Anda di halaman 1dari 120

BAB I

PENDAHULUAN

Bahasa Arab banyak dipelajari di Indonesia karena bahasa Arab berkaitan erat
dengan agama Islam yang merupakan agama bagi mayoritas penduduk Indonesia. Di
samping itu bahasa Arab juga banyak digunakan dalam kegiatan ibadah sehari-hari seperti
ibadah salat, dzikir dan berdoa. Bahasa Arab bukan saja sebagai bahasa agama dan bahasa
persatuan umat Islam, tetapi juga sebagai bahasa ilmu pengetahuan.
Secara teoritis kemampuan berbahasa Arab sebagaimana bahasa lainnya terdiri dari
kompetensi dan performansi. Kompetensi berkenaan dengan teori, sedangkan performansi
berkenaan dengan praktek penerapan kompetensi dalam kegiatan bertutur atau
berkomunikasi.
Kedua bidang kegiatan di atas mempunyai hubungan yang erat. Teori bahasa
disusun berdasarkan temuan-temuan praktis melalui pemakaian para penutur bahasa itu. Di
lain pihak para penutur menggunakan bahasa berdasarkan kaidah-kaidah yang disusun
dalam teori. Kompetensi dan permormansi dikembangkan secara simultan, karena
keduanya saling menentukan. Pengembangan ini dilakukan guna mencapai tingkat
konsistensi sebuah teori, juga untuk merumuskan kaidah-kaidah berbahasa yang dapat
dipahami oleh para pembelajar dengan mudah.
Namun demikian para pembelajar bahasa Arab di Indonesia banyak menemukan
kesulitan dalam mempelajari bahasa itu, baik yang bersifat teoritis seperti morfologi
(sharaf), sintaksis (nahwu), maupun yang bersifat praktis berupa keterampilan berbahasa
yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Menurut pengamatan penulis sebagai pengajar mata kuliah sharaf di Program
Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) Bandung, di antara materi perkuliahan yang dianggap sulit oleh para
mahasiswa adalah pemahaman terhadap konsep jamak taksir, terutama dalam
penerapannya. Hal itu disebabkan antara lain karena banyaknya bentuk jamak taksir itu
sendiri, adanya kemiripan beberapa bentuk jamak taksir dengan bentuk-bentuk lain, seperti

mirip dengan fi’il madhi pada bentuk ‫فُ ُع ٌل‬ tanpa harakat seperti ‫ كتب‬, mirip dengan fi’il
modhari’, seperti bentuk ‫أَ ْف ُع ٌل‬ dengan contoh ٌ‫ أَ ْنفُس‬, dan mirip dengan bentuk mashdar,
seperti bentuk ‫فُ ْعالَ ُن‬ .

Buku-buku gramatika bahasa Arab yang membahas jamak taksir sudah banyak, di
antaranya adalah buku yang berjudul “Mulakhkhash Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah”
karya Fuad Ni’mah (1988). Penjelasan tentang jamak taksir yang penulis temukan dalam
buku itu berkisar pada definisi jamak taksir, pembagian jamak taksir kepada jamak qillah
dan jamak katsrah, bentuk-bentuk jamak qillah, bentuk-bentuk jamak katsrah, dan bentuk-
bentuk shighah muntaha al-jumu’, kemudian diakhiri dengan catatan tentang terjadinya
penyimpangan makna jamak qillah dengan jamak katsrah. Buku lain yang penulis temukan
adalah “Jami’u al- Durus al-‘Arabiyyah” karya Al-Ghalayaini (1987). Di dalam buku ini
penulis menemukan paparan tentang jamak taksir sebagai berikut : Definisi jamak taksir,
nama-nama / benda-benda yang biasa dijamakkan dengan jamak taksir, bentuk-bentuk
jamak qillah dengan proses pembentukkannya, bentuk-bentuk jamak katsrah dengan
proses pembentukkannya, bentuk-bentuk shighah muntaha al-jumu’ dengan proses
pembentukkannya. Ibnu Malik pengarang buku Alfiyah (1274), memaparkan penjelasan
tentang jamak taksir berupa bentuk-bentuk jamak taksir yang terdiri dari jamak qillah dan
jamak katsrah, serta proses pembentukannya.
Dari paparan di atas tampak bahwa penjelasan tentang jamak taksir belum
komperhensip, yaitu tidak menyentuh aspek morfologis, sintaksis dan semantis. Oleh
karena itu penulis yakin bahwa jamak taksir dengan studi analisis perilaku morfologis,
sintaksis dan semantis belum ada yang membahas.
BAB II.
BAHASA ARAB DAN KEISTIMEWAANNYA

2.1. Pengerian Bahasa Arab.


Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh orang-orang Arab sebagai alat
komunikasi. Menurut para ahli bahasa, bahasa Arab termasuk dalam rumpun bahasa Semit.
Bahasa Arab sebagai rumpun dari bahasa Semit, dipakai bangsa-bangsa yang tinggal di
sekitar sungai Tigris dan Efrat, dataran Syiria dan Jazirah Arabia (Timur Tengah). Bangsa-
bangsa itu terbagi kepada beberapa suku dan kabilah, dimana yang satu dengan yang
lainnya terpisah, kecuali hubungan mereka sangat lemah. Mereka merupakan satu kesatuan
yang memiliki adat istiadat yang sama, guna menentukan hubungan yang berlaku
didalamnya. Hanya saja kesatuan bahasa yang dibentuk oleh perkembangan yang lemah itu
terpelihara secara baik, berkat adanya pasar Ukaz, yang selain sebagai pertemuan yang
bersifat bisnis juga merupakan pertemuan seni-sastra diantara mereka.
Kedatangan Islam mempercepat proses penyatuan bahasa Arab, disamping juga
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan dan mental bangsa Arab.
Alquran dianggap sebagai contoh bahasa Arab yang paling sempurna, sehingga para
penulis selalu berusaha untuk meniru gaya dan susunannya. Bahkan setelah mereka
mempelajari dengan seksama, ternyata ia mempunyai jangkauan pemikiran yang dalam,
yang membikin mereka harus lebih giat lagi dalam menekuni dan mendalami (al-qur’an).
Hadist nabi yang berdialek quraisy yang menjadi sumber kedua dari ajaran Islam,
merupakan faktor yang penting dalam menyatukan bahasa Arab.
Dengan demikian kedua sumber pokok ajaran Islam itu ditulis dengan bahasa Arab.
Oleh karena tiu bagi siapa saja yang hendak menggali ajaran Islam (dari kedua sumber
tersebut) haruslah mempelajari bahasa Arab (sebagai bahasa kedua) tersebut.
Keduanya (Alqurandan Hadits) adalah peninggalan Nabi Muhammad saw. Yang
menjadi pegangan dan pedoman hidup bagi yang menginginkan kebahagiaan di dunia dan
di akhirat. Nabi bersabda yang artinya sebagai berikut: “Telah Aku tinggalkan kepadamu
dua perkara, yang kamu tidak akan sesat selamanya bila berpegang teguh kepadanya yaitu
Alquran dan Hadits.”
Bahasa Arab sebagai bahasa agama dikenal oleh seluruh ummat Islam, dan
kedudukan agama ini menjamin keberadaannya (bahasa Arab) ditengah-tengah masyarakat,
selama ia masih dipeluknya. Sehingga dengan demikian nampak eratlah kaitan antara
bahasa Arab dengan agama, yang tercermin dalam keberadaan Alquranitu sendiri. Sedang
keberadaan Alqurandan kelestarian hukum-hukumnya dijaga oleh Allah swt.

2.2. FUNGSI BAHASA ARAB


Bahasa Arab tak ubahnya bahasa-bahasa lain di dunia. Ia tumbuh dan berkembang
sesuai kepentingan orang-orang yang menggunakannya. Suatu bahasa hidup atau mati
ditentukan oleh sejauh mana masyarakat memakainya dalam berbagai aspek kehidupan
mereka. Suatu bahasa dikatakan hidup jika masyarakat masih memakainya dalam
kehidupan sehari-hari, dan dikatakan mati bila terjadi sebaliknya.
Fungsi bahasa menurut H.A.K. Halliday dalam bukunya Ekplorations in the Function ol
Language (1973) yang diikuti oleh Tarigan sebagai berikut:
* Fungsi Instrumental. (the instrumen function), melayani pengolahan lingkungan,
menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi; seperti: kamu mencuri, karena itu
kamu dihukum.
* Fungsi regulasi (the regulatory function), bertindak untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa; seperti Kalau kamu mencuri maka kamu pasti
dihukum.
* Fungsi pemberian (the representational function) adalah penggunaan bahasa untuk
membuat pernyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan,
menjelaskan atau melaporkan, dengan kata lain menggambarkan realitas yang
sebenarnya; seperti: Matahari panas, garam asin dan lain-lain.
* Fungsi interaksi (the interaction) bertugas untuk menjamin serta menetapkan
ketahanan dan kelangsungan komunikasi, interaksi sosial. Seperti adat istiadat dan
budaya setempat, tata pergaulan dsb.
* Fungsi perorangan (the personal function) memberi kesempatan kepada seseorang
pembicara untuk mengekpresikan perasaan,emosi, pribadi, serta reaksi-reaksinya
yang mendalam.
* Fungsi heuristik (the heuristic function) melibatkan penggunaan bahasa untuk
memperoleh ilmu pengetahuan, mempelajari seluk beluk lingkungan. Sering kali
fungsi ini disampaikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan
jawaban. Seperti mengapa matahari panas? Mengapa malam gelap?
* Fungsi Imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem atau
gagasan yang bersifat imanjinatif. Seperti mengisahkan cerita-cerita dongeng,
membaca lelucon, atau menulis novel.
Kalau diperhatikan dengan seksama maka ketujuh fungsi bahasa tersebut saling
menunjang satu sama lain, bukan saling membedakan apalagi saling menyingkirkan atau
mematikan. Dengan perkataan lain, kita dapat mengatakan bahwa “semua tuturan
mempunyai fungsi ganda” atau “all utterance are multifunctional.”
Pendapat lain mengatakan bahwa fungsi bahasa sesuai dengan taraf perkembangan
dan kemuajuan peradaban manusia dan dapat dibedakan sebagai berikut:
* Bahasa adalah alat komunikasi antar orang-seorang dan bangsa-bangsa.
* Bahasa adalah alat untuk menyatakan perasaan, harapan, keinginan dan fikirannya.
* Bahasa adalah alat berfikir idea (gagasan) setelah dituangkan dalam kata-kata dan
kalimat-kalimat, yang diucapkan atau dicatat dengan simbul-simbul (tulisan), baru
mempunyai bentuk yang ada wujudnya.
* Bahasa adalah alat untuk meyakinkan orang lain akan adanya informasi, baik secara
lisan maupun tulisan.
* Bahasa juga dapat sebagai lambang agama. Bahasa Ibrani adalah alat agama Yahudi,
bahasa Latin alat agama Katholik roma, bahasa Inggris alat kebanyakan versi
Protestanisme, bahasa Yunani dan bahasa Slavia-gereja menjadi alat gereja-gereja
Kristen timur, bahasa Sansakerta menjadi alat agama Budha, dan bahasa Arab
menjadi alat agama Islam.
* Bahasa merupakan pendukung yang mutlak bagi keseluruhan pengetahuan manusia.
Tidak ada suatu pengetahuan yang dapat disampaikan dengan efisien kecuali lewat
bahasa.
* Bahasa merupakan landasan yang asasi bagi semua kerjasama antara manusia,
sehingga tanpa bahasa peradaban tidaklah mungkin dibina. Selanjutnya dengan
bahasa peradaban dan kebudayaan dapat dipelihara, diperkembangkan, dan
diwariskan kepada generasi mendatang.
* Bahasa dapat menjadi alat pemersatu.
* Bahasa dapat pula menjadi senjata, guna melemahkan atau menghancurkan kekuatan
musuh.
Dari kedua kelompok pembagian fungsi bahasa, nampak bahwa yang kedua lebih
lengkap, yang bukan saja menekankan fungsinya sebagai alat komunikasi, tetapi lebih luas
dari itu semua. Sehingga bahasa mempunyai peranan yang amat penting bagi kehidupan
manusia dimana saja dan kapan saja. Khusus untuk bahasa Arab secara garis besar
peranannya dapat dikelompokkan kepada tiga bagian; yaitu: peranannya dalam agama,
dalam ilmu pengetahuan, dan dalam pergaulan.
BAB III
HAL IHWAL JAMAK TAKSIR
Salah satu bentuk kata yang menjadi kajian ilmu al-sharf adalah kata jamak.

Jamak dalam bahasa Arab ada yang termasuk kategori ‫سالم‬ (selamat dari perubahan

bentuk mufrodnya), dalam hal ini ada dua macam yaitu jamak mudzakkar dan jamak

muannats, ada pula yang termasuk dalam kategori ‫سالم‬ ‫غير‬ (tidak selamat dari perubahan

bentuk mufrodnya, dan disebut dengan ‫تكسير‬ (pecah, berubah dari bentuk mufrodnya). Di

samping itu ada pula yang disebut dengan ‫الجمع‬ ‫اسم‬ , yaitu kata yang mengandung makna

jamak akan tetapi tidak ada bentuk mufrad yang selapal dengannya, yang ada adalah
bentuk mufrad yang tidak selapal. Model yang begini banyak didapat dalam bahasa Arab,

antara lain ialah kata ٌ‫َج يْش‬ ; kata ini memiliki bentuk mufrad yang tidak selapal

dengannya yaitu kata ‫ ; ُج ْن ِد ﱞ‬selain dari itu adalah kata-kata ٌ‫َشعْب‬
‫ي‬ , ٌ‫قَبِ ْيلَة‬ , ‫قَوْ ٌم‬ ,

ٌ‫ َر ْھط‬, ‫َم ْع َش ٌر‬ , dan ٌ‫ثُلﱠة‬ ; semua kata-kata ini memiliki bentuk mufrad yang tidak selapal

dengannya yaitu kata ‫َرجُ ٌل‬ atau ٌ‫اِ ْم َرأَة‬ ; dan contoh lain adalah kata ‫نِ َسا ٌء‬ yang

memiliki bentuk mufrad tidak selapal dengannya yaitu kata ٌ‫ اِ ْم َرأَة‬.


Perubahan bentuk jamak mudzakkar salim tidak sekedar perubahan morfologis,
tetapi sudah masuk di dalamnya perilaku sintaksis, karena penambahan huruf waw dan nun
terkait dengan i’rab rafa, sedangkan penambahan huruf ya dan nun terkait dengan i’rab
nashab dan jarr. Perubahan bentuk jamak muannats salim dan jamak taksir semata-mata
perubahan morfologis.
Perubahan bentuk jamak taksir adakalanya melalui proses penambahan, adakalanya
melalui proses pengurangan, adakalanya melalui proses perubahan bunyi, adakalanya
melalui proses penambahan dan perubahan bunyi, adakalanya melalui proses pengurangan
dan perubahan bunyi, dan adakalanya melalui proses pengurangan, penambahan, dan
perubahan bunyi.
Perubahan bentuk jamak taksir dengan proses penambahan adalah seperti jamak

dari kata ‫ص ْن ٌو‬


ِ menjadi ٌ ‫ص ْن َو‬
‫ان‬ ِ , dengan proses pengurangan seperti jamak dari ٌ ‫خ َمة‬
ْ ُ‫ت‬
menjadi ‫تُ َخ ٌم‬ , dengan proses perubahan bunyi seperti jamak dari kata ‫أَ َس ٌد‬ menjadi
‫اُسُ ٌد‬, dengan proses penambahan dan perubahan bunyi seperti jamak dari kata ‫َرجُ ٌل‬
menjadi ‫ِر َجا ٌل‬ , dengan proses pengurangan dan perubahan bunyi seperti jamak dari kata

‫ َر ُسوْ ٌل‬menjadi ‫ُر ُس  ٌل‬ dan dengan proses pengurangan, penambahan, dan perubahan

bunyi seperti jamak dari kata ‫ُغالَ ٌم‬ menjadi ٌ ‫ ِغ ْل َم‬.


‫ان‬
Jamak taksir itu ada yang mengandung makna qalil (sedikit) yaitu dari tiga sampai
sepuluh, yang disebut dengan jamak qillah. Jamak taksir model begini ada empat bentuk,
yaitu :

. ‫ أذرع‬،‫ أنفس‬: seperti , ‫ اَ ْف ُع ٌل‬.1

. ‫ أثواب‬،‫ أجداد‬: seperti , ‫ اَ ْف َعا ٌل‬.2

. ‫ أطعمة‬،‫ أعمدة‬: seperti , ٌ‫ أَ ْف ِعلَة‬.3


. ‫ فتية‬،‫ صبية‬: seperti , ٌ‫ فِ ْعلَة‬.4
Ada juga jamak taksir yang mengandung makna katsrah (banyak), yaitu dari tiga
sampai tak terhingga, dan disebut dengan jamak katsrah. Jamak taksir model begini ada
enam belas bentuk, yaitu :

‫ عمد‬،‫كتب‬ seperti , ‫ فُ ُع ٌل‬.2 ‫ عور‬،‫ حمر‬: seperti , ‫ فُع ٌل‬.1

‫ حجج‬،‫ قطع‬: seperti , ‫ فِ َع ٌل‬.4 ‫حجج‬،‫ غرف‬: seperti , ‫ فُ َع ٌل‬.3

‫ بررة‬،‫ سحرة‬: seperti , ٌ‫ فَ َعلَة‬.6 ‫ ھداة من ھدية‬: seperti , ٌ‫ فُ َعلَة‬.5

‫ دببة‬،‫ درجة‬: seperti , ٌ‫ فِ َعلَة‬.8 ‫ قتلى‬،‫ مرضى‬: seperti , ‫ فَ ْعلَى‬.7

‫ قوام‬،‫ كتاب‬: seperti , ‫ فُ َعا ٌل‬.10 ‫ سجد‬،‫ ركع‬: seperti , ‫ فُ ﱠع ٌل‬.9

‫ نمور‬،‫ قلوب‬: seperti , ‫ فُعُو ٌل‬.12 ِ ،‫ جبال‬: seperti , ‫ فِ َعا ٌل‬.11


‫صعاب‬

‫ حمالن‬،‫ قضبان‬: seperti , ‫ فُ ْعالَ ُن‬.14 ‫ غربان‬،‫ غلمان‬: seperti , ‫ فِ ْعالَ ُن‬.13

‫أشداء‬،‫ أنبياء‬: seperti , ‫ أَ ْف ِعالَ ُء‬.16 ‫ علماء‬،‫كرماء‬ seperti , ‫ فُ َعالَ ُء‬.15


Di samping itu ada lagi jamak taksir yang menunjukkan makna katsrah yang

disebut dengan ‫صيغ منتھى الجموع‬ , yaitu setiap jamak taksir yang sesudah alif jamak

taksir terdapat dua huruf, atau tiga huruf yang di tengahnya ada huruf mati. Jamak model
ini ada sembilan belas bentuk, yaitu :

‫ دنانير‬: seperti , ‫ فَ َعالِ ْي ُل‬.2 ‫ دراھم‬: seperti , ‫ فَ َعالِ ُل‬.1

ِ َ‫ أَف‬.4
‫ أساليب‬: seperti , ‫اع ْي ُل‬ ِ َ‫ أَف‬.3
‫ أنامل‬: seperti , ‫اع ُل‬

ِ َ‫ تَف‬.6
‫ تقاسيم‬: seperti , ‫اع ْي ُل‬ ِ َ‫ تَف‬.5
‫ تجارب‬: seperti , ‫اع ُل‬

ِ َ‫ َمف‬.8
‫ مصابيح‬: seperti , ‫اع ْي ُل‬ ِ َ‫ َمف‬.7
‫ مساجد‬: seperti , ‫اع ُل‬

ِ َ‫ يَف‬.10
‫ ينابيع‬: seperti , ‫اع ْي ُل‬ ِ َ‫ يَف‬.9
‫ يحامد‬: seperti , ‫اع ُل‬

‫ قوارير‬: seperti , ‫ فَ َوا ِع ْي ُل‬.12 ِ ‫ فَ َو‬.11


‫ خواتم‬: seperti , ‫اع ُل‬

‫ دياجير‬: seperti , ‫ فَيَا ِع ْي ُل‬.14 ِ َ‫ فَي‬.13


‫ ھياز‬: seperti , ‫اع ُل‬

‫ عذارى‬: seperti , ‫ فَ َعالَى‬.16 ‫ صحائف‬: seperti , ‫ فَ َعائِ ُل‬.15

‫ سكارى‬: seperti , ‫ فُ َعالَى‬.18 ‫ تراق‬: seperti , ‫ فُ َعالِى‬.17

‫ كراسي‬: seperti , ‫ فَ َعالِ ﱡي‬.19


BAB IV
JAMAK TAKSIR MENURUT TINJAUAN MORFOLOGIS

Morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang
mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata
terhadap golongan dan arti kata, dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi
mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu,
baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Morfologi dibagi menjadi dua tipe analisis, yaitu :
a. Morfologi sinkronik
b. Morfologi diakronik.
Morfologi sinkronik menelaah morfem-morfem dalam satu cakupan waktu tertentu,
baik waktu lalu maupun waktu kini. Pada hakikatnya, morfologi sinkronik adalah suatu
analisis linear, yang mempertanyakan apa-apa yang merupakan komponen leksikal dan
komponen sintaktik kata-kata, dan bagaimana caranya komponen-komponen tersebut
menambahkan, mengurangi, atau mengatur kembali dirinya di dalam berbagai ragam
konteks. Morfologi sinkronik tidak ada sangkut-pautnya atau tidak menaruh perhatian pada
sejarah atau asal-usul kata dalam bahasa.
Morfologi diakronik menelaah sejarah atau asal-usul kata, dan
mempermasalahkan mengapa misalnya pemakaian kata kini berbeda dengan pemakaian
kata pada masa lalu.
Adapun proses morfologis, pengertian yang diberikan oleh M. Ramlan ialah
proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya.
Dalam bahasa Arab morfologi itu disebut ilmu al-sharf, yaitu ilmu yang
mempelajari seluk-beluk bentuk kata dalam bahasa Arab. Al-Ghalayaini memaparkan
definisi ilmu al-sharf sebagai ilmu yang mengkaji akar kata untuk mengetahui bentuk-
bentuk kata Arab dengan segala hal-ihwalnya di luar I’rab dan bina, lebih lanjut dia
berkata:
‫ فھو‬.‫علم بأصول تعرف بھا صيغ الكلمات العربية وأحوالھا التي ليست بإعراب وال بناء‬
‫علم يبحث عن الكلم من حيث ما يعرض له من تصريف وإعالل وإدغام وإبدال وبه‬
.‫نعرف ما يجب أن تكون عليه بنية الكلمة قبل انتظامھا في الجملة‬
Hassan berbeda kajiannya tentang sharaf, dia mengkaji sharaf dari segi nizham
sharfy yang melahirkan tiga kelompok kajian; yaitu kajian makna, kajian bentuk, dan
kajian hubungan antara keduanya, lebih lanjut dia berkata :

‫ مجموعة من المعاني الصرفية التي يرجع بعضھا إلى تقسيم الكلم ويعود بعضھا اآلخر‬.1
.‫إلى تصريف الصيغ‬
.‫ طائفة من المبانى بعضھا صيغ مجردة وبعضھا لواصق وبعضھا زوائد وبعضھا مبانى أدوات‬.2
‫وطائفة أخرى‬.‫ طائفة من العالقات العضوية اإليجابية وھي وجوه اإلرتباط بين المبانى‬.3
.‫من القيم الخالفية أو المقابالت وھى وجوه اإلختالف بين ھذه المبانى‬
A. Bentuk jamak taksir dalam Alquran dengan frekuensi penggunaannya.

1. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَ ْف ُع ٌل‬ adalah :

a) ٌ‫أَ ْنفُس‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫نَ ْفس‬ , ditemukan 119 kali.

b) ‫ ; أَ ْعي ٌُن‬bentuk mufradnya ‫َعي ٌْن‬ , ditemukan 17 kali.

c) ‫أَ ْشھُ ٌر‬ ; bentuk mufradnya ‫َش ْھ ٌر‬ , ditemukan 6 kali.

d) ‫أَرْ ُج ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫ِرجْ ٌل‬ , ditemukan 5 kali.

e) ‫أَ ْن ُع ٌم‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫نٍ ْع َمة‬ , ditemukan 2 kali.

2. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَ ْف َعا ٌل‬ adalah :

a) ٌ‫أَصْ َحاب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫احب‬


ِ ‫ص‬َ , ditemukan 63 kali.

b) َ ‫أَ ْن‬
‫صا ٌر‬ ; bentuk mufradnya ِ َ‫ن‬
‫ص ْي ٌر‬ , ditemukan 9 kali.

c) ‫أَ ْز َوا ٌج‬ ; bentuk mufradnya ‫َز ْو ٌج‬ , ditemukan 41 kali.

d) ‫أَ ْنھَا ٌر‬ ; bentuk mufradnya ‫نَ ْھ ٌر‬ , ditemukan 49 kali.

e) ‫أَ ْع َما ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َع َم ٌل‬ , ditemukan 41 kali.


3. Yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫أَ ْف ِعلَة‬ adalah :

a) ٌ‫أَ ْل ِسنَة‬ ; bentuk mufradnya ‫لِ َسا ٌن‬ , ditemukan 10 kali.

b) ٌ‫أَئِ ﱠمة‬ ; bentuk mufradnya ‫إِ َما ٌم‬ , ditemukan 5 kali.

c) ٌ‫أَ ْفئِ َدة‬ ; bentuk mufradnya ‫فُ َؤا ٌد‬ , ditemukan 3 kali.

d) ٌ‫أَ ْمتِ َعة‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫َمتَا‬


‫ع‬ , ditemukan 1 kali.

4. Yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫فِ ْعلَة‬ adalah :

a) ٌ‫إِ ْخ َوة‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ٌخ‬ , ditemukan 4 kali.

b) ٌ‫فِ ْتيَة‬ ; bentuk mufradnya ‫فَتًى‬ , ditemukan 2 kali.

5. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ ْع ٌل‬ adalah :

a) ‫ص ﱞم‬ ُ ; bentuk mufradnya َ َ‫أ‬


‫ص ﱡم‬ , ditemukan 11 kali.

b) ‫بُ ْك ٌم‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ْب َك ُم‬ , ditemukan 5 kali.

c) ٌ ‫ُع ْم‬
‫ي‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ْع َمى‬ , ditemukan 8 kali.

6. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ ُع ٌل‬ adalah :

a) ٌ‫ُكتُب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ِكتَاب‬ , ditemukan 6 kali.

b) ‫ُر ُس ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َرس ُْو ٌل‬ , ditemukan 71 kali.

c) ‫ُسبُ ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َسبِ ْي ٌل‬ , ditemukan 9 kali.

d) ٌ ‫صح‬
‫ُف‬ ُ ; bentuk mufradnya ٌ‫ص ِح ْيفَة‬
َ , ditemukan 8 kali.

e) ٌ ُ‫ُسق‬
‫ف‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫َس ْق‬
‫ف‬ , ditemukan 1 kali.

7. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ َع ٌل‬ adalah :

a) ٌ ‫ُغ َر‬
‫ف‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ُغرْ فَة‬ , ditemukan 3 kali.

b) ‫ص َو ٌر‬ ُ ; bentuk mufradnya ٌ‫ص ُْو َرة‬ , ditemukan 2 kali.

c) ‫ ; أُ َم ٌم‬bentuk mufradnya ٌ‫أُ ﱠمة‬ , ditemukan 12 kali.

d) ‫قُرًى‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫قَرْ يَة‬ , ditemukan 19 kali.


8. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فِ َع ٌل‬ adalah :

a) َ ِ‫ق‬
‫ط ٌع‬ ; bentuk mufradnya ْ ِ‫ق‬
ٌ‫ط َعة‬ , ditemukan 2 kali.

b) ‫نِ َع ٌم‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫نِ ْع َمة‬ , ditemukan 1 kali.

c) َ ‫ ; ِع‬bentuk mufradnya ٌ‫ ِعصْ َمة‬, ditemukan 1 kali.


‫ص ٌم‬
d) ‫ ; ِشيَ ٌع‬bentuk mufradnya ٌ‫ ِش ْي َعة‬, ditemukan 5 kali.
9. Yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫فُ َعلَة‬ adalah :

Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam Alquran.

10. Yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫فَ َعلَة‬ adalah :

a) ٌ‫َكفَ َرة‬ ; bentuk mufradnya ‫َكافِ ٌر‬ , ditemukan 1 kali.

b) ٌ‫ ; فَ َج َرة‬bentuk mufradnya ‫فَا ِج ٌر‬ , ditemukan 1 kali.

c) ٌ‫ ; َس َح َرة‬bentuk mufradnya ‫اح ٌر‬


ِ ‫َس‬ , ditemukan 8 kali.

d) َ َ‫ ; َحف‬bentuk mufradnya ٌ‫َحافِظ‬


ٌ‫ظة‬ , ditemukan 1 kali.

e) ٌ‫ ; بَ َر َرة‬bentuk mufradnya ‫بَا ﱞر‬ , ditemukan 1 kali.

11. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ ْعلَى‬ adalah :

a) َ ْ‫َمر‬
‫ضى‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ َم ِريْض‬, ditemukan 5 kali.
b) ‫قَ ْتلَى‬ ; bentuk mufradnya ‫ قَتِ ْي ٌل‬, ditemukan 1 kali.
c) ‫َم ْوتَى‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫َمي‬
‫ﱢت‬ , ditemukan 16 kali.

12. Yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫فِ َعلَة‬ adalah :

a) ٌ‫قِ َر َدة‬ ; bentuk mufradnya ‫قِرْ ٌد‬ , ditemukan 3 kali.

13. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ ﱠع ٌل‬ adalah :

a) ‫ُر ﱠك ٌع‬ ; bentuk mufradnya ‫َرا ِك ٌع‬ , ditemukan 3 kali.

b) ‫ُس ﱠج ٌد‬ ; bentuk mufradnya ‫اج ٌد‬


ِ ‫َس‬ , ditemukan 11 kali.
14. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُعﱠا ٌل‬ adalah :

a) ‫فُجﱠا ٌر‬ ; bentuk mufradnya ِ َ‫ف‬


‫اج ٌر‬ , ditemukan 3 kali.

b) ‫ُكفﱠا ٌر‬ ; bentuk mufradnya ‫َكافِ ٌر‬ , ditemukan 18 kali.

c) ‫ُح ﱠكا ٌم‬ ; bentuk mufradnya ‫َحا ِك ٌم‬ , ditemukan 1 kali.

15. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فِ َعا ٌل‬ adalah :

a) ‫ِر َجا ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َر ُج ٌل‬ , ditemukan 23 kali.

b) ‫ِعبَا ٌد‬ ; bentuk mufradnya ‫َع ْب ٌد‬ , ditemukan 74 kali.

c) ‫نِ َعا ٌج‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫نَ ْع َجة‬ , ditemukan 1 kali.

d) ‫ِجبَا ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َجبَ ٌل‬ , ditemukan 26 kali.

e) ‫ِريَا ٌح‬ ; bentuk mufradnya ‫ِر ْي ٌح‬ , ditemukan 10 kali.

16. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُع ُْو ٌل‬ adalah :

a) ٌ‫ُوج ُْوه‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َوجْ ه‬ , ditemukan 34 kali.

b) ‫ظُھ ُْو ٌر‬ ; bentuk mufradnya َ


‫ظ ْھ ٌر‬ , ditemukan 10 kali.

c) ‫بُطُوْ ٌن‬ ; bentuk mufradnya ْ َ‫ب‬


‫ط ٌن‬ , ditemukan 13 kali.

d) ٌ‫قُلُ ْوب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫قَ ْلب‬ , ditemukan 107 kali.

e) ‫ُح ُد ْو ٌد‬ ; bentuk mufradnya ‫َح ﱞد‬ , ditemukan 13 kali.

17. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فِ ْعالَ ٌن‬ adalah :

a) ٌ ‫ِغ ْل َم‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ‫ُغالَ ٌم‬ , ditemukan 1 kali.

b) ٌ ‫ِو ْلد‬
‫َان‬ ; bentuk mufradnya ‫َولَ ٌد‬ , ditemukan 4 kali.

c) ٌ َ‫فِ ْتي‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ‫فَتًى‬ , ditemukan 1 kali.

d) ٌ ‫إِ ْخ َو‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ٌخ‬ , ditemukan 9 kali.

e) ٌ َ‫ِح ْيت‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ٌ ْ‫حُو‬
‫ت‬ , ditemukan 1 kali.
18. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ ْعالَ ٌن‬ adalah :

a) ٌ َ‫ُر ْھب‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َرا ِھب‬ , ditemukan 3 kali.

19. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ َعالَ ُء‬ adalah :

a) ‫ُشھَدَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫َش ِھ ْي ٌد‬ , ditemukan 16 kali.

b) ‫ُش َر َكا ُء‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫َش ِر ْي‬


‫ك‬ , ditemukan 17 kali.

c) ‫ض َعفَا ُء‬
ُ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ض ِعي‬
‫ْف‬ َ , ditemukan 4 kali.

d) ‫فُقَ َرا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫فَقِ ْي ٌر‬ , ditemukan 4 kali.

e) ‫ُسفَھَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َسفِ ْيه‬ , ditemukan 5 kali.

20. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَ ْف ِعالَ ُء‬ adalah :

a) ‫أَ ْد ِعيَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫َاع‬


ٍ ‫د‬ , ditemukan 1 kali.

b) ‫أَ ِش ﱠدا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫َش ِد ْي ٌد‬ , ditemukan 1 kali.

c) ‫أَ ْولِيَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫َولِ ﱞي‬ , ditemukan 36 kali.

d) ‫أَ ْغنِيَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫َغنِ ﱞي‬ , ditemukan 4 kali.

21. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َعالِ ُل‬ adalah :

a) ‫َسنَابِ ُل‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ُس ْنبُلَة‬ , ditemukan 1 kali.

b) ُ ‫ضفَا ِد‬
‫ع‬ َ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ض ْف َد‬
‫ع‬ َ , ditemukan 1 kali.

c) ‫لَيَا ٍل‬ ; bentuk mufradnya ‫لَ ْي ٌل‬ , ditemukan 3 kali.

d) ‫ص‬
ٍ ‫صيَا‬
َ ; bentuk mufradnya ٌ‫صة‬
َ ‫ص ْي‬
ِ , ditemukan 1 kali.

22. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫ فَ َعالِ ْي ُل‬adalah :


a) ِ ‫قَن‬
‫َاط ْي ُر‬ ; bentuk mufradnya َ ‫قِ ْن‬
‫طا ٌر‬ , ditemukan 1 kali.

b) ِ ‫قَ َر‬
ُ‫اطيْس‬ ; bentuk mufradnya َ ْ‫قِر‬
ٌ‫طاس‬ , ditemukan 1 kali.

c) ُ‫َجالَبِيْب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ِج ْلبَاب‬ , ditemukan 1 kali.


d) ‫َس َرابِ ْي ُل‬ ; bentuk mufradnya ‫ِسرْ بَا ٌل‬ , ditemukan 2 kali.

23. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَفَا ِع ُل‬ adalah :

a) ِ ‫أَ َس‬
‫او ُر‬ ; bentuk mufradnya ‫ِس َوا ٌر‬ , ditemukan 4 kali.

24. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَفَا ِع ْي ُل‬ adalah :

a) ِ َ‫أَب‬
ُ ‫ار ْي‬
‫ق‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫اِب ِْر ْي‬
‫ق‬ , ditemukan 1 kali.

b) ُ ‫أَ َحا ِدي‬


‫ْث‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫َح ِدي‬
‫ْث‬ , ditemukan 5 kali.

c) ِ ‫أَ َس‬
‫اط ْي ُر‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫أُ ْسطُ ْو َرة‬ , ditemukan 9 kali.

25. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫تَفَا ِع ُل‬ adalah :

a) ُ‫تَ َرائِب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫تَ ِر ْيبَة‬ , ditemukan 1 kali.

b) ٍ ‫تَ َرا‬
‫ق‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫تَرْ قُ َوة‬ , ditemukan 1 kali.

26. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫تَفَا ِع ْي ُل‬ adalah :

a) ‫تَ َماثِ ْي ُل‬ ; bentuk mufradnya ‫تِ ْمثَا ٌل‬ , ditemukan 1 kali.

27. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫َمفَا ِع ُل‬ adalah :

a) ‫َمقَا ِع ُد‬ ; bentuk mufradnya ‫َم ْق َع ٌد‬ , ditemukan 2 kali.

b) ‫َم َسا ِك ُن‬ ; bentuk mufradnya ‫َم ْس َك ٌن‬ , ditemukan 7 kali.

c) ‫َم َسا ِج ُد‬ ; bentuk mufradnya ‫َم ْس ِج ٌد‬ , ditemukan 5 kali.

d) ‫َمفَاتِ ُح‬ ; bentuk mufradnya ‫ِم ْفتَا ٌح‬ , ditemukan 3 kali.

e) ‫َمنَافِ ُع‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َم ْنفَ َعة‬ , ditemukan 5 kali.

28. Yang mengikuti wazan/bentuk ِ َ‫َمف‬


‫اع ْي ُل‬ adalah :

a) ُ‫َم َسا ِكيْن‬ ; bentuk mufradnya ‫ِم ْس ِكي ٌْن‬ , ditemukan 2 kali.

b) ‫َم َعا ِذ ْي ُر‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َم ْع ِذ َرة‬ , ditemukan 1 kali.

c) ‫صابِ ْي ُح‬
َ ‫َم‬ ; bentuk mufradnya ‫ِمصْ بَا ٌح‬ , ditemukan 2 kali.

d) ُ‫اريْب‬
ِ ‫َم َح‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ِمحْ َراب‬ , ditemukan 1 kali.
e) ‫َم َوا ِزي ُْن‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ِم ْي َز‬
‫ان‬ , ditemukan 7 kali.

