*Dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam Lamongan
ABSTRAK
Permasalahan kesehatan reproduksi masih banyak sekali yang harus dikaji,
tidak hanya tentang organ reproduksi saja tetapi ada beberapa aspek, salah satunya adalah kontrasepsi. Saat ini tersedia banyak metode atau alat kontrasepsi meliputi IUD, suntik, pil, implant, kontap, kondom. Salah satu kontrasepsi yang populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah Noretisteron Enantat (NETEN), Depo Medroksi Progesteron Acetat (DMPA). Metode yang digunakan dalam penyusunan Laporan hasil penelitian ini adalah deskripsi observasi yang dilaksanakan dengan pendekatan kohort mulai dari kehamilan sampai kontrasepsi diperoleh dari wawancara, pengkajian data primer, sekunder, pemeriksaan fisik dan dilakukan pendokumentasian SOAP. Hasil asuhan kebidanan komprehensif akseptor aktif KB hormonal suntik 1 bulan dengan peningkatan BB terdapat persamaan tinjauan kasus mulai dari pengkajian data subyektif, obyektif, analisa data, dan penatalaksanaan. Dari hasil asuhan kebidanan diharapkan bidan bisa lebih mengoptimalkan dalam melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif Akseptor aktif hormonal suntik 1 bulan dengan peningkatan berat badan dengan manajemen kebidanan SOAP.
Kata kunci: Akseptor aktif hormonal, Suntik 1 bulan, Peningkatan BB
PENDAHULUAN populer di Indonesia adalah
Permasalahan kesehatan kontrasepsi suntik. Kontrasepsi reproduksi masih banyak sekali yang suntik yang digunakan adalah harus dikaji, tidak hanya tentang Noretisteron Enantat (NETEN), organ reproduksi saja tetapi ada Depo Medroksi Progesteron Acetat beberapa aspek, salah satunya adalah (DMPA). (Sarwono, 2006). kontrasepsi. Saat ini tersedia banyak Namun banyak pengguna metode atau alat kontrasepsi meliputi kontrasepsi suntik yang berhenti IUD, suntik, pil, implant, kontap, dikarenakan efek sampingnya berupa kondom. Salah satu kontrasepsi yang gangguan pola haid, kenaikan berat badan, sakit kepala, dan rasa sebesar 6.669 orang (2,8%), akseptor ketidaknyamanan diperut (Naser MOP sebesar 542 orang (0,23%), etal.2009). akseptor kondom sebesar 3.630 Kontrasepsi suntik memiliki orang (1,5%), akseptor implan kelebihan dan kekurangan. sebesar 28.549 orang (12,2%), Kekurangan dari kontrasepsi suntik akseptor suntik sebesar 119.516 adalah terganggunya pola haid orang (51,1%), dan akseptor pil diantaranya adalah amenorrhea, sebesar 57.050 (24,4%). menoragia dan muncul bercak Berdasarkan penelitian yang (spotting), terlambatnya kembali dilakukan di Puskesmas lamongan kesuburan setelah penghentian pada bulan Januari-Desember 2014 pemakaian, dan peningkatan berat yakni dari 7.419 PUS ditemukan badan (Saifuddin, 2006). orang yang memakai Kontrasepsi Kontrasepsi suntik 1bulan Suntik 3 bulan 2.231 orang (30%) merupakan jenis suntikan kombinasi dan Kontrasepsi Suntik 1 bulan yang berisi 25 mg depo medrogsi 2.100 orang (28%), Kontrasepsi Pil progesteron asetat dan 5 mg estradiol 1.463 orang (19,7%),Implan 282 sipinioat yang diberikan injeksi IM orang (3,8%),IUD 678 orang (9,2%), sebulan sekali (Saifuddin,2005). kondom 206 orang (2,7%) MOW Secara Nasional pada bulan 414 orang (5,6%), MOP 45 orang Januari-Desember 2014 Akseptor (0,6%), Efek samping dari Kontrasepsi sebanyak 663.221 kontrasepsi suntik 1 bulan di peserta yakni 52.321 peserta IUD antaranya amenorea 40 orang (7.89%), peserta MOW (1.49%), (0,92%), spotting 44 orang (1,01%), 49.577 peserta implant (7,47%), sakit kepala 45 orang (1,03%), 334.214 peserta suntik (50,39%), Menoragia 45 orang (1,03%), 176.516 peserta pil (26.61%), 1.691 peningkatan berat badan 46 orang peserta MOP (0,25%) dan 39.062 (1,06%), dan tidak ada keluhan peserta kondom (5,89%) (BKKBN, 1.880 orang (43,4%). 