HAYATI
KELOMPOK 10
Amalia Amanda 260110180130
M. Fikri Satria P 260110180134
Naufalda Almira 260110180141
Ratu Hanifa F.D 260110180148
Zakiyyatul Aimmah 260110180151
Daftar Isi
Ginkgo biloba L.
Phyllocladus imbricatus
Wikstroemia candollena
Drymoglossum piloselloides
Agaricus campestris,
Rhodomyrthus tomentosa
Cordyline fruticosa
Eleutherine americanna Merr.
Scleria pergracilis Kunth
Dinochloa scandens
Potentila sundaica
Rubus moluccanus
Ginkgo biloba L.
Ginkgo biloba L.
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophyta
Class : Ginkgoopsida
Subclass : Ginkgooidae
Order : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo L.
Species : Ginkgo biloba L.
(ITIS, 2019)
(NCCIH,
2017)
Deskripsi
Tanaman tahunan
Tahan terhadap serangga dan penyakit
Tumbuh perlahan hingga ketinggian sekitar 40
m
Berganti daun dari hijau menjadi keemasan di
musim gugur
Daunnya berbentuk kipas dengan pinggiran
berbentuk lobus, panjang bilah 5-10 cm
Pohon-pohon betina menghasilkan buah berbau
busuk yang mengandung biji yang bisa dimakan
(Silalahi, 2013).
Kegunaan dalam Bidang Farmasi
sebagai produk obat herbal, suplemen
makanan, dan aditif makanan
pengobatan asma, bronkitis, alergi, penyakit
ginkgotoksin
(Farjon, 2017)
(Farjon, 2017)
Deskripsi
Pohon bersemak dengan tinggi 8 m, mampu tumbuh hingga setinggi
50 meter.
Diameter batangnya bisa mencapai antara 50-70 cm.
Batang bawah lurus dan tidak bercabang hingga setinggi 20 meter.
Tajuk pohonnya kerap membentuk kubah dengan cabang berlimpah
Kulit batang pohon kasar dan berlentisel dengan warna coklat tua atau
kehitaman
Sedangkan kulit bagian dalam berwarna pink hingga coklat kemerahan
Daun tersusun secara spiral, berbentuk lanset dan menyerupai sisik-
sisik yang saling menutupi.
Buah soliter, berdaging, dengan involukrum dari daun yang memanjang
runcing pada bagian pangkal, awalnya berwarna orange kemudian jadi
merah atau ungu dan akhirnya berubah coklat.
Kandungan Kimia
• Kayunya menghasilkan resin (Iryadi et al., 2017).
Mengandung diterpen fenolik, totarol dan asam
lambertik (Thuy, 2017).
Wikstroemia candolleana
Meissn.
Sistematika Tumbuhan
Memiliki nama sinonim Wikstroemia androsaemifolia
Decne.
Kingdom : Plantae
Division : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Malvales
Family : Thymelaeaceae
Genus : Wikstroemia Endl.
Species : Wikstroemia androsaemifolia Decne.
atau Wikstroemia candolleana Meissn.
(GBIF, 2017)
(GBIF, 2017)
Deskripsi Tumbuhan
Perawakan semak (Partomihardjo dan Ismail, 2008)
Merupakan tumbuhan penghasil gaharu, yaitu kayu berwarna
kehitaman dan mengandung resin khas. Resin ini digunakan
dalam industri wangi-wangian karena berbau harum
(Devakhy, 2017).
Perbungaan biasanya terminal dan subterminal
Tabung kelopak kuning atau hijau, silinder atau tubular,
kadang-kadang sedikit berbentuk corong.
