Anda di halaman 1dari 22

Kebijakan dan Prosedure Persediaan (Inventory Control) - SOP Part 4

KP-Link Respon Judul Artikel

PENGELOLAAN KONTROL PERSEDIAAN


Manajemen persediaan adalah control atas segenap aktiva yang merupakan produk
perusahaan, yang diperjual belikan dalam operasi sehari-hari. Persediaan meliputi :
• Persediaan bahan mentah
• Persediaan barang dalam proses
• Persediaan barang jadi
Manajemen persediaan menjadi sangat penting karena akan menentukan besaran investasi
yang akan ditanamkan agar pengelolaannya menjadi efektif dan umumnya besarnya lebih
kurang 5.6 % dari total aktiva perusahaan.

Kegunaan membuat inventory adalah untuk membebaskan operasi persediaan artinya


membuat masing-masing fungsi bisnis bebas satu sama lainnya sehingga penutupan disuatu
area tidak berakibat lebih jauh pada produksi dan penjualan produk jadi karena berhentinya
produksi dapat berakibat hilangnya pelanggan potensial.

Fungsi Persediaan :
Enam fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan
perusahaan adalah sebagai berikut :
1 Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang
dibutuhkan Perusahaan.
2 Menghilangkan resiko bila barang yang dipesan tidak baik atau rusak sehingga harus
dikembalikan.
3 Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga atau inflasi.
4 Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan
tidak akan kesulitan bila bahan baku tersebut tidak tersedia dipasaran.
5 Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas (quantity
discount)
6 Memberikan pelayanan kepada pelangganan dengan tersedianya barang yang diperlukan.

Dari fungsi tersebut persediaan dapat dikelompokkan kedalam 4 (empat) jenis yaitu:
1 Flucktuation Stock yaitu untuk menjaga fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan
sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan atau penyimpangan dalam
rencana penjualan, waktu produk atau pengiriman barang.
2 Anticipation Stock yaitu untuk menghadapi permintaan yang telah diramalkan, dan pada
saat permintaan tinggi dan kapasitas produksi tidak sanggup memenuhinya. Atau
karena kesulitan memperoleh bahan baku, sehingga proses produksi tetap berjalan.
3 Lot-size Inventory yaitu persediaan yang diadakan lebih besar dari pada kebutuhan saat
itu, dan ini dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan dari potongan pembelian
(discount quantity), karena dengan pembelian yang lebih besar akan menghemat biaya
pengangkutan per unit lebih rendah dan biaya administrasi lebih mudah.
4 Pipeline Inventory : persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ketempat
barang itu dipergunakan dan memakan waktu berminggu-minggu.
5 adsense

Beberapa kebijakan dan prosedur dalam manajemen persediaan yang dilakukan untuk
mencapai pengelolaan yang effektif dan effisien, dikelompokan sebagai berikut :

I. Kebijakan-kebijakan Persediaan
II. Prosedur-prosedur dalam Persediaan

I Kebijakan-kebijakan Persediaan

Kebijakan Umum Persediaan


1 Barang yang diterima dan keluar harus dicatat ke dalam sistem secara real time dan
transaksi persediaan yang terjadi dalam periode berjalan harus ditutup pada akhir bulan.
Saldo akhir dari periode berjalan akan menjadi saldo awal periode berikutnya. .
2 Penilaian persediaan dihitung menggunakan metode rata-rata tertimbang.
3 Store keeper bertanggung jawab atas penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan
persediaan, perlindungan terhadap kehilangan dan kerusakan, pengawasan dan
pelaporan dan juga pengelolaan identifikasi fisik persediaan untuk semua gudang yang
berada didalam perusahaan.
4 Penambahan master dan kode barang disusun oleh Purchasing Departement.
5 Setiap persediaan didalam gudang memiliki kode persediaan yang unik (struktur kode
yang sama dalam perusahaan) Store keeper tidak diperkenankan merubah, menambah
ataupun mengurangi kode yang telah ada.
6 Storekeeper bertanggung jawab untuk menindaklanjuti setiap masalah / kerusakan /
kehilangan di area gudang dan berkoordinasi aktif dengan pihak-pihak terkait untuk
memecahkan masalah tersebut.
7 Penyimpanan persediaan diluar gudang harus memperoleh persetujuan dari Site
Manager.
8 Persediaan harus dilindungi dengan asuransi terhadap resiko-resiko yang mungkin
terjadi seperti kebakaran, banjir, pencurian, huru hara dan bahaya-bahaya lainnya.
9 Batas optimal persediaan harus dikelola dengan menyesuaikan permintaan-permintaan
dari User Departemen terkait dan meminimalisasi biaya-biaya penyimpanan dan
pemesanan. Batas-batas persediaan harus ditentukan sebelumnya dan dimasukkan
kedalam sistem. Rencana kerja bulanan harus digunakan sebagai dokumen penuntun
dalam menentukan batas-batas persediaan berikut:
[if !supportLists] [endif]Batas pemesanan ulang atau jumlah pemesanan ekonomis
[if !supportLists] [endif]Batas minimum persediaan
[if !supportLists] [endif]Batas maksimum persediaan

