Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN PERUBAHAN POLA HAID

PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI BPM YAYUK WAHYU


KABUPATEN. TULUNGAGUNG

NUNIK NINGTIYASARI
NIDN 07 141175 01

Program Studi D3 Kebidanan


Universitas Tulungagung

ningtiyasari@gmail.com

ABSTRAK

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu usaha pemerintah Indonesia
untuk menanggulangi masalah pertumbuhan penduduk. Kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi
yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dikarenakan paling mudah dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat. Perubahan pola haid (terjadi kira-kira 60% akseptor) merupakan efek
samping yang paling serius dialami oleh akseptor KB hormonal. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan kontrasepsi hormonal dengan kejadian perubahan pola haid.
Penelitian dilakukan pada tanggal 1 April - 31 Mei 2017 di BPM Yayuk Wahyu Kab.
Tulungagung. Desain penelitian analitik dengan menggunakan metode retrospektif. Pengambilan
sampel menggunakan tehnik Quota Sampling dengan jumlah Sample 70 responden orang sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel independen kontrasepsi hormonal . Variabel
dependen perubahan pola haid pada aseptor KB hormonal. Pengambilan data menggunakan kartu
KB dan check list, dilakukan pengolahan data dan dianalisa dengan uji chi square.
Hasil uji statistik chi square signifikasi 0,05 dengan p-value 0,016 < 0,05 sehingga Ho
ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan kontrasepsi hormonal dengan perubahan pola
haid pada aseptor KB hormonal di BPM Yayuk Wahyu Kab. Tulungagun
Penggunaan kontrasepsi hormonal dapat terjadi perubahan pola haid disebabkan oleh
karena adanya hormon progesterone. Hormon ini dapat menekan pertumbuhan folikel,inhibisi
ovulasi sehingga akseptor kontrasepsi hormonal dapat memahami keuntungan dan kerugian dari
kontrasepsi hormonal.

Kata kunci : Kontrasepsi hormonal, perubahan pola haid


ABSTRACT

HORMONAL CONTRACEPTION RELATIONSHIP WITH HAID PATTERN


CHANGE IN HORMONAL HOSPITAL ACCEPTOR AT BPM YAYUK WAHYU
DISTRICT.

NUNIK NINGTIYASARI
NIDN 07 141175 01

Family Planning Program (KB) is one of the Government of Indonesia's efforts to


overcome the problem of population growth. Hormonal contraception is the most widely used
contraceptive by the community because it is most easily accessible to all levels of society.
Changes in menstrual patterns that occur in approximately 60% acceptors are the most serious
side effects experienced by hormonal contraceptive acceptor. The purpose of this study to
determine the relationship of hormonal contraception with the change of menstrual pattern.
This research was conducted on April 1 - May 31, 2017 at BPM Yayuk Wahyu Kab.
Tulungagung. Design of analytic research using retrospective method. Sampling using Quota
Sampling technique with Sample number of 70 respondent people according to inclusion and
exclusion criteria. Independent variable of hormonal contraception. Dependent variable changes
in menstrual pattern on hormonal contraceptive acceptor. Data collection using KB card and
check list, Data analyzed by chi square test.
The result of chi square statistic test is 0,05 with p-value 0,016 <0,05 so that Ho is rejected
and H1 accepted which mean there is hormonal contraception relationship with the change of
menstrual pattern on hormonal contraceptive acceptor in BPM Yayuk Wahyu Kab. Tulungagung.
The use of hormonal contraceptives can change the pattern of menstruation caused by the
progesterone hormone. This hormone can suppress follicle growth, inhibition of ovulation so that
hormonal contraceptive acceptors can understand the advantages and disadvantages of
hormonal contraception.

