Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

WARAN DAN CONVERTIBLE

Disusun oleh:
1. Muhamad Reza Abidin (041913143004)
2. Sofie Yunida Putri (041913143005)
3. Ikawaty Lewu (041913143006)
4. Mochamad Nur Fadoli (041913143008)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Pendidikan Profesi
Universitas Airlangga
2019/2020
1. Waran
1.1 Pengertian Waran
Waran dalah suatu opsi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah lembar saham pada harga yang telah
ditentukan. Waran serupa dengan opsi jenis call (call option) yang diterbitkan oleh
perusahaan. Biasanya waran diterbitkan bersama (attached) dengan penerbitan atau
penjualan obigasi suatu perusahaan. Pembeli obligasi akan memperoleh sejumlah
waran sebagai bonus.
Waktu untuk melakukan pembelian saham atau exercise waran ada dua macam
yaitu dilakukan kapan saja selama masih dalam satu periode yang telah ditentukan
(american call option) atau dapat di exercise pada waktu yang telah ditentukan
(european call option).

1.2 Jenis Waran


1. Waran Ekuitas
Waran call ekuitas dan waran put ekuitas diterbitkan atas sekuritas-sekuritas
(dalam sebagian kasus, sekuritas-sekuritas yang didaftarkan dalam pasar modal
diluar negeri). Harga exercise umumnya ditentukan mendekati nilai sekuritas pada
saat penertiban. Jangka jatuh tempo umumnya nilai dari sekitar tiga bulan sampai
tiga tahun dari tanggal penertiban (rata-rata Sembilan bulan).
2. Waran Ekuitas Internasional
Waran ekuitas Internasional adalah waran call ekuitas dan waran put
ekuitas atas sekuritas-sekuritas yang didaftarkan dalam pasar modal diluar negeri,
ini membangkitkan isu-isu yang lain yang mesti anda pertimbangkan.

1.3 Tujuan Menerbitkan Waran


1. Melancarkan penjualan obligasi. Ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
kurang potensial untuk menerbitkan saham. Maka waran disebut sebagai pemanis
atau sweetener penerbitan obligasi.
2. Dengan adanya waran, pembeli obligasi akan memiliki kesempatan menikmati
kenaikan nilai atau harga saham perusahaan (I). Jika harga saham naik melebihi
harga beli yang tertera pada waran, pemegang waran akan menggunakan hak untuk
membeli sejumlah lembar saham perusahaan untuk memperoleh keuntungan (waran
di-exercise).

2
1.4 Karakteristik Waran
1. Exercise price (X)
Harga yang telah tertera pada waran. Pemegang waran dapat membeli sejumlah
lembar saham pada harga ini. Seperti telah dibahas pada teori option, pemegang
waran hanya akan menggunakan hak-nya jika harga saham di pasar (S) lebih tinggi
dari exercise price (X). pada dasarnya hanya ada satu exercise price pada suatu
waran. Namun demikian, ada juga waran yang memiliki exercise price yang semakin
tinggi (stpped exercise price). Misalnya, untuk waran dengan maturity 10 tahun
untuk 5 tahun pertama exercise price-nya adalah 10.000,- dan untuk 5 tahun kedua
exercise price-nya naik menjadi Rp. 15.000,- stepped-up exercise price ini
digunakan untuk mendorong pemilik waran untuk segera menukarkan warantnya
dengan saham jika nilai perusahaan meningkat dan diperkirakan akan terus
meningkat.
2. Expiration Date
Meskipun ada beberapa waran yang tidak memiliki batas usia, pada umumnya waran
memiliki tanggal jatuh tempo. Misalnya waran dengan usia 10 tahun, pemegang
waran ini hanya memiliki hak membeli saham pada harga yang telah ditetapkan
selama 10 tahun. Jika selama 10 tahun tersebut harga saham (S) tidak pernah
melebihi exercise price (X), pemegang waran tidak akan pernah menikmati
keuntungan dari exercise waran. Seperti halnya stpped-up exercise price, expiration
date juga merupakan alat bagi perusahaan penerbit waran untuk memaksa pemegang
waran melakukan exercise. Misalnya sehari menjelang expiration date harga
sahamlebih tinggi dari exercise price, pemegang waran tidak punya pilihan lain
kecuali segera menggunakan haknya untuk memperoleh keuntungan yang lebih
besar dari kenaikan harga saham yang lebih tinggi lagi.
3. Detachability
Meski dijual bersama obligasi atau sekuritas lainya (attached), waran dapat diperjual
belikan secara terpisah dari sekuritas tersebut. Jadi pemodal memiliki alternative
untuk menjual waran sendiri, obligasi sendiri, atau kombinasi keduanya. Non-
attachable waran adalah waran yang tidak dapat dijual secara terpisah. Waran
semacam ini hanya dapat dipisahkan dari sekuritas induk jika waran diexcercise
(ditukar dengan saham).

