berarti hari pengadilan karena di padang
mahsyar Allah SWT akan mengadili setiap manusia.

1. Tanda-tanda Hari Kiamat


Tanda-tanda hari kiamat banyak sekali baik yang ada di al-Qur’an maupun al-Hadis,
tanda-tandanya antara lain:

1. Tanda-tanda Kiamat Sugrha


v Segala urusan dipegang oleh yang bukan ahlinya (disia-siakannya amanat).

v Orang-orang miskin berlomba-lomba menjadi orang kaya.

v Sungai Efrat berubah menjadi emas.

v Baitul Maqdis dikuasai umat islam.

v Banyak terjadi pembunuhan.

v Munculnya kaum khawarij.

v Perang antara Yahudi dan umat Islam.

v Banyak terjadi fitnah.

v Merebaknya perzinahan.

v Banyaknya kaum wanita dibandingkan pria.

v Bermewah-mewah dalam membangun masjid.

v Menyebarnya riba dan harta haram.

v Lahir kumpulan orang yang mengkritik hadis Nabi Muhammad.


v Laki-laki menyerupai perempuan dan perempuan menyerupai laki-laki.

v Hubungan keluarga pecah belah.

v Salam Cuma diucapkan pada orang yang dikenali saja.

v Tingginya pajak.

v Khamer jadi minuman keseharian.

v Banyak yang melakukan homoseks dan lesbian.

v Dicabutnya nikmat waktu, waktu berputar seakan lebih cepat dari biasanya.

v Banyak terjadi pembunuhan.

v Sedikitnya ilmu.

v Agama islam hanya tinggal nama.

v Ajarannya hanya tinggal catatan belaka.

v Al-Qur’an hanya sebagai bahan bacaan.

v Budak perempun melahirkan tuannya.

v Perbuatan mesum dilakukan secara terang-terangan.

1. Tanda-tanda Kiamat Kubra


v Hilangnya Al-Qur’an dari mashaf dan hati umat manusia hingga hilang pedoman.

v Keluarnya Ad-Dabbah yaitu binatang ajaib yang muncul di waktu dhuha sehingga
dapat bebicara dengan manusia seraya membawa cincin dan tongkat Nabi Musa.

v Keluarnya Al Masih ad Dajjal yang merusak kesucian agama islam.

v Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj.

v Matahari terbit dari barat.


v Munculnya Imam Mahdi untuk membawa kebenaran agama islam.

v Turunnya Nabi Isa untuk menentang kemungkaran.

v Hilangnya segala permusuhan dan kebencian di kalangan manusia.

v Hilangnya bisa dari keseluruhan binatang yang berbisa, binatang buas menjadi
sahabat manusia

v Keluar kabut di langit memnuhi bumi.

v Kemarau berkepanjangan.

v Gerhana di timur.

v Gerhana di barat.

v Gerhana di jazirah Arab.

v Keluarnya api dari kota Yaman yang menghalau manusia ke tempat penggiringannya.

v Hancurnya ka’bah kiblat umat islam.

1. Untaian Peristiwa Hari Kiamat dan Alam Akhirat


Untaian peristiwa hari kiamat dimulai dengan hancurnya seluruh alam semesta dan
manusia memasuki suatu alam yang disebut alam barzah (alam kubur), berikut untaian
peristiwa hari kiamat.

1. Yaumul Qiyamah
Yamul qiyamah adalah peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya termasuk
semua makhluk yang ada di dalamnya jin, manusia dan berbagai makhluk lainnya.
Peristiwa yaumul qiyamah sangat dahsyat karena gunung-gunung seperti anai-anai yang
berterbangan dan perut bumu mengeluarkan beban berat yang dikandungnya.
Kedahsyatannya tidak dapat dibayangkan oleh manusia.

1. Yaumul Barzah
Setelah roh manusia meninggalkan jasad, terjadilah kematian bagi manusia. Sejak itulah
manusia berpindah alam, dari alam dunia menuju alam barzah (kubur). Fase ini
dinamakan fase menunnggu di alam barzah. Yaitu masa menunggu datngnya hari
kebangkitan. Di alam ini berlaku kenikmatan dan siksaan kubur
1. Yaumul Ba’ats
Malaikat Israfil akan meniup sangkakalanya yang kedua maka manusia akan bangkit dari
masing-masing pembaringannya kemudian di kumpulkan disutu tempat yang sangat
panas.

1. Yaumul Hasyr
Setelah manusia dibangkitkan dari kuburnya masing-masing, mereka akan digiring ke
padang mahsyar. Di tempat itulah manuisa sejak nabi Adam a.s sampai umat akhir
zaman yang mengalaminya dahsyatnya hari akhir. Pada saat itu, suhu udara sangat
panas karena matahari berjarak satu meter dari kepala.

Di padang mahsyar, semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Setiap orang
tidak akan peduli dengan orang lain. Pada saat itu orang kafir dibangkitkan oleh Allah
dengan keadaan buta.

1. Yaumul Hisab
Kelak setelah manusia dikumpulkan di padang mahsyar aktivitas pertama yang
dilakukan adalah proses pengadilan (hisab) yang dipimpin oleh Allah Swt. Pada saat itu
manusia akan mendapat vonis dengan sangat adil sesuai dengan amal perbuatannya
selama hidup di dunia.

Sebelum persidangan dimulai, semua orang akan menerima catatan amal perbuatnnya
masing-masing. Catatan itualah yang menjadi dasar atas dasar keputusan pengadila
Allah.

1. Yaumul Mizan
Mizan artinya timbangan. Semua amal perbuatan manusia ketika hidup di dunia
ditimbang dengan keadilan Allah Swt. Timbangan keadilan Allah tidak akan pernah
meleset sedikit pun dan Allah mustahil berbuat curang. Semua amal perbuatan manusia,
mulai dari yang kecil sampai yang besar akan tetap ditimbang. Hasil penimbangan
tersebut sangat menentukan orang akan masuk surga atau neraka.

1. Yaumul Jaza
Pada hari pembalasan ini, Allah akan membalas semua amal perbuatan manusia di
dunia. Orang yang berat timbangannya akan merasakan nikmatnya surga dan orang
yang ringan timbangannya akan merasakan pedihnya api neraka.

Nama-nama surga antara alain:

 Jannatul Firdaus
 Jannatul Na’im
 Jannatu ‘Adn
 Jannatul Ma’wa
 Jannatul Khulud
 Darul Qarar
 Darus Salam
Nama-nama Neraka antara lain:

 Neraka Jahanam
 Neraka Jahim
 Neraka Sa’ir
 Neraka Laza
 Neraka Saqar
 Neraka Hawiyah
 Neraka Hutamah
1. Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
Hikmah beriman kepada hari akhir antara lain sebagai berikut:

1. Menambah keyakinan bahwa perbuatan di dunia sebagai bekal kehidupan di akhirat.


2. Meyakini bahwa Allah Swt akan memberikan balasan kepada hambanya sesuai dengan amal
perbuatannya masing-masing.
3. Dengan meyakini adanya hari akhir, maka seseorang akan memiliki sifat optimis dalam menjalani
kehidupan di dunia ini untuk menyongsong kehidupan yang hakiki dan abadi kelak di akhirat.
4. Membubuhkan sifat ikhlas dalam beramal, istiqomah dalam pendirian dan khusuk dalam beribadah.
5. Senantiasa melaksanakan amal ma’ruf nahi mungkar untuk mencapai ridha Allah Swt.
6. Meyakini bahwa segala perbuatan selama hidup di dunia ini yang baik maupun yang buruk harus
dipertanggungjawabkan dihadapan Allah Swt kelak di akhirat.
7. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
8. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat (sia-sia).
9. Mengingatkan manusia agar selalu berhati-hati dalam menjalani hidup di dunia.
https://roiyanali98.wordpress.com/2013/08/09/iman-kepada-hari-akhir/

E. Ayat-ayat Al-Qur`an yang berkaitan dengan Hari Akhir


Di dalam al-Qur’an nyaris tidak ada surat yang tidak menjelaskan tentang hari akhir/kiamat.
Hal ini menegaskan bahwa kedatangan hari kiamat pasti akan tiba pada waktu yang dijanjikan oleh
Allah. Karena itu manusia harus mengimaninya dan tidak boleh mengingkarinya. Berikut ini akan
dikemukakan ayat-ayat al-Qur’an yang menerangkan bakal terjadinya hari kiamat.
1. Surat al-An’âm ayat 134:

Artinya,”Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu sekali-kali
tidak sanggup menolaknya.” (Q.S. Al-An’âm/6:134).
Hari kiamat yang telah dijanjikan oleh Allah pasti akan terjadi dan semua manusia akan
mengalaminya, tak satu pun manusia yang dapat mengelaknya dan menghindari ketentuan Allah.
2. Surat al-Ankabût ayat 5:
Artinya,”Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, Maka Sesungguhnya waktu (yang
dijanjikan) Allah itu, pasti datang.dan dialah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-
Ankabut/29 :5)
Setiap orang yang beriman pasti mengharapkan pertemuan dengan Allah.Pertemuan dengan
Allah pada hari kiamat merupakan karunia rahmat yang pating tinggi nilainya. Sebab menurut sabda
Rasulullah yang artinya: “ada dua kebahagian yang didapatkan bagi orang yang berpuasa yaitu ketia
ia berbuka puasa dan pada saat berjumpa dengan Allah”. Karena harapan untuk berjumpa dengan
Allah itulah, sehingga dapat mendorong orang yang beriman mau melaksanakan amal shaleh dan
berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah.Imam al-Ghazali
menandaskan bahwa kenikmatan yang paling besar dan utama bagi manusia adalah diberinya
kesempatan berjumpa dengan Allah SWT.Itulah seagung-agungnya kenikmatan bagi manusia.Sehingga
setiap manusia yang beriman mendambahkan dapat berjumpa dengan-Nya.

3. urat Luqmân ayat 34:


Artinya,”Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-
lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang
dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok[1187]. dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.(QS. Luqmân/31:34)
Datangnya hari kiamat sengaja dirahasiakan oleh Allah, sehingga tidak seorang pun
mengetahuinya. Nabi Muhammad Saw sendiri tidak mengetahui ketika ditanya tentang kejadian hari
kiamat, beliau hanya menjawab hanya Allah yang mengetahuinya. Namun demikian, Rasulullah SAW
memberi-tahukan kepada kita beberapa tanda-tanda kiamat, ada yang disebut dengan tanda-tanda kecil
(’alamat sughra) dan ada yang disebut dengan tanda-tanda besar (’alamat kubra). ’Alamat
kubra menunjukkan kiamat sudah sangat dekat sekali.

