Anda di halaman 1dari 54

MENGHITUNG GAYA BATANG MENGGUNAKAN SAP

Rencana Rangka Kuda-kuda

Buka SAP 2000 v11

Klik Flie > New Model atau Tekan Ctrl+N


Pada radio Initialize Model from Defaults with Units ubah menjadi Ton, m, C.
Kemudian pada Select Template Pilih 2D Trusses
Pada 2D Truss Type pilih Pratt Truss

Ubah

Span Length, L1 = 3.

Span Length, L2 = 3

Height, H1 = 0
Height, H3 = 0

Num. of Divisions, N1 = 2

Num. of Divisions, N2 = 2

Heigth, H2 = 1.73

Klik OK

Rangka yang ditampilkan tidak sama dengan Rangka Kuda-kuda yang direncanakan.
Hapus kedua garis diagonal
Klik Draw Frame/Cable/Tendon kemudian klik titik P1, P2 dan P3 kemudian klik kanan
untuk mengakhiri.

Memberi notasi pada batang


Klik View > Set Display Option atau tekan Ctrl + E

Pada Frame/Cable/Tendon beri centang pada Labels

Klik OK
Untuk merubah penempatan notasi pada batang agar sesuai dengan gambar rencana
rangka kuda-kuda sebelumnya. Select semua batang bawah, kemudian klik Edit >
Change Labels
Pada Item Type pilih Element Labels - Frame.

Pada Name List for Element Labels - Frame ubah notasi batang dengan mengklik
baris nama pada kolom New Name. Setelah selesai klik OK
Lakukan yang sama pada batang Atas, Tegak dan Diagonal. Sehingga notasi batang
terlihat seperti di bawah ini

Select node/simpul batang atas kecuali bagian tepi. kemudian klik Assign > Joint
Loads > Forces. Kemudian masukkan data Force Global Z : -0.100

Klik OK
Klik node/simpul pada bagian tepi. kemudian klik Assign > Joint Loads > Forces.
Kemudian masukkan data Force Global Z : -0.050

Klik OK
Untuk membuat hubungan antar elemen berupa sambungan sendi-sendi, caranya pilih
semua element melalui Select > Select > All atau tekan Ctrl + A. krmudian klik Assign
> Frame > Releases/Partial Fixity

Pada kotak Assign Frame Releases, aktifkan Start dan End pada baris Moment 33
(Mayor)

Klik OK
Pada menu Define > Load Cases, kemudian akan muncul kotak Define Loads. Ganti
Self Weigth Multiplier = 0.

Klik Modify Load


klik OK

Klik menu Analyze > Set Analysis Option


Klik Plane Frame - XZ Plane, kemudian klik OK

Klik kembali menu Analyze > Run Analysis atau tekan tombol F5

Tunggu beberapa saat selama program melakukan analisis, apabila SAP tidak
menemui kesalahan, maka akan muncul pesan ANALYSIS COMPLETE

Klik OK, maka SAP akan menampilkan bentuk terdeformasi struktur


Klik Display > Show Forces/Stresses > Joints, untuk menampilkan rekasi perletakan
Klik OK

Dapat dilihat hasil perhitungan reaksi perletakkan sebesar 0,2 ton atau 200 kg ke atas
pada kedua tumpuan sendi dan rol.

Klik Display > Show Forces/Stresses > Frame/Cables, untuk menampilkan gaya axial
batang
Klik OK

Garis warna merah menunjukkan batang tekan dan garis kuning menunjukkan batang
tarik.
Untuk mengetahui nilai gaya batangnya, bawa pointer mendekati salah satu batang,
misal batang A1 kemudian klik kanan

Untuk memprint tabel output perhitungan klik menu File > Print Tables
Pada kotak dialog Choose Tables for Printing pilih option yang ingin dicetak, karena
saya hanya ingin mengetahui gaya batangnya saya hanya memilih Table: Element
Forces - Frame

Klik OK
Isikan nama file kemudian klik open
Untuk mengecek perhitungan gaya di atas, kita akan membadingkan perhitungan
menggunakan METODE CREMONA.
MENGHITUNG GAYA BATANG MENGGUNAKAN METODE CREMONA

Sebelumnya kita telah menghitung gaya batang menggunakan PROGRAM SAP 2000. Apakah
hasil gaya batangnya sama apabila kita menggunakan Metode Cremona?

