Anda di halaman 1dari 7

Sambiloto

Ini adalah daun hijau yang diklaim dapat membantu untuk menurunkan panas. Tak hanya
untuk orang dewasa saja, anak-anak juga bisa mengkonsumsi sambiloto pada saat demam.
Sambiloto mengandung andrografolid lactones, diterpene, glucosides, dan flavonoid.

Kandungan bahan aktif alami inilah yang membuat daun sambiloto berfungsi sebagai obat
penurun panas dewasa dan anak-anak yang alami dan tidak berbahaya. Kunyit dan madu juga
dapat Anda gunakan sebagai campuran ramuan sambiloto ini.

Caranya membuatnya, rebus 10 gram daun sambiloto segar bersama dengan 25 gram kunyit
kering di dalam 200 cc air. Rebus sampai air mendidih dan tinggal 100 cc saja. Saring air
rebusan daun sambiloto ke dalam gelas. Untuk memberikan sedikit rasa manis, Anda dapat
menambahkan madu secukupnya

III. Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata Nees
Sinonim : Justicia paniculata Burm., Justicia latebrosa Russ.

IV. Ciri Morfologi


a. Makroskopik
Batang tak berambut, tebal 2 mm sampai 6 mm, berbentuk persegi empat, batang bagian atas
seringkali dengan sudut agak berusuk. Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari
batang,bentuk lanset sampai bentuk lidah tombak, panjang 2 cm sampai 7 cm, lebar 1 cm sampai
3 cm, rapuh tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung meruncing, tepi daun rata.
Permukaan berwarna hijau tua atau hijau kecoklatan, permukaan bawah berwarna hijau pucat.
Tangkai daun pendek. Kelopak bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak, panjang 3 mm sampai 4
mm, dan berambut. Daun mahkota berwarna putih sampai keunguan. Buah berbentuk jorong,
pangkal dan ujung tajam, panjang ± 2 cm, lebar ± 4 mm, kadang – kadang pecah secara
membujur menjadi 4 keping.permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua sampai hijau
kecoklatan, permukaan dalam berwarna putih atau putih kelabu. Biji agak keras, panjang 1,5 mm
sampai 3 mm, lebar ± 2 mm. Permukaan luar berwarna coklat muda bertonjol – tonjol. Pada
penampang melintang biji terlihat endosperm berwarna kuning kecoklatan, lembaga berwarna
putih kekuningan.

b. Mikroskopik
Daun : epidermis atas terdiri dari sel berbrntuk segi empat, kutikula tipis, pada penampang
tangensial tampak berbentuk poligonal, dinding samping lurus, tidak terdapat stomata. Pada
lapisan epidermis terdapat banyak sel litosis yang berisi sistolit (mengandung banyak kalsium
karbonat). Sel litosis umumnya lebih besar daripada sel epidermis, bentuk jorong atau bulat telur
memanjang. Sistolit berbentuk jorong dengan permukaan bertonjolan hingga mirip rangkaian
buah anggur, panjang 60 µm sampai 150 µm, lebar 30 µm sampai 80 µm. Rambut kelenjar
banyak, terletak agak tenggelam dilapisan epidermis, sel pangkal kecil dan bersel satu. Kepala
kelenjar terdiri dari beberapa sel, garis tengah kepala kelenjar 40 µm sampai 65 µm, tinggi 15 µm
sampai 25 µm. Rambut penutup sangat sedikit, umumnya terdapat di epidermis atas pada tulang
daun, berbentuk kerucut berujung tumpul, bersel 2, dinding tipis, berukuran panjang (30 µm
sampai 125 µm). Sel epidermis bawah lebih kecil dari sel epidermis atas, pada penampang
tangensial tampak dinding samping bergelombang. Stomata sangat banyak, tipe diasitik dan
bidiasitik, umumnya bidiasitik. Rambut kelenjar dan litosis lebih banyak terdapat di epidermis
bawah daripada di epidermis atas.jaringan palisade umumnya terdiri dari satu lapis sel, jarang
yang 2 lapis. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel bunga karang, tersusun
renggang dengan rongga udarayang besar. Di antara sel bungakarang terdapat juga sel litosis
serupa dengan yang terdapat diepidermis. Berkas pembuluh tipe bikolateral.

