1
Pendahuluan
Akupunktur dan moksibasi (zhen jiu) merupakan salah satu pengobatan tertua di dunia. Dalam
perkembangannya moksibasi berkembang lebih dahulu dibandingkan dengan akupunktur dan sempat
mencapai kejayaannya di masa dinasti Song. Ada 2 hal itu yang menyebabkan moksibasi lebih
berkembang pada zaman dulu. Yang pertama, banyak tertulis dalam kitab kitab klasik, bahwa be;ajar
akupunktur itu sulit dan membutuhkan orang yang tepat. Tidak boleh dipelajari secara sembarangan dan
orang yang mempelajaru harus yang mempunyai hati yang bersih. Yang kedua, tentunya juga karena
zaman itu teknologi pembuatan jarum tidak semaju sekarang sehingga produksi jarum akupunktur terbatas.
Hal ini juga yang mendasari mereka sangat ketat dalam pemilihan titik dan menggunakan titik yang sangat
sedikit.
Pada awal penggunaan akupunktur ataupun moksibasi memang terpaku pada satu gejala dan satu titik.
Kita bisa melihat bahwa meridian dan titik pernah berkembang sendiri sendiri. Hingga pada satu saat, titik
itu kemudian dimasukan kedalam jalur meridian itu. Tentunya ini sangat menarik untuk dibahas dan
didiskusikan. Pada kesempatan ini, kita mencoba memperkenalkan beberapa hal, seperti memperkenalkan
beberapa kitab klasik yang penting dalam perkembangan akupunktur dan moksibasi, membahas tentang
definisi titik, dan terakhir membahas beberapa titik yang mempunyai sejarah yang sangat menarik untuk
kita bahas.
Semakin hari ilmu akupunktur dan moksibasi mengalami perubahan, dan teori-teori klasik yang
harusnya dipelajari justru sudah mulai ditinggalkan. Teori-teori klasik itulah yang sebenarnya membuat
akupunktur dan moksibasi bisa bertahan sampai sekarang. Fungsi titik akupunktur yang saat ini kita
jumpai pada banyak buku (terutama buku-buku pembelajaran di perguruan tinggi) ternyata sudah berbeda
dengan fungsi titik pada teori aslinya. Fungsi titik berkembang dari waktu ke waktu. Tidak hanya itu,
bahkan pada perkembangannya banyak ditemukan titik-titik baru dan banyak pula titik yang lokasinya
berbeda dengan titik yang dahulu. Jika letaknya berubah maka indikasinya juga akan berubah. Oleh karena
itu sangat penting untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan akupunktur dan moksibasi serta
teori-teori klasik.
Dengan mengetahui sejarah perkembangannya maka akan lebih mudah untuk mengetahui fungsi dan
indikasinya. Sering kali kita mendengar pepatah “tak kenal maka tak sayang”, jika kita tidak mengenalnya
dengan baik maka kita tidak bisa memahaminya dengan baik. Ketahuilah asal-muasalnya baru anda akan
tahu bagaimana fungsinya.
2
Isi
13
Qing ling yuan, pada zaman dinasti Tang, karena pada saat itu kaisarnya bernama Li yuan, maka
orang menghindar menggunakan ‘Yuan’ dan menganti dengan kata ‘Quan’ sehingga bernama ‘Qing ling
quan’. Tapi selain itu ada juga orang yang mengganti nama Qing ling yuan menjadi Qing ling, sampai
dinasti Song, Wang wei yi tidak mengetahui permasalahan ini, dan menganggap ini merupakan titik baru
dan memasukannya ke dalam meridian Shou shao yin jantung, dan terus dipakai hingga sekarang, maka
tidak heran kalau kita lihat disemua buku akupunktur, indikasi kedua titik ini sama yaitu ‘bahu tidak
bisa diangkat. Tidak bisa pakai baju. Sakit kepala dan menggigil’. Letak ada di ‘3 cun diatas siku,
diambil dalam posisi ekstensi siku kemudian angkat lengan’ [kitab Huang di ming tang jing].