Kebijakan Penerimaan Persediaan


1 Tidak diperkenankan menerima barang tanpa disertai dengan bukti PO (Purchase Order),
dokumen pendukung dari Supplier (DO dll). Dan internal order yang sebelumnya telah
diinformasikan ke lokasi.
2 Informasi PO dan Internal Order harus ada pada Store keeper saat menerima barang.
3 Surat Tanda Terima Barang (RR) adalah dokumen wajib dan dianggap sebagai bukti
barang yang diterima.
4 Surat Tanda Terima Barang (RR) dibuat oleh Store Keeper dan disetujui oleh Manager
terkait.
5 Store keeper harus memastikan bahwa jumlah yang tercatat dalam Surat Tanda Terima
Barang harus sesuai dengan jumlah barang yang diterima. Jika jumlahnya berbeda dengan
Surat Jalan dari Supplier, maka Surat Jalan dari Supplier harus direvisi dan ditandatangani
oleh kedua pihak.
6 Jika jumlah yang tertera dalam Surat Tanda Terima Barang lebih tinggi dari jumlah yang
tertera didalam PO store keeper harus mengambil keputusan untuk menolak. Informasi
harus dikumpulkan dari Supplier untuk menentukan apakah jumlah kelebihan akan
diterima atau menyimpan barang-barang tersebut di gudang. Jika barang-barang disimpan
di gudang maka barang-barang tersebut harus diperlakukan sebagai barang-barang FoC
(Free of Charge).
7 Jika jumlah yang tertera dalam Surat Tanda Terima Barang lebih rendah dibanding
dengan jumlah barang yang tertera dalam PO, Departemen terkait yang mengajukan PR
harus dikomunikasikan. Tindakan-tindakan yang perlu harus diambil oleh Departemen
Purchasing untuk penggantian.
8 Surat Tanda Terima Barang tidak dapat dikeluarkan oleh Bagian Pergudangan sebelum
verifikasi kualitas dilakukan oleh pihak-pihak internal yang berkopenten terhadap
kwalitas persediaan.
9 Jika ditemukan adanya barang yang usang, rusak atau spesifikasinya salah atau hal-hal
lain yang berkaitan dengan kualitas barang dibandingkan dengan PO, maka barang
tersebut harus ditolak dan Nota Pengembalian Pembelian harus dibuat dan dikirimkan
kepada Supplier. Supplier harus menyetujui Nota Pengembalian Pembelian dan
mengambil barang dari gudang. Jika Supplier tidak mengambil barang-barang tersebut
maka barang-barang tersebut dianggap sebagai FoC (Free of Charge) dan dicatat ke
dalam kode persediaan yang berbeda.
10 Tembusan Surat Tanda Terima Barang (RR rangkap 4) harus dikirimkan ke Finance
Dept untuk diverifikasi dengan PO dan Invoice, untuk proses pencatatan dan
pembayaran.
11 Surat Tanda Terima Barang dapat dibuat lebih dari satu untuk satu nomor PO yang
pengirimannya dilakukan bertahap.
12 Proses penerimaan barang harus mengikuti aspek-aspek pengawasan internal yang
digambarkan dalam SOP.

