Hubungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Sunt
Hubungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Sunt
PENDAHULUAN
praktis, harganya murah dan aman. (Prof. Dr. Rustam mochtar, MPH. hal 255
:277)
harus menggunakan suntikan KB secara periodik atau setiap 1 atau 3 bulan sekali
gangguan seperti sakit kepala, gangguan haid dan peningkatan atau penurunan
berat badan. Namun efek samping ini dapat segera hilang baik dilakukan
Kecemasan yang terjadi pada diri akseptor KB suntik 3 bulan dapat menjadikan
1
mengetahui tentang efek samping penggunaan metode kontrasepsi suntik
(Mirudin, 2008).
Menurut WHO Pada tahun 2007, Kontrasepsi hormon berada pada posisi
ketiga di seluruh dunia, dari 25 juta pasangan usia subur, 37,53% yang memakai
kontrasepsi suntik.
Indonesia, pada tahun 2012 tercatat jumlah peserta KB aktif dari 64.133.347
juta jiwa, dengan jumlah PUS 161.750.743 juta jiwa dan WUS 51.472.069 juta
suntik (54,35%). Dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan terhadap akseptor
berat badan 36,25% dan peningkatan tekanan darah 3,75% (Eiska, 2007). Metode
disuntikkan 1 atau 3 bulan sekali ke dalam otot bokong atau lengan atas. Suntikan
ini sangat efektif tetapi bisa mengganggu siklus menstruasi. Sepertiga pemakai
KB suntik tidak mengalami menstruasi pada 3 bulan setelah suntikan pertama dan
perdarahan) selama lebih dari 11 hari setiap bulannya. Semakin lama suntikan KB
dipakai, maka lebih banyak wanita yang tidak mengalami menstruasi tetapi lebih
sedikit wanita yang mengalami perdarahan tidak teratur. Setelah 2 tahun memakai
suntikan KB, sekitar 70% wanita sama sekali tidak mengalami perdarahan. Jika
2
haid dan peningkatan berat badan. Efek samping yang ditimbulkan dari
dalam diri akseptor. Sebagian besar akseptor tidak siap menghadapi perubahan
jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali, tidak terpengaruh "faktor
lupa" dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB), tidak mengganggu hubungan
kenaikan berat badan dan beberapa efek lainnya. Seringkali akseptor KB suntik 3
bulan tidak mengetahui tentang efek samping penggunaan metode kontrasepsi ini
(http://erna-lusiana.blogspot.com)
Hasil pelayanan Peserta KB Baru di Sumatera Utara sampai dengan bulan Agustus
2008 mencapai 180.014 peserta atau 66,11% dari perkiraan permintaan masyarakat
sebagai peserta (PPM) KB Baru tahun 2008 sebanyak 272.300 peserta. Berarti
pencapaian rata-rata perbulan diatas 8% dan apabila persentase pencapaian rata-rata ini
dapat dipertahankan, maka sasaran pencapaian peserta KB Baru tahun 2008 akan
tercapai. Dari pencapaian sebanyak 180.014 peserta KB Baru tersebut , peserta KB IUD
mencapai 10.773 peserta atau 5,98%, peserta KB dengan metode Medis Operasi Pria
(MOP) mencapai 351 peserta atau 0,19% dan Medis Operasi wanita (MOW) mencapai
3
4.560 peserta atau 2,53% , peserta KB Kondom mencapai 13.545 peserta atau 7,52%,
peserta KB Implant mencapai 12.109 peserta atau 6,73% , peserta KB Suntik mencapai
72.090 peserta atau 40,05% dan peserta KB PIL mencapai 66.586 peserta atau 36,99%
(http://sumut.bkkbn.go.id/Lists/Berita/DispForm.)
sebagai karya tulis ilmiah dengan judul ”Hubungan Pemakaian Alat kontrasepsi
2012.
tahun 2012.
4
1.4 Manfaat Penelitian
Keluarga, Medan.
Dapat menjadi salah satu bahan bacaan dan perbandingan bagi peneliti lain
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
5 mg estrogen sipioral yang di berikan injeksi 1.m. sebulan sekali (cyclofem) dan
7
4) Mengubah suasana enolemetrium, sehingga tidak sempurna untuk hasil
Kadar FSHdan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH (LH serge) respon
kelenjar hypophyse.
2) Sekunder
a) Lendir servik menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barier terhadap
spermatozoa.
(hartanto, 2004).
FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum dan lendir servik menjadi
8
2.1.3 Keuntungan dan kerugian Suntikan KB
1) Keuntungan suntikan KB
d) Jangka panjang
Sebagai berikut :
e) Dapat di pakai atau diberikan pasca persalinan, pasca keguguran atau pasca
menstruasi.