4. Zhou liao, Shao hai, Xiao hai, Qu chi, Tian jing, Qu ze.
Untuk mencari titik di sekitar siku, maka ada 4 tanda penting : cubital crease (garis lipatan siku),
biceps tendon, medial epicondyle dan lateral epicondyle. Pada sendi siku sisi fleksi, di dua sisi biceps
tendon ada 2 cekungan, bagian dalam adalah titik Qu ze, dan bagian luar adalah titik Chi ze. Di sisi
depan dan belakang dari medial epicondyle ada 2 cekungan, sisi depan adalah titik Shao hai, dan sisi
belakang adalah titik Xiao hai. Pada sisi depan dan dan belakang dari lateral epicondyle juga ada 2
cekungan, sisi depan adalah titik Qu chi, dan sisi belakang adalah titik Zhou liao. Urutannya sangat rapih
dan beraturan. Dan hubungan antara titik Tian jing dan Zhou liao adalah : titik Tian jing berada di sisi
ulna dari triceps tendon, dan titik Zhou liao berada di sisi radius dari triceps tendon.
Posisi titik Zhou liao berbeda dengan yang ada pada buku akupunktur sekarang : siku fleksi,
proksimal dari epikondilus radialis os humeri. Dari epikondilus, antara triceps dan biceps dekat
art.collateralis radialis n.radialis. 1 cun proksimal dari Qu chi (LI11) atau pada insersio dari
m.brachilis. Yang intinya dalah 1 cun diatas titik Qu chi, persis di sebelah tulang humerus. Sehingga
hubungan antara titik-titik itu sudah tidak rapih dan teratur lagi, juga kehilangan ciri khas dari kata ‘liao’
yang artinya cekungan, sehingga namanya seharusnya bukan ‘Zhou liao’ lagi. Dari bukti yang ada
sekarang, pada tahun 1443 (dinasti ming), membuat patung titik akupunktur yang meniru patung
akupunktur zaman dinasti Song. Dari patung tersebut jelas terlihat, bahwa titik Zhou liao sudah
berpindah letaknya. Jadi ada 2 kemungkinan yaitu pindahnya letak itu dimulai sejak dinasti Song atau
waktu meniru, mereka salah menulisnya, sehingga perpindahan itu terus dipakai hingga sekarang.
Titik Zhou liao mempunyai indikasi : ‘sendi bahu dan sendi siku pegal, berat, nyeri, tidak bisa
melakukan gerakan fleksi (menekuk) dan ekstensi (meluruskan)’.
Titik Qu chi mempunyai indikasi : [kitab Huang di ming tang jing]
1. Penyakit panas yang sudah membaik tapi panas didalam belum hilang, umumnya masih ada gejala
panas rendah, lesu, nafsu makan belum pulih.
2. Nyeri : depan telinga, gigi, mata.
3. Pembesaran kelenjar getah bening di leher.
4. Bahu dan siku nyeri, sulit melakukan gerakan fleksi dan ekstensi, tangan tidak bisa diangkat,
pergelangan tangan berat dan nyeri.
14
5. Penglihatan kabur (penyakit mata).
6. Penyakit kejiwaan, epilepsi, kejang.
7. Sindrom Bi dan Wei di kaki.
8. Sakit tenggorokan (faringitis, laringitis) yang menyebabkan sulit keluar suara.
Selain itu karena di dalam kitab huang di nei jing, Ling shu bab 6 tertulis ‘penyakit ada di kulit,
tusuk titik He meridian Yang’, dan titik Qu chi merupakan titik He dari meridian usus besar (Yang),
maka biasa juga digunakan untuk penyakit kulit seperti dermatitis dan urticaria. Pada buku akupunktur
sekarang, tercatat 2 indikasi yaitu : menstruasi tidak teratur dan mual. Indikasi menstruasi tidak teratur
pertama kali muncul pada dinasti Ming, kitab Zhen jiu ju ying (tahun 1529), tapi sebenernya merupakan
formula titik yaitu kombinasi antara titik ‘Qu chi, Zhi gou, San li, San yin jiao’, sehingga tidak bisa
dimasukan kedalam indikasi titik Qu chi. Sedangkan mual, dalam kitab kitab klasik tidak tertulis titik Qu
chi untuk gejala mual, dan memang agak aneh dimana titik meridian usus besar tidak digunakan untuk
penyakit pencernaan.