3
4. Exercise ratio
Menyatakan berapa lembar saham yang dapat dibeli pada exercise price untuk satu
lembar waran. Misalnya, exercise ratio 2 berarti 1 warant dapat digunakan untuk
membeli 2 lembar saham pada exercise price.

1.5 Keuntungan Membeli Waran


1. Membeli waran seperti menabung. Perbedaanya adalah surat tanda menabung tidak
dapat diperjual belikan, sedangkan waran dapat diperjualbelikan. Selain itu waran
bias diubah menjadi saham. Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuanya
memberikan penghasilan ganda, terutama waran yang menyertai obligasi.
Disamping itu, akan dapat bunga obligasi, kelak setelah waran dikonversi menjadi
saham, akan mendapatkan deviden dan capital gain.
2. Dengan membeli satu paket obligasi yang disertai waran, berarti investor akan
mendapat penghasilan dari dua sumber, yaitu dari bunga obligasi dan dari deviden
saham biasa. Akan tetapi, hanya pemegang waran yang menggunakan haknya, yang
akan menerima deviden. Pemegang obligasi yang disertai waran kemungkinan akan
mendapat keuntungan dari capital gain.

1.6 Resiko Investasi Waran


1. Investor (pembeli waran) akan menerima bunga yang lebih rendah.
2. Kesempatan mendapatkan capital gain hilang.
3. Merunya EPS (earning per shar/pendapatan per saham).
4. Penambahan jumlah saham yang beredr juga akan menurunkan EPS.

1.7 Perbedaan Waran Dengan Call Option


Meskipun waran dapat disamakan dengan call option, ada perbedaan mendasar pada
kedua produk finansial ini. Exercise call option sama sekali tidak ada sangkut pautnya
dengan perusahaan penerbit saham (yang sahamnya digunakan sebagai underlying
asset) sehingga perusahaan penerbit saham sama sekali tidak terlibat meskipun
informasi harga saham mereka dimanfaatkan oleh penjual dan dan pembeli option. Pada
waran, pihak yang menerbitkan call option pada suatu saham adalah perusahaan
penerbit saham itu sendiri. Jika terjadi exercise waran, perusahaan harus menyediakan
(menjual) saham baru dan menerima pembayarannya senilai exercise price waran.
Akibatnya jumlah saham beredar dan modal sendiri perusahaan bertambah.

4
1.8 Perbedaan Waran dengan Obligasi Konversi
Obligasi konversi (convertible bond) adalah obligasi yang dapat ditukar atau diubah
menjadi saham biasa atas kehendak pemegang obligasi pada kondisi yang telah
ditentukan sebelumnya. Obligasi konversi pada dasarnya sama dengan obligasi biasa
ditambah hak untuk mengubah obligasi ke saham. Sama halnya seperti pemegang
waran, pemegang obligasi konversi dapat ikut menikmati kenaikan harga saham (capital
gain). Mereka cenderung mempertimbangkan untuk mengubah obligasinya menjadi
saham jika nilai atau harga saham perusahaan meningkat.
Meskipun waran dan obligasi konversi nampak mirip dari segi penyediaan kesempatan
bagi pemegang obligasi untuk ikut menikmati capital gain, namun ada perbedaan utama
antara keduanya. Pertama, jika obligasi konversi diubah menjadi saham, hutang
perusahaan dihilangkan dan biaya bunga berkurang; sedangkan saat waran ditukar
menjadi sejumlah saham, hutang dan biaya bunga tidak berubah. Kedua, jika obligasi
konversi ditukar dengan saham, tidak ada dana baru yang masuk ke perusahaan. Yang
terjadi hanya sekedar perubahan status dari hutang menjadi modal sendiri, sedangkan
saat waran ditukar dengan sejumlah saham, ada dana baru yang masuk ke perusahaan.

