Anda di halaman 1dari 11

PENGAUDITAN SIKLUS PERSONALIA

OLEH KELOMPOK 2

1. I Gst Ayu Agung Ida Ratna Kartika Dewi ( 1702622010305 )


2. Ni Kadek Milayanti ( 1702622010311 )
3. Ni Luh gede Anggik dwi putri ( 1702622010315 )
4. Pande Nyoman Nararya Oka Maghawan ( 1702622010334 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2019
PEMBAHASAN

1. SIFAT SIKLUS PERSONALIA

Siklus jasa personalia sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, gaji,
upah, pajak penghasilan karyawan, dan biaya ketenagakerjaan lainnya merupakn komponen
utama hampir disemua perusahaan. Kedua, biaya tenaga kerja langsung merupakan
faktor yang mempengaruhi penilaian persediaan barang dalam proses maupun persediaan
produk jadi.

Dengan demikian,kesalahan dalam penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja dapat
mengakibatkan salah sajilaba usaha yang material. Ketiga, gaji dan upah merupakan titik
rawan terjadinya in-efisiensi,dan pencurian serta manipulasi kas melalui pembayaran gaji
fiktif. Siklus jasa personalia meliputi semua kejadian dan kegiatan yang berkaitan dengan
kompensasi eksekutif dan tenaga kerja. Kompensasi tersebut meliputi gaji, upah per jam,
daninsentif lembur /upah lembur, komisi, bonus, dan berbagai bentuk tunjangan karyawan.

transaksi utama siklus ini adalah transaksi gaji dan upah. T ransaksi ini
mempengaruhi beberapa rekening berikut:
a. Biaya gaji dan upah
b. Berbagi bentuk tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan, tunjangan hari tua, dan
sebagainya
c. Biaya tenaga kerja langsung
d. Utang gaji dan upah
e. Pajak penghasilan karyawan
f. Rekning kas di bank, dengan system imprest atau dana tetap, yang khusus digunakan untuk
membayar gaji dan upah
g. Persediaan barang dalam proses
h. Persediaan barang jadi
i. Harga pokok penjualan
Siklus jasa persenolia ini berkaitan dengan siklus pembelanjaan dan siklus produksi. Kaitan siklus
ini dengan siklus pengeluaran adalah adanya fakta bahwa pembayaran gaji dan upah dilakukan
dengan menggunakan uang atau kas perusahaan. Kaitan siklus ini dengan siklus produksi adalah
adanya kenytaan bahwa pembayaran gaji dan upah adalah mbalan atau balas jasa atas tenaga kerja
karyawan yang diberikan dalam proses produksi. Tenaga karyawandigunakan untuk menghasilkan
produk.

2. TUJUAN AUDIT

Tujuan audit siklus jasa personalia dibedakan untuk setiap asersi laporan :

a. Asersi keberdaan atau asersi kejadian


asersi keberadaan atau keterjadian, auditor menekankan pada apakah seluruh saldo biaya
gaji dan upah, utan gaji dan upah, tunjangan, bosnus dan saldo rekening lain yang berkait,
benar-benar eksis pada tanggal neraca. Selain itu, asersi ini juga menekankan pada apakah
seluruh transaksi gaji dan upah yang tercatat benar-benar terjadi dan tidak ada transaksi
pembayaran gaji dan upah yang fiktif.
b. Asersi kelengkapan
asersi kelengkapan menekankan apakah seluruh transaksi dan saldo yang semestinya
tercantum dalam laporan keuangan, sudah benar-benar di catat dan disajikan. Auditor akan
mencoba mendekteksi apakah ada transaksi pembayara gaji dan upah yang belum tercatat.
c. Asersi hak dan kewajiban
berkaitan dengan asersi ini, auditor berusaha memastikan apakah perusahaan mempunyai
kewajiban legal atas biaya dan hutang gaji dan upah, dan pajak penghasilan karyawan.
d. Asersi penilaian dan pengalokasian
berkaitan dengan asersi penilaian, auditor akan berusaha memperoleh bukti mengenai
apakah saldo biaya gaji dan upah, bonus karyawan, tunjangan, utang gaji dan upah, dan
pajak penghasilan karyawan telah di sajikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang
tepat. Auditor akan memastikan apakah saldo tersebut diperoleh melalui penilaian dan
pengalokasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
e. Asersi pelaporan dan pengungkapan
selain memperoleh bukti mengenai ke empat asersi tersebut, auditor perlu
menghimpunbukti mengenai apakah transaksi dan saldo yang tercatat telah tepat
diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan dalam neraca.