Titik Qu ze mempunyai ciri khusus indikasi yaitu ‘Jantung berdebar debar mudah kaget’, ‘nyeri
jantung kolik dan disertai batuk, titik Qu ze (blood letting)’, ‘kepala dan leher tremor’, ‘wajah kehijauan’,
‘tangan dingin’.
Titik Shao hai dan titik Xiao hai sering terjadi kerancuan, karena tulisan dan pelafalannya hampir
sama, sehingga banyak terjadi kesalahan indikasi. Titik Shao hai mempunyai indikasi ‘Badan panas,
malaria, Qi berbalik yang menyebabkan mudah keselak, sendawa, mual muntah; tangan kram dan nyeri’.
[kitab huang di ming tang jing]. Ada satu gejala yaitu ‘nyeri jantung’ yang didalam buku akupunktur
sekarang menjadi salah satu indikasi titik Shao hai. Indikasi tersebut di mulai dari kitab Dou tai shi zhen
jing yang ditulis oleh ahli akupunktur yang fenomenal pada zaman antara dinasti Jin dan dinasti Yuan,
yaitu Dou jie (1196-1280). Dalam kitab tersebut pertama kali tertulis titik Shao hai untuk ‘Nyeri dada
dan jantung, sedasi; siku dan lengan bawah tidak bertenaga, tonifikasi. Juga untuk mengobati
semua jenis pembengkakan kelenjar getah bening’. Selanjutnya pada dinasti Ming, kitab Zhen jiu ju
ying menulis ‘nyeri jantung, tangan tremor dan dimentia’ pada indikasi titik ini.
Sedangkan titik Xiao hai mempunyai indikasi : ‘Vertigo, sakit kepala’, ‘malaria, punggung
sampai tulang ekor menggigil’, ‘nyeri di leher belakang menjalar sampai ke ketiak dan siku’,
‘nyeri pinggang menjalar sampai ke perut bagian bawah’, ‘kaki tangan tidak bisa diangkat’,
‘penyakit panas’, ‘penyakit kejiwaan’, ‘sakit gigi’. [kitab Huang di ming tang jing]. Gejala ‘malaria,
punggung sampai tulang ekor menggigil’ dalam kitab Huang di nei jing tertulis merupakan indikasi
titik Wei zhong. Kitab Tai ping sheng hui fang menulis ‘epilepsi’ merupakan satu satunya indikasi titik
Xiao hai. Sedangkan kitab Dou tai shi zhen jing menulis ‘pembesaran kelenjar getah bening di leher’
dan ‘inguinal hernia’ sebagai indikasi titik ini. Yang menarik adalah bahwa pada buku teks akupunktur
sekarang indikasinya tertulis sakit kepala, nyeri leher, bahu, siku dan lengan bawah, paralisa nervus
ulnaris, ketulian. Gejala ini sebeneranya mengikuti kitab Zhen jiu ju ying (Dinasti Ming) yang mencatat
15
gejala gejala tersebut berdasarkan gejala meridian usus kecil, penulis Gao wu menurut pemahamannya
terhadap cara ‘tonifikasi dan sedasi titik ibu dan anak’ mengambil gejala meridian usus kecil dimasukan
ke dalam titik Yuan (titik Wan gu) dan titik He meridian usus kecil. Dan tidak seharusnya seperti itu.
