Disusun oleh:
1. Muhamad Reza Abidin (041913143004)
2. Sofie Yunida Putri (041913143005)
3. Ikawaty Lewu (041913143006)
4. Mochamad Nur Fadoli (041913143008)
2
1.4 Karakteristik Waran
1. Exercise price (X)
Harga yang telah tertera pada waran. Pemegang waran dapat membeli sejumlah
lembar saham pada harga ini. Seperti telah dibahas pada teori option, pemegang
waran hanya akan menggunakan hak-nya jika harga saham di pasar (S) lebih tinggi
dari exercise price (X). pada dasarnya hanya ada satu exercise price pada suatu
waran. Namun demikian, ada juga waran yang memiliki exercise price yang semakin
tinggi (stpped exercise price). Misalnya, untuk waran dengan maturity 10 tahun
untuk 5 tahun pertama exercise price-nya adalah 10.000,- dan untuk 5 tahun kedua
exercise price-nya naik menjadi Rp. 15.000,- stepped-up exercise price ini
digunakan untuk mendorong pemilik waran untuk segera menukarkan warantnya
dengan saham jika nilai perusahaan meningkat dan diperkirakan akan terus
meningkat.
2. Expiration Date
Meskipun ada beberapa waran yang tidak memiliki batas usia, pada umumnya waran
memiliki tanggal jatuh tempo. Misalnya waran dengan usia 10 tahun, pemegang
waran ini hanya memiliki hak membeli saham pada harga yang telah ditetapkan
selama 10 tahun. Jika selama 10 tahun tersebut harga saham (S) tidak pernah
melebihi exercise price (X), pemegang waran tidak akan pernah menikmati
keuntungan dari exercise waran. Seperti halnya stpped-up exercise price, expiration
date juga merupakan alat bagi perusahaan penerbit waran untuk memaksa pemegang
waran melakukan exercise. Misalnya sehari menjelang expiration date harga
sahamlebih tinggi dari exercise price, pemegang waran tidak punya pilihan lain
kecuali segera menggunakan haknya untuk memperoleh keuntungan yang lebih
besar dari kenaikan harga saham yang lebih tinggi lagi.
3. Detachability
Meski dijual bersama obligasi atau sekuritas lainya (attached), waran dapat diperjual
belikan secara terpisah dari sekuritas tersebut. Jadi pemodal memiliki alternative
untuk menjual waran sendiri, obligasi sendiri, atau kombinasi keduanya. Non-
attachable waran adalah waran yang tidak dapat dijual secara terpisah. Waran
semacam ini hanya dapat dipisahkan dari sekuritas induk jika waran diexcercise
(ditukar dengan saham).
3
4. Exercise ratio
Menyatakan berapa lembar saham yang dapat dibeli pada exercise price untuk satu
lembar waran. Misalnya, exercise ratio 2 berarti 1 warant dapat digunakan untuk
membeli 2 lembar saham pada exercise price.
4
1.8 Perbedaan Waran dengan Obligasi Konversi
Obligasi konversi (convertible bond) adalah obligasi yang dapat ditukar atau diubah
menjadi saham biasa atas kehendak pemegang obligasi pada kondisi yang telah
ditentukan sebelumnya. Obligasi konversi pada dasarnya sama dengan obligasi biasa
ditambah hak untuk mengubah obligasi ke saham. Sama halnya seperti pemegang
waran, pemegang obligasi konversi dapat ikut menikmati kenaikan harga saham (capital
gain). Mereka cenderung mempertimbangkan untuk mengubah obligasinya menjadi
saham jika nilai atau harga saham perusahaan meningkat.
Meskipun waran dan obligasi konversi nampak mirip dari segi penyediaan kesempatan
bagi pemegang obligasi untuk ikut menikmati capital gain, namun ada perbedaan utama
antara keduanya. Pertama, jika obligasi konversi diubah menjadi saham, hutang
perusahaan dihilangkan dan biaya bunga berkurang; sedangkan saat waran ditukar
menjadi sejumlah saham, hutang dan biaya bunga tidak berubah. Kedua, jika obligasi
konversi ditukar dengan saham, tidak ada dana baru yang masuk ke perusahaan. Yang
terjadi hanya sekedar perubahan status dari hutang menjadi modal sendiri, sedangkan
saat waran ditukar dengan sejumlah saham, ada dana baru yang masuk ke perusahaan.
2. KONVERTIBEL
Surat berharga konvertibel (convertible securities) adalah obligasi atau saham preferen atau
penerbitan hutang yang dapat ditukarkan dengan sejumlah lembar saham biasa sesuai
dengan keinginan pemiliknya. Salah satu ciri terpenting adalah berapa banyak saham yang
akan diterima oleh pemilik konvertibel jika ia memutuskan akan menukarkan miliknya. Ciri
ini didefinisikan sebagai rasio konversi (conversion ratio) dan ia memberikan hak kepada
5
pemilik konvertibel untuk menukarkan surab berharga dengan sejumlah saham yang
ditetapkan. Berkaitan dengan ratio konfersi adalah harga konversi (conversion price), yaitu
harga efektif yang dibayarkan untuk saham biasa pada waktu konfersi dilakukan. Jadi, pada
dasarnya konvertibel sama dengan obligasi yang disertai waran. Harga konvertibel
ditetapkan pada waktu ditetapkan rencana penerbitan obligasi konvertibel.