29. Yang mengikuti wazan/bentuk ِ َ‫يَف‬


‫اع ُل‬ adalah :

Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam Alquran

30. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫يَفَا ِع ْي ُل‬ adalah :

a) ‫يَنَابِ ْي ُع‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫يَ ْنب ُْو‬


‫ع‬ , ditemukan 1 kali.

31. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َوا ِع ُل‬ adalah :

a) ُ‫َك َوا ِكب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َكوْ َكب‬ , ditemukan 2 kali.

b) ُ‫فَ َوا ِكه‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫فَا ِكھَة‬ , ditemukan 2 kali.

c) ِ ‫فَ َو‬
ُ‫احش‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫اح َشة‬
ِ َ‫ف‬ , ditemukan 2 kali.

d) ُ ‫ص َوا ِع‬
‫ق‬ َ ; bentuk mufradnya ٌ‫اعقَة‬
ِ ‫ص‬َ , ditemukan 2 kali.

e) ٍ ‫نَ َوا‬
‫ص‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫صيَة‬
ِ ‫نَا‬ , ditemukan 1 kali.

32. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َوا ِع ْي ُل‬ adalah:

a) ِ ‫قَ َو‬
‫ار ْي ُر‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫قَار ُْو َرة‬ , ditemukan 3 kali.

33. Yang mengikuti wazan/bentuk ِ َ‫فَي‬


‫اع ُل‬ adalah :

Penulis tidak menemukan jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti bentuk ini.

34. Yang mengikuti wazan/bentuk ِ َ‫فَي‬


‫اع ْي ُل‬ adalah :

a) ِ َ‫َشي‬
‫اطي ُْن‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ط‬
‫ان‬ َ ‫َش ْي‬ , ditemukan 15 kali.

35. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َعائِ ُل‬ adalah :

a) ‫َش َمائِ ُل‬ ; bentuk mufradnya ‫ِش َما ٌل‬ , ditemukan 1 kali.

b) ‫َش َعائِ ُر‬ ; bentuk mufradnya ‫ِش َعا ٌر‬ , ditemukan 4 kali.

c) ‫ث‬ ُ ِ‫َخبَائ‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َخبِ ْيثَة‬ , ditemukan 2 kali.

d) ‫قَالَئِ ُد‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ِقالَ َدة‬ , ditemukan 1 kali.

36. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َعالَى‬ adalah :

a) ‫يَتَا َمى‬ ; bentuk mufradnya ‫يَتِ ْي ٌم‬ , ditemukan 6 kali.


b) َ ‫َخ‬
‫طايَا‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َخ ِط ْيئَة‬ , ditemukan 5 kali.

37. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ َعالِ ْي‬ adalah :

Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam Alquran.

38. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ َعالَى‬ adalah :

a) ‫أُ َسا َرى‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ِس ْي ٌر‬ , ditemukan 1 kali.

39. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َعالِ ﱡي‬ adalah :

a) ‫أَنَا ِس ﱡي‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫إِ ْن َس‬


‫ان‬ , ditemukan 1 kali.

b) ‫أَ َمانِ ﱡي‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫أُ ْمنِيﱠة‬ , ditemukan 3 kali.

c) ‫َز َرابِ ﱡي‬ ; bentuk mufradnya ‫زَرْ بِ ﱞي‬ , ditemukan 1 kali.


‫‪C. Pengelompokkan bentuk jamak taksir di dalam Alquran ke dalam 39 wazan/bentuk‬‬

‫‪CONTOH‬‬ ‫‪WAZAN‬‬
‫أَ ْن ُع ٌم‬ ‫أَرْ ُج ٌل‬ ‫أَ ْشھُ ٌر‬ ‫أَ ْعي ٌُن‬ ‫أَ ْنفُسٌ‬ ‫أَ ْنفُسٌ‬ ‫أَ ْف ُع ٌل‬
‫أَ ْع َما ٌل‬ ‫أَ ْنھَا ٌر‬ ‫أَ ْز َوا ٌج‬ ‫صا ٌر‬ ‫أَ ْن َ‬ ‫أَصْ َحابٌ‬ ‫أَجْ دَا ٌد‬ ‫أَ ْف َعا ٌل‬
‫أَ ْم ِت َعةٌ‬ ‫أَ ْف ِئ َدة ٌ‬ ‫أَ ِئ ﱠمةٌ‬ ‫أَ ْل ِسنَةٌ‬ ‫ط ِع َمةٌ‬ ‫أَ ْ‬ ‫أَ ْف ِعلَةٌ‬
‫ِف ْتيَة ٌ‬ ‫إِ ْخ َوةٌ‬ ‫ِف ْتيَة ٌ‬ ‫ِف ْعلَةٌ‬
‫ُع ْم ٌ‬
‫ي‬ ‫بُ ْك ٌم‬ ‫ص ﱞم‬‫ُ‬ ‫ح ُْم ٌر‬ ‫فُ ْع ٌل‬
‫ُسقُ ٌ‬
‫ف‬ ‫صح ٌ‬
‫ُف‬ ‫ُ‬ ‫ُسبُ ٌل‬ ‫ُر ُس ٌل‬ ‫ُكتُبٌ‬ ‫ُكتُبٌ‬ ‫فُ ُع ٌل‬
‫قُرًى‬ ‫أُ َم ٌم‬ ‫ص َو ٌر‬ ‫ُ‬ ‫ف‬‫ُغ َر ٌ‬ ‫ُغ َرفٌ‬ ‫فُ َع ٌل‬
‫ِن َع ٌم‬ ‫ِشيَ ٌع‬ ‫ص ٌم‬ ‫ِع َ‬ ‫ط ٌع‬ ‫ِق َ‬ ‫ط ٌع‬ ‫ِق َ‬ ‫ِف َع ٌل‬
‫ھُدَاةٌ‬ ‫فُ َعلَةٌ‬
‫بَ َر َرة ٌ‬ ‫ظة ٌ‬
‫َحفَ َ‬ ‫َس َح َرةٌ‬ ‫فَ َج َرة ٌ‬ ‫َكفَ َرة ٌ‬ ‫بَ َر َرةٌ‬ ‫فَ َعلَةٌ‬
‫َموْ تَى‬ ‫قَ ْتلَى‬ ‫ضى‬ ‫َمرْ َ‬ ‫ضى‬ ‫َمرْ َ‬ ‫فَ ْعلَى‬
‫ِق َر َدة ٌ‬ ‫ِد َر َجةٌ‬ ‫فِ َعلَةٌ‬
‫ُخ ﱠش ٌع‬ ‫ُس ﱠج ٌد‬ ‫ُر ﱠك ٌع‬ ‫ُر ﱠك ٌع‬ ‫ف ُ ﱠع ٌل‬
‫ُح ﱠكا ٌم‬ ‫ُكفﱠا ٌر‬ ‫فُجﱠا ٌر‬ ‫ُكتَابٌ‬ ‫ف ُ َعا ٌل‬
‫ِريَا ٌح‬ ‫ِجبَا ٌل‬ ‫ِن َعا ٌج‬ ‫ِعبَا ٌد‬ ‫ِر َجا ٌل‬ ‫ِجبَا ٌل‬ ‫فِ َعا ٌل‬
‫ُح ُدوْ ٌد‬ ‫قُلُوْ بٌ‬ ‫بُطُوْ ٌن‬ ‫ظُھُوْ ٌر‬ ‫ُوجُوْ هٌ‬ ‫قُلُوْ بٌ‬ ‫فُعُوْ ٌل‬
‫ِح ْيت ٌ‬
‫َان‬ ‫إِ ْخ َو ٌ‬
‫ان‬ ‫ان‬ ‫ِف ْتيَ ٌ‬ ‫ِو ْلد ٌ‬
‫َان‬ ‫ان‬ ‫ِغ ْل َم ٌ‬ ‫ان‬ ‫ِغ ْل َم ٌ‬ ‫فِ ْعالَ ٌن‬
‫ان‬ ‫ُر ْھبَ ٌ‬ ‫ان‬ ‫قُضْ بَ ٌ‬ ‫ف ُ ْعالَ ٌن‬
‫ُسفَھَا ُء‬ ‫فُقَ َرا ٌء‬ ‫ض َعفَا ُء‬ ‫ُ‬ ‫ُش َركَا ُء‬ ‫ُشھَدَا ُء‬ ‫ُك َر َما ُء‬ ‫ف ُ َعالَ ُء‬
‫أَ ْغ ِنيَا ُء‬ ‫أَوْ ِليَا ُء‬ ‫أَ ِش ﱠدا ُء‬ ‫أَ ْد ِعيَا ُء‬ ‫أَ ْنبِيَا ُء‬ ‫أَ ْف ِعالَ ُء‬
‫ص‬
‫صيَا ٍ‬ ‫َ‬ ‫لَيَا ٍل‬ ‫ضفَا ِدعُ‬ ‫َ‬ ‫َسنَا ِب ُل‬ ‫َد َرا ِھ ُم‬ ‫فَ َعا ِل ُل‬
‫َس َرا ِب ْي ُل‬ ‫َجالَ ِبيْبُ‬ ‫اطيْسُ‬ ‫قَ َر ِ‬ ‫َاط ْي ُر‬ ‫قَن ِ‬ ‫َدنَانِ ْي ُر‬ ‫فَ َعا ِل ْي ُل‬
‫او ُر‬ ‫أَ َس ِ‬ ‫أَنَا ِم ُل‬ ‫أَفَا ِع ُل‬
‫أَ َسا ِط ْي ُر‬ ‫أَ َحا ِدي ُ‬
‫ْث‬ ‫ق‬‫ار ْي ُ‬ ‫أ َب َ ِ‬ ‫صا ِب ْي ُر‬ ‫أَ َ‬ ‫أَفَا ِع ْي ُل‬
‫تَ َرا ٍ‬
‫ق‬ ‫تَ َرائِبُ‬ ‫اربُ‬ ‫تَ َج ِ‬ ‫تَفَا ِع ُل‬
‫تَ َماثِ ْي ُل‬ ‫تَ َسابِ ْي ُح‬ ‫تَفَا ِع ْي ُل‬
‫َمنَا ِف ُع‬ ‫َمفَا ِت ُح‬ ‫اج ُد‬
‫َم َس ِ‬ ‫َم َسا ِكنُ‬ ‫َمقَا ِع ُد‬ ‫اج ُد‬ ‫َم َس ِ‬ ‫َمفَا ِع ُل‬
‫ازيْنُ‬ ‫َم َو ِ‬ ‫اريْبُ‬‫َم َح ِ‬ ‫صابِ ْي ُح‬
‫َم َ‬ ‫َم َعا ِذ ْي ُر‬ ‫َم َسا ِكيْنُ‬ ‫صابِ ْي ُح‬ ‫َم َ‬ ‫َمفَا ِع ْي ُل‬
‫يَ َحا ِم ُد‬ ‫يَفَا ِع ُل‬
‫يَنَابِ ْي ُع‬ ‫يَ َحا ِم ْي ُم‬ ‫يَفَا ِع ْي ُل‬
‫نَ َوا ٍ‬
‫ص‬ ‫ص َوا ِع ُ‬
‫ق‬ ‫َ‬ ‫فَ َو ِ‬
‫احشُ‬ ‫فَ َوا ِكهُ‬ ‫َك َوا ِكبُ‬ ‫َخ َوا ِت ُم‬ ‫فَ َوا ِع ُل‬
‫ار ْي ُر‬‫قَ َو ِ‬ ‫احيْنُ‬ ‫ط َو ِ‬ ‫َ‬ ‫فَ َوا ِع ْي ُل‬
‫ارفُ‬ ‫صي َ ِ‬ ‫َ‬ ‫فَيَا ِع ُل‬
‫َشيَا ِطيْنُ‬ ‫َديَا ِج ْي ُر‬ ‫فَيَا ِع ْي ُل‬
‫قَالَ ِئ ُد‬ ‫َخبَائِ ُ‬
‫ث‬ ‫َش َعائِ ُر‬ ‫َش َما ِئ ُل‬ ‫ص َحا ِئفُ‬ ‫َ‬ ‫فَ َعا ِئ ُل‬
‫َخ َ‬
‫طايَا‬ ‫يَتَا َمى‬ ‫َع َذا َرى‬ ‫فَ َعالَى‬
‫تُ َرا ٍ‬
‫ق‬ ‫ف ُ َعا ِل ْي‬
‫أُ َسا َرى‬ ‫ُسكَا َرى‬ ‫ف ُ َعالَى‬
‫َز َرا ِب ﱡي‬ ‫أَ َما ِن ﱡي‬ ‫ي‬ ‫أَن ِ‬
‫َاس ﱡ‬ ‫اسي‬‫َك َر ِ‬ ‫فَ َعا ِلي‬

‫‪D. Pengelompokan jamak taksir di dalam Alquran ke dalam 6 proses pembentukannya :‬‬

‫‪Penambahan‬‬ ‫‪Pengurangan‬‬ ‫‪Perubahan‬‬ ‫& ‪Penambahan‬‬ ‫& ‪Pengurangan‬‬ ‫‪Penambahan‬‬


‫‪bunyi‬‬ ‫‪rbh bunyi‬‬ ‫‪rbh Bunyi‬‬ ‫& ‪pengurangan‬‬
‫‪rbh bunyi‬‬
‫مفرد ‪ -‬جمع‬ ‫مفرد ‪ -‬جمع‬ ‫مفرد‪ -‬جمع‬ ‫مفرد ‪ -‬جمع‬ ‫‪ -‬جمع‬ ‫مفرد‬ ‫مفرد ‪ -‬جمع‬

‫َع َم ٌل – أَ ْع َما ٌل‬ ‫ف‬ ‫ُغرْ فَةٌ‪ُ -‬غ َر ٌ‬ ‫ف– َس ْق ٌ‬


‫ف‬ ‫ُسقُ ٌ‬ ‫نَ ْفسٌ ‪ -‬أَ ْنفُسٌ‬ ‫ص ْف ٌر‬‫ُ‬ ‫أَصْ َف ُر ‪-‬‬ ‫ِن ْع َمةٌ ‪ -‬أَ ْن ُع ٌم‬
‫نَ ْھ ٌر ‪ -‬أَ ْنھَا ٌر‬ ‫ِن ْع َمةٌ ‪ِ -‬ن َع ٌم‬ ‫َر ُج ٌل ‪ -‬أَرْ ُج ٌل‬ ‫ِكتَابٌ ‪ُ -‬كتُبٌ‬ ‫صار‬ ‫َصيْر‪ -‬أَ ْن َ‬ ‫ن ِ‬
‫ْج ٌد‪َ -‬م َس ِ‬
‫اج ُد‬ ‫َمس ِ‬ ‫أَ ٌخ ‪ -‬إِ ْخ َوةٌ‬ ‫َرسُوْ ٌل ‪ُ -‬ر ُس ٌل‬ ‫ِل َسانٌ – أَ ْل ِسنَةٌ‬
‫زَرْ ِب ﱞي– َز َرا ِب ﱡي‬ ‫ِقرْ ٌد ‪ِ -‬ق َر َدةٌ‬ ‫َس ِب ْي ٌل ‪ُ -‬سبُ ٌل‬ ‫فُ َؤا ٌد ‪ -‬أَ ْفئِ َدةٌ‬
‫َر ُج ٌل – ِر َجا ٌل‬ ‫ُف‬ ‫صح ٌ‬ ‫ص ِح ْيفَةٌ – ُ‬
‫َ‬ ‫ع – أَ ْم ِت َعةٌ‬ ‫َمتَا ٌ‬
‫َع ْب ٌد ‪ِ -‬عبَا ٌد‬ ‫قرْ َيةٌ ‪ -‬قُرًى‬ ‫كَا ِف ٌر ‪َ -‬ك َف َرةٌ‬
‫َجبَ ٌل ‪ِ -‬جبَا ٌل‬ ‫ضى‬ ‫َم ِريْضٌ ‪َ -‬مرْ َ‬
‫ِر ْي ٌح ‪ِ -‬ريَا ٌح‬ ‫َرا ِك ٌع ‪ُ -‬ر ﱠك ٌع‬
‫َوجْ هٌ ‪ُ -‬وجُوْ هٌ‬ ‫ج‬ ‫نَ ْع َجةٌ ‪ِ -‬ن َعا ٌ‬
‫َان‬ ‫َولَ ٌد ‪ِ -‬و ْلد ٌ‬ ‫ان‬ ‫ُغالَ ٌم ‪ِ -‬غ ْل َم ٌ‬
‫ان‬ ‫فَتًى ‪ِ -‬ف ْتيَ ٌ‬ ‫َان‬ ‫ت – ِح ْيت ٌ‬ ‫حُوْ ٌ‬
‫ضفَا ِد ُع‬ ‫ض ْف َد ٌع– َ‬ ‫َ‬ ‫ان‬ ‫َرا ِھبٌ ‪ُ -‬ر ْھبَ ٌ‬
‫ق‬ ‫ار ْي ُ‬ ‫َ ِ‬ ‫ب‬‫َ‬ ‫أ‬ ‫‪-‬‬ ‫ٌ‬
‫ق‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫ْر‬
‫إ ِب ِ‬ ‫َش ِھ ْي ٌد ‪ُ -‬شھَدَا ُء‬
‫ْث ‪ -‬أَ َحا ِديْثُ‬ ‫َح ِدي ٌ‬ ‫َاع ‪ -‬أَ ْد ِعيَا ُء‬ ‫د ٍ‬
‫اع ُد‬ ‫َم ْق َع ٌد – َمقَ ِ‬ ‫َش ِد ْي ٌد ‪ -‬أَ ِشدﱠا ُء‬
‫ِم ْس ِكي ٌْن– َم َسا ِكيْنُ‬ ‫ُس ْنبُلَةٌ – َسنَا ِب ُل‬
‫َكوْ كَبٌ – َك َوا ِكبُ‬ ‫طا ٌر – قَنَا ِط ْي ُر‬ ‫ِق ْن َ‬
‫ال‬ ‫لَ ْي ٌل ‪ -‬لَيَ ٍ‬ ‫او ُر‬ ‫َ‬
‫ِس َوا ٌر ‪ -‬أ َس ِ‬
‫ِش َما ٌل – َش َما ِئ ُل‬ ‫أُسْطُوْ َرةٌ أَ َسا ِط ْي ُر‬
‫ت َِر ْيبَةٌ – تَ َرا ِئبُ‬
‫اق‬‫تَرْ قُ َوةٌ ‪ -‬تَ َر ٍ‬
‫ِت ْمثَا ٌل – تَ َماثِ ْي ُل‬
‫ِم ْفتَا ٌح – َمفَا ِت ُح‬
‫َم ْنفَ َعةٌ – َمنَا ِف ُع‬
‫َم ْع ِذ َرةٌ – َم َعا ِذ ْي ُر‬
‫ازيْنُ‬ ‫ِم ْيزَانٌ – َم َو ِ‬
‫ع ‪ -‬يَنَا ِب ْي ُع‬ ‫يَ ْنبُوْ ٌ‬
‫فَا ِكھَةٌ – فَ َوا ِكهُ‬
ِ ‫قَارُوْ َرةٌ– قَ َو‬
‫ار ْي ُر‬
‫اص‬
ٍ َ ‫صي‬ َ ٌ‫صة‬ َ ‫ص ْي‬ِ
ُ
‫ أ َسا َرى‬- ‫أَ ِس ْي ٌر‬
‫َاس ﱡي‬ِ ‫ان – أَن‬ ٌ ‫إِ ْن َس‬

E. Pengelompokan bentuk jamak taksir menurut frekuensi penggunaannya di dalam


Alquran di atas 10 kali.
No. Wazan / Bentuk Mauzun Frekuensi Keterangan
Penggunaan
1 ‫أَ ْف ُع ٌل‬ ٌ‫أَ ْنفُس‬ 119 1 / 6 Besar
‫أَ ْعي ٌُن‬ 17
2 ‫فُعُوْ ٌل‬ ٌ‫قُلُوْ ب‬ 107 2 / 6 Besar
ٌ‫ُوجُوْ ه‬ 34
‫ُح ُدوْ ٌد‬
‫بُطُوْ ٌن‬
13
13
3 ‫ِف َعا ٌل‬ ‫ِعبَا ٌد‬ 74 3 / 6 Besar
‫ِجبَا ٌل‬ 26
‫ِر َجا ٌل‬
23
4 ‫فُ ُع ٌل‬ ‫س ٌل‬
ُ ‫ُر‬ 71 4 / 6 Besar
5 ‫أَ ْف َعا ٌل‬ ٌ‫أَصْ َحاب‬ 63 5 / 6 Besar
‫أَ ْنھَا ٌر‬ 49
‫أَ ْع َما ٌل‬
‫أَ ْز َوا ٌج‬
41
41
6 ‫أَ ْف ِعالَ ُء‬ ‫أَوْ لِيَا ُء‬ 36 6 / 6 Besar
7 ‫فُ َع ٌل‬ ‫قُرًى‬ 19
‫أُ َم ٌم‬ 12
8 ‫فُعﱠا ٌل‬ ‫ُكفﱠا ٌر‬ 18
9 ‫فُ َعالَ ُء‬ ‫ش َر َكا ُء‬ ُ 17
‫ُشھَدَا ُء‬ 16
10 ‫فَ ْعلَى‬ ‫َموْ تَى‬ 16
11 ‫فَيَا ِع ْي ُل‬ ‫َشيَا ِطي ُْن‬ 15
12 ‫فُ ْع ٌل‬ ‫ص ﱞم‬
ُ 11
13 ‫فُ ﱠع ٌل‬ ‫ُس ﱠج ٌد‬ 11

I. Perilaku Morfologis
a. Perilaku Bentuk Jamak Taksir dalam Alquran

1. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَ ْف ُع ٌل‬ adalah :

a) ٌ‫أَ ْنفُس‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫نَ ْفس‬


b) ‫ ; أَ ْعي ٌُن‬bentuk mufradnya ‫َعي ٌْن‬
c) ‫أَ ْشھُ ٌر‬ ; bentuk mufradnya ‫َش ْھ ٌر‬
d) ‫أَرْ ُج ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫ِرجْ ٌل‬
e) ‫أَ ْن ُع ٌم‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫نٍ ْع َمة‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫أَ ْفعُ ٌل‬ berasal dari 3

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فَ ْع ٌل‬ , seperti ٌ‫ نَ ْفس‬, ‫َعي ٌْن‬ , dan ‫َش ْھ ٌر‬ .

‫فِ ْع ٌل‬ , seperti ‫ِرجْ ٌل‬ .

ٌ‫فِ ْعلَة‬ , seperti ٌ‫نِ ْع َمة‬ .

2. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَ ْف َعا ٌل‬ adalah :

a) ٌ‫أَصْ َحاب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫احب‬


ِ ‫ص‬َ
b) َ ‫أَ ْن‬
‫صا ٌر‬ ; bentuk mufradnya ِ َ‫ن‬
‫ص ْي ٌر‬
c) ‫أَ ْز َوا ٌج‬ ; bentuk mufradnya ‫َزوْ ٌج‬
d) ‫أَ ْنھَا ٌر‬ ; bentuk mufradnya ‫نَ ْھ ٌر‬
e) ‫أَ ْع َما ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َع َم ٌل‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫أَ ْف َعا ٌل‬ berasal dari 4

macam bentuk mufrad, yaitu :

ِ َ‫ف‬
‫اع ٌل‬ , seperti ٌ‫صا ِحب‬
َ .
‫فَ ْع ٌل‬ , seperti ‫َز ْو ٌج‬ dan ‫نَ ْھ ٌر‬ .

‫فَ َع ٌل‬ , seperti ‫َع َم ٌل‬ .

‫فَ ِع ْي ٌل‬ , seperti ِ َ‫ن‬


‫ص ْي ٌر‬ .

3. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫أَ ْف ِعلَة‬ adalah :

a) ٌ‫أَ ْل ِسنَة‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫لِ َس‬


‫ان‬
b) ٌ‫أَئِ ﱠمة‬ ; bentuk mufradnya ‫ِإ َما ٌم‬
c) ٌ‫ ; أَ ْفئِ َدة‬bentuk mufradnya ‫فُؤَا ٌد‬
d) ٌ‫أَ ْمتِ َعة‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫َمتَا‬
‫ع‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ٌ‫أَ ْف ِعلَة‬ berasal dari 3

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فِ َعا ٌل‬ , seperti ٌ ‫لِ َس‬


‫ان‬ dan ‫اِ َما ٌم‬ .

‫فُ َعا ٌل‬ , seperti ‫فُ َؤا ٌد‬ .

‫فَ َعا ٌل‬ , seperti ٌ ‫َمتَا‬


‫ع‬ .

4. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫فِ ْعلَة‬ adalah :

a) ٌ‫إِ ْخ َوة‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ٌخ‬


b) ٌ‫فِ ْتيَة‬ ; bentuk mufradnya ‫فَتًى‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ٌ‫ِف ْعلَة‬ berasal dari 1

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فَ َع ٌل‬ , seperti ‫أَ ٌخ‬ dan ‫فَتًى‬ .

5. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ ْع ٌل‬ adalah :

a) ‫ص ﱞم‬
ُ ; bentuk mufradnya َ َ‫أ‬
‫ص ﱡم‬
b) ‫بُ ْك ٌم‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ْب َك ُم‬ .

c) ٌ ‫ُع ْم‬
‫ي‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ْع َمى‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فُعْ ٌل‬ berasal dari 1
macam bentuk mufrad, yaitu :

‫أَ ْف َع ُل‬ , seperti َ َ‫ أ‬, ‫أَ ْب َك ُم‬


‫ص ﱡم‬ dan ‫أَ ْع َمى‬ .

6. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ ُع ٌل‬ adalah :

a) ٌ‫ُكتُب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ِكتَاب‬


b) ‫ُر ُس ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َرس ُْو ٌل‬
c) ‫ُسبُ ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َسبِ ْي ٌل‬
d) ٌ ‫صح‬
‫ُف‬ ُ ; bentuk mufradnya ٌ‫ص ِح ْيفَة‬
َ
e) ٌ ُ‫ُسق‬
‫ف‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫َس ْق‬
‫ف‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فُ ُع ٌل‬ berasal dari 5 macam

bentuk mufrad, yaitu :

‫فِ َعا ٌل‬ , seperti ٌ‫ِكتَاب‬ .

‫فَع ُْو ٌل‬ , seperti ‫َرس ُْو ٌل‬ .

‫فَ ِع ْي ٌل‬ , seperti ‫َسبِ ْي ٌل‬ .

ٌ‫ فَ ِع ْيلَة‬, seperti ٌ‫ص ِح ْيفَة‬


َ .

‫ فَ ْع ٌل‬, seperti ‫ف‬ ٌ ‫ َس ْق‬.


7. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ َع ٌل‬ adalah :

a) ٌ ‫ُغ َر‬
‫ف‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ُغرْ فَة‬
b) ‫ص َو ٌر‬ ُ ; bentuk mufradnya ٌ‫ص ُْو َرة‬
c) ‫ ; أُ َم ٌم‬bentuk mufradnya ٌ‫أُ ﱠمة‬
d) ‫قُرًى‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫قَرْ يَة‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فُ َع ٌل‬ berasal dari 2

macam bentuk mufrad, yaitu :


ٌ‫فُ ْعلَة‬ , seperti ٌ‫ُغرْ فَة‬ , ٌ‫ص ُْو َرة‬ dan ٌ‫أُ ﱠمة‬ .

ٌ‫فَ ْعلَة‬ , seperti ٌ‫قَرْ يَة‬ .

8. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فِ َع ٌل‬ adalah :

a) َ ِ‫ق‬
‫ط ٌع‬ ; bentuk mufradnya ْ ِ‫ق‬
ٌ‫ط َعة‬
b) ‫نِ َع ٌم‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫نِ ْع َمة‬
c) َ ‫ ; ِع‬bentuk mufradnya ٌ‫ِعصْ َمة‬
‫ص ٌم‬
d) ‫ ; ِشيَ ٌع‬bentuk mufradnya ٌ‫ِش ْي َعة‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فِ َع ٌل‬ berasal dari 1

macam bentuk mufrad, yaitu :


ٌ‫فِ ْعلَة‬ , seperti ْ ِ‫ق‬
ٌ‫ط َعة‬ , ٌ‫نِ ْع َمة‬ , ٌ‫ِعصْ َمة‬ dan ٌ‫ِش ْي َعة‬ .

9. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫فُ َعلَة‬ adalah :

Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam
Alquran.

10. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫فَ َعلَة‬ adalah :

a) ٌ‫َكفَ َرة‬ ; bentuk mufradnya ‫َكافِ ٌر‬


b) ٌ‫ ; فَ َج َرة‬bentuk mufradnya ‫اج ٌر‬
ِ َ‫ف‬
c) ٌ‫ ; َس َح َرة‬bentuk mufradnya ‫اح ٌر‬
ِ ‫َس‬
d) َ َ‫ ; َحف‬bentuk mufradnya ٌ‫َحافِظ‬
ٌ‫ظة‬
e) ٌ‫ ; بَ َر َرة‬bentuk mufradnya ‫بَارﱞ‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ٌ‫فَ ْعلَة‬ berasal dari 1

macam bentuk mufrad, yaitu :

ِ َ‫ف‬
‫اع ٌل‬ , seperti ‫َكا ِف ٌر‬ , ِ ‫ َس‬, ٌ‫َحافِظ‬
‫ فَا ِج ٌر‬, ‫اح ٌر‬ dan ‫بَا ﱞر‬ .

11. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ ْعلَى‬ adalah :
a) َ ْ‫َمر‬
‫ضى‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َم ِريْض‬
b) ‫قَ ْتلَى‬ ; bentuk mufradnya ‫قَتِ ْي ٌل‬
c) ‫َموْ تَى‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫َمي‬
‫ﱢت‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فَ ْعلَى‬ berasal dari 1

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فَ ِع ْي ٌل‬ , seperti ٌ‫َم ِريْض‬ , ‫قَتِ ْي ٌل‬ dan ٌ ‫َمي‬


‫ﱢت‬ .

12. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫فِ َعلَة‬ adalah :

a) ٌ‫قِ َر َدة‬ ; bentuk mufradnya ‫قِرْ ٌد‬


Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ٌ‫فِ َعلَة‬ berasal dari 1

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فِ ْع ٌل‬ , seperti ‫قِرْ ٌد‬ .

13. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ ﱠع ٌل‬ adalah :

a) ‫ُر ﱠك ٌع‬ ; bentuk mufradnya ‫َرا ِك ٌع‬


b) ‫ُس ﱠج ٌد‬ ; bentuk mufradnya ‫اج ٌد‬
ِ ‫َس‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فُعﱠ ٌل‬ berasal dari 1

macam bentuk mufrad, yaitu :

ِ َ‫ف‬
‫اع ٌل‬ , seperti ‫َرا ِك ٌع‬ , dan ‫اج ٌد‬
ِ ‫َس‬ .

14. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُعﱠا ٌل‬ adalah :

a) ‫فُجﱠا ٌر‬ ; bentuk mufradnya ِ َ‫ف‬


‫اج ٌر‬
b) ‫ُكفﱠا ٌر‬ ; bentuk mufradnya ‫َكافِ ٌر‬
c) ‫ُح ﱠكا ٌم‬ ; bentuk mufradnya ‫َحا ِك ٌم‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فُعﱠا ٌل‬ berasal dari 1

macam bentuk mufrad, yaitu :

ِ َ‫ف‬
‫اع ٌل‬ , seperti ‫ فَا ِج ٌر‬, ‫َكافِ ٌر‬ dan ‫َحا ِك ٌم‬ .
15. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فِ َعا ٌل‬ adalah :

a) ‫ِر َجا ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َر ُج ٌل‬


b) ‫ِعبَا ٌد‬ ; bentuk mufradnya ‫َع ْب ٌد‬
c) ‫نِ َعا ٌج‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫نَ ْع َجة‬
d) ‫ِجبَا ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َجبَ ٌل‬
e) ‫ِريَا ٌح‬ ; bentuk mufradnya ‫ِر ْي ٌح‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فِ َعا ٌل‬ berasal dari 5

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فَ ُع ٌل‬ , seperti ‫َر ُج ٌل‬ .

‫فَ ْع ٌل‬ , seperti ‫َع ْب ٌد‬ .

ٌ‫فَ ْعلَة‬ , seperti ٌ‫نَ ْع َجة‬ .

‫فَ َع ٌل‬ , seperti ‫َجبَ ٌل‬ .

‫فِ ْع ٌل‬ , seperti ‫ِر ْي ٌح‬ .

16. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُع ُْو ٌل‬ adalah :

a) ٌ‫ُوجُوْ ه‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َوجْ ه‬


b) ‫ظُھ ُْو ٌر‬ ; bentuk mufradnya َ
‫ظ ْھ ٌر‬
c) ‫بُطُ ْو ٌن‬ ; bentuk mufradnya ْ َ‫ب‬
‫ط ٌن‬
d) ٌ‫قُلُ ْوب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫قَ ْلب‬
e) ‫ُح ُد ْو ٌد‬ ; bentuk mufradnya ‫َح ﱞد‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فُع ُْو ٌل‬ berasal dari 1

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فَ ْع ٌل‬ , seperti ٌ‫َوجْ ه‬ , ‫ظ ْھ ٌر‬ ْ َ‫ ب‬, ٌ‫قَ ْلب‬


َ , ‫ط ٌن‬ dan ‫َح ﱞد‬ .

17. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فِ ْعالَ ٌن‬ adalah :

a) ٌ ‫ِغ ْل َم‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ‫ُغالَ ٌم‬
b) ٌ ‫ِو ْلد‬
‫َان‬ ; bentuk mufradnya ‫َولَ ٌد‬
c) ٌ َ‫فِ ْتي‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ‫فَتًى‬
d) ٌ ‫إِ ْخ َو‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ٌخ‬
e) ٌ ‫ِح ْيت‬
‫َان‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ح ُْو‬
‫ت‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فِعْالَ ٌن‬ berasal dari 3

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فُ َعا ٌل‬ , seperti ‫ُغالَ ٌم‬ .

‫فَ َع ٌل‬ , seperti ‫ َولَ ٌد‬, ‫فَتًى‬ dan ‫أَ ٌخ‬ .

‫فُ ْع ٌل‬ , seperti ٌ ‫ح ُْو‬


‫ت‬ .

18. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ ْعالَ ٌن‬ adalah :

a) ٌ َ‫ُر ْھب‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َرا ِھب‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فُعْالَ ٌن‬ berasal dari

1 macam bentuk mufrad, yaitu :

ِ َ‫ف‬
‫اع ٌل‬ , seperti ٌ‫َرا ِھب‬ .

19. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ َعالَ ُء‬ adalah :

a) ‫ُشھَدَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫َش ِھ ْي ٌد‬


b) ‫ُش َر َكا ُء‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫َش ِر ْي‬
‫ك‬
c) ‫ض َعفَا ُء‬
ُ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ض ِعي‬
‫ْف‬ َ
d) ‫فُقَ َرا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫فَقِ ْي ٌر‬
e) ‫ُسفَھَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َسفِ ْيه‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فُ َعالَ ُء‬ berasal dari

1macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فَ ِع ْي ٌل‬ , seperti ‫َش ِھ ْي ٌد‬ , ٌ ‫ َش ِر ْي‬, ‫ْف‬


‫ك‬ َ , ‫فَقِ ْي ٌر‬
ٌ ‫ض ِعي‬ ,dan ٌ‫َسفِ ْيه‬ .

20. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَ ْف ِعالَ ُء‬ adalah :
a) ‫أَ ْد ِعيَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫َاع‬
ٍ ‫د‬
b) ‫أَ ِش ﱠدا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫َش ِد ْي ٌد‬
c) ‫أَوْ لِيَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫َولِ ﱞي‬
d) ‫أَ ْغنِيَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫َغنِ ﱞي‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫أَ ْف ِعالَ ُء‬ berasal dari 4

macam bentuk mufrad, yaitu :

ِ َ‫ف‬
‫اع ٌل‬ , seperti ‫َاع‬
ٍ ‫د‬ .

‫فَ ِع ْي ٌل‬ , seperti ‫َش ِد ْي ٌد‬ .

‫فَ ْعلِ ٌل‬ , seperti ‫َولِ ﱞي‬ , dan ‫َغنِ ﱞي‬ .

21. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َعالِ ُل‬ adalah :

a) ‫َسنَابِ ُل‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ُس ْنبُلَة‬


b) ُ ‫ضفَا ِد‬
‫ع‬ َ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ض ْف َد‬
‫ع‬ َ
c) ‫لَيَا ٍل‬ ; bentuk mufradnya ‫لَ ْي ٌل‬
d) ‫ص‬
ٍ ‫صيَا‬
َ ; bentuk mufradnya ٌ‫صة‬
َ ‫ص ْي‬
ِ
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فَ َعالِ ُل‬ berasal dari 4

macam bentuk mufrad, yaitu :


ٌ‫فُ ْعلُلَة‬ , seperti ٌ‫ُس ْنبُلَة‬ .

‫فَ ْعلَ ٌل‬ , seperti ٌ ‫ض ْف َد‬


‫ع‬ َ .

‫فَ ْع ٌل‬ , seperti ‫لَ ْي ٌل‬ .

ٌ‫فِ ْعلَة‬ , seperti ٌ‫صة‬


َ ‫ص ْي‬
ِ .

22. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫ فَ َعالِ ْي ُل‬adalah :
a) ِ َ‫قَن‬
‫اط ْي ُر‬ ; bentuk mufradnya َ ‫قِ ْن‬
‫طا ٌر‬
b) ِ ‫قَ َر‬
ُ‫اطيْس‬ ; bentuk mufradnya َ ْ‫قِر‬
ٌ‫طاس‬
c) ُ‫َجالَبِيْب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ِج ْلبَاب‬
d) ‫َس َرابِ ْي ُل‬ ; bentuk mufradnya ‫ِسرْ بَا ٌل‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فَ َعالِيْ ُل‬ berasal dari 1

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فِ ْعالَ ٌل‬ , seperti َ ‫قِ ْن‬


‫طا ٌر‬ , َ ْ‫قِر‬
ٌ‫طاس‬ , ٌ‫ِج ْلبَاب‬ , dan ‫ِسرْ بَا ٌل‬ .

23. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَفَا ِع ُل‬ adalah :

a) ‫ ; أَ َرا ِذ ُل‬bentuk mufradnya ‫أَرْ َذ ُل‬


b) ‫ ; أَ َكابِ ُر‬bentuk mufradnya ‫أَ ْكبَ ُر‬
c) ِ ‫أَ َس‬
‫او ُر‬ ; bentuk mufradnya ‫ِس َوا ٌر‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ِ َ‫أَف‬
‫اع ُل‬ berasal dari 2

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫أَ ْف َع ُل‬ , seperti ‫أَرْ َذ ُل‬ dan ‫أَ ْكبَ ُر‬ .

‫فِ َعا ٌل‬ , seperti ‫ِس َوا ٌر‬ .

24. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَفَا ِع ْي ُل‬ adalah :

a) ‫ق‬ ِ َ‫أَب‬
ُ ‫ار ْي‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫اِب ِْر ْي‬
‫ق‬
b) ُ ‫أَ َحا ِد ْي‬
‫ث‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫َح ِدي‬
‫ْث‬
c) ِ ‫أَ َس‬
‫اط ْي ُر‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫أُ ْسطُ ْو َرة‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ِ َ‫أَف‬
‫اعيْ ُل‬ berasal dari

3 macam bentuk mufrad, yaitu :

‫اِ ْف ِع ْي ٌل‬ , seperti ٌ ‫اِب ِْر ْي‬


‫ق‬ .

‫فَ ِع ْي ٌل‬ , seperti ٌ ‫َح ِدي‬


‫ْث‬ .

ٌ‫اُ ْفع ُْولَة‬ , seperti ٌ‫اُ ْسطُ ْو َرة‬ .

25. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫تَفَا ِع ُل‬ adalah :

a) ُ‫تَ َرائِب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫تَ ِر ْيبَة‬


b) ٍ ‫تَ َرا‬
‫ق‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫تَرْ قُ َوة‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫تَفَا ِع ُل‬ berasal dari 2

macam bentuk mufrad, yaitu :


ٌ‫فَ ِع ْيلَة‬ , seperti ٌ‫تَ ِر ْيبَة‬ .

ٌ‫فَ ْعلُ َوة‬ , seperti ٌ‫تَرْ قُ َوة‬ .

26. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫تَفَا ِع ْي ُل‬ adalah :

a) ‫تَ َماثِ ْي ُل‬ ; bentuk mufradnya ‫تِ ْمثَا ٌل‬


Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫تَفَا ِعيْ ُل‬ berasal

dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu :

‫تِ ْف َعا ٌل‬ , seperti ‫تِ ْمثَا ٌل‬ .

27. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫َمفَا ِع ُل‬ adalah :

a) ‫َمقَا ِع ُد‬ ; bentuk mufradnya ‫َم ْق َع ٌد‬


b) ُ‫َم َسا ِكن‬ ; bentuk mufradnya ‫َم ْس َك ٌن‬
c) ‫َم َسا ِج ُد‬ ; bentuk mufradnya ‫َم ْس ِج ٌد‬
d) ‫َمفَاتِ ُح‬ ; bentuk mufradnya ‫ِم ْفتَا ٌح‬
e) ‫َمنَافِ ُع‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َم ْنفَ َعة‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ِ َ‫َمف‬
‫اع ُل‬ berasal dari 4

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫َم ْف َع ٌل‬ , seperti ‫َم ْق َع ٌد‬ dan ‫َم ْس َك ٌن‬ .

‫َم ْف ِع ٌل‬ , seperti ‫َم ْس ِج ٌد‬ .

‫ِم ْف َعا ٌل‬ , seperti ‫ِم ْفتَا ٌح‬ .

ٌ‫َم ْف َعلَة‬ , seperti ٌ‫َم ْنفَ َعة‬ .

28. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ِ َ‫َمف‬


‫اع ْي ُل‬ adalah :

a) ‫َم َسا ِكي ُْن‬ ; bentuk mufradnya ‫ِم ْس ِكي ٌْن‬


b) ‫َم َعا ِذ ْي ُر‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َم ْع ِذ َرة‬
c) ‫صابِ ْي ُح‬
َ ‫َم‬ ; bentuk mufradnya ‫ِمصْ بَا ٌح‬
d) ُ‫اريْب‬ِ ‫َم َح‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ِمحْ َراب‬
e) ‫ازي ُْن‬
ِ ‫َم َو‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ِم ْي َز‬
‫ان‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ِ َ‫َمف‬
‫اعيْ ُل‬ berasal dari

3 macam bentuk mufrad, yaitu :

‫ِم ْف ِع ْي ٌل‬ , seperti ‫ِم ْس ِكي ٌْن‬ .

ٌ‫َم ْف ِعلَة‬ , seperti ٌ‫َم ْع ِذ َرة‬ .

‫ِم ْف َعا ٌل‬ , seperti ‫ِمصْ بَا ٌح‬ , ٌ‫ِمحْ َراب‬ dan ٌ ‫ِم ْيز‬
‫َان‬ .

29. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ِ َ‫يَف‬


‫اع ُل‬ adalah :

Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam
Alquran.

30. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫يَفَا ِع ْي ُل‬ adalah :

a) ‫يَنَابِ ْي ُع‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫يَ ْنب ُْو‬


‫ع‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ِ َ‫يَف‬
‫اعيْ ُل‬ berasal dari

1 macam bentuk mufrad, yaitu :

‫يَ ْفع ُْو ٌل‬ , seperti ٌ ‫يَ ْنب ُْو‬


‫ع‬ .

31. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َوا ِع ُل‬ adalah :

a) ُ‫َك َوا ِكب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َك ْو َكب‬


b) ُ‫فَ َوا ِكه‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫فَا ِكھَة‬
c) ِ ‫فَ َو‬
ُ‫احش‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫اح َشة‬
ِ َ‫ف‬
d) ُ ‫ص َوا ِع‬
‫ق‬ َ ; bentuk mufradnya ٌ‫اعقَة‬
ِ ‫ص‬َ
e) ٍ ‫نَ َوا‬
‫ص‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫صيَة‬
ِ ‫نَا‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ِ ‫فَ َو‬
‫اع ُل‬ berasal dari 2

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فَ ْو َع ٌل‬ , seperti ٌ‫َك ْو َكب‬ .


ٌ‫اعلَة‬
ِ َ‫ف‬ , seperti ٌ‫فَا ِكھَة‬ , ٌ‫ فَا ِح َشة‬, ٌ‫اعقَة‬
ِ ‫ص‬َ , dan ٌ‫صيَة‬
ِ ‫نَا‬ .

32. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َوا ِع ْي ُل‬ adalah :

a) ِ ‫قَ َو‬
‫ار ْي ُر‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫قَارُوْ َرة‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ِ ‫فَ َو‬
‫اعيْ ُل‬ berasal dari 1

macam bentuk mufrad, yaitu :


ٌ‫فَا ُع ْولَة‬ , seperti ٌ‫قَار ُْو َرة‬ .

33. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ِ َ‫فَي‬


‫اع ُل‬ adalah :

Penulis tidak menemukan jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti


bentuk ini.

34. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ِ َ‫فَي‬


‫اع ْي ُل‬ adalah :

a) ‫َشيَا ِطي ُْن‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ط‬


‫ان‬ َ ‫َش ْي‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ِ َ‫فَي‬
‫اعيْ ُل‬ berasal dari 1

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فَ ْي َعا ٌل‬ , seperti ٌ ‫ط‬


‫ان‬ َ ‫َش ْي‬ .

35. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َعائِ ُل‬ adalah :

a) ‫َش َمائِ ُل‬ ; bentuk mufradnya ‫ِش َما ٌل‬


b) ‫َش َعائِ ُر‬ ; bentuk mufradnya ‫ِش َعا ٌر‬
c) ‫ث‬ ُ ِ‫َخبَائ‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َخبِ ْيثَة‬
d) ‫قَالَئِ ُد‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ِقالَ َدة‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فَ َعائِ ُل‬ berasal dari 3

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فِ َعا ٌل‬ , seperti ‫ِش َما ٌل‬ dan ‫ِش َعا ٌر‬ .

ٌ‫فَ ِع ْيلَة‬ , seperti ٌ‫َخبِ ْيثَة‬ .

ٌ‫فِ َعالَة‬ , seperti ٌ‫قِالَ َدة‬ .

36. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َعالَى‬ adalah :
a) ‫يَتَا َمى‬ ; bentuk mufradnya ‫يَتِ ْي ٌم‬
b) َ ‫َخ‬
‫طايَا‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َخ ِط ْيئَة‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فَ َعالَى‬ berasal dari 2
macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فَ ِع ْي ٌل‬ , seperti ‫يَتِ ْي ٌم‬ .

ٌ‫فَ ِع ْيلَة‬ , seperti ٌ‫َخ ِط ْيئَة‬ .

37. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ َعالِ ْي‬ adalah :

Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam
Alquran.

38. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ َعالَى‬ adalah :

a) ‫ُس َكا َرى‬ ; bentuk mufradnya ُ ‫َس ْك َر‬


‫ان‬
b) ‫ُك َسالَى‬ ; bentuk mufradnya ‫َك ْسالَ ُن‬
c) ‫أُ َسا َرى‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ِس ْي ٌر‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فُ َعالَى‬ berasal dari 2

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫فَ ْعالَ ُن‬ , seperti ُ ‫َس ْك َر‬


‫ان‬ dan ‫َك ْسالَ ُن‬ .

‫فَ ِع ْي ٌل‬ , seperti ‫اَ ِس ْي ٌر‬ .

39. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َعالِ ﱡي‬ adalah :

a) ‫أَنَا ِس ﱡي‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫إِ ْن َس‬


‫ان‬
b) ‫أَ َمانِ ﱡي‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫أُ ْمنِيﱠة‬
c) ‫َز َرابِ ﱡي‬ ; bentuk mufradnya ‫زَرْ بِ ﱞي‬
Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk ‫فَ َعالِ ﱡي‬ berasal dari 3

macam bentuk mufrad, yaitu :

‫اِ ْف َعا ٌل‬ , seperti ٌ ‫اِ ْن َس‬


‫ان‬ .

ٌ‫اُ ْف ِعلَة‬ , seperti ٌ‫اُ ْمنِيَة‬ .


‫فَ ْعلِ ﱞي‬ , seperti ‫زَرْ بِ ﱞي‬ .

Secara keseluruhan, dari 39 bentuk jamak taksir dalam teori/kajian pustaka,


ada 4 bentuk jamak taksir yang tidak penulis temukan dalam Alquran. Keempat
bentuk itu ialah:

1. ٌ‫فُ َعلَة‬ , seperti ٌ‫ھُدَاة‬ ,

2. ‫يَفَا ِع ُل‬ , seperti ‫يَ َحا ِم ُد‬ ,

3. ‫فَيَا ِع ُل‬ , seperti ُ ‫ار‬


‫ف‬ ِ َ‫صي‬
َ ,

4. ‫فُ َعالِ ْي‬ , seperti ٍ ‫تُ َرا‬


‫ق‬ .
Dari 35 bentuk jamak taksir yang terdapat dalam Alquran, penulis
menemukan hal-hal sebagai berikut :
1. Ada jamak taksir yang berasal dari 5 macam bentuk mufrad; dalam hal ini ada 2
macam, yaitu :

a. ‫فُ ُع ٌل‬ ‫ فِ َعا ٌل‬, ‫ فَع ُْو ٌل‬, ‫ فَ ِع ْي ٌل‬, ٌ‫ فَ ِع ْيلَة‬, dan ‫فَ ْع ٌل‬
, terdiri dari bentuk mufrad .

b. ‫ فِ َعا ٌل‬, terdiri dari bentuk mufrad ‫ فَ ُع ٌل‬, ‫ فَ ْع ٌل‬, ٌ‫ فَ ْعلَة‬, ‫ فَ َع ٌل‬, dan ‫ فِ ْع ٌل‬.
2. Ada jamak taksir yang berasal dari 4 macam bentuk mufrad; dalam hal ini ada 2
macam, yaitu :

a. ‫فَ َعالِ ُل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ٌ‫ فُ ْعلُلَة‬, ‫ فَ ْعلَ ٌل‬, ‫فَ ْع ٌل‬ , dan ٌ‫فِ ْعلَة‬ .

b. ‫َمفَا ِع ُل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫ َم ْف َع ٌل‬, ‫ َم ْف ِع ٌل‬, ‫ِم ْف َعا ٌل‬ , dan ٌ‫َم ْف َعلَة‬ .

3. Ada jamak taksir yang berasal dari 3 macam bentuk mufrad; dalam hal ini ada 10
macam, yaitu :

a. ‫أَ ْف ُع ٌل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫ فَ ْع ٌل‬, ‫فِ ْع ٌل‬ , dan ٌ‫فِ ْعلَة‬ .

b. ‫أَ ْف َعا ٌل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫ فَا ِع ٌل‬, ‫فَ ْع ٌل‬ , dan ‫فَ َع ٌل‬ .

c. ٌ‫أَ ْف ِعلَة‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫ فِ َعا ٌل‬, ‫فُ َعا ٌل‬ , dan ‫فَ َعا ٌل‬ .

d. ٌ‫فِ ْعلَة‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫ فَ َع ٌل‬, ‫فَ ِع ْي ٌل‬ , dan ‫فُ ْعلِ ٌل‬ .

e. ‫فُ َع ٌل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ٌ‫ فُ ْعلَة‬, ‫فَ ِع ْي ٌل‬ , dan ٌ‫فَ ْعلَة‬ .

f. ‫ِف ْعالَ ٌن‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫ فُ َعا ٌل‬, ‫فَ َع ٌل‬ , dan ‫فُ ْع ٌل‬ .
g. ‫أَ ْف ِعالَ ُء‬ ِ َ‫ ف‬, ‫ فَ ِع ْي ٌل‬, dan ‫ فَ ْعلِ ٌل‬.
‫اع ٌل‬
, terdiri dari bentuk mufrad

h. ‫ل‬ُ ‫ َمفَا ِع ْي‬, terdiri dari bentuk mufrad ‫ ِم ْف ِع ْي ٌل‬, ٌ‫ َم ْف ِعلَة‬, dan ‫ِم ْف َعا ٌل‬ .

ُ ِ‫ فَ َعائ‬, terdiri dari bentuk mufrad ‫ فِ َعا ٌل‬, ٌ‫ فَ ِع ْيلَة‬, dan ٌ‫ فِ َعالَة‬.
i. ‫ل‬

j. ‫فَ َعالِ ﱡي‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫ اِ ْف َعا ٌل‬, ٌ‫اُ ْف ِعلَة‬ ‫ فَ ْعلِ ﱞي‬.
, dan

k. ‫أَفَا ِع ْي ُل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫ اِ ْف ِع ْي ٌل‬, ‫ فَ ِع ْي ٌل‬, dan ٌ‫اُ ْفع ُْولَة‬ .

4. Ada jamak taksir yang berasal dari 2 macam bentuk mufrad; dalam hal ini ada 8
macam, yaitu :

a. ‫فِ َع ٌل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ٌ‫فِ ْعلَة‬ , dan ‫فَ ْع ٌل‬ .

b. ٌ‫فِ َعلَة‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫فِ ْع ٌل‬ , dan ‫فَ ْع ٌل‬ .

c. ‫فَ َعالِ ْي ُل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫فِ ْعالَ ٌل‬ , dan ‫فِ ْعلِ ْي ٌل‬ .

d. ‫أَفَا ِع ُل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫أَ ْف َع ُل‬ , dan ‫فِ َعا ٌل‬ .

e. ‫تَفَا ِع ُل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ٌ‫فَ ِع ْيلَة‬ , dan ٌ‫فَ ْعلُ َوة‬ .

f. ِ ‫فَ َو‬
‫اع ُل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫فَ ْو َع ٌل‬ , dan ٌ‫فَا ِعلَة‬ .

g. ‫فَ َعالَى‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫فَ ِع ْي ٌل‬ , dan ٌ‫فَ ِع ْيلَة‬ .

h. ‫فُ َعالَى‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫فَ ْعالَ ُن‬ , dan ‫فَ ِع ْي ٌل‬ .

5. Ada jamak taksir yang berasal dari 1 macam bentuk mufrad; dalam hal ini ada 12
macam, yaitu :

a. ‫فُ ْع ٌل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫أَ ْف َع ُل‬ .

b. ٌ‫فَ َعلَة‬ , terdiri dari bentuk mufrad ِ َ‫ف‬


‫اع ٌل‬ .

c. ‫فَ ْعلَى‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫فَ ِع ْي ٌل‬ .

d. ‫فُ ﱠع ٌل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ِ َ‫ف‬


‫اع ٌل‬ .

e. ‫فُعﱠا ٌل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫فَا ِع ٌل‬ .

f. ‫فُع ُْو ٌل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫فَ ْع ٌل‬ .

g. ‫فُ ْعالَ ٌن‬ , terdiri dari bentuk mufrad ِ َ‫ف‬


‫اع ٌل‬ .
h. ‫فُ َعالَ ُء‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫فَ ِع ْي ٌل‬ .

e. ِ َ‫تَف‬
‫اع ْي ُل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫تِ ْف َعا ٌل‬ .

f. ِ َ‫يَف‬
‫اع ْي ُل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫يَ ْفعُوْ ٌل‬ .

g. ‫فَ َوا ِع ْي ُل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ٌ‫فَاع ُْولَة‬ .

h. ‫فَيَا ِع ْي ُل‬ , terdiri dari bentuk mufrad ‫فَ ْي َعا ٌل‬ .

b. Proses pembentukan Jamak Taksir dalam Alquran


Pertama : Proses pembentukan jamak taksir melalui penambahan.
Data dalam Alquran adalah sebagai berikut :

‫جمع‬ - ‫مفرد‬

‫أَ ْع َما ٌل‬ – ‫َع َم ٌل‬


‫أَ ْنھَا ٌر‬ - ‫نَ ْھ ٌر‬
‫َم َسا ِج ُد‬ - ‫ْج ٌد‬
ِ ‫َمس‬
‫َز َرابِ ﱡي‬ - ‫زَرْ بِ ﱞي‬

Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke

jamak dengan menambahkan huruf tertentu. Kata ْ‫َع َمل‬ ‘amal misalnya dapat

dijamakkan dengan menambah huruf hamzah sebelum fa fi’il, dan alif di antara ‘ain

fi’il dan lam fi’il, sehingga ‫َع َم ٌل‬ menjadi ‫ أَ ْع َما ٌل‬. Proses demikian berlaku pula
pada kata ‫نَ ْھ ٌر‬ .

Kata ‫ْج ٌد‬


ِ ‫َمس‬ masjid dapat dijamakkan dengan menambah alif di antara ‘ain

fi’il dan lam fi’il, sehingga ‫َمسْ ِج ٌد‬ menjadi ‫اج ُد‬
ِ ‫ َم َس‬. Proses demikian berlaku pula
pada kata ‫زَرْ بِ ﱞي‬ .
Pada empat kata jamak taksir di atas, penambahan huruf sebagai proses
pembentukkan jamak taksir terjadi dengan dua jalan; pertama dengan penambahan
hamzah sebelum fa fi’il dan alif di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il; kedua dengan hanya
menambah alif di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il.

Kedua : Proses pembentukan jamak taksir melalui pengurangan.


Data dalam Alquran adalah sebagai berikut :

‫جمع‬ - ‫مفرد‬
ٌ ‫ُغ َر‬
‫ف‬ - ٌ‫ُغرْ فَة‬
‫ِن َع ٌم‬ - ٌ‫نِعْ َمة‬

Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke

jamak dengan membuang huruf tertentu. Kata ٌ‫ُغرْ فَة‬ ghurfah misalnya dapat

dijamakkan dengan membuang huruf ta marbuthah setelah lam fi’il, sehingga ٌ‫ُغرْ فَة‬
menjadi ٌ ‫ ُغ َر‬. Proses demikian berlaku pula pada kata ٌ‫أُ ﱠمة‬
‫ف‬ , ٌ‫ُو َرة‬
ْ ‫ص‬ , ٌ‫نِ ْع َمة‬ ,

ْ ِ‫ ق‬, ٌ‫ِعصْ َمة‬


ٌ‫ط َعة‬ , dan ٌ‫ِش ْي َعة‬ .

Pada tujuh kata jamak taksir di atas, pengurangan huruf sebagai proses
pembentukkan jamak taksir hanya terjadi pada ta marbuthah yang berada setelah lam
fi’il.

Ketiga : Proses pembentukan jamak taksir melalui perubahan bunyi.


Data dalam Alquran adalah sebagai berikut :
‫جمع‬ - ‫مفرد‬

ٌ ُ‫ُسق‬
‫ف‬ - ٌ ‫َس ْق‬
‫ف‬
‫ِح َج ٌج‬ - ‫َحجﱞ‬

Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke

jamak dengan hanya merubah bunyi. Kata ٌ ‫َس ْق‬


‫ف‬ saqf misalnya dapat dijamakkan

dengan merubah bunyi, sehingga ٌ ‫َس ْق‬


‫ف‬ saqf menjadi ٌ ُ‫سُق‬
‫ف‬ suquf. Proses

demikian berlaku pula pada kata ‫َحجﱞ‬ hajj menjadi ‫ِح َج ٌج‬ hijaj.

Pada dua kata jamak taksir di atas, perubahan bunyi sebagai proses
pembentukkan jamak taksir terjadi pada fa fi’il dam ‘ain fi’il .

Keempat: Proses pembentukan jamak taksir melalui penambahan dan perubahan


bunyi.
Data dalam Alquran adalah sebagai berikut :

‫ جمع‬- ‫مفرد‬ ‫ جمع‬- ‫مفرد‬ ‫ جمع‬- ‫مفرد‬ ‫ جمع‬- ‫مفرد‬


ُ ‫ أَ َحا ِدي‬- ‫ْث‬
‫ْث‬ ٌ ‫َح ِدي‬ ٌ ‫– ِو ْلد‬
‫َان‬ ‫َولَ ٌد‬ ‫َر ُج ٌل – ِر َجا ٌل‬ ٌ‫ أَ ْنفُس‬- ٌ‫نَ ْفس‬
ِ َ‫َم ْق َع ٌد – َمق‬
‫اع ُد‬ ٌ َ‫ فِ ْتي‬-
‫ان‬ ‫فَتًى‬ ‫ ِعبَا ٌد‬- ‫َع ْب ٌد‬ ‫ أَرْ ُج ٌل‬- ‫َر ُج ٌل‬
َ - ‫ض ْف َد ٌع‬
‫ضفَا ِد ُع ِم ْس ِكي ٌْن– َم َسا ِكي ُْن‬ ِ ‫ ِجبَا ٌل‬- ‫َجبَ ٌل‬ ٌ‫ إِ ْخ َوة‬- ‫أَ ٌخ‬
ُ‫ أَ َرا ِذ ُل َكوْ َكبٌ – َك َوا ِكب‬- ‫أَرْ َذ ُل‬ ‫ ِريَا ٌح‬- ‫ِر ْي ٌح‬ ٌ‫ قِ َر َدة‬- ‫قِرْ ٌد‬
‫ َش َمائِ ُل‬- ‫ق ِش َما ٌل‬ ِ َ‫ أَب‬-
ُ ‫ار ْي‬ ٌ ‫اِب ِْر ْي‬
‫ق‬ ٌ‫ ُوج ُْوه‬- ٌ‫َوجْ ه‬ ٌ‫ ِخيَ َرة‬- ‫َخ ْي ٌر‬
ُ‫ِغرْ بِيْبٌ – َغ َرا ِبيْب‬
Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke

jamak dengan menambahkan huruf tertentu sekali gus merubah bunyinya. Kata ٌ‫نَ ْفس‬
nafs misalnya dapat dijamakkan dengan menambah huruf hamzah sebelum fa fi’il,

sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il , sehingga ٌ‫نَ ْفس‬ menjadi ٌ‫أَ ْنفُس‬ .

Proses demikian berlaku pula pada kata ‫ َعي ٌْن‬, ‫َش ْھ ٌر‬ , dan ‫ِرجْ ٌل‬ .

Kata ‫أَ ٌخ‬ akh dapat dijamakkan dengan menambah huruf ta marbuthah

setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga ‫أَ ٌخ‬ menjadi

ٌ‫ اِ ْخ َوة‬. Proses demikian berlaku pula pada kata ‫قِرْ ٌد‬ , dan ‫َخ ْي ٌر‬ .

Kata ‫َرجُ ٌل‬ rajul dapat dijamakkan dengan menambah huruf alif di antara

‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga ‫َرجُ ٌل‬
menjadi ‫ِر َجا ٌل‬
Proses demikian berlaku pula pada kata ‫ َع ْب ٌد‬, ‫َجبَ ٌل‬ , ‫ ِريْ ٌح‬, ‫ َم ْق َع ٌد‬, ‫ ِمسْ ِكي ٌْن‬, ‫أَرْ َذ ُل‬
, ٌ ‫اِب ِْر ْي‬
‫ق‬ dan ٌ‫ِغرْ بِيْب‬ .

Kata ٌ‫َوجْ ه‬ wajh dapat dijamakkan dengan menambah huruf waw di antara

‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il , sehingga ٌ‫َوجْ ه‬
menjadi ٌ‫ُوه‬
ْ ‫ُوج‬ Proses demikian berlaku pula pada kata ٌ ‫ط‬
‫ن‬ ْ َ‫ ب‬, ٌ‫قَ ْلب‬ , َ
‫ظھْ ٌر‬ , ‫َح ﱞد‬
dan ‫َعي ٌْن‬ .

Kata ‫َولَ ٌد‬ walad dapat dijamakkan dengan menambah huruf alif dan nun

setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga

‫َولَ ٌد‬ menjadi ٌ ‫ ِو ْلد‬. Proses demikian berlaku pula pada kata ‫فَتًى‬
‫َان‬ .

Kata ٌ ‫ض ْف َد‬


‫ع‬ ِ dhifda’ dapat dijamakkan dengan menambah huruf alif di

antara ‘ain fi’lal dan lam fi’lal, sekali gus merubah bunyi fa fi’lal dan ‘ain fi’lal,

sehingga ٌ ‫ض ْف َد‬


‫ع‬ ِ menjadi ُ ‫ضفَا ِد‬
‫ع‬ َ . Proses demikian berlaku pula pada kata ‫ِدرْ ھَ ٌم‬ ,

ٌ‫َك ْو َكب‬ dan ‫لَ ْي ٌل‬ .


Kata ‫ِش َما ٌل‬ syimaal dapat dijamakkan dengan menambah huruf hamzah di

antara alif fi’aal dan lam fi’aal, sekali gus merubah bunyi fa fi’aal dan ‘ain fi’aal

,sehingga ‫ِش َما ٌل‬ menjadi ‫ َش َما ِئ ُل‬. Proses demikian berlaku pula pada kata ‫ِش َعا ٌر‬ .

Pada dua puluh kata jamak taksir di atas, penambahan huruf dan perubahan
bunyi sebagai proses pembentukkan jamak taksir terjadi dengan hamzah, ta
marbuthah, alif, waw dan alif dan nun.

Kelima : Proses pembentukan jamak taksir melalui pengurangan dan perubahan


bunyi.
Data dalam Alquran adalah sebagai berikut :

‫جمع‬ - ‫مفرد‬
‫ص ْف ٌر‬
ُ - ‫أَصْ فَ ُر‬
ٌ‫ُكتُب‬ - ٌ‫ِكتَاب‬
‫ُر ُس ٌل‬ - ‫َرس ُْو ٌل‬
‫ُسبُ ٌل‬ - ‫َس ِب ْي ٌل‬
ٌ ‫صح‬
‫ُف‬ ُ – ٌ‫ص ِح ْيفَة‬
َ
‫ُج َد ٌد‬ - ‫َج ِد ْي ٌد‬
‫قُرًى‬ - ٌ‫قرْ يَة‬

Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke

jamak dengan membuang huruf tertentu sekali gus merubah bunyinya. Kata ‫أَصْ فَ ُر‬
ashfar misalnya dapat dijamakkan dengan membuang huruf hamzah sebelum fa fi’il,

sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga ‫أَصْ فَ ُر‬ menjadi ‫ صُ ْف ٌر‬.
Proses demikian berlaku pula pada kata ‫ أَ ْب َك ُم‬, ‫ص ﱡم‬
َ َ‫ أ‬, ‫أَ ْع َمى‬ , dan semua kata yang

menunjukkan warna dan berbentuk ‫أَ ْف َع ُل‬ .

Kata ٌ‫ِكتَاب‬ kitaab dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il

,sehingga ٌ‫ِكتَاب‬ menjadi ٌ‫ ُكتُب‬.


Kata ‫َرس ُْو ٌل‬ rasuul dapat dijamakkan dengan membuang huruf waw yang
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il

sehingga ‫َرس ُْو ٌل‬ menjadi ‫ ُر ُس ٌل‬.


Kata ‫َسبِ ْي ٌل‬ sabiil dapat dijamakkan dengan membuang huruf yaa yang

terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il

,sehingga ‫َسبِ ْي ٌل‬ menjadi ‫ ُسبُ ٌل‬.


Kata ٌ‫ح ْيفَة‬
ِ ‫ص‬َ shahiifah dapat dijamakkan dengan membuang huruf yaa

yang terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, juga ta marbuthah yang terletak setelah

lam fi’il sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga ٌ‫ح ْيفَة‬
ِ ‫ص‬َ menjadi

ٌ ‫صح‬
‫ُف‬ ُ .
Kata ٌ‫قَرْ يَة‬ qaryah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta marbuthah

yang terletak setelah lam fi’il sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga
ٌ‫قَرْ يَة‬ menjadi ‫ قُرًى‬.
Pada tujuh kata jamak taksir di atas, pengurangan huruf dan perubahan bunyi
sebagai proses pembentukkan jamak taksir terjadi dengan membuang hamzah, alif,
waw, ya, ta marbuthah, dan ya dan ta marbuthah.
‫‪Keenam : Proses pembentukan jamak taksir melalui penambahan, pengurangan dan‬‬
‫‪perubahan bunyi.‬‬
‫‪Data dalam Alquran adalah sebagai berikut :‬‬

‫مفرد ‪ -‬جمع‬ ‫مفرد ‪ -‬جمع‬ ‫مفرد ‪ -‬جمع‬ ‫مفرد ‪ -‬جمع‬ ‫مفرد ‪ -‬جمع‬
‫قَبِ ْيلَةٌ – قَبَائِ ُل‬ ‫ِم ْفتَا ٌح – َمفَا ِت ُح‬ ‫ي ‪ -‬أَ ْنبِيَا ُء‬
‫نَ ِب ﱞ‬ ‫َرا ِك ٌع ‪ُ -‬ر ﱠك ٌع‬ ‫ِن ْع َمةٌ ‪ -‬أَ ْن ُع ٌم‬
‫ِقالَ َدةٌ ‪ -‬قَالَ ِئ ُد‬ ‫َم ْنفَ َعةٌ – َمنَا ِف ُع‬ ‫س ْنبُلَةٌ – َسنَابِ ُل‬
‫ُ‬ ‫ع ‪ُ -‬زرﱠا ٌ‬
‫ع‬ ‫َار ٌ‬
‫ز ِ‬ ‫صا ٌر‬ ‫ص ْي ٌر – أَ ْن َ‬
‫لَ ِ‬
‫‪ -‬يَتَا َمى‬ ‫يَتِ ْي ٌم‬ ‫َم ْع ِذ َرةٌ– َم َعا ِذ ْي ُر‬ ‫ِق ْنطَا ٌر– قَن ِ‬
‫َاط ْي ُر‬ ‫نَ ْع َجةٌ ‪ِ -‬ن َعا ٌج‬ ‫ان – أَ ْل ِسنَةٌ‬‫لِ َس ٌ‬
‫َط ْيئَةٌ ‪َ -‬خطَايَا‬
‫خ ِ‬ ‫ازي ُْن‬ ‫ِم ْيز ٌ‬
‫َان– َم َو ِ‬ ‫ِس َوا ٌر ‪ -‬أَ َس ِ‬
‫او ُر‬ ‫ُغالَا ٌم ‪ِ -‬غ ْل َم ٌ‬
‫ان‬ ‫فُ َؤا ٌد ‪ -‬أَ ْف ِئ َدةٌ‬
‫َس ْك َر ُ‬
‫ان– ُس َكا َرى‬ ‫يَ ْنبُوْ ٌ‬
‫ع ‪ -‬يَنَا ِب ْي ُع‬ ‫أُسْطُوْ َرةٌ أَ َس ِ‬
‫اط ْي ُر‬ ‫حُوْ ٌ‬
‫ت – ِح ْيت ٌ‬
‫َان‬ ‫ع – أَ ْم ِت َعةٌ‬
‫َمتَا ٌ‬
‫أَ ِس ْي ٌر ‪ -‬أ ُ َسا َرى‬ ‫فَا ِكھَةٌ – فَ َوا ِكهُ‬ ‫ت َِر ْيبَةٌ – تَ َرا ِئبُ‬ ‫َرا ِھبٌ – ُر ْھبَ ٌ‬
‫ان‬ ‫َغلِيْظٌ ‪ِ -‬غ ْل َ‬
‫ظةٌ‬
‫ان – أَنَا ِس ﱡي‬‫إِ ْن َس ٌ‬ ‫قَارُوْ َرةٌ –قَ َو ِ‬
‫ار ْي ُر‬ ‫تَرْ قُ َوةٌ ‪ -‬تَ َرا ٍ‬
‫ق‬ ‫َش ِھ ْي ٌد ‪ُ -‬شھَدَا ُء‬ ‫‪ِ -‬ح ْليَةٌ‬ ‫ي‬
‫ُح ِل ﱞ‬
‫أُ ْمنِيﱠةٌ ‪ -‬أَ َما ِن ﱡي‬ ‫ص‬
‫صيَا ٍ‬ ‫صةٌ َ‬ ‫ص ْي َ‬‫ِ‬ ‫ِت ْمثَا ٌل – تَ َما ِث ْي ُل‬ ‫َاع ‪ -‬أَ ْد ِعيَا ُء‬
‫د ٍ‬ ‫َكافِ ٌر ‪َ -‬كفَ َرةٌ‬
‫ط ٌ‬
‫ان– َشيَا ِطي ُْن‬ ‫َش ْي َ‬ ‫َش ِد ْي ٌد ‪ -‬أَ ِش ﱠدا ُء‬ ‫َم ِريْضٌ ‪َ -‬مرْ َ‬
‫ضى‬
Secara morfologis, bentuk kata bahasa Arab dapat dirubah dari tunggal ke
jamak dengan menambah dan membuang huruf tertentu sekali gus merubah

bunyinya. Kata ٌ‫نِ ْع َمة‬


ni’mah misalnya dapat dijamakkan dengan menambah huruf hamzah sebelum fa fi’il,
dan membuang huruf ta marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, sekali gus

merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga ٌ‫نِ ْع َمة‬ menjadi ‫ أَ ْن ُع ٌم‬.
Kata ِ َ‫ل‬
‫ص ْي ٌر‬ nashiir dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang

terletak setelah ‘ain fi’il dan menambah hamzah sebelum fa fi’il, dan alif di antara
‘ain fi’il dan lam

fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il ,sehingga ِ َ‫ل‬
‫ص ْي ٌر‬ menjadi َ ‫أَ ْن‬
‫صا ٌر‬
Proses demikian berlaku pula pada kata ٌ‫صا ِحب‬
َ .

Kata ٌ ‫لِ َس‬


‫ان‬ lisaan dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang
terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il dan menambah hamzah sebelum fa fi’il, dan
ta marbuthah setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il , ‘ain fi’il dan lam

fi’il ,sehingga ٌ ‫لِ َس‬


‫ان‬ menjadi ٌ‫ أَ ْل ِسنَة‬. Proses demikian berlaku pula pada kata ‫ فُ َؤا ٌد‬,
dan ٌ ‫َمتَا‬
‫ع‬ .

Kata ٌ‫َغلِيْظ‬ ghaliizh dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang

terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il dan menambah ta marbuthah setelah lam

fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il , ‘ain fi’il dan lam fi’il ,sehingga ٌ‫َغلِيْظ‬
menjadi َ ‫ ِغ ْل‬. Proses demikian berlaku pula pada kata ‫ُحلِ ﱞي‬
ٌ‫ظة‬ .

Kata ‫َكافِ ٌر‬ kaafir dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang

terletak di antara fa fi’il dan ‘ain fi’il dan menambah ta marbuthah setelah lam fi’il,

sekali gus merubah bunyi ‘ain fi’il dan lam fi’il ,sehingga ‫َكافِ ٌر‬ menjadi ٌ‫ َكفَ َرة‬.
Proses demikian berlaku pula pada kata ‫ فَا ِج ٌر‬, ٌ‫ َحافِظ‬, ‫اح ٌر‬
ِ ‫َس‬ dan ‫بَارﱞ‬ .
Kata ٌ‫ريْض‬
ِ ‫َم‬ mariidh dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang

terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il dan menambah alif maqshurah setelah lam

fi’il, sekali gus merubah bunyi ‘ain fi’il dan lam fi’il ,sehingga ٌ‫ريْض‬
ِ ‫َم‬ menjadi

‫ضى‬ ٌ ‫ َمي‬, dan ‫قَتِ ْي ٌل‬


َ ْ‫ َمر‬. Proses demikian berlaku pula pada kata ‫ﱢت‬ .

Kata ‫َرا ِك ٌع‬ raaki’ dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang

terletak di antara fa fi’il dan ‘ain fi’il dan menambah ‘ain fi’il sekali gus merubah

bunyi fa fi’il dan‘ain fi’il , sehingga ‫َرا ِك ٌع‬ menjadi ‫ ُر ﱠك ٌع‬. Proses demikian berlaku
pula pada kata ‫اج ٌد‬
ِ ‫ َس‬, dan ‫َخا ِش ٌع‬ .