Diantara hikmah beriman kepada hari akhir adalah:


1. Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Mendorong untuk berperilaku baik.
3. Berani dalam membela kebenaran dan rela berkorban.
4. Mengendalikan diri dari berbuat sesuatu yang dibenci maupun yang dilarang oleh Allah.
Senantiasa minta ampun ( Istigfhar ) kepada Allah SWT

http://mediabelajarpais.blogspot.com/2012/06/iman-kepada-hari-kiamat.html

Iman kepada Hari Kiamat


Yang dimaksud hari akhir adalah kehidupan yang kekal sesudah kehidupan yang kekal sesudah
kehidupan di dunia fana ini berakhir, termasuk semua proses dan peristiwa yang terjadi pada Hari
itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya, serta berakhirnya seluruh kehidupan
(Qiyamah), kebangkitan seluruh umat manusia dari dalam kubur (Ba’ats), dikumpulkannya seluruh
umat manusia di padang mahsyar (Hasyr), perhitungan seluruh amal perbuatan manusia di dunia
(Hisab), penimbangan amal perbuatan tersebut untuk mengetahui perbandingan amal baik dan amal
buruk (Wazn), sampai kepada pembalasan dengan surga atau neraka (Jaza’).

Firman Allah SWT.


ِ ُ‫رضَّلت َأتي ُكمإ ِ َِّلبَغتَةًيَسـَٔلونَ َك َكأ َ َّن َك َح ِفىٌّعَنهاق‬
‫إلنَّماعِل ُمهاعِن َدال‬ ِ َ ‫إلنَّماعِل ُمهاعِن َد َربِّىَّليُ َجلِّيهال َِوقتِهاإِ َِّله َُوثَقُلَتفِىالسَّموت َِواْل‬
ِ ُ‫ع ِةأَيِّانَ ُمرسىهاق‬
َ ‫يَسـَٔلونَ َكعَنِالسِّا‬
َ‫لَّ ِه َول ِكنَّأَكث َ َرالنِّاسَِّليَعلَمون‬

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya


pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat
menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk)
yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepada melainkan dengan tiba-tiba….”. (QS.
Al-A’raf: 187)

Makna beriman kepada hari akhir

Beriman kepada hari akhir maksudnya adalah mengimani semua penjelasan Allah
dan Rasul-Nya yang menyebutkan tentang keadaan setelah mati, seperti: Fitnah
kubur[1], azab kubur dan nikmat kubur, Ba’ts (kebangkitan manusia), Hasyr
(pengumpulan manusia), bertebarannya catatan amal, Hisab (pemeriksaan amal),
Mizan (timbangan), Haudh (telaga),Shirat (jembatan), syafa’at, surga, neraka dsb.

Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman kepada tanda-tanda hari
kiamat, seperti keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam, keluarnya
Ya’juj-Ma’juj, dan terbitnya matahari dari barat. Dalilnya adalah sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

‫ش ْم ِس ِم ْن َم ْغ ِر ِب َها َونُ ُزو َل‬ َ ‫طلُو‬


َّ ‫ع ال‬ ُ ‫ت فَذَ َك َر الدُّخَانَ َوالدَّ َّجا َل َوالدَّابَّةَ َو‬ ٍ ‫وم َحتَّى ت ََر ْونَ قَ ْبلَ َها َع ْش َر آيَا‬ َ ُ‫ِإنَّ َها لَ ْن تَق‬
ْ
ِ ‫ْف بِال َم ْغ ِر‬
‫ب‬ ٌ ‫ق َو َخس‬ ْ
ِ ‫ْف بِال َم ْش ِر‬
ٌ ‫سوفٍ َخس‬ َ َ َ ْ َ
ُ ‫سل َم َويَأ ُجو َج َو َمأ ُجو َج َوث ََلثة ُخ‬ َّ َ َّ
َ ‫صلى اللهم َعل ْي ِه َو‬ َّ َ ‫سى اب ِْن َم ْريَ َم‬ َ ‫ِعي‬
َ
‫اس إِلى َمحْ ش َِر ِه ْم‬ ْ ْ ْ
َ َّ‫َار ت َخ ُر ُج ِمنَ اليَ َم ِن ت َط ُردُ الن‬ َ
ٌ ‫آخ ُر ذلِكَ ن‬ ِ ‫ب َو‬ ْ
ِ ‫يرةِ العَ َر‬ َ ‫ْف بِ َج ِز‬ ٌ ‫* َو َخس‬

“Sesungguhnya kiamat tidak akan tegak sampai kalian melihat sebelumnya


sepuluh tanda.” Beliau menyebutkan sebagai berikut, “Adanya Dukhan (asap),
Dajjal, Daabbah (binatang melata), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa
putera Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, adanya tiga khasf (penenggelaman bumi) di
timur, di barat, dan di jazirah Arab, dan yang terakhir dari semua itu adalah
keluarnya api dari Yaman menggiring manusia ke tempat berkumpulnya[2].” (HR.
Muslim)
Apabila sudah tiba tanda besar ini, maka sudah sangat dekat sekali hari kiamat.

Sebelum tibanya tanda-tanda tersebut, akan didahului tanda-tanda kecilnya di


antaranya adalah diangkatnya ilmu (yaitu dengan banyak diwafatkannya para
ulama), perzinaan merajalela, wanita lebih banyak daripada laki-laki, amanah akan
disia-siakan dengan diserahkan urusan kepada yang bukan ahlinya, banyaknya
pembunuhan, dan banyaknya gempa bumi (berdasarkan hadits-hadits yang shahih).

Di antara hikmah mengapa Allah sering menyebutkan hari akhir[3] dalam Al


Qur’an adalah karena beriman kepada hari akhir memiliki pengaruh yang kuat
dalam memperbaiki keadaan seseorang sehingga ia akan mengisi hari-harinya
dengan amal saleh, ia pun akan lebih semangat untuk mengerjakan ketaatan itu
sambil berharap akan diberikan pahala di hari itu. Demikian pula akan
membuatnya semakin takut ketika mengisi hidupnya dengan kemaksiatan apalagi
sampai merasa tenteram dengannya. Beriman kepada hari akhir juga membantu
seseorang untuk tidak berlebihan terhadap dunia dan tidak menjadikannya sebagai
tujuan hidupnya. Di antara hikmahnya juga adalah menghibur seorang mukmin
yang kurang mendapatkan kesenangan dunia karena di hadapannya ada
kesenangan yang lebih baik dan lebih kekal

Hadits Pertama:
JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN

Dari Abu Hurairah Ra., bahwasanya Rasullullah SAW bersabda: “Jika ada seseorang
berkata, “orang banyak (sekarang ini) sudah rusak, maka orang yang berkata itu
sendiri yang paling rusak di antara mereka.” (HR. Muslim)

Keterangan
Imam Nawawi ketika menulis Hadits ini dalam kitab Riyadus-Solihin, beliau
memberikan penjelasan seperti berikut: “Larangan seperti di atas tadi (larangan
mengatakan orang banyak telah rusak) adalah untuk orang yang mengatakan
sedemikian rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri sendiri, sebab dirinya tidak
ru sak, dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih mulia dari
pada mereka. Maka yang demikian ini adalah haram. Adapun orang yang berkata
seperti ini karena ia melihat kurangnya perhatian orang banyak terhadap agama
mereka serta didorong oleh perasaan sedih melihat nasib yang dialami oleh mereka
dan timbul dari perasaan cemburu terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada
salahnya.

Hadits ini sengaja diletakkan di permulaan buku ini supaya menjadi suatu
peringatan kepada Umat Islam apabila menerangkan Hadits-hadits akhir zaman
seperti apa yang dituliskan di sini yang banyak menyingkap tentang kemunduran
umat Islam dan kerusakan moral mereka. Oleh karena itu, kita coba mengaitkan
hadits-hadits tersebut dengan realiti umat Islam dewasa ini, maka janganlah kita
merasa bangga dan ‘ujub dengan diri sendiri, bahkan hendaklah kita menegur diri
kita masing-masing dan jangan senang menuding jari ke arah orang lain. Walaupun
kerosakan moral umat Islam dewasa ini perlu dibicarakan untuk tujuan
memulihkan, namun penyingkapannya itu perlu dalam bentuk yang sehat dan
dengan perasaan yang penuh kasih sayang serta dengan rasa cemburu terhadap
agama, bukan dengan perasaan bangga diri dan memandang rendah kepada orang
lain.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan limpah karuniaNya mencucuri
kita rahmat, taufiq dan hidayah.

Hadits Kedua:
MENGAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN

Dari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah SAW ), beliau berkata:”
(Pada suatu hari) Rasulullah SAW masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan
cemas sambil bersabda: “La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa Arab dari
kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah
terbuka bagian dinding Ya’juj dan Ma’juj seperti ini” dan Baginda mendekatkan
hujung ibu jari dengan hujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu
mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya: Ya
Rasulullah! Apakah kami akan binasa, sedangkan di kalangan kami masih ada
orang-orang yang soleh?” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Ya,
jikalau kejahatan sudah terlalu banyak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keterangan
Hadis di atas menerangkan, apabila di suatu tempat atau daerah sudah terlalu
banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasikan, maka kebinasaan akan menimpa
semua orang yang berada di tempat tersebut. Tidak hanya kepada orang jahat
sahaja, tetapi orang-orang soleh juga akan dibinasakan, walaupun masing-masing
pada hari kiamat akan diperhitungkan menurut amalan yang telah dilakukan. Oleh
karena itu segala bentuk kemungkaran dan kefasikan hendaklah segera dibasmi
dan segala kemaksiatan hendaklah segera dimusnahkan, supaya tidak terjadi
malapetaka yang bukan sahaja akan menimpa orang-orang yang melakukan
kemungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi juga akan menimpa semua penduduk
yang berada di tempat tersebut.

Dalam hadis di atas walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa Arab tetapi
yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan
bangsa Arab secara khusus karena Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
sendiri dari kalangan mereka dan yang menerima Islam pada waktu pennulaan
pengembangannya adalah kebanyakan dari kalangan bangsa Arab dan sedikit demi
sedikit dari bangsa lain. Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan
perkembangan umat Islam banyak bergantung kepada maju-mundurnya bangsa
Arab itu sendiri. Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab.

Kemudian Ya’juj dan MaJuj adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam As.)
yang dahulunya banyak membuat kerosakan di permukaan bumi, lalu batas daerah
dan kediaman rnereka ditutup oleh Zulkarnain dan pengikut-pengikutnya dengan
campuran besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar, sehingga
hampir tiba hari kiamat. Maka pada waktu itu dinding yang kuat tadi akan hancur
dan keluarlah kedua bangsa itu dari kediaman mereka.lalu kembali membuat
kerosakan di permukaan bumi. Apabila peristiwa ini telah terjadi, itulah tanda hari
kiamat sudah dekat.