Petaloid pelengkap tidak ada
Benang sari dua kali lipat lobus kelopak
(Linnaeus, 1753)
Gambar Tumbuhan
Deskripsi Tumbuhan
Tudung jamur berdiameter berkisar 3-10 cm, warnanya
putih-krem, saat dewasa kadang-kadang membentuk sisik
kecil
Bagian tepi tudung akan tetap terbalik atau sedikit tergulung
Daging tudung tebal berwarna putih dan kadang berubah ke
sedikit merah mudah
Bilah berwarna merah mudah (awal tumbuh), coklat gelap,
hampir kehitaman (dewasa)
Batang memiliki tinggi sekitar 3-10 cm dan berdiameter 1-2
cm
Sporanya berbentuk bulat dan berukuran sekitar 6.5-9 x 4-
6µm
(Miller dan Miller, 2006)
Organ Generatif dan Vegetatif
Organ generative: hifa (+) dan hifa (-) serta
basidiospora
Organ vegetatifnya: konidia, hifa haploid(n)
dan konidiofor
(Miller dan Miller, 2006)
Pencirian Suku Tumbuhan
Memiliki sisik pada butiran-butiran kecil di
daerah tudung
Bilah terpisah dari batang
Memiliki tudung
Kebanyakan memiliki cincin yang melekat
pada batang
(Soeratman, 2011)
Kegunaan di bidang farmasi
Antioksidan (Barros et al., 2008)
Kandungan kimia
Fenol, flavonoid, asam askorbat, dan β-karoten
(Barros et al., 2008).
Rhodomyrtus tomentosa
(Aiton) Hassk.
SISTEMATIKA TUMBUHAN
Kingdom : Plantae
Division : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Rhodomyrtus
Species : Rhodomyrtus tomentosa (Aiton)
Hassk.
(ITIS report, 2019)
Gambar Tumbuhan
Deskripsi Tumbuhan
Banyak ditemuka di kawasan Asia Tengggara
Tumbuh liar namun kadang dibudidayakan sebagai tanaman
hias
Akar tungggang dengan tipe tunggang bercabang
Batang berkayu (lignosus)
Permukaan batang muda berambut dan batang tua berkerak
Bentung batang bulat (teres)
Warna batang hijau (muda) dan coklat (tua)
Arah tumbuh cabang condong ke atas (fagitatus)
1. Batang
2. Daun
3. Akar
(Dalimartha, 2006).
Organ Vegetatif dan Generatif
(Dalimartha, 2006)
Kandungan Kimia
Daun andong mengandung saponin, tain,
flavonoid, polifenol, steroida, polisakarida,
kalsium oksalat, dan zat besi
(Dalimartha, 2006).
Eleutherine mericana
Merr
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliales
Suku : Iridaceae
Marga : Eleutherine
Jenis : Eleutherine mericana Merr
(Galingging,2009)
Deskripsi Tumbuhan
Berupa tumbuhan herba, merambat, tinggi 30-40
cm. Daun tunggal, bentuk pita, ujung dan pangkal
runcing, tepi rata, hijau. Bunga majemuk, tumbuh
di ujung batang, panjang tangkai ±40 cm, bentuk
silindris, kelopak terdiri dari dua daun kelopak,
hijau kekuningan, mahkota terdiri dari empat
daun mahkota, lepas, panjang ±5 mm, putih,
benang sari empat, kepala sari kuning, putik
bentuk jarum, panjang ±4 mm, putih kekuningan.
Akar serabut, coklat muda
(BPOM RI, 2008).
Pencirian Suku Tumbuhan
Bawang tiwai merupakan tanaman yang tumbuh
berumpun atau bergerombol, berbatang
basah.Umbi bawang tiwai berbentuk bulat telur,
panjang, berwarna merah, dan tidak berbau.
Daun tanaman ini berwarna hijau dengan bunga
berwarna putih, yang biasa mekar pada sore
hari selama beberapa Akar tanaman berupa
akar serabut berwarna coklat muda
(Dalimartha, 2003).
Organ Vegetatif dan Generatif
Organ vegetatif : umbi lapis
Organ generative : biji
(Galingging, 2009).
Kegunaan dalam Bidang Farmasi
Dapat menurunkan kadar glukosa darah
postpandrial, dan juga dapat memperbaiki
kerusakan sel beta pankreas, sehingga dapat
meningkatkan sekresi insulin secara langsung.
Pada terapi diabetes digunakan ekstrak etanol
dari Eleutherine palmifolia dengan 100 mg/kg
tikus perhari
(Galingging, 2009).
Scleria pergracilis Kunth.