Kata ٌ ‫ار‬
‫ع‬ ِ ‫َز‬ zaari’ dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang

terletak di antara fa fi’il dan ‘ain fi’il dan menambah ‘ain fi’il dan alif di antara ‘ain
fi’il penambah dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan‘ain fi’il , sehingga
ٌ ‫ار‬
‫ع‬ ِ ‫َز‬ menjadi ٌ ‫ ُزرﱠا‬. Proses demikian berlaku pula pada kata ‫اج ٌر‬
‫ع‬ ِ َ‫ف‬ , ‫َكافِ ٌر‬ dan

‫َحا ِك ٌم‬ .

Kata ٌ‫نَ ْع َجة‬ na’jah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta marbuthah

yang terletak setelah lam fi’il dan menambah huruf alif di antara ‘ain fi’il dan lam

fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌ‫نَ ْع َجة‬ menjadi

‫ نِ َعا ٌج‬.
Kata ‫ُغالَ ٌم‬ ghulaam dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang

terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il dan menambah huruf alif dan nun setelah lam

fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ‫ُغالَ ٌم‬ menjadi

ٌ ‫ ِغ ْل َم‬.
‫ان‬
Kata ٌ ‫ُو‬
‫ت‬ ْ ‫ح‬ huut dapat dijamakkan dengan membuang huruf waw yang

terletak di antara fa fi’il dan lam fi’il dan menambah huruf ya pada tempat waw yang
dibuang, lalu menambah huruf alif dan nun setelah lam fi’il, sekali gus merubah

bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌ ‫ح ُْو‬


‫ت‬ menjadi ٌ َ‫ ِح ْيت‬.
‫ان‬
Kata ٌ‫َرا ِھب‬ raahib dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang

terletak di antara fa fi’il dan ‘ain fi’il dan menambah huruf alif dan nun setelah lam

fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌ‫َرا ِھب‬
menjadi ٌ َ‫ ُر ْھب‬.
‫ان‬
Kata ‫َش ِھ ْي ٌد‬ syahiid dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang

terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il dan menambah huruf alif dan hamzah setelah

lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ‫َش ِھ ْي ٌد‬
menjadi ‫ ُشھَدَا ُء‬. Proses demikian berlaku pula pada kata ‫ك‬
ٌ ‫َش ِر ْي‬ , ٌ ‫ض ِعي‬
‫ْف‬ َ , ‫فَقِيْ ٌر‬
dan ٌ‫ َسفِ ْيه‬.
Kata ‫َاع‬
ٍ ‫د‬ daa’ dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang terletak
di antara fa fi’il dan ‘ain fi’il dan menambah huruf hamzah sebelum fa fi’il, lalu
menambah alif dan hamzah setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il,‘ain

fi’il dan lam fi’il, sehingga ‫َاع‬


ٍ ‫د‬ menjadi ‫ أَ ْد ِعيَا ُء‬.
Kata ‫َش ِد ْي ٌد‬ syadiid dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang

terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il dan menambah huruf hamzah sebelum fa fi’il,
lalu menambah alif dan hamzah setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa

fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ‫ش ِد ْي ٌد‬


َ menjadi ‫ أَ ِش ﱠدا ُء‬. Proses demikian berlaku
pula pada kata ‫ نَبِ ﱞي‬, ‫ َغنِ ﱞي‬, ‫َولِ ﱞي‬
Kata ٌ‫ ُس  ْنبُلَة‬sunbulah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta
marbuthah yang terletak setelah lam fi’il lalu menambah huruf alif di antara fa fa’lal,

sekali gus merubah bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌ‫سُ ْنبُلَة‬ menjadi

‫ َسنَابِ ُل‬.
Kata َ ‫قِ ْن‬
‫طا ٌر‬ qinthaar dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang

terletak di antara lam fa’lal awal dengan lam fa’lal tsaani, lalu menambah huruf alif
di antara ‘ain fa’lal dan lam fa’lal awal, juga menambah huruf ya di antara lam awal
dengan lam tsaani sekali gus merubah bunyi fa fa’lal,‘ain fa’lal dan lam fa’lal,

sehingga َ ‫قِ ْن‬


‫طا ٌر‬ menjadi ‫ قَنَا ِط ْي ُر‬.
Kata ‫ِس َوا ٌر‬ siwaar dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang

terletak di antara ‘ain fi’il dengan lam fi’il, lalu menambah huruf hamzah sebelum
‘ain fi’il, dan alif di antara fa f’il dengan ‘ain fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il

dan‘ain fi’il, sehingga ‫ِس َوا ٌر‬ menjadi ِ ‫ أَ َس‬.


‫او ُر‬
Kata ٌ‫أُسْطُ ْو َرة‬ usthuurah dapat dijamakkan dengan membuang huruf waw

yang terletak di antara ‘ain fi’il dengan lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara
fa fi’ill dan ‘ain fi’il, juga menambah huruf ya di antara ‘ain fi’il dengan lam fi’il,
sekali gus merubah bunyi hamzah sebelum fa fi’il,fa fi’ilnya itu sendiri, ‘ain fi’il dan

lam fi’il, sehingga ٌ‫أُسْطُ ْو َرة‬ menjadi ِ ‫ أَ َس‬.


‫اط ْي ُر‬
Kata ٌ‫تَ ِر ْيبَة‬ tariibah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang

terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, dan huruf ta marbuthah setelah lam fi’il, lalu
menambah huruf alif di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, juga menambah huruf hamzah

sebelum lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il, dan ‘ain fi’il, sehingga ٌ‫تَ ِر ْيبَة‬
menjadi ُ‫ تَ َرائِب‬.
Kata ٌ‫تَرْ قُ َوة‬ tarquwah dapat dijamakkan dengan membuang huruf waw dan

ta marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara ‘ain
fi’il dan lam fi’il dan huruf ya setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi ‘ain fi’il

dan lam fi’il, sehingga ٌ ‫تَرْ قُ َو‬


‫ى‬ menjadi ٍ ‫ تَ َرا‬.
‫ق‬
Kata ‫تِ ْمثَا ٌل‬ timtsaal dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang

terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara fa fi’il
dan ‘ain fi’il, juga menambah huruf ya di antara ‘ain fi’il dengan lam fi’il, sekali gus
merubah bunyi huruf sebelum fa fi’il, fa fi’il nya itu sendiri dan ‘ain fi’il, sehingga

‫تِ ْمثَا ٌل‬ menjadi ‫تَ َماثِيْ ُل‬ . Proses morfologis model begini berlaku juga pada kata

‫ِم ْفتَا ٌح‬ .


Kata ٌ‫َم ْنفَ َع ة‬ manfaah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta

marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara fa fi’il
dan ‘ain fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga
ٌ‫َم ْنفَ َعة‬ menjadi ‫َمنَافِ ُع‬
Kata ٌ‫َمعْ ِذ َرة‬ ma’dzirah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta

marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara fa fi’il
dan ‘ain fi’il, juga menambah huruf ya di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus

merubah bunyi fa fi’il, ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌ‫َم ْع ِذ َرة‬ menjadi ‫ َم َعا ِذ ْي ُر‬.
Kata ٌ ‫ِميْ َز‬
‫ان‬ miizaan dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya sebagai

fa fi’il, kemudian alif yang terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, lalu menambah
huruf waw di tempat fa fi’il, dan alif di antara fa fi’il dan ‘ain fi’il, juga menambah
huruf ya di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fa’lal,‘ain fa’lal

dan lam fa’lal, sehingga ٌ ‫ِم ْي َز‬


‫ان‬ menjadi ‫ازي ُْن‬
ِ ‫ َم َو‬.
Kata ٌ ‫يَ ْنبُ ْو‬
‫ع‬ yanbuu’ dapat dijamakkan dengan membuang huruf waw yang

terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara fa fi’il dan
‘ain fi’il, dan huruf ya di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa

fi’il dan ‘ain fi’il, sehingga ٌ ْ‫يَ ْنبُو‬


‫ع‬ menjadi ‫ يَنَابِ ْي ُع‬.
Kata ٌ‫فَا ِكھَة‬ faakihah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta

marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf waw setelah fa fi’il,

sekali gus merubah bunyi lam fi’il, sehingga ٌ‫فَا ِكھَة‬ menjadi ُ‫ فَ َوا ِكه‬.
Kata ٌ‫قَارُوْ َرة‬ qaaruurah dapat dijamakkan dengan membuang huruf waw di

antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, kemudian ta marbuthah yang terletak setelah lam fi’il,
lalu menambah huruf waw setelah fa fi’il, juga menambah huruf ya di antara ‘ain fi’il

dan lam fi’il, sekali gus merubah bunyi ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌ‫قَار ُْو َرة‬
menjadi ِ ‫ قَ َو‬.
‫ار ْي ُر‬
Kata ٌ‫صة‬
َ ‫ص ْي‬
ِ shiishah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta

marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara ‘ainfi’il
dan lam fi’il, juga menambah huruf ya setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa

fi’il, ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌ‫صة‬


َ ‫ص ْي‬
ِ menjadi ‫ص‬
ٍ ‫صيَا‬
َ .
Kata ٌ ‫ط‬
‫ان‬ َ ‫َش ْي‬ syaithaan dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif yang

terletak di antara lam fa’lal awal dan lam fa’lal tsani, lalu menambah huruf alif di
antara ‘ain fa’lal dan lam fa’lal awal, juga menambah huruf ya di antara lam awal
dengan lam tsaani sekali gus merubah bunyi‘ain fa’lal dan lam fa’lal, sehingga
ٌ ‫ط‬
‫ان‬ َ ‫َش ْي‬ jadi ِ َ‫ َشي‬.
ُ‫اطيْن‬
Kata ٌ‫ قَبِ ْيلَة‬qabiilah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang

terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, dan huruf ta marbuthah yang terletak setelah
lam fi’il, lalu menambah huruf alif dan hamzah di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, sekali

gus merubah bunyi ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌ‫قَبِ ْيلَة‬ menjadi ‫ قَبَائِ ُل‬.
Kata ٌ‫قِالَ َدة‬ qilaadah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta

marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf hamzah sebelum lam

fi’il, sekali gus merubah bunyi fa fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌ‫قِالَ َدة‬ menjadi ‫ قَالَئِ ُد‬.
Kata ‫يَتِ ْي ٌم‬ yatiim dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang

terletak di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara ‘ain fi’il
dan lam fi’il, juga menambah huruf alif maqshurah setelah lam fi’il, sekali gus

merubah bunyi ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ‫يَتِ ْي ٌم‬ menjadi ‫ يَتَا َمى‬.
Kata ٌ‫َخ ِط ْيئَة‬ khathiiah dapat dijamakkan dengan membuang huruf hamzah

dan ta marbuthah yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara
‘ain fi’il dan lam fi’il, juga menambah huruf alif maqshurah setelah lam fi’il, sekali

gus merubah bunyi ‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌ‫َخ ِط ْيئَة‬ menjadi َ ‫ َخ‬.
‫طايَا‬
Kata ُ ‫َس ْك َر‬
‫ان‬ sakraan dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif dan

nun yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara ‘ain fi’il dan
lam fi’il, juga menambah huruf alif maqshurah setelah lam fi’il, sekali gus merubah

bunyi fa fi’il dan‘ain fi’il, sehingga ُ ‫َس ْك َر‬


‫ان‬ menjadi ‫ ُس َكا َرى‬.
Kata ‫أَ ِس ْي ٌر‬ asiir dapat dijamakkan dengan membuang huruf ya yang terletak

di antara ‘ain fi’il dan lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara ‘ain fi’il dan lam
fi’il, juga menambah huruf alif maqshurah setelah lam fi’il, sekali gus merubah

bunyi fa fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ‫أَ ِس ْي ٌر‬ menjadi ‫أُ َسا َرى‬ .

Kata ٌ ‫اِ ْن َس‬


‫ان‬ insaan dapat dijamakkan dengan membuang huruf alif dan nun

yang terletak setelah lam fi’il, lalu menambah huruf alif di antara ‘ain fi’il dan lam
fi’il, juga menambah dua huruf ya setelah lam fi’il, sekali gus merubah bunyi fa

fi’il,‘ain fi’il dan lam fi’il, sehingga ٌ ‫اِ ْن َس‬


‫ان‬ menjadi ِ َ‫ أَن‬.
‫اس ﱡي‬
Kata ٌ‫أُ ْمنِيﱠة‬ umniyyah dapat dijamakkan dengan membuang huruf ta

marbuthah yang terletak setelah lam fa’lal tsani, lalu menambah huruf alif di antara
fa fa’lal dan ‘ain fa’lal, sekali gus merubah bunyi hamzah sebelum fa fa’lal, fa fa’lal

dan lam fa’lal, sehingga ٌ‫أُ ْمنِيﱠة‬ menjadi ‫ أَ َمانِ ﱡي‬.


Pada 43 kata jamak taksir di atas, pengurangan dan penambahan huruf serta
perubahan bunyi sebagai proses pembentukkan jamak taksir terjadi dengan
bervariasi. Huruf-huruf yang dibuang terdiri dari : Alif, ya, waw, ta marbuthah,
hamzah dan nun. Sedangkan huruf-huruf yang ditambahkan adalah : Hamzah, alif,
waw, ya, ta marbuthah, alif maqshurah dan tadh’iiful ‘ain.
Kombinasi pengurangan dan penambahan huruf adalah seperti berikut :
‫‪Buang‬‬ ‫‪Tambah‬‬ ‫‪Contoh‬‬ ‫‪Buang‬‬ ‫‪Tambah‬‬ ‫‪Contoh‬‬
‫ة‬ ‫ء‬ ‫ِن ْع َمةٌ – أَ ْن ُع ٌم‬ ‫ي‬ ‫ء‪،‬ا‬ ‫َص ْي ٌر – أَ ْن َ‬
‫صا ٌر‬ ‫ن ِ‬
‫ا‬ ‫ء‪،‬ة‬ ‫ان – أَ ْل ِسنَةٌ‬ ‫لِ َس ٌ‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ضى‬‫َم ِريْضٌ – َمرْ َ‬
‫ا‬ ‫ة‬ ‫كَافِ ٌر – َكفَ َرةٌ‬ ‫ا‬ ‫عف‪،‬ا‬ ‫ع – ُزرﱠا ٌ‬
‫ع‬ ‫َار ٌ‬
‫ز ِ‬
‫ا‬ ‫ع فعل‬ ‫َرا ِك ٌع – ُر ﱠك ٌع‬ ‫ا‬ ‫ا‪،‬ن‬ ‫ُغالَ ٌم – ِغ ْل َم ٌ‬
‫ان‬
‫ة‬ ‫ا‬ ‫نَ ْع َجةٌ – ِن َعا ٌج‬ ‫ا‬ ‫ان‬ ‫َرا ِھبٌ – ُر ْھبَ ٌ‬
‫ان‬
‫و‬ ‫ي‪ ،‬ا ن‬ ‫َان‬ ‫حُوْ ٌ‬
‫ت – ِح ْيت ٌ‬ ‫ا‬ ‫ء‪،‬اء‬ ‫َاع – أَ ْد ِعيَا ُء‬
‫د ٍ‬
‫ي‬ ‫ا‪،‬ء‬ ‫شھَدَا ُء‬ ‫َش ِھ ْي ٌد – ُ‬ ‫ة‬ ‫ا‬ ‫س ْنبُلَةٌ – َسنَابِ ُل‬
‫ُ‬
‫ي‬ ‫ء‪،‬اء‬ ‫َش ِد ْي ٌد – أَ ِش ﱠدا ُء‬ ‫ا‬ ‫ء‪،‬ا‬ ‫او ُر‬‫ِس َوا ٌر – أَ َس ِ‬
‫ا‬ ‫ا‪،‬ي‬ ‫قَ ْنطَ َرةٌ – قَنَا ِط ْي ُر‬ ‫ي‪،‬ة‬ ‫ا‪،‬ء‬ ‫ت َِر ْيبَةٌ – تَ َرا ِئبُ‬
‫و‬ ‫ا‪،‬ي‬ ‫اُسْطُوْ َرةٌ – أَ َسا ِط ْي ُر‬ ‫ا‬ ‫ا‪،‬ي‬ ‫ِت ْمثَا ٌل – تَ َماثِ ْي ُل‬
‫و‪،‬ة‬ ‫ا‪،‬ي‬ ‫ق‬‫تَرْ قُ َوةٌ – تَ َرا ٍ‬ ‫ة‬ ‫ا‪،‬ي‬ ‫َم ْع ِذ َرةٌ – َم َعا ِذ ْي ُر‬
‫ة‬ ‫ا‬ ‫َم ْنفَ َعةٌ – َمنَا ِف ُع‬ ‫و‬ ‫ا‪،‬ي‬ ‫يَ ْنبُوْ ٌ‬
‫ع – يَن َِاب ْي ُع‬
‫ي‪،‬ا‬ ‫و ‪ ،‬ا‪ ،‬ي‬ ‫ازي ُْن‬ ‫ِم ْيز ٌ‬
‫َان – َم َو ِ‬ ‫و‪،‬ة‬ ‫و‪،‬ي‬ ‫قَارُوْ َرةٌ – قَ َو ِ‬
‫ار ْي ُر‬
‫ة‬ ‫و‬ ‫فَا ِكھَةٌ – فَ َوا ِكهُ‬ ‫ا‬ ‫ا‪،‬ي‬ ‫اطي ُْن‬
‫ان – َشيَ ِ‬‫َش ْي َ‬
‫ط ٌ‬
‫ة‬ ‫ا‪،‬ي‬ ‫ص‬
‫صيَا ٍ‬ ‫صةٌ – َ‬ ‫ص ْي َ‬ ‫ِ‬ ‫ة‬ ‫ء‬ ‫ِقالَ َدةٌ – قَالَ ِئ ُد‬
‫ي‪،‬ة‬ ‫ا‪،‬ء‬ ‫قَبِ ْيلَةٌ – قَبَائِ ُل‬ ‫ء‪،‬ة‬ ‫ا‪،‬ى‬ ‫طايَا‬ ‫َط ْيئَةٌ – َخ َ‬ ‫خ ِ‬
‫ي‬ ‫ا‪،‬ى‬ ‫يَتِ ْي ٌم – يَتَا َمى‬ ‫ي‬ ‫ا‪،‬ى‬ ‫أَ ِس ْي ٌر – أ ُ َسا َرى‬
‫ان‬ ‫ا‪،‬ى‬ ‫َس ْك َر ُ‬
‫ان – ُس َكا َرى‬ ‫ة‬ ‫ا‬ ‫أُ ْمنِيﱠةٌ ‪ -‬أَ َما ِن ﱡي‬
‫ان‬ ‫ا ‪ ،‬ي‪،‬ي‬ ‫ان – أَنَا ِس ﱡي‬
‫إِ ْن َس ٌ‬
c. Frekuensi penggunaan jamak taksir di dalam Alquran.
Data di atas menunjukkan adanya 6 besar dalam frekuensi penggunaan
bentuk jamak taksir di dalam Alquran. Penulis mengaitkan rahasia terjadinya
dengan misi Alquran itu sendiri, antara lain sebagai berikut :
1. Alquran sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad saw. dalam menghadapi kaom
Quraisy yang sedang berkompetitif dalam sastra Arab dengan syi’ir-syi’irnya yang
sangat memperhatikan keindahan dalam berbagai hal, termasuk di dalamnya keindahan
bunyi kalimat, maka Alquran datang dengan menunjukkan yang lebih dari apa yang
mereka miliki. Kelebihan Alquran dalam hal ini, Alquran yang bukan syi’ir dapat
menunjukkan keindahan dalam irama.
2. Kata-kata dan kalimat-kalimat dalam Alquran dirasakan oleh bangsa Arab
sebagai kata-kata dan kalimat-kalimat yang sederhana, mudah dipahami, dan tidak
berbelit-belit. Tapi begitu mereka ditantang untuk membuat sepertinya, tidak ada
seorangpun yang dapat membuat seperti Alquran.
3. Penggunaan kata jamak dari kata-kata mufrad yang memiliki bentuk jamak
lebih dari satu, dipilihkan bentuk jamak yang sesuai dengan sasaran makna yang

dimaksud. Itulah sebabnya mengapa kata ٌ‫أَ ْنفُس‬ digunakan di dalam al-Quran sampai

119 kali, sedangkan kata ٌ‫نُفُ ْوس‬ digunakan hanya 2 kali saja. Dan mengapa kata ‫أَ ْعي ٌُن‬
digunakan sampai 17 kali, sementara kata ‫ُعي ُْو ٌن‬ digunakan hanya 2 kali saja, dan itu

pun dengan makna yang lain yaitu mata air.


BAB V
JAMAK TAKSIR MENURUT TINJAUAN SINTAKSIS

Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-
beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Dalam bahasa Arab disebut ilmu al-Nahw atau
al-I’rab, yang didefinisikan oleh al-Ghalayaini sebagai ilmu yang mempelajari hal-ihwal
kata-kata Arab dari segi i’rab dan bina, sehingga diketahui hukum apa yang harus
diberikan pada ujung kata itu, apakah rafa’, nashab, jarr, jazm, atau tetap dalam satu
keadaan setelah berada pada kalimat, lebih lanjut dia berkata :

‫ أى من حيث ما‬.‫علم بأصول تعرف بھا أحوال الكلمات العربية من حيث اإلعراب والبناء‬
‫ أو‬،‫ فبه نعرف ما يجب عليه أن يكون آخر الكلمة من رفع‬.‫يعرض لھا في حال تركيبھا‬
.‫ أو لزوم حالة واحدة بعد انتظامھا في الجملة‬،‫ أو جزم‬،‫ أو جر‬،‫نصب‬
Adapun Hassan berbeda kajiannya tentang nahwu, dia mengkaji nahwu dari segi
nizham nahwy yang melahirkan lima kelompok kajian; yaitu kajian makna nahwu secara
umum yang disebut dengan makna kalimat, kajian makna nahwu secara khusus atau makna
kata demi kata, kajian hubungan antara makna umum dan makna khusus, kajian fonem dan
morfem, dan kajian kontrastif antara satu dengan yang lain, lebih lanjut dia berkata :

‫طائفة من المعانى النحوية العامة التي يسمونھا معانى الجمل أو األساليب‬ .1

‫ مجموعة من المعانى النحوية الخاصة أو معانى األبواب المفردة كالفاعلية والمفعولية واإلضافة‬.2
‫مجموعة من العالقات التى تربط بين المعانى الخاصة حتى تكون صالحة عند تركيبھا‬ .3

.‫لبيان المراد منھا‬


‫ لعلم النحو من قرائن صوتية أو صرفية‬،‫ما يقدمه علما الصوتيات والصرف‬ .4

‫كالحركات والحروف ومبانى التقسيم ومبانى التصريف وما اصطلحنا من قبل على‬
.‫تسميته مبانى القرائن اللفظية‬
.‫القيم الخالفية أو المقابالت بين أحد أفراد كل عنصر مما سبق وبين بقية أفراده‬ .5
Ilmu al-Nahw merupakan salah satu aspek fundamental dalam bahasa Arab. Ilmu
al-Nahw bukan saja mempelajari i’rab dan problematikanya, tetapi juga menyinggung
masalah-masalah lain yang penting seperti kedudukan kata dalam kalimat, hubungan intern
antara unit-unit morfem yang membentuk kalimat, dan masalah-masalah lain yang
berhubungan dengan tata kalimat.
Salah satu ciri khas bahasa Arab yang tidak ditemui pada bahasa-bahasa lainnya
adalah al-I’rab yang sering didefinisikan sebagai perubahan akhir kata karena perubahan
fungsi sintaksisnya di dalam kalimat. Dalam buku-buku Nahwu klasik seperti
al-Ajrumiyyah, perubahan fungsi sintaksis tersebut diakibatkan oleh adanya

faktor-faktor tertentu baik yang eksplisit ataupun implisit ‫العوامل الداخلة عليھا لفظا أو‬
. ‫تقديرا‬
Jamak taksir dalam kajian ilmu al-Nahw adalah kedudukan jamak taksir itu dalam
jumlah (kalimat); apakah ia berkedudukan marfu’, manshub, atau majrur ? dan apakah
tanda-tanda semua itu
Apabila jamak taksir itu terdiri dari huruf akhir yang shahih dan berkedudukan
rafa’, maka tanda rafa’nya adalah dhammah zhahirah (ُ ). Apabila jamak taksir itu terdiri
dari huruf akhir yang tidak shahih, maka tanda rafa’nya adalah dhammah muqaddarah.
Apabila jamak taksir itu terdiri dari huruf akhir yang shahih, dan berkedudukan
nashab, maka tanda nashabnya adalah fathah zhahirah (َ ). Apabila jamak taksir itu terdiri
dari huruf akhir yang tidak shahih, maka tanda nashabnya adalah fathah muqaddarah.
Apabila jamak taksir itu terdiri dari huruf akhir yang shahih, dan berkedudukan
jarr, maka tanda jarrnya adalah kasrah zhahirah ( ِ). Apabila jamak taksir itu terdiri dari
huruf akhir yang tidak shahih, maka tanda jarrnya adalah kasrah muqaddarah.
Adapun bentuk-bentuk Muntaha al-Jumu’, maka apabila berkedududukan Jarr,
tanda jarrnya adalah fathah, baik zhahirah atau muqaddarah.
‫‪1. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫أَ ْف ُع ٌل‬ ‫‪:‬‬

‫ثُ ﱠم أَ ْنتُ ْم ھ ُؤالَ ِء تَ ْقتُلُ ْونَ أَ ْنفُ َس ُك ْم … )البقرة‪(85 : 2 ،‬‬


‫ْصرُوْ نَ ِبھَا … )األعراف‪(179 : 7 ،‬‬ ‫… َولَھُ ْم أَ ْعي ٌُن الَ يُب ِ‬
‫فَإ ِ َذا ا ْن َسلَ َخ األَ ْشھُ ُر ْال ُح ُر ُم فَا ْقتُلُوا ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َحي ُ‬
‫ْث َو َج ْدتُ ُموھُ ْم … ) التوبة‪(5 : 9 ،‬‬
‫… َوالَ يَضْ ِر ْبنَ بِاَرْ ُجلِ ِھ ﱠن لِيُ ْعلَ َم َما ي ُْخفِ ْينَ ِم ْن ِز ْينَتِ ِھ ﱠن … )النور‪(31 : 24 ،‬‬
‫ع َو ْال َخ ْو ِ‬
‫ف … )النحل‪(112 : 16 ،‬‬ ‫اس ْالج ُْو ِ‬
‫ت بِا َ ْنع ُِم ﷲ فَا َ َذاقَھَا ﷲُ لِبَ َ‬
‫… فَ َكفَ َر ْ‬

‫‪2. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫أَ ْف َعا ٌل‬ ‫‪:‬‬

‫َونَادَى أَصْ َحابُ ْال َجنﱠ ِة أَصْ َح َ‬


‫اب النﱠ ِ‬
‫ار … )األعراف‪(44 : 7 ،‬‬
‫ار )آل عمران‪(192 : 3 ،‬‬ ‫ص ٍ‬‫… َو َما لِلظﱠالِ ِم ْينَ ِم ْن أَ ْن َ‬
‫ق األَ ْز َوا َج ُكلﱠھَا … )يس‪(36 : 36 ،‬‬ ‫ُس ْب َحانَ الﱠ ِذيْ َخلَ َ‬
‫ت تَجْ ِريْ ِم ْن تَحْ تِھَا األَ ْنھَا ُر … )البقرة‪(25 : 2 ،‬‬‫… أَ ﱠن لَھُ ْم َجنﱠا ٍ‬
‫ت أَ ْع َمالُھُ ْم…)البقرة‪: 2،‬‬
‫ط ْ‬ ‫ت َوھُ َو َكافِ ٌر فَاُول ِئ َ‬
‫ك َح ِب َ‬ ‫… َو َم ْن يَرْ تَ ِد ْد ِم ْن ُك ْم ع َْن ِد ْي ِن ِه فَيَ ُم ْ‬
‫‪(217‬‬

‫‪3. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫‪ :‬أَ ْف ِعلَةٌ‬
‫ب أَ ﱠن لَھُ ُم ْال ُح ْسنَى … )النحل‪(62 : 16 ،‬‬
‫ف أَ ْل ِسنَتُھُ ُم ْال َك ِذ َ‬
‫ص ُ‬
‫… َوتَ ِ‬
‫ط َعنُ ْوا فِ ْي ِد ْي ِن ُك ْم فَقَاتِلُ ْوا أَئِ ﱠمةَ ْال ُك ْف ِر … )التوبة‪9 ،‬‬
‫َواِ ْن نَ َكثُ ْوا أَ ْي َمانَھ ُْم ِم ْن بَ ْع ِد َع ْھ ِد ِھ ْم َو َ‬
‫‪(12 :‬‬
‫اس تَھ ِْويْ اِلَ ْي ِھ ْم … ) ابراھيم‪(37 : 14 ،‬‬ ‫صالَةَ فَاجْ َعلْ أَ ْفئِ َدةً ِمنَ النﱠ ِ‬ ‫… َربﱠنَا لِيُ ِق ْي ُموا ال ﱠ‬
‫… َو ﱠد الّ ِذ ْينَ َكفَر ُْوا لَ ْو تَ ْغفُلُ ْونَ ع َْن أَ ْسلِ َحتِ ُك ْم َوأَ ْم ِت َع ِت ُك ْم فَيَ ِم ْيلُ ْونَ َعلَ ْي ُك ْم …)النساء‪: 4،‬‬
‫‪(102‬‬
‫‪4. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فِ ْعلَةٌ‬ ‫‪:‬‬

‫ك َك ْيدًا … )يوسف‪(5 : 12 ،‬‬ ‫ي الَ تَ ْقصُصْ ر ُْؤيَا َ‬


‫ك َعلَى اِ ْخ َوتِكَ فَيَ ِك ْي ُد ْوا لَ َ‬ ‫قَا َل يَا بُنَ ﱠ‬
‫ْف … )الكھف‪(10 : 18 ،‬‬ ‫إِ ْذ أَ َوى ا ْلفِ ْتيَةُ إِلَى ْال َكھ ِ‬

‫‪5. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فُ ْع ٌل‬ ‫‪:‬‬

‫ص ﱞم بُ ْك ٌم ُع ْم ٌ‬
‫ي فَھُ ْم الَ يَرْ ِجع ُْونَ )البقرة‪(18 : 2 ،‬‬ ‫ُ‬

‫‪6. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فُ ُع ٌل‬ ‫‪:‬‬

‫فِ ْيھَا ُكتُبٌ قَ ﱢي َمةٌ )البينة‪(3 : 98 ،‬‬


‫ك َو َج َع ْلنَا لَھ ُْم اَ ْز َواجًا َو ُذرﱢ يﱠةً … )الرعد‪(38 : 13 ،‬‬
‫َولَقَ ْد اَرْ َس ْلنَا ُر ُسالً ِم ْن قَ ْب ِل َ‬
‫ك ُذلُالً … )النحل‪(69 : 16 ،‬‬
‫… فَا ْسلُ ِك ْي ُسب َُل َربﱢ ِ‬
‫ُف ُم َك ﱠر َم ٍة ) عبس‪(13 : 80 ،‬‬ ‫صح ٍ‬ ‫فِ ْي ُ‬
‫… لَ َج َع ْلنَا لِ َم ْن يَ ْكفُ ُر بِالرﱠحْ ِ‬
‫من لِبُي ُْو ِت ِھ ْم ُسقُفًا ِم ْن ِف ﱠ‬
‫ض ٍة … )الزخرف‪(33 : 43 ،‬‬

‫‪7. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فُ َع ٌل‬ ‫‪:‬‬

‫ف َم ْب ِنيﱠةٌ … )الزمر‪(20 : 39 ،‬‬ ‫… لَھُ ْم ُغ َر ٌ‬


‫ف ِم ْن فَ ْوقِھَا ُغ َر ٌ‬
‫ص َو َر ُك ْم … )المؤمن‪(64 : 40 ،‬‬ ‫ص ﱠو َر ُك ْم فَاَحْ َسنَ ُ‬ ‫… َو َ‬
‫ان اَ ْع َمالَھُ ْم … )النحل‪(63 : 16 ،‬‬
‫ط ُ‬‫تَاƒِ لَقَ ْد اَرْ َس ْلنَا إِلَى اُ َم ٍم ِم ْن قَ ْبلِكَ فَ َزيﱠنَ لَھُ ُم ال ﱠش ْي َ‬
‫ك ْالقُ َرى نَقُصﱡ َعلَ ْيكَ ِم ْن أَ ْنبَا ِئھَا … )األعراف‪(101 : 7 ،‬‬
‫تِ ْل َ‬

‫‪8. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فِ َع ٌل‬ ‫‪:‬‬

‫او َر ٌ‬
‫ات … )الرعد‪(4 : 13 ،‬‬ ‫َوفِي األَرْ ِ‬
‫ض ِق َ‬
‫ط ٌع ُمتَ َج ِ‬
‫… َوأَ ْسبَ َغ َعلَ ْي ُك ْم ِن َع َمهُ َ‬
‫ظا ِھ َرةٌ َوبَا ِطنَةً … )لقمان‪(20 : 31 ،‬‬
‫ص ِم ْال َك َوافِ ِر … )الممتحنة‪(10 : 60 ،‬‬
‫… َوالَ تُ ْم ِس ُك ْوا بِ ِع َ‬
‫… َو َج َع َل أَ ْھلَھَا ِشيَعًا … )القصص‪(4 : 28 ،‬‬

‫‪9. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فُ َعلَةٌ‬ ‫‪:‬‬

‫‪Penulis tidak menemukan jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti bentuk ini.‬‬

‫‪10. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فَ َعلَةٌ‬ ‫‪:‬‬

‫ك ھُ ُم ْال َكفَ َرةُ ْالفَ َج َرةُ )عبس‪(42 : 80 ،‬‬


‫اُولئِ َ‬
‫َو َجا َء ال ﱠس َح َرةُ فِرْ ع َْونَ … )األعراف‪(113 : 7 ،‬‬
‫ظةً … )األنعام‪(61 : 6 ،‬‬ ‫َوھُ َو ْالقَا ِھ ُر فَ ْو َ‬
‫ق ِعبَا ِد ِه َويُرْ ِس ُل َعلَ ْي ُك ْم َحفَ َ‬
‫ِك َر ٍام بَ َر َر ٍة )عبس‪(16 : 80 ،‬‬

‫‪11. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فَ ْعلَى‬ ‫‪:‬‬

‫… َواِ ْن ُك ْنتُ ْم َمرْ َ‬


‫ضى … )النساء‪(43 : 4 ،‬‬
‫صاصُ فِي ْالقَ ْتلَى … )البقرة‪(178 : 2 ،‬‬
‫ب َعلَ ْي ُك ُم ْالقِ َ‬
‫يَا أَ ﱡيھَا الﱠ ِذ ْينَ آ َمنُ ْوا ُكتِ َ‬
‫ك يُحْ يِى ﷲُ ْال َم ْوتَى … )البقرة‪(73 : 2 ،‬‬ ‫… َكذلِ َ‬

‫‪12. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فِ َعلَةٌ‬ ‫‪:‬‬

‫… فَقُ ْلنَا لَھُ ْم ُكوْ نُوْ ا قِ َر َدةً َخ ِ‬


‫اسئِ ْينَ )البقرة‪(65 : 2 ،‬‬
‫‪13. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فُ ﱠع ٌل‬ ‫‪:‬‬

‫ي لِلطﱠائِ ِف ْينَ َو ْال َعا ِكفِ ْينَ َوالرﱡ ﱠك ِع ال ﱡسج ُْو ِد )البقرة‪(125 : 2 ،‬‬ ‫… أَ ْن َ‬
‫طھﱢ َرا بَ ْيتِ َ‬
‫اب ُس ﱠج ًدا … )البقرة‪(58 : 2 ،‬‬ ‫… َوا ْد ُخلُوا ْالبَ َ‬
‫‪14. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فُعﱠا ٌل‬ ‫‪:‬‬

‫َوإِ ﱠن ْالفُجﱠا َر لَفِ ْي َج ِحي ٍْم )اإلنفطار‪(14: 82 ،‬‬


‫ار )الرعد‪(42 : 13 ،‬‬ ‫… َو َسيَ ْعلَ ُم ْال ُكفﱠا ُر لِ َم ْن ُع ْقبَى ال ﱠد ِ‬
‫َوالَ تَأْ ُكلُ ْوا أَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل َوتُ ْدلُ ْوا بِھَا إِلَى ْال ُح ﱠك ِام … )البقرة‪(188 : 2 ،‬‬

‫‪15. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فِ َعا ٌل‬ ‫‪:‬‬

‫طھﱠر ُْوا … )التوبة‪(108 : 9 ،‬‬ ‫… فِ ْي ِه ِر َجا ٌل يُ ِحب ْﱡونَ أَ ْن يَتَ َ‬


‫ك فِ ْي َما َكانُ ْوا فِ ْي ِه يَ ْختَلِفُ ْونَ )الزمر‪(46 : 39 ،‬‬ ‫… أَ ْن َ‬
‫ت تَحْ ُك ُم بَ ْينَ ِعبَا ِد َ‬
‫ك اِلَى ِن َع ِ‬
‫اج ِه … )ص‪(24 : 38 ،‬‬ ‫قَا َل لَقَ ْد َ‬
‫ظلَ َم َ‬
‫ك ِب ُسؤَا ِل نَ ْع َجتِ َ‬
‫َوتَ ِس ْي ُر ْال ِجبَا ُل َس ْيرًا )الطور‪(10 : 52 ،‬‬
‫ﷲُ الّ ِذيْ يُرْ ِس ُل الرﱢ يَا َح … )الروم‪(48 : 30 ،‬‬