Batang : Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang terentang tangensial, pada penampang
tangensial terlihat berbentuk segi empat panjang, dinding samping lurus, kutikula agak tebal.
Pada epidermis terdapat rambut kelenjar dan litosis seperti terdapat pada epidermis daun.
Jaringan kolenkim terdapat di bawah epidermis, terutama pada sudut batang. Parenkim korteks
terdiri dari beberapa lapis sel. Serabut perisikel berdinding tebal, agak berlignin, lumen sempit.
Floem sekunder sedikit. Sebagian besar xilem sekunder terdiri dari serabut kayu. Pembuluh kayu
bernoktah dan berpenebalan tangga tersebar. Empulur terdiri dari sel besar berbentuk poligonal,
dinding bernoktah, sel empulur berisi hablur kalsium oksalat berbentuk jarum, panjang hablur
15 µm sampai 50 µm.
Kelopak bunga : pada epidermis luar terdapat rambut penutup dan rambut kelenjar. Rambut
penututp umumnya terdiri dari satu sel, kadang – kadang bersel 2, berbentuk kerucut, panjang
40 µm sampai 175 µm, dinding tebal, dan kutikula bergaris – garis. Rambut kelenjar terdapat
dua tipe, tipe pertama serupa dengan rambut kelenjar pada daun, sedangkan tipe kedua memiliki
tangkai kelenjar bersel 3 sampai 5 dan kepala kelenjar berbentuk serupa mangkok bersel banyak.
Kulit buah : Epidermis luar terdiri dari sel pipih berbentuk poligonal memanjang atau serupa
serabut pendek berdinding agak tebal, dan kutikula tebal bergaris. Pada epidermis terdapat
stomata serupa stomata pada daun dan terdapat juga rambut kelenjar dengan tangkai bersel
banyak serupa rambut kelenjar tipe kedua pada kelopak bunga. Di bawah epidermis terdapat
jaringan berisi zat berwarna cokelat kekuningan. Epidermis dalam terdiri dari satu sel lapis tipis,
dinding tebal, dan bernoktah. Mesokarp terutama terdiri dari serabut sklerenkim berdindng
tebal, bernoktah, dan berlignin. Di daerah sekat mesokarp terdiri dari parenkim bernoktah dan
sel batu dengan lumen lebar, dinding tebal, noktah jelas, dan berlignin.
Biji : kulit biji terdiri dari satu lapis sel, pipih berpapila pendek, dinding tipis, dan kutikula tipis.
Endosperm terdiri dari sel berbentuk bulat panjang, dinding tebal tidak berlignin, tak berwarna,
umumnya tersusun radial, serta sel penuh berisi butir – butir minyak dan aleuron. Embrio selnya
lebih kecil dari sel endosperm, dinding tipis, dan berisi butir – butir minyak.
Serbuk : Warna hijau kelabu, rasa sangat pahit. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis
atas dan epidermis bawah dengan litosis; fragmen mesofil daun; rambut kelenjar dari kelopak
bunga; rambut penutup kelopak bunga; sel batu dari sel kulit buah; epidermis kulit buah dengan
stomata; berkas pembuluh; sistolit yang lepas dari sel; fragmen serabut kulit buah; fragmen
endosperm dari biji; fragmen empulur batang; hablur kalsium oksalat berbentuk jarum jarang
kelihatan.

VII. Senyawa Kimia yang Terkandung


Komponen utama obat Andrographis adalah andrografolida. Ia memiliki rasa pahit yang sangat,
adalah kristal tak berwarna dalam penampilan, dan disebut sebagai diterpen lakton. Bahan kimia
obat lain juga prinsip-prinsip pahit: yaitu diterpenoids. deoxyandrographolide,-19ß-D-glukosida,
dan neo-andrografolida, semua yang telah diisolasi dari daun. Selain pahit terkait disebutkan,
komponen aktif lainnya termasuk 14-deoxy-11, 12 – didehydroandrographolide (andrographlide
D), homoandrographolide, andrographan, andrographon, andrographosterin, dan stigmasterol –
yang terakhir yang diisolasi dari persiapan Astrographis. Daun mengandung jumlah tertinggi
andrografolida (2,39%), aktif fitokimia medicinally paling di pabrik, sedangkan biji mengandung
terendah.
Kandungan andrografin, androfolit (zat pahit), dan panikulin dalam sambiloto merupakan
antibiotika alami. Zat ini membantu tubuh dari dalam untuk mengurangi risiko penuaan kulit
dan menjaga fungsi organ tubuh dari efek radikal bebas. Ekstrak sambiloto mampu
meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi yang menurunkan kualitas organ dalam tubuh,
termasuk jaringan kulit. Pemanfaatan herba ini biasanya dalam bentuk kering atau ekstrak daun,
batang, akar, dan bunga agar tahan lama.
Sambiloto mengandung andrograpolid, deoksiandrograpolid, dan neograpolid pada seluruh
bagian tanaman. Namun, bagian tanaman yang paling banyak mengandung andrograpolid
adalah daun (sekitar 1%). Andrograpolid merupakan diterpenelaktode yang digunakan dalam
membuat obat. Kandungan komponen aktif pada sambiloto dipengaruhi oleh mutu simplisia,
karakter genetik (varietas), cara budi daya (kondisi lahan, tinggi tempat), dan penanganan
pascapanen.
Kandungan senyawa fitokimia pada batang sambiloto lebih rendah dibanding pada daun, namun
masih memenuhi standar mutu yang ditetapkan Materia Medika Indonesia (MMI). Oleh karena
itu, seluruh bagian tanaman (batang, daun, dan buah) dapat digunakan sebagai simplisia. Secara
umum senyawa – senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman sambiloto adalah sebagai
berikut :