Kebijakan Pengeluaran Persediaan


1 Barang persediaan akan disimpan dan dikeluarkan sesuai FIFO (First In First Out).
2 Proses transfer persediaan antar gudang dan antar perusahaan adalah hal penting yang
diperlukan dalam sistem untuk membantu kelancaran transfer antar gudang untuk
memenuhi permintaan-permintaan transfer material penting yang sesuai atau diluar
perencanaan sesuai dengan ketersediaan barang dan mendapat persetujuan dari Head of
Dept. dan Financial Controller terkait.
3 Pengeluaran persediaan ke lokasi user tanpa melalui gudang tidak diperbolehkan.
4 Jika ada penegembalian barang dari lapangan Asisten Gudang harus menghitung jumlah
barang yang dikembalikan dan membuat Nota Pengembalian Barang.

Kebijakan Pelaporan Persediaan


1 Laporan bulanan persediaan yang terdiri dari saldo, mutasi, analisa umur persediaan
harus diserahkan tepat waktu dan menyajikan pengelolaan persediaan.
2 Pengawasan rutin atas batas-batas persediaan, verifikasi persediaan (pemeriksaan
persediaan) berdasarkan sampel dan secara teratur harus dilakukan terutama pada
barang-barang yang bernilai tinggi dan tindakan pencegahan harus diambil untuk
meminimalisasi kerugian akibat keusangan, pencurian, kerusakan dll.
3 Pemeriksaan fisik persediaan secara sampling dilakukan setiap bulan, dengan nilai
minimum 50% dari nilai total dari gudang-gudang terkait, sedangkan pemeriksan
menyeluruh dilakukan setiap 6 bulan sekali.
4 Penyesuaian kelebihan jumlah persediaan setelah perhitungan fisik akan diupdate
dalam modul persediaan, dengan persetujuan dari Financial Controller dan GM.
5 Kekurangan jumlah persediaan setelah perhitungan fisik harus dilaporkan ke BOD dan
penyesuaian kepada sistem harus berdasarkan persetujuan BOD.
6 Untuk meminimalisasi dampak penghapusan (write off) yang tak terduga dan
signifikan, maka kebijakan penyusutan sistematis diterapkan untuk barang-barang
persediaan yang bergerak lambat, kecuali untuk semua barang-barang yang telah
diasuransikan.
7 Perusahaan membuat penyisihan untuk persediaan barang yang usang, rusak,
mengalami penyusutan, tidak sesuai spek, dan bergerak lambat untuk disetujui oleh
BOD dan dinyatakan dalam laporan keuangan secara konservatif.

II Prosedur-Prosedur Pengelolaan Persediaan

Prosedur Penerimaan Persediaan


1 Store keeper tidak diperkenankan menerima barang dari supplier tanpa disertai dengan
bukti PO atau internal Order untuk antar lokasi atau dari kantor cabang dan pendukung
dari supplier surat jalan. Store keeper telah menerima copy PO pada saat menerima
barang di gudang
2 Store keeper melakukan pengecekan atas barang yang diterima, kualitas barang
dilakukan pengecekan oleh fihak internal yang berkopenten
3 Store keeper membuat Good receive note / Surat Tanda terima barang berdasarkan fisik
barang yang diterima digudang sesuai dengan surat jalan, Jika tidak sesuai dengan surat
jalan, maka surat jalan dari supplier harus direvisi dan disesuaikan dengan dengan fisik
barang yang diterima di gudang. Surat jalan yang telah direvisi tersebut ditandatangani
oleh kedua belah fihak.
4 Jika saat penerimaan barang, ditemukan adanya barang yang rusak, using atau
spesifikasinya tidak sesuai, barang telah expired, maka store keeper berhak menolak
barang dari supplier tersebut.
5 Storekeeper segera membuat Berita Acara atas kondisi barang yang diterima tersebut dan
mengionformasikan serta menyerahkan berita acara tersebut kepada Purchasing
Departement
6 Berdasarkan informasi/Berita Acara dari storekeeper, Purchasing departemen membuat
Nota Pengembalian Barang kepada Suplier
7 Supplier harus menyetujui Nota pengembalian barang dan segera mengambil barang
tersebut dari gudang
8 Storekeeper mengirimkan Surat Tanda Terima Barang atau good Received Notes kepada
Purchasing Dept
9 Purchasing Dept melakukan verifikasi antara STTB/GRn dengan PO dan Invoice
10 Purchasing dept mengirimkan STTD/GRn, PO dan invoice ke Finance Dept/AP Staff
untuk proses pencatatan dan pembayaran
11 Store keeper melakukan pengecekan untuk kelompok barang-barang tertentu sebagai
berikut :