‫‪16. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فُع ُْو ٌل‬ ‫‪:‬‬

‫يَ ْو َم تَ ْبيَضﱡ ُوج ُْوهٌ َوتَ ْس َو ﱡد ُوج ُْوهٌ … )آل عمران‪(106 : 3 ،‬‬
‫ظھ ُْو ُرھُ ْم … )التوبة‪(35 : 9 ،‬‬ ‫… فَتُ ْك َوى ِبھَا ِجبَاھُھُ ْم َو ُجنُ ْوبُھُ ْم َو ُ‬
‫َوﷲُ أَ ْخ َر َج ُك ْم ِم ْن بُطُ ْو ِن أُ ﱠمھَا ِت ُك ْم الَ تَ ْعلَ ُم ْونَ َش ْيئًا … )النحل‪(78 : 16 ،‬‬
‫َربﱠنَا الَ تُ ِز ْغ قُلُ ْوبَنَا بَ ْع َد إِ ْذ ھَ َد ْيتَنَا … )آل عمران‪(8 : 3 ،‬‬
‫… َو ْال َحافِظُ ْونَ لِ ُح ُد ْو ِد ﷲِ … )التوبة‪(112 : 9 ،‬‬

‫‪17. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫ِف ْعالَ ٌن‬ ‫‪:‬‬

‫ان لَھُ ْم َكأَنﱠھُ ْم لُ ْؤلُ ٌؤ َم ْكنُ ْو ٌن )الطور‪(24 : 52 ،‬‬


‫ف َعلَ ْي ِھ ْم ِغ ْل َم ٌ‬
‫َويَطُ ْو ُ‬
‫فَ َك ْيفَ تَتﱠقُ ْونَ إِ ْن َكفَرْ تُ ْم يَ ْو ًما يَجْ َع ُل ْال ِو ْلدَانَ ِش ْيبًا )المزمل‪(17 : 73 ،‬‬
‫ضا َعتَھُ ْم فِ ْي ِر َحا ِل ِھ ْم … )يوسف‪(62 : 12 ،‬‬ ‫َوقَا َل لِفِ ْتيَانِ ِه اجْ َعلُ ْوا بِ َ‬
‫اطي ِْن … )اإلسراء‪(27 : 17 ،‬‬ ‫إِ ﱠن ْال ُمبَ ﱢذ ِر ْينَ َكانُ ْوا إِ ْخ َوانَ ال ﱠشيَ ِ‬
‫ت إِ ْذ تَأْتِ ْي ِھ ْم ِح ْيتَانُھُ ْم يَ ْو َم َس ْب ِت ِھ ْم … )األعراف‪(163 : 7 ،‬‬
‫… إِ ْذ يَ ْغ ُد ْونَ فِي ال ﱠس ْب ِ‬

‫‪18. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فُ ْعالَ ٌن‬ ‫‪:‬‬

‫اس بِ ْالبَ ِ‬ ‫ْ‬


‫اط ِل … )التوبة‪: 9 ،‬‬ ‫ان لَيَأ ُكلُ ْونَ أَ ْم َوا َل النﱠ ِ‬ ‫… إِ ﱠن َكثِ ْيرًا ِمنَ األَحْ بَ ِ‬
‫ار َوالرﱡ ْھبَ ِ‬
‫‪(34‬‬

‫‪19. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فُ َعالَ ُء‬ ‫‪:‬‬

‫… َوالَ يَأْبَى ال ﱡشھَدَا ُء إِ َذا َما ُد ُع ْوا … )البقرة‪(282 : 2 ،‬‬


‫… َوقَا َل ُش َر َكا ُؤھُ ْم َما ُك ْنتُ ْم اِيﱠانَا تَعْ بُ ُد ْونَ )يونس‪(28 : 10 ،‬‬
‫… فَقَا َل الضﱡ َعفَا ُء لِلﱠ ِذ ْينَ ا ْستَ ْكبَرُوْ إِنﱠا ُكنﱠا لَ ُك ْم تَبَ ًعا … )ابراھيم‪(21 : 14 ،‬‬
‫… أَ ْنتُ ُم ْالفُقَ َرا ُء اِلَى ﷲِ … )فاطر‪(15 : 35 ،‬‬
‫اس َما َوالﱠھُ ْم ع َْن قِ ْبلَ ِت ِھ ُم الﱠتِ ْي َكانُ ْوا َعلَ ْيھَا … )البقرة‪: 2 ،‬‬
‫َسيَقُ ْو ُل ال ﱡسفَھَا ُء ِمنَ النﱠ ِ‬
‫‪(142‬‬

‫‪20. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫أَ ْف ِعالَ ُء‬ ‫‪:‬‬

‫… َو َما َج َع َل أَ ْد ِعيَا َء ُك ْم أَ ْبنَا َء ُك ْم … )األحزاب‪(4 : 33 ،‬‬


‫ار … )الفتح‪(29 : 48 ،‬‬ ‫ُم َح ﱠم ٌد َرس ُْو ُل ﷲِ َوالﱠ ِذ ْينَ َم َعهُ أَ ِش ﱠدا ُء َعلَى ْال ُكفﱠ ِ‬
‫ضنَا ِببَع ٍ‬
‫ْض … )األنعام‪(128 : 6 ،‬‬ ‫س َربﱠنَا ا ْستَ ْمتَ َع َبعْ ُ‬ ‫… َوقَا َل أَوْ لِيَا ُؤھُ ْم ِمنَ ا ِإل ْن ِ‬
‫ك َوھُ ْم أَ ْغنِيَا ُء … )التوبة‪(93 : 9 ،‬‬ ‫إِنﱠ َما الس ِﱠب ْي ُل َعلَى الّ ِذ ْينَ يَ ْستَأْ ِذنُ ْونَ َ‬
‫‪21. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فَ َعالِ ُل‬ ‫‪:‬‬

‫َمثَ ُل الﱠ ِذ ْينَ يُ ْنفِقُ ْونَ أَ ْم َوالَھُ ْم فِ ْي َس ِبي ِْل ﷲِ َك َمثَ ِل َحبﱠ ٍة أَ ْنبَتَ ْ‬
‫ت َس ْب َع َسنَابِ َل … )البقرة‪: 2 ،‬‬
‫‪(261‬‬
‫الط ْوفَانَ َو ْال َج َرا َد َو ْالقُ ﱠم َل َوال ﱠ‬
‫ضفَا ِد َع … )األعراف‪(133 : 7 ،‬‬ ‫فَأَرْ َس ْلنَا َعلَ ْي ِھ ُم ﱡ‬
‫ي َوأَيﱠا ًما آ ِم ِن ْينَ )سبأ‪(18 : 34 ،‬‬ ‫… ِس ْير ُْوا فِ ْيھَا لَيَالِ َ‬
‫ص ْي ِھ ْم … )األحزاب‪(26 : 33 ،‬‬ ‫ظاھَ ُر ْوھُ ْم ِم ْن أَ ْھ ِل ْال ِكتَا ِ‬
‫ب ِم ْن َ‬
‫صيَا ِ‬ ‫َوأَ ْن َز َل الﱠ ِذ ْينَ َ‬

‫‪22. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فَ َعالِ ْي ُل‬ ‫‪:‬‬

‫ت ِمنَ النﱢ َسا ِء َو ْالبَ ِن ْينَ َو ْالقَنَا ِطي ِْر ْال ُمقَ ْن َ‬
‫ط َر ِة … )آل عمران‪3 ،‬‬ ‫اس حُبﱡ ال ﱠشھَ َوا ِ‬
‫ُزيﱢنَ لِلنﱠ ِ‬
‫‪(14 :‬‬
‫ْس‬ ‫اس تَجْ َعلُوْ نَهُ قَ َر ِ‬
‫اطي َ‬ ‫… قُلْ َم ْن أَ ْن َز َل ْال ِكتَ َ‬
‫اب الﱠ ِذيْ َجا َء ِب ِه ُموْ َسى نُوْ رًا َوھُدًى لِلنﱠ ِ‬
‫… )األنعام‪(91 : 6 ،‬‬
‫اء ْال ُم ْؤ ِم ِن ْينَ يُ ْد ِن ْينَ َعلَ ْي ِھ ﱠن ِم ْن َجالَبِيْبِ ِھ ﱠن …‬ ‫ك َوبَنَاتِ َ‬
‫ك َو ِن َس ِ‬ ‫يَا أَ ﱡيھَا النﱠ ِب ﱡي قُلْ ألَ ْز َو ِ‬
‫اج َ‬
‫)األحزاب‪(59 : 33 ،‬‬
‫… َو َج َع َل لَ ُك ْم َس َرا ِب ْي َل تَ ِق ْي ُك ُم ْال َح ﱠر َو َس َرابِ ْي َل تَقِ ْي ُك ْم بَأْ َس ُك ْم … )النحل‪(81 : 16 ،‬‬

‫‪23. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫أَفَ ِ‬
‫اع ُل‬ ‫‪:‬‬

‫… يُ َحلﱠ ْونَ فِ ْيھَا ِم ْن أَ َس ِ‬


‫او َر ِم ْن َذھَ ٍ‬
‫ب … )الكھف‪(31 : 18 ،‬‬

‫‪24. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫أَفَ ِ‬
‫اعيْل‬ ‫‪:‬‬

‫س ِم ْن َم ِعي ٍْن ) الواقعة‪(18 : 56 ،‬‬ ‫ق َو َكاْ ٍ‬ ‫ب َوأَبَ ِ‬


‫ار ْي َ‬ ‫بِأ َ ْك َوا ٍ‬
‫… ُكلﱠ َما َجا َء أُ ﱠمةً َرس ُْولُھَا َك ﱠذب ُْوهُ فَا َ ْتبَ ْعنَا بَ ْع َ‬
‫ضھ ُْم بَ ْعضًا َو َج َع ْلنَاھُ ْم أَ َحا ِدي َ‬
‫ْث …‬
‫)المؤمنون‪23،‬‬
‫اط ْي ُر األَ ﱠولِ ْينَ )األنعام‪(25 : 6 ،‬‬
‫… يَقُ ْو ُل الﱠ ِذ ْينَ َكفَر ُْوا إِ ْن ھ َذا إِالﱠ أَ َس ِ‬

‫‪25. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫تَفَ ِ‬
‫اع ُل‬ ‫‪:‬‬

‫يَ ْخ ُر ُج ِم ْن بَي ِْن الصﱡ ْل ِ‬


‫ب َوالتﱠ َرائِ ِ‬
‫ب )الطارق‪(7 : 86 ،‬‬
‫ي )القيامة‪(26 : 75 ،‬‬ ‫َكالﱠ إِ َذا بَلَ َغ ِ‬
‫ت التﱠ َراقِ َ‬

‫‪26. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫تَفَ ِ‬
‫اع ْي ُل‬ ‫‪:‬‬

‫… َما ھ ِذ ِه التﱠ َماثِ ْي ُل الﱠتِ ْي أَ ْنتُ ْم لَھَا عَا ِكفُ ْونَ )األنبياء‪(52 : 21 ،‬‬

‫‪27. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫َمفَا ِع ُل‬ ‫‪:‬‬

‫ال … )آل عمران‪(121 : 3 ،‬‬ ‫ئ ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َمقَا ِع َد لِ ْلقِتَ ِ‬ ‫ت ِم ْن أَ ْھلِ َ‬
‫ك تُبَ ﱢو ُ‬ ‫َوإِ ْذ َغدَوْ َ‬
‫أَفَلَ ْم يَ ْھ ِد لَھُ ْم َك ْم أَ ْھلَ ْكنَا قَ ْبلَھُ ْم ِمنَ ْالقُر ُْو ِن َي ْم ُش ْونَ ِف ْي َم َسا ِكنِ ِھ ْم … )طه‪(128 : 20 ،‬‬
‫صلَ َو ٌ‬
‫ات َو َم َسا ِج ُد‬ ‫ص َوا ِم ُع َوبِيَ ٌع َو َ‬ ‫ْض لَھُ ﱢد َم ْ‬
‫ت َ‬ ‫… َولَ ْوالَ َد ْف ُع ﷲِ النﱠ َ‬
‫اس بَ ْع َ‬
‫ضھُ ْم بِبَع ٍ‬
‫ي ُْذ َك ُر فِ ْيھَا ا ْس ُم ﷲِ َك ِث ْيرًا … )الحج‪(40 : 22 ،‬‬
‫… َوآتَ ْينَاهُ ِمنَ ْال ُكنُ ْو ِز َما إِ ﱠن َمفَاتِ َحهُ لَتَنُ ْوأُ بِ ْالعُصْ بَ ِة … )القصص‪(76 : 28 ،‬‬
‫لِيَ ْشھَ ُد ْوا َمنَافِ َع لَھُ ْم … )الحج‪(28 : 22 ،‬‬

‫‪28. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫َمفَ ِ‬
‫اع ْي ُل‬ ‫‪:‬‬

‫ت لِ َم َسا ِك ْينَ يَ ْع َملُوْ نَ فِي ْالبَحْ ِر … )الكھف‪(79 : 18 ،‬‬


‫أَ ﱠما ال ﱠسفِ ْينَةُ فَ َكانَ ْ‬
‫َولَ ْو أَ ْلقَى َم َعا ِذ ْي َرهُ )القيامة‪(15 : 75 ،‬‬
‫… َو َزيﱠنﱠا ال ﱠس َما َء ال ﱡد ْنيَا ِب َم َ‬
‫ص ِاب ْي َح … )فصلت‪(12 : 41 ،‬‬
‫ْب … )سبأ‪(13 : 34 ،‬‬ ‫يَ ْع َملُ ْونَ لَهُ َما يَ َشا ُء ِم ْن َم َح ِ‬
‫اري َ‬
‫از ْينُهُ )القارعة‪(6 : 101 ،‬‬‫ت َم َو ِ‬ ‫فَأ َ ﱠما َم ْن ثَقُلَ ْ‬
29. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk ِ َ‫يَف‬
‫اع ُل‬ :

Penulis tidak menemukan jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti bentuk ini.

30. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk ِ َ‫يَف‬
‫اع ْي ُل‬ :

ِ ْ‫أَلَ ْم تَ َر أَ ﱠن ﷲ أَ ْن َز َل ِمنَ ال ﱠس َما ِء َما ًء فَ َسلَ َكهُ يَنَابِ ْي َع ِفي األَر‬


(21 : 39 ،‫ض … ) الزمر‬

31. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk ‫فَ َوا ِع ُل‬ :

(2 : 82 ،‫ت )اإلنفطار‬ ْ ‫َوإِ َذا ا ْل َك َوا ِكبُ ا ْنتَثَ َر‬


(19 : 23 ،‫… لَ ُك ْم فِ ْيھَا فَ َوا ِكهُ َكثِ ْي َرةٌ … )المؤمنون‬
َ َ‫ظھَ َر ِم ْنھَا َو َما ب‬
(151 : 6 ،‫طنَ … )األنعام‬ َ ‫ش َما‬ ِ ‫… َوالَ تَ ْق َربُوا ْالفَ َو‬
َ ‫اح‬
(13 : 13 ،‫ُصيْبُ ِبھَا َم ْن يَ َشا ُء … )الرعد‬ ِ ‫ق فَي‬ َ ‫اع‬ ‫… َويُرْ ِس ُل ال ﱠ‬
ِ ‫ص َو‬
(41 : 55 ،‫ص ْي َواألَ ْقد َِام )الرحمن‬
ِ ‫يُ ْع َرفُ ْال ُمجْ ِر ُم ْونَ بِ ِس ْي َماھُ ْم فَي ُْؤ َخ ُذ بِالنﱠ َوا‬

32. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk ِ ‫فَ َو‬
‫اع ْي ُل‬ :

ِ ‫ت قَ َو‬
(15 : 76 ،‫ار ْي َرا )اإلنسان‬ ٍ ‫ض ٍة َوأَ ْك َوا‬
ْ َ‫ب َكان‬ ‫اف َعلَ ْي ِھ ْم بِآنِيَ ٍة ِم ْن فِ ﱠ‬
ُ ‫ط‬َ ُ‫َوي‬

33. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk ِ َ‫فَي‬
‫اع ُل‬ :

Penulis tidak menemukan jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti bentuk ini.

34. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk ِ َ‫فَي‬
‫اع ْي ُل‬ :

(112 : 6 ،‫س َو ْال ِجنﱢ … )األنعام‬


ِ ‫اإل ْن‬ ِ َ‫ك َج َع ْلنَا ِل ُك ﱢل نَ ِب ﱟي َع ُد ًّوا َشي‬
ِ َ‫اط ْين‬ َ ِ‫َو َكذل‬
‫‪35. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫‪ :‬فَ َعائِ ُل‬
‫ثُ ﱠم آل ِتيَنﱠھُ ْم ِم ْن بَي ِْن أَ ْي ِد ْي ِھ ْم َو ِم ْن َخ ْل ِف ِھ ْم َوع َْم أَ ْي َمانِ ِھ ْم َوع َْن َش َمائِلِ ِھ ْم … )األعراف‪: 7 ،‬‬
‫‪(17‬‬
‫ظ ْم َش َعائِ َر ﷲِ فَإِنﱠھَا ِم ْن تَ ْق َوى ْالقُلُ ْوبُ )الحج‪(32 : 22 ،‬‬
‫ك َو َم ْن يُ َع ﱢ‬
‫ذ لِ َ‬
‫ث … )األعراف‪(157 : 7 ،‬‬ ‫ات َويُ َح ﱢر ُم َعلَ ْي ِھ ُم ْال َخبَا ِئ َ‬
‫… َوي ُِحلﱡ لَھُ ُم الطﱠ ﱢيبَ ُ‬
‫ي َوالَ ْالقَالَئِ َد …‬
‫يَا أَ ﱡيھَا الﱠ ِذ ْينَ آ َمنُ ْوا الَ تُ ِح ﱡل ْوا َش َعائِ َر ﷲِ َوالَ ال ﱠشھ َْر ْال َح َرا َم َوالَ ْالھَ ْد َ‬
‫)المائدة‪(2 : 5 ،‬‬

‫‪36. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فَ َعالَى‬ ‫‪:‬‬

‫ْث بِالطﱠيّ ِ‬
‫ب )النساء‪(2 : 4 ،‬‬ ‫َوآتُوا ْاليَتَا َمى أَ ْم َوالَھُ ْم َوالَ تَتَبَ ﱠدلُوا ْال َخبِي َ‬
‫إِنﱠا آ َمنﱠا بِ َربﱢنَا لِيَ ْغفِ َر لَنَا َخ َ‬
‫طايَانَا … )طه‪(73 : 20 ،‬‬

‫‪37. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فُ َعالِي‬ ‫)‪(tidak ada‬‬

‫‪38. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فُ َعالَى‬ ‫‪:‬‬

‫… َوإِ ْن يَأْتُ ْو ُك ْم أُ َسا َرى تُفَاد ُْوھُ ْم … )البقرة‪85 : 2 ،‬‬

‫‪39. Jamak Taksir di dalam ayat Alquran yang mengikuti bentuk‬‬ ‫فَ َعالِ ﱡي‬ ‫‪:‬‬

‫ي َكثِ ْيرًا )الفرقان‪(49 : 25 ،‬‬ ‫اس ﱠ‬‫ي ِب ِه بَ ْل َدةً َم ْيتًا َونُ ْس ِقيَهُ ِم ﱠما َخلَ ْقنَا أَ ْن َعا ًما َوأَنَ ِ‬
‫لِنُحْ ِي َ‬
‫ي َواِ ْن ھُ ْم ِإالﱠ يَ ُ‬
‫ظ ﱡن ْونَ )البقرة‪(78 : 2 ،‬‬ ‫اب إِالﱠ أَ َما ِن ﱠ‬ ‫َو ِم ْنھُ ْم أُ ﱢمي ْﱡونَ الَ يَ ْعلَ ُم ْونَ ْال ِكبَ َ‬
‫َو َز َرابِ ﱡي َم ْبثُ ْوثَةٌ )الغاشية‪(16 : 88 ،‬‬
II. Perilaku Sintaksis Jamak Taksir dalam Alquran.
1. I’rab jamak taksir dalam Alquran.
Jamak taksir dalam bahasa Arab memiliki i’rab sesuai dengan jabatannya
dalam kalimat.

Kata ‫أَ ْع ي ٌُن‬ a’yunun pada ayat : ِ ‫… َولَھُ ْم أَ ْعي ٌُن الَ يُ ْب‬
… ‫ص ر ُْونَ بِھَا‬
(179 : 7 ،‫)األعراف‬ misalnya, memiliki i’rab rafa’, sesuai dengan jabatannya

dalam kalimat sebagai mubtada muakhkhar, tanda rafa’nya adalah dhammah


zhaahirah, karena akhir katanya shahih. Model yang begini berlaku pula pada

kata ٌ‫ُكتُب‬ dalam ayat (3 : 98 ،‫ فِ ْيھَا ُكتُبٌ قَيﱢ َمةٌ )البينة‬, pada kata ‫ف‬ ٌ ‫ُغ َر‬
dalam ayat (20 : 39 ، ‫ف َم ْبنِيﱠةٌ … )الزمر‬ ٌ ‫ … لَھُ ْم ُغ َر‬, pada
ٌ ‫ف ِم ْن فَوْ قِھَا ُغ َر‬
kata ‫ُج َد ٌد‬ dalam ayat ِ َ‫ … َو ِمنَ ْال ِجب‬, pada
(27 : 35 ،‫ال جُ َد ٌد بِيْضٌ … )فاطر‬
kata َ ِ‫ق‬
‫ط ٌع‬ dalam ٌ ‫او َر‬
ayat (4 : 13 ،‫ات … )الرعد‬ ِ ‫ط ٌع ُمتَ َج‬ ِ ْ‫ َوفِي األَر‬,
َ ِ‫ض ق‬
pada kata ‫ِر َجا ٌل‬ dalam ayat َ َ‫… فِ ْي ِه ِر َجا ٌل يُ ِحب ْﱡونَ أَ ْن يَت‬
: 9 ،‫طھﱠر ُْوا … )التوبة‬
(108 , pada kata ُ‫فَ َوا ِكه‬ dalam ayat ،‫… لَ ُك ْم فِ ْيھَا فَ َوا ِكهُ َكثِيْ َرةٌ … )المؤمنون‬
(19 : 23 .

َ ُ‫ ْالق‬pada ayat
Kata ‫رى‬ ،‫ك ِم ْن أَ ْنبَائِھَا … )األعراف‬
َ ‫ك ْالقُ َرى نَقُصﱡ َعلَ ْي‬
َ ‫تِ ْل‬
(101 : 7 memiliki i’rab rafa’, sesuai dengan jabatannya dalam kalimat sebagai
mubtada, tanda rafa’nya adalah dhammah muqaddarah, karena akhir katanya
mu’tal.

Kata ‫األَ ْشھُ ُر‬ pada ayat (5 : 9 ،‫فَإ ِ َذا ا ْن َسلَ َخ األَ ْشھُ ُر ْالحُ ُر ُم … ) التوبة‬ ,

memiliki i’rab rafa’, sesuai dengan jabatannya dalam kalimat sebagai fa’il, tanda
rafa’nya adalah dhammah zhaahirah, karena akhir katanya shahih. Model yang

begini berlaku pula pada kata ٌ‫أَصْ َحاب‬ dalam ayat … ‫َونَادَى أَصْ َحابُ ْال َجنﱠ ِة‬
(44 : 7 ،‫)األعراف‬ ُ ‫ األَ ْنھَا‬dalam ayat
, pada kata ‫ر‬ ْ‫ري‬
ِ ْ‫ت تَج‬ ٍ ‫… أَ ﱠن لَھُ ْم َجنﱠا‬
(25 : 2 ،‫ِم ْن تَحْ تِھَا األَ ْنھَا ُر … )البقرة‬ , pada kata ‫ أَ ْع َما ٌل‬dalam ayat …
(217 : 2 ،‫ت أَ ْع َمالُھُ ْم … )البقرة‬
ْ ‫ط‬ َ ِ‫فَأُولـئ‬
َ ِ‫ك َحب‬ , pada kata ٌ‫أَ ْل ِسنَة‬ dalam ayat

(62 : 16 ،‫ب … )النحل‬َ ‫ف أَ ْل ِسنَتُھُ ُم ْال َك ِذ‬ ِ َ‫ … َوت‬, pada kata ُ‫ ْالفِ ْتيَة‬dalam ayat
ُ ‫ص‬
ِ ‫إِ ْذ أَ َوى ْالفِ ْتيَةُ إِلَى ْال َكھ‬, , pada kata ُ‫ السﱠ َح َرة‬dalam
(10 : 18 ،‫ْف … )الكھف‬
ayat (113 : 7 ،‫ َو َجا َء ال ﱠس َح َرةُ فِرْ َع ْونَ … )األعراف‬, pada kata ‫ْال ُكفﱠا ُر‬
ِ ‫ … َو َسيَ ْعلَ ُم ْال ُكفﱠا ُر لِ َم ْن ُع ْقبَى ال ﱠد‬,pada kata
dalam ayat (42 : 13،‫ار )الرعد‬

ٌ ‫ ِغ ْل َم‬dalam ayat (24 : 52 ،‫ان لَھُ ْم … )الطور‬


‫ان‬ ٌ ‫ف َعلَ ْي ِھ ْم ِغ ْل َم‬
ُ ‫َويَطُ ْو‬
Kata ٌ‫أَ ْنفُس‬ pada ayat (85 :2 ،‫ثُ ﱠم أَ ْنتُ ْم ھ ُؤالَ ِء تَ ْقتُلُ ْونَ أَ ْنفُ َس ُك ْم … )البقرة‬ ,

memiliki i’rab nashab, sesuai dengan jabatannya dalam kalimat sebagai maf’ul bih,
tanda nashabnya adalah fathah zhahirah, karena akhir katanya shahih. Model yang

begini berlaku pula pada kata ‫األَ ْز َوا ُج‬


‫ق األَ ْز َوا َج ُكلﱠھَا‬
dalam ayat َ َ‫ُس ْب َحانَ الﱠ ِذيْ َخل‬
(36 : 36 ،‫ … )يس‬, pada kata ٌ‫ أَسْ ِل َحة‬dalam ayat … ‫… َو ْليَأْ ُخ ُذوْ ا أَسْلِ َحتَھُ ْم‬
(102 : 4 ،‫ )النساء‬, pada kata ٌ‫ اَئِ ﱠمة‬dalam ayat ،‫… فَقَاتِلُ ْوا أَئِ ﱠمةَ ْال ُك ْف ِر … )التوبة‬
(12 : 9 , pada kata ٌ‫اَ ْفئِ َدة‬ dalam ayat ) … ‫ْويْ اِلَ ْي ِھ ْم‬ ِ ‫… فَاجْ َعلْ أَ ْفئِ َدةً ِمنَ النﱠ‬
ِ ‫اس تَھ‬
(37 : 14 ،‫ ابراھيم‬, pada kata َ ‫ ِغ ْل‬dalam ayat … ً‫ظة‬
ٌ‫ظة‬ َ ‫… َو ْليَ ِج ُد ْوا فِ ْي ُك ْم ِغ ْل‬
(123 : 9 ،‫ )التوبة‬, pada kata ٌ‫ِح ْليَة‬ dalam ayat ‫… َوتَسْتَ ْخ ِرج ُْونَ ِح ْليَةً تَ ْلبَس ُْونَھَا‬
(12 : 35 ،‫… )فاطر‬ , pada kata ‫ُرسُ ٌل‬ dalam ayat ‫ن‬ ْ ‫َولَقَ ْد اَرْ َس ْلنَا ُرسُالً ِم‬
َ ِ‫قَ ْبل‬
(38 : 13 ،‫ك … )الرعد‬ , pada kata ‫سُبُ ٌل‬ dalam ayat ِ ‫… فَاسْلُ ِك ْي سُبُ َل َرب‬
‫ﱢك‬
(69 : 16 ،‫ُذلُالً … )النحل‬ , pada kata ‫صُ َو ٌر‬ dalam ayat َ‫ص ﱠو َر ُك ْم فَاَحْ َسن‬
َ ‫… َو‬
(64 : 40 ،‫ص َو َر ُك ْم … )المؤمن‬
ُ .

Kata ‫ْال َم ْوتَى‬ pada ayat (73 : 2 ،‫ك يُحْ يِى ﷲُ ْال َم ْوتَى … )البقرة‬
َ ِ‫… َكذل‬,
memiliki i’rab nashab, sesuai dengan jabatannya dalam kalimat sebagai maf’ul bih,
tanda nashabnya adalah fathah muqaddarah, karena akhir katanya mu’tal. Model

yang begini berlaku pula pada kata ‫ْاليَتَا َمى‬ dalam ayat … ‫َوآتُوا ْاليَتَا َمى أَ ْم َوالَھُ ْم‬
(2 : 4 ،‫)النساء‬ , pada kata َ ‫َخ‬
‫طايَى‬ dalam ayat َ ‫إِنﱠا آ َمنﱠا بِ َربﱢنَا لِيَ ْغفِ َر لَنَا َخ‬
… ‫طايَانَا‬
(73 : 20 ،‫)طه‬
ٌ ُ‫ أَرْ ج‬pada ayat
Kata ‫ل‬ (31 : 24 ،‫ر ْبنَ بِاَرْ ُجلِ ِھ ﱠن … )النور‬
ِ ْ‫… َوالَ يَض‬ ,
memiliki i’rab jarr, sesuai dengan jabatannya dalam kalimat sebagai majrur bi
harfi jarr, tanda jarrnya adalah kasrah zhahirah, karena akhir katanya shahih.

Model yang begini berlaku pula pada kata ‫ أَ ْنعُ ٌم‬dalam ayat ‫ت بِا َ ْنع ُِم ﷲ‬
ْ ‫… فَ َكفَ َر‬
(112 : 16 ،‫… )النحل‬ , pada kata َ ‫ أَ ْن‬dalam ayat ‫… َو َما لِلظﱠالِ ِم ْينَ ِم ْن‬
‫صا ٌر‬
(192 : 3 ،‫ار )آل عمران‬
ٍ ‫ص‬ َ ‫ أَ ْن‬, pada kata ٌ‫اِ ْخ َوة‬ dalam ayat ‫قَا َل يَا بُنَ ﱠ‬
َ‫ي ال‬
(5 : 12 ،‫ك … )يوسف‬ َ ‫تَ ْقصُصْ ر ُْؤيَا‬
َ ِ‫ك َعلَى اِ ْخ َوت‬ , pada kata ٌ ‫صُح‬
‫ُف‬ dalam

ayat (13 : 80 ،‫ُف ُم َك ﱠر َم ٍة ) عبس‬ ٍ ‫صح‬ ُ ‫ فِ ْي‬, pada kata ‫ أُ َم ٌم‬dalam ayat ‫تَاƒِ لَقَ ْد‬
َ ِ‫ اَرْ َس ْلنَا إِلَى اُ َم ٍم ِم ْن قَ ْبل‬, pada kata ‫ص ٌم‬
(63 : 16 ،‫ك … )النحل‬ َ ‫ ِع‬dalam ayat …
(10 : 60 ،‫ص ِم ْال َك َوافِ ِر … )الممتحنة‬
َ ‫َوالَ تُ ْم ِس ُك ْوا بِ ِع‬ , pada kata ‫ْال ُح ﱠكا ُم‬ dalam

ayat ِ ‫ … َوتُ ْدلُ ْوا بِھَا إِلَى ْال ُح ﱠك‬, pada kata ُ‫اَلتﱠ َرائِب‬
(188 : 2 ،‫ام … )البقرة‬
dalam ayat (7 : 86 ،‫ب )الطارق‬ ِ ِ‫ب َوالتﱠ َرائ‬ ْ
ِ ‫الصﱡل‬ ‫ يَ ْخ ُر ُج ِم ْن بَي ِْن‬, pada kata
‫َم َسا ِك ُن‬ dalam ayat ْ ِ‫… َك ْم أَ ْھلَ ْكنَا قَ ْبلَھُ ْم ِمنَ ْالقُر ُْو ِن يَ ْم ُش ْونَ ف‬
… ‫ي َم َسا ِكنِ ِھ ْم‬
(128 : 20 ،‫)طه‬ .

ْ pada ayat
Kata ‫القَ ْتلَى‬ : 2 ،‫صاصُ فِي ْالقَ ْتلَى … )البقرة‬
َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ْالق‬
َ ِ‫… ُكت‬
(178,
memiliki i’rab jarr, sesuai dengan jabatannya dalam kalimat sebagai majrur bi harfi
jarr, tanda jarrnya adalah kasrah muqaddarah, karena akhir katanya mu’tal. Model

yang begini berlaku pula pada kata ‫ي‬ ِ ‫النﱠ َو‬


ْ ‫اص‬ ‫ي‬ ِ ‫… فَي ُْؤخَ ُذ بِالنﱠ َو‬
ْ ‫اص‬
dalam ayat

(41 : 55 ،‫ َواألَ ْقد َِام )الرحمن‬, pada kata ‫ص‬ ٍ ‫صيَا‬ َ dalam ayat َ‫َوأَ ْن َز َل الﱠ ِذ ْين‬
(26 : 33 ،‫اص ْي ِھ ْم … )األحزاب‬ ِ ‫ظاھَر ُْوھُ ْم ِم ْن أَ ْھ ِل ْال ِكتَا‬
َ ‫ب ِم ْن‬
ِ َ ‫صي‬ َ
Kata ‫َسنَابِ ُل‬ ‫ل َحبﱠ ٍة‬
pada ayat ْ ِ‫َمثَ ُل الﱠ ِذ ْينَ يُ ْنفِقُ ْونَ أَ ْم َوالَھُ ْم ف‬
ِ َ‫ي َسبِي ِْل ﷲِ َك َمث‬
(261 : 2 ،‫ت َس  ْب َع َس نَابِ َل …)البقرة‬ ْ َ‫ أَ ْنبَت‬, memiliki i’rab jarr, sesuai dengan
jabatannya dalam kalimat sebagai majrur bi harfi jarr, tanda jarrnya adalah fathah,
karena kata itu termasuk kategori shighah muntaha al-jumu’. Model yang begini

berlaku pula pada kata ِ ‫أَ َس‬


‫او ُر‬ …‫ب‬
dalam ayat ِ ‫… يُ َحلﱠ ْونَ فِ ْيھَا ِم ْن أَ َس‬
ٍ َ‫او َر ِم ْن َذھ‬
(31 : 18 ،‫ )الكھف‬, pada kata ‫ َم َسا ِكي ُْن‬dalam ayat َ‫ت لِ َم َسا ِك ْين‬ ْ َ‫أَ ﱠما السﱠفِ ْينَةُ فَ َكان‬
(79 : 18 ،‫ يَ ْع َملُ ْونَ فِي ْالبَحْ ِر … )الكھف‬, pada kata ‫صابِ ْي ُح‬
َ ‫ َم‬dalam ayat ‫َو َزيﱠنﱠا‬
َ ‫ال ﱠس َما َء ال ﱡد ْنيَا بِ َم‬
: 41 ،‫صابِ ْي َح … )فصلت‬
12 , pada kata ُ‫اريْب‬
ِ ‫َم َح‬ dalam ayat ،‫ْب … )سبأ‬ ِ ‫يَ ْع َملُ ْونَ لَهُ َما يَ َشا ُء ِم ْن َم َح‬
َ ‫اري‬
(13 : 34 .
Paparan di atas menunjukkan bahwa I’rab jamak taksir dalam Alquran
sesuai dengan teori yang berlaku. Penulis tidak menemukan penyimpangan dalam hal
i’rab.

2. Perilaku jenis kata jamak taksir dalam Alquran.


Jamak taksir dalam bahasa Arab mempunyai hukum-hukum tertentu.