Hadits Ke Tiga:
SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM

Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah SAW bersabda; “Hampir tiba suatu zaman di
mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan
orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka”. Maka salah
seorang sahabat bertanya, “Apakah karena kami sedikit pada hari itu?” Nabi
Rasulullah SAW menjawab, “Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu
umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu
dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu
penyakit ‘wahan’. Seorang sahabat bertanya: “Apakah ‘wahan’ itu, hai
Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Cinta dunia dan takut mati“. (HR. Abu Daud)

Keterangan
Memang benar apa yang disabdakan Rasulullah SAW tersebut. Keadaan umat Islam
pada hari ini, menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah
SAW. Umat Islam walaupun mereka dalam jumlahnya banyak, iaitu 1000 juta 1/5
penduduk dunia), tetapi mereka sering menjadi tuduhan negatif dan menjadi alat
permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas, dipinjak-pijak, dibunuh dan
sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walaupun berbeza agama, mereka
bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatan umat Islam.

Sebenarnya, sebab kekalahan kaum Muslimin adalah dari dalam diri kaum Muslimin
itu sendiri, iaitu adanya penyakit “wahan” yang merupakan penyakit campuran
dari dua unsur yang sering wujud dalam bentuk kembar dua, iaitu “cinta dunia”
dan “takut mati”. Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. “Cinta dunia”
bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mahu menyumbangkan harta di jalan
Allah SWT “Takut mati” bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak
membuat persediaan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan
untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah SWT.

Kita berdoa semoga Allah SWT, menurunkan pertolongan (nusrah)Nya kepada kaum
muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.

Hadits Ke Empat:
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG

Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah SAW
bersabda,’ “Bahawasanya Allah SWT tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu
dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah SWT menghilangkan ilmu agama
dengan mematikan para ulamak. Apabila tiada lagi para ulamak, orang banyak
akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil
itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan
menyesatkan orang lain.” (HR. Muslim)

Keterangan
Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita.
Kalau peribahasa kita mengatakan, “patah tumbuh, hilang berganti”, namun
sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulamak. Mereka
patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu
nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulamak. Pada waktu itu sudah tidak
bererti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah
kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamaklah yang
memberikan makna dan erti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Maka
apabila telah habis para ulamak, hilanglah segala sesuatu yang yang bemilai untuk
kehidupan dunia.

Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulamak hanya tinggal sedikit
sahaja dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajamya.
Pondok-pondok dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari
cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang
dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah realiti masyarakat kita pada
hari ini. Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk
menyelesaikannya.

Hadits Kelima:
UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI

Dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum
kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka
masuk ke lubang biawak pun kamu akan mengikuti mereka”. Sahabat bertanya.
“Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?” Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Siapa lagi?” (kalau bukan mereka). (HR.
Muslim)

Keterangan
Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau “cara hidup” orang-orang Yahudi
dan Nashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh sekalipun.
Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lubang biawak yang kotor
dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka.

Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan sabda Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam
kehidupan. Mereka banyak meniru “cara hidup” Yahudi dan Nashrani, baik disedari
atau pun tidak disedari. Banyak orang Islam yang telah terperangkap dalam tipu
muslihat Yahudi dan Nashrani dan ada pula yang sekaligus menjadi alat untuk
kepentingan mereka. Ya Allah ! Selamatkan kami dari mereka.

Hadits Ke Enam:
AKAN LAHIR GOLONGAN ANTI HADITS

Dari Miqdam bin Ma’dikariba Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu


‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Hampir tiba suatu zaman di mana seorang lelaki yang
sedang duduk bersandar di atas kurusi kemegahannya, lalu disampaikan orang
kepadanya sebuah hadis dari hadisku maka ia berkata: “Pegangan kami dan kamu
hanyalah kitabullah (Al-Quran) sahaja. Apa yang dihalalkan oleh Al-Quran kami
halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan”. (Kemudian Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya): “Padahal apa yang diharamkan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam samalah hukumnya dengan apa yang
diharamkan Allah Subhanhu wa Ta’ala”. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah) .

Keterangan
Lelaki yang dimaksudkan di dalam Hadis ini ialah seorang yang mengingkari
kedudukan Hadis sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al-Quran. Ia hanya
percaya kepada Al-Quran sahaja. Baginya, Hadis bukan menjadi sumber hukum dan
tempat rujukan. Golongan ini dianggap telah keluar dari ikatan Agama Islam.
karena ia tidak akan dapat memahami Al-Quran jika tidak kembali kepada Hadis
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Al-Quran banyak menyebutkan garis-garis besar
ajaran Islam dan dalam bentuk global, maka Hadislah yang berfungsi untuk
memperincikan isi dan kandungan ayat-ayatnya serta menerangkan perkara yang
sukar difahami. Oleh karena itu, syariat tidak akan sempurna kalau hanya dengan
Al-Quran sahaja, tetapi ia mesti disertai dengan Hadis Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam.

Hadits Ke Tujuh:
GOLONGAN YANG SENTIASA MENANG

Dari Mughirah bin Syu’bah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda: “Sentiasa di kalangan umatku ada golongan yang selalu menang (dalam
perjuangan mereka), sehingga sampailah pada suatu waktu yang dikehendaki Allah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mereka sentiasa menang. (HR. Bukhari)
Keterangan
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan Umat Islam ini umat yang terakhir
sekali. Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji akan memelihara kitab-
Nya (Al-Qur’an) dan berjanji untuk melahirkan generasi demi generasi yang akan
memikul tugas dakwah hingga tetap wujud golongan mukminin di permukaan bumi
ini. Kalau kita teliti sejarah Umat Islam mulai zaman pennulaan pengembangannya
hingga hari ini, kita akan mendapatkan Umat Islam telah teruji sepanjang sejarah
dengan ujian yang berat-berat. Ujian itu dimulai dari golongan Musyrikin di
Makkah, Munafiqin, Yahudi dan Nashrani di Madinah, seterusnya gerakan riddah,
Majusi yang berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah dan
pemikiran Yunani, serangan bangsa Mongol dan bangsa Tartar yang menghancurkan
peradaban Islam di Baghdad pada pertengahan abad keenam Hijriyah. Begitu pula
halnya dengan pembunuhan terhadap kaum Muslimin ketika jatuhnya kerajaan
Islam di Andalus (Spanyol) dan seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh
penjajahan Barat terhadap dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary
Nashrani yang mempunyai peralatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya
serangan di segi pemikiran dan kebudayaan. Walaupun ujian yang sangat dahsyat
melanda Umat Islam di sepanjang sejarah, namun mereka masih wujud dan masih
mempunyai identiti dan peranan yang hebat di dalam peta dunia hari ini.

Walaupun dewasa ini ada di kalangan Umat Islam yang tidak menghiraukan Urusan
agama, tetapi masih ada golongan yang bersungguh~sungguh untuk mempelajari
agama dan memperjuangkannya. Walau pun banyak di kalangan Umat Islam yang
telah rosak moral dan akhlaknya, tetapi masih ada golongan yang berakhlak tinggi
dan berbudi luhur. Walaupun berbagai syiar Islam diejek-enjek di beberapa
tempat, tetapi di tempat lain syiar Islam masih gagah dan teguh. Walaupun
pejuang-pejuang Islam ditindas dan disiksa pada suatu tempat, tetapi di tempat
lain mereka disanjung dan dihormati. Begitulah seterusnya Umat Islam tidak akan
lenyap dari permukaan bumi ini, hingga sampai pada waktu yang dikehendaki oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka pada waktu itu Allah Subhanahu wa Ta’ala akan
mematikan semua orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap jiwa
yang beriman. Dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang jahat atau orang
kafir. Pada waktu itulah akan terjadi hari kiamat.

Hadits Ke delapan:
PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU TIMBUL KEMBALI

Dari Abu Hurairah Ra .. katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa


Sallam bersabda, “Umatku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pemah menimpa
umat-umat dahulu. ” Sahabat bertanya, “Apakah penyakit-penyakit umat-umat
terdahulu itu?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Penyakit-penyakit
itu ialah :

(1 )terlalu sombong,

(2) terlalu mewah,

(3) mengumpulkan harta sebanyak mungkin,

(4) tipu- menipu dalam merebut harta benda dunia,

(5) saling memarahi,

(6) dengki-mendengki, sehingga jadi zalim menzalimi. ” (HR. Hakim)

Keterangan
Penyakit-penyakit yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi
telah banyak kita lihat di kalangan kaum muslimin hari ini. Di sana sini kita melihat
penyakit ini menular dalam masyarakat dengan ganasnya. Dunia Islam dilanda krisis
rohani yang sangat halus dan merisaukan. Dengan kekosongan jiwa itulah mereka
terdorong untuk mencari harta benda sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa
nafsu. Maka apabila hawa nafsu dituruti tentunya mereka akan menggunakan
segala cara dan tipu muslihat. Pada saat ini, hilanglah nilai-nilai akhlak, yang
masih ada hanyalah kecurangan, khianat, dengki mendengki dan sebagainya.
Marilah kita renungkan maksud Hadis ini, dan marilah kita memperhitungkan diri
sebelum kita diperhitungkannya di hadapan Allah pada hari kiamat nanti.

Hadits Ke sembilan:
ISLAM KEMBALI ASING

Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa


Sallam; “Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing
pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.” (HR. Muslim)

Keterangan
Islam mulai tersebar di Mekkah dalam keadaan sangat asing. Sangat sedikit
penganut dan penyokongnya kalau dibandingkan dengan musuhnya. Kemudian
setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelusuk dunia sehingga dianuti oleh dua
pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari
pandangan dunia, bahkan dari pandangan orang Islam sendiri. Sebagian dari orang
Islam merasa ganjil dan aneh bila melihat orang Islam yang iltizam (komitmen)
dengan Islam dan mengamalkan tuntutan Islam yang sebenamya. Seorang yang
iltizam dengan Islam dipandang rendah oleh masyarakat dan sukar untuk diterima
sebagai individu yang sihat.

Contohnya, kalau ada sesuatu program kemasyarakatan kemudian masuk waktu


solat, tiba-tiba ada orang yang minta izin untuk menunaikan solat, maka tindakan
itu dianggap tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang yang tidak solat
sambil bersenda- gurau ketika orang lain sedang solat tidak dianggap sebagai
perbuatan yang salah dan terkutuk.
Begitulah seterusnya nasib Islam di akhir zaman. Ia akan terasing dan tersisih dari
masyarakat, bahkan tersisih dari pandangan orang Islam sendiri yang mengaku
sebagai Umat Islam dan marah jika dikatakan dia bukan orang Islam.