SISTEMATIKA TUMBUHAN
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyte
Subdivisi: Angiospermae
Ordo: Poales
Famili : Cyperaceae
Genus: Scleria
Spesies: S. pergracilis
(Wiart, 2012)
Gambar Tumbuhan
Bagian-Bagian:
a. Batang
b. Tangkai Daun
c. Daun pelindung
bunga
d. Daun pembalut
e. Spikat
f. Spikelet
g. Akar
(Wiart, 2012)
Deskripsi Tumbuhan
Berasal dari bahasa Yunani scleros yang
memiliki arti keras dan pergracilis yang
berarti sangat ramping
Tumbuh pada daerah berumput di Cina,
(Wiart, 2012)
Organ Generatif dan Vegetatif
Vegetatif: akar, batang, daun
Generatif: bunga jantan 3 benang sari
(Wiart, 2012)
Pencirian Suku Tumbuhan
(Cyperaceae)
Batang: berruas solid, ruas kosong, atau ruas
spons, memiliki 3 siku yang kokoh, tetapi
tidak memiliki kambium gabus serta
penebalan sekunder.
Daun: biasanya dalam tiga barisan dengan
basis selubung tertutup dan urat, tali
berbentuk pisau parallel.
Bentuk stomata: parasitic
Lamina: dorsiventral, isobilateral, atau sentris.
Bunga: biseksual atau berkelamin tunggal.
(Wilson dan Morrison, 2000)
Kandungan kimia: Kegunaan di bidang
flavonoid luteolin 5- farmasi:
metil eter. Mengobati
gonorrhea
Mengobati demam
Mengobati penyakit
mulut.
(Wiart, 2012)
Dinochloa scandens var.
scaberrima Kuntze
Sistematika Tumbuhan
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Dinochloa
Spesies : Dinochloa scandens
(IPB, 2019)
Gambar dan Bagian Tumbuhan
Bagian
Tumbuhan:
Batang
Akar
Daun
Bunga
(NYBG, 2019)
Deskripsi
Bambu yang hijau sepanjang tahun, membentuk rumpun,
menghasilkan batang zig-zag yang bercabang bebas, berebut, bisa
mencapai 30 meter atau lebih panjang.
Batang berkayu dengan 8—30mm, dapat memanjat pohon di
sekitarnya atau berebut tanah untuk membentuk massa kusut yang
padat.
Setiap tanaman menghasilkan sejumlah batang baru setiap tahun—
batang ini tumbuh maksimum pada tahun pertama
pertumbuhannya, selanjutnya pertumbuhan batang dibatasi pada
produksi cabang samping dan daun baru.
Tanaman ini dipanen dari alam liar untuk penggunaan lokal
sebagai makanan dan obat-obatan. Tanaman ini biasanya
ditemukan di Andaman dan Pulau Nikobar, Thailand Selatan,
Peninsular Malaysia, Sumatra, hingga Selat Sunda.
Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama cangkoreh.
tumbuh tegak,
Daun berbentuk pita dengan pertulangan
1.Daun
2.Batang
3.Akar
4.Bunga
( Nazir et al,2010)
Kandungan Kimia
Potentilla sundaica mengandung antioksidan,
selain itu juga mengandung flavonoid, selain
itu juga dapat bersifat sebagai anti bakteri
yang berasal dari kandungan asam galat,
sedangkan antioksidan berasal dari asam
ellagic.(Wang et al,2013)
Rubus moleccanus
Sistematika Tumbuhan
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachiobionta
Superdivison : Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta.
Kelas: Magnoliopsida.
Bangsa: Rosales.
Suku :Rosaceae.
Marga: Rubus.