Kata ‫أَ ْع ي ٌُن‬ a’yunun pada ayat : ِ ‫… َولَھُ  ْم أَ ْع ي ٌُن الَ يُ ْب‬
… ‫ص ر ُْونَ بِھَا‬
(179 : 7 ،‫)األعراف‬ misalnya, diberi hukum mufrad muannats, berdasar kepada

dhamiir yang kembali kepadanya yaitu ‫بِھَا‬ . Perilaku sintaksis seperti ini berlaku

ُ ‫األَ ْنھَا‬
pula pada kata ‫ر‬ dalam ayat ‫ريْ ِم ْن تَحْ تِھَا األَ ْنھَا ُر‬ ٍ ‫… أَ ﱠن لَھُ ْم َجنﱠا‬
ِ ْ‫ت تَج‬
(25 : 2 ،‫… )البقرة‬, pada kata ‫ أَ ْع َما ٌل‬dalam ayat ‫ت أَ ْع َمالُھُ ْم‬ ْ ‫ط‬ َ ِ‫… فَاُولئ‬
َ ِ‫ك َحب‬
(217 : 2 ،‫… )البقرة‬ . pada kata ٌ‫أَ ْل ِسنَة‬ dalam ayat ‫ب‬َ ‫ف أَ ْل ِسنَتُھُ ُم ْال َك ِذ‬
ُ ‫ص‬
ِ َ‫… َوت‬
(62 : 16 ،‫ أَ ﱠن لَھُ ُم ْال ُحسْنَى … )النحل‬, pada kata ‫ ْال ِجبَا ُل‬dalam ayat ‫َوتَ ِس ْي ُر‬
(10 : 52 ،‫ْال ِجبَا ُل َس ْيرًا )الطور‬ , pada kata ٌ‫ُوج ُْوه‬ dalam ayat ٌ‫يَ ْو َم تَ ْبيَضﱡ ُوج ُْوه‬
(106 : 3 ،‫َوتَسْ َو ﱡد ُوجُوْ هٌ … )آل عمران‬ , pada kata ٌ‫ُجنُوْ ب‬ dalam ayat …
‫ان ‪ , pada kata‬فَتُ ْك َوى بِھَا ِجبَاھُھُ ْم َو ُجنُ ْوبُھُ ْم َوظُھُ ْو ُرھُ ْم … )التوبة‪(35 : 9 ،‬‬ ‫ِح ْيتَ ٌ‬
‫س ْبتِ ِھ ْم … )األعراف‪dalam ayat (163 : 7 ،‬‬ ‫‪ … , pada kata‬إِ ْذ تَأْتِ ْي ِھ ْم ِح ْيتَانُھُ ْم يَ ْو َم َ‬
‫َم َسا ِج ُد‬ ‫‪dalam ayat‬‬ ‫اج ُد‬ ‫صلَ َو ٌ‬
‫ات َو َم َس ِ‬ ‫ص َوا ِم ُع َوبِيَ ٌع َو َ‬ ‫… لَھُ ﱢد َم ْ‬
‫ت َ‬

‫… )‪(40 : 22‬‬ ‫‪, pada kata‬‬ ‫ازي ُْن‬


‫َم َو ِ‬ ‫‪dalam ayat‬‬ ‫از ْينُهُ‬ ‫فَأ َ ﱠما َم ْن ثَقُلَ ْ‬
‫ت َم َو ِ‬
‫)القارعة‪(6 : 101 ،‬‬ ‫‪, pada kata‬‬ ‫ْال َك َوا ِكبُ‬ ‫‪dalam ayat‬‬ ‫َوإِ َذا ْال َك َوا ِكبُ ا ْنتَثَ َر ْ‬
‫ت‬
‫)اإلنفطار‪(2 : 82 ،‬‬ ‫‪, pada kata‬‬ ‫التﱠ َماثِ ْي ُل‬ ‫‪dalam ayat‬‬ ‫… َما ھ ِذ ِه التﱠ َماثِ ْي ُل الﱠتِ ْي أَ ْنتُ ْم‬
‫‪ .‬لَھَا عَا ِكفُ ْونَ )األنبياء‪(52 : 21 ،‬‬
‫ر ‪Kata‬‬‫فَا ِ َذا ا ْن َسلَ َخ األَ ْشه ًُ◌ ُر ْالحُ ُر ُم … )التوبة‪ dalam ayat (5 : 9 ،‬األَ ْشھُ ُ‬
‫‪diberi hukum jamak mudzakkar. Hal itu terbukti dengan fi’il madhi yang‬‬

‫‪dilakukannya yaitu‬‬ ‫انسلخ‬ ‫‪Perilaku sintaksis seperti ini terjadi pula pada kata‬‬

‫أَصْ َحابُ‬ ‫‪dalam ayat‬‬ ‫َونَادَى أَصْ  َحابُ ْال َجنﱠ ِة أَصْ  َح َ‬
‫اب النﱠ ِ‬
‫ار … )األعراف‪: 7 ،‬‬
‫‪(44‬‬ ‫‪, pada kata‬‬ ‫ْالفِ ْتيَةُ‬ ‫‪dalam ayat :‬‬ ‫إِ ْذ أَ َوى ْالفِ ْتيَةُ إِلَى ْال َكھ ِ‬
‫ْف … )الكھف‪: 18 ،‬‬
‫السﱠ َح َرةُ ‪(10 , pada kata‬‬ ‫‪dalam ayat‬‬ ‫َونَ … )األعراف‪: 7 ،‬‬ ‫َو َجا َء السﱠ َح َرةُ فِرْ ع ْ‬
‫‪(113 ,‬‬ ‫‪pada kata‬‬ ‫ْال ِخيَ َرةُ‬ ‫ھ ْم ‪dalam ayat‬‬ ‫… أَ ْن يَ ُك ْونَ لَھُ ُم ْال ِخيَ َرةُ ِم ْن اَ ْم ِ‬
‫ر ِ‬
‫… )األحزاب‪(36 : 33 ،‬‬ ‫‪pada kata‬‬ ‫ْال ُكفﱠا ُر‬ ‫‪dalam ayat‬‬ ‫… َو َسيَ ْعلَ ُم ْال ُكفﱠا ُر لِ َم ْن‬
‫ار )الرعد‪(42 : 13 ،‬‬‫… فِ ْي ِه ِر َجا ٌل يُ ِح ﱡبوْ نَ ‪ِ dalam ayat‬ر َجا ٌل ‪ُ , pada kata‬ع ْقبَى ال ﱠد ِ‬
‫طھﱠر ُْوا … )التوبة‪(108 : 9 ،‬‬ ‫ان ‪ , pada kata‬أَ ْن يَتَ َ‬
‫َويَطُ ْوفُ َعلَ ْي ِھ ْم ‪ِ dalam ayat‬غ ْل َم ٌ‬
‫ان لَھُ ْم … )الطور‪(24 : 52 ،‬‬‫… َوالَ ‪ dalam ayat‬ال ﱡشھَدَا ُء ‪ِ , pada kata‬غ ْل َم ٌ‬
‫‪ُ dalam ayat‬ش َر َكا ٌء ‪ , pada kata‬يَأْبَى ال ﱡشھَدَا ُء إِ َذا َما ُد ُع ْوا … )البقرة‪(282 : 2 ،‬‬
‫… َوقَا َل ُش َر َكا ُؤھُ ْم َما ُك ْنتُ ْم اِيﱠانَا تَ ْعبُ ُد ْونَ )يونس‪(28 : 10 ،‬‬ ‫‪, pada kata‬‬ ‫الضﱡ َعفَا ُء‬
‫‪dalam ayat‬‬ ‫… فَقَا َل الضﱡ َعفَا ُء لِلﱠ ِذ ْينَ اسْتَ ْكبَر ُْو إِنﱠا ُكنﱠا لَ ُك ْم تَبَعًا … )ابراھيم‪: 14 ،‬‬
‫‪(21‬‬ ‫‪pada kata‬‬
ْ ‫اس َما َوالﱠھُ ْم ع‬
‫ ال ﱡسفَھَا ُء‬dalam ayat : 2 ،‫َن قِ ْبلَتِ ِھ ُم … )البقرة‬ ِ ‫َسيَقُ ْو ُل ال ﱡسفَھَا ُء ِمنَ النﱠ‬
(142 , pada kata ‫ أَ ْولِيَا ٌء‬dalam ayat ‫س َربﱠنَا اسْتَ ْمتَ َع‬ ِ ‫… َوقَا َل أَ ْولِيَا ُؤھُ ْم ِمنَ ا ِإل ْن‬
ٍ ‫ضنَا بِبَع‬
(128 : 6،‫ْض … )األنعام‬ ُ ‫بَ ْع‬

3. Perilaku sintaksis jamak taksir dalam Alquran.


Dari paparan di atas penulis menemukan 4 macam perilaku jamak taksir
dalam Alquran dari segi jenis kata, yaitu :

a. Kata ‫اَألَ ْشھُ ُر‬ pada ayat ‫فَإ ِ َذا ا ْن َسلَ َخ األَ ْشھُ ُر ْالحُ ُر ُم‬ diberi hukum mudzakkar, padahal

menurut teori yang berlaku termasuk jamak yang tidak berakal yang diberi hukum satu
muannats.

b. Kata َ ِ‫ق‬
‫ط ٌع‬ pada ayat ٌ ‫او َر‬
‫ات‬ ِ ْ‫َوفِي األَر‬
َ ِ‫ض ق‬
ِ ‫ط ٌع ُمتَ َج‬ diberi hukum jamak muannats

salim, padahal menurut teori yang berlaku termasuk jamak yang tidak berakal yang
diberi hukum satu muannats.

c. Kata ٌ‫قِ َر َدة‬ pada ayat ِ ‫ُك ْونُ ْوا ِق َر َدةً َخ‬
َ‫اشئِ ْين‬ diberi hukum jamak mudzakkar salim,

padahal menurut teori yang berlaku termasuk jamak yang tidak berakal yang diberi
hukum satu muannats.

d. Kata ‫ي‬ ِ َ‫ أَن‬pada ayat


‫اس ﱡ‬ ‫ي َكثِيْرًا‬ ِ َ‫َونُسْقِيَهُ ِم ﱠما َخلَ ْقنَا أَ ْن َعا ًما َوأَن‬
‫اس ﱠ‬ diberi hukum mufrad

mudzakkar, padahal menurut teori yang berlaku termasuk jamak berakal yang diberi
hukum jamak mudzakkar salim.
e. Perilaku sintaksis jamak taksir di dalam Alquran merupakan bagian dari kemukjizatan
Alquran.
BAB VI
JAMAK TAKSIR MENURUT TINJAUAN SEMANTIS

Kata semantik dalam bahasa Indonesia ( Inggris : Semantics ) berasal dari bahasa
Yunani sema (kata benda) yang berarti “tanda” atau “lambang”. Kata kerjanya adalah
semaino yang berarti “menandai” atau “melambangkan”. Yang dimaksud dengan tanda
atau lambang di sini sebagai padanan kata sema itu adalah tanda linguistik seperti yang
dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure (1966), yaitu yang terdiri dari (1) komponen
yang mengartikan, yang berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa dan (2) komponen yang
diartikan atau makna dari komponen yang pertama itu. Kedua komponen ini merupakan
tanda atau lambang; sedangkan yang ditandai atau dilambanginya adalah sesuatu yang
berada di luar bahasa yang lazim disebut referen atau hal yang ditunjuk.
Kata semantik ini kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk
bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal
yang ditadainya. Atau dengan kata lain, bidang studi dalam linguistik yang mempelajari
makna atau arti dalam bahasa. Oleh karena itu, kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu
tentang makna atau tentang arti, yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa : fonologi,
gramatika, dan semantik.
Teori makna menurut pandangan Firth merupakan hasil akhir dari analisis secara
bertahap terhadap peristiwa kebahasaan pada setiap tatarannya secara menyeluruh. Dan
untuk mengetahui makna, hendaknya kita sikapi peristiwa kebahasaan dalam bentuknya
yang lengkap, lalu mengujinya secara bertahap mulai dari dilalah ijtima’iyyah (kontek
sosial), dilalah lafdziyyah/shawtiyyah (fonologis), dilalah shina’iyyah/dilalah sharfiyyah
(morfologis), dilalah nahwiyyah/dilalah ma’nawiyyah (sintaksis) dan dilalah mu’jam
(leksikal).
Kridalaksana menerjemahkan konteks situasi (dilalah ijtima’iyyah) dengan
lingkungan nonlinguistis ujaran yang merupakan alat untuk memperinci ciri-ciri situasi
yang diperlukan untuk memahami makna ujaran. Dalam teori ini makna
merupakan hubungan yang kompleks antara ciri linguistis dari ujaran dan ciri situasi sosial.
Ibnu Jinni menganggap dilalah lafdziyyah (dilalah shawtiyyah) sebagai dilalah
yang paling kuat di antara dua tingkatan dilalah lainnya, yaitu dilalah shina’iyyah dan
dilalah maknawiyyah. Dilalah Shina’iyyah (dilalah sharfiyyah) ialah dilalah yang
dihasilkan dari satuan morfologis dalam kata. Dilalah sharfiyyah bergantung kepada
dilalah shawtiyyah, karena dilalah sharfiyyah merupakan bentuk dari dilalah shawtiyyah

baik secara lisan maupun tulisan. Dalam contoh kata ‫قام‬ dilalah sharfiyyahnya adalah

zaman.
Dilalah Nahwiyyah, yang diistilahkan oleh Ibnu Jinni dengan dilalah
ma’nawiyyah adalah makna yang dihasilkan dari susunan (struktur sintaksis) kata dengan

kata-kata lainnya dalam kalimat. Pada contoh kata ‫قام‬ maka dilalah nahwiyyahnya adalah

fa’ilnya, karena setiap fi’il pasti ada fa’ilnya.


Alquran sebagai sumber data dari penelitian ini terdiri dari 30 juz, 114 surah,
6.236 ayat. Sebagian lapal dalam Alquran dimufradkan untuk sesuatu makna tertentu dan
dijamakkan untuk sesuatu isyarat khusus, lebih diutamakan jamak dari mufrad atau

sebaliknya. Contohnya adalah lapal mufrad ‫الريح‬ dan lapal jamaknya ‫الرياح‬ ia

disebutkan dalam bentuk jamak dan mufrad. Pemakaian bentuk jamak dalam konteks
rahmat, sedang bentuk mufrad dalam konteks’ adzab. Hikmahnya ialah bahwa angin
rahmat itu bermacam-macam sifat dan manfaatnya dan terkadang sebagiannya berhadapan
dengan sebagian yang lain, di antaranya ada angin semilir yang bermanfaat bagi hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu dalam konteks rahmat ini dijamakkan. Sedang dalam
konteks ‘adzab, angin itu datang dari satu arah tanpa ada yang menentang atau
menolaknya.
III. Perilaku Semantis Jamak Taksir dalam Alquran.
A. Makna asal dan makna tekstual jamak taksir dalam Alquran.
Secara semantis perubahan bentuk kata berimplikasi terhadap makna. Kata

‫َع َم ٌل‬ berarti sebuah amal atau suatu amal, sedangkan kata ‫أَ ْع َما ٌل‬ berarti banyak

amal. Perubahan makna dalam hal ini adalah dari makna tunggal menjadi jamak.
Secara semantis pula perubahan struktur kalimat dapat berimplikasi terhadap makna.
Jamak taksir di dalam Alquran dalam 35 wazan/bentuk memiliki makna asal,
juga memiliki makna-makna lain dengan perubahan struktur kalimat, yaitu sebagai
berikut :

1. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَ ْف ُع ٌل‬ adalah :

a. ٌ‫أَ ْنفُس‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫نَ ْفس‬ .

Kata ٌ‫النَ ْفس‬ al-nafs di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna: ‫الر ُْو ُح‬ , ‫ال َعي ُْن‬ , ‫ال ﱠد ُم‬ , ‫ْال َج َس ُد‬ , ْ ‫َش‬
ُ‫خص‬
‫ا ِإل ْن َسان‬ , ‫العظمة والھمة والعز واألنفة واإلرادة والرأي والعيب والعقوبة‬
‫والماء‬
Adapun kata ‫األنفس‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫النفس‬ di dalam Alquran, penulis menemukan empat macam makna,

yaitu sebagai berikut :

(1) ‫الذوات‬ seperti pada ayat : ‫ولنبلونكم بشيئ من الخوف والجوع ونقص‬
(155 : 2 ،‫من األموال واألنفس والثمرات … )البقرة‬ .
(2) ‫الضمائر والقلوب‬ seperti pada ayat : ‫… يخفون في أنفسھم ماال يبدون لك‬
(154 : 3 ،‫… )آل عمران‬
(3) ‫ األرواح‬seperti pada ayat ‫… أخرجوا أنفسكم اليوم تجزون عذاب الھون‬
(93 : ‫… )األنعام‬
(4) ‫الجنس‬ seperti pada ayat : ،‫لقد جاءكم رسول من انفسكم …)التوبة‬
(128
b. ‫ ; أَ ْعي ٌُن‬bentuk mufradnya ‫َعي ٌْن‬ .

Kata ‫العين‬ al-‘ain di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫الباصرة‬ , ‫ حاسة البصر‬, ‫اإلنسان‬ , ‫ أھل البلد‬,‫العز‬ ,

‫ العلم‬, ‫ الجماعة‬, ‫ خيار الشيئ‬, ‫ السيد‬, ‫ رئيس الجيش‬, ‫ الشمس‬, ‫النظر‬ ,

‫منظر الرجل‬ .

Adapun kata ‫األعين‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ العين‬di dalam Alquran, penulis hanya menemukan satu macam makna,

yaitu :

(1) ‫عضو اإلبصار‬ seperti pada ayat … ‫ْصرُوْ نَ بِھَا‬ ِ ‫… َولَھُ ْم أَ ْعي ٌُن الَ يُب‬
(179 : 7 ،‫)األعراف‬ dan ‫يَ ْعلَ  ُم خائِنَ ةَ األَ ْع ي ُِن َو َما تُ ْخفِي الصﱡ د ُْو ُر‬
(19: 40 ،‫ )المؤمن‬.
c. ‫أَ ْشھُ ٌر‬ ; bentuk mufradnya ‫َش ْھ ٌر‬ .

Kata ‫الشھر‬ al-syahr di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫العالِم‬ , ‫ الھالل‬, ‫القمر‬ .

Adapun kata ‫األشھر‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الشھر‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu
:
(1) ‫جمع شھر‬ seperti pada ayat ٌ ‫اَ ْل َحجﱡ أَ ْشھُ ٌر َم ْعلُ ْو َم‬
: 2 ،‫ات … )البقرة‬
(197
d. ‫ ; أَرْ ُج ٌل‬bentuk mufradnya ‫ ِرجْ ٌل‬.
Kata ‫ الرجل‬al-rijl di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫القدم‬ , ‫ القاذورة من الناس‬, ‫التقدم‬ .

Adapun kata ‫األرجل‬ yang merupakan satu-satunya bentuk jamak

dari kata ‫الرجل‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :

(1) ‫ واإلنسان يجري على رجلين‬،‫العضو من أصل الفخذ إلى القدم‬
seperti pada ayat: (195 : 7 ،‫أَلَھُ ْم أَرْ ُج ٌل يَ ْم ُش ْونَ بِھَا… )األعراف‬
e. ‫ ; أَ ْن ُع ٌم‬bentuk mufradnya ٌ‫نٍ ْع َمة‬ .

Kata ‫النعمة‬ al-ni’mah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫الصنيعة‬ , ‫ المنة‬, ‫المسرة‬ , ‫الحالة التي يستلذھا اإلنسان‬


Adapun kata ‫األنعم‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫النعمة‬ di dalam Alquran, penulis hanya menemukan satu macam

makna, yaitu : ‫كل خير ديني أو دنيوي كاإليمان والمال والجاه‬


‫وغيرھا‬ seperti pada ayat : : 16 ،‫ت بِأ َ ْنع ُِم ﷲِ … )النحل‬
ْ ‫… فَ َكفَ َر‬
(112
2. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَ ْف َعا ٌل‬ adalah :

a) ٌ‫أَصْ َحاب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫احب‬


ِ ‫ص‬َ .

Kata ‫الصاحب‬ al-shaahib di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫المالزم‬ , ‫المعاشر‬ .


Adapun kata ‫األصحاب‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak

dari kata ‫الصاحب‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam

makna, yaitu

‫مالزمون لغيرھم‬ seperti pada ayat ‫… َحيْ َرانَ لَهُ أَصْ  َحابٌ يَ ْد ُع ْونَهُ إِلَى‬
(71 ،‫ْالھُدَى ا ْئتِنَا … )األنعام‬
b. َ ‫أَ ْن‬
‫صا ٌر‬ ; bentuk mufradnya ‫نَصير‬ .

Kata ‫النصير‬ al-nashiir di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫الناصر‬ .

Adapun kata ‫األنصار‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak

dari kata ‫النصير‬ di dalam Alquran, penulis menemukan empat macam

makna, yaitu sebagai berikut :

(1) ‫المعين‬ seperti pada ayat 2 ،‫ار )البقرة‬


ٍ ‫ص‬َ ‫… َو َما لِلظﱠالِ ِم ْينَ ِم ْن أَ ْن‬
(270 :
(2) ‫أھل المدينة من األوس والخزرج‬ seperti pada ayat َ‫َوالسﱠابِقُ ْون‬
(100 : 9 ،‫ار … )التوبة‬ َ ‫اج ِر ْينَ َواألَ ْن‬
ِ ‫ص‬ ِ َ‫األَ ﱠولُ ْونَ ِمنَ ْال ُمھ‬,
(3) ‫ الجنود‬seperti pada ayat ِ‫صا ُر ﷲ‬ َ ‫ن أَ ْن‬ ِ ‫… قَا َل ْال َح َو‬
ُ ْ‫اري ْﱡونَ نَح‬
(52: 3 ،‫… )آل عمران‬
(4) ‫األعوان‬ seperti pada ayat ‫فَلَ ﱠما أَ َحسﱠ ِع ْي َسى ِم ْنھُ ُم ْال ُك ْف َر قَا َل َم ْن‬
(52 : 3 ،‫اريْ اِلَى ﷲِ … )آل عمران‬ َ ‫أَ ْن‬, .
ِ ‫ص‬
c. ‫ ; أَ ْز َوا ٌج‬bentuk mufradnya ‫ ز َْو ٌج‬.
Kata ‫الزوج‬ al-zauj di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫ البعل‬, ‫ الزوجة‬, ‫القرين‬ , ‫كل واحد معه آخر من جنسه‬ .

Adapun kata ‫األزواج‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الزوج‬di dalam Alquran, penulis menemukan tiga macam makna, yaitu
‫)‪(1‬‬ ‫الزوجات‬ ‫‪seperti pada ayat‬‬ ‫َواَلﱠ ِذ ْينَ يُتَ َوفﱠ ْونَ ِم ْن ُك ْم َويَ َذر ُْونَ أَ ْز َواجًا‬
‫… )البقرة‪(234 : 2 ،‬‬
‫)‪(2‬‬ ‫األصناف‬ ‫‪seperti pada ayat‬‬ ‫ق األَ ْز َوا َج ُكلﱠھَا …‬
‫سُ ْب َحانَ الﱠ ِذيْ َخلَ َ‬
‫)يس‪(36 : 36 ،‬‬
‫)‪(3‬‬ ‫القرناء‬ ‫‪seperti pada ayat‬‬ ‫… فَالَ تَ ْعضُلُ ْوھُ ﱠن أَ ْن يَ ْن ِكحْ نَ أَ ْز َوا َجھُ ﱠ‬
‫ن‬
‫… )البقرة‪(232 : 2 ،‬‬
‫‪d.‬‬ ‫أَ ْنھَا ٌر‬ ‫‪; bentuk mufradnya‬‬ ‫نَ ْھ ٌر‬ ‫‪.‬‬

‫‪Kata‬‬ ‫النھر‬ ‫‪al-nahr di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam‬‬

‫‪memiliki makna:‬‬ ‫الماء الجاري المتسع‬ ‫‪,‬‬ ‫األخدود الذي يجري فيه الماء‬
‫المتسع‬ ‫‪.‬‬

‫‪Adapun kata‬‬ ‫األنھار‬ ‫‪yang merupakan salah satu bentuk jamak dari‬‬

‫‪kata‬‬ ‫النھر‬ ‫‪di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam makna, yaitu‬‬

‫‪sebagai berikut :‬‬

‫)‪(1‬‬ ‫األخدود الواسع المستطيل في األرض يحري فيه الماء‬ ‫‪seperti pada‬‬

‫‪ayat :‬‬

‫اس َي َوأَ ْنھَارًا … )الرعد‪(3 : 13 ،‬‬ ‫َوھُ َو الﱠ ِذيْ َم ﱠد األَرْ َ‬


‫ض َو َج َع َل فِ ْيھَا َر َو ِ‬
‫‪.‬‬

‫)‪(2‬‬ ‫الماء الجاري‬ ‫‪seperti pada ayat‬‬ ‫ر الﱠذ ْينَ آ َمنُ ْوا َو َع ِملُ ْوا‬
‫َوبَ ﱢش ِ‬
‫ريْ ِم ْن تَحْ تِھَا األَ ْنھَا ُر … )البقرة‪: 2 ،‬‬
‫ت تَجْ  ِ‬ ‫ت أَ ﱠن لَھُ ْم َجنﱠا ٍ‬ ‫صالِ َحا ِ‬ ‫ال ﱠ‬
‫‪(25‬‬
‫‪e.‬‬ ‫أَ ْع َما ٌل‬ ‫‪; bentuk mufradnya‬‬ ‫َع َم ٌل‬ ‫‪.‬‬

‫‪Kata‬‬ ‫العمل‬ ‫‪al-‘amal di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam‬‬

‫بقصد ‪memiliki makna:‬‬ ‫الفعل‬ ‫‪.‬‬


Adapun kata ‫األعمال‬ yang merupakan satu-satunya bentuk jamak

dari kata ‫ العمل‬di dalam Alquran memiliki dua macam makna, yaitu sebagai

berikut :

(1) ‫أَ ْف َعا ٌل‬ seperti pada ayat ‫ك‬ ْ ‫… َولَھُ ْم أَ ْع َما ٌل ِم‬
َ ِ‫ن ُد ْو ِن ذل‬
(63: 23،‫…)المؤمنون‬
(2) ‫افعال مقصودة‬ seperti pada ayat ‫… َولَنَا أَ ْع َمالُنَا َولَ ُكم‬
(139: 2،‫أَ ْع َمالُ ُك ْم…)البقرة‬
3. Yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫أَ ْف ِعلَة‬ adalah :

a) ٌ‫أَ ْل ِسنَة‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫لِ َس‬


‫ان‬
Kata ‫اللسان‬ al-lisaan di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫آلة النطق والذوق والبلع‬ , ‫ اللغة‬, ‫الرسالة‬ .

Adapun kata ‫األلسنة‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫اللسان‬ di dalam Alquran, penulis menemukan tiga macam makna, yaitu

sebagai berikut :

(1) ‫ وھو عضو في الفم للذوق‬،‫جمع لسان‬ seperti pada ayat : ‫… فَإ ِ َذا‬
(19 : 33 ،‫ف َسلَقُ ْو ُك ْم بِأ َ ْل ِسنَ ٍة ِحدَا ٍد … )األحزاب‬
ُ ‫َب ْال َخ ْو‬
َ ‫َذھ‬
(2) ‫ وھو عضو في الفم للنطق‬،‫جمع لسان‬ seperti pada ayat : ‫َوالَ تَقُ ْولُ ْوا‬
َ ‫ف أَ ْل ِسنَتُ ُك ْم ْال َك ِذ‬
(116 : 16 ،‫ب ھ َذا َحالَ ٌل َوھ َذا َح َرا ٌم … )النحل‬ ُ ‫ص‬ِ َ‫لِ َما ت‬
(3) ‫ اللغة‬seperti pada ayat ‫ف‬ ْ ‫ض َو‬
ُ َ‫اختِال‬ ِ ْ‫ت َواألَر‬ ِ ‫ق السﱠم َوا‬ ُ ‫َو ِم ْن آيَاتِ ِه َخ ْل‬
(22 : 30 ،‫ أَ ْل ِسنَتِ ُك ْم َوأَ ْل َوانِ ُك ْم … )الروم‬.
b) ٌ‫أَئِ ﱠمة‬ ; bentuk mufradnya ‫إِ َما ٌم‬
Kata ‫اإلمام‬ al-imaam di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫من يؤتم به أى يقتدى به‬ , ‫ما يمتثل عليه المثال‬
, ‫ الطريق الواضح‬, ‫الخيط يمد على البناء ليبني مستقيما‬ .
Adapun kata ‫األئمة‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫اإلمام‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :

(1) ‫من يقتدى به‬ seperti pada ayat ِ ‫… فَقَاتِلُ ْوا أَئِ ﱠمةَ ْال ُك ْف‬
: 9 ،‫ر … )التوبة‬
(12 .
c) ٌ‫أَ ْفئِ َدة‬ ; bentuk mufradnya ‫فُ َؤا ٌد‬
Kata ‫الفؤاد‬ al-fuaad di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫العقل‬ ‫القلب وربما أطلق على‬ .

Adapun kata ‫األفئدة‬ yang merupakan satu-satunya bentuk jamak

dari kata ‫الفؤاد‬ di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam makna,

yaitu sebagai berikut :

(1) ‫ القلوب‬seperti pada ayat … َ‫صا َر َواألَ ْفئِ َدة‬


َ ‫… َو َج َع َل لَ ُك ُم السﱠ ْم َع َواألَ ْب‬
(78: 16 ،‫)النحل‬
(2) ِ ‫… فَاجْ َعلْ أَ ْفئِ َدةً ِمنَ النﱠ‬
‫ الجماعات‬seperti pada ayat ‫اس تَھ ِْويْ اِلَ ْي ِھ ْم‬
(37 :14 ،‫… )ابراھيم‬
d) ٌ‫ ; أَ ْمتِ َعة‬bentuk mufradnya ‫ع‬
ٌ ‫َمتَا‬
Kata ‫المتاع‬ al-mataa’ di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫كل ما ينتفع به من عروض الدنيا كثيرھا وقليلھا سوى‬
‫الفضة والذھب‬ , ‫كل ما يلبسه اإلنسان أو يبسطه‬ , ‫ما ينتفع به انتفاعا قليال‬
‫غير باق بل ينقضي عن قريب‬ .

Adapun kata ‫األمتعة‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata ‫المتاع‬
di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫ما ينتفع به‬ seperti pada ayat ‫… َو ﱠد الﱠ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا لَوْ تَ ْغفُلُوْ نَ ع َْن أَ ْسلِ َحتِ ُك ْم‬
(102 : 4 ،‫ َوأَ ْمتِ َعتِ ُك ْم … )النساء‬.
4. Yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫فِ ْعلَة‬ adalah :

a) ٌ‫إِ ْخ َوة‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ٌخ‬


Kata ‫األخ‬ al-akh di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫من جمعك وإياه صلب أو بطن‬ , ‫ الصاحب‬, ‫الصديق‬ .

Adapun kata ‫اإلخوة‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ األخ‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

a) ‫ جمع أخ‬seperti pada ayat : 12 ،‫َو َجا َء إِ ْخ َوةُ ي ُْوسُفَ فَ َد َخلُ ْوا َعلَيْ ِه …)يوسف‬
(58
b) ٌ‫فِ ْتيَة‬ ; bentuk mufradnya ‫فَتًى‬
Kata ‫الفتى‬ al-fataa di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫الشاب الحدث‬ , ‫ العبد‬.

Adapun kata ‫الفتية‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الفتى‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ الشباب‬seperti pada ayat : 18 ،‫ )الكھف‬.. ‫… إِنﱠھُ ْم فِ ْتيَةٌ آ َمنُ ْوا بِ َربﱢ ِھ ْم‬
(13
5. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ ْع ٌل‬ adalah :

a. ‫ص ﱞم‬
ُ ; bentuk mufradnya َ َ‫أ‬
‫ص ﱡم‬ .

Kata ‫األصم‬ al-ashamm di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫فقدان حاسة السمع‬ .

Adapun kata ‫الصم‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata ‫األصم‬

di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ٌ ‫ص ﱞم بُ ْك ٌم ُع ْم‬
‫ اليصغون للحق‬seperti pada ayat (18 : 2 ،‫ي … )البقرة‬ ُ
b. ‫ ; ب ُ ْك ٌم‬bentuk mufradnya ‫ أَ ْب َك ُم‬.
Kata ‫األبكم‬ al-abkam di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫خرس‬ .

Adapun kata ‫البكم‬ yang merupakan satu-satunya bentuk jamak dari

kata ‫ األبكم‬di dalam Alquran penulis menemukan satu macam makna, yaitu

ٌ ‫ص ﱞم بُ ْك ٌم ُع ْم‬
‫ أبوا أن ينطقوا بالحق‬seperti pada ayat (18 : 2 ،‫ي … )البقرة‬ ُ
ٌ ‫ ; ُع ْم‬bentuk mufradnya ‫ أَ ْع َمى‬.
c. ‫ي‬

Kata ‫األعمى‬ al-a’maa di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ذو العمى‬ , ‫ الجاھل‬.

Adapun kata ‫العمي‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata ‫األعمى‬

di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam makna, yaitu

(1) ‫الضالون‬ : 2 ،‫ي … )البقرة‬


, seperti pada ayat (18 ٌ ‫ص ﱞم بُ ْك ٌم ُع ْم‬ُ .
(2) َ ‫ت تَھْ ِدى ْال ُع ْم‬
‫ فاقدو البصيرة‬, seperti pada ayat ‫ي َولَ ْو‬ َ ‫… أَفَا َ ْن‬
ِ ‫ َكانُ ْوا الَ يُ ْب‬.
(43 : 10 ،‫صر ُْونَ )يونس‬
6. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ ُع ٌل‬ adalah :

a. ٌ‫ُكتُب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ِكتَاب‬ .

Kata ‫الكتاب‬ al-kitaab di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

A’laam memiliki makna : ‫ما يكتب فيه‬ , ‫ المكتوب‬, ‫ الصحيفة‬, ‫الحكم‬ ,

‫ القرض‬, ‫القدر‬
Adapun kata ‫الكتب‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الكتاب‬di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam makna, yaitu

(1) ٍ ُ‫َو َما آتَ ْينَاھُ ْم ِم ْن ُكت‬


‫ كتب سماوية‬, seperti pada ayat … ‫ب يَ ْد ُرس ُْونَھَا‬
(44 : 34 ،‫)سبا‬
(2) ‫المدونة في الورق ونحوه‬ , seperti pada ayat ‫وى السﱠ َما َء‬
ِ ‫ط‬ْ َ‫يَوْ َم ن‬

ِ ُ‫ط ﱢي الس ِﱢج ﱢل لِ ْل ُكت‬


(104 : 21 ،‫ب … )األنبياء‬ َ ‫ َك‬.
ٌ ‫ ; ُر ُس‬bentuk mufradnya
b. ‫ل‬ ‫َرس ُْو ٌل‬ .

Kata ‫الرسول‬ al-rasuul di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫لقب نبي المسلمين‬ , ‫ الرسالة‬, ‫ المرسل‬.

Adapun kata ‫الرسل‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الرسول‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

‫المرسلون‬ seperti pada ayat ِ ‫ي بِ ْالبَيّنَا‬


‫ت‬ ْ ِ‫… قُلْ قَ ْد َجا َء ُك ْم ُر ُس ٌل ِم ْن قَ ْبل‬
(183 : 3 ،‫… )آل عمران‬
c. ‫ُسبُ ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َسبِ ْي ٌل‬ .

Kata ‫السبيل‬ al-sabiil di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫الطريق أو ما وضح منھا‬ , ‫ حجة‬, ‫ حرج‬, ‫ معارضة‬.

Adapun kata ‫السبل‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ السبيل‬di dalam Alquran, penulis menemukan tiga macam makna, yaitu

(1) ‫طرق سھلة واضحة‬ , seperti pada ayat ‫ي‬


َ ‫اس‬ ِ ْ‫َوأَ ْلقَى فِي األَر‬
ِ ‫ض َر َو‬
(15 : 16 ،‫ أَ ْن تَ ِم ْي َد بِ ُك ْم َوأَ ْنھَارًا َو ُسبُالً … )النحل‬.
(2) ‫سبل الضالل المتشعبة‬ seperti pada ayat … ‫… َوالَ تَتﱠبِعُوا السﱡبُ َل‬
(153 : 6 ،‫)األنعام‬
(3) ‫سبل الخير والھداية‬ , seperti pada ayat ‫ن اتﱠبَ َع‬
ِ ‫يَ ْھ ِديْ بِ ِه ﷲُ َم‬
(16 : 5 ،‫ ِرضْ َوانَهُ ُسبُ َل ال ﱠسالَ ِم … )المائدة‬.
d. ٌ ‫صح‬
‫ُف‬ ُ ; bentuk mufradnya ٌ‫ص ِح ْيفَة‬
َ .

Kata ‫الصحيفة‬ al-shahiifah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫القرطاس المكتوب‬ , ‫بوجھيھا‬ ‫الورقة من الكتاب‬


‫الجريدة‬ .
Adapun kata ‫الصحف‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الصحيفة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan tiga macam makna, yaitu :

(1) ‫ ويطلق على المكتوب فيه‬،‫ما يكتب فيه من ورق ونحوه‬ , seperti

pada ayat (13 : 80 ،‫ُف ُم َك ﱠر َم ٍة )عبس‬


ٍ ‫صح‬
ُ ‫فِ ْي‬ .

(2) ‫الكتب المنزلة‬ , seperti pada ayat ُ ‫َر ُس ْو ٌل ِمنَ ﷲِ يَ ْتلُ ْوا‬
‫ص ُحفًا‬
َ ‫ُم‬
(2 : 98 ،‫طھﱠ َرةً )البينة‬
(3) ‫صحف األعمال‬ seperti pada ayat ْ ‫ُف نُ ِش َر‬
،‫ت )التكوير‬ ُ ‫َوإِ َذا الصﱡ ح‬
(10 : 81
ٌ ُ‫ ; ُسق‬bentuk mufradnya
e. ‫ف‬ ٌ ‫َس ْق‬
‫ف‬ .

Kata ‫السقف‬ al-saqf di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫أعلى البيت مقابال ألرضه‬ .

Adapun kata ‫السقف‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata ‫السقف‬

di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫العريش يستظل بھا‬ , seperti pada ayat ‫… لَ َج َع ْلنَا لِ َم ْن يَ ْكفُ ُر‬
‫بِالرﱠحْ م ِن لِبُيُوْ تِ ِھ ْم ُسقُفًا ِم ْن فِ ﱠ‬
(33 : 43 ،‫ض ٍة … )الرخرف‬
7. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ َع ٌل‬ adalah :

ٌ ‫ ; ُغ َر‬bentuk mufradnya
a. ‫ف‬ ٌ‫ُغرْ فَة‬
Kata ‫الغرفة‬ al-ghurfah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫الخصلة من الشعر‬ , ‫المخدع‬ , ‫ْال ِعلﱢيﱠة‬ .

Adapun kata ‫الغرف‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الغرفة‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫منازل عالية في الجنة‬ , seperti pada ayat ٌ ‫ل ِك ِن الﱠ ِذ ْينَ اتﱠقَ ْوا َربﱠھُ ْم لَھُ ْم ُغ َر‬
‫ف‬
(20 : 39 ،‫ف َم ْبنِيﱠةٌ … )الزمر‬
ٌ ‫ِم ْن فَوْ قِھَا ُغ َر‬ .

b. ُ ; bentuk mufradnya ٌ‫ص ُْو َرة‬


‫ص َو ٌر‬ .
Kata ‫الصورة‬ al-shuurah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫الشكل‬ , ‫يصور‬ ‫ كل ما‬, ‫ الصفة‬, ‫ النوع‬, ‫الوجه‬


Adapun kata ‫الصور‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫الصورة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :

(1) ‫أشكال وتماثيل مجسمة‬ , seperti pada ayat … ‫… فَأَحْ َسنَ صُ َو َر ُك ْم‬
(64 : 40 ،‫)المؤمن‬
b. ‫ ; أُ َم ٌم‬bentuk mufradnya ٌ‫أُ ﱠمة‬ .