Rencana Rangka Kuda-kuda

Penentuan reaksi tumpuan

∑ MH = 0

 (RA x 6 m) - (P/2 x 6 m) - (P x 4,5 m) - (P x 3 m) - (P x 1,5 m) - (P/2 x 0) = 0


 (RA x 6 m) - (100 kg/2 x 6 m) - (100 kg x 4,5 m) - (100 kg x 3 m) - (100 kg x 1,5 m) -
(100 kg/2 x 0) = 0
 (RA x 6 m) - 300 kgm - 450 kgm - 300 kgm - 150 kgm - 0 = 0
 (RA x 6 m) - 1200 kgm = 0
 RA x 6 m = 1200 kgm
 RA = 1200 kgm/ 6 m
 RA = 200 kg

∑ MA = 0

 (RH x 6 m) - (P/2 x 6 m) - (P x 4,5 m) - (P x 3 m) - (P x 1,5 m) - (P/2 x 0) = 0


 (RH x 6 m) - (100 kg/2 x 6 m) - (100 kg x 4,5 m) - (100 kg x 3 m) - (100 kg x 1,5 m) -
(100 kg/2 x 0) = 0
 (RH x 6 m) - 300 kgm - 450 kgm - 300 kgm - 150 kgm - 0 = 0
 (RH x 6 m) - 1200 kgm = 0
 RH x 6 m = 1200 kgm
 RH = 1200 kgm/ 6 m
 RH = 200 kg

Reaksi tumpuan A dan H sudah diketahui. Selanjutnya memulai perhitungan dari simpul yang
batangnya tidak diketahui harus 2 batang. Jadi perhitungan dimulai dari titik simpul A ,
kemudian titik simpul B, titik simpul C dan seterusnya.

Gaya batang A1 = - 300 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)
Gaya batang B1 = +260 kg. Batang tarik bertanda positif (anak panah meninggalkan simpul)
Gaya batang B1 = B2 = +260 kg. Batang tarik bertanda positif (anak panah meninggalkan
simpul)
Gaya batang V1 = 0
Gaya batang A2 = -200 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)
Gaya batang D1 = -100 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)
Gaya batang A3 = -200 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)
Gaya batang V2 = +100 kg. Batang tarik bertanda positif (anak panah meninggalkan simpul)

Gaya batang D2 = -100 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)
Gaya batang B3 = +260 kg. Batang tarik bertanda positif (anak panah meninggalkan simpul)
Gaya batang A3 = -200 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)
Gaya batang A4 = -300 kg. Batang tekan bertanda negatif (anak panah menuju simpul)
Gaya batang V3 = 0
Gaya batang B4 = B3 = +260 kg. Batang tarik bertanda positif (anak panah meninggalkan
simpul)
Gambar Cremona

PERSENTASE
NOMOR BATANG PROGRAM SAP MANUAL CREMONA
KESALAHAN

A1 -300,3 kg -300 kg 0,001 persen

A2 -200,2 kg -200 kg 0,010 persen

A2 -200,2 kg -200 kg 0,010 persen


A4 -300,3 kg -300 kg 0,010 persen

B1 260,1 kg 260 kg 0,004 persen

B2 260,1 kg 260 kg 0,004 persen

B3 260,1 kg 260 kg 0,004 persen

B4 260,1 kg 260 kg 0,004 persen

D1 -100,1 kg -100 kg 0,010 persen

D2 -100,1 kg -100 kg 0,010 persen

V1 0 kg 0 kg 0 persen

V2 100 kg 100 kg 0 persen

V1 0 kg 0 kg 0 persen
Beberapa parameter tersebut adalah :

1. Tegangan maksimum 550 MPa


2. Kuat leleh 550 MPa
3. Modulus geser 80.000 MPa
4. Modulus Elastisitas 200.000 MPa
5. Berat Jenis 7400 kg/m3

Source : Handbook Energy and Calculation with Directory of Products and Services, Pister D OSBORN.
Butterworth & Co. (published), 1985, UK
Peraturan Muatan Indonesia 1970, Depth. PUTL, DC DPMB 1980, Bandung

1. katakanlah saya punya bentuk geometri struktur dari rangka atap baja ringan dengan model seperti
dibawah ini

2. Kita rubah dulu unit satuan ke Kg.m. Untuk itu klik tool input units, kemudian rubah satuan pada
length Units menjadi Meter dan Force Unit menjadi Kilogram. Klik OK!.
 Memasukan parameter berat jenis (Density) material baja ringan

3. Seleksi seluruh Geometri struktur sehingga terblok dengan warna merah, kemudian pada menu
pulldown, klik Command > klik Material constants > klik Density

4. Akan keluar kotak dialog Material Constants - Density. Anda pilih radio button Enter Value. Isi dengan
7400 kg/m3. Kemudian pada frame assign pastikan pada pilihan To Selections. Klik OK!.
 Memasukan parameter Modulus Elastisitas (E) material baja ringan

5. Kita rubah dulu unit satuan ke N.mm. Untuk itu klik tool input units, kemudian rubah satuan pada
length Units menjadi Milimeter dan Force Unit menjadi Newton. Klik OK!.

