PASAL I.01
URAIAN UMUM
1. Spesifikasi Teknis sedang bentuk bangunan yang dimaksud harus sesuai dengan gambar
yang telah ditetapkan dengan Syarat - syarat Teknis sebagaimana tercantum dalam pasal -
pasal di bawah ini.
2. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa adalah Pembangunan Gedung :
Pengadaan Menara Anten Jaringan Internet
Lokasi : Kabupten Buton Tengah
3. Pekerjaan Persiapan
Persiapan lapangan, penentuan titik referensi, pengadaan air kerja, barak direksi keet
(sewa), pembuatan papan nama proyek, andang steger werk sampai dengan pekerjaan
administrasi, pembersihan lapangan, pengamanan dan mobilisasi pekerjaan.
4. Pemberian pekerjaan meliputi :
Mendatangkan, pengolahan, pengangkutan semua bahan, pengerahan tenaga kerja,
pengadaan semua alat-alat bantu dan sebagainya. Yang pada umumnya langsung atau tidak
langsung termasuk di dalam usaha penyelesaian dengan baik dan menyerahkan pekerjaan
dengan sempurna dan lengkap.
Juga di sini dimaksudkan pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan yang walaupun
tidak disebutkan didalam bestek tetapi masih berada didalam lingkungan pekerjaan haruslah
dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.
5. Persyaratan Teknis Umum ini meliputi persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk
pekerjaan Pengadaan Menara Anten Jaringan Internet Tahun Anggaran 2018. Lokasi
Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pekerjaan ini terdiri dari:
a. PEKERJAAN PENDAHULUAN.
b. PEKERJAAN TANAH.
c. PEKERJAAN STRUKTUR
d. PEKERJAAN PEMASANGAN TOWER DAN RADIO.
e. PEKERJAAN PEMASANGAN DAN INSTALLASI JARINGAN
Secara rinci adalah sebagai berikut:
Pekerjaan persiapan, Pengukuran Dan Pemasangan Patok, Papan Nama Proyek,
administrasi
Pekerjaan tanah meliputi : Galian Batu, Pengurugan pasir urug
Pekerjaan pondasi struktur : Pemasangan batu kosong, pemasangan pondasi, beton
siklop
Pekerjaan Tower : Pas. mini Tower, pas. penangkal petir, pas. Solar cel
Pekerjaan Pemasangan dan installasi jaringan
SPESIFIKASI TEKNIS.
1). Pekerjaan persiapan : direksi keet, barak pekerja, air kerja, kelengkapan direksi keet,
pengukuran,pemasangan patok, pemasangan papan nama
proyek, dan administrasi dan dokumentasi proyek.
2). Pekerjaan Galian Batu : Pekerjaan Galian pondasi utama 140cm x 140cm x 35cm
Pekerjaan galian pondasi suspender 100cm x 50 cm x 35 cm
3). Pekerjaan Pengurugan : Pondasi utama 140cm x 140cm x 5cm pasir urug lokal
Pondasi utama 100cm x 50cm x 5cm pasir urug lokal
4). Pekerjaan Pemasangan : Batu Kosong untuk pondasi utama 140cmx140cmx30cm
Batu Kosong Batu Kosong untuk pondasi utama 100cmx50cmx30cm
12). Pemasangan perlengkapan : Bahan dan kelengkapan pada Pemasangan jaringan Client dan
jaringan Client kelengkapannya Antara LAIN :
- Anten Tower Monopole 15 Meter : Pipa Welded 2
inch, 1.5 inch, Baseplate 12mm x 400 x 400 Join
flange 10 mm, Jarak pijakan kaki dari samping kiri ke
kanan 30cm Cakar ayam dan angkur 100 x 100 x 150,
Finishing Hot Dip Galvanize
- Router CISCO RV082-EU VPN Router 2 port WAN
32 port RJ45, load balancing + cabeling
3. Kecuali disebut di atas secara khusus dalam dokumen-dokumen, lingkup pekerjaan ini adalah
sebagai berikut:
a. Pengadaan tenaga kerja
b. Pengadaan bahan/ material
c. Pengadaan peralatan dan alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan
d. Koordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom)/ Tim teknis/ Konsultan
Pengawas yang berhubungan dengan pekerjaan pada bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan
e. Penjagaan kebersihan, kerapian, dan keamanan area kerja, pengaturan lalu lintas
f. Pembuatan as built drawing (gambar terlaksana)
g. Persyaratan Teknis Umum ini menjadi satu kesatuan dengan persyaratan Teknis
Pelaksanaan pekerjaan dan secara bersama-sama merupakan persyaratan segi teknis bagi
seluruh pekerjaan sebagaimana tertulis dalam dokumen-dokumen berikut ini:
Gambar-gambar penunjukan pelaksanaan
Persyaratan teknis umum/ pelaksanaan pekerjaan/ bahan
Rincian volume pekerjaan/ rincian penawaran
Dokumen-dokumen pelaksanaan yang lain
Bilamana ada bagian dari persyaratan Teknis Umum yang tidak dapat diterapkan pada
bagian pekerjaan, maka bagian dari persyaratan Teknis Umum tersebut dengan
sendirinya dianggap tidak berlaku.