Kata ‫األمة‬ al-ummah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫الطريقة‬ .

Adapun kata ‫األمم‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata ‫ األمة‬di

dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫جماعة يجمعھا أمر ما‬ , seperti pada ayat ِ ْ‫َو َما ِم ْن دَابﱠ ٍة فِى األَر‬
‫ض‬
(38 : 6 ،‫طائِ ٍر يَ ِط ْي ُر بِ َجنَا َح ْي ِه أِالﱠ أُ َم ٌم أَ ْمثَالُ ُك ْم … )األنعام‬
َ َ‫ َوال‬.
c. ‫قُرًى‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫قَرْ يَة‬ .

Kata ‫القرية‬ al-qaryah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫الضيعة‬ , ‫الناس‬ ‫جمع‬ , ‫المصر الجامع‬ .

Adapun kata ‫القرى‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata ‫القرية‬

di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam makna, yaitu :

(1) ‫البلدة وتطلق على أھلھا‬ َ‫َو َج َع ْلنَا بَيْنَھُ ْم َوبَ ْين‬
, seperti pada ayat

َ ‫ ْالقُ َرى الّتِ ْي بَا َر ْكنَا فِ ْيھَا قُرًى‬.


(18 : 34 ،‫ظا ِھ َرةً … )سبأ‬
(2) ‫البلدان وتطلق على أھلھا‬ , seperti pada ayat َ ‫ك أَ ْن لَ ْم يَ ُك ْن َربﱡ‬
‫ك‬ َ ِ‫ذل‬
(131 : 6 ،‫ك ْالقُ َرى بِظُ ْل ٍم َوأَ ْھلُھَا َغافِلُوْ نَ )األنعام‬
َ ِ‫ُم ْھل‬ .

8. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فِ َع ٌل‬ adalah :


a) َ ِ‫ق‬
‫ط ٌع‬ ; bentuk mufradnya ْ ِ‫ق‬
ٌ‫ط َعة‬
Kata ‫القطعة‬ al-qith’ah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫الحصة من الشيئ‬ .

Adapun kata ‫القطع‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫القطعة‬ di dalam al-Quran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫أجزاء‬ , seperti pada ayat ٌ ‫ات َو َجنﱠ‬


‫ات‬ ٌ ‫او َر‬
ِ ‫ط ٌع ُمتَ َج‬ ِ ْ‫َوفِي األَر‬
َ ِ‫ض ق‬
ٍ ‫ِم ْن أَ ْعنَا‬
(4 : 13 ،‫ب … )الرعد‬ .

b) َ ‫ ; ِع‬bentuk mufradnya ٌ‫ِعصْ َمة‬


‫ص ٌم‬ .

Kata ‫العصمة‬ al-‘ishmah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ المنع‬, ‫ملكة اجتناب المعاصي أو الخطإ‬ , ‫القالدة‬


Adapun kata ‫العصم‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫العصمة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :

(1) ‫رباط الزوجية‬ , seperti pada ayat … ‫ص ِم ْال َك َوافِ ِر‬
َ ‫… والَ تُ ْم ِس ُك ْوا بِ ِع‬
(10 : 60 ،‫)الممتحنة‬
c) ‫ِشيَ ٌع‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ِش ْي َعة‬ .

Kata ‫الشيعة‬ al-syii’ah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫الفرقة‬ , ‫وقد غلب ھذا االسم على من يتولى عليا‬
‫وأھل بيته حتى صار لھم اسما خاصا‬ .

Adapun kata ‫الشيع‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الشيعة‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫الفرق‬ , seperti pada ayat (65 : 6 ،‫… أَ◌َ ْو ي ُْلبِ َس ُك ْم ِشيَعًا … )األنعام‬ .

d. ‫نِ َع ٌم‬ ; bentuk mufradnya adalah ٌ‫نِ ْع َمة‬ .


Adapun kata ‫النعم‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫النعمة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :

(1) ‫جمع نعمة‬ , seperti pada ayat ً‫اطنَة‬ َ ُ‫… َوأَسْبَ َغ َعلَ ْي ُك ْم نِ َع َمه‬
ِ َ‫ظا ِھ َرةً َوب‬
(20: 31 ،‫… )لقمان‬
9. Yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫فَ َعلَة‬ adalah :

a) ٌ‫َكفَ َرة‬ ; bentuk mufradnya ‫َكافِ ٌر‬ .

Kata ‫الكافر‬ al-kaafir di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫ الجاحد لنعم ربه‬, ‫الليل المظلم‬ , ‫ البحر‬, ‫الوادي العظيم‬ ,

‫األرض البعيدة عن الناس‬ , ‫النھر الكبير‬ , ‫السحاب المظلم‬ , ‫الداخل في‬
‫ السالح‬, ‫ الزارع‬, ‫النبت‬ .

Adapun kata ‫الكفرة‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الكافر‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

َ ِ‫أُولـئ‬
‫ المنكرون لوجود ﷲ‬, seperti pada ayat : 80 ،‫ك ھُ ُم ْال َكفَ َرةُ ْالفَ َج َرةُ )عبس‬
(42
b) ٌ‫ ; فَ َج َرة‬bentuk mufradnya ‫اج ٌر‬
ِ َ‫ف‬ .

Kata‫ الفاجر‬al-faajir di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-a’lam

memiliki makna ‫ الزاني‬, ‫المنقاد للمعاصي‬ , ‫الساحر‬ .

Adapun kata ‫الفجرة‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫الفاجر‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu

(1) َ ِ‫أُولـئ‬
‫ الفاسقون غير المكترثين‬, seperti pada ayat ayat : ُ‫ك ھُ ُم ْال َكفَ َرةُ ْالفَ َج َرة‬
(42 : 80 ،‫)عبس‬
c) ٌ‫ ; َس َح َرة‬bentuk mufradnya ‫اح ٌر‬
ِ ‫َس‬ .

Kata ‫الساحر‬ al-saahir di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna :‫السحر‬ ‫ الذي يتعاطى‬, ‫العالم‬ .

Adapun kata ‫السحرة‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫الساحر‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :

‫ المزاولون للسحر‬, seperti pada ayat :7 ،‫َو َجا َء ال ﱠس َح َرةُ فِرْ عَوْ نَ … )األعراف‬
(113
d) َ َ‫ ; َحف‬bentuk mufradnya ٌ‫َحافِظ‬
ٌ‫ظة‬ .

Kata ‫الحافظ‬ al-haafizh di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫الموكل بالشيئ‬ , ‫البين المستقيم من الطرق الذي‬
‫لم يمح أثره‬ .

Adapun kata ‫الحفظة‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫الحافظ‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu

(1) ‫ رقباء‬, seperti pada ayat … ً‫ظة‬ َ ‫َوھُ َو ْالقَا ِھ ُر فَ ْو‬


َ َ‫ق ِعبَا ِد ِه َويُرْ ِس ُل َعلَ ْي ُك ْم َحف‬
(61 : 6 ،‫)األنعام‬
e) ٌ‫ ; بَ َر َرة‬bentuk mufradnya ‫بَارﱞ‬ .

Kata ‫البار‬ al-baarr di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫ المطيع‬, ‫الذي أحسن معاملته عن حب‬ .

Adapun kata ‫البررة‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ البار‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

‫ من يصدر عنه البر والطاعة‬, seperti pada ayat(16 : 80 ،‫ِك َر ٍام بَ َر َر ٍة )عبس‬
10. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ ْعلَى‬ adalah :
a) َ ْ‫َمر‬
‫ضى‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َم ِريْض‬ .

Kata ‫المريض‬ al-mariidh di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫من به مرض‬ , ‫ناقص القوة‬ , ‫ناقص الدين‬ ,

‫ ضعيف‬, ‫كثيرة الفتن والحروب‬ .

Adapun kata ‫المرضى‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫المريض‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫المصابون بالعلة في الجسم أو النفس‬ , seperti pada ayat : ‫… أَ ْو ُك ْنتُ ْم‬
(102 : 4 ،‫ضع ُْوا أَ ْسلِ َحتَ ُك ْم … )النساء‬
َ َ‫ضى أَ ْن ت‬
َ ْ‫َمر‬
b) ‫قَ ْتلَى‬ ; bentuk mufradnya ‫قَتِ ْي ٌل‬ .

Kata ‫القتيل‬ al-qatiil di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫المقتول‬ .

Adapun kata ‫القتلى‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ القتيل‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

‫ المقتولين‬, seperti pada ayat : 2 ،‫صاصُ فِي ْالقَ ْتلَى … )البقرة‬


َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ْالق‬
َ ِ‫ُكت‬
(178
c) ‫َم ْوتَى‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫َمي‬
‫ﱢت‬
Kata ‫الميت‬ al-mayyit di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫الذي فارق الحياة‬ .

Adapun kata ‫الموتى‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الميت‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫الحياة‬ ‫ فاقدوا‬, seperti pada ayat 2 ،‫ك يُحْ يِي ﷲُ ْال َم ْوتَى … )البقرة‬
َ ِ‫… َكذل‬
(73 :
11. Yang mengikuti wazan/bentuk ٌ‫فِ َعلَة‬ adalah :
a) ٌ‫قِ َر َدة‬ ; bentuk mufradnya ‫قِرْ ٌد‬ .

Kata ‫القرد‬ al-qird di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna ‫حيوان خبيث يضحك‬ .

Adapun kata ‫القردة‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ القرد‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ حيوانات ثديية مولعة بالتقليد قريبة الشبه باإلنسان‬, seperti pada ayat :

ِ ‫… فَقُ ْلنَا لَھُ ْم ُك ْونُ ْوا قِ َر َدةً خ‬


(65 : 2 ،‫َاسئِ ْينَ )البقرة‬
12. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ ﱠع ٌل‬ adalah :

a) ‫ُر ﱠك ٌع‬ ; bentuk mufradnya ‫َرا ِك ٌع‬ .

Kata ‫الراكع‬ al-raaki’ di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫كل شيئ يخفض رأسه‬ .

Adapun kata ‫الركع‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الراكع‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ المصلون‬, seperti pada ayat (125 : 2 ،‫… َوالرﱡ ﱠك ِع ال ﱡسج ُْو ِد )البقرة‬
b) ‫ُس ﱠج ٌد‬ ; bentuk mufradnya ‫اج ٌد‬
ِ ‫َس‬ .

Kata ‫الساجد‬ al-saajid di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫ذليل خاضع‬ .

Adapun kata ‫السجد‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الساجد‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ساجد‬ ‫ جمع‬, seperti pada ayat ‫ْث ِش ْئتُ ْم َر َغدًا َوا ْد ُخلُوا‬
ُ ‫… فَ ُكلُوْ ا ِم ْنھَا َحي‬
َ َ‫ْالب‬
(58 : 2 ،‫اب ُس ﱠجدًا … )البقرة‬
13. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُعﱠا ٌل‬ adalah

a) ‫فُجﱠا ٌر‬ ; bentuk mufradnya ‫فَا ِج ٌر‬ .

Kata ‫الفاجر‬ al-faajir di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫ الزاني‬, ‫المنقاد للمعاصي‬ , ‫الساحر‬ .

Adapun kata ‫الفجار‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الفاجر‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ الكفار غير المكترثين بكفرھم‬, seperti pada ayat : َ‫… أَ ْم نَجْ َع ُل ْال ُمتﱠقِ ْين‬
(28 : 38 ،‫َكالفجار )ص‬
b) ‫ُكفﱠا ٌر‬ ; bentuk mufradnya ‫َكافِ ٌر‬ .

Kata ‫ الكافر‬al-kaafir di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-a’lam


memiliki makna ‫ الجاحد لنعم ربه‬, ‫المضاد لإليمان‬ .

Adapun kata ‫الكفار‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫الكافر‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :

(1) ‫ جمع كافر وھو منكر وجود ﷲ‬, seperti pada ayat ‫إن الذين كفروا‬
(161: 2 ،‫وماتوا وھم كفار أولئك عليھم لعنة ﷲ … )البقرة‬
c) ‫ُح ﱠكا ٌم‬ ; bentuk mufradnya ‫َحا ِك ٌم‬ .

Kata ‫الحاكم‬ al-haakim di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ القاضي‬, ‫المنفذ الحكم‬ .

Adapun kata ‫الحكام‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫الحاكم‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :
‫ الذين ينصبون للحكم بين‬, seperti pada ayat ‫َوالَ تَأْ ُكلُ ْوا أَ ْم َوالَ ُك ْم‬
(1) ‫الناس‬

(188 : 2 ،‫اط ِل َوتُ ْدلُ ْوا بِھَا إِلَى ْال ُح ﱠك ِام … )البقرة‬
ِ َ‫بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالب‬
14. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فِ َعا ٌل‬ adalah

a) ‫ِر َجا ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َر ُج ٌل‬ .

Kata ‫الرجل‬ al-rajul di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna: ‫خالف المرأة‬ .

Adapun kata ‫الرجال‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الرجل‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫آدم‬ ‫ الذكر البالغ من بني‬:‫ جمع رجل‬, seperti pada ayat ‫اف‬ ِ ‫َو َعلَى األَ ْع َر‬
(46 : 7 ،‫ْرفُ ْونَ ُكالًّ بِ ِس ْي َماھُ ْم … )األعراف‬
ِ ‫ِر َجا ٌل يَع‬
b). ‫ِعبَا ٌد‬ ; bentuk mufradnya ‫ع ْب ٌد‬َ .
Kata ‫العبد‬ al-‘abd di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna ‫ اإلنسان حرا كان أو رقيقا‬, ‫المملوك‬ .

Adapun kata ‫العباد‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫العبد‬ di dalam Alquran, penulis menemukan empat macam makna,

yaitu :

(1) ‫مخلوقات‬ , seperti pada ayat ‫إن الّ ِذ ْينَ تَ ْد ُع ْونَ ِم ْن ُد ْو ِن ﷲِ ِعبَا ٌد‬
‫ﱠ‬
(194 : 7 ،‫أَ ْمثَالُ ُك ْم … )األعراف‬
(2) ‫العابدون الخاضعون‬ , seperti pada ayat َ‫من الﱠ ِذ ْينَ يَ ْم ُش ْون‬
ِ ْ‫َو ِعبَا ُد الرﱠح‬
ِ ْ‫َعلَى األَر‬
(63: 25 ،‫ض ھ َْونَا … )الفرقان‬ .

(3) ‫الطائعون‬ , seperti pada ayat ِ َ‫اِالﱠ ِعبَا َد ﷲِ ْال ُم ْخل‬


37 ،‫ص ْينَ )الصافات‬
(40:
(4) ‫ العبيد‬,seperti pada ayat ‫َوأَ ْن ِكح ُْوا األَيَا َمى ِم ْن ُك ْم َوالصﱠالِ ِح ْينَ ِم ْن ِعبَا ِد ُك ْم‬
(32 : 24 ،‫َوإِ َما ِء ُك ْم … )النور‬
c) ‫نِ َعا ٌج‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫نَ ْع َجة‬ .

Kata ‫النعجة‬ al-na’jah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫األنثى من الضأن‬ .

Adapun kata ‫النعاج‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫النعجة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu

(1) ‫ وھي األنثى من الضأن‬،‫ جمع نعجة‬, seperti pada ayat ‫ك‬ َ ‫قَا َل لَقَ ْد‬
َ ‫ظلَ َم‬
ِ ‫ك اِلَى نِ َع‬
(24 : 38 ،‫اج ِه … )ص‬ َ ِ‫َال نَ ْع َجت‬
ِ ‫بِ ُسؤ‬
c. ‫ِجبَا ٌل‬ ; bentuk mufradnya ‫َجبَ ٌل‬ .

Kata ‫ الجبل‬al-jabal di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam


memiliki makna ‫ما ارتفع من األرض اذا عظم وطال‬
Adapun kata ‫الجبال‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الجبل‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫وطال‬ ‫ ما ارتفع من األرض إذا عظم‬, seperti pada ayat َ‫… تَتﱠ ِخ ُذ ْون‬
(74 : 7 ،‫ِم ْن ُسھُولِھَا قُص ُْو ًرا َوتَ ْن ِحتُ ْونَ ْال ِجبَا َل بُي ُْوتًا … )األعراف‬
d. ‫ِريَا ٌح‬ ; bentuk mufradnya ‫ِر ْي ٌح‬ .

Kata ‫الريح‬ al-riih di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna ‫ الھواء‬, ‫نسيم كل شيئ‬


Adapun kata ‫الرياح‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الريح‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :
(1) ‫باألرض‬ ‫ الھواء المتحرك في الطبقات المحيطة‬, seperti pada

ayat (164 : 2 ،‫ْف ال ّريَاح … )البقرة‬


ِ ‫… َوتَصْ ِري‬
15. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُعُوْ ٌل‬ adalah

a) ‫ُعي ُْو ٌن‬ ; bentuk mufradnya ‫َعي ٌْن‬ .

Makna kata ‫العين‬ sudah dipaparkan di atas.

Adapun kata ‫العيون‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ العين‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ينابيع‬ , seperti pada ayat ٍ ‫إِ ﱠن ْال ُمتﱠقِ ْينَ فِ ْي َجنﱠا‬
: 15 ،‫ت َو ُعيُ ْو ٍن )الحجر‬
(45.
b) ٌ‫نُفُ ْوس‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫نَ ْفس‬ .

Makna kata ‫النفس‬ sudah dipaparkan di atas.

Adapun kata ‫النفوس‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ النفس‬di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam makna, yaitu

(1) ‫الذوات‬ , seperti pada ayat (7 : 81 ،‫ت )التكوير‬ ْ ‫َوإِ َذا ال ﱡنفُ ْوسُ ُز ﱢو َج‬
(2) ‫ الضمائر‬,seperti pada ayat 17 ،‫َر ﱡب ُك ْم أَ ْعلَ ُم بِ َما فِ ْي نُفُ ْو ِس ُك ْم…)اإلسراء‬
(25 :
c) ٌ‫ُوجُوْ ه‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َوجْ ه‬ .

Kata ‫الوجه‬ al-wajh di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫ما يبدو للناظر من البدن وفيه العينان واألنف والفم‬ .

Adapun kata ‫الوجوه‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الوجه‬di dalam Alquran, penulis menemukan tiga macam makna, yaitu
(1) ‫جمع وجه‬ , seperti pada ayat ْ ‫يَ ْو َم تَبْيَضﱡ ُوج‬
:3 ،‫ُوهٌ … )آل عمران‬
(106 .
(2) ‫الناس‬ , seperti pada ayat : 20 ،‫ت ْال ُوجُوْ هُ لِ ْل َح ّي ْالقَ ﱡيوْ ِم … )طه‬
ِ َ‫َو َعن‬
(111 .

(3) ‫ الذوات‬,seperti pada ayat … ‫اآلخ َر ِة لِيَس ُْو ُء ْوا ُوج ُْوھَ ُك ْم‬
ِ ‫… فَا ِ َذا َجا َء َو ْع ُد‬
(7 : 17 ،‫)اإلسراء‬
d) ‫ُح ُد ْو ٌد‬ ; bentuk mufradnya ‫َح ﱞد‬
Kata ‫الحد‬ al-hadd di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna ‫نسيم كل شيئ‬


Adapun kata ‫الحدود‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الحد‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫ وسميت‬،‫ مفردھا حد وھو الحاجز المانع بين الشيئين‬،‫األحكام والشرائع‬


َ ‫… تِ ْل‬
‫ بذلك لمنعھا عن التخطي إلى ما وراءھا‬, seperti pada ayat ‫ك حُ ُد ْو ُد‬
(187 : 2 ،‫ﷲ فَالَ تَ ْق َربُو ِھا … )البقرة‬
16. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فِ ْعالَ ٌن‬ adalah :

a) ٌ ‫ِغ ْل َم‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ‫ُغالَ ٌم‬ .

Kata ‫الغالم‬ al-ghulaam di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna ‫ الطار الشارب‬, ‫العبد واألجير‬


Adapun kata ‫الغلمان‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫الغالم‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :

(1) ‫ األوالد‬, seperti pada ayat ٌ ‫ف َعلَ ْي ِھ ْم ِغ ْل َم‬


:52 ،‫ان لَھُ ْم … )الطور‬ ُ ‫َويَطُ ْو‬
(24
b) ٌ ‫ِو ْلد‬
‫َان‬ ; bentuk mufradnya ‫َولِ ْي ٌد‬ .
Kata ‫ الوليد‬al-waliid di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫ المولود‬, ‫ الصبي‬, ‫العبد‬


Adapun kata ‫الولدان‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الوليد‬di dalam Alquran, penulis menemukan tiga macam makna, yaitu

:
ٌ ‫ف َعلَ ْي ِھ ْم ِو ْلد‬
‫ شبان خدم‬, seperti pada ayat : 56 ،‫َان ُم َخلﱠ ُد ْونَ )الواقعة‬ ُ ‫يَطُ ْو‬
(17
‫ األطفال‬, seperti pada ayat َ‫فَ َك ْيفَ تَتﱠقُ ْونَ إِ ْن َكفَرْ تُ ْم يَ ْو ًم يَجْ َع ُل ْال ِو ْلدَان‬
(2)

(17 : 73 ،‫ِش ْيبًا )المزمل‬


(3) ‫الخدام والعباد‬ , seperti pada ayat ْ ِ‫َو َما لَ ُك ْم الَ تُقَاتِلُ ْونَ ف‬
ِ‫ي َسبِي ِْل ﷲ‬
(75 : 4 ،‫ َو ْال ُم ْستَضْ َعفِ ْينَ ِمنَ ال ّر َجا ِل َوالنّ َسا ِء َو ْال ِو ْلدَا ِن … )النساء‬.
c) ٌ َ‫ ; فِ ْتي‬bentuk mufradnya ‫ فَتًى‬.
‫ان‬
Kata ‫الفتى‬ al-fataa di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna:‫الكريم‬ ‫السخي‬


Adapun kata ‫الفتيان‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الفتى‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

‫ خدم‬, seperti pada ayat … ‫ي ِر َحالِ ِھ ْم‬ َ ِ‫َوقَا َل لِ ِف ْتيَانِ ِه اجْ َعلَ ْوا ب‬
ْ ِ‫ضا َعتَھُ ْم ف‬
(62 : 12 ،‫)يوسف‬
d) ٌ ‫إِ ْخ َو‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ٌخ‬ .

Kata ‫األخ‬ al-akh di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫ من جمعك واياه صلب أو بطن‬, ‫ الصاحب‬, ‫الصديق‬


Adapun kata ‫اإلخوان‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak

dari kata ‫األخ‬ di dalam Alquran, penulis menemukan tiga macam makna,

yaitu :

(1) ‫متآخين مؤتلفين‬ , seperti pada ayat ‫… فَأَلﱠفَ بَ ْينَ قُلُ ْوبِ ُك ْم فَأَصْ بَحْ تُ ْم‬
(103 : 3 ،‫ بِنِ ْع َمتِ ِه إِ ْخ َوانًا … )آل عمران‬.
(2) ‫أمثالھم في الشر‬ seperti pada ayat ‫إِ ﱠن ْال ُمبَ ّذ ِر ْينَ َكانُ ْوا إِ ْخ َوانَ ال ﱠشيَا ِط ْي ِن‬
(27 : 17 ،‫… )اإلسراء‬ .

(3) ‫أقرباؤه‬ seperti pada ayat : 50 ،‫َوعَا ٌد َوفِرْ ع َْونُ َوإِ ْخ َوانُ لُ ْو ٍط )ق‬
(13 .

e) ٌ َ‫ِح ْيت‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ح ُْو‬
‫ت‬ .

Kata ‫الحوت‬ al-huut di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫ السمك‬, ‫برج من أبراج السماء‬


Adapun kata ‫الحيتان‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫الحوت‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu

(1) ‫ األسماك‬, seperti pada ayat … ‫… إِ ْذ تَأْتِ ْي ِھ ْم ِح ْيتَانُھُ ْم يَ ْو َم َس ْبتِ ِھ ْم ُش ﱠرعًا‬
(163 : 7 ،‫)األعراف‬
17. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فُ ْعالَ ٌن‬ adalah :

a) ٌ َ‫ُر ْھب‬
‫ان‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َرا ِھب‬ .

Kata ‫الراھب‬ al-raahib di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna: ‫ الخائف‬, ‫األسد‬


Adapun kata ‫الرھبان‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الراھب‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu


‫)‪(1‬‬ ‫‪ ,‬المتعبدون في صومعتھم من النصارى‪ ،‬المتخلون عن المتبع والناس‬
‫‪seperti pada ayat‬‬ ‫ك بِأ َ ﱠن ِم ْنھُ ْم قِ ّسي ِْس ْينَ َو ُر ْھبَانًا َوأَنﱠھُ ْم الَ يَسْتَ ْكبِر ُْونَ‬
‫… ذل ِ َ‬
‫)المائدة‪(82 : 5 ،‬‬
‫‪18. Yang mengikuti wazan/bentuk‬‬ ‫فُ َعالَ ُء‬ ‫‪adalah :‬‬

‫)‪a‬‬ ‫ُشھَدَا ُء‬ ‫‪; bentuk mufradnya‬‬ ‫َش ِھ ْي ٌد‬ ‫‪.‬‬

‫‪Kata‬‬ ‫الشھيد‬ ‫‪al-syahiid di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-‬‬

‫‪a’laam memiliki makna :‬‬ ‫القتيل في سبيل ﷲ‬ ‫‪.‬‬

‫‪Adapun kata‬‬ ‫الشھداء‬ ‫الشھيد ‪yang merupakan bentuk jamak dari kata‬‬

‫‪di dalam Alquran, penulis menemukan lima macam makna, yaitu :‬‬

‫‪ , seperti pada ayat‬حاضرون )‪(1‬‬ ‫ب ْال َم ْو ُ‬


‫ت‬ ‫أَ ْم ُك ْنتُ ْم ُشھَدَا ُء ِإ ْذ َح َ‬
‫ض َر يَ ْعقُ ْو َ‬
‫… )البقرة‪(133 : 2 ،‬‬ ‫‪.‬‬

‫)‪(2‬‬ ‫مؤدون للشھادة‬ ‫‪seperti pada ayat‬‬ ‫ك َج َع ْلنَا ُك ْم أُ ﱠمةً َو َس ً‬


‫طا لِتَ ُك ْونُ ْوا‬ ‫َو َكذلِ َ‬
‫ُشھَدَا َء َعلَى النﱠ ِ‬
‫اس … )البقرة‪(143 : 2 ،‬‬ ‫‪.‬‬

‫)‪(3‬‬ ‫عالمون أو مؤدون للشھادة‬ ‫‪seperti pada ayat‬‬ ‫ص ﱡد ْونَ ع ْ‬


‫َن َسبِ ْي ِل‬ ‫… لِ َم تَ ُ‬
‫‪ .‬ﷲِ َم ْن آ َمنَ تَ ْب ُغوْ نَھَا ِع َوجًا َوأَ ْنتُ ْم ُشھَدَا ُء … )آل عمران‪(99 : 3 ،‬‬
‫)‪(4‬‬ ‫من قتل في سبيل ﷲ‬ ‫‪seperti pada ayat‬‬ ‫… َوال ﱡشھَدَا ُء ِع ْن َد َربّ ِھ ْم لَھُ ْم‬
‫أَجْ ُرھُ ْم َونُ ْو ُرھُ ْم … )الحديد‪(19 : 57 ،‬‬ ‫‪.‬‬

‫بالبراھين )‪(5‬‬ ‫من قتل في سبيل ﷲ‪ ،‬أو العالمون‬ ‫ك‬‫…فَأُلـئِ َ‬


‫‪seperti pada ayat‬‬

‫َم َع الﱠ ِذ ْينَ أَ ْن َع َم ﷲُ َعلَ ْي ِھ ْم ِمنَ النﱠبِيّ ْينَ َوالصّ ّد ْيقِ ْينَ َوال ﱡشھَدَا ِء … )النساء‪: 4 ،‬‬
‫‪(69‬‬ ‫‪.‬‬

‫)‪b‬‬ ‫ُش َر َكا ُء‬ ‫‪; bentuk mufradnya‬‬ ‫َش ِر ْي ٌ‬


‫ك‬ ‫‪.‬‬

‫‪Kata‬‬ ‫الشريك‬ ‫‪al-syariik di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-‬‬

‫‪a’laam memiliki makna :‬‬ ‫المشارك‬ ‫‪.‬‬


Adapun kata ‫الشركاء‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak

dari kata ‫الشريك‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam

makna, yaitu

(1) ‫نصيب‬ ‫ من له شرك أو‬, seperti pada ayat ‫ك‬ َ ِ‫… فَإ ِ ْن َكانُ ْوا أَ ْكثَ َر ِم ْن ذل‬
‫فَھُ ْم ُش َر َكا ُء فِي ﱡ‬
ِ ُ‫الثل‬
(12 : 4 ،‫ث … )النساء‬
c) ‫ض َعفَا ُء‬
ُ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ض ِعي‬
‫ْف‬ َ .

Kata ‫الضعيف‬ al-dha’iif di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ ذو الضعف‬, ‫المريض‬


Adapun kata ‫الضعفاء‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫الضعيف‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :

ُ ٌ‫… َولَهُ ُذ ّريَة‬


‫ ذاھبو القوة أو الصحة‬,seperti pada ayat 2 ،‫ض َعفَا ُء …)البقرة‬
(266 :
d) ‫فُقَ َرا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫فَقِ ْي ٌر‬ .

Kata ‫الفقير‬ al-faqiir di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫ ضد الغني‬, ‫الھم‬


Adapun kata ‫الفقراء‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الفقير‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫المحتاجون‬ ‫ المعوزون‬, seperti pada ayat ُ‫… إِ ْن يَ ُك ْونُ ْوا فُقَ َرا َء يُ ْغنِ ِھ ُم ﷲ‬
(32 :24 ،‫ِم ْن فَضْ لِ ِه … )النور‬
e) ‫ُسفَھَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َسفِ ْيه‬ .

Kata ‫السفيه‬ al-safiih di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ جاھل‬, ‫رديئ الخلق‬


Adapun kata ‫السفھاء‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫السفيه‬ di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam makna,

yaitu

(1) ‫ من يتصرف عن جھل أو نقصان دين‬, seperti pada ayat ‫… قَالُ ْوا‬
(13 : 2 ،‫أَنُ ْؤ ِم ُن َك َما آ َمنَ ال ﱡسفَھَا ُء … )البقرة‬ .

(2) ‫سيئو التصرف في األموال‬ seperti pada ayat ‫َوالَ تُ ْؤتُوا ال ﱡسفَھَا َء أَ ْم َوالَ ُك ُم الﱠتِ ْي‬
(5 : 4 ،‫َج َع َل ﷲُ لَ ُك ْم قِيَا ًما … )النساء‬
19. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَ ْف ِعالَ ُء‬ adalah

a) ‫أَ ْد ِعيَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫د َِع ﱞي‬ .

Kata ‫الدعي‬ al-da’iyy di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫ابنا‬ ‫ جعله لك‬, ‫المتھم في نسبه‬ , ‫الذي يدعي غير أبيه أو‬
‫غير قومه‬
Adapun kata ‫األدعياء‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الدعي‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫ والمراد المتبنين‬،‫ من ينسبون إلى غير آبائھم الحقيقيين‬, seperti pada

ayat (4 : 33 ،‫… َو َما َج َع َل أَ ْد ِعيَا َء ُك ْم أَ ْبنَا َء ُك ْم … )األحزاب‬


b) ‫أَ ِش ﱠدا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫َش ِد ْي ٌد‬ .

Kata ‫الشديد‬ al-syadiid di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ الشجاع‬, ‫األسد‬


Adapun kata ‫األشداء‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫الشديد‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :

(1) ‫ األقوياء‬, seperti pada ayat ‫ُم َح ﱠم ٌد َرس ُْو ُل ﷲِ َوالﱠ ِذ ْينَ َم َعهُ أَ ِش ﱠدا ُء َعلَى‬
ِ ‫ْال ُكفﱠ‬
(29 : 48 ،‫ار ُر َح َما ُء بَ ْينَھُ ْم … )الفتح‬
c) ‫أَ ْولِيَا ُء‬ ; bentuk mufradnya ‫َولِ ﱞي‬ .

Kata ‫الولي‬ al-waliyy di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ المحب‬, ‫ الصديق‬, ‫ النصير‬, ‫ الجار‬, ‫الحليف‬ ,

‫التابع‬ .

Adapun kata ‫األولياء‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak

dari kata ‫الولي‬ di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam makna,

yaitu :

(1) ‫ األنصار‬, seperti pada ayat ‫الَ يَتﱠ ِخ ِذ ْال ُم ْؤ ِمنُ ْونَ ْال َكافِ ِر ْينَ أَ ْولِيَا َء ِم ْن د ُْو ِن‬
(28 : 3 ،‫ ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ … )آل عمران‬.
(2) ‫العباد المخلصون‬ , seperti pada ayat ٌ ‫أَالَ إِ ﱠن أَ ْولِيَا َء ﷲِ الَ َخ ْو‬
‫ف َعلَ ْي ِھ ْم‬
(62 : 10 ،‫َوالَ ھُ ْم يَحْ َزنُ ْونَ )يونس‬ .

d) ‫ ; أَ ْغنِيَا ُء‬bentuk mufradnya ‫َغنِ ﱞي‬ .

Kata ‫الغني‬ al-ghaniyy di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ ذو المال الوافر‬, ‫المكتفي‬


Adapun kata ‫األغنياء‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الغني‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

ِ ‫… يَحْ َسبُھُ ُم ْال َجا ِھ ُل أَ ْغنِيَا َء ِمنَ التﱠ َع ﱡف‬


‫ كثيرو المال‬, seperti pada ayat … ‫ف‬
(273 : 2 ،‫)البقرة‬
20. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َعالِ ُل‬ adalah

a) ‫َسنَابِ ُل‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ُس ْنبُلَة‬ .

Kata ‫السنبلة‬ al-sunbulah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ ما كان في أعالي سوقه‬, ‫برج في السماء‬


Adapun kata ‫السنابل‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ السنبلة‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ جزء في النبات يتكون فيه الحب‬, seperti pada ayat ‫… َك َمثَ ِل َحبﱠ ٍة‬
ْ َ‫أَ ْنبَت‬
(261 : 2 ،‫ت َس ْب َع َسنَابِ َل فِ ْي ُك ّل ُس ْنبُلَ ٍة ِمائَةُ َحبﱠ ٍة … )البقرة‬
b) ُ ‫ضفَا ِد‬
‫ع‬ َ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ض ْف ِد‬
‫ع‬ ِ .

Kata ‫الضفدع‬ al-dhifdi’ di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫دابة مائية معروفة من فصيلة الضفادع‬ .

Adapun kata ‫الضفادع‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak

dari kata ‫الضفدع‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam

makna, yaitu

(1) ‫حيوان برمائي ذو نقيق‬ , seperti pada ayat ‫فَأَرْ َس ْلنَا َعلَ ْي ِھ ُم ﱡ‬
َ‫الط ْوفَان‬
‫ت ُمفَ ﱠ‬
ٍ َ‫صال‬
: 7 ،‫ت … )األعراف‬ ‫َو ْال َج َرا َد َو ْالقُ ﱠم َل َوال ﱠ‬
ٍ ‫ضفَا ِد َع َوال ﱠد َم آيَا‬
(133 .
c) ‫لَيَا ٍل‬ ; bentuk mufradnya ‫لَ ْي ٌل‬ .

Kata ‫الليل‬ al-lail di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫من مغرب الشمس الى طلوع الفجر أو الى طلوع‬
‫الشمس‬
Adapun kata ‫الليالي‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الليل‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ من غروب الشمس الى شروقھا‬, seperti pada ayat ‫… ِس ْير ُْوا فِ ْيھَا‬
(18 :34 ،‫لَيَالِ َي َواَيﱠا ًما آ ِمنِ ْينَ )سبأ‬
d) ‫ص‬
ٍ ‫صيَا‬
َ ; bentuk mufradnya ٌ‫صة‬
َ ‫ص ْي‬
ِ .
Kata ‫الصيصة‬ al-shiishah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ شوكة الحائك‬, ‫ شوكة الديك‬, ‫قرن الظباء والبقر‬ ,

‫ الوتد‬, ‫ الحصن‬, ‫كل ما امتنع به‬ .

Adapun kata ‫الصياصي‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak

dari kata ‫الصيصة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam

makna, yaitu

(1) ‫ حصونھم‬, seperti pada ayat ِ ‫ظاھَرُوْ ھُ ْم ِم ْن أَ ْھ ِل ْال ِكتَا‬


‫ب ِم ْن‬ َ َ‫َوأَ ْن َز َل الﱠ ِذ ْين‬
(26 : 33 ،‫اص ْي ِھ ْم … )األحزاب‬
ِ َ‫صي‬
َ
21. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫ فَ َعالِ ْي ُل‬adalah :
a) ِ َ‫قَن‬
‫اط ْي ُر‬ ; bentuk mufradnya َ ‫قِ ْن‬
‫طا ٌر‬ .

Kata ‫القنطار‬ al-qinthaar di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫المال الكثير‬ , ‫مائة رطل‬ , ‫وزن اختلف مقدار‬
‫موزونه مع األيام‬
Adapun kata ‫القناطير‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata ‫القنطار‬

di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫الناس‬ ‫ األموال على معيار مختلف المقدار عند‬, seperti pada ayat َ‫ُزيّن‬
‫ب َو ْالفِضﱠ ِة‬
ِ َ‫الذھ‬ َ ‫ت ِمنَ النّ َسا ِء َو ْالبَ ِن ْينَ َو ْالقَنَا ِطي ِْر ْال ُمقَ ْن‬
‫ط َر ِة ِمنَ ﱠ‬ ِ ‫اس حُبﱡ ال ﱠشھَ َوا‬
ِ ‫لِلنﱠ‬
(14 : 3 ،‫)آل عمران‬ …
b) ُ‫قَ َرا ِطيْس‬ ; bentuk mufradnya َ ْ‫قِر‬
ٌ‫طاس‬ .