Keywords: Hormonal contraception, menstrual pattern changes


Pendahuluan Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui mengetahui
Pertumbuhan penduduk dapat terkendali hubungan kontrasepsi hormonal dengan
dengan gerakan keluarga berencana, sehingga perubahan pola haid pada asepor KB hormonal
tercipta norma keluarga kecil bahagia sejahtera di BPM Yayuk Wahyu Kabupaten
(NKKBS) yang memiliki sumberdaya manusia Tulungagung Tahun 2017.
kompeten dan produktif (Wiknjosastro, 2002;
Mochtar,2005). Tinjauan Pustaka
Alat kontrasepsi hormonal banyak
macamnya baik metode pil, suntik satu 1. KB Hormonal
bulanan, suntik tiga bulanan, implant serta a. Pil
lainnya. Memiliki dosis hormonal yang sudah Alat kontrasepsi hormonal dalam
sesuai kondisi dan kebutuhan tubuh sorang bentuk kombinasi ataupun tunggal .
wanita. Jumlah terbanyak adalah akseptor Kombinasi berisikan estrogen dan
hormonal sebanyak 51,21% disbanding progesterone 21 tablet dan 7 tablet
metode lainnya, tertinggi KB suntikan, berisikan plasebo (vitamin). Yang
40,02% memilih Pil, 4,93 % memilih implant Tunggal atau sekuensial berisikan
2,72 %. Perubahan pola haid efek samping progestron saja misalnya untuk ibu
paling sering pada KB hormonal bentuknya menyusui. KB darurat digunakan
spotting, menoragia, hipermenorhea, segera setelah melakukan coitus.
metrorrhagia dan amenorea (BKKBN; 2016, Keuntungan nya : meningkatkan
Prawirohardjo;2010). libido, keberhasilan 100 % jika patus
Kasus drop out pada tahun pertama penggunaannya, reversible, untuk
pemakaian KB hormonal karena perdarahan pengobatan endometriosis, menstruasi
ireguler merupakan sebab paling utama dari tidak teratur, fertilitas, dismenore dan
penghentian pemakaian KB tersebut, sebanyak menormalkan perdarahan diluar haid.
2-7% akseptor. Berdasarkan data yang Kerugiannya : harus minum setiap hari
diperoleh, yang mengalami kejadian teratur, jangka lama berpengaruh pada
perubahan pola haid tertinggi adalah pengguna fungsi ovarium, munculnya acne,
kontrasepsi implant yaitu sebanyak 60-70% penggunaan jangka Panjang
akseptor, suntik sebanyak 50-60% akseptor, mempengaruhi kondisi vaskuler, kerja
pil sebanyak 30-40% akseptor. (BKKBN, ginjal dan hati (Prawirohardjo 2007.
2016; Hartanto, 2004), Spperof lion;2005).
Survey pendahuluan yang dilaksanakan b. Suntik
di Puskesmas wilayah Ngunut didapatkan Kandungan kontrasepsi injeksi ini
jumlah peserta yang telah mendapatkan ada dua berisikan progesterone dan
pelayanan KB sebanyak 293 orang, dengan yang satu kombinasi progesterone dan
rincian sebagai berikut IUD 159 orang, estrogen. Untuk ibu menyusui depo
implant 35 orang, suntik 71 orang, pil 15 medroksi progestin acetat (DMPA)
orang, kondom 13 orang. Dari hasil survey 150 mg dalam 3 cc diberikan
awal yang dilaksanakan pada tanggal 12 intramuscular setiap 12 minngu sekali.
Desember 2010 di Puskesmas Ngunut Sedangkan yang suntikan kombinasi
Tulungagung diperoleh 9 dari 10 akseptor KB dibeerikan setiap 4 minggu atau satu
hormonal mengalami kejadian perubahan pola bulan sekali untuk menormalkan
haid baik amenorea, spoting dan menoragia. kondisi menstruasi. Dapat diberikan
Perlu penanganan yang tepat pada kasus pada ibu post partum, menyusui, pasca
ini yaitu dengan memberikan motivasi, abortus. Diberikan hari ke lima
edukasi dan informasi tentang perubahan pola menstruasi atau setelah melahirkan