Jenis: Rubus moluccanus L. (USDA,2019)
Gambar dan Bagian Tumbuhan
1.Buah
2.Batang
3.Daun
4.Bunga
5.Akar
(Ang et al ,2010)
Deskripsi
Rubus moluccanus adalah semak, tinggi scrambling atau
pemanjat yang dapat membentuk belukar lebih dari 10 meter
tingginya.Ini memiliki batang dengan duri kaku dan oval
untuk daun berbentuk hati yang dapat mencapai 250 mm
diameter dalam beberapa bentuk. Margin daun halus
bergigi. Bunga-bunga putih atau merah muda terjadi di
musim semi dan musim panas dan diikuti oleh buah merah
cerah 10 - 30 mm. Mengingat penyebaran
luas, R.moluccanus cukup bervariasi dengan lima varietas
taksonomi diakui
(Ang et al 2010)
Pencirian Suku Tumbuhan
Ciri-ciri umum suku rosaceae: Pohon, perdu atau
liana jarang herba. Daun tunggal, terbagi atau
majemuk, letaknya tersebar atau berhadapan,
stipula umunya ada, kadang-kadang menempel
pada dasar petioles. Bunga tunggal atau dalam
perbungaan stamen banyak keluar dari hipantium
pada waktu kuncup membungkuk ke dalam,
stamen yang terluar bisa berubah menjadi
staminodium yang petaloid seperti terdapat pada
Rubus mollucanus
(van Steenis,1981)
Organ Vegetatif dan Generatif
Organ Vegetatif : Batang, akar, daun
Organ Generatif : Bunga
(ANPSA,2016)
Kegunaan
Rubus moleccanus mempunyai efek farmakologi sebagai
antioxidan karena mengandung beta-karoten yang tinggi,
selain itu dapat meningkatkan efek vitamin c dan antioksidan
dalam tubuh karena mengandung flavonoid.
Selain itu dapat digunakan untuk antibakteri karena telah
terbukti menjadi inhibitor bagi pertumbuhan bakteri
diantaranya Bacillus subtilis, Staphylococcus
aureus, Escherichia coli, dan Salmonella enteritidis
(NCBI,2016)
Kandungan Kimia
Rubus moleccanus mempunyai kandungan
beta-karoten yang cukup tinggi dan juga
memiliki kandungan vitamin c yang sangat
tinggi, selain itu terdapat juga antosianin dan
antioksidan (Ang,et al 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Ang, W. F. Alvin Francis S. L. Lok, K. Y. Chong, B. Y. Q. Ng, S. M. Suen and Hugh
T. W. Tan.2010. The Distribution And Status In Singapore Of Rubus Moluccanus
L. Var. Angulosus Kalkman (Rosaceae). Nature in Singapore Vol 3 hal 91-97
Ang, W. F. Alvin Francis S. L. Lok, K. Y. Chong, B. Y. Q. Ng, S. M. Suen and Hugh
T. W. Tan.2010. The Distribution And Status In Singapore Of Rubus Moluccanus
L. Var. Angulosus Kalkman (Rosaceae). Nature in Singapore Vol 3 hal 91-97.
Australian Native Plant Society,2016. Rubus moleccanus. Available at
http://anpsa.org.au/r-mol.html [Diakses pada 12 Juni 2019]
Barros, L., Falcão, S., Baptista, P., Freire, C., Vilas-Boas, M., dan Ferreira, I. C. F.
R. 2008. Antioxidant Activity of Agaricus sp. Mushrooms by Chemical,
Biochemical and Electrochemical Assays. Food Chemistry. Vol. 111(1): 61–66
Batubara, R., Surjanto, Ismanelly, T. 2017. Kelayakan Daun Gaharu Endemik
Sumatera sebagai Bahan Baku Teh Gaharu yang Kaya Antioksidan. Tersedia
online di
http://seminar.uny.ac.id/semnaskimia/sites/seminar.uny.ac.id.semnaskimia/fil
es/2017/B-7_Ridwanti_Batubara.pdf [diakses pada tanggal 12 Juni 2019].
BPOM RI. 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat
Citeureup. Jakarta: Badan POM Republik Indonesia
Dalimartha, S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Pustaka
Pembangunan
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Puspa Swara
Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 3. Jakarta : Puspa Swara
Departemen Kesehatan RI. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I). Jilid 2.
Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. Febrinda, A.E., Yulina, N.D., Ridwan, E., Wrediyati, T.,
Astawan, M., 2014. Hyperglycemic. Control and Diabetes Complication Preventive
Poinae) in Mexico: New Records, Re-Evaluation of P. Ruprechtii , and Two New Species,
P. Palmeri and P. Wendtii. Phytokeys. Vol. 15(1): 1—10.
Steenis, V. C. G. G. J. 2006. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita.
Suarsana, I., N., Kumbara, Satriawan, I., K. 2015. Tanaman Obat: Sembuhkan Penyakit