 Saponin
 Flavanoid
 Andrografolid
 Apigenin
 Tanin
 Neo- andrografolid
 Deoksi – andrografolid
 Homo – andrografolid
 Bis – andrografolid
 Dehidro – andrografolid
 Andrografid
 Panikulin
 Mineral (Kalium, kalsium, natrium)
 Asam kersik dan Damar

X. Aspek Budidaya
Tanaman sambiloto belum banyak dibudidayakan. Tanaman ini diperbanyak secara vegetatif
dengan setek pucuk, dan secara generatif dengan biji. Untuk pembudidayaan sambiloto dalam
skala besar diperlukan penyediaan bibit yang seragam dan dalam jumlah yang banyak, padahal
perkecambahan sambiloto tidak seragam. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan
percobaan teknik penyemaian sambiloto untuk mendapatkan bibit yang seragam dalam jumlah
banyak.
Dilihat dari ekologi dan penyebarannya, tanaman sambiloto tumbuh di India, semenanjung
Malaya, dan hampir di seluruh Indonesia pada tempat terbuka, di kebun, di tepi sungai, pada
tanah yang gembur dan sering kali tumbuh dengan cara berkelompok. Tanaman ini tumbuh pada
ketinggian 1 m sampai 700 m di atas permukaan lau

9 Efek Samping Daun Sambiloto


Sambiloto adalah sebuah jenis tanaman yang bagian daunnya kerap dimanfaatkan sebagai obat.
Menjadi salah satu tanaman herbal yang populer, khasiat dari daunnya sangat luar biasa dan segala
gejala maupun keluhan penyakit yang kerap dialami oleh kita mampu disembuhkan, termasuk
penyakit ringan flu dan demam. Selain penyakit-penyakit ringan seperti itu, masalah pernapasan,
penyakit hepatitis atau liver, penyakit kulit, serta penyakit infeksi (HIV AIDS, sinusitis,
leptospirosis, kolera, malaria, sifilis, gonore, TBC, pneumonia dan kusta) juga merupakan penyakit
yang bisa diatasi dengan sambiloto.

1. Mulut Terasa Pahit


Bagian tanaman sambiloto yang biasanya dipercaya bisa menyembuhkan beragam jenis kondisi
penyakit adalah daunnya, tapi hati-hati karena mulut akan dibuat pahit nantinya. Ketika daunnya
dibuat ramuan obat tradisional yang perlu diminum, kandungan senyawa di dalamnya yang memiliki
istilah andrographpholide akan memberikan efek pahit di mulut. Karena memang dijadikan obat,
maka sebenarnya tidak perlu heran bila rasa dari ramuan sambiloto akan pahit seperti layaknya obat-
obat lainnya.

3. Tekanan Darah Rendah


Bagi yang memiliki tekanan darah normal atau hipotensi (tekanan darah rendah), sebaiknya tidak
meminum ramuan obat berbahan utama sambiloto. Efek sampingnya bisa membuat tekanan darah
menurun drastis dan ini akan sangat berbahaya bagi pengonsumsi dengan riwayat kesehatan
tersebut. Ini dikarenakan menurut sebuah penelitian, terbukti bahwa tekanan darah dapat diturunkan
oleh sambiloto ini jadi sebaiknya menghindari konsumsi sambiloto untuk penyakit lain ketika
mengidap hipotensi.