2) Kerugian suntikan KB
9
a) Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, pendaahan
b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang
hepatitis dan virus atau infeksi Virus HIV. (Noviawati,, Sujiyatini, 2009)
Dari uraian tentang kerugian suntikan KB diatas maka dapat disimpulajn sebagai
berikut :
pada hari ke 3 – 5 postpartum; atau sesudah air susu ibu berproduksi setelah ibu
pulang dari rumah sakit atau 6 – 8 minggu pasca bersalin, asal dipastikan bahwa
10
Pada pasca keguguran (postabortus), dapat diberikan segera setalah selesai
kuretuse atausewaktu ibu hendak pulang dari rumah sakit, atau 30 hari pasca
Norigest berupa arral berisi 200 mg zat aktif, yang disuntikan 1 m agak
dalam pada otot gluteus untuk 6 bulan pertama suntikan diberikan setiap 8 minggu
Cara Kerja :
1) Mencegah ovulasi
a) Amenorea
Penanggulangan :
11
(ii) Bila klien, tidak dapat menerima kelainan tersebut, sebutkan jangan
b) Pendarahan
untuk perbaikan gizi, bila tidak berhenti juga setelah pengobatan sebaiknya
lemak tubuh dan bula karena retensi cairan tubuh. DMPA merangsang pusat
Penanggulangan : junlah porsi makan dikurangi dengan diet bila cara tidak
kontrasepsi.
Insiden sakit kepala adalah sama pada DMPA maupun NETEN dan
terjadinya pada
12
e) Acne dan jerawat.
kadar lemak.
Penanggulangan :
(i) Memberikan penjelasan bahwa hal itu merupakan efek samping suntikan
(iv) Bila tidak hilang juga dan makin bertambah banyak dianjurkan untuk ganti
pemakaian kontrasepsi.
g) Rambut rontok
dari kontrasepsi suntik dan gejalaitu akan hilang dan kembali normal tanpa
sujiyatini, 2009).
metabolisme DMPA dan juga pada berat badan Akseptor.Lebih dari 50% rartor
13
akseptor akan mengalami haid kembali setelah 6 bulan dan kira-kira 85%
setelah 1 tahun.
Akseptor yang memakai kontrasepsi suntikan untuk waktu yang lama, dapat
menjadi hail sura cepatnya dengan akseptor yang hanya ikut beberaa kali
suntikan, yang menunjukkan bahwa tidak terjadi efek kumulatif dari obatnya.pada
Korera NETEN di metabolisme lebih cepat ovulasi sering terjadi 3 bulan setelah
wanita hamil yang tanpa sengaja diberikan DMPA maupun pada wanita yang
3) Laktasi
Pada DMPA tidak ditemukan efek terhadap laktasi, malah mungkin dapat
Dari pengelolaan efek samping di atas dapat disimpulkan oleh para ahli bahwa
yang sering terjadi pada suntikan KB 3 bulanan salah satunya yaitu berat badan
14
2.2 Menstruasi
2.2.1 Definisi
atau menghasilkan keturunan. Proses ini umumnya terjadi pada saat perempuan
memasuki usia 10-12 tahun. Lalu kemudiannya proses haid akan berhenti sama
sekali pada saat perempuan memasuki usia 40-50 tahun. Proses berhentinya haid
luruhnya dinding rahim sebagai akibat tidak adanya pembuahan. Kondisi sakit
dipengaruhi oleh hormon. Namun demikian masih juga ada faktor lainnya, yakni
kewanitaan. Dimana proses alamiah ini terjadi rata-rata sekitar selama 2 hari
sampai 8 hari. Darah yang keluar rata-rata sebanyak antara kisaran 10ml hingga
80ml per hari. Adapun siklus terjadi menstruasi yang normal adalah rata-rata
15
Oligomenorrhea tidak berbahaya, namun perempuan dapat memiliki potensi
dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan,
Oligomenorrhea sering terdapat pada wanita astenis. Dapat juga terjadi pada
wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan
androgen yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal. Oligomenorrhea
dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang
tersebut. Bila siklus tiba-tiba memanjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh
Bila siklus pendek namun teratur ada kemungkinan stadium proliferasi pendek
atau stadium sekresi pendek atau kedua stadium memendek. Yang paling sering
dijumpai adalah pemendekan stadium proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21
16
hari kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan hal ini menyebabkan
infertilitas.
stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati. Hal ini sering terjadi pada
disfungsi ovarium saat klimakterium, pubertas atau penyakit kronik seperti TBC.
sekitar 30 ml darah selama sekitar 7 hari haid. Bila perdarahan melampaui 7 hari
Menorrhagia juga bisa disebabkan oleh gangguan tiroid, penyakit darah, dan
kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga
sering merasakan kelemahan, pusing, muntah dan mual berulang selama haid.
17
4. Hipomenorea (darah haid terlalu sedikit)
Hipomenorrhea adalah suatu keadan dimana jumlah darah haid sangat sedikit
pada himen, servik atau uterus. Pasien dengan obat kontrasepsi kadang
memberikan keluhan ini. Hal ini juga dapat terjadi pada hipoplasia uteri dimana
Amenore adalah tidak ada menstruasi. Istilah ini digunakan untuk perempuan
yang belum mulai menstruasi setelah usia 15 tahun (amenore primer) dan yang
(amenore sekunder).
badan yang ekstrem, gangguan tiroid, olahraga berat, pil KB, dan kista ovarium.