2014). Faktor peningkatan berat Menurut tabel provinsi masa badan akseptor suntik kemungkinan kini tahun 2014, jumlah wanita usia besar karena kandungan dalam subur di propinsi Jawa Timur adalah kontrasepsi suntik merangsang pusat 5.765 orang dengan pengguna pengendali nafsu makan di Sterilisasi wanita (3,5%), Sterilisasi hipotalamus yang menyebabkan pria (0,3%), Pil (14,7%), IUD akseptor makan lebih banyak (5,0%), Suntik (34,7%) Implant daripada biasanya. Untuk (3,1%), Kondom (1,3%), Senggama mendapatkan gambaran nyata terputus (1,2%), lainnya (0,3%), tentang kejadian peningkatan berat tidak memakai KB (34,7%) (SDKI, badan yang dialami akseptor 2012). kontrasepsi suntik maka perlu Menurut laporan pencapaian dilakukan suatu penelitian untuk Kontrasepsi Dinas Kesehatan mengetahui sejauh mana pengaruh Kabupaten Lamongan tahun 2014, kontrasepsi suntik dengan jumlah akseptor Kontrasepsi pada peningkatan berat badan (Hartanto, tahun 2014 total mencapai 2.304.928 2005). Faktor lain yang berperan yang meliputi akseptor IUD sebesar penting dalam mempengaruhi berat 18.064 orang (7,7%), akseptor MOW badan diantaranya adalah faktor HASIL DAN PEMBAHASAN genetik dan regulasi Data subyektif Adapun upaya untuk mengatasi Pada data subyektif terdapat masalah peningkatan berat badan ini persamaan antara tinjauan kasus dan yakni dengan mengurangi makanan pustaka, untuk tinjaun kasus keluhan yang mengandung lemak (diet), utama didapatkan hal yang memperbanyak olahraga seperti menunjang pada akseptor hormonal senam atau lari-lari kecil dan suntik 1 bulan berat badan memberi konseling kepada akseptor meningkat, gemuk, nafsu makan bahwa kenaikan atau penurunan yang meningkat, Pada tinjauan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat pustaka akseptor aktif hormonal saja terjadi maka perhatikan diet suntik 1 bulan dengan peningkatan klien bila perubahan berat badan berat badan memang banyak berlebihan, hentikan suntikan dan ditemukan keluhan utama pasien anjurkan untuk mengganti metode seperti nafsu makan yang meningkat, kontrasepsi yang lain seperti Implant, merasa gemuk dan berat badan naik. Pil atau IUD (Prawirohardjo, 2011) Teori yang mendukung antara Mengingat pentingnya suatu tinjauan kasus dan tinjauan pustaka asuhan yang harus diberikan pada disebabkan karena hormon klien yang mengalami masalah progesteron yang merangsang pusat dengan peningkatan berat badan pengendalian nafsu makan maka penulis akan mengambil judul dihipotalamus yang menyebabkan “ Asuhan Kebidanan Komprehensif nafsu makan tidak bisa terkendali Akseptor Aktif Hormonal Suntik 1 (Winknjosastro, 2006). Bulan dengan Peningkatan Berat Dari tinjauan kasus dan Badan di Puskesmas Lamongan tinjauan teori pada akseptor aktif Tahun 2015.” hormonal suntik 1 bulan dengan peningkatan berat badan, memang TUJUAN PENELITIAN banyak terdapat persamaan pada Untuk mengetahui gambaran keluhan utama adanya nafsu makan tentang Pelaksanaan Asuhan yang meningkat karena hormon Kebidanan Komprehensif Akseptor progesteron yang merangsang pusat aktif hormonal Suntik 1 Bulan pengendalian nafsu makan di dengan Peningkatan Berat Badan di hipotalamus. Puskesmas Lamongan Tahun 2015. Dikuatkan oleh teori yang menyebutkan Penyebab peningkatan METODE PENELITIAN berat badan pada akseptor suntik 1 Dalam pemberian asuhan bulan kemungkinan disebabkan kebidanan kehidupan pada klien karena hormon progesteron yang bidan menggunakan metode merangsang pusat pengendalian pendekatan pemecahan masalah nafsu makan di hipotalamus yang dengan difokuskan pada suatu proses menyebabkan akseptor makan lebih sistematis dan analisis. Pemberian banyak dari pada biasanya (Hartanto, asuhan kebidanan tersebut, penulis 