4. Pendarahan
Akibatnya bisa begitu parah jika mengonsumsi sambiloto pada jangka waktu yang cukup lama tanpa
takaran yang tepat. Memar dan pendarahan bisa menjadi dua kondisi yang dapat terjadi ketika terlalu
berlebihan mengonsumsinya. Ini dikarenakan pembekuan darah akan diperlambat oleh sambiloto
yang juga berarti akan menaikkan potensi terjadinya perdarahan. Maka dari itu, seseorang dengan
masalah atau gangguan perdarahan tidak disarankan untuk mengonsumsi obat tradisional yang
berbahan tanaman sambiloto agar tidak semakin serius; perdarahan makin sulit untuk berhenti
karena darah sulit beku.

(Baca juga: proses pembekuan darah manusia)

5. Gangguan Kesuburan
Tanaman sambiloto adalah tanaman obat yang juga bahaya bila dikonsumsi oleh para wanita yang
sulit hamil dan tengah berencana ingin punya anak. Sebuah penelitian telah mencoba menelaah dan
membuktikan bahwa tanaman sambiloto ini bisa mengganggu reproduksi pada hewan. Walau
memang belum dibuktikan efeknya sama terhadap manusia, tentu ada potensi untuk hal tersebut
sehingga sebaiknya dihindari jika ingin punya anak dalam waktu dekat. Jika sudah pernah mengecek
kondisi kesuburan Anda dan dinyatakan sulit hamil, hindari betul-betul sambiloto ini apapun kiranya
penyakit yang tengah diderita. Carilah obat selain sambiloto untuk mengatasi penyakit yang tengah
diderita agar tak memunculkan efek samping.

(Baca juga: makanan untuk kesuburan)

6. Berisiko Keguguran
Untuk para ibu hamil, pengobatan akan suatu penyakit atau masalah kesehatan dengan
menggunakan sambiloto perlu diurungkan. Atau kalau sudah meminumnya sekali dua kali diharapkan
untuk dihentikan segera agar tidak memicu keadaan yang berisiko bagi janin dan kondisi ibu hamil
sendiri. Keguguran adalah salah satu kekhawatiran yang perlu diwaspadai oleh para ibu hamil karena
sambiloto tidak sepenuhnya aman. Bahkan bagi yang sedang dalam masa menyusui juga tak
dianjurkan untuk mengonsumsi ramuan sambiloto demi keamanan sang ibu dan sang bayi yang
masih menyusu.

7. Penyakit Autoimun
Jenis-jenis penyakit autoimun cukup beragam dan kita perlu mewaspadainya karena sambiloto
memiliki efek samping tersebut. Memang benar bahwa sistem daya tahan tubuh kita dapat dibantu
untuk menjadi lebih aktif oleh ramuan sambiloto, namun gejala penyakit autoimun juga bisa
meningkat. Ini akan lebih cenderung terjadi pada seseorang yang menderita lupus, rheumatoid
arthritis, serta multiple sclerosis. Bila ada di antara kita yang sudah pernah atau tengah mengidap
penyakit autoimun, konsumsi sambiloto sama sekali tidak dianjurkan agar tidak menambah gangguan
autoimun.

8. Kelelahan
Cepat lelah juga rupanya bisa menjadi salah satu akibat dari konsumsi sambiloto sebagai ramuan
obat penyakit tertentu yang kita derita. Mengonsumsinya dalam jangka pendek akan jauh lebih baik
dan dengan aturan pakai ini akan mengurangi risiko efek samping ini yang kemungkinan juga ada
kaitannya dengan darah rendah.

9. Hilangnya Nafsu Makan


Kehilangan nafsu makan akan menjadi bagian dari efek samping konsumsi sambiloto pada jangka
panjang. Tapi ketika dosisnya berlebih juga mampu menimbulkan efek ini di mana akhirnya berimbas
juga pada tubuh yang tak bertenaga dan penurunan berat badan bila tak segera dihentikan
konsumsinya.

Konsumsi yang melebihi dosis apalagi terlalu lama bisa berbahaya bagi kesehatan organ tubuh kita.
Bahkan untuk suplemen kombinasi sambiloto dan ginseng pun tidak boleh dikonsumsi jangka
panjang, paling tidak hanya 3 bulan saja karena akan lebih aman bagi kesehatan. Bila ada
kekhawatiran dan muncul efek samping tak wajar, langsung cari bantuan ahli medis.