[if !supportLists] [endif]Dry Food, store keeper harus memeriksa tanggal


kadaluarsa/expired datenya dan kemasannya (packaging) tidak tumpah atau bocor
[if !supportLists] [endif]Frozen food, Srore keeper harus memeriksa temperature suhu
container pada saat menerima barang , misalnya -18, -20 dreajat celcius untuk daging ayam,
daging olahan, daging sapi, ice cream dan lain-lain. Warna daging atau ikan yang
diterima dan expired date-nya
[if !supportLists] [endif]Chilled food, Storekeeper harus memeriksa kesegaran dari
sayur, buah, cabe, bawang dan bahan baku chilled lainnya, suhu untu barang chilled adalah 0
sampai -5 derajat celcius.

Prosedur pengeluaran persediaan


1 Bagian produksi mengajukan permintaan jumlah material berdasarkan jumlah karyawan
klien
2 Bagian produkasi mengajukanb permintaan item/jenis material berdasarkan menu planning
bulanan
3 Untuk barang-barang kelompok dry goods seperti gula, kopi, susu, minuman kaleng,
minuman kotak atau material selain menu Utama maka admin site membuat form
permintaan barang dan mengajukan kepada storekeeper berdasarkan catatan dari clien
4 Admin site membuat isu tiket atas barang-barang tersebut sebagai dasar
invoice backcharges
5 Storekeeper mengeluarkan barang berdasarkan metode FIFO, barang yang pertama masuk
pertama keluar
6 Sorekeeper mencatat setiap pengeluaran barang dalam system dan mencetak Form
Pengeluaran Barang dan ditanda tangani oleh Requestor /clien
7 Storekeeper diperkenankan melakukan transfer persediaan antar gudang hanya jika telah
mendapat persetujuan dari Head of Departemen dan Finance Controler
8 Untuk transfer persediaan antar gudang. Storekeeper masing-masing site membuat form
pemerimaan barang dan form pengeluaran barang dan ditanda tangani kedua belah fihak.
9 Jika terdapat pengembalian barang dari produksi atau dari backcharges atau dari gudang
site yang lain (transfer persediaan antar guiding) Sorekeeper membuat lapopran
penerimaan barang dan mencatat penerimaan barang tersebut dalam sistem

Prosedur pelaporan persediaan


1 Storekeeper membuat laporan persediaan yang terdiri dari saldo persediaan, mutasi
persediaan (penerimaan barang dan pengeluaran barang) secara periodik (daily, weekly
atay mountly report)
2 Storekeeper membuat analisa umur persediaan, category persediaan yang pergerakannya
lambat
3 Storekeeper dan Team Accounting melakukan Stock take/Perhitungan physic setiap
bulannya dan didokumentasikan. Storekeeper membuat Berita Acara atas dilakukannya
stock take dan ditandatangani oleh Storekeeper dan Accounting
4 Berdasarkan Berita Acara stok take tersebut jika terjadi kelebihan jumlah persediaan, maka
storekeeper melakukan penyesuaian tersebut dan di update kedalam system setelah
,mendapat persetujuan dari Finance Controler dan General Manager
5 Berdasarkan Beritra Acara Stock Take tersebut jika terjadi kekurangan jumlah persediaan
maka kekurangan tersebut harus dilaporkan ke BOD dan storekeeper dapat dapat
melakukan penyesuaian kedalam system setelah mendapat persetujuan dari BOD
6 Team Accounting dapat membuat laporan penyusutan persediaan berdasarkan laporan
analisa umur persediaan yang bergerak lambat
7 Team accounting membuat laporan penyisihan persediaan berdasarkan Berita Acara Stock
take atas persediaan yang telah using, rusak dan mengalami penyusutan, bergerak lambat
dan lain-lain. Team Accounting mengajukan lapporan tersebut kepada Finance Controler
untuk direfiew dan kemudian diajukan ke BOD untuk disetujui

Prosedure pelaksanaan Stock Opname


Persediaan yang dilakukan stock fisik yaitu barang yang diperjualbelikan dalam operasi
sehari-hari, baik bahan baku, bahan dalam proses ataupun barang jadi.