3. MATERIALESTIS, RISIKO DAN STRATEGI AUDIT

Oleh karena biaya gajih dan upah umumnya merupakan biaya operasi terbesar, maka
rekening biaya gajih dan upah sangat material bagi laporan laba rugi. Risiko bawaan asersi
penilaian atau alokasi mungkin saja tinggi nkarena adanya kompleksitas perhitungan biaya gajih
dan upah misalnya besarnya volume, perhitungan gaji dan upah berdasar satuan jumlah produk
yang dihasilkan maupun jumlah jam kerja, serta penentuan jumlah gaji berikut bonus dan
kompensasi yang berdasar prestasi karyawa. Saldo hutang gaji akhir tahun sering tidak material.
Kebnyakkan perusahaan memperluas struktur pengendalian internal atas transaksi gaji dan upah.
Oleh karena itu, auditor menerapkan pendekatan tingkat risiko control yang ditetapkan lebih
rendah untuk sebagian besar asersi.

 Materialitas
Untuk perusahaan-perusahaan jasa dan perusahaan professional, jasa personalia biasanya
merupakan salah satu pos biaya yang besar. Pada lembaga-lembaga pendidikan, jasa personalia
pada umumnya merupakan pengeluaran yang utama. Perkembangan yang pesat pada perusahaan-
perusahaan jasa menyebabkan semakin pentingnya peranan tenaga kerja, sehingga siklus jasa
personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang audit yang material. Di lain pihak, saldo
rupiah utang gaji dan upah pada umumnya tidak begitu signifikan, namun pengungkapan yang
berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun biasanya merupakan pengungkapan yang
material.
 Risko Bawaan
Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus personalia,
karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada majikannya jika mereka
tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan (asersi keberadaan atau keterjadian)
merupakan masalah besar bagi auditor. Volume transaksi pembayaran tenaga kerja bisa cukup
tinggi. Pada perusahaan manufaktur, dasar perhitungan upah kotor bisa berupa waktu dan atau
jumlah hasil kerja. Oleh karena itu, perhitungan bisa menjadi masalah yang kompleks dan risiko
bawaan untuk asersi penilaian dan pengalokasian bisa menjadi tinggi. Sebagai kesimpulan dapat
dikatakan bahawa risiko bawaan cukup tinggi untuk asersi keberadaan atau keterjadian, penilaian
atau pengalokasian,serta penyajian dan pengungkapan.
 Strategi audit
Strategi audit adalah aktivitas yang pertama kali dilakukan dari seluruh rangkaian kegiatan
audit. Strategi audit dapat didefinisikan sebagai proses penyusunan arahan atau petunjuk audit
dan penyelarasan antara pemahaman auditor atas kegiatan auditan dengan fokus audit yang akan
dilakukan. Auditor harus mempertimbangkan kegiatan utama (main activity) auditan dan
indikator kinerja untuk industri atau perusahaan sejenis yang dapat berpengaruh terhadap proses
audit. Auditor perlu juga mengidentifikasi faktor-faktor penting bagi keberhasilan pelaksanaan
audit, baik dalam menyusun program audit untuk merumuskan opini audit maupun dalam
menyediakan jasa pelayanan profesional bermutu lainnya yang diharapkan auditan.
Auditor bertanggung jawab dalam mengembangkan strategi audit dan
mengkomunikasikannya kepada anggota tim audit lainnya. Auditor dapat pula mendelegasikan
beberapa elemen dalam menyusun strategi audit dan mencari masukan dari pihak lain yang lebih
kompeten. Untuk auditan yang memiliki lebih dari satu divisi atau bagian dengan usaha atau
kegiatan yang berbeda dapat dipertimbangkan untuk menyusun strategi audit yang berbeda untuk
masing-masing divisi atau bagian.
Auditor menggunakan bermacam teknik untuk menentukan seberapa besar ketergantungan
relatif untuk menempatkan dalam pengendalian dan tes substantif pada penemuan bukti. Auditor
mengidentifikasikan kontrol kemudian membuat keputusan bagaimana pengendalian terkait
mempengaruhi tes substantif.

4. PERTIMBANGAN STRUKTUR PENGENDALIAN ITERN

Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris
manajemen, dan personel lain entitasyang didesain untuk memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:
a. keandalan pelaporan keuangan,
b. efektivitas dan efisiensi operasi, dan
c. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
 Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didifinisikan sebagai suatu proses yang
diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan management secara keseluruhan, dirancang
untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan yang secara umum dibagi
kedalam tiga kategori, yaitu :

a. Keefektifan dan efisiensi operasional perusahaan


b. Pelaporan Keuangan yang handal
c. Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan

5. PENGHIMPUNAN DAN DOKUMENTASIAN PEMAHAMAN

Siklus personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan membayar
karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan pajak oleh pemerintah serta
institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus tersebut melibatkan perolehan jasa
dari karyawan yang konsisten dengan tujuan perusahaan, dan akuntansi yang tepat untuk jasa
tersebut.
Departemen sumber daya manusian menyediakan sumber yang independen untuk
mewawancarai dan merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut juga
merupakan sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal atas informasi upah. Termasuk
penambahan dan penghapusan gajiserta perubahan upah dan pengurangan.

Berbagai dokumen dan catatan merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung arus
pencatatan yang digunakan dalam siklus penggajian diantaranya sebagai berikut :

 Catatan kepegawaian (personnel record) adalah catatan yang berisi seperti tanggal
bekerja, penyelidikan pegawai, tariff pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, penilaian
kinerja dan pemutusan hubungan kerja pegawai.
 Formulir otorisasi pengurangan (deduction authorization form ) adalah formulir otorisasi
pengurangan gaji, mencakup jumlah yang bebas pemotongan pajak, ASTEK, pension dan
asuransi.
 Formulir otorisasi tarif (rate authorization form ) adalah formulir yang memberikan
otorisasi tariff gaji. Sumber informasinya adalah perjanjian kerja, otorisasi oleh
manajemen, ayau, dalam kasus pejabat perusahaan, otorisasi dari dewan direksi dan
komisaris.
 Kartu absen (time card) adalah dokumen yang menunjukkan jam berapa seorang pegawai
mulai bekerja dan jam berapa selesainya serta jumla jam kerja setiap hari.
 Kartu waktu waktu (job time ticket) adalah dokumen yang memperlihatkan masing-masing
jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang karyawan, selama statu periode wapekerjaan
khusus yang dilakukan pekerja pabrik untuk waktu ktu tertentu. Formular ini hanya
digunakan jira seorang karyawan mengerjakan beberapa jenis pekerjaan berbeda atau
bekerja pada berbagai bagian..
 Laporan ikhtisar penggajian (summary payroll report) adalah dokumen yang dihasilkan
computer yang mengikhtisarkan penggajian untuk satu periode dalam berbagai bentuk.
Salah satu ikhtisar adalah total yang didebit ke masing-masing akun buku besar untuk
pembebanan penggajian.
 Jurnal penggajian (payroll journal) adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat cek
gaji. Buku ini biasanya menunjukkan gaji kotor, pemotongan, dan penerimaan bersih.
Rincian dalam jurnal terdapat dalam berkas induk gaji.
 Distribusi upah adalah suatu catatan yang meringkaskan perkiraan-perkiraan dalam buku
besar yang harus didebit atas pembebanan upah. Jumlah total dalam distribusi upah sama
dengan upah kotor yang dibayar dan yang dicatat dalam Jurnal penggajian
 Berkas induk penggajian (payroll master file) adalah berkas yang digunakan untuk
mencatat setiap transaksi penggajian untuk masing-masing pegawai pengelolaan total gaji
pegawai yang dibayarkan selama setahun sampai tanggal terakhir.
 Cek gaji (payroll check) adalah cek yang diberikan kepada pegawai atas jasa yang telah
diberikan. Jumlah cek adalah gaji kotor dikurangi pajak dan potongan lain
 Catatan penghasilan adalah suatu catatan yang dibuat untuk setiap karyawan yang
menunjukkan gaji koto untuk setipa periode pembayaran, pengurangan-pengurangan atas
gaji kotor,gaji bersih,nomor dan tanggal cek.
 Surat pemberitahuan pajak adalah formulir yang dikirimkan ke Kantor Pelayanan Pajak
untuk melaporkan jumlah pajak penghasilan pegawai yang telah dipotong selama setahun.
Jumlah yang telah dibayarkan, serta jumlah yang kurang atau masih harus dibayar.
Informasi dalam SPT diambil dari berkas induk penggajian dan biasanya disiapkan dengan
menggunakan computer. Formulir ini lazim disebut sebagai SPT PPh 21.
6. PENENTUAN RISIKO PENGENDALIAN

Penaksiran risiko pengendalian terhadap berbagai SIA yang membentuk siklus jasa
personel merupakan proses audit yang dilaksanakan oleh auditor dalam rangka memperoleh
pemahaman tentang struktur pengendalian intern terhadap siklus jasa personel. Setelah
memperoleh pemahaman tentang kebijakan dll serta menaksir risiko pengendalian, auditor
kemudian membandingkan tingkat resiko sesungguhnya final dengan tingkat resiko yang
direncanakan. Jika tingkat pengendalian final dengan yang direncanakan sama, maka auditor dapat
melanjutkan untuk mendesain pengujian khusus berdasarkan tingkat pengujian substantive yang
direncanakan. Jika berbeda auditor harus mengubah tingkat pengujian substantive.

Berdasarkan salah saji potensial dalam siklus jasa personalia, berikut ini adalah aktivitas
pengendalian yang dapat mencegah dan mendeteksi salah saji tersebut :

1. Fungsi pencatatat waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi


2. Otorisasi dari manajer yang berwenang untuk :
 Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah
 Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan
tarif gaji dan upah, serta tambahan keluarga.
 Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pejak penghasilan
karyawan
 Kartu jam hadir
 Perintah lembur
 Daftar gaji dan upah
 Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah
 Bukti memorial untuk pembebanan biaya tenaga kerja
 Penggunaan formulir bernomor urut cetak dan penggunaannya
dipertanggungjawabkan
3. Pengecekan independen terhadap :
 Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja
 Kartu jam hadir
 Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu
 Pembuatan daftar gaji dan upah
 Pembayaran gaji dan upah
4. Rekonsiliasi :
 Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan dengan daftar gaji dan upah
karyawan
 Penghitungan pajak penghasilan karyawan dengan kartu penghasilan karyawan
5. Penggunaan kartu penghasilan karyawan sebagai tanda penerimaan gaji dan upah oleh
karyawan
6. Penggunaan panduan akun dan pelaporana biaya tenaga kerja pada waktu yang tepat

7. PENGUJIAN PENGENDALIAN

Dalam pengujian pengendilian di siklus personal lias dapat dilakukan dengan cara berikut :

1) Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi pembuat daftar gaji dan upah dari
fungsi pembayaran gaji dan upah dan fungsi pencatatan waktu hadir dari fungsi operasi
2) Lakukan pengamatan terhadap pembayaran gaji dan upah
3) Lakukan pengamatan terhadap pencatatan waktu hadir dan jam kerja karyawan
4) Ambil sampel daftar gaji dan upah
5) Ambil sampel kartu jam hadir karyawan
6) Ambil sampel kartu jam kerja karyawan
7) Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban
pemakaian formulir tersebut
8) Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui untuk pembayaran gaji dan upah dan
lakukan pengusutan ke dokumen pendukung dan catatan akuntansi yang bersangkutan
9) Periksa pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnal

8. PENGUJIAN SUBSTANTIF SALDO UTANG GAJI DAN UPAH

Utang yang dimaksud adalah berupa utang-utang terkait penggajian/pengupahan serta


kompensasi lain yang harus diberikan kepada karyawan atau terkait dengan utang negara berupa
pajak-pajak penghasilan karyawan. Meskipun fokus audit atas siklus ini adalah pada risiko lebih
saji, namun untuk utang gaji/upah pada akhir tahun yang terjadi justru berupa kurang saji. Hal ini
bisa dikarenakan metode penghitungan utang gaji/upah yang tidak konsisten dengan tahun
sebelumnya. Berkaitan dengan hal ini, dalam melihat kewajaran angka saldo utang gaji/upah dan
pajak penghasilannya, auditor harus menelaah ulang perhitungan yang dibuat oleh manajemen
atau melakukan penghitungan ulang secara independen. Auditor juga dapat melakukan
pencocokan dan membandingkan bukti-bukti pembayaran pajak penghasilan karyawan yan
disetor ke kas negara. Bukti tambahan lain adalah memeriksa pembayaran PPh karyawan yang
dilakukan klien setelah akhir tahun buku, sebelum berakhirnya pemeriksaan lapangan. Pengujian
ini terutama berkaitan dengan asersi penilaian atau pengalokasian.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/32176335/PENGAUDITAN_SIKLUS_JASA_PERSONALIA.docx

https://annlistyana.wordpress.com/2012/04/04/audit-siklus-personalia/

https://www.slideshare.net/DinaNurmariyani/pengauditan-siklus-jasa-personalia

http://dendyraharjo.blogspot.com/2013/05/audit-siklus-jasa-personalia.html

http://nevianaputrihardani.blogspot.com/2016/10/audit-siklus-jasa-personalia_8.html

Anda mungkin juga menyukai