Titik Tian jing, dalam kitab huang di nei jing menulis ‘malaria, kambuh waktu makan’, ‘nyeri
jantung, sedih’, ‘nyeri jantung disertai bahu kesemutan dan baal’, ‘Angin besar yang
menyebabkan badan nyeri tapi tidak ada tempat yang jelas, suka berbaring, mudah terkejut,
kram dan kejang’, ‘siku nyeri menjalar ke bahu, tidak bisa fleksi dan ekstensi’, ‘nyeri di leher
belakang, bahu dan punggung disertai lengan nyeri baal dan tidak bertenaga’, ‘epilepsi’, ‘leher
bengkak’. Pada dasarnya indikasi titik Tian jing terbatas pada masalah bahu dan lengan, juga jantung
dan masalah kejiwaan. Tapi pada kitab Zhen jiu ju ying ditambahnkan gejala ‘migren (nyeri kepala
satu sisi), ujung mata nyeri, ketulian dan sakit tenggorokan’ yang merupakan kesalahan dari penulis
Gao wu dalam memahami gejala meridian usus kecil.
5. Fu tu, Ren ying, Tian you, Tian zhu, Tian rong, Tian chuang.
Dalam kitab Huang di ming tang jing, 6 titik ini ditambah dengan Tian fu, Tian tu, Feng fu dan
Tian chi secara acak muncul di 3 bab yang berbeda, yang secara tidak langsung menunjukan suatu hal
yang sangat penting. Tetapi selain titik-titik itu merupakan tempat pemeriksaan nadi dan diagnosa
meridian, tidak ada lagi pembahasan atau penelitian yang lebih.
Ren ying, Zu yang ming, Pembuluh darah besar di leher, ada detak nadi ketika ditekan. Fungsi
memeriksa Qi 5 organ zang. Dengan titik Shui tu dibawahnya berasal dari pembuluh darah yang sama,
sehingga indikasi keduanya mempunyai kesamaan yaitu ‘dada penuh, sesak napas, napas pendek’.
Perbedaannya adalah penyebabnya, titik Ren ying dalam kitab Huang di nei jing ditulis ‘Yang qi
berbalik ke atas menyebabkan sakit kepala’ yang artinya ciri khas titik Ren ying adalah ‘Yang qi
berbalik ke atas’ yang menyebabkan sesak napas dan sakit kepala. Sedangkan titik Shui tu bersebelahan
dengan titik Tian ding dan titik Tian tu, sama sama mempunyai indikasi laringitis atau faringitis.
Perbedaannya adalah titik Shui tu mempunyai ciri khas ‘abses di laring atau faring’ yang menyebabkan
sesak napas dan napas pendek. Titik Tian ding mempunyai ciri khas ‘laringitis atau faringitis yang
menyebabkan suara hilang, tenggorokan tersumbat, makanan dan minuman sulit masuk’. Titik Tian tu
mempunyai ciri khas ‘leher ada stagnasi Qi atau ada pembengkakan di leher’.
Fu tu, Shou yang ming. Juga di sebut Shui xue (titik air), letak ‘1 cun dibawah lekukan tulang
rahang bawah, dibelakang Ren ying’, ciri khususnya ‘Kehilangan suara akut, tenggorokan seperti ada
duri yang menganjal di tenggorokan’, ‘batuk, asma, tenggorokan bersuara’.
Tian you, Shou shao yang. Letak di ‘otot besar di leher (otot sternocleidomastoid), diatas Que pen,
di belakang Tian rong, di depan Tian zhu, di bawah Wan gu’. Indikasi ada :
1. Kitab Huang di nei jing menulis : ‘Ketulian akut, vertigo, pendengaran dan penglihatan tidak jelas’.
16
2. Kitab Huang di ming tang jing menulis : ‘Bahu dan punggung nyeri’, ‘Panas dan menggigil’,
‘Pembengkakan kelenjar getah bening di leher’. Dan di dalam kitab Sheng ji zong lu menulis
tentang penggunaan titik Tian you untuk kasus pembengkakan kelenjar getah bening yaitu ‘moksa
Tian you 5 zhuang’.