1.9 Penilaian Waran


Dalam penilaian waran ada dua faktor yang akan menyebabkan perhitungan menjadi
complicated. Pertama adalah kemungkinan adanya pembayaran deviden, dan kedua
aspek dilution (pengeceran). Sama seperti pembeli opsi call maka pembeli waran tidak
akan memperoleh deviden kalau saham yang dikaitkan dengan waran tersebut
membayarkan deviden. Dengan demikian maka konsep opsi call juga berlaku untuk
waran. Kondisi demikian maka konsep opsi call juga berlaku untuk faktor
dilution. Penerbitan waran akan menyebabkkan selisih harga waran yang akan dibayar
oleh para pemodal dengan harga teoritisnya menjadi lebih kecil.

2. KONVERTIBEL
Surat berharga konvertibel (convertible securities) adalah obligasi atau saham preferen atau
penerbitan hutang yang dapat ditukarkan dengan sejumlah lembar saham biasa sesuai
dengan keinginan pemiliknya. Salah satu ciri terpenting adalah berapa banyak saham yang
akan diterima oleh pemilik konvertibel jika ia memutuskan akan menukarkan miliknya. Ciri
ini didefinisikan sebagai rasio konversi (conversion ratio) dan ia memberikan hak kepada

5
pemilik konvertibel untuk menukarkan surab berharga dengan sejumlah saham yang
ditetapkan. Berkaitan dengan ratio konfersi adalah harga konversi (conversion price), yaitu
harga efektif yang dibayarkan untuk saham biasa pada waktu konfersi dilakukan. Jadi, pada
dasarnya konvertibel sama dengan obligasi yang disertai waran. Harga konvertibel
ditetapkan pada waktu ditetapkan rencana penerbitan obligasi konvertibel.
Rumus:
Harga konversi = Nilai pari obligasi
Faktor lain yang bisa menyebabkan perubahan harga dan rasio konversi adalah klausal yang
melindungi konvertibel dari pengurangan nilai saham, karena karena adanya pemecahan
saham, deviden saham, dan penjualan saham biasa dibawah harga normal. Kalusal seperti
ini merupakan ciri baku dari hampir semua konvertibel.

2.1 Jenis-Jenis Obligasi Konversi (Convertible Bond)


1. Obligasi tukar (Exchangeable convertibles) adalah suatu obligasi di mana saham
yang menjadi aset dasar obligasi tersebut adalah merupakan saham dari perusahaan
yang berbeda dari perusahaan penerbit obligasi.
2. Obligasi wajib konversi(Mandatory convertibles) adalah obligasi jangka pendek dan
biasanya memiliki imbal hasil tinggi yang wajib dikonversikan menjadi saham biasa
berdasarkan harga pasaran yang berlaku pada saat konversi.
3. Obligasi konversi bersyarat(Contingent convertibles) yang merupakan obligasi
konversi dengan persyaratan bahwa investor hanya diperkenankan untuk melakukan
konversi obligasinya menjadi saham perusahaan apabila harga saham yang berlaku
dipasar modal mencapai persentase tertentu di atas harga konversi
4. Obligasi konversi saham preferen atau dikenal juga dengan istilah Convertible
preferred stock adalah seperti obligasi biasa namun memiliki peringkat senioritas
lebih rendah dalam struktur permodalan.

2.2 Manfaat Obligasi Konversi (Convertible Bond)


Obligasi konversi ini dapat diperdagangkan secara short, sehingga melemahkan
nilai pasar suatu saham dan menimbulkan kemungkinan bagi pemegang obligasi untuk
mendapatkan saham lebih banyak dengan cara menjual short

2.3 Karakteristik dan Sifat Convertible Security


1. Rasio konversi
Banyaknya lembar saham biasa yang dapat ditukarkan denga Convertible security
seperti pada awal penerbitan. Pada sejumlah penerbitan, Rasio konversi ini
dinyatakan secara langsung.