Pelaksanaannya dapat dilakukan secara menyeluruh (general phisical inventory stock taking)
atau dengan cara sebagian persediaan (sampling persediaan), diadakan setiap akhir bulan di
lokasi cabang yang volume persediaannya besar disesuaikan dengan aktifitas gudang dan
paling lama setiap tiga bulan, dibagi dalam beberapa tahapan yaitu :

1 Tahap persiapan : meliputi pembagian tugas dan tanggung jawab, pembentukan team,
group, persiapan Peralatan, persiapan administrasi baik manual maupun computer
termasuk persiapan untuk berusaha tidak ada mutasi barang selama diadalannya stock fisik.
2 Tahapan pelaksanaan : meliputi poster pengumuman phisical inventory di pintu gudang,
perhitungan physic dan di tally sesuai (code, nama barang dan merk, ukuran),
penulisan lebel pada phisik barang, penyusunan/penyimpanan barang yang telah di telly
dan menyerahkan hasil telly kepada petugas yang merekap hasil stock opname dan masing
masing telly sheet ditanda tangan oleh yang melakukan stock phisik (petugas gudang,
petugas acounting dan internal audit baik internal maupun external).
3 Tahap penyelesaian : Membuat laporan hasil physic stock opname, merekonsiliasi antara
hasil physic dengan catatan administrasi gudang, membuat berita acara hasil stock opname
dan menanda tangani hasil stock phisic tersebut, diketahui dan disetujui oleh yang
berwenang, memasukkan ke sistem administrasi gudang baik manual maupun computer
dan melaporkan hasilnya ke manajemen perusahaan.

Formulir –formulir dalam administrasi gudang antara lain:


1 Permintaan Pembelian (Purchases Request)
2 Telly Sheet
3 Receiving report
4 Packing List
5 Delivery Receipt
6 Delivery Note
7 Transfer note & IPTN ( Inter Project Transfer Note)
8 Kartu Gudang /Kartu Stock /Bin Card (Stock Card)
9 M I C S (Monthly Inventory Control Sheet)
10 Bukti Penerimaan Barang ( Retur Jual)
11 Bukti pengembalian barang ( Retur beli)
12 Form Barang rusak ( Demages /Spoile good)
13 Laporan Mutasi Persediaan
Rangkuman Mata Kuliah
1. Pengantar Bisnis
Lingkungan mikro
Lingkungan mikro terdiri dari pelaku dan kekuatan yang dekat dengan perusahaan dan dapat
mempengaruhi kemampuan perusahaan Dalam melayani pelanggan, internal perusahaan itu
sendiri, perusahaan saluran pemasaran, pasar pelanggan, dan masyarakat luas. Tugas
manajemen pemasaran adalah menciptakan tawaran/offering yang menarik bagi target
pasarnya. Derajat keberhasilan perusahaan dipengaruhi oleh berbagai pelaku dalam
lingkungan mikro.
Pelaku lingkungan mikro perusahaan antara lain:
• Perusahaan
Pemasaran harus mempertimbangkan bagian lain dalam perusahaan termasuk keuangan,
litbang, pemeblian, operasi/produksi, dan akuntansi sebagaimana seperti pelanggan.
Keputusan pemasaran harus mempertimbangkan sasaran dan strategi yang lebih luas.

• Suppliers /pemasok
Pemasok adalah perusahaan dan atau individu yang menyediakan sumberdaya yang
dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Kecenderungan dan perkembangan yang mempengaruhi pemasok dapat mempengaruhi
rencana pemasaran perusahaan secara signifikan.
Pemasar harus mewaspadai ketersediaan (yang dipengaruhi keterbatasan dan pemogokan)
dan harga pasokan.
Manajemen relationship partnership yang efektif dengan pemasok menjadi sangat penting.

• Marketing intermediaries /Perantara Pemasaran


Perantara pemasaran adalah perusahaan/pihak yang membantu perusahaan dalam
mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produk kepada pembeli akhir.
Perantara meliputi: reseller, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara
keuangan.
Manajemen relationship partnership yang efektif dengan perantara pemasaran menjadi sangat
penting.