3. Dalam buku ilmu akupunktur dan moksibasi karangan Cheng xin nong, tertulis ‘pembengkakan
wajah’. Indikasi ini muncul pertama kali pada kitab Tai ping sheng hui fang, dan dalam kitab ini
tertulis juga cara terapinya, yaitu ‘Moksibasi bengkak di wajah dan mata menutup, ambil dulu titik
Yi xi, kemudian tusuk titik Tian you dan Feng chi, penyakit bisa sembuh. Jika tidak ambil titik Yi xi,
penyakit sulit sembuh’.
Dari titik Ren ying ke belakang satu deret, ada titik Fu tu dan titik Tian Chuang.
Tian chuang, Shou tai yang. Letak di ‘bawah lekukan tulang rahang bawah, dibelakang Fu tu, ada
detak nadi ketika ditekan’. Tian rong, Shou tai yang. Nama lainnya ‘Chuang long’ yang artinya telinga.
Yang mempunyai arti titik ini berhubungan dengan telinga, oleh karena itu dalam kitab huang di ming
tang jing tertulis indikasinya ‘telinga berdenging, ketulian’. Disamping itu, titik ini juga mempunyai
indikasi ‘sakit tenggorokan yang menyebabkan kehilangan suara’, nyeri di bahu menjalar ke leher
bagian belakang sehingga tidak bisa menengok’. Guru besar Dou menulis ‘Pembesaran kelenjar getah
bening, sedasi’.
Tian rong, dalam kitab Zhen jiu jia yi jing dan Wai tai mi yao semua mencatat ‘keluar dari Qi
meridian Shou shao yang’. Kitab Huang di nei jing memasukan ke dalam meridian Zu shao yang,
seperti kitab Ling shu bab 5 menulis ‘Zu shao yang berakar di Qiao yin, mengalir di Qiu xu, bermuara di
Yang pu, masuk ke Tian rong dan Guang ming’. Di kitab Ling shu bab 2 menulis ‘Meridian Zu shao
yang, bernama Tian rong’. Kitab Huang ni nei jing tai su, penulis Yang shang shan 2 kali menulis
‘Keluar dari Qi meridian Zu shao yang’, tetapi ketika Yang shang shan menjelaskan kitab Huang di
ming tang jing, menulis ‘Shou shao yang 3 jiao, Zu shao yang kandung empedu’. Kitab Tong ren Shu
xue zhen jiu tu jing memasukan titik Tian rong ini ke dalam meridian Shou tai yang usus kecil.
Sehingga dari dinasti Song sampai buku akupunktur sekarang, semuanya memasukan titik Tian rong ke
meridian usus kecil.
Penyebab indikasi titik Tian rong hampir sama denga titik Ren ying yaitu ‘Qi berbalik’ hanya
bedanya, titik Ren ying gejala ada di kepala, sedangkan titik Tian rong, dalam kitab Wai tai mi yao
merangkum gejalanya yaitu ‘Qi berbalik ke atas, naik menyerang ke dada, sesak napas sehingga
harus menggunakan bahu untuk menarik napas, tidak bisa berbaring, tenggorokan buntu, napas
sulit masuk’. Yang sebenarnya sang penulis Wang tao hanya menyalin gejala tersebut dari kitab Ling
shu bab 75. Dalam buku akupunktur sekarang, indikasi titik Tian rong ini menitik beratkan pada
‘ketulian, tinitus, sakit tenggorokan, nyeri dan pembengkakan leher’.
Untuk cara penusukan, dalam kitab huang di nei jing tertulis ‘tususk Tian rong, tidak lebih dari
1 cun’.