Bilamana ada bagian dari persyaratan Teknis Umum yang belum tercantum di gambar
maupun syarat teknis atau sebaliknya pada bagian pekerjaan ini, maka bagian dari
persyaratan Teknis Umum tersebut dengan sendirinya saling melengkapi.
Referensi
1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-
persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), Standar
Nasional Indonesia (SNI) dan peraturan-peraturan Nasional maupun Peraturan-peraturan
setempat lainnya yang berlaku atau jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain:
Standar Normalisasi Indonesia SNI 03-1750-1990
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971;NI-2
Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia 1974
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)1987
SPLN
Pedoman perencanaan untuk struktur beton bertulang biasa dan struktur tembok
bertulang untuk gedung 1983
Pedoman beton 1989 (SKBI-1.4.53.1988)
Tata cara perhitungan Struktur beton untuk bangunan gedung (SK SNI T-15-
1991-03)
Peraturan perencanaan tahan gempa Indonesia untuk gedung 1983
Peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3(1970)
Persyataran umum bahan bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
PPI =Pedoman Perpipaan Indonesia
Peraturan-peraturan umum untuk pemeriksaan bahan bangunan Indonesia
(PUBB) 1956
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh jawatan keselamatan kerja
Peraturan semen Portland Indonesia NI -8 (1972)
Mutu dan cara uji sement porlant (SII 0013-81)
Agregat halus (SII 0404-80)
Agregat kasar(SII 0079-79/0087-75/0075-75)
Baja tulangan beton (SII 0136-84)
Air (AVGNOR P18-303 dan NZS-3121/1974)
Jaringan kawat baja las untuk tulangan beton (SII 0784-83)
Cat; NI-4
Standard Nasional Indonesia 03-6197-2000
Petunjuk dari pabrik produk/ pembuat peralatan
Peraturan pembangunan Pemerintah Daerah setempat
Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan Pengguna Jasa/ Konsultan Pengawas/ Tim Teknis.
Dan lain sebagainya yang dianggap berhubungan dengan bagian-bagian pekerja
2. Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknis umum/ khususnya
maupun salah satu dari ketentuan yang di sebutkan dalam pasal 01 Ayat 2 point a dan b
di atas, maka bagian pekerjaan tersebut penyedia jasa harus mengajukan salah satu dari
persyaratan-persyaratan berikut ini:
a. Standar/ normal/ kode/ pedoman yang bisa diterapkan pada bagian pekerjaan
bersangkutan yang diterbitkan oleh instansi/ institusi/ Asosiasi profesi/ Asosiasi
produsen/ lembaga pengujian atau badan-badan lain yang berwenang/
berkepentingan atau badan-badan yang bersifat internasional ataupun nasional
dari negara lain, sejauh bahwa atau hal tersebut diperoleh persetujuan dari
PPKom/ Tim Teknik/ Konsultan Pengawas.
b. Brosur teknik dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari lembaga penguji
yang diakui secara nasional/ internasional.
PASAL I. 02.
TEMPAT PROYEK
Pekerjaan ini dilaksanakan/ dilakukan di Kabupaten Buton Tengah Provinsi Sulawesi
tenggara
PASAL I.03.
PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1. Direksi Keet
1. Bangunan sementara
Sebelum penyedia jasa memulai pelaksanaan pekerjaan ini diharuskan menyediakan
dan mendirikan Direksi Keet berupa bangunan sementara yang terdiri 1 (satu) lantai
4x10m2.
4. Bouwplank
a. Pemasangan bouwplank
- Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran pemasangan
bouwplank/ pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian, dan
Bench Mark diberikan Pihak Pejabat Pembuat Komitmen/ Tim Teknis/
Konsultan Pengawas secara tertulis, serta bertanggung jawab atas ketinggian,
posisi, dimensi serta kelurusan bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan,
tenaga kerja yang diperlukan.
- Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam
hal keadaan tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab
kontraktor serta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-akibatnya,
kecuali bila kesalahan tersebut disebabkan referensi tertulis dari Pihak Pejabat
Pembuat Komitmen/ Tim Teknis/ Konsultan Pengawas.
- Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Pihak Pejabat Pembuat Komitmen/
Tim Teknis/ Konsultan Pengawas atau wakilnya tidak menyebabkan tanggung
jawab kontraktor menjadi berkurang. Kontraktor wajib melindungi semua bench
mark, dan lain-lain atas seluruh referensi yang perlu pada pengukuran pekerjaan
ini.
b. Bahan dan Pelaksanaan
- Tiang bouwplank menggunakan kayu kruing ukuran 5/7 dipasang setiap jarak
2,00 m’, sedangkan papan bouwplank ukuran 2/20 dari kayu meranti diketam
halus dan lurus bagian atasnya dan dipasang dasar (waterpass).