2004). menggunakan untuk langkah Data Obyektif manajemen kebidanan SOAP yakni Pada data Obyektif terdapat Subyektif, Obyektif, Analisa Data persamaan antara tinjauan kasus dan dan Penatalaksanaan. tinjauan pustaka menurut teori, untuk BB dan LILA yang mengalami antara tinjauan pustaka dengan peningkatan, pada tinjauan kasus tinjauan kasus. diperoleh pemeriksaan antropometri Teori yang mendukung BB sebelum mamakai suntik 1 bulan persamaan antara tinjauan kasus dan 58 kg, BB sesudah memakai suntik 1 tinjauan pustaka di hitung menurut bulan 72 kg, tinggi badan 155cm, rumus versi BMI menurut Pada tinjauan pustaka pada WHO.menurut teori (Kasdu, 2010). pemeriksaan umum BB dan LILA Pada kasus suntik 1 bulan terdapat perbedaan antara kasus dengan peningkatan BB, dilakukan akseptor aktif hormonal suntik 1 pemeriksaan menggunakan rumus bulan dengan peningkatan BB BMI dan ditemukan pasien dengan kasus yang fisiologis yang mengalami Overweight dikarenakan mengalami peningkatan BB dan nafsu makan yang tak terkendali LILA. karena adanya kandungan hormon Teori yang mendukung pada suntik 1 bulan. persamaan antara tinjauan kasus dan Di kuatkan oleh teori rumus tinjaun pustaka karena kenaikan berat badan ideal versi BMI menurut berat badan adalah efek samping dari WHO yang menyebutkan kategori pemakaian suntik 1 bulan, akan kelebihan berat badan (overweight) tetapi tidak selalu kenaikan berat 25-29 ( Hartanto, 2005) badan tersebut diakibatkan dari Penatalaksanaan pemakaian suntik 1 bulan, menurut Pada penatalaksanaan terdapat teori (Nurahmah, 2007). persamaan antara tinjauan kasus dan Pada kasus suntik 1 bulan tinjauan pustaka, diperoleh hasil dengan peningkatan BB terdapat persamaan antara tinjauan mendapatkan pemeriksaan BB dan pustaka dan tinjauan kasus. Tinjauan LILA dan hasilnya nanti terjadi pustaka pada penatalaksanaan peningkatan berat badan setelah memberikan konseling tentang KB memakai kontrasepsi suntik 1 bulan. beserta dengan efek sampingnya, Di kuatkan oleh teori yang mengurangi makanan yang mengatakan pola konsumsi yang tak mengandung banyak lemak, terkendali dapat mengakibatkan melakukan banyak aktifitas, masalah gizi dan kenaikan berat melakukan olahraga, memberikan badan (Overweight) (Waspadji, motivasi dan semangat kepada 2005). akseptor tentang perubahan yang Analisa Data dialami, menganjurkan akseptor Pada analisa data terdapat untuk mengganti alat kontrasepsinya persamaan antara tinjauan kasus dan ke kontrasepsi selain hormonal jika tinjauan pustaka, menurut teori berat badan semakin meningkat, (Ayurai, 2009). Masalah aktual pada tinjauan kasus didapatkan teori ditemukan masalah yang timbul penanganan akseptor hormonal 1 ditemukan kelebihan berat badan bulan dengan peningkatan berat (Overweight), sedangkan pada badan yakni memberikan konseling tinjauan kasus masalah aktual yang tentang KB beserta dengan efek timbul akibat peningkatan berat sampingnya, mengurangi makanan badan ditemukan kelebihan berat yang mengandung banyak lemak, badan (Overweight), jadi pada melakukan banyak aktifitas, masalah aktual ditemukan persamaan melakukan olahraga, memberikan motivasi dan semangat kepada untuk dan tianjaun pustaka pada akseptor tentang perubahan yang kb suntik 1 bulan dengan dialami, menganjurkan akseptor peningkatan berat badan. untuk mengganti alat kontrasepsinya Saran ke kontrasepsi selain hormonal jika 1. Bagi institusi berat badan semakin meningkat. Di pergunakan sebagai bahan Teori yang mendukung antara tambahan kepustakaan yang tinjauan kasus dan tinjauan pustaka memerlukan acuan perbandingan sama-sama memberikan HE tentang pada penanganan khusus dan pola aktifitas, melakukan olahraga, sebagai referensi Asuhan menurut teori.(Saifuddin, 2010). Kebidanan Komprehensif Pada kasus suntik 1 bulan Akseptor aktif hormonal Suntik sama-sama memberikan HE tentang 1 Bulan dengan Peningkatan banyak melakukan aktifitas, Berat Badan. melakukan olahraga dikarenakan 2. Bagi Tempat Penelitian dengan melakukan aktifitas seperti Sebagai bahan pertimbangan itu bisa menurunkan berat badan bagi lahan praktek untuk lebih pada pasien. mengoptimalkan dalam Di perkuat oleh teori yang melaksanakan asuhan kebidanan mengatakan memperhatikan diet komprehensif Akseptor aktif klien jika perubahan badan terlalu hormonal suntik 1 bulan dengan mencolok,memberikan KIE tentang peningkatan berat badan dengan cara diet rendah kalori yakni diet manajemen kebidanan SOAP. yang mengandung rendah kalori 3. Bagi Pasien dengan cukup mengandung nutrient Sebagai salah satu sumber sesuai dengan kebutuhan, dan bila pengetahuan bagi masyarakat, berat badan berlebihan hentikan khususnya bagi wanita usia subur suntikan dan anjurkan metode tentang pentingnya Asuhan kontrasepsi yang lain. kebidanan komprehensif Akseptor aktif hormonal suntik 1 KESIMPULAN DAN SARAN bulan dengan peningkatan berat Kesimpulan badan. 1. Pengkajian Subyektif terdapat persamaan tinjauan kasus untuk DAFTAR PUSTAKA keluhan utama pada kb suntik 1 bulan dengan peningkatan berat Bkkbn, Laporan Pendahuluan SDKI, badan. http://www.bkkbn.go.id/litba 2. Pengkajian Obyektif terdapat ng/pusdu/Hasil%20Penelitian persamaan tinjauan kasus untuk /SDKI%202012/Laporan%20 pemeriksaan antropometri pada Pendahuluan%20SDKI%202 kb suntik 1 bulan dengan 012.pdf, Diaksespadatanggal peningkatan berat badan. 22-05-2013 3. Analisa Data terdapat persamaan tinjauan kasus untuk masalah Bobak, dkk. 2007. Perawatan aktual kb suntik 1 bulan dengan Maternitas dan Ginekologi. peningkatan berat badan. Jakarta : EGC. 4. Penatalaksanaan terdapat persamaan antara tinjauan kasus Depkes, RI. 2007. Asuhan Kesehatan Prawirorahardjo, Sarwono. 2007. Anak dalam Konteks Ilmu Kebidanan. Jakarta: Keluarga. Jakarta : Pusat Bina Pustaka Sarwono Pendidikan Tenaga Prawirorahardjo. Kesehatan Depkes RI. Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Buku Estiwidani, Dwana.2008. Konsep Panduan Praktis Pelayanan Kebidanan. Jakarta : Kesehatan Maternal dan Fitramaya Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Handayani, Sri.2011 Buku Ajar Prawirahardjo. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Senoputra, Andrian. Penyebab dan Pustaka Rihama Penanganan Amenorea.http://beritacyber. Hartanto, Hanafi.2010. Keluarga Diakses tanggal 15 juni 2013. Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Syaifudin, Abdul Bari. Afandi, Harapan Biran. Baharudin, Moh. SoekirSoekaemi.2010. Buku JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Panduan Praktis Pelayanan Normal dan Inisiasi Kontrasepsi.Jakarta : Menyusui Dini. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka JNPK-KR. Sarwono Prawirohardjo.
Laboratorium, Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa
klinik.2013.Amenorea.http:// Nifas. Yogyakarta: prodia.co.id/penyakit- Fitramaya. dandiagnosa/amenorea.diakse Winkjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu stanggal 15 juni 2013. Kebidanan. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif. 2007. Kapita Selekta Winkjosastro, Hanifa. 2008. Ilmu
KedokteranJilid I Edisi Kebidanan. Jakarta : EGC. ketiga. Jakarta : Media AesculapiusFakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007.
Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC. Manuaba, Ida Bagus Gede. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Pengaruh Kontrasepsi Suntik Terhadap Peningkatan Berat Badan Dengan Lamanya Penggunaan Pada Akseptor Keluarga Berencana Di Puskesmas Lompoe Kota Parepare