Hadits Ke sepuluh:
BAHAYA KEMEWAHAN

Dari Ali bin Abi Thalib Ra.; “Bahwasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus’ab bin Umair
Ra .. dan tidak ada di badannya kecuali hanya selembar selendang yang bertambal
dengan kulit. Semasa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat kepadanya.
Baginda menangis dan menitiskan air mata karena mengenangkan kemewahan
Mus’ab ketika berada di Mekkah dahulu (karena sangat dimanjakan oleh ibunya),
dan karena memandang nasib Mus’ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai
seorang Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan kekayaan di Mekkah).
Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bagaimanakah
keadaan kamu pada suatu hari nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan
pergi di waktu petang dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diberikan satu
hidangan, diletakkan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias)
rumah kamu sebagaimana kamu memasang kelambu Kaabah?. Maka jawab sahabat,
“Wahai Rasulullah, tentunya keadaan kami di waktu itu lebih baik dari pada
keadaan kami di hari ini. Kami akan memberikan perhatian sepenuhnya kepada
masalah ibadat sahaja dan tidak bersusah payah lagi untuk mencari rezeki”. Lalu
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak! Keadaan kamu hari ini adalah
lebih baik daripada keadaan kamu pada hari tersebut “. (HR. Tirmizi)

Keterangan
Dalam Hadis ini Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan
umatnya pada suatu waktu akan mendapat kekayaan dan kesenangan dalam
kehidupan. Di waktu pagi memakai satu pakaian dan di waktu petang memakai
pakaian yang lain pula. Hidangan makan tidak putus-putus. Rumah-rumah mereka
indah dan dihias dengan beraneka ragam perhiasan. Dalam keadaan demikian kita
juga mungkin akan berkata seperti perkataan sahabat; di mana kalau segalanya
sudah sempurna, maka mudahlah hendak melaksanakan ibadat. Tetapi Nabi kita
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “Keadaan serba kekurangan
itu adalah lebih baik untuk kita,” ertinya lebih memberikan kesempatan untuk kita
melakukan ibadat. Kemewahan hidup banyak menghalangi seseorang dari berbuat
ibadat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala., seperti yang berlaku hari ini. Segala
yang kita miliki walaupun tidak melebihi keperluan, namun rasanya sudah
mencukupi. Tetapi, bila dibandingkan dengan kehidupan para sahabat, kita jauh
lebih mewah dari mereka, sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan.
Kekayaan dan kemewahan yang ada, sering kali menyibukkan dan menghalangi kita
dari berbuat ibadah. Kita sibuk mengumpulkan harta, juga sibuk menjaganya dan
sibuk untuk menambah lebih banyak lagi. Tidak ubahnya seperti apa yang pernah
disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Seandainya seorang
anak Adam itu telah mempunyai satu lembah emas, dia berhasrat atau bercita-cita
untuk mencari lembah yang kedua, sehingga ia dimasukkan ke dalam tanah
(menemui kematian).”

Begitulah gambaran kerakusan manusia dalam mengumpulkan harta kekayaan. Ia


senantiasa mencari dan menambah, sehingga ia menemui kematian. Maka ketika
itu, barulah ia menyedari diri dengan seribu satu penyesalan. Tetapi waktu itu
penyesalan sudah tidak berguna lagi pada waktu tersebut, janganlah kita lupa
daratan dalam mencari harta kekayaan. Tidak peduli halal atau haram, yang
penting harta dapat dikumpulkan. Tidak peduli waktu solat, bahkan semua waktu
digunakan untuk mengumpulkan kekayaan. Biarlah kita mencari harta benda dunia
sekadar keperluan sahaja. Kalau berlebihan boleh digunakan untuk menolong orang
lain yang kurang berkemampuan dan selalulah bersedekah, sebagai simpanan untuk
hari akhirat. Orang yang bijaksana adalah orang yang mempunyai perhitungan
untuk waktu akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini tempat bertanam dan akhirat
tempat memetik buahnya.

Hadits Ke sebelas:
UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI

Dari Abu Hurairah Ra .. bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam


bersabda, “Tidaklah akan berlaku kiamat, sehingga kaum Muslimin memerangi
kaum Yahudi, Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi di balik batu dan pohon kayu,
lalu batu dan pohon kayu itu berkata. “Wahai orang Islam. inilah orang Yahudi ada
di belakang saya. Kemarilah! Dan bunuhlah dia!, kecuali pohon gharqad (sejenis
pohon yang berduri), karena sesungguhnya pohon ini adalah dari pohon Yahudi
(oleh sebab itu ia melindunginya). (HR. Bukhari Muslim)

Keterangan
Hadis ini memberikan harapan yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan
menjanjikan kemenangan mereka dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi
walaupun orang-orang Yahudi merencanakan dan berusaha sekuat tenaga untuk
membunuh dan menyesatkan Umat Islam, namun akhirnya kaum Yahudi akan
binasa juga di dalam kepungan Umat Islam. Umat Islam akan membunuh dan
menghapuskan kaum Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan Umat Islam akan
ditolong oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehingga batu dan pohon kayu pun
akan memberi pertolongan kepada umat Islam.

Hadits Kedua Belas:


SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT

Dari Huzaifah bin Al-Yaman Ra. katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
pernah memberitahu kami dua buah Hadis (mengenai dua kejadian yang akan
berlaku).

Yang pertama sudah saya lihat,

sedangkan yang kedua saya sedang menanti-nantikannya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberitahu bahwasanya sifat amanah itu


turun ke dalam lubuk hati orang-orang tertentu. Kemudian turunlah Al-Quran.
Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui pedoman Al-Quran dan
mengetahuinya melalui pedoman As-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam; menceriterakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu
Baginda bersabda: “Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari
dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan sahaja.
Kemudian dia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka
tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan (menggelembung di tangan dari bekas
bekerja berat seperti menggunakan kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang
kau gelindingkan dengan kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau
melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa.” Ketika Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam menceriterakan Hadis ini beliau mengambil sebuah batu kerikil
lalu menggelindingkannya dengan kakinya ..
“Kemudian pagi-pagi (jadilah) orang banyak berjual beli, maka hampir sahaja tidak
ada seorang pun yang mahu menunaikan amanah, sampai dikatakan orang
bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di tempat tertentu) ada seorang yang sangat
baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang banyak mengatakan,
“Alangkah tekunnya bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah cerdik
otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya
seberat biji sawi. “

“Maka sesungguhnya telah sampai waktunya, saya pun tidak mempedulikan


siapakah di antara kamu semua yang saya hendak bermubaya’ah (berjual beli).
Jikalau dia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikannya
kepadaku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat). Dan
jikalau dia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan
mengembalikannya kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi
maka orang yang memegang kekuasaan/pemerintahlah yang dapat membantu aku
untuk mendapatkan semua hak-milikku darinya.) Ada pun pada hari ini, saya tidak
pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-
orang tertentu saja).” (HR. Bukhari Muslim)

Keterangan
Hadis ini menunjukkan, sifat amanah akan hilang secara berangsur-angsur dari
kalangan kaum Muslimin, sehingga sampai suatu waktu nanti, orang yang dianggap
baik untuk menjaga amanah pun telah dikhianati pula.
Begitulah gambaran masyarakat kita hari ini. Banyak di antara kita tertipu oleh
seseorang yang kelihatannya boleh memikul amanah, tetapi sebenarnya dia adalah
seorang penipu.

Hadits Ke Tiga Belas:


ORANG BAIK AKAN BERKURANGAN DAN ORANG JAHAT AKAN BERTAMBAH

Dari Aisyah Ra. Dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda; “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga seorang anak menjadi
sebab kemarahan (bagi ibu bapanya) hujan akan menjadi panas (hujan akan
berkurang dan cuaca akan menjadi panas), akan bertambah banyak orang yang
tercela dan akan berkurang orang yang baik, anak-anak menjadi berani melawan
ibu bapa serta orang yang jahat berani melawan orang-orang baik. (HR. Thabrani)

Keterangan
Di antara tanda-tanda kiamat ialah:
(1) Bila anak-anak menjadi sebab kemarahan orang tuanya.
(2) Bila hujan berkurang, cuaca menjadi panas dan udara telah tercemar
(menjadi kotor).
(3) Orang jahat bertambah banyak dan dorongan untuk membuat kejahatan sangat
banyak.
(4) Orang yang berbuat kebaikan sedikit dan tidak mendapat kemudahan yang
sewajarnya.
(5) Anak-anak sudah berani melawan orang tua.
(6) Orang-orang yang jahat berani melawan orang-orang yang baik dan tidak malu
terhadap mereka.
Telah terbukti corak masyarakat kita pada hari ini tidak banyak bezanya dari apa
yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi. Setiap hari
kita melihat kebenaran dari apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam. Kita berdoa mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala
menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari golongan yang disebutkan tadi.

Hadits Ke empat belas:


SEBAB-SEBAB KEBINASAAN SESEORANG

Dari Abu Hurairah Ra.Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam


bersabda, “Akan datang suatu zaman, ketika orang yang beriman tidak akan dapat
menyelamatkan imannya, kecuali bila dia lari membawa dirinya ke sebuah puncak
bukit ke sebuah puncak bukit yang lain dan dari suatu gua ke gua yang lain. Maka
apabila zaman tersebut telah tiba, segala mata pencarian (pendapatan kehidupan)
tidak dapat diperoleh kecuali dengan melaksanakan sesuatu yang menyebabkan
kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apabila ini telah terjadi, maka kebinasaan
seseorang adalah dari sebab mengikuti kehendak isteri dan anak-anaknya. Kalau
dia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti
kehendak kedua orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka
kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak keluarganya atau dari sebab
mengikuti kehendak jiran tetangganya”. Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, apakah maksud perkataan engkau itu?” (kebinasaan
seseorang karena mengikuti kemahuan isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya,
atau keluarganya, atau tetangganya). Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menjawab, “Mereka akan menghinanya dengan kesempitan kehidupannya. Maka
ketika itu lalu dia mencampakkan dirinya ke jurang-jurang kebinasaan yang akan
menghancurkan dirinya. (HR Baihaqi)

Keterangan
Benar sekali sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini.Banyak orang yang
mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama namun oleh karena
mengikuti kemahuan isteri, anak, orang tua, keluarga atau tetangganya, dia
sanggup mencampakkan diri ke dalam jurang kemaksiatan demi untuk memuaskan
hati mereka.

Hadits Ke Lima Belas:


DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA

Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda,. ”Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka, keduanya
belum pernah aku lihat mereka.

Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai tongkat bagaikan ekor sapi yang
digunakan untuk memukul orang.

Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, lenggang-lenggok waktu


berjalan, menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala
mereka) bagaikan punggung (punggung unta yang condong). Kedua golongan ini
tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau harumnya.
Sesungguhnya bau harum syurga itu sudah tercium dari jarak perjalanan yang
sangat jauh, (HR. Muslim)

Keterangan
Kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini dapat kita lihat dari
realiti masyarakat kita pada hari ini. Ada golongan yang mudah memukul orang lain
dengan tongkat tanpa ditanya, bertindak dengan hukum rimba. Banyak perempuan
yang berpakaian tetapi telanjang. Maksudnya, kalau dikatakan berpakaian pun
boleh, karena masih ada secebis kain di atas badan, dan kalau kita katakan
bertelanjang pun boleh juga, karena walaupun berpakaian tetapi hanya dengan
secarik kain sahaja, sebahagian auratnya dapat dilihat.atau susuk tubuh datapat
dilihat karena pakaiannya terlalu nipis dan ketat, maka samalah dengan maksud
bertelanjang. Atau pun dia berpakaian dengan pakaian yang sangat tipis sehingga
memperlihatkan warna kulit dan menampakkan bentuk aurat. Kemudian berjalan
sambil menghayun-hayunkan badan dengan sanggul yang besar, seperti punggung
unta.

Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium
bau harumannya, walaupun semerbak harumnya telah tercium dari jarak
perjalanan selama 500 tahun sebelum sampai kepadanya.
Hadits Ke Enam Belas:
ZAMAN ORANG TIDAK PEDULI DARIMANA DATANGNYA HARTA

Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam; “Akan datang suatu zaman di mana seseorang tidak mempedulikan
darimana dia mendapatkan harta, apakah dari sumbernya adalah halal atau pun
haram.” (HR. Nasa’i)

Keterangan
Zaman sekarang merupakan zaman ketandusan rohani dan zaman materialis, segala
sesuatu dinilai dengan harta. Manusia berkelahi untuk memperolehi sebanyak
mungkin harta kekayaan. Mereka tidak mempedulikan dari mana datangnya harta
yang dimiliki, apakah dari sumber yang halal atau dari sumber yang haram. Yang
penting, harta dapat dikumpulkan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kehendak
nafsu atau pun untuk mengikuti kemahuan isteri atau anak-anaknya.

Hadits Ke Tujuh Belas:


HARTA RIBA TERDAPAT DI MANA-MANA

Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda: “Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali dia terlibat
dalam memakan harta riba. Kalau dia tidak memakannya secara langsung, dia akan
terkena debunya.” (HR. Ibnu Majah)

Keterangan
Kandungan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini sangat jelas terjadi di
hadapan mata kita pada hari ini.

Hadits Ke deLapan Belas:

ORANG MINUM KHAMAR ( ARAK ) DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHAMAR ATAU


BUKAN ARAK.

Dari Abu Malik Al-Asy’ari Ra. katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda; “Sesungguhnya akan ada sebagian dari umatku yang meminum khamar
dan mereka menamakannya dengan nama yang lain. (Mereka meminum) sambi!
diiringi dengan alunan muZik dan suara penyanyi wanita. Allah Subhanahu wa
Ta’ala akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan gempa bumi) dan
Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengubah mereka menjadi kera atau babi.” (HR.
Ibnu Majah)

Keterangan
Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam yang meminum khamar dan mereka
mengatakan yang diminumnya itu bukan khamar. Ia hanyalah sejenis minuman
yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan hausan. Mereka
memberi nama kepada minuman ini bukan khamar, tetapi sebenarnya ia adalah
khamar yang diharamkan oleh syara’ (agama). Kemudian, menjadi kebiasaan pula,
keadaan mabuk itu akan disertai dengan alunan muzik dan juga nyanyian para
penyanyi wanita. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan, golongan
ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh mereka akan diubah menjadi bentuk kera
atau babi. Sungguh benar sabda Junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam ini. Gempa bumi demi gempa bumi yang terjadi di beberapa
tempat di dunia ini sebagai satu siksaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan
jikalau golongan ini belum sampai ke peringkat berubah bentuk badan mereka
menjadi kera dan babi tetapi cara hidup mereka sudah banyak menyerupai cara
hidup kera dan cara hidup babi.

Hadits Ke Sembilan Belas:


BILANGAN LELAKI MENJADI SEDIKIT DAN BILANGAN PEREMPUAN SEMAKIN
BANYAK.

Dari Anas Ra. Dia berkata; “Aku akan menceritakan kepada kamu sebuah Hadis
yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku. Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Diantara tanda kiamat ialah
sedikit ilmu, banyak kejahilan, banyak perzinaan, banyak kaum perempuan dan
sedikit kaum lelaki, sehingga nantinya seorang lelaki akan mengurus lima puluh
orang perempuan.” (HR. Bukhari Muslim)

Keterangan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan, di antara tanda hampirnya
kiamat ialah sedikit ilmu agama, banyak kejahilan, banyak terjadi perzinaan,
sedikit kaum lelaki dan banyak kaum perempuan. Statistik penduduk dunia pada
hari ini menunjukkan, jumlah kaum perempuan lebih banyak dari jumlah kaum
lelaki. Di sebahagian negara terdapat perbandingan, setiap seorang lelaki
berbanding dengan sebelas wanita (1:11). Dan kalau kita meneliti di segenap
tempat, kita akan dapat membuat kesimpulan, perempuan lebih banyak dari
lelaki.

Menurut Imam Ibnu Hajar, sebab bilangan perempuan lebih banyak dari kaum
lelaki adalah akibat peperangan yang berlaku, karena yang banyak terbunuh dalam
peperangan adalah kaum lelaki, bukannya perempuan … dan juga Allah Subhanahu
wa Ta’ala menghendaki kebanyakan bayi yang lahir di dunia ini adalah bayi
perempuan dan sedikit sekali bayi lelaki.

Hadits Ke Dua Puluh:


HAMBA MENJADI TUAN DAN BERDIRINYA BANGUNAN-BANGUNAN PENCAKAR
LANGIT

Dari Umar bin al-Khaththab Ra. Dia berkata (dalam sebuah Hadis yang panjang):
“Kemudian Jibril bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Maka
khabarkan kepadaku tentang hari kiamat?” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menjawab .. , “Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang
bertanya.” Maka Jibril berkata, “Kalau begitu cuba khabarkan kepadaku tanda-
tandanya, ” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “hamba sahaya akan
melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa kasut (alas kaki),
bertelanjang lagi miskin, hanya menggembala kambing, berlumba-lumba
mendirikan bangunan tinggi-tinggi.” (HR. Muslim)

Keterangan
Di antara tanda kiamat ialah, bila hamba sahaya melahirkan tuannya. Maksudnya
akan banyak bilangan hamba yang kemudian akan dinodai oleh tuannya dan
melahirkan anak. Maka anak ini berpangkat ayahnya, iaitu sebagai tuan ibunya
sendiri. Ada juga sebagian yang memberikan pendapat, contoh ini adalah simbolik
kepada keadaan yang sudah terbalik, di mana hamba menguasai tuan, bukan tuan
yang berkuasa ke atas hambanya. Jadi pemikiran manusia sudah terbalik, di mana
yang baik dikatakan buruk dan yang sebenamya buruk dikatakan baik.

Tanda kedua, apabila orang yang tidak mempunyai kasut atau orang miskin yang
semestinya mendahulukan membeli kasut dari yang lain, tiba-tiba dia telah
mendirikan bangunan yang tinggi yang tentunya terpaksa berhutang dari orang
lain. Ada pula yang menerangkan, yang dimaksudkan adalah orang yang miskin di
akhir zaman akan menjadi kaya dengan tiba-tiba, sehingga ada orang yang pada
waktu semalam masih sahaja belum mempunyai kasut, tiba-tiba pada hari ini dia
sudah dapat mendirikan bangunan yang indah-indah dan sangat mewah.

Hadits Ke Dua Puluh Satu:


ORANG KUAT BERAGAMA AKAN BERADA DALAM SITUASI SEPERTI MEMEGANG
BARA API

Dari Anas Ra. berkata RasuJullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ”Akan
datang pada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh (sabar)
dikalangan mereka kepada agamanya seperti orang yang memegang bara api. (HR.
Tirmidzi)

Keterangan
Yang dimaksudkan di sini ialah zaman yang sang at menggugat iman sehingga siapa
sahaja yang hendak mengamalkan ajaran agamanya dia pasti menghadapi
kesusahan dan mendapat tentangan yang sangat hebat. Kalau dia tidak
bersungguh-sungguh, pasti agamanya akan terlepas dari genggamannya. Ini
disebabkan keadaan sekelilingnya tidak memberi peluang kepadanya untuk
menunaikan kewajipan agamanya, bahkan apa yang ada di sekelilingnya
mendorong untuk melakukan kemaksiatan yang dapat meruntuhkan aqidah dan
keimanan atau paling kurang menyebabkan kefasikan. Ini juga bererti, orang Islam
tersepit didalam melaksanakan ajaran agamanya di samping tidak mendapat
kemudahan yang sewajarnya.

Hadits Ke Dua Puluh Dua:


GOLONGAN RUWAIBIDHAH

Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam


bersabda; “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan
penipuan. Pada waktu tersebut si penipu dikatakan benar dan orang yang benar
dikatakan penipu. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang
amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan berbicara hanyalah
golongan “Ruwaibidhah”. Sahabat bertanya, “Apakah Ruwaibidhah itu hai
Rasulullah?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Orang kerdil, hina dan
tidak mengerti bagaimana mengurus orang banyak.” (HR. Ibnu Majah)

Keterangan
Zaman yang disebutkan di atas adalah zaman penuh penipuan. Penipuan dari segi
metarial dan penipuan dari segi pemikiran. Orang yang benar akan disingkirkan dan
pengkhianat serta orang fasiq akan disanjung dan dimulia-muliakan. Orang yang
benar tidak diberikan peluang untuk menyampaikan kebenaran. Yang dibolehkan
berbicara hanyalah pribadi-pribadi yang hina dan sebenamya tidak tahu bagaimana
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Hadis Ke Dua Puluh Tiga:


PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN TERUS BERLAKU

Dari Abu Hurairah Ra., katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Hari kiamat tidak akan berlaku sehingga harta benda melimpah ruah dan timbul
banyak fitnah (ujian, kesesatan, kekufuran, kegilaan, penderitaan, mushibah) serta
selalu berlaku “al-Harj”. Sahabat bertanya, “Apakah al-Harj itu wahai
Rasulullah?”. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: “Peperangan,
peperangan, peperangan. Baginda mengulanginya tiga kali”. (HR. Ibnu Majah)

Keterangan
Realitas dunia hari ini membuktikan kebenaran sabda Junjungan kita Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Harta-benda melimpah-ruah. Banyak peralatan
moden yang dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga bertambah banyak
peralatan dan keperluan hidup. Maka oleh yang demikian banyak orang berlumba-
lumba mengaup keuntungan dalam mengeluarkan dan memperdagangkan peralatan
tersebut. karena masing-masing tamak dan rakus, maka berlakulah perebutan yang
mengakibatkan berlakunya peperangan demi peperangan. Dari hari ke hari
peperangan berlaku dengan tidak henti-henti. Padam di suatu tempat, menyala
pula di tempat yang lain. Semakin maju teknologi, semakin tersiksa manusia
kesannya. Sebenamya teknologi tidaklah bertentangan dengan Islam, tetapi
teknologi itu mestilah patuh di bawah etika kemanusiaan yang didokong oleh Islam
itu sendiri. Sedangkan teknologi yang dikemukakan oleh dunia barat pada hari ini
berdasarkan kepada kepentingan peribadi dan mengikuti hawa nafsu yang rakus
sehingga teknologi itu digunakan untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan itu
sendiri. Telah terserlah keadaannya yang akan berlaku dari umur dunia ini,
sehingga sampai ke titik terakhir, iaitu kiamat.