6
2. Nilai konversi
Nilai konversi adalah nilai sekuritas konvertibel dalam bentuk saham biasa yang
dapat dikonversi dengan sekuritas. Nilai konversi ini sama dengan rasio konversi
dikalikan dengan harga pasar pertumbuhan saham. Misalnya, jika saham
Silicon Valley dijual seharga $50 dan rasio konversi adalah $22.86 maka nilai
konversi satu obligasi adalah $22.86 X $50 = $1.143. Pada saat penerbitan, sekuritas
konvertibel diberi harga lebih tinggi daripada nilai konversi. Selisihnya disebut
premi atas nilai konversi. Misalnya, obligasi Silicon Valley dijual kepada publik
dengan harga $1000 per lembar. Harga pasar saham biasa pada saat penerbitan
konvertibel adalah $38.50. Maka nilai konversi setiap obligasi adalah 22.86 X
$38.50 = $880. Selisih dari $1000 - $880 yaitu sebesar $120 adalah premi atas nilai
konversi. Biasanya premi ini dinyatakan dalam bentuk persentase = 120/880 =
13.6%.
3. Nilai sekuritas
Nilai sekuritas Convertible security adalah harga Convertible itu bila tidak ada
sifat-sifat konversinya. Ini dihitung dengan menetukan tingkat pengembalian yang
diinginkan penerbitan lurus (tidak bisa dikonversikan ) dengan kualitas yang sama
dan menentukan nilai suku bunga sekarang dan pembayaran pokok hutang pada
tingkat pengembalian ini. Maka, entah apapun yang terjadi pada nilai saham biasa
perusahaan itu, nilai terendah dengan mana Convertible itu bisa turun haruslah
nilainya sebagai straight bond atau saham preferen.
4. Periode konversi
Periode selama konversi itu bisa ditukarkann dengan saham biasa di batasi. Kerap
kali konversi tidak diperkenankan sampai sekian tahun berlalu, atau dibatasi dengan
tanggal berakhir penukaran. Namun masih ada Convertible yang bisa ditukarkan
kapan saja sepanjang umur mereka. Dalam kasus manapun, peiode konversi
ditentukan ketika pertama kali diterbitkan.
5. Premium konversi
Yakni perbedaan antara harga pasar Convertible dengan yang lebih tinggi antara
nilai sekuritas dan nilai konversinnya. Dimana didefinisikan sebagai:
Premuim konversi = harga pasar Convertible itu X yang lebih tinggi dari nilai
sekuritas dan nilai konversi.

7
2.4 Alasan Dasar Penggunaan Konvertibel
Alasan tradisional untuk menjual konvertibel ialah bahwa suku bunga obligasi rendah
dan harga konversinya juga merupakan premi di atas harga saham biasa saat ini. Alasan
utama memilih menerbitkan Convertible dan bukannya hutang langsung, saham
preferen, atau saham biasa adalah bahwa suku bunga pada Convertible tidak peduli
terhadap tingkat resiko perusahaan penerbitnya. Obligasi onvertibel dapat dipandang
sebagai suatu paket hutang perusahaan ditambah opsi yang terkandung di dalamya.
Sementara risiko dan ketidakpastian yang lebih tinggi mengakibatkan suku buga yang
lebih tinggi dalam hutang langsung, namun ini tidak perlu terjadi pada Convertible.
Sifat Convertible mendapat keuntungan dari kenaikan risiko dan ketidak pastian dan
kenaikan volatilitas harga saham yang mengikutinya. Akibatnya, sifat konversi
berharga apabila harga saham naik; bila tidak, nilai nya nol. Semakin besar risiko dan
volatilitas harga saham maka semakin besar kemungkinan sifat konversi akan menjadi
nilai tersendiri sebelum tanggal kadaluarsa. Akibat nya semakin besar resiko dan
ketidakpastian, akan semakin besar pula nilai sifat konversi nya dari convertible. Maka,
efek negatif kenaikan dalam risiko dan ketidakpastian pada bagian hutang langsung
sebuah convertible sebagianya diimbangi oleh efek positif pada sifat konversinya.

2.5 Valuasi Convertible


Secara konseptual, obligasi konvertibel merupakan kombinasi dari obligasi langsung
dengan sebuah opsi. Jadi, obligasi konvertibel dapat dinilai dengan menggunakan
menghitung nilai opsi yang dicantumkan dalam syarat-syarat konvertibilitas. Brennan
dan Schwart (1977,1980) memasukkan pertimbangan beberapa risiko seperti kepailitan,
ketentuan opsi tarik, dan hubungan antara nilai dari saham penyangga dan nilai obligasi
konvertibel yang mendekati masa jatuh temponya.
Valuasi convertible terutama tergantung pada dua faktor: nilai surat hutang langsung
atau saham preferen dan nilai sekuritas itu bila dikonversikan menjadi saham biasa.
Yang menambah rumit valuasi adalah fakta bahwa investor pda umumnya mau
membanyar premium untuk privilese konversi itu, yang memungkinkan mereka
mengghedge terhadap masa depan. Bila harga saham bisa naik, investor mau
berpartisipasi dalam capital gain, bila turun, convertible security itu bisa jatuh hanya
sampai kenilainya sebagai surat hutang langsung atau saham preferen.

Anda mungkin juga menyukai