• Customers
Pelanggan dari sebuah perusahaan dapat berupa pelanggan individu (pengguna akhir suatu
produk) maupun pelanggan lembaga/institusi/organisasi yang bukan pengguna akhir.
Ada 5 jenis pasar pelanggan dari perusahaan:
a.Consumer , adalah pasar pelanggan yang membeli produk untuk kepentingan pribadi atau
rumah tangga
b.Business , adalah individu atau organisasi/institusi yang membeli produk untuk diolah lagi
menjadi produk lain yang diperdagangkan
c.Reseller , adalah individu atau organisasi yang membeli produk untuk langsung dijual
kembali
d.Government , adalah instansi atau lembaga pemerintah yang membeli produk untuk
kepentingan public atau kegiatan instansinya tersebut
e.International , adalah pasar pelanggan yang ada di manca negara

• Competitors
Saat ini batasan pesaing menjadi lebih luas, tidak hnaya perusahaan lain yang menghasilkan
produk sejenis, bahkan produk lain yang sangat berbeda tetapi memperebutkan suatu
anggaran yang terbatas.
Penting bagi pemasar untuk senantiasa melakukan analisis pesaing bagi keberhasilan
perusahaan
Pemasar harus selalu memonitor tawaran pesaing dalam rangka menciptakan keunggulan
strategi

• Publics
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keberadaan perusahaan
Publik adalah suatu kelompok yang memiliki minat actual dan potensial dan berdampak bagi
sebuah organisasi

Lingkungan Makro
Lingkungan Makro perusahaan merupakan kekuatan social yang lebih besar yang
mempengaruhi lingkungan mikro perusahaan. Lingkungan makro perusahaan terdiri dari:
Lingkungan demografis, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan budaya.
- Lingkungan Demografis
- Lingkungan Ekonomi
- Lingkungan Alam
- Lingkungan Teknologi
- Lingkungan Politik
- Lingkungan Budaya

Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu
perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah
etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen
dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan
dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
(uang,material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya
yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Bentuk-bentuk organisasi :
Organisasi politik
Organisasi sosial
Organisasi mahasiswa
Organisasi olahraga
Organisasi sekolah
Organisasi negara

Jenis-jenis Perusahaan
Apabila didasarkan atas kegiatan utama yang dijalankan, secara garis besar jenis perusahaan
dapat digolongkan:
a. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adlah perusahaan yang kegiatannya menjual jasa. Contoh dari perusaaan
semacam ini adalah kantor akuntan, pengacara, tukang cukur, dan lain-lain.
b. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memebeli barang jadi dan
menjual kembali tanpa melekukan pengolahan lagi.Contohnya adalah dealer, toko-toko
kelontong, toko serba ada, dan lain-lain.
c. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufactur adalah perusahaan yang kegiatan mengolah bahan baku menjadi
barang jadi dan kemudian menjual bahan jadi tersebut.Contohnya pabrik sepatu, pabrik roti,
dan lain-lain.

Perorganisasian
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian
didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-
tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah
struktur organisasi.

Tanggungjawab Sosial
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility disingkat CSR)
adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung
jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan.

2. Pengantar Manajemen
Pengertian Manajemen
Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian
kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang
serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,1997)

Faktor-faktor dalam Pencapaian Tujuan


• Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.
• Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-
faktor produksi lainnya. Sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber
daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi (Griffin,2002)
• Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.

Sumber Daya Organisasi

7 Sumber Daya Manusia


8 Sumber Daya Informasi
9 Sumber Daya Fisik
10 Sumber Daya Keuangan
11 Sumber Daya Alam
12 dll

Fungsi-fungsi Manajemen

• Perencanaan (Planning)
• Pengorganisasian (Organizing)
• Pengarahan dan pengimplementasian (Directing/Leading)
• Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)

Fungsi Perencanaan

Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di


masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
target dan tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan

• Menetapkan tujuan dan target bisnis


• Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
• Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
• Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis

Fungsi Pengorganisasian

Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian

• Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan


prosedur yang diperlukan
• Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
• Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
• Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat

Fungsi Pengarahan dan Implementasi

Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta
proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan
penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi


• Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi
kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan
• Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
• Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

Fungsi Pengawasan dan Pengendalian

Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target
yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian

• Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan
• Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan
• Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis

3. Manajemen Pemasaran

Pengertian Pemasaran

Adalah sebuah proses sosial dan manajerial dimana individu-individu dan kelompok
kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan saling
mempertukarkan produk dan jasa serta nilai satu sama lain.

Konsep Pemasaran Inti


Markets. Products and services. Needs, wants, and
demands

Exchange, transactions, and relationships . Value, satisfaction, and quality

Falsafah Manajemen Pemasaran

Ada 5 (lima) konsep pemasaran yang dilakukan organisasi untuk


menjalankan pemasaran mereka :

1. Konsep Produksi:
Falsafah yang menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk-produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan,
dan manajemen sebaiknya memusatkan perhatian pada
peningkatan efisiensi produksi dan distribusi.