Kata ‫القرطاس‬ al-qirthaas di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫الصحيفة التي يكتب فيھا‬ , ‫الجارية البيضاء المديدة‬
‫ القامة‬, ‫الناقة الفتية‬
Adapun kata ‫القراطيس‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫القرطاس‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :


(1) ‫ونحوه‬ ‫ ما يكتب فيه من ورق‬, seperti pada ayat ‫اب‬ َ َ‫… قُلْ َم ْن اَ ْن َز َل ْال ِكت‬
: 6 ،‫ْس … )األنعام‬
َ ‫اطي‬ ِ ‫الّ ِذيْ َجا َء بِ ِه ُم ْو َسى نُ ْورًا َوھُدًى لِلنﱠ‬
ِ ‫اس تَجْ َعلُ ْونَهُ قَ َر‬
(91
c) ُ‫َجالَبِيْب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ِج ْلبَاب‬ .

Kata ‫الجلباب‬ al-jilbaab di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫القميص أو الثوب الواسع‬


Adapun kata ‫الجالبيب‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الجلباب‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫الرداء الذي يستر من فوق إلى أسفل أو كل ما يستتر به من كساء أو‬
‫ غيره‬, seperti pada ayat َ‫ك َونِ َسا ِء ْال ُم ْؤ ِمنِ ْين‬
َ ِ‫ك َوبَنَات‬ ِ ‫يَا أَ ﱡيھَا النﱠبِ ﱡي قُلْ ألَ ْز َو‬
َ ‫اج‬
(59 : 33 ،‫يُ ْدنِ ْينَ َعلَ ْي ِھ ﱠن ِم ْن َجالَبِ ْيبِ ِھ ﱠن … )األحزاب‬
d) ‫َس َرابِ ْي ُل‬ ; bentuk mufradnya ‫ِسرْ بَا ٌل‬ .

Kata ‫السربال‬ al-sirbaal di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫القميص أو كل ما يلبس‬


Adapun kata ‫السرابيل‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫السربال‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

‫ يطلق على القميص وعلى‬, seperti pada ayat ‫… َو َج َع َل لَ ُك ْم‬
(1) ‫الدروع‬

(81 : 16 ،‫َس َرا ِب ْي َل تَقِ ْي ُك ُم ْال َح ﱠر َو َس َرابِ ْي َل تَقِ ْي ُك ْم بَأْ َس ُك ْم … )النحل‬


22. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫أَفَا ِع ُل‬ adalah

a) ِ ‫أَ َس‬
‫او ُر‬ ; bentuk mufradnya ‫ِس َوا ٌر‬ .

Kata ‫السوار‬ al-siwaar di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna ‫حلية تلبسھا المرأة في زندھا‬


Adapun kata ‫األساور‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ السوار‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫بالمعصم‬ ‫ ويحيط‬،‫ ما يلبس في اليد من الحلي‬, seperti pada ayat …
(31 : 18 ،‫ب … )الكھف‬ ِ ‫يُ َحلﱠ ْونَ فِ ْيھَا ِم ْن أَ َس‬
ٍ َ‫او َر ِم ْن َذھ‬
ُ ‫ أَفَا ِع ْي‬adalah
23. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫ل‬

a) ِ َ‫أَب‬
ُ ‫ار ْي‬
‫ق‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫اِب ِْر ْي‬
‫ق‬ .

Kata ‫اإلبريق‬ al-ibriiq di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : (‫إناء له عروة وفم وبلبلة )فارسية‬


Adapun kata ‫األباريق‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫اإلبريق‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ إناء له خرطوم وقد تكون له عروة‬, seperti pada ayat ٍ ‫بِأ َ ْك َوا‬
‫ب‬
(18 : 56 ،‫س ِم ْن َم ِع ْي ٍن )الواقعة‬ٍ ْ‫ق َو َكأ‬ ِ َ‫َوأَب‬
َ ‫ار ْي‬
b) ُ ‫ ; أَ َحا ِدي‬bentuk mufradnya ‫ْث‬
‫ْث‬ ٌ ‫ َح ِدي‬.
Kata ‫الحديث‬ al-hadiits di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫الخبر‬


Adapun kata ‫األحاديث‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak

dari kata ‫الحديث‬ di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam

makna, yaitu :

(1) ‫وتعجبا‬ َ ‫… فَأ َ ْتبَ ْعنَا بَ ْع‬


‫ ما يتحدث به الناس تلھيا‬, seperti pada ayat ‫ضھُ ْم‬
َ ‫بَ ْعضًا َو َج َع ْلنَاھُ ْم أَ َحا ِدي‬
(44 : 23 ،‫ْث … )المؤمنون‬ .

(2) ‫ الرؤى واألحالم ألن النفس تحدث بھا في منامھا‬seperti pada ayat
(6 : 12 ،‫ث … )يوسف‬ ِ ‫ك ِم ْن تَأْ ِوي ِْل األَ َحا ِد ْي‬
َ ‫ك َويُ َعلّ ُم‬ َ ِ‫َو َكذل‬
َ ‫ك يَجْ تَبِ ْي‬
َ ‫ك َر ﱡب‬
c) ِ ‫ ; أَ َس‬bentuk mufradnya ٌ‫ أُسْطُوْ َرة‬.
‫اط ْي ُر‬
Kata ‫األسطورة‬ al-usthuurah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa

al- a’laam memiliki makna : ‫القصة أو الحكمة وفيھا مزيج من مبتدعات‬
‫الخيال والتقاليد الشعبية‬
Adapun kata ‫األساطير‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫األسطورة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫واألباطيل‬ ‫ الخرافات‬, seperti pada ayat ‫… يَقُوْ ُل الﱠ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا إِ ْن ھ َذا‬
(25 : 6 ،‫إِالﱠ أَ َسا ِط ْي ُر األَ ﱠولِ ْينَ )األنعام‬
24. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫تَفَا ِع ُل‬ adalah :

a) ُ‫تَ َرائِب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫تَ ِر ْيبَة‬ .

Kata ‫التريبة‬ al-tariibah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ العظمة من الصدر‬, ‫أعلى الصدر‬


Adapun kata ‫الترائب‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫التريبة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫ عظام الصدر‬, seperti pada ayat ‫ب‬ ِ ‫يَ ْخ ُر ُج ِم ْن بَ ْي ِن الصﱡ ْل‬
ِ ِ‫ب َوالتﱠ َرائ‬
(7 : 86 ،‫)الطارق‬
b) ٍ ‫تَ َرا‬
‫ق‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫تَرْ قُ َوة‬ .

Kata ‫الترقوة‬ al-tarquwah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫العظم الذي في أعلى الصدر بين ثغرة النحر‬
‫والعاتق‬
Adapun kata ‫التراقي‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الترقوة‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu
:
(1) ِ ‫َكالﱠ إِ َذا بَلَ َغ‬
‫ أعالي الصدر‬, seperti pada ayat : 75 ،‫ت التﱠ َراقِ َي )القيامة‬
(26
25. . Yang mengikuti wazan/bentuk ‫تَفَا ِع ْي ُل‬ adalah

a) ‫تَ َماثِ ْي ُل‬ ; bentuk mufradnya ‫تِ ْمثَا ٌل‬ .

Kata ‫التمثال‬ al-timtsaal di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫الصورة المصورة‬ , ‫ما تصنعه وتصوره مشبھا‬


‫بخلق ﷲ من ذوات الروح والصورة‬
Adapun kata ‫التماثيل‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫التمثال‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

‫ الصورة المجسدة‬, seperti pada ayat ‫اِ ْذ قَا َل ألَبِيْ ِه َوقَ ْو ِم ِه َما‬
(1) ‫كالصنم‬

(52 : 21 ،‫ھ ِذ ِه التﱠ َماثِ ْي ُل الﱠتِ ْي اَ ْنتُ ْم لَھَا عَا ِكفِ ْينَ )األنبياء‬
26. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫َمفَا ِع ُل‬ adalah :

a) ِ َ‫َمق‬
‫اع ُد‬ ; bentuk mufradnya ‫َم ْق َع ٌد‬ .

Kata ‫المقعد‬ al-maq’ad di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫القعود‬ ‫مكان‬


Adapun kata ‫المقاعد‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫المقعد‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫ أَ َما ِكن‬, seperti pada ayat


‫ئ ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َمقَا ِع َد‬ َ ِ‫ت ِم ْن أَ ْھل‬
ُ ‫ك تُبَ ّو‬ َ ‫َواِ ْذ َغد َْو‬
(121: 3 ،‫لِ ْلقِتَا ِل … )آل عمران‬
b) ُ‫َم َسا ِكن‬ ; bentuk mufradnya ‫َم ْس َك ٌن‬ .

Kata ‫المسكن‬ al-maskan di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫البيت والمنزل‬


Adapun kata ‫المساكن‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫المسكن‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫واإلقامة‬ ‫ أَماكن السكنى‬,seperti pada ayat … ‫ضوْ نَھَا‬


َ ْ‫… َو َم َسا ِك ُن تَر‬
(24 : 9 ،‫)التوبة‬
c) ‫اج ُد‬
ِ ‫َم َس‬ ; bentuk mufradnya ‫ْج ٌد‬
ِ ‫َمس‬ .

Kata ‫المسجد‬ al-masjid di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫جبھة الرجل النھا تصيب األرض عند السجود‬
Adapun kata ‫المساجد‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫المسجد‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫والخضوع‬ ‫ مواضع الصالة وفيه الركوع والسجود وھو مكان الخشوع‬,
seperti pada ayat … ‫… َوالَ تُبَا ِشرُوْ ھُ ﱠن َوأَ ْن تُ ْم َعا ِكفُوْ نَ فِي ْال َم َسا ِج ِد‬
(187 : 2 ،‫)البقرة‬
d) ‫َمفَاتِ ُح‬ ; bentuk mufradnya ‫ِم ْفتَا ٌح‬ .

Kata ‫المفتاح‬ al-miftaah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫آلة لفتح األبواب ونحوھا‬


Adapun kata ‫المفاتح‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫المفتاح‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

ِ ْ‫َو ِع ْن َدهُ َمفَاتِ ُح ْال َغي‬


‫ وسائل العلم‬, seperti pada ayat … ‫ب الَ يَ ْعلَ ُمھَا اِ◌ٍ الﱠ ھُ َو‬
(59: 6 ،‫)األنعام‬
e) ‫َمنَافِ ُع‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َم ْنفَ َعة‬ .

Kata ‫المنفعة‬ al-manfa’ah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ كل شيئ ينتفع به‬, ‫اسم من النفع‬


Adapun kata ‫المنافع‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫المنفعة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫فوائد‬ , seperti pada ayat ِ ‫… قُلْ فِ ْي ِھ َما اِ ْث  ٌم َك ِب ْي  ٌر َو َمنَافِ ُع لِلنﱠ‬
‫اس‬
(219 : 2 ،‫…)البقرة‬
27. Yang mengikuti wazan/bentuk ِ َ‫َمف‬
‫اع ْي ُل‬ adalah :

a) ‫َم َسا ِكي ُْن‬ ; bentuk mufradnya ‫ِم ْس ِكي ٌْن‬ .

Kata ‫المسكين‬ al-miskiin di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ الذي ال شيئ له‬, ‫الذي ال شيئ له يكفي عياله‬ ,

‫الذليل المقھور‬
Adapun kata ‫المساكين‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫المسكين‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

‫ فقراء أذلھم الفقر‬, seperti pada ayat ْ ِ‫… فَ َكفﱠا َرتُهُ ا‬


َ‫ط َعا ُم َع َش َر ِة َم َسا ِك ْين‬
(89 : 5 ،‫)المائدة‬...
b) ‫َم َعا ِذ ْي ُر‬ ; bentuk mufradnya ‫ِم ْع َذا ٌر‬ .

Kata ‫المعذار‬ al-mi’dzaar di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫الحجة التي يعتذر بھا‬


Adapun kata ‫المعاذير‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫المعذرة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ اعتذارات‬, seperti pada ayat (15 : 75 ،‫َولَوْ اَ ْلقَى َم َعا ِذ ْي َرهُ )القيامة‬
c) ‫صابِ ْي ُح‬
َ ‫َم‬ ; bentuk mufradnya ‫ِمصْ بَا ٌح‬ .

Kata ‫المصباح‬ al-mishbaah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ السراج‬, ‫ السنان العريض‬, ‫قدح كبير يصطبح به‬
Adapun kata ‫المصابيح‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫المصباح‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) َ ‫َو َزيﱠنﱠا السﱠ َما َء ال ﱡد ْنيَا بِ َم‬


‫ السراج‬, seperti pada ayat ،‫صابِ ْي َح … )فصلت‬
(12 : 41
d) ُ‫اريْب‬
ِ ‫َم َح‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫ِمحْ َراب‬ .

Kata ‫المحراب‬ al-mihraab di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫صاحب الحرب‬ , ‫الشجاع‬ , ‫ صدر المجلس‬,


‫ مجلس الناس ومجتمعھم‬, ‫مأوى األسد‬
Adapun kata ‫المحاريب‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫المحراب‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ ومساجد يتعبدون فيھا‬،‫ قصور ومواضع ينفرد فيھا ويتباعد عن الناس‬,
seperti pada ayat : 34 ،‫ْب َوتَ َماثِ ْي َل … )سبأ‬ ِ ‫يَ ْع َملُ ْونَ لَهُ َما يَ َشا ُء ِم ْن َم َح‬
َ ‫اري‬
(13
e) ‫ازي ُْن‬
ِ ‫َم َو‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ِم ْي َز‬
‫ان‬ .

Kata ‫الميزان‬ al-miizaan di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ آلة يوزن بھا الشيئ ويعرف مقداره‬, ‫المقدار‬ ,

‫العدل‬
Adapun kata ‫الموازين‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الميزان‬ di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam makna, yaitu

(1) ‫األشياء‬ ‫ آلة يقدر بھا وزن‬, seperti pada ayat ‫ط‬َ ْ‫از ْينَ ْالقِس‬
ِ ‫ض ُع ْال َم َو‬
َ َ‫َون‬
(47 : 21 ،‫ لِيَ ْو ِم ْالقِيَا َم ِة … )األنبياء‬.
(2) ‫مقادير عمله الصالح‬ seperti pada ayat َ ِ‫از ْينُهُ فَا ُلـئ‬
‫ك‬ ْ َ‫… فَ َم ْن ثَقُل‬
ِ ‫ت َم َو‬
(8 : 7 ،‫ھُ ُم ْال ُم ْفلِح ُْونَ )األعراف‬ .
28. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫يَفَا ِع ْي ُل‬ adalah

a) ‫يَنَابِ ْي ُع‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ يَ ْنب ُْو‬.


‫ع‬
Kata ‫الينبوع‬ al-yanbuu’ di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ عين الماء‬, ‫الجدول الكثير الماء‬


Adapun kata ‫الينابيع‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الينبوع‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ عين الماء‬, seperti pada ayat ‫أَلَ ْم تَ َر أَ ﱠن ﷲَ أَ ْن َز َل ِمنَ السﱠ َما ِء َما ًء‬

ِ ْ‫فَ َسلَ َكهُ يَنَابِ ْي َع فِي األَر‬


(21 : 39 ،‫ض … )الزمر‬
29. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫ل‬ ِ ‫فَ َو‬
ُ ‫اع‬ adalah :

a) ُ‫َك َوا ِكب‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َك ْو َكب‬ .

Kata ‫الكوكب‬ al-kaukab di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki banyak makna, antara lain: ‫ما طال من النبات‬ , ‫الجبل‬ ,

‫ معظم الشيئ‬, ‫ النجم‬, ‫ السيف‬, ‫ شدة الحر‬, ‫ سيد القوم وفارسھم‬, ‫بريق الحديد‬
Adapun kata ‫الكواكب‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الكوكب‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫ النجوم‬,seperti pada ayat ِ ‫إِنﱠا َزيﱠنﱠا ال ﱠس َما َء ال ﱡد ْنيَا ِب ِز ْينَ ٍة ْال َك َوا ِك‬
،‫ب )الصافات‬
(6 : 37
b) ُ‫فَ َوا ِكه‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫فَا ِكھَة‬ .

Kata ‫الفاكھة‬ al-faakihah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ الثمار كلھا‬, ‫ما بتنعم بأكله‬


Adapun kata ‫الفواكه‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الفاكھة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu


(1) ‫لذيذة‬ ‫ ثمار‬, seperti pada ayat ،‫… لَ ُك ْم فِ ْيھَا فَ َوا ِكهُ َكثِيْ َرةٌ … )المؤمنون‬
(19 : 23
c) ِ ‫فَ َو‬
ُ‫احش‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫اح َشة‬
ِ َ‫ف‬ .

Kata ‫الفاحشة‬ al-faahisyah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ما يشتد قبيحه من الذنوب‬


Adapun kata ‫الفواحش‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الفاحشة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫ أفعال قبيحة شنيحة‬, seperti pada ayat ‫ش َما‬ ِ ‫… َوالَ تَ ْق َرب ُْوا ْالفَ َو‬
َ ‫اح‬
َ َ‫ظھَ َر ِم ْنھَا َو َما ب‬
(151 : 6 ،‫طنَ … )األنعام‬ َ
d) ُ ‫اع‬
‫ق‬ ِ ‫ص َو‬
َ ; bentuk mufradnya ٌ‫اعقَة‬
ِ ‫ص‬َ .

Kata ‫الصاعقة‬ al-shaa’iqah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫نار تسقط من السماء في رعد شديد‬ , ‫صيحة‬
‫العذاب‬
Adapun kata ‫الصواعق‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الصاعقة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ ويراد بھا العذاب المھلك‬،‫نار تسقط من السماء‬ , seperti pada ayat

(19 : 2 ،‫ق … )البقرة‬


ِ ‫اع‬
ِ ‫ص َو‬ َ َ‫…يَجْ َعلُ ْونَ أ‬
‫صابِ َعھُ ْم فِ ْي آ َذانِ ِھ ْم ِمنَ ال ﱠ‬
e) ٍ ‫نَ َوا‬
‫ص‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫اصيَة‬
ِ َ‫ن‬ .

Kata ‫الناصية‬ al-naashiyah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna: ‫الرأس‬ ‫ مقدم‬, ‫شعر مقدم الرأس‬


Adapun kata ‫النواصي‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الناصية‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu


(1) ‫ شعر مقدم الرأس‬, seperti pada ayat ‫ف ْال ُمجْ ِر ُم ْونَ بِ ِس ْي َماھُ ْم فَي ُْؤ َخ ُذ‬
ُ ‫يُعْ َر‬
(41 : 55 ،‫ص ْي َواألَ ْقد َِام )الرحمن‬
ِ ‫بِالنﱠ َوا‬
30. Yang mengikuti wazan/bentuk ِ ‫فَ َو‬
‫اع ْي ُل‬ adalah :

a) ِ ‫قَ َو‬
‫ار ْي ُر‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫قَار ُْو َرة‬ .

Kata ‫القارورة‬ al-qaaruurah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ إناء يجعل فيه الشراب والطيب‬, ‫حدفة العين‬ ,

‫وعاء الرطب أو التمر‬


Adapun kata ‫القوارير‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫القارورة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam makna, yaitu

َ ُ‫… إِنﱠه‬
‫ قطع مسواة من الزجاج‬, seperti pada ayat ‫صرْ ٌح ُم َم ﱠر ٌد‬
(1) ‫ونحوه‬

ِ ‫ ِم ْن قَ َو‬.
(44 : 27 ،‫ار ْي َر … )النمل‬
(2) ‫الكؤوس‬ seperti pada ayat ،‫ض ٍة قَ ﱠدر ُْوھَا تَ ْق ِد ْيرًا )اإلنسان‬ ِ ‫قَ َو‬
‫ار ْي َرا ِم ْن فِ ﱠ‬
(16 : 76
31. Yang mengikuti wazan/bentuk ِ َ‫فَي‬
‫اع ْي ُل‬ adalah :

a) ِ َ‫َشي‬
‫اطي ُْن‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫ط‬
‫ان‬ َ ‫َش ْي‬ .

Kata ‫الشيطان‬ al-syaithaan di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫روح شرير لبعده عن الخير والحق‬ , ‫كل عات‬
‫ متمرد من إنس أو جن أو دابة‬, ‫الحية‬
Adapun kata ‫الشياطين‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الشيطان‬ di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam makna, yaitu :

(1) ‫العتاة المتمردون من اإلنس والجن‬ , seperti pada ayat

(112 : 6 ،‫س َو ْال ِج ّن … )األنعام‬ ِ َ‫ك َج َع ْلنَا لِ ُك ّل نَبِ ّي َع ُد ًّوا َشيَا ِط ْين‬
ِ ‫اإل ْن‬ َ ِ‫َو َكذل‬
(2) ‫ يغري بالفساد والشر‬،‫كل مخلوق خبيث ال يرى‬ seperti pada ayat

ِ ‫اطي ُْن َعلَى ُم ْل‬


(102 : 2 ،‫ك ُسلَ ْي َمانَ … )البقرة‬ ِ َ‫َواتﱠبَع ُْوا َما تَ ْتلُ ْوا ال ﱠشي‬ .

ُ ِ‫ فَ َعائ‬adalah :
32. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫ل‬

a) ‫َش َمائِ ُل‬ ; bentuk mufradnya ‫ِش َما ٌل‬ .

Kata ‫الشمال‬ al-syimaal di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ الطبع‬, ‫ ضد اليمين‬, ‫قترة الصائد‬


Adapun kata ‫الشمائل‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الشمال‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫األيمان‬‫ مقابل‬, seperti pada ayat ‫ثُ ﱠم آلتِيَنﱠھُ ْم ِم ْن بَ ْي ِن أَيْ ِد ْي ِھ ْم َو ِم ْن َخ ْلفِ ِھ ْم‬
(17 : 7 ،‫َوع َْن أَ ْي َمانِ ِھ ْم َوع َْن َش َمائِلِ ِھ ْم … )األعراف‬
b) ‫َش َعائِ ُر‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َش ِع ْي َرة‬ .

Kata ‫الشعيرة‬ al-sya’iirah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫العالمة‬


Adapun kata ‫الشعائر‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الشعيرة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1) ‫ معالمه ومناسكه التي يطلب القيام بھا‬, seperti pada ayat ًّ ‫إِ ﱠن ال‬
‫صفَا‬
(158 : 2 ،‫َو ْال َمرْ َوةَ ِم ْن َش َعائِ ِر ﷲِ … )البقرة‬
c) ُ ِ‫َخبَائ‬
‫ث‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َخبِ ْيثَة‬ .

Kata ‫الخبيثة‬ al-khabiitsah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ الرديئ‬, ‫الكثير الخبث‬


Adapun kata ‫الخبائث‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫ الخبيثة‬di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

:
‫ األفعال المنكرة واألشياء‬, seperti pada ayat ‫… َوي ُِحلﱡ لَھُ ُم‬
(1) ‫المستقذرة‬

(157 : 7 ،‫ث … )األعراف‬ َ ِ‫ت َويُ َح ّر ُم َعلَ ْي ِھ ُم ْال َخبَائ‬


ِ ‫الطﱠيّبَا‬
d) ‫قَالَئِ ُد‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫قِالَ َدة‬ .

Kata ‫القالدة‬ al-qilaadah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ما جعل في العنق من الحلي‬ , ‫اسم ستة كواكب‬
‫تعرف بالقوس‬
Adapun kata ‫القالئد‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata ‫القالدة‬
di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

‫ البدن‬, seperti pada ayat َ‫يَاَيﱡھأ الﱠ ِذ ْينَ آ َمنُ ْوا الَ تُ ِح ﱡل ْوا َش َعائِ َر ﷲِ َوال‬
(1) ‫المھداة‬

(2 : 5 ،‫ي َوالَ ْالقَالَئِ َد … )المائدة‬


َ ‫ال ﱠش ْھ َر ْال َح َرا َم َوالَ ْالھَ ْد‬
33. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َعالَى‬ adalah

a) ‫يَتَا َمى‬ ; bentuk mufradnya ‫يَتِ ْي ٌم‬ .

Kata ‫اليتيم‬ al-yatiim di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫ من فقد أباه ولم يبلغ مبلغ الرجال‬, ‫المفرد من كل شيئ‬
, ‫كل شيئ يعز نظيره‬
Adapun kata ‫اليتامى‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata ‫اليتيم‬

di dalam Alquran, penulis menemukan dua macam makna, yaitu :

(1) ‫يبلغوا‬ ‫ من فقدوا آباءھم ولم‬, seperti pada ayat َ‫… الَ تَ ْعبُ ُد ْونَ اِالﱠ ﷲ‬
(83 :2 ،‫ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن اِحْ َسانًا َو ِذي ْالقُرْ بَى َو ْاليَتَا َمى … )البقرة‬.
(2) ‫من كانوا يتامى‬ seperti pada ayat 4 ،‫َوآتُوا ْاليَتَا َمى أَ ْم َوالَھُ ْم … )النساء‬
(2 : .

b) َ ‫َخ‬
‫طايَا‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫َخ ِط ْيئَة‬ .

Kata ‫الخطيئة‬ al-khathiiah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫الذنب وقيل المتعمد منه‬


Adapun kata ‫الخطايا‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫الخطيئة‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :

(1) َ َ‫… َوا ْد ُخلُ ْوا ْالب‬


‫ الذنب المقصود المتعمد‬, seperti pada ayat ‫اب سُ ﱠجدًا‬
َ ‫َوقُ ْولُ ْوا ِحطﱠةٌ نَ ْغفِرْ لَ ُك ْم َخ‬
(58 : 2 ،‫طايَا ُك ْم … )البقرة‬
34. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫ ف ُ َعالَى‬adalah :

a) ‫أُ َسا َرى‬ ; bentuk mufradnya ‫أَ ِس ْي ٌر‬ .

Kata ‫األسير‬ al-asiir di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al- a’laam

memiliki makna : ‫من قبض عليه وأخذ‬


Adapun kata ‫األسارى‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫األسير‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

(1)‫ المأخوذ من األعداء في الحرب‬, seperti pada ayat ‫… َوإِ ْن يَأْتُ ْو ُك ْم‬
(85 : 2 ،‫أُ َسا َرى تُفَا ُد ْوھُ ْم … )البقرة‬
35. Yang mengikuti wazan/bentuk ‫فَ َعالِ ﱡي‬ adalah :

a) ‫أَنَا ِس ﱡي‬ ; bentuk mufradnya ٌ ‫إِ ْن َس‬


‫ان‬ .

Kata ‫اإلنسان‬ al-insaan di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫البشر للذكر واألنثى ويطلق على أفراد الجنس‬
‫البشري‬
Adapun kata ‫األناسي‬ yang merupakan salah satu bentuk jamak dari

kata ‫اإلنسان‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna,

yaitu :

‫البشر‬ , seperti pada ayat ‫… َونُ ْس قِيَهُ ِم ﱠما َخلَ ْقنَا أَ ْن َعا ًما َوأَنَ ِس  ﱠ‬
‫ي َكثِ ْي رًا‬
(49 : 25 ،‫)الفرقان‬
b) ‫أَ َمانِ ﱡي‬ ; bentuk mufradnya ٌ‫أُ ْمنِيﱠة‬ .
Kata ‫األمنية‬ al-umniyyah di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫الكذب ألن الكاذب يقدر في نفسه الحديث ثم‬
‫ يقوله‬, ‫ البغية‬, ‫ما يتمنى‬
Adapun kata ‫األماني‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫األمنية‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu

‫ ما يرغب فيه المرء‬, seperti pada ayat َ‫َو ِم ْنھُ ْم أُ ّمي ْﱡونَ الَ يَ ْعلَ ُم ْون‬
(1) ‫ويتشاه‬

(78 : 2 ،‫ي … )البقرة‬‫اب اِالﱠ أَ َمانِ ﱠ‬


َ َ‫ْال ِكت‬
c) ‫َز َرابِ ﱡي‬ ; bentuk mufradnya ‫ُزرْ بِ ﱞي‬ .

Kata ‫الزربي‬ al-zurbiyy di dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-

a’laam memiliki makna : ‫ما بسط واتكئ عليه تشبيھا بزربي النبت‬
Adapun kata ‫الزرابي‬ yang merupakan bentuk jamak dari kata

‫الزربي‬ di dalam Alquran, penulis menemukan satu macam makna, yaitu :

(1) ‫ البسط‬, seperti pada ayat (16 : 88 ،‫َو َز َرابِ ﱡي َم ْبثُ ْوثَةٌ )الغاشية‬
B. Perilaku semantis jamak taksir dalam Alquran.
1. Dari 114 kata jamak taksir yang penulis kumpulkan sebagai data jamak taksir di
dalam Alquran, penulis menemukan variasi makna sebagai berikut :
a). Jamak taksir yang digunakan dalam 1 makna ada 89 kata.
b). Jamak taksir yang digunakan dalam 2 makna ada 14 kata.
c). Jamak taksir yang digunakan dalam 3 makna ada 7 kata.
d). Jamak taksir yang digunakan dalam 4 makna ada 3 kata.
e). Jamak taksir yang digunakan dalam 5 makna ada 1 kata.
2. Perilaku semantis jamak taksir dalam Alquran yang penulis temukan adalah kata-
kata jamak taksir yang berbeda antara makna asal dengan makna tekstual, yaitu
sebagai berikut :

a). Kata ‫اَألَ ْنھَا ُر‬ yang digunakan untuk makna ِ ‫اَ ْل َما ُء ْال َج‬
ْ‫اري‬ .

b). Kata ُ‫اَألَ ْفئِ َدة‬ yang digunakan untuk makna ُ ‫ اَ ْل َج َماع‬.
‫َات‬
c). Kata ُ ‫اَ ْل ُع ْم‬
‫ي‬ yang digunakan untuk makna ‫ اَلض ﱡ‬.
َ‫ﱠال ْون‬
d). Kata ‫اَ ْلقُ َرى‬ yang digunakan untuk makna ‫ق َعلَى أَ ْھلِھَا‬ ْ ُ‫اَ ْلبَ ْل َدةُ َوت‬
ُ َ ‫طل‬ .

e). Kata ُ‫ اَل ﱡنفُوْ س‬yang digunakan untuk makna ‫ات‬ ُ ‫ اَل ّذ َو‬.
f). Kata ُ ‫ُوه‬ْ ‫ اَ ْل ُوج‬yang digunakan untuk makna ُ‫ اَلنﱠاس‬dan ‫ات‬ ُ ‫ اَ ّلذ َو‬.
g). Kata ‫َان‬ ُ ‫ اَ ْل ِو ْلد‬yang digunakan untuk makna ‫ﱠان َخ َد ٌم‬
ٌ ‫ ُشب‬dan ‫ اَ ْل ُخ ﱠدا ُم َو ْال ُعبﱠا ُد‬.
h). Kata ِ ‫اَ ْل َم َو‬
‫ازي ُْن‬ yang digunakan untuk makna ِ ِ‫َمقَا ِد ْي ُر ْال َع َم ِل الصﱠال‬
‫ح‬ .

i). Kata ‫اَ ْليَتَا َمى‬ yang digunakan untuk makna ‫ َم ْن َكانُ ْوا يَتَا َمى‬.
DAFTAR PUSTAKA
Alquran al-Karim
Al-Ashfahani, Raghib. Mu’jam Muyfradaat Alfaazh al-Quran, (Beirut : Daar al-Fikr),
1985.
Al-Asmar, Jarjas Isa. Qamus al-I’rab. (Beirut : Daar al-‘Ilm li- al-Malayin), 1986.
Al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’laam (Beirut : Daar al-Masyriq), 1926, cet 28.
Abbas, Hasan, Al-Nahwu al-Wafi , (Beirut :Dar Ihya al-Turas), 1986.
Abu Sa’id, Ahmad dan Husen Syararah, Dalil al-I’rab wa al-Imla, (Beirut : Dar al-Ilmi li
al-Malayin), 1980.
Abdu al-Mujib, M. Kunci Ilmu Nahwu : Intisari Ibnu Malik. (Surabaya : Mahkota), 1980.
Abdul Hamid, M.M. Audhah al-Masalik ila Alfiyyah ibn Malik, (Beirut : Dar Ihya al-Turas
al-‘Arabiy), 1966.
Abdu al-Karim, Mujahid. Al-Dalalah al-Lughawiyyah ‘inda al-‘Arab. (Mesir : Daar al-
Diya), tt.
Abdu al-Tawwab, Ramadhan. Fushul fi Fiqh al-‘Arabiyyah. (Kairo : Maktabah al-Khanji),
1983.
Al-Zarkasyi, Muhammad, Al-Burhan fi’ Ulum al-Quran (Beirut : Dar al-Ma’arif), 1994.
Badri, K. Bunyah al-Kalimaat wa Nuzhum al-Jumlah Muthabiqan ‘ala al’Lughah al-
‘Arabiyyah al-Fusha. (Jakarta : LIPIA), 1988.
Basyir, Ahmad bin Abdullah. Al-Tahlil al-Taqabuli baina al-Nazhariyat wa al-Tathbiq.
(Jakarta : LIPIA), 1988.
Bogdan, R.C. and Biclen, S.K. Qualitative Research for Education : An Introduction to
Theory and Methods. (Boston : Allyn and Bacon), 1982.
Chaer, A. Linguistik Umum. (Jakarta : PT Rineka Cipta), 1994.
--- Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. (Jakarta : Rineka Cipta), 2002.
Dahdah, A. Mu’jam Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah fi Mu’jam wa Lauhat, (Beirut :
Maktabah Libnan), 1981.
Depdikbud. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai Pustaka), 1992.
Al-Fadli, A.H. Dirasat fi al-I’rab. (Jeddah : Tihamah), 1984.
Al-Ghalayaini. M. Jami’u al-Durus al-‘Arabiyyah. (Beirut : Daar al-Fikr), 1990.
Hasanaen, Salahuddin. Dirasat fi ‘Ilmi al-Lughah. (Riyad : Daar al-‘Ulum), 1989.
Hidayat, D. Jawahir al-Alfiyah li Ibni Malik. (Ciputat), 2001.
Ibnu Jinni. Al-Khashaish. (Kairo : Daar al-Kutub al-Mishriyyah), 1956.
Kridalaksana, H. Kamus Linguistik, (Jakarta : Gramedia), 1993.
M.Ramlan. Morfologi, Suatu Tinjauan Deskriptif, (Yogyakarta : CV Karyono), 1987.
--- Sintaksis, (Yoyakarta. : CV. Karyono), 2001.
Majma’ al-Lughah al-‘Arabiyyah. Mu’jam Alfaazh al-Quraan al-Kariim, (Mesir), 1990.
Ni’mah, Fuad. Mulakhkhash Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah, (Beirut : Dar al-Tsaqafah
al-Islamiyyah), 1988.
Samsuri. Morfologi dan Pembentukan Kata. (Jakarta : DIKTI), 1988.
Sugono, Dendy. Berbahasa Indonesia dengan Benar. (Jakarta : Puspa Swara), 1997.
Tamam, Hasan. Al-Lughah al-‘Arabiyyah Ma’naha wa Mabnaha. (Mesir : Al-Haiah al-
Mishriyyah al-‘Ammah li al-Kitab), 1979.
Tarigan, Henri Guntur. Pengajaran Morfologi, (Bandung : Angkasa), 1995.
Umam, Chatibul. Aspek-Aspek Fundamental dalam Bahasa Arab, (Bandung : Al-Ma’arif),
1980.
Verhaar, J.W.M. Asas-Asas Linguistik Umum. (Yogyakarta : Gadjahmada University
Press), 1996
PRAKATA

‫بسم ﷲ الرحمن الرحيم‬


‫ الذي‬،‫ إن علينا جمعه وقرآنه‬: ‫ الذي قال‬،‫الحمد ƒ الذي أنزل القرآن بلسان عربي مبين‬
‫ والصالة والسالم على‬،‫ علم اإلنسان مالم يعلم‬،‫ الذي علم بالقلم‬،‫ علمه البيان‬،‫خلق اإلنسان‬
: ‫ أما بعد‬.‫ وعلى آله وصحبه الذين نھجوا منھج األدب‬،‫أفصح من نطق بالضاد‬
Tiada kata yang lebih indah untuk memulai penulisan ini, selain memanjatkan
syukur ke hadirat Allah swt. atas rahmat dan hidayah-Nya penulisan buku yang berjudul
Jamak Taksir (Studi morfologis, sintaksis dan semantis) ini dapat diselesaikan. Shalawat
dan salam semoga dilimpahkan kepada nabi akhir zaman, panutan umat Islam dalam
menjabarkan ajaran Islam di berbagai peri kehidupan, yaitu Nabi Muhammad saw., beserta
keluarga, para sahabat, dan semua pengikut setianya dari awal sampai akhir, termasuk kita
sekalian.
Penulis sangat menyadari apa yang diungkapkan oleh Ali Muhammad Hasan al-
‘Imadi, bahwa tidaklah seseorang membuat karya tulis pada hari ini, melainkan keesokan
harinya dia akan berkata :
Jika bagian ini diubah, tentu lebih indah.
Jika bagian itu ditambah, tentu lebih jelas.
Jika yang ini didahulukan, niscaya lebih menawan.
Jika yang itu dihilangkan, niscaya lebih rupawan.
Akhirnya penulis berdoa semoga tesis ini bermanfaat bagi banyak pihak, dan
semoga segala bantuan, baik perhatian maupun materi yang telah diberikan kepada penulis
diterima oleh Allah swt. dan mendapat rida-Nya, serta pahala yang berlipat ganda. Tiada
gading yang tak retak; untuk itu segala kritik yang konstruktif atas semua kekurangan
dalam penyusunan buku ini penulis akan menerimanya dengan hati terbuka, serta
diucapkan terima kasih atas segala kebaikannya.
Bandung, 27 Juli 2006
Penulis

Mamat Zaenuddin

Anda mungkin juga menyukai