357400045-LAPORAN-PENDAHULUAN-TAVB - BARU NEW NEWdoc
357400045-LAPORAN-PENDAHULUAN-TAVB - BARU NEW NEWdoc
A. Definisi
Gangguan pada nodus AV dan atau sistem konduksi yang menyebabkan kegagalan
tranmisi gelombang P ke ventrikel ( Davey, 2010) . AV Block merupakan komplikasi infark
miokardium yang sering terjadi.
B. Klasifikasi TAVB
C. Etiologi
a) AV Blok derajat I
Terjadi pada semua usia dan pada jantung normal atau penyakit jantung. PR yang
memanjang dari 0,2 detik dapat disebabkan oleh obat-obatan seperti digitalis,
E. Manifestasi Klinis
a. AV Blok sering menyebabkan bradikardia meskipun lebih jarang dibandingkan
dengan kelainan fungsi nodus SA.
b. Seperti gejala bradikardia yaitu sering pusing, lemas, sinkop, dan dapat
menyebabkan kematian mendadak.
c. AV Blok derajat 1 : Sulit dideteksi secara klinis, bunyi jantung pertama biasanya
lemah, gambaran EKG : PR yang memanjang lebih darin0,2 detik.
d. AV Blok derajat II : Denyut jantung < 40x/menit, pada Mobitz I tampak adanya
pemanjangan interval PR hingga kompleks QRS menghilang, Blok Mobitz tipe II
merupakan aritmia yang lebih serius karena lebih menyebabkan kompleks QRS
menghilang. Penderita blok Mobitz II sering menderita gejala penurunan curah
jantung dan akan memerlukan atropine dalam dosis yang telah disebutkan
sebelumnya.
e. AV Blok derajat III
Atrium berdenyut terpisah dari ventrikel kadang-kadang kontraksi saat katup
tricuspid sedang menutup. Darah tidak biasa keluar dari atrium dan malah terdorong
kembali kevena leher, sehingga denyut tekanan vena jugularis (JVP) nampak jelas
seperti gelombang. Tampak tanda-tanda curah jantung yang buruk seperti hipotensi
dan perfusi serebrum yang buruk
Menghitung HR :
H. Patofisiologi
Blok jantung adalah perlambatan atau pemutusan hantaran impuls antara atrium dan
ventrikel. Impuls jantung biasanya menyebar mulai dari nodus sinus, mengikuti jalur
internodal menuju nodus AV dan ventrikel dalam 0,20 detik (interval PR normal) :
Depolarisasi ventrikel terjadi dalam waktu 0,10 detik (lama QRS komplek, terdapat tiga
bentuk blok jantung yang berturut-turut semakin progresif. Pada blok jantung derajat I semua
impuls dihantarkan melalui sambungan AV, tetapi waktu hantaran memanjang. Pada blok
jantung derajat II, sebagian impuls dihantarkan ke ventrikel tetapi beberapa impuls lainnya
dihambat.
Pada blok jantung derajat III, tidak ada impuls yang dihantarkan keventrikel , terjadi
henti jantung, kecuali bila escape pacemaker dai ventrikel ataupun sambungan
atrioventrikuler mulai berfungsi. Blok berkas cabang adalah terputusnya hantaran berkas
cabang yang memperpanjang waktu depolarisasi hingga lebih dari 0,10 detik.
I. Pemeriksaan Diagnostik
1. EKG
Pola EKG akan ditemukan adanya AV Blok sesuai dengan derajatnya
2. Foto dada
Dapat ditunjukkan adanya pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan
disfungsi ventrikel dan katup
3. Elektrolit
Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium, dan magnesium dapat enyebabkan
distrimia.
J. Penatalaksanaan
Tindakan yang dapat dilakukan sesuai derajat AV blok
a. Obat antiaritmia
b. AV Blok derajat I
K. Pengkajian
Pengkajian Primer :
1) Airway
Penilaian akan kepatenan jalan nafas meliputi pemeriksaan mengenai adanya
obstruksi jalan nafas, karena benda asing. Pada klien yang dapat berbicara dapat
dianggap bahwa jalan nafas bersih. Dlakukan pula pengkajian adanya suara nafas
tambahan misalnya stridor.
2) Brathing
Inspeksi frekuensi nafas, apakah ada penggunaan otot bantu nafas, adanya sesak
nafas, palpasi pengembangan paru, auskultasi adanya sesak nafas tambahan seperti
ronchi, whezzing, kaji adanya trauma pada dada yang dapat menyebabkan takipnea
dan dispnea.
3) Circulation
Dilakukan pengkajian tentang volume darah dan kardiak output serta adanya
perdarahan. Monitor secara teratur status hemodinamik, warna kulit, nadi.
4) Disability
Nilai tingkat kesadaran serta ukuran dan reaksi pupil.
Pengkajian Sekunder
Meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik. Anamnesis dapat menggunakan format
AMPLE (Alergi, mediksi, post ilness, last meal, dan environment, yang berhubungan dengan
kejadian perlakuan).