Hadits Kedua Puluh Empat:


WAKTU MENJADI PENDEK
Dari Anas bin Malik Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan
berlaku kiamat sehingga waktu terasa pendek, maka setahun dirasakan seperti
sebulan, sebulan dirasakan seperti seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari,
sehari dirasakan seperti satu jam serta satu jam dirasakan seperti satu kilatan api.
” ( sebentar sahaja, hanya seperti kilatan api sekejap). (HR. Tirmizi)

Keterangan
Waktu akan terasa berlalu begitu cepat. Belum sempat kita berbuat sesuatu, tiba-
tiba waktu sudah berubah, sehingga banyak urusan yang belum dapat diselesaikan.
Kita seakan-akan sibuk, tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita diburu
waktu dan ia berlalu dengan tidak ada urusan yang dapat kita selesaikan. Inilah
yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu.

Menurut Imam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu itu ialah
dicabut keberkatan darinya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Imam al-
Karmani itu. Dahulu kita merasakan dalam sehari banyak urusan yang dapat kita
laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sahaja hanya sedikit urusan yang
dapat kita laksanakan. Ini adalah sebagai tanda hari kiamat hampir tiba.

Hadis Ke Dua Puluh Lima:


MUNCULNYA KHAZANAH-KHAZANAH BUMI

Dari Ibnu Umar Ra. Dia berkata: “Pada satu ketika dibawa ke hadapan Rasulullah
SAW sekeping emas. Emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh
Bani Sulaim dari khazanah simpanan mereka. Maka sahabat berkata: “Wahai
Rasulullah! Emas ini adalah hasil dari khazanah kita”. Lalu Nabi SAW menjawab,
“Nanti kamu akan dapati banyak khazanah-khazanah dan mereka yang akan
menguasainya adalah orang-orang jahat. (HR. Baihaqi)

Keterangan
Tepat sekali apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW pada lima belas abad
yang lalu. Hari ini dunia Islam sangat kaya dengan khazanah bumi, seperti emas,
perak, timah, minyak dan lain-lain, tetapi yang mengurus dan menguasainya
adalah orang-orang yang bukan Islam. Ini adalah suatu realiti yang sangat jelas di
mata kita dan merupakan salah satu di antara tanda dekatnya hari kiamat.
Hadis Ke Dua Puluh Enam:
TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH YANG SUBUR

Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah SAW ; ” Tidak akan berlaku
kiamat sehingga Tanah Arab (yang kering-kontang itu) menjadi lembah yang subur
dan diairi dengan sungai-sungai.” (HR. Muslim)

Keterangan
Sekarang kita telah mulai menyaksikan kebenaran sabda junjungan kita ini. Kita
banyak melihat tanah Arab yang dahulunya tandus dan kering – kontang tetapi
sekarang telah mulai menghijau dan ditumbuhi rumput-rumput dan pohon-pohon
kayu. Contohnya, Padang Arafah yang ada di Mekkah al-Mukarramah yang
dahulunya hanya dikenali sebagai padang pasir tandus dan tidak ada pohon-pohon.
Sekarang ini Padang Arafah dipenuhi pohon-pohon, sehingga kelihatan menghijau
dan kita dapat berteduh di bawahnya. Keadaan ini walaupun menyejukkan mata
memandang namun ia mengurangi gambaran keadaan padang Mahsyar, tempat
perhimpunan seluruh makhluk pada hari kiamat nanti yang merupakan tujuan
utama dan pelajaran penting yang diambil dari ibadah wuquf jamaah Haji di
Padang Arafah pada setiap 9 Zulhijjah tahun Hijrah.

Hadis Ke Dua Puluh Tujuh


UJIAN DASYAT TERHADAP IMAN

Dari Abu Hurairah Ra. bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: “Bersegeralah kamu
beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seperti malam yang
sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian di waktu
petang dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadis) seseorang yang masih
beriman di waktu pagi, kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir.
Dia telah menjual agamanya dengan sedikit harta benda keduniaan “, (HR. Muslim)

Keterangan
Hadis ini menerangkan kepada kita betapa dasyat dan hebatnya ujian terhadap
keimanan seseorang di akhir zaman. Seseorang yang beriman di waktu pagi, tiba-
tiba dia menjadi kafir di waktu petang. Begitu pula dengan seseorang yang masih
beriman di waktu petang. Tiba-tiba besuk paginya telah menjadi kafir. Begitu
cepat perubahan yang berlaku. Iman yang begitu mahal boleh gugur di dalam
godaan satu malam atau satu hari saja, sehingga banyak orang yang menggadaikan
imannya karena hanya hendak mendapatkan sedikit harta benda dunia. Dunia lebih
dicintai mereka daripada iman. Menurut riwayat Ibnu Majah, beliau menambahkan,
“Kecuali orang yang hatinya dihidupkan Allah SWT dengan ilmu.”

Mudah-mudahan Allah SWT menjadikan kita di antara orang yang berilmu dan
mengamalkan ilmunya, sehingga dengan ilmu dan amalan kita, Allah SWT akan
menyelamatkan iman kita dari ujian yang dasyat tersebut.

Hadis Ke Dua Puluh Lapan


KELEBIHAN BERIBADAH DI WAKTU HURU-HARA

Dari Ma ‘qil bin Yasar Ra. Dia berkata : Rasulullah SAW bersabda: “Beribadah di
waktu huru-hara (di tengah kemelut dunia yang dasyat) adalah seperti berhijrah
kepadaku.” (HR Muslim)

Keterangan
Orang yang dapat beribadah dan menunaikan kewajiban agamanya di waktu yang
penuh dengan huru-hara dan gangguan dari segenap penjuru dan dapat mengingat
Allah SWT diwaktu orang lain lupa dan disibukkan dengan urusan-urusan yang
melalaikan, mereka akan diberi pahala seperti pahala hijrah yang telah dilakukan
oleh kaum Muhajirin di zaman Rasulullah SAW.

Mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan mereka yang dapat beribadah


walaupun di dalam keadaan dan situasi yang sangat sibuk dan semoga kita
mendapat pahala besar yang telah dijanjikan Rasulullah SAW tersebut.

Hadis Ke Dua Puluh Sembilan:


PERANG DI SEKITAR SUNGAI FURAT (IRAQ) KARENA BEREBUT KEKAYAAN

Dari Abu Hurairah Ra., bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak berlaku
hari kiamat sehingga Sungai Furat (Sungai Euphrates, iaitu sebuah sungai yang
terdapat di Iraq) menjadi surut airnya sehingga kelihatan sebuah gunung emas.
Banyak orang yang terbunuh karena berebut mrndapatkannya. Maka terbunuhlah
sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang. Dan masing-masing
yang terlibat berkata. “Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu. “Di dalam
riwayat lain disebutkan: “Sudah dekat suatu masa di mana Sungai Furat akan
menjadi surut airnya lalu kelihatan perbendaharaan dari emas, maka siapa sahaja
yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun dari harta tersebut. ” (HR.
Bukhari Muslim)

Keterangan
Hadis ini jelas sekali menerangkan kepada kita, di negara Iraq dan sekitarnya
akan tersebar peperangan yang disebabkan merebut harta kekayaan yang
terdapat di tempat tersebut, banyak yang menjadi korban dan semua yang terlibat
bercita-cita hanya dia akan terselamat dari bala tersebut.

Hadis Ke tiga puluh:


TIDAK ADA IMAM UNTUK MENGIMAMI SOLAT BERJAMA’AH

Dari Salamah binti al-Hurr Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda: “Akan datang suatu zaman, pada waktu itu orang banyak berdiri tegak
beberapa lama, karena mereka tidak dapat mencari orang yang dapat mengimami
mereka solat.” (HR. Ibnu Majah)

Keterangan
Walaupun secara pasti pada hari ini kita belum sampai ke peringkat yang telah
disabdakan oleh Rasulullah SAW tersebut, namun masyarakat kita sekarang sudah
menuju ke arah tersebut. Banyak masjid-masjid yan·g tidak mempunyai Imam yang
benar-benar dapat melaksanakan peranan sebagai seorang Imam. Kelihatannya,
masyarakat kita kurang memberikan perhatian kepada ilmu-ilmu syariat. Mereka
yang berilmu pun banyak yang tidak menghadiri shalat berjamaah, maka tinggallah
orang-orang yang jahil. Apabila keadaan ini berpanjangan, pasti pada suatu hari
nanti akan sampai juga kepada peringkat keadaan yang telah dinyatakan
Rasulullah SAW tersebut.

Hadis Ke Tiga Puluh Satu:


ULAMA TIDAK DIPEDULIKAN

Dari Sahl bin Saad as-Saidi Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Ya Allah!
JanganEngkau pertemukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu
dengan suatu zaman dikala para ulama sudah tidak diikuti lagi dan orang yang
penyantun sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (hati
orang fasiq), lidah mereka seperti lidah orang Arab (pada kefasihannya).” (HR.
Ahmad)

Keterangan
Mungkin zaman sekarang sudah mendekati keadaan yang telah digambarkan oleh
Rasulullah SAW ini. Masyarakat sudah agak jauh dari para ulamak. Mereka takut
mendekati para ulama, karena khuatir perbuatan mereka akan ditegur. Orang tidak
malu lagi melakukan maksiat walaupun di hadapan orang yang tinggi peribadinya
atau depan orang yang warak. Kadang-kadang, sengaja maksiat itu dilakukan di
hadapan para ulamak untuk menyatakan rasa ego dan sekaligus untuk menyinggung
perasaan mereka. Golongan ini juga ahli berpidato dan sering memutarbalikkan
kenyataan. Pembicaraan mereka begitu halus dan memikat hati orang lain,
padahal hati mereka adalah hati harimau yang siap siaga untuk menerkam dan
memakan mangsa musuhnya.

