Anda di halaman 1dari 3

Biografi Louis Vuitton

Louis Vuitton adalah nama dari pemilik merek ini. Ia mendirikan perusahaan nya ini di Jura,
Perancis. Kemudian pada tahun 1835, ia pindah ke Paris. Ia menempuh arak dari kampung
halamannya ke Paris sejauh lebih dari 400 kilometer dengan berjalan kaki. Ia juga bekerja
serabutan demi mendapatkan ongkos perjalanannya. Setelah sampai disana, ia pun memulai
karir sebagai perajin koper bagi orang-orang kaya. Pria ini memiliki reputasi bagus sebagai
perajin koper handal dan membuat Napoleon III menunjuk ia untuk membuatkan koper bagi
istriya, Permaisuri Eugénie de Montijo. Berbekal pengalaman bekerja bagi keluarga istana, ia
kemudian memutuskan untuk mendesain dan membuat kopernya sendiri yang merupakan
awal mula dari terbentuknya Louis Vuitton Co.
Louis Vuitton (lahir 4 Agustus 1821 – meninggal 27 Februari 1892 pada umur 70 tahun)
adalah seorang perancang Perancis yang paling terkenal dengan barang-barang berbahan kulit
yang dijualnya. Barang-barang tersebut dijual dengan merek yang sama dengan namanya,
‘Louis Vuitton’.
Vuitton mulai memproduksi bagasi di Paris pada 1854, dan perusahaannya menjadi pembuat
barang-barang mewah yang terkenal.
Vuitton meninggal pada 27 Februari 1892, tetapi tas Vuitton dan leathergoods (produk kulit)
buatan perusahaannya masih adalah tanda kebesaran di seluruh dunia. Sayangnya, tas Vuitton
sering dipalsukan karena banyak orang yang menginginkannya. (WIKI)
Sejarah Louis Vuitton
Louis Vuitton (lahir 4 Agustus 1821 – meninggal 27 Februari 1892 pada umur 70 tahun)
adalah seorang perancang Perancis yang paling terkenal dengan barang-barang
berbahan kulit yang dijualnya. Barang-barang tersebut dijual dengan merek yang sama
dengan namanya, 'Louis Vuitton'.

Louis Vuitton, pendiri brand Louis Vuitton seorang pria yang lahir pada 4 Agustus 1821
di Anchay, tempat tinggal para pekerja kelas bawah di Perancis Timur. Ayahnya, Xavier
Vuitton adalah seorang petanid an ibunya Coronne Gaillard adalah seorang tukang
giling. Ayah Louis juga merupakan seorang tukang kayu dan Louis terbiasa
menggunakan perkakas milik ayahnya sejak kecil. Ibu Louis Vuitton, meninggal ketika ia
berusia 10 tahun. Diketahui selanjutnya, Xavier, ayah Louis menikah lagi.

Ketika berusia 14 tahun, Louis Vuitton muda meninggalkan rumah karena lelah dengan
kehidupan pedesaan dan juga lelah dengan sikap ibu tirinya yang terlalu keras. Dia
mencoba peruntungannya dengan nekat pergi ke Paris yang berjarak 292 mil atau
sekitar 470km dengan hanya berjalan kaki dan menghabiskan waktu 2 tahun.
Disepanjang perjalanan, Louis Vuitton sesekali berhenti dan bekerja serabutan untuk
menopang kehidupannya, mengingat dia tidak memiliki apa-apa. Pada tahun 1837
setibanya di Paris, dia memulai berkarir sebagai pekerja magang di bengkel pengepakan
kotak dan koper ternama di kota itu. Pada jaman dulu, orang-orang kaya seringkali
bepergian untuk berlibur dan menggunakan jasa pengepakan untuk barang-barang
pribadi mereka yang akan dibawa untuk berlibur. Nah, profesi inilah yang ditekuni oleh
Louis Vuitton yang dikenal dengan sebutan "Layetier-Emballeur-Malletier" dimana dia
menangani dan mengepak barang-barang itu ke dalam kotak/koper. Profesi ini dianggap
profesi yang terkenal karena dia berhubungan langsung dengan orang-orang kaya atau
bangsawan dan dia menjadi salah satu orang yang ternama di bidang ini.

Nasib baik berpihak pada Louis Vuitton, pada tahun 1853 ia ditunjuk sebagai pengepak
box pribadi Ratu Perancis Eugiene de Montijo, istri dari Napoleon Bonaparte. Louis
Vuitton diminta oleh Ratu untuk membuatkan kotak pakaian yang indah untuk dibawa
dari Istana Tuileres, Chateu de Saint-Cloud hingga ke berbagai resort di tepi laut. Posisi
Louis Vuitton sebagai pembuat dan pengepak kotak pakaian pribadi milik Ratu
memberinya jalan untuk memiliki klien-klien yang lebih elit dan kaya.
Tahun 1854 Vuitton menikah dengan Emelie Pariaux lalu membuka bengkel packing nya
sendiri di kota Paris, dia mendirikan perusahaan pembuat koper yang kemudian menjadi
sebuah dinasti tas dan koper paling laris di dunia. Karya besar Louis Vuitton tercipta
ketika 1858 dia memperkenalkan koper datar dengan tepian besi dan kayu. Koper itu
tidak dilapisi kulit, melainkan kanvas Trianon abu-abu yang kuat dan kedap air. Koper
orisinal pertama itu langsung terkenal dan ditiru.

Louis Vuitton selalu menggembangkan idenya untuk menciptakan produk-produk yang


mewah. Karena itulah menjadi nilai jual suatu merek. Untuk menghindari peniruan,
George Vuitton merupakan putra dari Louis Vuitton membayangkan sebuah image yang
tidak bisa terpisah dari sebuah merek Louis Vuitton. Di tahun 1896, dia menggambar
bulatan berisi bunga kelopak empat warna negatif. Kemudian bintang bersudut empat
warna positif dan negatif. Untuk menghormati sang ayah George menambahkan inisial
LV diantara bulatan bunga dan bintang tadi. Lahirlah sebuah komposisi yang kemudian
disebut monogram dan menjadi ikon Louis Vuitton.

Monogram tersebut kemudian mengilhami berbagai merek ternama di dunia dengan


memakai logo sebagai motif dekoratif dan sebagai penanda identitas pada produk
mereka. Tahun 1997 monogram berubah muda dan baru. Dimulai dengan memoles
monogram klasik paduan ekru dan kopi menjadi monogram vernis dalam warna pastel
berkilau. Langkah ini sebagai salah satu bentuk inovasi dari Louis Vuitton untuk menjaga
citranya sebagai produk yang bergengsi dibenak customernya.

Dalam sejarah berdirinya Louis Vuitton ini hingga sekarang tidak pernah mengadakan
sale atau obral. Ini menguatkan Louis Vuitton sebagai wujud citra investasi dan
kemewahan. Perinsip mereka kemewahan bukan untuk di obral. Citra inilah yang
membuat Louis Vuitton tidak pernah turun pamor dalam dunia fashion.

Anda mungkin juga menyukai