Anda di halaman 1dari 2

Rempah-rempah merupakan hasil kekayaan alam yang ada dan banyak

dijumpai di Indonesia. Rempah-rempah biasanya digunakan untuk bahan


penyedap masakan dan banyak juga yang menjadikan serta menggunakan
rempah-rempah sebagai bahan baku pembuatan obat dan jamu. Banyak manfaat
yang dapat diambil dari rempah-rempah untuk berbagai keperluan, misalnya
untuk keperluan industry yang menggunakan rempah sebagai bahan baku
pembuatan jamu, farmasi yang menggunakan bumbu dan rempah sebagai
bahan tambahan yang alami untuk pembuatan obat, dan pada rumah tangga
yang paling banyak menggunakan rempah sebagai bahan penyedap masakan
(oneparmo, 2011).
Herbal dan rempah-rempah juga dapat mempunyai sifat antimikrobia.
Minyak atsirinya dapat digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan mikrobia di
dalam makanan dan dapat digunakan sebagai pendekatan alternatif bahan
tambahan makanan. Beberapa minyak atsiri dari rempah-rempah (secara
individu maupun kombinasi) mempunyai aktivitas yang tinggi untuk menghambat
pertumbuhan bakteri patogen dan pembusuk (Rafindan dan pillai, 2004).
Pada umumnya rempah diperoleh dari berbagi tumbuhan seperti akar,
umbi, kulit batang, biji, daging, buah, dan kuncup bunga. Rempah bersifat sangat
aromatic, karena kandungan minyak atsirinya yang cukup tinggi sebagai
komponen cita rasa yang spesifik (Kadir, 2013). Rempah yang tergolong
kedalam umbi akar adalah jahe, kencur, kunyit, kunci, lengkuas, temu ireng,
temu lawak dan lain-lain. Rempah yang berasal dari buah dan biji adalah adas,
asam, cabai, pala, kemiri, ketumbar, jinten, kapulaga, lada, selasih, dan vanili.
Rempah yang berasal dari bunga adalah cengkeh, pekak, dan telang. Rempah
yang berasal dari kulit batang adalah kayu manis, sedangkan rempah yang
berasal dari daun adalah daun jeruk purut, daun kemangi, peterseli, daun salam,
dan seledri, dan rempah yang berasal dari umbi lapis adalah bawang merah,
bawang putih, dan bawang Bombay (melda F, 2014).
Fungsi bumbu dan rempah dalam pengolahan makanan, antara lain sebagai
berikut:
- Memberi rasa, aroma dan warna pada makanan.
- Meningkatkan selera makan, karena pencampuran yang harmonis antara
rasa asli dari bahan dan rasa bumbu akan menghasilkan rasa makanan
yang enak dan lezat.
- Menghasilkan hidangan yang bernilai gizi.
- Membantu merangsang kelenjar pencernaan, karena bumbu yang
ditambahkan pada makanan dapat merangsang usus untuk mencerna
makanan menjadi lebih baik.
- Beberapa bumbu dapat berfungsi sebagai bahan pengawet makanan,
seperti asam, jeruk nipis, gula dan kunyit.
- Memberi rasa hangat.

DAFTAR PUSTAKA
Oneparmo. 2011. Bumbu dan rempah-rempah.
http://oneparmo.wordpress.com/2011/01/30/bumbu-dan-rempah-rempah/.
Diakses 02 februari 2020.

Ravindran, P. N. and Pillai, G. S. 2004..Under-utilized herbs and spices di dalam


Handbook of Herbs and Spices (Peter, K.V, Ed.). Cambridge, , GBR:
Woodhead Publishing, Limited. London.

Melda F. 2014. Ilmu Pangan Dasar Bumbu dan Rempah.


http://meldafakhriana.blogspot.co.id/2014/01/ilmu-pangan-dasar-bumbu-
dan-rempah.html. diakses 02 februari 2020.

Anda mungkin juga menyukai