Hadis Ke Tiga puluh Dua:


ISLAM HANYA PADA NAMA SAHAJA

Dari Ali bin Abi Thalib Ra. Dia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW.: “Sudah
hampir tiba suatu zaman, pada waktu tersebut tidak ada lagi dari nilai-nilai Islam
kecuali hanya pada namanya sahaja dan tidak ada dari Al-Quran kecuali hanya
tulisannya sahaja. Masjid-masjid mereka indah, tetapi kosong dari hidayah.
Ulama dicela dan dianggap sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah langit dan
di atas muka bumi. Dari merekalah berpunca segala fitnah dan kepada mereka
fitnah itu akan kembali .” (HR. al-Baihaqi)

Keterangan
Kalau kita perhatikan dunia Islam pada hari ini, keadaannya tidak begitu jauh dari
gambaran yang telab dinyatakan Rasulullah SAW ini. Kalau belum sampai pun,
ianya sudah mendekati ke peringkat tersebut. Ulama yang dimaksudkan dalam
Hadis ini ialah ulama Ussu’ (ulamak jahat) yang menjual agama mereka dengan
harta benda dunia, bukan ulama akhirat yang mewarisi tugas para Nabi-Nabi yang
mulia dan yang meneruskan penyiaran dakwah dari zaman ke zaman.
Hadis Ke Tiga Puluh Tiga:
AL-QURAN AKAN HILANG DAN ILMU AKAN DIANGKAT

Dari Huzaifah bin al-Yaman Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda; “Islam akan
lenyap seperti terhapusnya (warna pakaian yang telah usang), sehingga (sampai
suatu masa nanti) orang tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan puasa, apa
yang dimaksudkan dengan solat, apa yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadah) dan
apa yang dimaksudkan dengan sedekah. Al-Quran akan hilang semuanya pada suatu
malam sahaja, maka tidak ada yang tertinggal dipermukaan bumi ini darinya walau
pun hanya satu ayat. Dan yang ada hanya beberapa kelompok manusia, di
antaranya para orang tua, laki-laki dan perempuan. Mereka hanya dapat berkata,
“Kami sempat menemui nenek moyang kami mengucapkan kalimah “La ilaha
Illallah”, lalu kami pun turut mengucapkannya juga. Maka berkata Shilah (perawi
Hadis dari Huzaifah)~ Apa yang dapat dibuat oleh La ilaha Illallah (apa gunanya La
ilaha Illallah) terhadap mereka, sedangkan mereka sudah tidak memahami apa
yang dimaksudkan dengan solat, puasa, nusuk dan sedekah? ” Maka Huzaifah
memalingkan· muka darinya (Shilah yang bertanya). Kemudian Shilah mengulangi
pertanyaan itu tiga kali. Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali
pertanyaan Shilah itu. Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhimya Huzaifah
menjawab, “Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka dari api neraka” (Huzaifah
mengatakan jawaban itu tiga kali). (HR. Thnu Majah)

Keterangan
Hadis di atas menerangkan kepada kita pada suatu zaman nanti akan terjadi:
1. Ilmu tentang Islam akan diangkat.
2. Al-Quran juga akan diangkat dari permukaan bumi ini.
3. Orang ramai hanya mengenali beberapa istilah Islam, tetapi mereka tidak
memahami apa yang dimaksudkan dengan istilah-istilah tersebut.
4. Begitu juga mereka hanya dapat mengucapkan kalimah”Lailaha Illallah”, tetapi
mereka tidak memahami apa tuntutan kalimat suci itu terhadap mereka.
Walau bagaimanapun Allah SWT dengan belas kasihanNya masih menghargai
keimanan mereka yang sedikit itu dan akan memasukkan mereka ke dalam syurga.

Hadis Ke Tiga Puluh Empat:


LIMA BELAS MAKSIAT YANG MENURUNKAN BALA’

Dari Ali bin Abi Thalib Ra. dikatakannya, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila
umatku telah melakukan lima belas perkara, maka bala’ pasti akan turun kepada
mereka, iaitu:
1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang orang tertentu shaja.
2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan.
3. Zakat dijadikan hutang
4. Suami menuruti kemahuan isteri
5. Anak mendurhaki ibu bapanya
6. Sedangkan dia berbuat baik dengan teman-temannya
7. Anak-anak menjauhkan diri dari ayah mereka
8. Suara-suara ditinggikan di dalam masjid
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka
10. Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya
11. Khamar (arak) menjadi minuman di segenap tempat dan penjuru atau merata
tempat.
12. Kain sutera banyak dipakai oleh kaum lelaki .
13. Para penyanyi perempuan disanjung-sanjung
14. Muzik banyak dimainkan
15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat)
terdahulu.
Maka ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi atau pun
mereka akan diubah menjadi makhluk lain.” (HR.Tirmizi)

Keterangan
Dunia pada hari ini telah mengalami segala apa yang telah disabdakan Rasulullah
SAW tersebut , hanya mungkin belum sampai ke peringkat terakhir.

Hadis Ke Tiga Puluh Lima:


LIMA MAKSIAT YANG DISEGERAKAN BALASANNYA

Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: Rasulullah SAW mendatangi kami (pada suatu hari)
kemudian beliau bersabda,’ “Wahai kaum Muhajirin, lima perkara kalau kamu
telah diuji dengannya (kalau kamu telah mengerjakannya), maka tidak ada
kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku berlindung dengan Allah SWT., semoga kamu
tidak menemui zaman tersebut. Perkara-perkara tersebut ialah:
1. Tidak nampak perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani berterus
terang melakukannya, melainkan akan berjangkit di kalangan mereka wabah
penyakit menular (Tha ‘un) dengan cepat dan mereka akan ditimpa penyakit-
penyakit yang belum pemah menimpa umat-umat yang telah lalu.
2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan/ukuran dan timbangan, kecuali
mereka akan diuji dengan kemarau panjang dan kesulitan mencari rezeki dan
kezaliman dari kalangan pemimpin mereka .
3. Dan tidak menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahan untuk
mereka air hujan dari langit. Jikalau tidak ada binatang (yang juga hidup di atas
permukaan bumi ini) sudah tentu mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah SWT.
4. Dan tiada mereka menyalahi akan janji Allah dan RasulNya, kecuali Allah akan
menurunkan ke atas mereka musuh yang akan merampas sebahagian dari apa yang
ada di tangan mereka.
5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang
terkandung dalam Al-Quran dan tidak mahu menjadikannya sebagai pilihan, maka
(di waktu itu) Allah akan menjadikan bencana di kalangan mereka sendiri. “ (HR.
Ibnu Majah)

Keterangan
Hadis di atas menerangkan bahawa :
1. Penyakit Taun (menular seperti kolera dan Aids) adalah disebabkan banyaknya
terhasil dari punca perzinaan.
2. Kesulitan mencari rezeki dan kezaliman pimpinan adalah disebabkan dari rakyat
yang mengurangkan sukatan, ukuran dan timbangan.
3. Kemarau panjang disebabkan tidak mengeluarkan zakat.
4. Kekuasaan musuh mengambil sebahagian dari apa yang dimiliki kaum Muslimin
(seperti hilangnya Tanah Palestina dari tangan kaum Muslimin) disebabkan mereka
mengkhianati janji-janjinya kepada Allah SWT.
5. Perang saudara yang berlaku di kalangan kaum Muslimin disebabkan mereka
mengabaikan hukum-hukum Allah SWT dan tidak menjadikan Al-Quran sebagai
undang-undang di dalam kehidupan mereka.

Hadis Ke Tiga Puluh Enam:


BILAKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN?

Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: “Pada suatu hari ketika Nabi SAW sedang berada
dalam suatu majlis dan berbicara dengan orang yang hadir, tiba-tiba datang
seorang A’rabi (Arab Badwi) lalu dia bertanya kepada Rasulullah SAW, “Bilakah
akan terjadi hari kiamat?” Nabi SAW terus berbicara. Sebahagian yang hadir
berkata, “Baginda (Nabi) mendengar apa yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu
tidak disenanginya.” Sementara yang lain berkata, “Bahkan Baginda tidak
mendengar pertanyaan itu.” Sehingga apabila Nabi SAW selesai berbicara, Baginda
bersabda, “Di mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?” Lalu Arab
Baduwi itu menyahut, “Ya! Saya wahai Rasulullah.” Maka Nabi SAW bersabda,
“Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari kiamat.” Arab Badwi itu
bertanya pula, “Apa yang dimaksudkan dengan mensia-siakan amanah itu? ” Nabi
SAW menjawab, “Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka
tunggulah kedatangan hari kiamat.” (HR. Bukhari)

Keterangan
Pada hari ini banyak urusan telah diserahkan kepada mereka yang bukan ahlinya,
sedangkan orang yang layak untuk menjalankan urusan tersebut tidak diberi
kesempatan yang sewajarnya. Ini bererti waktu kehancuran tidak lama lagi akan
terjadi.

Hadis Ke Tiga Puluh Tujuh:


BERBANGGA-BANGGA DENGAN PEMBINAAN MASJID

Dari Anas bin Malik Ra. bahAwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak terjadi hari
kiamat sehingga umatku bermegah-megahan dengan bangunan masjid.” (HR. Abu
Daud)

Keterangan
Di antara tanda dekatnya hari kiamat ialah Umat Islam bangga dan bermegah-
megahan dengan bangunan masjidnya. Di antara mereka bangga dan merasa megah
dengan keistimewaan bangunannya. Perhatian mereka hanya berbangga dengan
keindahan masjid sahaja, tidak kepada pengisian masjid dengan ibadah dan solat
berjamaah. Banyak masjid-masjid yang indah dan besar, tetapi yang datang untuk
solat di dalamnya hanya segelintir manusia sahaja.