Sambiloto adalah sejenis tanaman liar yang memiliki khasiat dan manfaat yang sangat baik bagi
kesehatan tubuh. Andapun dapat menemukan tanaman ini di tempat-tempat seperti kebun, tepi
sungai, tanah kosong yang lembab dan juga pekarangan. Tanaman yang memiliki nama
ilmiah Andrographis paniculata (Burm.f.) Wall. Nees ini merupakan tumbuhan yang berasal dari
negara-negara selatan seperti India, Sri lanka, Malaysia dan juga termasuk Indonesia. Tanaman
ini masih termasuk ke dalam famili Acanthaceae. Adapun nama lain sambiloto di beberapa
daerah sangatlah banyak, seperti papaitan, takilo, sandilata, takila, ampadu, san sambilata.

Ciri-ciri tumbuhan sambiloto


Untuk membedakan tumbuhan sambiloto dengan tumbuhan lainnya, anda dapat mengenal ciri-
ciri tanaman sambiloto berikut ini.

 Tumbuhan sambiloto adalah tanaman tegak yang ketinggiannya bisa mencapai 90


cm.
 Bentuk daun sambiloto: Tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang,
bentuk langset, pangkal runcing, tepi rata, permukaan atas hijau tua.
 Bentuk bunga sambiloto: Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk
malai, keluar dari ujung batang atau ketiak daun, bunga berbibibir membantuk
tabung dan berwarna putih.
 Bentuk buah sambiloto: Kapsul berbentuk corong, panjang sekitar 1,5 cm, lebar
0,5 cm, pangkal dan ujung berbentuk tajam.

Kandungan dan khasiat daun sambiloto bagi tubuh

Adapun kandungan daun sambiloto adalah laktone dan juga flavonoid. Laktone sendiri di peroleh
dari daun dan cabangnya, yang masing-masing mengandung deoxyandrographolidie,
andropraholide (zat pahit). 14-deoxy-n, 12-didehydroandrographolide dan homoandrographolide.
Selain itu, juga terdapat kandungan lainnya seperti alkane, keton, aldehid, mineral (kalsium,
kalium dan natrium), asam kersik dan damar. Adapun flavonoid sendiri paling banyak terkandung
dalam akar, yang diantaranya seperti polimetoksiflavon, andrgrafin, pan ikulin, mono-0-
mettilwithin, apigenin-7 dan 4-dimetiler.

Namun dari sekian kandungan yang di milikinya, justru kandungan andrographolide (zat pahit)
yang memiliki manfaat begitu banyak. Dan menurut penelitian, kandungan ini mampu
melindungi hati dari efek buruk galaktosamin dan parasetamol. Bahkan kandungan ini juga
memiliki peranan besar dalam menurunkan enzim CDK4 sehingga dapat menekan pertumbuhan
sel kanker.

Selain dari pada itu, sambilito juga memiliki manfaat sebagai agen pembunuh bakteri, obat
penghilang rasa sakit dan juga penurun demam. Kandungan didalamnya merangsang sistem
kekebalan tubuh dan meningkatkan jumlah sel darah termasuk sel darah putih yang memiliki
peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Cara pengolahan daun sambiloto yang benar

Cara mengolah daun sambiloto sebagai obat tradisional sangatlah mudah. Diantaranya adalah
dengan cara menyiapkan satu genggam atau 30 g daun sambiloto segar yang telah di bersihkan
sebelumnya. Kemudian tumbuk hingga menjadi lumat, dan tambahkan air matang setengah
cangkir (110 ml), saring kemudian minum sekaligus. Anda juga bisa menggunakan sambilito
kering sebanyak 3 g kemudian merebusnya , dan kemudian di minum 2 kali sebelum makan.

Manfaat minum rebusan daun sambilito ini sangat aman di konsumsi dengan tepat dan dalam
jangka pendek baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Namun meski demikian, ada
beberapa kemungkinan efek samping daun sambilotot yang kemungkinanan dapat muncul seperti
kehilangan nafsu makan, diare, muntah, ruam, sakit kepala, dan juga kelelahan. Sedangkan pada
ibu hamil, dan menyusui tidak di anjurkan untuk mengonsumsi ramuan ini. Karena ada
kekhawatiran dapat memicu keguguran.

Jadi, khasiat daun sambiloto sagat baik bagi kesehatan apabila anda mengonsumsinya dengan
takaran yang pas dan mengetahui informasi dan cara pengolahannya yang benar

Anda mungkin juga menyukai