2. Konsep Produk
Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang
menawarkan mutu, kinerja dan penampilan terbaik dan bahwa
suatu organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk
melakukan perbaikan produk secara berkesinambungan.

3. Konsep Penjualan
Gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup produk perusahaan, kecuali jika
perusahaan tersebut melakukan upaya-upaya penjualan dan promosi yang gencar.

4. Konsep Pemasaran
Falsafah manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan
organisasional bergantung pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan
penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan
dengan pesaing.

5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan


Gagasan bahwa organisasi sebaiknya menentukan kebutuha keinginan dan minat dari pasar
sasaran dan mengirimkan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari
pada pesaing sedemikian rupa sehingga mampu memelihara atau meningkatkan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat

Bauran Pemasaran

Adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus
mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran.

McCharty mengklasifikasikan bauran pemasaran menjadi 4 Kelompok:

- Product (produk)
- Price (harga)
- Place (tempat)
- Promotion (promosi)
4. Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia(SDM) adalah potensi yang merupakanasset danberfungsi sebagai


modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi
potensi nyata(real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.

Tugas MSDM

• Staffing/Pengadaan Staf
• Pengembangan SDM
• Kompensasi
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Hubungan Pekerja dan hub Industrial

Faktor Lingkungan luar

Adalah faktor diluar lingkup organisasi yang mempengaruhi SDM suatu perusahaan.

• Pasar Tenaga Kerja

• Pertimbangan Hukum

• Masyarakat

• Serikat kerja para pekerja

• Pemegang saham

Faktor Lingkungan luar

Adalah faktor diluar lingkup organisasi yang mempengaruhi SDM suatu perusahaan
(lanjutan) .
• Persaingan dalam berbagai bidang:produk,jasa,pasar tenaga kerja

• Pelanggan: menuntut barang/jasa dengan kwalitas baik,serta pelayanan setelah


pembelian/penggunaan jasa

• Technology Perubahan cepat yang mengharuskan SDM mengejar,posisi tenaga kerja


bergeser

• Ekonomi :situasi booming atau buruk

• Peristiwa yang tidak diharapkan/tdk diramalkan terjadi

Kontribusi/Tujuan MSDM

Tujuan individu

• Menjaga dan meningkatkan kepuasan kerja dan aktualisasi diri

• Mengembangkan dan memelihara kwalitas kehidupan kerja

Tujuan Masyarakat

• Memfasilitasi perubahan yang berguna bagi individu,kel,perusahaan, publik

5. Manajemen Keuangan

A. Modal Kerja
Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas atau operasinya sehari-hari selalu
membutuhkan modal kerja (working capital). Modal kerja ini misalnya digunakan untuk
membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan mentah, membayar persekot dan
pengeluaran-pengeluaran lainnya yang gunanya untuk membiayai operasi perusahaan.

B. Persediaan
Persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari
pelanggan. Dalam perusahaan perdagangan pada dasarnya hanya ada satu golongan inventory
(persediaan), yang mempunyai sifat perputaran yang sama yaitu yang disebut “Merchandise
Inventory” (persediaan barang dagangan).

C. Kas
Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat
tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan.
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunaka untuk membiayai kegiatan umum
perusahaan.

D. Piutang
Piutang merupakan suatu proses yang penting, yang dapat menunjukkan satu bagian yang
besar dari harta likuid perusahaan.
piutang diartikan sebagai tagihan yang hanya dapat diselesaikan dengan diterimanya uang di
masa yang akan datang.

E. Time value of money


Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah
merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga
dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan
nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus
mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of money
sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu.
Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih
tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang.
Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan
banyak factor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga,
kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.

F. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
Neraca
Laporan laba rugi
Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus
kas atau laporan arus dana
Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan
G. Break Even Point (BEP)
Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah
barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi
biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.
Rumus Analisis Break Even :
BEP = Total Fixed Cost / (Harga perunit - Variabel Cost Perunit)
Keterangan :
- Fixed cost : biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa dipengaruhi unit yang
diproduksi.
- Variable cost : biaya variabel yang besar nilainya tergantung pada benyak sedikit jumlah
barang yng diproduksi.