Hadis Ke Tiga Puluh Delapan:


MENJUAL AGAMA KARENA DUNIA

Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda. “Akan keluar di akhir
zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agamanya.
Mereka berpakaian di hadapan orang lain dengan pakaian yang dibuat dari kulit
kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang ramai dan
perkataan mereka lebih manis dari gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala
(mempunyai tujuan-tujuan yang buruk). Allah SWT berfirman kepada mereka,
“Apakah kamu tertipu dengan kelembutanKu ? Ataukah kamu terlalu berani
berbohong kepadaKu? Demi kebesaranKu, Aku bersumpah akan menurunkan suatu
fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim
(cendekiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah tersebut).” (HR.
Tirmizi)

Keterangan
Golongan yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah orang-orang yang menjadikan
agama sebagai alat untuk mendapat keuntungan dunia. Mereka rela menjual agama
untuk mendapat keuntungan dunia … Dan apabila kepentingan dunia bertentangan
dengan hukum syara’, mereka berani mengubah hukum Allah dan menyembunyikan
kebenaran. Mereka juga ahli rnengemukakan hujah-hujah yang menarik dan alasan-
alasan yang memikat hati, tetapi sebenarnya hujah-hujah dan alasan tersebut
hanya semata-mata timbul dari kelicinan mereka memutarbalikkan fakta. Mereka
menipu orang lain padahal sebenarnya mereka menipu diri sendiri.

Mereka akan dilanda kekusutan pemikiran yang sangat tajam sehingga orang alim
yang banyak pengalaman pun akan kehabisan akal dan buah pikirannya. Mereka
menghadapi masalah-masalah yang meruncing dan akan menemui jalan buntu
dalam masalah yang dihadapi.

Hadis Ke Tiga Puluh Sembilan:


GOLONGAN YANG SELAMAT

Dari ‘Auf bin Malik Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda; “Umat Yahudi telah
berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka hanya satu golongan
sahaja yang masuk syurga dan yang tujuh puluh lagi akan masuk neraka. Umat
Nashrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, maka tujuh
puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu golongan sahaja yang masuk
syurga. Demi Tuhan yang diriku di dalam kekuasaanNya, umatku akan berpecah
belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan sahaja yang masuk
syurga dan tujuh puluh dua akan masuk neraka. Sahabat bertanya, “Golongan
mana yang selamat ? ” Nabi SAW menjawab, “Mereka adalah jamaah. (Golongan
Ahli Sunnah Wal Jamaah) (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Yang dimaksudkan dengan jamaah yang selamat ini ialah golongan yang tetap
berpegang teguh kepada Al-Quran dan As-Sunnah dan juga dengan pendirian
sahabat-sahabat dan salafus-soleh, atau pun yang diistilahkan oleh para ulamak
dengan golongan “Ahli Sunnah wal jamaah”. Selain dari golongan ini adalah sesat
dan akan menjadi penghuni neraka.

Hadis Ke Empat Puluh:


SEPULUH TANDA-TANDA KIAMAT BESAR

Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. Dia berkata: “Datang kepada kami Rasulullah
SAW dan kami waktu itu sedang bertukar pikiran. Lalu Baginda bersabda: “Apa
yang kamu bicarakan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbicara tentang hari
kiamat.” Lalu Nabi SAW bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kamu
melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya. “Kemudian Baginda
menyebutkannya: ” Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat
tenggelamnya, turunnya Isa bin Mariam A.S., Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa
bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang
akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau
manusia ke Padang Mahsyar mereka.” (HR. Muslim)

Keterangan
Sepuluh tanda-tanda kiamat yang disebutkan Rasulullah SAW dalam Hadis ini
adalah tanda-tanda kiamat besar yang akan terjadi ketika hampir tibanya hari
kiamat. Sepuluh tanda itu ialah:
1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit seperti selesma di
kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan orang kafir.
2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji keimanan, sehingga
banyak orang yang akan tertipu dengan seruandan dakyahnya.
3. Binatang besar yang keluar dekat bukit Sofa di Makkah yang akan bercakap,
manusia sudah tidak mahu lagi beriman kepada Allah SWT.
4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka waktu itu Allah SWT tidak
lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat dari orang yang
berdosa.
5. Turunnya Nabi Isa A.S. ke permukaan bumi ini. Beliau akan membantu
pemerintahan Imam Mahadi yang sedang berkuasa pada waktu tersebut dan
Baginda akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh orang-orang Nasrani dan
beliau juga yang akan membunuh Dajjal.
6. Keluarn ya bangsa YaJuj dan Ma’juj yang akan membuat kerosakan di
permukaan bumi ini, iaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding yang
dibina dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Iskandar Zulkarnain
bersama pembantu-pembantunya pada zaman dahulu.
7. Gempa bumi di Timur .
8. Gempa bumi di Barat.
9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.
10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu
akan bermula dari negera Yarnan.
Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau
mengatakan: “Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari kumpulan
Hadis-Hadis Rasulullah SAW keluarnya Dajjal adalah yang mendahului segala
tanda-tanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku di
permukaan bumi ini. Keadaan itu akan diakhiri dengan kematian Nabi Isa A.S.
(setelah beliau turun dati langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat
tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda kiamat yang besar yang akan
merosakkan sistem alam cakrawala, kejadian ini akan diakhiri dengan terjadinya
peristiwa kiamat yang dasyat itu. Berkemungkinan keluarnya binatang yang
disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari
tempat tenggelamnya. “

INTISARI
Setelah kita membaca hadis-hadis Rasulullah SAW yang menggambarkan kepada
kita peristiwa peristiwa akhir zaman, dapatlah kita mengambil beberapa
kesimpulan, iaitu:

(1) Hendaklah kita sentiasa bermuhasabah (membuat perhitungan diri) dan


membuat penelitian terhadap diri kita masing-masing untuk meningkatkan amalan
yang sudah ada dan menjauhkan segala perkara-perkara yang tidak baik dan
mungkar. Kita hendaklah menjauhkan diri dari golongan sesat yang sifat-sifatnya
telah diterangkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadis-hadis yang telah kita
sebutkan.

(2) Hendaklah kita berpegang teguh kepada aqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah,
aqidah yang telah menjadi pegangan para sahabat, tabien dan para ulamak, baik
salaf mahupun khalaf yang datang silih berganti dari zaman ke zaman karena
golongan ini sahaja yang akan terselamat dan akan dapat memasuki syurga.
Golongan yang lain dari mereka akan menjadi penghuni Neraka.
(3) Hendaklah kita berusaha mencari ilmu pengetahuan agama, terutama ilmu-ilmu
yang diistilahkan oleh para ulamak sebagai ” Ilmu Fardhu Ain ” kemudian diikuti
dengan ” Ilmu Fardhu Kifayah “. Setiap hari, kita sediakan waktu khusus untuk
belajar ilmu-ilmu syariat, terutama dari ulamak-ulamak yang soleh yang mewarisi
tugas-tugas para Ambiya’ A.S.

Cari dan tuntutlah ilmu sebelum diangkat (dihilangkan) oleh Allah SWT dari
permukaan bumi.

(4) Hendaklah kita berusaha membersihkan hati dari sifat-sifat kotor dan sentiasa
bermujahadah untuk menghilangkan sifat-sifat tercela seperti “hubbu Dunia”
(cinta kepada dunia) dan “takut mati” yang menjadi sebab segala kelemahan kaum
Muslimin dan sebab kemenangan musuh terhadap kita. Untuk tujuan ini kita
hendaklah mempelajari dan mendalami Ilmu Akhlak ( Ilmu Tasauf ) serta
menghayatinya di dalam kehidupan kita.

(5) Hendaklah kita berhati-hati di dalam mencari nafkah kehidupan supaya kita
terhindar dari sumber-sumber yang tidak diredhai oleh Allah SWT. Hendaklah kita
menjauhkan diri dari harta-harta yang haram dan jangan melakukan kezaliman
apa-apa pun terhadap hak milik orang lain karena tubuh yang tumbuh dari
makanan yang haram pasti akan dibakar dengan api neraka.

(6) Hendaklah kita mengambil berat tentang permasalahan pendidikan keluarga,


anak, isteri dan keluarga kita. Dan hendaklah kita memberikan waktu khusus untuk
mentarbiah (mendidik) mereka dan berusaha supaya mereka dapat mengikuti
ajaran yang telah diberikan Rasulullah SAW. Jika kita tidak melakukan demikian,
besar kemungkinan kita akan menjadi terjerumus pada bila-bila masa sahaja ke
dalam jurang kemaksiatan, iaitu apabila kita terpaksa menuruti kemahuan mereka
yang sentiasa berlawanan dengan kehendak agama.

(7) Hendaklah kita memberikan waktu yang cukup setiap hari untuk membaca Al-
Quran Al-Karim. Bacalah Al-Quran sebelum diangkat dari permukaan bumi.
Hendaklah kita membacanya dengan baik, serta berusaha memahami
kandungannya. Ia adalah teman hidup kita di malam yang sunyi dan wirid kita
ketika manusia sedang sibuk dengan berbagai urusan di waktu petang dan di waktu
orang lain sedang nyenyak tidur di tengah malam.

(8) Hendaklah kita memberikan sebagian dari rezeki kurniaan Allah SWT kepada
kita untuk diberikan kepada keluarga kita yang memerlukannya dan kepada orang
yang kurang berkemampuan, karena sedekah itu adalah sebahagian dari bekal kita
menjalani negeri akhirat yang sangat jauh dan sangat susah. Semoga dengan apa
yang telah kita korbankan itu akan menjadi hitungan dalam suratan kebaikan di
akhirat kelak.

(9) Hendaklah kita memahami Islam ini dengan bentuknya yang “Syumul” yang
melengkapi seluruh aspek kehidupan. Dengan itu kita hendaklah mengikuti dan
melaksanakan ajaran Islam di dalam semua lapangan kehidupan. Islam ketika
berada di masjid, Islam ketika berada di tengah masyarakat, Islam ketika
bernegara dan Islam di dalam semua lapangan kehidupan.

(10) Yang terakhir, hendaklah kita hidup untuk agama yang kita cintai ini. Kita
menjadikan Islam sebagai pilihan dan berjuang untuk menyebarkannya. Kita
hendaklah memberi pengorbanan sewajamya untuk Islam dipenuh usaha· dan gigih
memperjuangkannya. Kita hendaklah juga berhati-hati terhadap apa yang
direncanakan oleh musuh-musuh Islam, apakah dari golongan Yahudi atau pun dari
golongan Nasrani dan dari lain-lain golongan. Dengan demikian kita akan dapat
memelihara diri dari terjerat dengan perangkap yang dipasang oleh musuh untuk
menghancurkan Islam dan umat Islam.

Inilah sepuluh intisari yang dapat saya tuliskan di sini yang merupakan sebagian
dari mutiara-mutiara yang terkandung di dalam hadis-hadis yang telah saya
paparkan. Mudah-mudahan kita mendapat keberkatan dariNya dan semoga Allah
SWT sentiasa melimpahkan kerahmatan kepada kita semua, RahmatNya dan
KeampunanNya adalah sebagai penghapus dosa dan kesalahan yang telah kita
lakukan.

Anda mungkin juga menyukai