17
Tian zhu. Zu tai yang. Merupakan nama titik, nama meridian (pembuluh darah) dan juga nama
tulang. Sebagai pembuluh darah, Tian zhu merupakan pembuluh darah yang berasal dari tulang belakang
(vertebralis) sebagai muara nadi dari Zu tai yang. Sebagai tulang, adalah tulang cervikal ke-3. Sehingga
sulit menentukan nama Tian zhu ini berasal dari nama tulang, atau nama tulang berasal dari nama titik.
Dalam kitab Huang di nei jing muncul beberapa kali, diantaranya :
1. Kitab Ling shu bab 34 : ‘Qi ada di kepala, ambil titik Tian zhu, Da zhu, jika tidak membaik, ambil
titik Ying dan titik Shu meridian Zu tai yang (Zu tong gu, Shu gu)’.
2. Kitab Ling shu bab 21 : ‘Kram, kejang, vertigo, kaki tidak bisa menapak, ambil titik Tian zhu’
3. Kitab Ling shu bab 24 : ‘Sakit kepala, tulang leher belakang nyeri dahulu, kemudian diikuti
punggung dan pinggang, ambil dulu titik Tian zhu, kemudian ambil Zu tai yang.
4. Kitab Ling shu bab 28 : ‘Jing tidak naik sampai mata menyebabkan mata tidak bisa melihat,
dinamakan Tuo jing. Tonik titik Tian zhu’.
Titik Tian zhu di dalam kitab Huang di ming tang jing mempunyai indikasi :
1. Vertigo, sakit kepala dan terasa berat, mata nyeri seperti dicopot, leher nyeri seperti ditarik, leher
kaku tidak bisa menengok, kaki kram, kaki tidak bisa menapak, nyeri seperti patah.
2. Penyakit panas.
3. Epilepsi, kejang, penyakit kejiwaan, halusinasi.
4. Penglihatan kabur, mata merah dan nyeri.
5. Faringitis dan pharingitis yang menyebabkan sulit bicara.
Ada 1 gejala yang tertulis di buku akupunktur sekarang yaitu ‘obstruksi hidung, tidak bisa
membedakan bau’, pertama kali tertulis di dalam kitab Zhen jiu ju ying. Sang penulis salah menyalin
kitab Qian jin yao fang, sehingga sudah seharusnya tidak dimasukan ke dalam indikasi titik Tian zhu.
18
Penutup
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dari masa ke masa akupunktur dan moksibasi mengalami
banyak perubahan. Terdapat banyak kitab klasik yang menjelaskan teori-teori klasik dan perkembangan
akupunktur dan moksibasi dari masa ke masa. Ini juga yang membuat ilmu ini terus bertahan hingga
sekarang. Seminar ini merupakan suatu proses pengenalan awal tentang kitab-kitab klasik, perkembangan
definisi titik, dan pembahasan beberapa titik sebagai contohnya. Tentu masih ada banyak hal yang belum
dibahas pada seminar kali ini, seperti: perkembangan meridian, manipulasi penusukan, cara diagnosa dan
masih banyak lagi lainnya.
Perkembangan dan perubahan itu memerlukan proses, dan proses yang baik itu selalu melalui
‘diwariskan - dikembangkan - berinovasi - mewariskan’. Dan proses ini sudah terus berlangsung ribuan
tahun dan terus berproses sampai sekarang.
Besar harapan kami bahwa perkembangan ilmu akupunktur dan moksibasi di Indonesia berjalan pada
jalan yang benar sehingga dapat memberikan sumbangsih yang besar bagi kesehatan rakyat Indonesia.
Seperti yang dikatakan oleh Ahli pengobatan Tiongkok yang terkenal pada jaman dinasti Han, Zhang zhong
jing (150-219) yang berkata : “ke atas berguna untuk bangsa, ke tengah berguna untuk keluarga, ke
bawah berguna untuk orang banyak.”
Terima kasih atas waktu dan kesempatannya.
Wassalam,
Surakarta, 10 Desember 2017
William Adi Teja
19