- Pemasangan bouwplank harus sekeliling bangunan dengan jarak 2,00 m dari
atas tepi bangunan dengan patok-patok yang kuat, bouwplank tidak boleh
dilepas/ dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya sehingga dapat
dimanfaatkan sampai pekerjaan mencapai tahapan trasraam tembok bawah.
PASAL I.04.
PEKERJAAN TANAH
4.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk di dalam kegiatan ini adalah galian pondasi, Penggalian Termasuk minimal
seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Pekerjaan Galian pondasi utama 140cm x 140cm x 35cm
b. Pekerjaan galian pondasi suspender 100cm x 50 cm x 35 cm.
e. Bahan Pengisi
1. Bahan pengisi harus cukup baik, dan adalah bahan yang telah disetujui oleh Pengawas
Lapangan yang diambil dari daerah lapangan atau bahan yang telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah diluar Lapangan pekerjaan, dan merupakan
bahan yang kaya akan tanah berbatu kerikil (granular soil).
2. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis, barang-barang bekas/
sampah-sampah, dan batu-batu yang besarnya lebih dari 5 cm.
6.3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis tanah keras
(sesuai gambar).
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka perlu
konsultasi dengan Perencana dan Konsultan Pengawas untuk mendapatkan pengarahan
lebih lanjut.
c. Lebar penggalian dibagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10 cm.
d. Lebar penggalian disebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan pengarahan
"Hindarkan Kelongsoran".
e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stamper hingga mencapai kepadatan 90%
Standard Proctor.
f. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah yang baik
sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu dalam tersebut harus
ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan hingga kepadatan 95% atas beban
Kontraktor pelaksana.
PASAL I.06.
PEKERJAAN PONDASI SUSPENDER TARIK
6.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta pelaksanaan
pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah
disediakan untuk proyek ini.
6.3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis tanah keras
(sesuai gambar).
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka perlu
konsultasi dengan Perencana dan Konsultan Pengawas untuk mendapatkan pengarahan
lebih lanjut.
c. Lebar penggalian dibagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10 cm.
d. Lebar penggalian disebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan pengarahan
"Hindarkan Kelongsoran".
e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stamper hingga mencapai kepadatan 90%
Standard Proctor.
f. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah yang baik
sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu dalam tersebut harus
ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan hingga kepadatan 95% atas beban
Kontraktor pelaksana.
PASAL I.07.
PEKERJAAN SUB STRUCTURE (PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH)
PASAL I.08.
PEKERJAAN BETON STRUKTUR
a. Pengiriman dan penyimpanan bahan pada umumnya harus sesuai dengan jadwal
pelaksanaan.
b. Penyimpanan Semen.
1. Semen harus didatangkan dan disimpan dalam kantung/ zak yang utuh. Berat semen
harus sama dengan yang tercantum dalam zak.
2. Semen harus disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengarus cuaca,
berventilasi cukup dan lantai yang bebas dari tanah.
3. Semen harus dalam keadaan belum mulai mengeras jika ada bagian yang mulai
mengeras, bagian tersebut harus dapat ditekan hancur oleh tangan bebas (tanpa alat)
dan jumlah bagian yang mulai mengeras ini tidak lebih dari 5% berat semen.
4. Pada bagian semen yang mengeras tersebut harus dicampurkan semen dalam jumlah
yang sama dengan syarat bahwa kualitas beton yang dihasilkan harus sesuai dengan
yang diminta perencana.
c. Penyimpanan Besi Beton
1. Besi beton disimpan dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu sehingga bebas
dari tanah (minimal 20 cm).
2. Beton harus disimpan bebas dari lumpur, minyak atau zat asing lainnya.
d. Agregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan lain
jenisnya/ gradasinya dan diatas lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.
d. Toleransi Besi :
Diameter Ø, ukuran sisi (atau jarak antara Variasi dalam berat Toleransi
dua permukaan yang berlawanan) yang diperbolehkan diameter Ø
Dibawah 10 mm ±7% ± 0,4 mm
10 mm sampai 16 mm (tapi tidak termasuk Ø ±5% ± 0,4 mm
16 mm)
16 mm sampai 28 mm ±5% ± 0,5 mm
29 mm dan 32 mm ±4% -
PASAL I.09.
PEKERJAAN PEMASANGAN TOWER DAN RADIO
a. Pengiriman dan penyimpanan bahan pada umumnya harus sesuai dengan jadwal
pelaksanaan.
b. Penyimpanan Anten
1. Anten disimpan dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu sehingga bebas dari
tanah (minimal 20 cm).
2. Anten harus disimpan bebas dari lumpur, minyak atau zat asing lainnya.
c. Agregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah dari satu dan lain
jenisnya/ gradasinya dan diatas lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.
b. Gedung A
c. Gedung B
PASAL I.24.
PEKERJAAN LAIN - LAIN
1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan
ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi.
2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh Kontraktor
Pelaksana.
3. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan gambar detail maka segera
dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri.
4. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi itu mutlak
dibutuhkan, maka hal tersebut harus dikerjakan/ dilaksanakan.
5. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam Pasal-Pasal RKS ini akan
dijelaskan dalam Aanwijzing.