Bab I

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Kementrian Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan
bendungan sebagai bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu
yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga dibangun
untuk menampung limbah tambang atau lumpur.
Waduk Tirtomarto Delingan dibangun pada tahun 1920 – 1923 oleh
Pemerintah Kolonial Belanda. Waduk Delingan terletak di Jalan Raya
Karanganyar – Mojogedang kilometer 5, Desa Delingan, Kecamatan
Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menjadikan kebutuhan sumber
daya air sangat penting dalam berlangsungnya kehidupan manusia, sehingga perlu
adanya pelestarian dan pemanfaatan sumber air yang sudah ada, Pembangunan
waduk merupakan salah satu bentuk pemanfaatan kelebihan air disaat musim
penghujan.
Waduk Tirtomarto merupakan bendungan dengan tipe urugan tanah
homogen, panjang puncak 886 m dan lebar puncak 4,5 m. Pemanfaatan Waduk
Tirtomarto sebagai sarana Irigasi dan sebagai tempat rekreasi bagi pengunjung.
Dalam hakikatnya waduk perlu evaluasi kekuatan bendungan agar tercapai
struktur komponen waduk yang aman. Inspeksi tersebut meliputi pengecekan
kondisi bendungan baik bendungan yang memiliki umur muda maupun tua, agar
mendapatkan stabilitas bendungan. Sesuai yang tertera di PP Nomer 37 Tahun
2010 tentang pemantauan dan pemeriksaan terhadap kondisi bendungan.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuat perumusan masalah
yaitu, Apakah Bendungan Waduk Tirtomarto aman terhadap debit banjir kala
ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, 100 tahun, 200 tahun, 1000
tahun.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:
1. Menentukan elevasi muka air banjir maksimum kala ulang 1000 tahun pada
Waduk Tirtomarto.
2. Mengetahui (Persentase) kemampuan Waduk Tirtomarto dalam meredam
banjir.
3. Mengetahui apakah tinggi elevasi puncak bendungan Waduk Tirtomarto masih
aman terhadap limpahan banjir maksimum 1000 tahun.

D. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi peluasan pembahasan, penulis membatasi objek ruang
lingkup penelitian ini agar langkahnya tepat terarah, maka diperlukan batasan-
batasan dalam penelitian sebagai berikut:
1. Setudi penelitian ini hanya dilakukan di Waduk Tirtomarto Kabupaten
Karanganyar.
2. Penelitian ini difokuskan pada analisis routing banjir dalam debit outflow dari
Waduk Tirtomarto dengan metode flood Routing (penelusuran banjir).
3. Dalam mencari hasil analisis penelusuran banjir (flood routing) pada Waduk
Tirtomarto menggunakan metode Newton Reapson dan metode Goodrich.
4. Penelitian ini tidak mempertimbngkan ketinggian muka air yang disebabkan
oleh bencana alam.
5. Penelitian ini tidak mempertimbngkan ketinggian muka air yang disebabkan
oleh angin.
6. Penelitian ini tidak mempertimbangkan nilai sedimen dasar waduk.
3

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara teoritis
a. Dapat digunakan sebagai referensi analisis keamanan bendungan.
b. Dapat mengaplikasikan penerapan teori/metode penelusuran banjir pada
kasus Waduk Tirtomarto.
2. Manfaat secara praktis (Aplikasi)
a. Dapat digunakan untuk mengetahui cara-cara menyelesaikan
permasalahan ramalan banjir dan pengendalian banjir.
b. Dengan mengetahui data-data elevasi muka air minimum dan maksmum
maka dapat meningkatkan optimalisasi/manfaat fungsi waduk sebagai
sarana irigasi.
c. Sebagai kontrol keamanan Bendungan Waduk Tirtomarto.

Anda mungkin juga menyukai