H. EOQ
EOQ (Economic Order Quantity) adalah suatu model yang menyangkut tentang pengadaan
atau persediaan bahan baku pada suatu perusahaan. Setiap perusahaan industri pasti
memerlukan bahan baku demi kelancaran proses bisnisnya, bahan baku tersebut diperoleh
dari supplier dengan suatu perhitungan tertentu.
Untuk memahami konsep EOQ, berikut ini kami sajikan satu contoh sederhana. Misalnya
kebutuhan bahan dasar suatu perusahaan selama 1 tahun adalah sebesar 15.000 ton. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dapat diperhitungkan cara pemenuhan kebutuhan atau
pembelian yang paling ekonomis, misalnya dengan cara pembelian 1.000 ton untuk setiap kali
pembelian, maka berarti dilaksanakan pembelian sebanyak 15 kali.

6. Manajemen Operasi

A. MRP
Material Requirement Planning (MRP) merupakan suatu teknik atau prosedur logis untuk
menterjemahkan Jadwal Produksi Induk (JPI) dari barang jadi atau end item menjadi
kebutuhan bersih untuk beberapa komponen yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan
JPI. MRP ini digunakan untuk menentukan jumlah dari kebutuhan material untuk mendukung
Jadwal Produksi Induk dan kapan kebutuhan material tersebut dijadwalkan.

B. SCM
SCM (Supply Chain Management) adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan
produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan
aliran kuantitas bahan.

C. Manajemen Proyek
Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan
sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu
dengan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek sangat cocok untuk suatu lingkungan
bisnis yang menuntut kemampuan akuntansi, fleksibilitas, inovasi, kecepatan, dan perbaikan
yang berkelanjutan.
Ruang lingkup Proyek meliputi:
1. Menentukan waktu proyek dimulai
2. Perencanaan lingkup proyek yang akan dikerjakan
3. Pendefinisian ruang lingkup proyek
4. verifikasi proyek serta kontrol atas perubahan yang mungkin terjadi saat proyek
tersebut dimulai.

D. Tata Letak
Perancangan tata letak didefinisikan sebagai perancangan lokasi dan konfigurasi
departemendepartemen, stasiun kerja, dan semua peralatan yang terlibat dalam proses
konversi bahan baku menjadi barang jadi (Adam, 1989).

E. Forecasting
Pengertian Forecasting adalah peramalan (perkiraan) mengenai sesuatu yang belum terjadi
pada waktu yang akan datang.

F. Desain Produk
desain produk ini mempunyai cakupan perancangan untuk benda-benda yg melekat pada
tubuh kita seperti jam, ballpoint, kacamata, walkman, handphone, hingga benda yg dipakai
sehari-hari seperti meja-kursi, ornamen rumah bahkan otomotif. Yg diperlukan bukan hanya
kreatifitas dalam memberi bentuk-bentuk baru, namun juga sistem dan cara bekerja yg bisa
membuat pekerjaan manusia semakin ringan dan manusiawi (ergonomis) serta tidak
berdampak buruk pada lingkungan alam.

G. Aggregate Planning (AP)


adalah suatu aktivitas operasional untuk menentukan jumlah dan waktu produksi pada waktu
dimasa yang akan datang.AP juga didefinisikan sebagai usaha untuk menyamakan antara
supply dan demand dari suatu produk atau jasa dengan jalan menentukan jumlah dan waktu
input, transformasi, dan output yang tepat. Dimana keputusan AP dibuat untuk produksi,
staffing, inventory, dan backorder level.

H. Pemeliharaan
pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan agar
peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan keadaan awalnya. Maintenance atau
pemeliharaan juga dilakukan untuk menjaga agar peralatan tetap berada dalam kondisi yang
dapat diterima oleh penggunannya.

I. Perencanaan Kapasitas
Perencanaan kapasitas adalah proses penentuan sumber daya yang diperlukan untukmemenuhi
perencanaan prioritas dan penentuan metoda yang diperlukan agar kapasitasyang diperlukan
tersebut tersedia.

J. Produktivitas
Produktivitas mempunyai pengertian filosofis dan teknik operasional. Secara filosofis
produktivitas merupakan sikap mental yang mempunyai pandangan bahwa "Mutu kehidupan
hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini"
{Ravianto 1985).

Anda mungkin juga menyukai