haid yang terjadi diawal pemakaian KB sebelum melakukan hubungan seks,
hormonal sehingga tidak memperberat kasus Keuntungannya : pengawasan ringan
karena stress yang dialami akseptor karena dari petugas Kesehatan, efektifitas
perubahan pola haid. tinggi, berjangka cukup, bisa untuk
masa lakDigunakantasi, ciclofim bisa
menormalkan haid. Kerugian : masih
ada kegagalan, jangka Panjang Luteinizing Hormone (LH) sehingga ikut
menyebabkan amenore dan perdarahan menekan pekembangan ovum (Manuaba,
di luar menstruasi. 2005; Muktar 2010 ).
c. Implan
Menggunakan kapsul elastis Metode Penelitian
silicon yang berisikan progesterone Jenis dan desain penelitian
dimasukkan dibawah kulit, dengan menggunakan analitik retrospektif, populasi
dosis rendah bersifat mudah kembali semua akseptor KB hormonal di BPM Yayuk
meskipun efektifitasnya tinggi untuk Wahyu Kabupaten Tulungagung , jumlah
jangka lama. Macamnya : implanon sampel 70 responden (quota sampling).
berisikan 1 kapsul digunakan 3 tahun, Penelitian diadakan di pada bulan 1
norplan terdapat 6 batang silastis April – 31 Mei 2017 di PMB Yayuk Wahyu
lembut berongga dengan 36 mg Kabupaten Tulungagung.
levonogestrel dan lama kerjanya 5
tahun, Terdiri dari 2 batang yang diisi Hasil Dan Pembahasan
dengan 75 mg levonogestrel dan lama Proses pengumpulan data dibagi dalam
kerja 3 tahun. Kelebihan: jangka dua proses yaitu data umum yang berisi umur
Panjang cocok untuk wanita yang dan pendidikan, data khusus tentang jumlah
pernah kehamilan ektopik, kesuburan akseptor KB hormonal dan perubahan pola
satu tahun setelah pelepasan, haid serta hubungan kedua variabel tersebut di
perdarahan ringan, tidak mengganggu BPM Yayuk Wahyu Kabupaten Tulungagung.
kondisi vaskuler pembuluh darah. 1. Data Umum
Kontraindikasi: gangguan jiwa, a. Karakteristik Responden tentang
kelainan hati, Riwayat kehamilan umur
diluar kandungan, ca mamae, penyakit
jantung dan kencing manis (Manuaba,
17 23
2007; Muctar 2010). Resp. Resp.
2. Perubahan Pola Haid (24%) (33%)
Perdarahan terjadi diluar menstruasi
yang disebabkan rangsangan hormonal
mempengaruhi kerja hipotalamus -
ovarium sehingga pola haid berubah ( <20 th
Manuaba, 2007; Sarwono, 2010). 30 20-35 th
Perubahannya lama dan banyaknya Resp.
perdarahan: hipermenore dan menoragia (43%) >35 th
serta hipomenore. Kelainan siklus haid
contohnya : polimenore, oligomenore dan
amenore. Perdarahan diluar haid yaitu Dari 70 responden hampir
metrorargia. setengahnya dari responden berumur
Penanganannya yaitu : memastikan 20-35 tahun, yaitu sebanyak 30
tidak adanya kehamilan, konseling tentang responden (43%).
efeksamping yang dialami, jika terjadi b. Karakteristik Responden Berdasarkan
komplikasi maka cari penyebab pendidikan
perdarahan, konsulkan jika perlu dan
berikan ibuprofen 3 X 800 mg selama 5 9 Resp. 33
hari (Sarwono, 2010; Muchtar : 2010 (13%) Resp.
(47%)
Manuaba, 2007).
3. Hubungan KB hormonal dengan
Perubahan Pola Haid
Pengaruh hormon pada KB hormonal 28 SD/SMP
yang mengandung progesteron dapat Resp. SMA
menekan pertumbuhan folikel, inhibisi (40%)
ovulasi, penekanan aktivitas luteal, PT
menghambat pelepasan siklis Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan
Dari total 70 responden hampir ada hubungan kontrasepsi hormonal
setengahnya dari responden berpendidikan dengan perubahan pola haid.
terakhir SD/SMP, yaitu sebanyak 33
responden (47%). 3. Pembahasan