6. Seleksi seluruh Geometri struktur sehingga terblok dengan warna merah, kemudian pada menu
pulldown, klik Command > klik Material constants > klik Elasticity
7. Akan keluar kotak dialog Material Constants - Elasticity. Anda pilih radio button Enter Value. Isi
dengan 200000 N/mm2. Kemudian pada frame assign pastikan pada pilihan To Selections. Klik OK!.

 Memasukan parameter Modulus Geser (G) material baja ringan

8. Pada menu pulldown, klik Command > klik Material constants > klik G (Shear Modulus)…
9. Akan keluar kotak dialog Material Constants – Shear Modulus-G. Anda pilih radio button Enter Value.
Isi dengan 80000 N/mm2. Kemudian pada frame assign pastikan pada pilihan To Selections. Klik OK!.

 Memasukan parameter tegangan maksimum dan kuat leleh material baja ringan

10. Untuk memasukan data tegangan maksimum dan kuat leleh, bisa diakses ke menu page. Klik tab
Design > Klik Tab Steel > kemudian Klik Select Parameter.
11. Dari data Parameter Selection yang ada. Pilih Fu – Ultimate tensile strength of steel dan Fyld – Yield
strength of steel.

12. Untuk mengisikan datanya ikuti langkah-langkah berikut ini.


Dari kotak dialog Parameter Selection. Klik tombol << . Sehingga semua data di Selected Parameter
(kanan) berpindah ke Available Parameter (kiri)
13. Seleksi atau pilih Fu – Ultimate tensile strength of steel dan Fyld – Yield strength of steel. kemudian
klik tombol >

Maka otomatis Fu – Ultimate tensile strength of steel dan Fyld – Yield strength of steel berpindah ke
kolom Selected Parameters disebelah kanan.
14. Sekarang Klik Define Parameters.

15. Isi Fyld = 550 N/mm2 dan Fu = 550 N/mm2 dengan nilai seperti dibawah ini.(jangan lupa tekan Add
lho ya…)
Jika sudah anda tinggal melakukan Assign data Fu dan Fyld yang sudah kita definisikan ini struktur
rangka atap kita. Bisa toh caranya…..gampang kok (Nb : jika kesulitan jangan sungkan-sungkan hubungi
saya hehehe…)
Ok! Sudah selesai dech inputing datanya…..semoga bermanfaat ya…….
Cuap-cuap Kampuz Teknik SipiL……

Tips Memilih Rangka Atap Baja Ringan yang baik

Unutk memilih rangka atap baja ringan yang baik harus berpatokan pada banyak hal dan ketelitian
sebelum membeli sangat diperlukan. Carilah informasi sebanyak-banyaknya atau paling tidak mampu
memberi pertimbangan kuat sebelum memutuskan pilhan.
MEMBUAT BENTUK PROFIL PENAMPANG BARU

STAAD menyediakan fasilitas Create User Table yang berguna untuk membuat bentuk profil penampang
sesuai dengan keinginan kita, selain yang sudah ada pada library databasenya.

Katakanlah saya mempunyai bentuk pemodelan struktur (portal rangka baja) sebagai berikut
 Kolom direncanakan memakai WF 350.175.7.11
 Rangka batang (cremona) direncanakan menggunakan profil UNP 125.65.6.8

Nah… sekarang apakah bisa kita mendefinisikan sendiri profil penampang WF dan UNP tersebut ke
dalam program STAAD tanpa menggunakan profil-profil penampang yang sudah ada pada database
STAAD ?
Jawabannya adalah BISA!

yaitu dengan menggunakan fasilitas Create User Table

Bagaimanakah caranya ?

