NIM : 05071181722004
Prodi : Agroekoteknologi
Kelas : Palembang
Matkul : Penyakit Tanaman Tahunan
A. Tanaman Mangga
Mangga merupakan tanaman buah tahunan (parennial plants) berupa pohon
berbatang keras yang tergolong kedalam famili Anarcadiaceae. Mangga
diperkirakan berasal dari negara India. Kata mangga sendiri berasal dari bahasa
Tamil, yaitu mangas atau man-kay. Dalam bahasa botani, mangga disebut
Mangifera indica L. yang berarti tanaman mangga berasal dari India
(Rohmaningtyas, 2010). Menurut Safitri (2012), dalam taksonomi tanaman
mangga diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae;
Diviso : Spermatophyta;
Kelas : Dicotyledoneae;
Ordo : Sapindales;
Famili : Anacardiaceae;
Genus : Mangifera;
Spesies : Mangifera indica L.
Penyakit embun jelaga disebabkan oleh fungi jenis Capnodium sp. dan
Meliola sp. (Fiani dkk, 2011). Apabila patogen tersebut membentuk lapisan
merata adalah Capnodium sp., sedang yang membentuk kelompok-kelompok
hitam berbulu adalah Meliola sp.
Klasifikasi patogen Meliola mangiferae adalah sebagai berikut:
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Sordariomycetes
Ordo : Meliolales
Famili : Meliolaceae
Genus : Meliola
Spesies : Meliola mangiferae
Meliola sp. mempunyai hifa yang disebut dengan hipopodia (hifa yang
mempunyai tonjolan-tonjolan di kedua sisi dan berfungsi sebagai alat untuk
merekat dan absorpsi pada daun) (Asmaliyah dkk, 2015). Askokarp/askus (tubuh
buah) disebut pula peritesium karena berbentuk agak bulat yang pada ujungnya
terdapat ostiol (lubang untuk keluarnya spora). Spora yang dibentuk dalam
askokarp disebut askospora yang berbentuk lonjong memmpunyai warna cokelat
agak kehitaman, spora berseptat. Jamur pembentuk koloni hitam dikenal sebagai
"Hitam atau jamur gelap ”. Meliola sp. adalah parasit bio trofik obligat ditemukan
di udara tanaman vaskular umumnya dikenal sebagai jamur hitam atau gelap (Dar
dan Rai, 2017).
Miselium cendawan Capnodium sp. ini hanya terdapat di permukaan daun
dan tidak masuk ke dalam jaringan. Untuk pertumbuhannya cendawan hanya
memakan embun madu yang melekat pada daun. Selaput hitam tipis pada
permukaan daun tersebut terbentuk dari hifa yang menjalin dan menenun. Apabila
udara kering selaput dapat lepas dari daun dan pecah menjadi bagian-bagian kecil
yang terhembus angin dan beterbangan kemana-mana. Cendawan ini berkembang
biak pada musim kemarau, sedang pada musim hujan berkurang, karena embun
madunya tidak banyak. Tanaman di bawah naungan intensitas serangannya
cenderung lebih besar.
Meliola mangiferae terdapat warna hitam pada daun disebabkan oleh jamur
yang hidup di cairan manis. Cairan embun madu dikeluarkan oleh hama seperti
wereng mangga, kutu sisik, dan kutu putih. Embun jelaga biasanya menyerang
saat musim hujan (Utami dan Abadi, 2012). Penyakit cendawan jelaga bisa
disebabkan oleh cendawan Meliola mangiferae Eale, Gloeodes pomigena Schw,
Dimesosporim mangiferum Cooke et Br, Capnodium mangiferum Cook et
Br, Capnodium racemosum Cooke, Phaeasaccardinula sp. Serangan cendawa
jelaga pada mangga bisa terjadi kalau dipohon terdapat hama serangga yang
mengeluarkan kotoran “embun madu”. Daun yang terserang cendawan jelaga
sebagian atau seluruh permukaan daun tertutup cendawan hitam seperti kain
beludru. Kalau serangannya hebat hampir seluruh permukaan daun dan ranting
hitam tertutup cendawan jelaga.
Embun jelaga menutupi permukaan atas daun. Apabila patogen tersebut
membentuk lapisan merata adalah Capnodium sp., sedang yang membentuk
kelompok-kelompok hitam berbulu adalah Meliola sp. Miselium cendawan ini
hanya terdapat di permukaan daun dan tidak masuk ke dalam jaringan. Untuk
pertumbuhannya cendawan hanya memakan embun madu yang melekat pada
daun.
Selaput hitam tipis pada permukaan daun tersebut terbentuk dari hifa yang
menjalin dan menenun. Apabila udara kering selaput dapat lepas dari daun dan
pecah menjadi bagian-bagian kecil yang terhembus angin dan beterbangan
kemana-mana. Cendawan ini berkembang biak pada musim kemarau, sedang pada
musim hujan berkurang, karena embun madunya tidak banyak. Tanaman di bawah
naungan intensitas serangannya cenderung lebih besar.
Morfologi Meliola mangiferae : Koloni pada kedua permukaan daun hidup,
hitam, bundar, biasanya berdiameter 2-3 mm. Hifa berwarna coklat tua, dengan
cabang samping kecil (hyphopodia) beberapa di antaranya memiliki pori di apeks;
alternatif hiphopodia, 2-sel, panjang 18-35 μm. Setae lurus, coklat tua, sering
dengan puncak bercabang dua, panjang hingga 900 μm, lebar 9-11 μm. Ascomata
hitam, bundar. Asci mudah larut sehingga biasanya tidak terlihat. Ascospora 50–
59 × 20-27,5 μm, berwarna coklat tua, ellipsoid, berdinding tebal, halus, lurus, 4-
septate, terbatas pada septa.
E. Pengendalian Penyakit
1. Metode Pengendalian Secara Kultur Teknis
Prinsip pengendalian penyakit tanaman dengan kultur teknis, yaitu :
a) Menggunakan lahan yang tidak mengandung patogen (noninfested area).
b) Menggunakan bahan perbanyakan (bibit) yang bebas dari pathogen
(noninfectious planting materials).
c) Memelihara tanaman dengan baik untuk mengurangi adanya serangan
(cropmaintenance and therapy).
2. Metode Pengendalian Secara Fisik-Mekanik
Pengendalian secara fisik adalah teknik pengendalian menggunakan atau
mengubah lingkungan fisik sehingga dapat menimbulkan kematian pada jasad
pengganggu dan mengurangi populasinya. Sedangkan pengendalian secara
mekanik adalah suatu cara pengendalian menggunakan cara-cara mekanik dengan
tangan ataupun dengan alat dan bahan lain, dengan tujuan mematikan atau
memindahkan jasad pengganggu tanaman.