Anda di halaman 1dari 10

Annona squamosa L (SRIKAYA)

1.1 Aspek Klasifikasi Annona squamosa L

1.1.1 Nama tumbuhan

Nama ilmiah: Annona squamosa L.

Nama lokal : srikaya

1.1.2 Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Ranunculales

Suku : Annonaceae

Marga : Annona

Jenis : Annona squamosa L. (Syamsuhidayat, 1991)

1.2 Determinasi Annona squamosa L

1b : Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang


sari dan (atau) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga………………..…………2

2b : Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau


membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai………………………..…3.
3b : Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut
di atas……………………………………………………………..…………..4.

4b : Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau)


bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas……………………………6.

6b : Dengan daun yang jelas..…………………………………………….…7.

7b : Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya.…..9.

9b : Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit…..………….10.

10b : Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi rozet…………….……..11.

11b : Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat
daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke
atas…………………………………………………….…………………….12.

12b :Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama
sekali...…………………………………...……………...…………………..13.

13b : Tumbuh-tumbuhan bentuk lain……….....………….………………..14.

14a : Daun tersebar, kadang-kadang berhadapan…………………………15.

15a : Daun tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangka sampai bercangap
menyirip rangkap…………………………………………..………………109.

109b: Tanaman daratan (atau tumbuh) di antara tanaman bakau…………119.

119b: Tanaman lain……………………………….………………………120.

120b: Tanaman tanpa getah……….……………………………………...128.


128b: Daun lain. Bukan rumput-rumputan yang merayap, dan mudah
berakar……………………………………………………………………..129.

129b: Tidak ada upih daun yang jelas; paling-paling pangkal daun sedikit atau
banyak mengelilingi batang…………………………..……………………135.

135b: Daun tidak berbentuk kupu-kupu berlekuk dua…………………....136.

136b: Susunan tulang daun menjari atau menyirip……………………..…139.

139b: Tidak ada bekas berbentuk cincin yang melingkar pada cabang…...142.

142b: Cabang tidak demikian…………………………….……………….143.

143b: Sisik demikian tidak ada………………….………………………..146.

146b: Tanaman tidak berduri atau berduri temple (buah diabaikan)……..154.

154b: Bunga tidak di dalam bongkol dengan daun pembalut sedemikian..155.

155b: Bunga tidak tertanam pada tangkai daun……….………………….156.

156b: Bakal buah menumpang……….…………………………………...162.

162b: Ujung tangkai daun tanpa kelenjar.………………………………...163.

163a: Pohon atau perdu dengan pohon yang berbilangan 3….…………...164.

164b: Daun tidak melekat serupa perisai……..…………………………...165.

165b: Ruang kepala sari membuka tanpa katup atau bunga berkelamin
satu………………………………………………………………………...166.

166a: Bunga berkelamin dua. Bakal buah banyak. Benang sari


bebas………………………………………………….………50. Annonaceae.
1b : Banyak buah yang duduk, satu dengan yang lain melekat, terkumpul
rapat pada tangkai buah utama, kadang-kadang kemudian sedikit atau banyak
melepaskan diri terhadap yang lain. Ujung penghubung ruang sari yang
diperpanjang terpancung atau sangat tumpul……………………….2. Annona.

1b : Lingkaran terdalam daun mahkota lebih kecil daripada yang di luar,


yang terakhir memanjang. Kadang-kadang lingkaran terdalam tidak
ada……………………………………………………………………….…...2.

2b : Bakal buah jelas bertonjolan. Buah masak hijau kebiru-biruan. Daun


dari bawah hijau biru………………………...……………..Annona squamosa.

Kunci Determinasi : 1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-


119b-120b-128b-129b-135b-136b-139b-140b-142b-143b-146b-154b-155b-
156b-162b-163a-164b-166a….50. Annonaceae-1b…2. Annona-1b-2b….
Annona squamosa (Steenis, 2012).

1.3 Uraian Tanaman Annona squamousa L

Kulit pohon tipis berwarna keabu-abuan, getah kulitnya beracun. Batangnya


(pada dahan) coklat muda, bagian dalamnya berwarna kuning muda dan agak pahit.
Pada bagian ranting berwarna coklat dengan bintik coklat muda, lenti sel kecil, oval,
berupa bercak bulat pada batang.

Daun tunggal, bertangkai, kaku, letaknya berseling. Helai daun berbentuk


lonjong hingga jorong menyempit, ujung dan pangkal runcing, dasar lengkung, tepi
rata, panjang 5-17 cm, lebar 2-7,5 cm, permukaan daun berwarna hijau, bagian bawah
hijau kebiruan, sedikit berambut atau gundul. Rasanya pahit, sedikit dingin. Tangkai
daun 0.4-2,2 cm panjangnya.