Berikut adalah cara penggunaan dari fasilitas Create User Table :

1. Kita rubah dahulu unit satuan, terutama satuan panjangnya ke satuan milimeter

Catatan :

Merubah satuan itu sifatnya kondisional, artinya tergantung kondisi (tergantung anda). Tujuan dari
mengganti satuan adalah untuk memudahkan inputing data saja

2. Pada menu pulldown, Klik menu Tools > Create User table, maka akan keluar kotak dialog Create
User Provided Table. Klik New Table
3. Maka akan keluar kotak Select Section Type. Kita akan mendefinisikan profil WF 350.175.7.11 terlebih
dahulu. Untuk itu pada combo box Select Section Type, pilih WIDE FLANGE kemudian klik OK.
4. Pada kotak Select Existing Table telah muncul angka 1, yang berarti telah terbentuk tabel baru dari
property penampang yang akan kita buat nantinya. Klik Add New Property.

5. Akan keluar kotak dialog Wide Flange.

Isikan sebagai berikut :

Section Name = WF350.175

D (Tinggi profil) = 350 mm

TF (Tebal sayap) = 11 mm

WF (Lebar profil) = 175 mm

TW (Tebal badan) = 7 mm

Jika sudah lanjutkan dengan menekan tombol Calculate maka data property penampang akan terisi
secara otomatis. Lanjutkan dengan meng klik OK.
Catatan :

anda bisa memasukan sendiri data Ax, Iz, Iy, Ix, Ay dan Az sesuai perhitungan atau tabel yang anda
miliki. Dan untuk sementara ini kita ikuti saja perhitungan dari STAAD.

6. Sekarang pada Table Data pada kotak dialog Create User Provided Table telah terisi profil penampang
baru yaitu UPT WF350.175. Klik Close untuk menutup kotak dialog.
7. Langkah berikutnya adalah membuat tabel baru untuk properti profil UNP 125.65.6.8. Sekarang ubah
dulu unit satuan panjang ke Centimeter (cm).

8. Jika sudah, klik kembali pada menu pulldown, yaitu menu Tools > Create User Tables, maka akan
keluar kotak dialog Create User Provided Table. Klik New Table, kemudian pada combo box Select
Section Type, pilih CHANNEL. Klik OK

9. Sekarang klik Add New Property. maka akan keluar kotak dialog CHANNEL. Isikan data sebagai berikut
:

Section Name = UNP 125.65

D (Tinggi profil) = 125 mm = 12,5 cm

TF (Tebal sayap) = 8 mm = 0,8 cm

WF (Lebar profil) = 65 mm = 6,5 cm

TW (Tebal badan) = 6 mm = 0,6 cm

Klik Calculate.
Perhatikan hasil hitungan Ax, Iz, Iy, Ix, CG, Ay dan Az yang dilakukan oleh STAAD. dari sini anda bisa
mengganti nilai Ax, Iz, Iy, Ix, CG, Ay dan Az yang dihitung oleh STAAD dengan perhitungan atau tabel
yang anda miliki. (biasanya perbedaanya sangat tipis)

Okey Sobat,… sekarang katakanlah saya mempunyai tabel sendiri, dan nilainya akan saya ganti sesuai
dengan tabel yang saya miliki.

Tabel saya berikut ini adalah tabel baja UNP dari PT Gunung Garuda
Sekarang kita masukan Ax, Iz, Iy dan Center of Gravity (C.G) dari tabel diatas ke program (lihat gambar
dibawah). Lanjutkan dengan meng klik OK

Sekarang pada Table Data pada kotak dialog Create User Provided Table telah terisi profil penampang
baru yaitu UPT UNP125.65. Klik Close untuk menutup kotak dialog.
Okey Sobat. Profil penampang sudah kita buat. Sekarang kita akan mendefinisikan ke struktur. Sudah
tahu apa belum caranya ?… ^_^

Caranya seperti ini :

8. Masuk ke Menu Pages. Klik tab General kemudian pada kotak dialog Properties-Whole Structure klik
User Table.

9. Maka akan keluar kotak dialog User Property Table. Pilih existing tabel no. 1, kemudian sorot UPT
WF350.175, klik Add. Sekarang lanjutkan dengan memilih existing tabel no. 2, kemudian sorot UPT
UNP125.65. klik Add, lalu klik Close untuk menutup kotak dialog.
10. Jika sudah maka pada kotak dialog Properties Whole-Structure telah terisi profil penampang yang
sudah kita Add sebelumnya.
11. Sekarang pada kotak dialog Properties Whole-Structure. sorot WF350.175. kemudian seleksi semua
kolom sehingga terblok dengan warna merah. lanjutkan dengan mengklik Assign.

12. Lakukan langkah diatas untuk profil UNP125.65.6.8, sehingga secara keseluruhan geometri
strukturnya telah terdefinisi seperti gambar dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai