Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM III

JUDUL : INDIKATOR ALAMI


TUJUAN : Siswa dapat membuat larutan indikator alami yang terbuat dari tumbuhan dan
mengamati perubahan warna indikator dalam larutan asam basa.

A. Dasar Teori
Selama ini indikator asam basa banyak menggunakan zat kimia atau lakmus. Namun bagi
yang tidak memiliki bahan tersebut tentunya akan kesulitan dalam prosedur pengamatan
larutan asam basa. Selain itu, zat kimia atau lakmus, harganya cukup mahal.

Indikator adalah zat-zat yang menunjukan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan
netral. cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, dan netral dapat menggunakan kertas
lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Berikut adalah beberapa cara menguji
sifat larutan.
1. Identifikasi dengan kertas lakmus. Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan
basa, dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu
lakmus merah dan lakmus biru.
2. Identifikasi larutan asam, basa dan netral menggunakan indikator alami berbagai
bunga warna atau tumbuhan, seperti, daun mahkota bunga,seperti kunyit,kulit
manggis, dan kubis ungu dapat di gunakan sebagai indikator asam basa. Ekstral atau
sari dari bahan bahan ini dapat meninjukan warna yang berbeda dalam larutan asam
basa. Sebagai contoh, kunyit manggis di tumbuk sampai halus dan campur dengan
sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral).
3. Identifikasi larutan asam, basa, dan netral menggunakan indikator bantuan yang
lazim di gunakan di laboratorium adalah kertas lakmus merah-biru, fenolftalein (PP),
bromtimol biru (BTB), metil merah (MM), dan metil jingga (MJ).
B. Alat dan Bahan
1. Alat
 Pelat Tetes
 Pipet Tetes
 Alat Penumbuk.

2. Bahan
 Daun Pandan
 Bunga Sepatu
 Daun Pacar
 Bunga Mawar
 Kunyit
 Wortel
 Daun Pepaya
 Ubi Ungu
 Kol Ungu
 Seledri
 Larutan NaCl
 Larutan NaOH
 CH3COOH

C. Prosedur Kerja
1. Tumbuk bahan alami (daun pandan) hingga keluar airnya, dan tambahkan air secukupnya
2. Ambil air daun pandan menggunakan pipet tetes
3. Dimasukan dalam pelat tetes, sebanyak 4 lubang.
4. Teteskan ± 2tetes larutan NaOH, CH3COOH, NaCl, dan air kedalam pelat tetes yang
berisi ekstrak daun pandan, aduk rata
5. Amati perubahan warna yang terjadi
6. Ulangi prosedur 1 sampai 5 menggunakan bahan alami yang berbeda.
D. Data Pengamatan
Pengamatan pada praktikum ini, meliputi :

Bahan Warna Perubahan warna


asli
air NaoH CH3 CooH Nacl
B sepatu Merah Merah Hijau Orange Merah

D pacar Hijou tua Merah Kuning Kuning Hijau


muda
B mawar Ungu Pink Kuning Merah Coklat

Kunyit Kuning Kuning tua Merah Kuning Kuning


muda tua
Wortel Orange Orange Kuning Orange Orange

Pandan Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau


kekuningan
D pepaya Hijau hijau hijau Hijau Hijau
kekuningan

Pembahasan
Perubahan yang terjadi pada daun pandan ketika di tetesi dengan air tidak menunjukan
perubahan warna karena air bersifat basa, dan ketika air daun pandan di tetesi didengan zat NaoH
menunjukan warna hijau,itu juga terjadi ketika ditetesi dengan zat Nacl semuanya menunjukan
warna asli dari daun pandan. Tapi ketika di campur/ ditetesi dengan larutan asam asetat
(CH3CooH) terjadi reaksi pada air daun pandan, setelah diaduk lama-kelamaan warnanya
berubah menjadi hijau kekuning-kuningan. Jadi daun pandan tidak bisa untuk dijadikan indikator
asam/basa alami menurut bahan yang terlah kami coba adalah bungga sepatu, daun pacar, kunyit,
dan bungga mawar. sementara yang tidak bisa dijadikan indikator adalah daun pandan,daun
pepaya dan wortel.
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam kegiatan praktikum pembuatan indikator alami dapat disimpulkan bahwa untuk
menggetahui indikator asam/basa alami yang terdapat pada, bungga sepatu, daun pacar, bungga
mawar, kunyit, wortel, daun pandan, dan daun pepaya dapat di tetesi dengan larutan NaoH,Nacl,
dan asam asetat (CH3CooH). sehingga dapat menentukan asam atau basa.

.
4.1 Saran
Sebelum praktikum sebaiknya alat dan bahan telah disediakan.
DAFTAR PUSTAKA

Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta
Haryadi, W. 1990. Kimia analitik edisi ke 5. PT. Gramedia : Jakarta.
Kopkar, S.M. 1984. Konsep Dasar Kimia Analitik. Bandung.
Respati. 1992. Dasar-dasar Ilmu Kimia. PT Rineka Cipta : Jakarta
Petruccci, H. Ralph.1987. Kimia Dasar Jilid 2. Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai