Disusun Oleh:
Riyamizard Z.
NIM : 03042622024002
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas “undang – undang no 4 tahun 2009.”
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang penggolongan mineral
dan batuan dalam golongan yang sama untuk memenuhi tugas matakuliah “Ekonomi endapan
mineral dan Batubara. ”
Dalam proses pendalaman materi, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, dan
pengetahuan, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan kepada:
Bapak Prof.Dr.Ir. H. M. Taufik Toha. DEA, selaku dosen mata kuliah “Ekonomi
endapan mineral dan Batubara”
Penyusun
Riyamizard Z
A. Usaha pertambangan Berdasarkan undang- undang No 4 tahun 2009 dikelompokkan atas:
a. pertambangan mineral;
b. pertambangan batubara.
Pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a digolongkan atas:
a. pertambangan mineral radioaktif;
b. pertambangan mineral logam;
c. pertambangan mineral bukan logam;
d. pertambangan batuan.
Mineral radioaktif meliputi: radium, thorium, uranium, monasit, dan bahan galian
radioaktif lainnya
B. Penggolongan Mineral
Kuarsa
adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi. Kuarsa
(SiO2) merupakan mineral yang dapat digolongkan kedalam mineral non logam. Jika
kandungan kadar silika nya relatif tinggi diatas 90% makan dapat digolongkan kedalam
golongan pertambangan batuan.
Zirconium tidak terdapat dalam bentuk bebas di alam melainkan dalam bentuk zirconium
silikat pada zircon (ZrSiO4). Keberadaan unsur-unsur Radioaktif pada tambang mineral adalah
sebagai unsur mineral ikutan/pengotor yang kadarnya dihitung dengan ukuran part per million
(ppm), tapi bila milliaran ton material yang digali/diproduksi, angka tersebut menjadi cukup
berarti apalagi harga unsur Radioaktif ini sangat mahal.
Untuk golongan pertambangan batuan, syarat kualitas nya adalah Pasir Zirkon (ZrSiO4),
(ZrO2+HfO2) ≥ 65 ,5%, lolos saringan 60 mesh ≥ 95%;
KAOLIN
Kaolin merupakan batuan yang termasuk kelompok tanah liat (lempung), berwarna putih atau
kekuning-kuningan. Rumus kimia kaolin murni adalah aluminium silikat hidrat
(Al2O3.2SiO2.2H2O), tetapi seringkali dirumuskan sebagai Al2Si2O5(OH)4. Mineral yang
termasuk kelompok kaolin adalah kaolinat, nakrit, dan haloisit dengan mineral utamanya
kaolinat, seringkali oksida-oksida seperti Fe2O3, TiO2, CaO, MgO, K2O dan Na2O terdapat
dalam kaolin sebagai zat pengotor. Komposisi kaolin murni adalah SiO2 46,54% Al2O3 39,5%
dan H2O 13,96% (Utari, 1994).
Kaolin olahan : Bentuk Tepung: a. Brightness ≥ 79%; b. SiO2 ≤ 47% ; c. Al2O3 ≥ 36% ; d.
ukuran butir lolos saringan 325 mesh ≥ 99%;
Kuarsa
Felspar:
Merupakan mineral pembentuk batuan yang paling banyak . Namanya juga mencerminkan
bahwa mineral ini dijumpai hampir disetiap lapangan. “Feld” dalam bahasa Jerman adalah
lapangan (Field). Jumlahnya didalam kerak Bumi hampir 54 %. Nama-nama yang diberikan
kepada felspar adalah “plagioklas” dan “orthoklas”. Plagioklas kemudian juga dapat dibagi
dua, “albit” dan “anorthit”. Orthoklas adalah yang mengandung Kalium, albit mengandung
Natrium dan Anorthit mengandung Kalsium.
(mineral feldspar) (batuan granit feldspar)
Calsite
Calsite tersusun atas calsium carbonate (CaCO3) dan umumnya berwarna putih transparan
dan mudah digores dengan pisau. Organisme laut seperti terumbukarang kebanyakan terbuat
dari calsite atau mineral yang berkaitan dengan limestone atau batugamping.
Olivine
Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe) dan magnesium
(Mg). Mineral olivine memiliki warna hijau dengan kilap gelas dan terbentuk pada
lingkungan temperatur yang tinggi. Mineral ini pada umumnya dijumpai pada batu basalt dan
ultrabasa. Batuan yang seluruh mineral pembentuknya adalah olivine adalah Dunite.
(mineral olivine dalam basalt) (mineral olivine)
Uranium
adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang U dan nomor atom 92.
Ia merupakan logam putih keperakan yang termasuk dalam deret aktinida di dalam tabel
periodik. Uranium memiliki 92 proton dan 92 elektron, dengan elektron valensi 6. Inti
uranium mengikat sebanyak 141 sampai dengan 146 neutron, sehingganya terdapat 6 isotop
uranium. Isotop yang paling umum adalah uranium-238 (146 neutron) dan uranium-235 (143
neutron). Semua isotop uranium tidak stabil dan bersifat radioaktif lemah. Uranium
memiliki bobot atom terberat kedua (setelah plutonium) di antara semua unsur-unsur kimia
yang dapat ditemukan secara alami.[2] Massa jenis uranium kira-kira 70% lebih besar
daripada timbal, namun tidaklah sepadat emas ataupun tungsten. Uranium dapat ditemukan
secara alami dalam konsentrasi rendah (beberapa bagian per juta (ppm)) dalam tanah,
bebatuan, dan air.
C. Kesimpulan
Penggolongan mineral logam, buakan logam, radioaktif, batuan dan batubara yang terdapat
di alam saling bersangkutan hal ini terbukti seperti penjelasan diatas dimana sebagian bahan
galian memiliki tingkat saling keterkaitan dalam peroses pembentukanya yang terjadi di
alam.