Bunganya bergerombol pendek menyamping dengan panjang sekitar 2.5 cm,


sebanyak 2-4 kuntum bunga kuning kehijauan (berhadapan) pada tangkai kecil
panjang berambut dengan panjang ± 2 cm, tumbuh pada ujung tangkai atau ketiak
daun. Daun bunga bagian luar berwarna hijau, ungu pada bagian bawah, membujur,
panjangnya 1.6-2.5 cm, lebar 0,6-0,75 cm. Daun bunga bagian dalam sedikit kebih
kecil atau sama besarnya. Terdapat banyak serbuk sari, bererombol, putih, panjang
kurang dari 1.6 cm, putik berwarna hijau muda. Tiap putik membentuk semacam
kutil, panjang 1.3-1.9 cm, lebar 0,6-1,3 cm yang tumbuh menjadi kelompok-
kelompok buah. Berbunga dengan bantuan kumbang nitidula.

Buahnya buah semu, berbentuk bola atau kerucut atau menyerupai jantung,
permukaan berbenjol-benjol, warna hijau berbintik (serbuk bunga) putih, penampang
5-10 cm, menggantung pada tangkai yang cukup tebal. Jika masak, anak buah akan
memisahkan diri satu dengan yang lain, berwarna hijau kebiruan. Daging buah
berwarna putih semikuning, berasa manis. Biji membujur di setiap karpel, halus,
coklat tua hingga hitam, panjang 1,3-1,6 cm. Biji masak berwarna hitam
mengkilap (Syamsuhidayat, 1991).

1.4 Kandungan Kimia Annona squamosa L

Secara umum, tanaman srikaya mengandung


skuamosin, asimicin (Taylor and Francis, 1999), atherospermidine (Petasai,
1986), lanuginosin, alkaloid tipe asporfin (anonain) dan bisbenziltetrahidroisokinolin
(retikulin). Pada organ–organ tumbuhan ditemukan senyawa sianogen. Pulpa buah
yang telah masak ditemukan mengandung sitrulin, asam aminobutirat, ornitin,
dan arginin. Biji mengandung senyawa poliketida dan suatu senyawa turunan
bistetrahidrofuran; asetogenin (skuamostatin C, D, anonain, anonasin A, anonin 1, IV,
VI, VIII, IX, XVI, skuamostatin A, bulatasin, bulatasinon, skuamon, ncoanonin B,
neo desasetilurarisin, neo retikulasin A, skuamosten A, asmisin, skuamosin,
sanonasin, anonastatin, neoanonin). Juga ditemukan skuamosisnin A, skuamosin B,
C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N; skuamostatin B, asam lemak, asam amino dan
protein. Komposisi asam lemak penyusun minyak lemak biji srikaya terdiri dari metil
palmitat, metil stearat, metil linoleat. Daun mengandung alkaloid tetrahidro
isokuinolin,p-hidroksibenzil-6,7-dihidroksi-1,2,3,4-tetrahidroisokinolin
(demetilkoklaurin =higenamin). Bunga mengandung asam kaur-1,6-ene-1,9-oat
diinformasikan sebagai kornponen aktif bunga srikaya. Akarnya mengandung
flavonoid, borneol, kamfer, terpen, alkaloid anonain, saponin, tanin, dan polifenol.
Kulit kayu mengandung flavonoid, borneol, kamfer, terpen, dan alkaloid anonain.
Buah muda mengandung taninSecara umum, tanaman srikaya mengandung
skuamosin, asimicin (Taylor and Francis,1999), atherospermidine (Petasai,1986), lan
uginosin, alkaloid tipe asporfin (anonain) dan bisbenziltetrahidroisokinolin
(retikulin). Pada organ–organ tumbuhan ditemukan senyawa sianogen. Pulpa buah
yang telah masak ditemukan mengandung sitrulin, asam aminobutirat, ornitin,
dan arginin. Biji mengandung senyawa poliketida dan suatu senyawa turunan
bistetrahidrofuran; asetogenin (skuamostatin C, D, anonain, anonasin A, anonin 1, IV,
VI, VIII, IX, XVI, skuamostatin A, bulatasin, bulatasinon, skuamon, ncoanonin B,
neo desasetilurarisin, neo retikulasin A, skuamosten A, asmisin, skuamosin,
sanonasin, anonastatin, neoanonin). Juga ditemukan skuamosisnin A, skuamosin B,
C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N; skuamostatin B, asam lemak, asam amino dan
protein. Komposisi asam lemak penyusun minyak lemak biji srikaya terdiri dari metil
palmitat, metil stearat, metil linoleat. Daun mengandung alkaloid tetrahidro
isokuinolin, p-hidroksibenzil-6,7-dihidroksi-1,2,3,4-tetrahidroisokinolin
(demetilkoklaurin=higenamin). Bunga mengandung asam kaur-1,6-ene-1,9-oat
diinformasikan sebagai kornponen aktif bunga srikaya. Akarnya mengandung
flavonoid, borneol, kamfer, terpen, alkaloid anonain, saponin, tanin, dan polifenol.
Kulit kayu mengandung flavonoid, borneol, kamfer, terpen, dan alkaloid anonain.
Buah muda mengandung tannin.

1.5 Bukti Ilmiah Tanaman Annona squamosa L

Senyawa-senyawa asetogenin (skuamostanin A, B, C, dan D)


serta annotemoyin-1 dan -2, dan glukopiranosid kolesteril pada srikaya memiliki efek
sitotoksik (Yang et al., 2009, Rahman et al., 2005), inhibitor agregasi
platelet (Yang et al., 2002), inhibitor replikasi HIV (Wu et al., 1996), agen
antidiabetes (antihiperglikemik) dan antioksidan (Kaleem et al.,
2006, Panda and Kar, 2007), pestisida (Jaswanth, 2002), serta dapat digunakan dalam
terapi Neisseria gonorrhea (Shokeen, 2005). Kandungan skuamosinnya berfungsi
sebagai insektisida, sementara kandungan ascimicinnya memiliki efek antileukemia
(Taylor and Francais, 1999). Caryophyllene oxide pada kulit batang memiliki
aktivitas analgesik dan antiinflamasi (Chavan, 2009), serta cyclosquamosin D pada
biji terbukti menunjukkan inhibisi sitokin proinflammatory pada makrofag J774A.1
terinduksi Pam3Cys (Yang, et al., 2008).

Ekstrak air dan organik Annona squamosa menginduksi apoptosis sel BC-8,
dengan menginduksi fragmentasi DNA dan aktivasi caspase-3. Pengamatan
dengan flowcytometry menunjukkan terbentuknya badan apoptosis setelah inkubasi
sel setelah diterapi dengan ekstrak selama 24 jam. Selain aktivasi caspase-3, kedua
ekstrak juga meregulasi ekspresi gen Bcl dan BclXL yang berperan dalam induksi
apoptosis (Pardharasardhi et al., 2004).
DAFTAR PUSTAKA

Harborne, 1999, Phytochemical Dictionary Second Edition, Taylor and Francis.

Hopp, D.C., 1996, Squamotacin: an annonaceous acetogenin with cytotoxic

selectivity for the human prostate tumor cell line (PC-3), Department of

Medicinal Chemistry and Pharmacognosy, Purdue University, West Lafayette,

Indiana 47907-1333, USA.

Jaswanth, A., 2002, Evaluation of mosquitocidal activity of Annona squamosa leaves

against filarial vector mosquito, Culex quinquefasciatus Say., Department of

Pharmacology, Periyar College of Pharmaceutical Sciences for Girls,

Tiruchirappalli, 620 021, India.

Mukhlesur Rahman M., Parvin S., Ekramul Haque M., Ekramul Islam M., and
Mosaddik M.A.,

2005, Antimicrobial and cytotoxic constituents from the seeds of Annona

squamosa, Fitoterapia.76(5):484-9.

M.J., Chavan, Wakte P.S., and Shinde D.B., 2009, Analgesic and anti-inflammatory
activity of

caryophyllene oxide from Annona squamosa L. bark., Phytomedicine,

M., Kaleem, 2006. Antidiabetic and antioxidant activity of Annona squamosa extract

in streptozotocin-induced diabetic rats, Department of Biochemistry, Faculty

of Life Sciences, Aligarh Muslim University, Aligarh 202002, India.

Petasai, QM.S., 1986, Thesis, Fac.Pharm.Sci., Chulalongkorn Univ., Bangkok.


P. Shookeen, 2005. Preliminary studies on activity of Ocimum sanctum, Drynaria

quercifolia, and Annona squamosa against Neisseria gonorrhoeae, Ambedkar

Center for Biomedical Research, University of Delhi, Delhi, India.

Steenis Van, Dr. C.G.G.J. 2012. Flora. Jakarta : PT. Balai Pustaka (PERSERO)

Syamsuhidayat, Sri Sugati and Johnny Ria Hutapea. 1991. Inventaris Tanaman Obat

Indonesia (I). Jakarta : Departemen Kesehatan RI

S., Panda, 2007, Antidiabetic and antioxidative effects of Annona squamosa leaves

are possibly mediated through quercetin-3-O-glucoside, School of Life

Sciences, Devi Ahilya University, Takhshila Campus, Indore-452017,

Madhya Pradesh, India.

Yang Y.L., Hua K.F., Chuang P.H., Wu S.H., Wu K.Y., Chang F.R., and Wu Y.C.,

2008, New cyclic peptides from the seeds of Annona squamosa L. and their

anti-inflammatory activities., J Agric Food Chem, 23;56(2):386-92.

Yang H., Zhang N., Li X., He L., and Chen J., 2009, New nonadjacent bis-THF ring

acetogenins from the seeds of Annona squamosa., Fitoterapia.

Yang H.J., Li X., Zhang N., Chen J.W., Wang M.Y., 2009, Two new cytotoxic

acetogenins from Annona squamosa., J Asian Nat Prod Res. 11(3):250-6..

Y.C., Wu, 1996, Identification of ent-16 beta, 17-dihydroxykauran-19-oic acid as an

anti-HIV principle and isolation of the new diterpenoids annosquamosins A

and B from Annona squamosa, Graduate Institute of Natural Products,


Kaohsiung Medical College, Taiwan, Republic of China.

Y.L., Yang, 2002, New ent-kaurane diterpenoids with anti-platelet aggregation

activity from Annona squamosa, Graduate Institute of Natural Products,

Kaohsiung Medical University, Taiwan, Republic of China.

Anda mungkin juga menyukai