2. Data Khusus
a. Jumlah Aseptor KB Hormonal di a. Pemakaian kontrasepsi hormonal
BPM Yayuk Wahyu dengan kejadian perubahan pola haid
di BPM Yayuk Wahyu
jumh Hampir setengahnya responden
Jenis Prosentas memakai kontrasepsi hormonal suntik,
Pemaka
Kontraseps e
i Hormonal
i yaitu sebanyak 28 (40%). Kontrasepsi
hormonal berisikan hormone yang
28
Suntik 40 sudah disesuaikanndengan yang ada
18 pada tubuh wanita tersebut yang isinya
Pil 25,7 bisa kombinasi maupun tunggal yaitu
Implan
24
34,3 berisikan estrogen dan progesterone
yang efektif untuk mencegah
Hampir setengahnya responden terjadinya kehamilan (Manuaba, 2007;
Mochtar ,2010). Pemakaian KB suntik
memakai kontrasepsi hormonal
ini sangat digemari oleh ibu-ibu
suntik, yaitu sebanyak 28 (40%). karena jangka waktu kembalinya
b. Jumlah kejadian perubahan pola haid cukup tidak terlalu lama dan tidak
di BPM Yayuk Wahyu terlalu pendek. Tidak menimbulkan
Perubaha Jum Prosentase rasa sakit yang berkepanjangan dan
n Pola lah efektif serta tidak harus minum obat
Haid setiap hari, tidak takut dalam
Ya 37 52,9 penggunaannya, selain itu efek
Tidak 33 47,1 samping yang dialami pasien tidak
Jumlah 70 100 memberatkan mereka hanya ada
Dari 70 responden sebagian besar perubahan pola haid tetapi tidak mual
dari mengalami perubahan pola haid, atau pusing yang lama. Dan jangka
yaitu sebanyak 37 responden (52,9%) Panjang bahkan menimbulkan
c. Tabulasi silang Hubungan pemakaian amenonre yang biasanya mereka
kontrasepsi hormonal dengan beradaptasi sebentar setelah itu
perubahan pola haid di BPM Yayuk memahami kondisi tubuhnya dan
Wahyu selanjutnya sudah bisa menikmati
keadaan tersebut. Murah harganya
Perub tidak erlalu mahal sehingga kalangan
Kontrasepsi ahan Haid Total
Hormonal Ya Tidak
menengah kebawah bisa menjangkau
Jml % Jml % Jml % pembayaran KB ini.
Suntik 18 25,7 10 14,3 28 40 b. Kejadian perubahan pola haid
Pil 12 17,1 6 8,6 18 25,7 Dari 70 orang yang diteliti
Implan 7 10 17 24,3 24 34,3 sebagian besar mengalami perubahan
Jumlah 37 52,8 33 47,2 70 100
pola haid sebanyak 37 orang (52,9%).
Kesimpulan penghitungan uji chi- Penggunaan KB hormonal sesuai
square secara menual didapatkan dengan cara kerjanya maka akan
sebagai berikut : X2 hitung (8,26) > mempengaruhi siklus menstrusi pada
X2 tabel (5,99). hampir setengahnya proses folikuler akibat hormone
memakai kontrasepsi hormonal suntik sintetis yang diberikan mempengaruhi
dan mengalami perubahan pola haid, kerja hipotalamus dan ovarium
yaitu sebanyak 18 responden (25,7%). sehingga menyebabkan unovulasi juga
Hasil uji Chi Square dengan mempengaruhi penebalan proliferasi
signifikasi 0,05 maka hasilnya lebih dan sekresi di setiap siklusnya
kecil (0,016 < 0,05), sehingga H0 sehingga mempengaruhi pola haid
ditolak dan H1 diterima yang berarti
pada wanita (Manuaba, 2005; efeksamping nya proses proliferasi
Prawirohardjo, 2007). ataupun sekresi akan berubah sesuai
Perubahan pola haid yang terjadi hormone yang dipakai dan dalam
pada pemakian KB hormonal ini jangka berapa lama hormone tersebut
tergantung jenis mana yang digunakan dipakai. Perubahan pola haid tidak
oleh pasien, jika menggunakan KB bisa dihindari lagi dalam kondisi
suntik satu bulanan cyklofim biasanya tersebut. Maka spotting bisa muncul
menstruasi yang tidak normal bahkan pada awal pemakaian progesterone
akan menjadi normal karena ,dan amenore pada pemakaian jangka