2.3 Akseptor KB
2.3.1 Definisi
18
Akseptor Keluarga Berencana adalah pasangan usia subur yang telah
suntik KB baik dgunakan untuk pasangan usia subur yang mempunyai kesemptan
committee 1970 adalah tindakan yang membantu individu atau asangan suami
istri untuk :
19
c. Mendapatkan kehahiran yang memang diinginkan
e. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
istri.
Akseptor Keluarag Berenca yang diikuti oleh pasangan usia subur di bagi
menjadi 3 macam :
a. Akseptor atau peserta KB baru, yaitu Pasangan Usia Subur yang pertama kali
c. Akseptor atau peserta KB ganti cara, yaitu peserta KB yang berganti pemakaian
20
2.4 Kerangka Konsep
Variabel Variabel
Independent Dependent
Gambar 1.
yaitu kontrasepsi suntik dan variabel dependent atau variabel terkait yaitu
gangguan menstruasi.
2.5 Hipotesa
21
Hipotesis berasal dari kata hipo (lemah) dan tesis (pernytaan), yaitu suatu
apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak, berdasarkan fakta atau data
Setelah dilakukan uji statistic dengan uji chi square didapatkan jawaban
hipotesa adalah X2 hitung = 6,831 dan nilai signifikan p value = 0,033 (p<0,05)
sehingga Hipotesis Alternatif (HA) di terima dan Hipotesis nol (HO) di tolak. Hal
ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan pengetahuan dan
22
BAB III
METODE PENELITIAN
2012.
permasalah yaitu terjadi gangguan pola haid pada akseptor KB suntik di Klinik
3.3.1 Populasi
(Notoadmojo, 2010 ; 115).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang
23
3.3.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan
konteks penelitian (Notoadmojo, 2010 ; 115). Yaitu ibu yang kebetulan bertemu
Tabel 1.
Definisi Operasional
Penelitian
terjadinya pilihan
kehamilan jawaban :
melalui suntikan
24
hormonal
teratur pertanyaan
dengan
pilihan
jawaban :
10 soal yang disusun dan dimodifikasi oleh peneliti dengan mengacu kepada
tinjauan teoritis. Kuisioner atau angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan
25
Klinik Harapan keluarga untuk membagikan kuisioner kepada responden yang
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan serta dampak yang
sekelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
Pengumpulan data dilakukan dengan meggunakan data primer yaitu data yang
pertama yang langsung dikumpul oleh peneliti dan data ini didapat dari jawaban
26
Kuesioner pemakain kontrasepsi suntik dengan gangguan mestruasi akan
Tabel 2
Kisi-kisi Kuesioner
menstruasi
121) :
27
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
3.8.2 tabulating
persentasenya untuk setiap variabel yang diteliti. (Hidayat, 2007, hal 135)
28
R = Xmax- Xmin
=20 – 10
= 10
R
P=
Kategori
= 10
= 3,3
Keterangan :
R = Rentang
P = Interval
29
statistik deskriptif. Sedangkan analisa analitik akan menggunakan statistika
inferensial.
N . xy x y
rxy
N . x x N . y y
2 2 2 2
Keterangan :
X : Skor pengukuran
∑XY : Jumlah produk dari skor butir dan skor total butir instrumen
30
∑X² : Jumlah dari kuadrat skor butir instrumen
Kriteria validitas instrumen penelitian yaitu jika r hitung > r tabel maka
butir instrumen dinyatakan valid, jika r hitung < dari r tabel maka butir instrumen
A pada balita.
k b
2
r11 1
k 1 t2
Keterangan :
r 11 : Reliabilitas Instrumen
2
b : Jumlah varians butir
t2 : Varians total
N . xy x y
yaitu: rxy
N . x x N . y y
2 2 2 2
31
Keterangan :
X : Skor pengukuran
∑XY : Jumlah produk dari skor butir dan skor total butir instrumen
dibagi dalam 4
area, yaitu:
Kriteria pengujian : diterima Ha jika ± hitung > tabel dengan taraf nyata a = 0,05
dan
dk = n-2, maka koefisien korelasi berarti dalam hal lain Ho ditolak maka hipotesis
H0 : Pxx = 0
Ha : Pxx = 0
32
3.10 Tehnik Analisa Data
jawabkan secara ilmiah, maka data tersebut perlu diuji dan dianalisis secara
sistematis.
Pada penelitian ini analisa data dengan statistik univariat akan digunakan
untuk menganalisa :
suntik)
pengetahuan dan sikap ibu tentang pencegahan infeksi tali pusat pada bayi,
fo fe ²
X²
fe
33
Dimana : X² = Nilai Chi Kuadrat
(chi square). Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang terdiri dari
signifikan antara variable yang diteliti dengan melihat nilai P. Bila dari hasil
perhitungan statistik nilai P < 0,05 maka hasil perhitungan statistic bermakna
yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variable dengan variable
lainnya.
34