Rumus:
Harga konversi = Nilai pari obligasi
Faktor lain yang bisa menyebabkan perubahan harga dan rasio konversi adalah klausal yang
melindungi konvertibel dari pengurangan nilai saham, karena karena adanya pemecahan
saham, deviden saham, dan penjualan saham biasa dibawah harga normal. Kalusal seperti
ini merupakan ciri baku dari hampir semua konvertibel.
6
2. Nilai konversi
Nilai konversi adalah nilai sekuritas konvertibel dalam bentuk saham biasa yang
dapat dikonversi dengan sekuritas. Nilai konversi ini sama dengan rasio konversi
dikalikan dengan harga pasar pertumbuhan saham. Misalnya, jika saham
Silicon Valley dijual seharga $50 dan rasio konversi adalah $22.86 maka nilai
konversi satu obligasi adalah $22.86 X $50 = $1.143. Pada saat penerbitan, sekuritas
konvertibel diberi harga lebih tinggi daripada nilai konversi. Selisihnya disebut
premi atas nilai konversi. Misalnya, obligasi Silicon Valley dijual kepada publik
dengan harga $1000 per lembar. Harga pasar saham biasa pada saat penerbitan
konvertibel adalah $38.50. Maka nilai konversi setiap obligasi adalah 22.86 X
$38.50 = $880. Selisih dari $1000 - $880 yaitu sebesar $120 adalah premi atas nilai
konversi. Biasanya premi ini dinyatakan dalam bentuk persentase = 120/880 =
13.6%.
3. Nilai sekuritas
Nilai sekuritas Convertible security adalah harga Convertible itu bila tidak ada
sifat-sifat konversinya. Ini dihitung dengan menetukan tingkat pengembalian yang
diinginkan penerbitan lurus (tidak bisa dikonversikan ) dengan kualitas yang sama
dan menentukan nilai suku bunga sekarang dan pembayaran pokok hutang pada
tingkat pengembalian ini. Maka, entah apapun yang terjadi pada nilai saham biasa
perusahaan itu, nilai terendah dengan mana Convertible itu bisa turun haruslah
nilainya sebagai straight bond atau saham preferen.
4. Periode konversi
Periode selama konversi itu bisa ditukarkann dengan saham biasa di batasi. Kerap
kali konversi tidak diperkenankan sampai sekian tahun berlalu, atau dibatasi dengan
tanggal berakhir penukaran. Namun masih ada Convertible yang bisa ditukarkan
kapan saja sepanjang umur mereka. Dalam kasus manapun, peiode konversi
ditentukan ketika pertama kali diterbitkan.
5. Premium konversi
Yakni perbedaan antara harga pasar Convertible dengan yang lebih tinggi antara
nilai sekuritas dan nilai konversinnya. Dimana didefinisikan sebagai:
Premuim konversi = harga pasar Convertible itu X yang lebih tinggi dari nilai
sekuritas dan nilai konversi.
7
2.4 Alasan Dasar Penggunaan Konvertibel
Alasan tradisional untuk menjual konvertibel ialah bahwa suku bunga obligasi rendah
dan harga konversinya juga merupakan premi di atas harga saham biasa saat ini. Alasan
utama memilih menerbitkan Convertible dan bukannya hutang langsung, saham
preferen, atau saham biasa adalah bahwa suku bunga pada Convertible tidak peduli
terhadap tingkat resiko perusahaan penerbitnya. Obligasi onvertibel dapat dipandang
sebagai suatu paket hutang perusahaan ditambah opsi yang terkandung di dalamya.
Sementara risiko dan ketidakpastian yang lebih tinggi mengakibatkan suku buga yang
lebih tinggi dalam hutang langsung, namun ini tidak perlu terjadi pada Convertible.
Sifat Convertible mendapat keuntungan dari kenaikan risiko dan ketidak pastian dan
kenaikan volatilitas harga saham yang mengikutinya. Akibatnya, sifat konversi
berharga apabila harga saham naik; bila tidak, nilai nya nol. Semakin besar risiko dan
volatilitas harga saham maka semakin besar kemungkinan sifat konversi akan menjadi
nilai tersendiri sebelum tanggal kadaluarsa. Akibat nya semakin besar resiko dan
ketidakpastian, akan semakin besar pula nilai sifat konversi nya dari convertible. Maka,
efek negatif kenaikan dalam risiko dan ketidakpastian pada bagian hutang langsung
sebuah convertible sebagianya diimbangi oleh efek positif pada sifat konversinya.