kandungan kombinasi hormone lama. Dan haid kemungkinan akan
didalamnya yaitu estrogen menjadi normal pada pemakaian
progesterone, sehingga dapat menjadi kombinasi estrogen dan progesteron
terapi bagi yang siklus menstruasinya dan dalam jangka Panjang penggunaan
tidak normal tetapi hal ini juga tidak akan terjadi pola haid baik polimenore,
mempengaruhi pada mereka yang hipermenore ataupun metrorargia
sudah memiliki siklus haid yang akibat adanya deposit keduanya.
normal. Kadang – kadang akan terjadi
spotting pada pemakaian jangka waktu Kesimpulan
lama karena jumlah cyklofim yang Penelitian yang dilaksanakan pada
menumpuk/deposit didalam darah. tanggal 1 April - 31 Mei 2017 dapat
Sedangkan pemekaian hormonal disimpulkan sebagai berikut
suntik tiga bulanan yang berisikan 1. Hampir setengah dari responden
progesterone biasanya diawal terjadi menggunakan kontrasepsi suntik berjumlah
spoting akhibat adaptasi ketidak yaitu 28 responden (40%).
seimbangan kadar salah satu hormone 2. Sebagian besar kontrasepsi hormonal yang
tersebut. Tetapi lama kelamanan pada mengalami perubahan pola haid berjumlah
lama akan menimbulkan amenore 37 responden
karena penumoukan/deposit hormone 3. Hasil uji Chi Square didapatkan (0,016 <
progesterone didalam darah. 0,05), sehingga H0 ditolak yang berarti ada
Efek samping tersebut sebenarnya hubungan kontrasepsi hormonal dengan
dapat diatasi dengan menghindari perubahan pola haid
stress, cukup olah raga untuk
menormalkan kadar hormonal, dan Saran
edukasi serta motivasi pada pengguna Bagi BPM yayuk Wahyu sebaiknya lebih
akseptor tersebut. meningkatkan informasi, edukasi dan motivasi
c. Hubungan kontrasepsi hormonal kepada calon akseptor KB dan akseptor lama
dengan perubahan pola haid KB hormonal tentang efeksamping yang
Hasil penelitian menunjukan dialaminya sehingga meminimalisir kejadian
Analisa bahwa 0,016 < 0,05 dengan yeng berkelanjutan kejadian ini dan
demikian H1 diterima, ada hubungan menghindari munculnya komplikasinya. Serta
kontrasepsi hormonal dengan meningkatkan pengetahuannya tentang
perubahan pola haid. Hal ini terjadi perubahan -perubahan pada pelayanan ini
karena cara kerja hormone yang sesuai perkembangan IPTEK.
diberikan secara yang sesuai Bagi Pengguna Akseptor KB Hormonal
kebutuhan tubuh wanita tersebut akan sebaiknya lebih memperhatikan dirinya jika
melakukan fungsinya dan tubuh akan terjadi efeksamping terhadap penggunaan ini
mengadakan homeostasis dan melakukan konsultasi serta pemeriksaan
keseimbangan, tergantung dari ke tenkes untuk kelancaran pemakain alkon ini
hormone estrogen dan progesterone sehingga tercapainya keluarga yang NKKBS.
yang dipakai ataukah hanya
progesterone saja yang digunakan. Daftar Pustaka
Yang jelas hormon buatan yang BKKBN, 2016. Konsep Dasar Kontrasepsi .
diberikan akan mempengaruhi kerja Retrieved March 29,2018, from http://riau
rantai siklus menstruasi yaitu bkkbn.go.d/View.Artikel.aspx
hipotalamus-ovarium sehingga
Hartarto, Hanafi .2004, Keluarga Berencana
dan Kontrasepsi, PUSTAKA SINAR
HARAPAN, Jakarta. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Manuaba, IGB. 2007, Pengantar KUliah
Obstetri. Jakarta : Buku Kdokteran EGC Prawirohardjo, Sarwono, 2010. Ilmu
Muchtar, Rustam. 2010. Sinopsis Obstetri jilid Kebidanan, Jakarta Yayasan Bina Pustaka
1. Jakarta: EGC. Sarwono Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai