Anda di halaman 1dari 104

KEANEKARAGAMAN

HAYATI
KELOMPOK 10
Amalia Amanda 260110180130
M. Fikri Satria P 260110180134
Naufalda Almira 260110180141
Ratu Hanifa F.D 260110180148
Zakiyyatul Aimmah 260110180151
Daftar Isi
 Ginkgo biloba L.
 Phyllocladus imbricatus
 Wikstroemia candollena
 Drymoglossum piloselloides
 Agaricus campestris,
 Rhodomyrthus tomentosa
 Cordyline fruticosa
 Eleutherine americanna Merr.
 Scleria pergracilis Kunth
 Dinochloa scandens
 Potentila sundaica
 Rubus moluccanus
Ginkgo biloba L.
Ginkgo biloba L.
 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Viridiplantae
 Infrakingdom : Streptophyta
 Superdivision : Embryophyta
 Division : Tracheophyta
 Subdivision : Spermatophyta
 Class : Ginkgoopsida
 Subclass : Ginkgooidae
 Order : Ginkgoales
 Family : Ginkgoaceae
 Genus : Ginkgo L.
 Species : Ginkgo biloba L.

(ITIS, 2019)
(NCCIH,
2017)
Deskripsi
 Tanaman tahunan
 Tahan terhadap serangga dan penyakit
 Tumbuh perlahan hingga ketinggian sekitar 40
m
 Berganti daun dari hijau menjadi keemasan di
musim gugur
 Daunnya berbentuk kipas dengan pinggiran
berbentuk lobus, panjang bilah 5-10 cm
 Pohon-pohon betina menghasilkan buah berbau
busuk yang mengandung biji yang bisa dimakan

(IARC Monographs, 2016)


Pencirian Suku
 Terdapat saluran-saluran resin
 Tumbuhan berumah dua
 Strobilus jantan keluar dari ketiak daun,

tanpa braktea, membawa banyak sporofil


 Setiap ovul dengan semacam kerah pada

dasarnya (mungkin sisa dari megasporofil).


 Biji serupa dengan integumen luar berdaging

dan integumen dalam keras.


 Suku ini hanya memiliki 1 jenis yang masih

hidup yaitu Gingko biloba L.


(Silalahi, 2013)
Organ Vegetatif dan Generatif
Generatif:
 Strobilus jantan keluar dari ketiak daun,

tanpa braktea, membawa banyak sporofil


 Setiap ovul dengan semacam kerah pada

dasarnya (mungkin sisa dari megasporofil).

Vegetatif : daun, akar, batang

(Silalahi, 2013).
Kegunaan dalam Bidang Farmasi
 sebagai produk obat herbal, suplemen
makanan, dan aditif makanan
 pengobatan asma, bronkitis, alergi, penyakit

kardiovaskular, peningkatan aliran darah


perifer, dan pengurangan fungsi otak.
 terapi untuk tahap awal demensia, alzheimer,

serta ketidakcukupan serebral karena


kurangnya aliran darah yang memadai

(IARC Monographs, 2016).


Kandungan Kimia
 Flavonoid : quercetin-3-β-D-glucoside,
quercitrin, rutin, quercetin, kaempferol, dan
isohamnetin

 terpena lakton: ginkgolide dan bilobalide

 ginkgotoksin

(IARC Monographs, 2016).


Dacrycarpus imbricatus
Sistematika Tumbuhan
 Kingdom : Plantae
 Division : Pinophyta
 Class : Pinopsida
 Order : Pinales
 Family : Podocarpaceae
 Genus : Dacrycarpus
 Species : Dacrycarpus imbricatus Blume

(Farjon, 2017)
(Farjon, 2017)
Deskripsi
 Pohon bersemak dengan tinggi 8 m, mampu tumbuh hingga setinggi
50 meter.
 Diameter batangnya bisa mencapai antara 50-70 cm.
 Batang bawah lurus dan tidak bercabang hingga setinggi 20 meter.
 Tajuk pohonnya kerap membentuk kubah dengan cabang berlimpah
 Kulit batang pohon kasar dan berlentisel dengan warna coklat tua atau
kehitaman
 Sedangkan kulit bagian dalam berwarna pink hingga coklat kemerahan
 Daun tersusun secara spiral, berbentuk lanset dan menyerupai sisik-
sisik yang saling menutupi.
 Buah soliter, berdaging, dengan involukrum dari daun yang memanjang
runcing pada bagian pangkal, awalnya berwarna orange kemudian jadi
merah atau ungu dan akhirnya berubah coklat.

(De-Yuan dan Blackmore, 2015).


Pencirian Suku Tumbuhan
 Perdu atau pohon
 Daun tersebar, tersusun spiral atau berhadapan,
berbentuk sisik, jarum atau lanset
 umumnya berumah dua
 Strobilus terletak diketiak daun
 Strobilus jantan banyak membawa miksosprofil yang
tersusun spiral.
 Strobilus betina membawa satu ovul (jarang
beberapa ovul) yang diliputi oleh satu lapisan
sukulen yang disebut epimatium dan duduk pada
suatu reseptakulum yang terdiri dari sisik-sisik yang
bersatu.
(Silalahi, 2013).
Organ Vegetatif dan Generatif
 Vegetatif : daun dan batang. Daun belum sempurna,
bangun sisiksisik / melebar, bangun daun biasa
(baru saturat/tulang daun) atau jarum. Daun
tersusun tersebar rapat (dacridium) atau selang
seling (podocarpus). Kulit batang licin, mengelupas
kecilkecil / sisik.
 Generatif : Bunga. Bunga betina terletak di atas dasar

bunga, berupa kantong spora yang disebut


makrosporongium berjumlah 1 buah; tiap
makrosporongium berisi satu makrospora. Bunga
jantan berkumpul dalam satu strobili jantan, ukuran
strobili jantan kecil, bangun bulat panjang
(Farjon, 2017)
Kegunaan dalam Bidang Farmasi

 Menghambat proliferasi dari sel myeloid


leukimia akut (Thuy, 2017).

Kandungan Kimia
• Kayunya menghasilkan resin (Iryadi et al., 2017).
Mengandung diterpen fenolik, totarol dan asam
lambertik (Thuy, 2017).
Wikstroemia candolleana
Meissn.
Sistematika Tumbuhan
Memiliki nama sinonim Wikstroemia androsaemifolia
Decne.
 Kingdom : Plantae

 Division : Tracheophyta
 Class : Magnoliopsida
 Order : Malvales
 Family : Thymelaeaceae
 Genus : Wikstroemia Endl.
 Species : Wikstroemia androsaemifolia Decne.
atau Wikstroemia candolleana Meissn.

(GBIF, 2017)
(GBIF, 2017)
Deskripsi Tumbuhan
 Perawakan semak (Partomihardjo dan Ismail, 2008)
 Merupakan tumbuhan penghasil gaharu, yaitu kayu berwarna
kehitaman dan mengandung resin khas. Resin ini digunakan
dalam industri wangi-wangian karena berbau harum
(Devakhy, 2017).
 Perbungaan biasanya terminal dan subterminal
 Tabung kelopak kuning atau hijau, silinder atau tubular,
kadang-kadang sedikit berbentuk corong.
 Petaloid pelengkap tidak ada
 Benang sari dua kali lipat lobus kelopak

(Yinzheng et al., 2007).


Pencirian Suku Tumbuhan
 Semak atau pohon kecil, kulit keras dan berserat.
 Benang sari 2 hingga banyak, biasanya sebanyak kelopak
lobus dan sebaliknya atau dua kali lebih banyak.
 Cakram hypognous biasanya hadir di dasar ovarium, seperti
skalel, berbentuk cincin atau berbentuk cangkir, kadang-
kadang tidak ada.
 Floem mengandung serat yang sangat kuat, yang membuat
kulit banyak spesies sangat cocok untuk pembuatan kertas
berkualitas tinggi seperti yang digunakan untuk uang kertas
 Batangnya sangat lentur dan sulit patah dan digunakan
sebagai pengganti tali.

(Yinzheng et al., 2007


Organ Vegetatif dan Generatif
 Vegetatif : akar, batang, daun
 Generatif : strobilus, biji

(Yinzheng et al., 2007).


Kegunaan dalam Bidang
Kandungan Kimia Farmasi

 flavonoida yaitu flavon,  Daunnya dimanfaatkan


flavonol dan isoflavon sebagai minuman
(Batubara et al., 2017) seduh yang berperan
sebagai antioksidan
(Batubara et al., 2017).
Drymoglossum piloselloide
(L.) C. Presl
SISTEMATIKA TUMBUHAN
 Kingdom : Plantae
 Division : Pteridophyta
 Class : Pteridopsida
 Order : Polypodiales
 Family : Polypodiaceae
 Genus : Drymoglossum
 Species : Drymoglossum piloselloide (L.) C.
Presl
(Hovenkamp et al., 1998)
Gambar Tumbuhan

(Yuliasmara dan Ardiyanti, 2013)


Deskripsi Tumbuhan
 Tumbuhan epifit kecil
 Secara umum tumbuh pada batang atau dahan
pohon dan perdu yang daunnya tidak begitu lebat
 Tumbuh secara luas di Asia Tropik
 Daun tumbuh pada jarak pendek, tepi utuh,
berdaging atau berkulit
 Tangkai pendek
 Permukaan buah tidak berbulu sama sekali atau
sedikit
 Akarnya berupa rimpang tipis dan merayap jauh

(Yuliasmara dan Ardiyanti, 2013)


Deskripsi Tumbuhan
 Permukaan atas daun berwarna hijau tua,
berlapis lilin tebal, dan terdapat rambut pada
permukaan bawah
 Terdapat daun steril dan fertile
 Daun fertile berbentuk oval, bertangkai lebih

panjang 1-5 cm dan lebar 1-2 cm

(Yuliasmara dan Ardiyanti, 2013)


Organ Generatif dan Vegetatif
 Organ vegetative: akar, batang, dan daun
 Ogran generative: sporangium, spora

(Yuliasmara dan Ardiyanti, 2013)


Pencirian Suku Tumbuhan
 Akar, batang, dan daunnya biasanya ditutupi oleh rambut
atau sisik yang berfungsi sebagai pelindung
 Memiliki akar serabut seperti kawat atau rambut berwarna
gelap
 Daunnya mengumpul atau menyebar di sepanjang tangkai
dan rachis
 Daunnya tunggal ataupun majemuk dengan berbagai bentuk
dan ukuran
 Daun muda umumnya menggulung (coil atau gelung)
 Memiliki daun subur (fertile) atau daun mandul (steril)
 Sorusnya berbentuk macam-macam, letaknya di tengah atau
tepi daun dan dapat pula di urat-urat daun, berbentuk garis
memanjang ataupun membulat
(Tjitrosoepomo, 2009)
Kegunaan di bidang farmasi
 Sebagai antibakteri dan antijamur (Schomchit,
2011)
 Pencegah parotitis, tuberculosis, disentri dan

infeksi saluran kemih (Dalimartha, 2008)


 Antiinflamasi analgesic (Hariana, 2006)
Kandungan kimia
 Senyawa golongan flavonoid, saponin,
polifenolat, tanin, steroid/triterpene,
monoterpenoid/seskuiterpenoid. (Fikayuniar
et al., 2016)
Agaricus campestris L.
SISTEMATIKA TUMBUHAN
 Kingdom : Fungi
 Phylum : Basidiomycota
 Class : Agaricomycetes
 Order : Agaricales
 Family : Agaricaceae
 Genus : Agaricus
 Spesies : Agaricus campestris L.

(Linnaeus, 1753)
Gambar Tumbuhan
Deskripsi Tumbuhan
 Tudung jamur berdiameter berkisar 3-10 cm, warnanya
putih-krem, saat dewasa kadang-kadang membentuk sisik
kecil
 Bagian tepi tudung akan tetap terbalik atau sedikit tergulung
 Daging tudung tebal berwarna putih dan kadang berubah ke
sedikit merah mudah
 Bilah berwarna merah mudah (awal tumbuh), coklat gelap,
hampir kehitaman (dewasa)
 Batang memiliki tinggi sekitar 3-10 cm dan berdiameter 1-2
cm
 Sporanya berbentuk bulat dan berukuran sekitar 6.5-9 x 4-
6µm
(Miller dan Miller, 2006)
Organ Generatif dan Vegetatif
 Organ generative: hifa (+) dan hifa (-) serta
basidiospora
 Organ vegetatifnya: konidia, hifa haploid(n)

dan konidiofor
(Miller dan Miller, 2006)
Pencirian Suku Tumbuhan
 Memiliki sisik pada butiran-butiran kecil di
daerah tudung
 Bilah terpisah dari batang
 Memiliki tudung
 Kebanyakan memiliki cincin yang melekat

pada batang
(Soeratman, 2011)
Kegunaan di bidang farmasi
Antioksidan (Barros et al., 2008)
Kandungan kimia
Fenol, flavonoid, asam askorbat, dan β-karoten
(Barros et al., 2008).
Rhodomyrtus tomentosa
(Aiton) Hassk.
SISTEMATIKA TUMBUHAN
 Kingdom : Plantae
 Division : Tracheophyta
 Class : Magnoliopsida
 Order : Myrtales
 Family : Myrtaceae
 Genus : Rhodomyrtus
 Species : Rhodomyrtus tomentosa (Aiton)

Hassk.
(ITIS report, 2019)
Gambar Tumbuhan
Deskripsi Tumbuhan
 Banyak ditemuka di kawasan Asia Tengggara
 Tumbuh liar namun kadang dibudidayakan sebagai tanaman
hias
 Akar tungggang dengan tipe tunggang bercabang
 Batang berkayu (lignosus)
 Permukaan batang muda berambut dan batang tua berkerak
 Bentung batang bulat (teres)
 Warna batang hijau (muda) dan coklat (tua)
 Arah tumbuh cabang condong ke atas (fagitatus)

(Rizki dan Selaras, 2012)


Deskripsi Tumbuhan
 Daun tak lengkap hanya memiliki helaian daun
(lamina) dan tangkai daun (petiolus)
 Daun berwarna hijau dan tunggal
 Bentuk daun jorong (ellipticus)
 Daging daun seperti perkamen (perkamenteus),
tipis tetapi cukup kaku
 Permukaan atas daun berwarna hijau tua
 Permukaan bawah daun berwarna hijau pucat dan
berambut halus (tomentosus)

(Rizki dan Selaras, 2012)


Organ Generatif dan Vegetatif
 Organ generative berupa bunga, biji dan
buah (Huxley, 1992)
 Organ vegetatifnya berupa akar, batang, dan

daun (Rizki dan Selaras, 2012)


Pencirian Suku Tumbuhan
 Daun berhadapan, berseling, atau teresebar, tepi
rata,
 Mahkota bunga berjumlah 3-5.
 Daun mahkota lepas atau berlekatan seperti cawan,
kadang-kadang rontok sebelum mekar.
 Benang sari banyak.
 Tangkai putik berjumlah satu
 Tonjolan dasar bunga berbentuk cincin atau cawan,
menutupi tabung kelopak.
 Biji berjumlah satu sampai banyak
(Steenis, 2006)
Kegunaan di bidang farmasi
 Memiliki potensi antibakteri (Limsuwan et al.,
2009).
 Antioksidan (Wu et al., 2014)
 Antiinflamasi (Jeong et al., 2012)
Kandungan kimia
 Pada buah dan daun mengandung senyawa
golongan flavonoid, saponin, kuinon,
monoterpene, seskuiterpen, polifenolat, tanin
dan steroid (Putri et al., 2015).
 Pada bagian batang dan rantinganya
mengandung senyawa flavonoid dan
terpenoid (Kusuma et al., 2016).
Andong/Hanjuang (Cordyline
fruticosa (L) A. Chev.)
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Cordyline
Jenis : Cordyline fruticosa Goepp.
(Depkes, 2001)
Gambar Tumbuhan dan Bagian – Bagiannya

1. Batang
2. Daun
3. Akar

(Suarsana et.al, 2014)


Deskripsi Tumbuhan
Pohon andong (Cordyline fruticosa ) termasuk
famili Liliaceae merupakan semak atau pohon
yang dapat mencapai tinggi ± 4,6 m. Memiliki
warna daun khas antara lain hijau kemerah-
merahan ataupun berwarna hijau muda. Bentuk
batang bulat bercabang, putih kotor. Bentuk
daun tunggal, pertulangan menyirip, hijau
mengkilap pada kedua permukaan

(Suarsana et.al, 2015).


Pencirian Suku Tumbuhan
 Perdu tegak dengan tinggi 2-4 m, jarang
bercabang, batang bulat, keras, bekas daunn
rontok berbentuk icncin. Daun tunggal
dengan warna merah kecokelatan. Letak daun
tersebar pada batang, terutama berkumpul di
ujung batang dengan letak berjejal dan
tersusun spiral membentuk roset batang

(Dalimartha, 2006).
Organ Vegetatif dan Generatif

Organ vegetatif : Batang, Daun


Organ generatif : Bunga
(Dalimartha, 2006)
Kegunaan dalam Bidang Farmasi
Dapat digunakan untuk mengehentikan
pendarahan (hemostatis), menghancurkan
darah beku pada memar.

(Dalimartha, 2006)
Kandungan Kimia
Daun andong mengandung saponin, tain,
flavonoid, polifenol, steroida, polisakarida,
kalsium oksalat, dan zat besi

(Dalimartha, 2006).
Eleutherine mericana
Merr
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliales
Suku : Iridaceae
Marga : Eleutherine
Jenis : Eleutherine mericana Merr

(BPOM RI, 2008)


Gambar dan Bagian Tumbuhan
1. Daun
2. Akar
3. Bunga
4. Buah
5. Biji
6. Umbi
(Galingging, 2009).

(Galingging,2009)
Deskripsi Tumbuhan
Berupa tumbuhan herba, merambat, tinggi 30-40
cm. Daun tunggal, bentuk pita, ujung dan pangkal
runcing, tepi rata, hijau. Bunga majemuk, tumbuh
di ujung batang, panjang tangkai ±40 cm, bentuk
silindris, kelopak terdiri dari dua daun kelopak,
hijau kekuningan, mahkota terdiri dari empat
daun mahkota, lepas, panjang ±5 mm, putih,
benang sari empat, kepala sari kuning, putik
bentuk jarum, panjang ±4 mm, putih kekuningan.
Akar serabut, coklat muda
(BPOM RI, 2008).
Pencirian Suku Tumbuhan
Bawang tiwai merupakan tanaman yang tumbuh
berumpun atau bergerombol, berbatang
basah.Umbi bawang tiwai berbentuk bulat telur,
panjang, berwarna merah, dan tidak berbau.
Daun tanaman ini berwarna hijau dengan bunga
berwarna putih, yang biasa mekar pada sore
hari selama beberapa Akar tanaman berupa
akar serabut berwarna coklat muda

(Dalimartha, 2003).
Organ Vegetatif dan Generatif
Organ vegetatif : umbi lapis
Organ generative : biji
(Galingging, 2009).
Kegunaan dalam Bidang Farmasi
Dapat menurunkan kadar glukosa darah
postpandrial, dan juga dapat memperbaiki
kerusakan sel beta pankreas, sehingga dapat
meningkatkan sekresi insulin secara langsung.
Pada terapi diabetes digunakan ekstrak etanol
dari Eleutherine palmifolia dengan 100 mg/kg
tikus perhari

(Febrinda et al, 2014).


Kandungan kimia
Bawang dayak memiliki kandungan senyawa
bioaktif seperti alkaloid, glikosida, flavanoid,
fenolik, steroid, dan tannin yang merupakan
sumber potensial untuk dikembangkan sebagai
tanaman obat

(Galingging, 2009).
Scleria pergracilis Kunth.
SISTEMATIKA TUMBUHAN
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyte
Subdivisi: Angiospermae
Ordo: Poales
Famili : Cyperaceae
Genus: Scleria
Spesies: S. pergracilis
(Wiart, 2012)
Gambar Tumbuhan

Bagian-Bagian:
a. Batang
b. Tangkai Daun
c. Daun pelindung
bunga
d. Daun pembalut
e. Spikat
f. Spikelet
g. Akar

(Wiart, 2012)
Deskripsi Tumbuhan
 Berasal dari bahasa Yunani scleros yang
memiliki arti keras dan pergracilis yang
berarti sangat ramping
 Tumbuh pada daerah berumput di Cina,

Bangladesh, Kamboja, Malaysia, India,


Indonesia, Korea, Laos, Burma, Nepal, Papua
Nugini, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Vietnam,
dan Australia
 Dalam bahasa Cina: Xian gan zhen zu mao

Dalam bahasa Korea: ae gi deok san pul.


(Wiart, 2012)
Deskripsi Tumbuhan
 Batang: berumbai, panjang sekitar 30 cm, tegak,
trigonal, sulkat, dan licin.
 Tangkai daun: kapiliform
 Kontraligula: bulat
 Daun pembalutnya: berambut dengan panjang 0,5cm
 Perbungaannya (inflorosensi): bulir semu (spikat)
dengan panjang 2,5—8,5cm yang terdiri dari 2—3
spikelet.
 Spikelet: biseksual, berbentuk seperti telur, dan
panjangnya 0,3—9cm
 Daun pelindung bunga: berbentuk bulat telur.

(Wiart, 2012)
Organ Generatif dan Vegetatif
 Vegetatif: akar, batang, daun
 Generatif: bunga jantan  3 benang sari

bunga betina  3 kepala putik

(Wiart, 2012)
Pencirian Suku Tumbuhan
(Cyperaceae)
 Batang: berruas solid, ruas kosong, atau ruas
spons, memiliki 3 siku yang kokoh, tetapi
tidak memiliki kambium gabus serta
penebalan sekunder.
 Daun: biasanya dalam tiga barisan dengan
basis selubung tertutup dan urat, tali
berbentuk pisau parallel.
 Bentuk stomata: parasitic
 Lamina: dorsiventral, isobilateral, atau sentris.
 Bunga: biseksual atau berkelamin tunggal.
(Wilson dan Morrison, 2000)
Kandungan kimia: Kegunaan di bidang
flavonoid luteolin 5- farmasi:
metil eter.  Mengobati

gonorrhea
 Mengobati demam
 Mengobati penyakit

mulut.

(Wiart, 2012)
Dinochloa scandens var.
scaberrima Kuntze
Sistematika Tumbuhan
 Kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Ordo : Poales
 Famili : Poaceae
 Genus : Dinochloa
 Spesies : Dinochloa scandens

(IPB, 2019)
Gambar dan Bagian Tumbuhan

Bagian
Tumbuhan:
Batang
Akar
Daun
Bunga

(NYBG, 2019)
Deskripsi
 Bambu yang hijau sepanjang tahun, membentuk rumpun,
menghasilkan batang zig-zag yang bercabang bebas, berebut, bisa
mencapai 30 meter atau lebih panjang.
 Batang berkayu dengan 8—30mm, dapat memanjat pohon di
sekitarnya atau berebut tanah untuk membentuk massa kusut yang
padat.
 Setiap tanaman menghasilkan sejumlah batang baru setiap tahun—
batang ini tumbuh maksimum pada tahun pertama
pertumbuhannya, selanjutnya pertumbuhan batang dibatasi pada
produksi cabang samping dan daun baru.
 Tanaman ini dipanen dari alam liar untuk penggunaan lokal
sebagai makanan dan obat-obatan. Tanaman ini biasanya
ditemukan di Andaman dan Pulau Nikobar, Thailand Selatan,
Peninsular Malaysia, Sumatra, hingga Selat Sunda.
 Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama cangkoreh.

(Useful Tropical Plant Database, 2019)


Organ Generatif dan Vegetatif
 Organ Generatif: bunga
 Organ vegetatif: batang, akar, daun

(Useful Tropical Plant Database, 2019)


PENCIRIAN SUKU POACEAE

 Memiliki akar serabut,


 Batang beruas-ruas dan berongga serta

tumbuh tegak,
 Daun berbentuk pita dengan pertulangan

daun sejajar, dan


 Bunga tumbuh diujung batang yang tersusun

membentuk malai atau bulir majemuk.

(Soreng dan Peterson, 2012)


Kegunaan di Bidang
Kandungan Kimia:
Farmasi:
Cairan dari batang Cangkoreh memiliki
cangkoreh digunakan kandungan kimia
untuk mengobati flavonoid dan asam
peradangan konjungtiva fenolat. Flavoid yang
serta sebagai anti terkandung ialah
inflamasi. apigenin, luteolin, dan
(Priyadi et al, 2010) lisin (Hoyweghen et al,
2011)
Potentilla sundaica
SISTEMATIKA TUMBUHAN
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Angiospermae
 Class : Dicotiledoneae
 Order :Rosales
 Family :Rosaceae
 Genus :Potentilla Linn
 Species (Potentilla sundaica (Blume) Kuntze)

(Zhenghao Xu dan Meihua Deng.2017)


GAMBAR dan BAGIAN TUMBUHAN

1.Daun
2.Batang
3.Akar
4.Bunga

(Zhenghao Xu dan Meihua Deng.2017)


DESKRIPSI
 Potentilla sundaica merupakan tanaman dari
genus mawar-mawaran atau Rosaceae,
penyebarannya dari Asia Selatan sampai Asia
tenggara, merupakan tanaman herba yang
biasa tumbuh menjadi koloni besar. Dapat
ditemukan dibawah kaki gunung, lapangan
luas, muara sungai dan padang rumput

(Zhenghao Xu dan Meihua Deng.2017)


Organ Vegatatif dan Generatif
 Organ Vegetatif : Batang, akar, daun
 Organ Generatif : Bunga

(Zhenghao Xu dan Meihua


Deng.2017)
Pencirian Suku Rosaceae
 Ciri-ciri umum suku rosaceae: Pohon, perdu
atau liana jarang herba. Daun tunggal, terbagi
atau majemuk, letaknya tersebar atau
berhadapan, stipula umunya ada, kadang-
kadang menempel pada dasar petioles. Bunga
tunggal atau dalam perbungaan stamen
banyak keluar dari hipantium pada waktu
kuncup membungkuk ke dalam, stamen yang
terluar bisa berubah menjadi staminodium
yang petaloid seperti terdapat pada Rubus
mollucanus (van Steenis,1981)
Kegunaan
 Bagian yang dipakai dari Potentilla sundaica
adalah akar, batang dan daunnya, dapat
digunakan untuk mengobati racun akibat
gigitan ular dan mampu mengurangi gatal-
gatal pada kulit

( Nazir et al,2010)
Kandungan Kimia
 Potentilla sundaica mengandung antioksidan,
selain itu juga mengandung flavonoid, selain
itu juga dapat bersifat sebagai anti bakteri
yang berasal dari kandungan asam galat,
sedangkan antioksidan berasal dari asam
ellagic.(Wang et al,2013)
Rubus moleccanus
Sistematika Tumbuhan
 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Trachiobionta
 Superdivison : Spermatophyta
 Divisi: Magnoliophyta.
 Kelas: Magnoliopsida.
 Bangsa: Rosales.
 Suku :Rosaceae.
 Marga: Rubus.
 Jenis: Rubus moluccanus L. (USDA,2019)
Gambar dan Bagian Tumbuhan
1.Buah
2.Batang
3.Daun
4.Bunga
5.Akar

(Ang et al ,2010)
Deskripsi
 Rubus moluccanus adalah semak, tinggi scrambling atau
pemanjat yang dapat membentuk belukar lebih dari 10 meter
tingginya.Ini memiliki batang dengan duri kaku dan oval
untuk daun berbentuk hati yang dapat mencapai 250 mm
diameter dalam beberapa bentuk. Margin daun halus
bergigi. Bunga-bunga putih atau merah muda terjadi di
musim semi dan musim panas dan diikuti oleh buah merah
cerah 10 - 30 mm. Mengingat penyebaran
luas, R.moluccanus cukup bervariasi dengan lima varietas
taksonomi diakui

(Ang et al 2010)
Pencirian Suku Tumbuhan
 Ciri-ciri umum suku rosaceae: Pohon, perdu atau
liana jarang herba. Daun tunggal, terbagi atau
majemuk, letaknya tersebar atau berhadapan,
stipula umunya ada, kadang-kadang menempel
pada dasar petioles. Bunga tunggal atau dalam
perbungaan stamen banyak keluar dari hipantium
pada waktu kuncup membungkuk ke dalam,
stamen yang terluar bisa berubah menjadi
staminodium yang petaloid seperti terdapat pada
Rubus mollucanus
(van Steenis,1981)
Organ Vegetatif dan Generatif
 Organ Vegetatif : Batang, akar, daun
 Organ Generatif : Bunga

(ANPSA,2016)
Kegunaan
 Rubus moleccanus mempunyai efek farmakologi sebagai
antioxidan karena mengandung beta-karoten yang tinggi,
selain itu dapat meningkatkan efek vitamin c dan antioksidan
dalam tubuh karena mengandung flavonoid.
 Selain itu dapat digunakan untuk antibakteri karena telah
terbukti menjadi inhibitor bagi pertumbuhan bakteri
diantaranya Bacillus subtilis, Staphylococcus
aureus, Escherichia coli, dan Salmonella enteritidis

(NCBI,2016)
Kandungan Kimia
 Rubus moleccanus mempunyai kandungan
beta-karoten yang cukup tinggi dan juga
memiliki kandungan vitamin c yang sangat
tinggi, selain itu terdapat juga antosianin dan
antioksidan (Ang,et al 2010)
DAFTAR PUSTAKA
 Ang, W. F. Alvin Francis S. L. Lok, K. Y. Chong, B. Y. Q. Ng, S. M. Suen and Hugh
T. W. Tan.2010. The Distribution And Status In Singapore Of Rubus Moluccanus
L. Var. Angulosus Kalkman (Rosaceae). Nature in Singapore Vol 3 hal 91-97
 Ang, W. F. Alvin Francis S. L. Lok, K. Y. Chong, B. Y. Q. Ng, S. M. Suen and Hugh
T. W. Tan.2010. The Distribution And Status In Singapore Of Rubus Moluccanus
L. Var. Angulosus Kalkman (Rosaceae). Nature in Singapore Vol 3 hal 91-97.
 Australian Native Plant Society,2016. Rubus moleccanus. Available at
http://anpsa.org.au/r-mol.html [Diakses pada 12 Juni 2019]
 Barros, L., Falcão, S., Baptista, P., Freire, C., Vilas-Boas, M., dan Ferreira, I. C. F.
R. 2008. Antioxidant Activity of Agaricus sp. Mushrooms by Chemical,
Biochemical and Electrochemical Assays. Food Chemistry. Vol. 111(1): 61–66
 Batubara, R., Surjanto, Ismanelly, T. 2017. Kelayakan Daun Gaharu Endemik
Sumatera sebagai Bahan Baku Teh Gaharu yang Kaya Antioksidan. Tersedia
online di
http://seminar.uny.ac.id/semnaskimia/sites/seminar.uny.ac.id.semnaskimia/fil
es/2017/B-7_Ridwanti_Batubara.pdf [diakses pada tanggal 12 Juni 2019].
 BPOM RI. 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat
Citeureup. Jakarta: Badan POM Republik Indonesia
 Dalimartha, S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Pustaka
Pembangunan
DAFTAR PUSTAKA
 Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Puspa Swara
 Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 3. Jakarta : Puspa Swara
 Departemen Kesehatan RI. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I). Jilid 2.

Jakarta:
 Departemen Kesehatan RI. Febrinda, A.E., Yulina, N.D., Ridwan, E., Wrediyati, T.,
 Astawan, M., 2014. Hyperglycemic. Control and Diabetes Complication Preventive

Activities of Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia L. Merr.) Bulbs Extracts in


Alloxan-Diabetic Rats. Int. Food Res. J. 21, 1405–1411.
 Devakhy, AD. 2017. Identifikasi Keragaman Morfologi Tanaman Penghasil Gaharu

Di Kecamatan Kedawung, Sragen, Jawa Tengah. Tersedia online di


http://etd.repository.ugm.ac.id/ [diakses pada tanggal 12 Juni 2019].
 De-Yuan, H. Dan Blackmore, S. 2015. Plants of China. Beijing: Beijing Science Press.

37 Farjon, A. 2017. A Handbook of the World’s Conifers. Leiden: Koninklijke Brill


 Nv. Fikayuniar, L., Julia, R., dan Yenny, F. Y. Uji Pendahuluan dan Karakterisasi

Simplisia Herba Picisan (Drymoglossum piloselloides (L.) Presl.). Pharma Xplore:


Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi. Vol. 1(1)
 Galingging, R. Y. 2009. Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai Tanaman

Obat Multifungsi. Warta Penelitian dan Pengembangan. Vol 15(3):2-4.


DAFTAR PUSTAKA
 Global Biodiversity Information Facility. 2017. Wikstroemia androsaemifolia
Decne. in GBIF Secretariat. Tersedia online di
https://www.gbif.org/species/7389701 [diakses pada tanggal 12 Juni 2019].
 Hariana, H. A. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Depok: Penebar Swadaya.
 Hovenkamp, P. H., Bosman, M. T. M., Hennipman, E., Nootebom, H. P.,
Rodlilinder, G.,
 Roos, M. C. 1998. Flora Malesiana (Polypodiaceae). Belanda: Hortus Botanicus.
 Hoyweghen, L. V., Beer, T. D., Deforce, D., & Heyerick, A. 2012. Phenolic
Compounds and Anti-oxidant Capacity of Twelve Morphologically Heterogeneous
Bamboo species. Phytochemical Analysis. Vol. 23(5): 433–443.
 Huxley, A. 1992. New RHS Dictionary of Gardening. London: Dorling Kindersley
Ltd.
 Integrated Taxonomic Information System. 2019. Ginkgo biloba. Tersedia online
di https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search
_value=183269#null [diakses pada tanggal 12 Juni 2019].
 International Agency for Research on Cancer Monographs. 2016. Some Drugs and
Herbal Products Volume 108. Tersedia online di https://monographs.iarc.fr/wp-
content/uploads/2018/06/mono108-03.pdf [diakses pada tanggal 12 Juni 2019].
DAFTAR PUSTAKA
 IPB. 2019. Tumbuhan Obat Dinochloa scandens (BI. ex Nees) O.Kuntz. Tersedia online di
http://ipbiotics.apps.cs.ipb.ac.id/index.php/tumbuhanObat/936 [Diakses pada 12 Juni
2019].
 Iryadi, R., Priyadi, A., Darma IDP. 2017. Penggunaan Citra Satelit untuk Mengetahui
Persebaran Dacrycarpus imbricatus di Bukit Tapak, Cagar Alam Batukahu Bali. Jurnal Ilmu
Kehutanan. Vol 2: 130-141. 38
 IT IS. 2019. Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk. Tersedia secara online di
https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search
_value=27245#null [Diakses pada 12 Juni 2019].
 Jeong, D., Yang, W. S., Yang, Y. Nam, G., Kim, J. H., Yoon, D. H., Noh, H. J., Lee, S. Kim, T.
W., Sung, G. H. Cho, J. Y. 2012. In Vitro and in Vivo antiinflammatory effect of
Rhodomyrtus tomentosa methanol extract. Journal of Ethnopharmacology. Vol. 146(1):
205-213.
 Kusuma, I. W., Ainiyati, N., Suwinarti, W. 2015. Search for Biological Activities dro, an
Invasive Shrub Species Rose Myrtle (Rhodomyrtus tomentosa). Jurnal Nusantara
Bioscience. Vol. 8 (1)
 Linnaeus, C. 1753. Species Plantarum. Stockholm: Lars Salvius. Limsuwan, S., Trip, E. N.,
Kouwen, T. R., Piersma, S., Hiranrat, A., Mahabusarakam, W., Voravuthikunchai, S. P., Djil,
J. M. V. Kayser, O. (2009). Rhodomyrtone: a new candidate as natural antibacterial drug
from Rhodomyrtus tomentosa. Phytomedicine. Vol. 16 (6-7), 645-651.
DAFTAR PUSTAKA
 Miller, H. R. dan Miller O. K. Jr. 2006. North American Mushrooms: A field Guide to
Edible and Inedible Fungi. Guilford: Falcon Guides.
 National Center for Complementary and Integrative Health. 2017. Ginkgo. Tersedia
online di https://nccih.nih.gov/health/ginkgo/ataglance.htm [diakses pada tanggal 12
juni 2019].
 Nazir, A., Pala,A.,K.Negi dan N.P Todaria,2010. Traditional Uses of Medical Plants of
Pauri Garhwal, Uttarakhand. Nature and Science. Vol. 8(6): 57-61.
 NCBI, 2016. Phytochemical Composition and Biological Activities of Selected Wild Berries
(Rubus moluccanus L., R. fraxinifolius Poir., and R. alpestrisBlume). Pubchem ID:
27437023
 New York Botanical Garden. 2019. Dinochloa scandens var. scaberrima Kuntze. Tersedia
online di http://sweetgum.nybg.org/science/vh/specimendetails/?irn=532211 [Diakses
pada 12 Juni 2019]. 39
 Partomihardjo, T. dan Ismail. 2008. Keanekaragaman Flora Cagar Alam Nusabarong.
Jurnal Ilmiah Nasional. Vol 9(1): 67-80.
 Priyadi, Gen Takao, Irma Rahmawati, Bambang Supriyanto, Wim Ikbal Nursal, Ismail
Rahman. 2010. Five Hundred Plant Species in Gunung Halimun Salak National Park,
West Java. Bogor: Civor. Putri, A. A., Mulkiya, K., Sadiyah, E. R. 2015. Pengaruh
Perbedaan Pelarut Ekstra Terhadap Kadar Senyawa yang Berpotensi Memiliki Aktivitas
Analgetik dari Ekstrak Daun dan Buah Karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa (Aiton)
Hassk.). Prosiding Penelitian SPeSIA. Bandung: Universitas Islam Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
 Rahadiantoro, A., Hakim, L. and Aruningtyas, E.L. 2013. Genetic Variation of
Dacrycarpus imbricatus in Bromo Tengger Semeru Nat 40
 Soreng, J. R. dan Peterson P. M. 2012. Revision of Poa L. (Poaceae, Pooideae, Poeae,

Poinae) in Mexico: New Records, Re-Evaluation of P. Ruprechtii , and Two New Species,
P. Palmeri and P. Wendtii. Phytokeys. Vol. 15(1): 1—10.
 Steenis, V. C. G. G. J. 2006. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita.
 Suarsana, I., N., Kumbara, Satriawan, I., K. 2015. Tanaman Obat: Sembuhkan Penyakit

Untuk Sehat. Denpasar : Swsta Nulus.


 Sundraini,R.2016. Keragaman Rubus di Gunung Kembang. Journal of Tropical

Biodiversity and Biotechnology. Vol. 1: 9-13 Thuy, T. 2017. 20-Hydroxyecdysone from


Dacrycarpus imbricatus bark inhibits the proliferation of acute myeloid leukemia cells.
Asian Pasific Journal of Tropical Medicine. Vol 10(2): 157-159.
 Tjitrosoepomo. 1994. Taksonomi tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press. USDA,2019.

Classification for Kingdom Plantae Down to Species Rubus moluccanus L. Tersedia


Online di https://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=display&classid=R
UMO4. [Diakses pada 12 Juni 2019].
 Useful Tropical Plant Database. 2019. Dinochloa scandens. Tersedia online di

http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Dinochloa+scandens [Diakses pada 12


Juni 2019].
DAFTAR PUSTAKA
 Van Steenis, C.G.G.J 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. Jakarta: PT Pradnya
Paramita.
 Wang,S., Dong Mei., We Jung Pu, Deng Wu li. 2013. Phytochemical profiles, antioxidant
and antimicrobial activities of three Potentilla species. The official journal of the
International Society for Complementary Medicine Research (ISCMR). Vol. 13 Wiart, C.
2012. Medicinal Plants of China, Korea, and Japan: Bioresources for Tomorrow’s Drugs
and Cosmetics. London: CRC Press. 41
 Wilson, K. L. and D. A. Morrison. 2000. Monocots: Systematics and Evolution: Systematics
and Evolution. Australia: Csiro. Wu, P., Ma, G., Li, N. Deng, Q., Yin, Y., dan Huang, R.
Investigation of in vitro and in vivo antioxidant activites of flavonoids rich extract from
the berries of Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk. Food Chemistry. Vol. 173: 194-202.
 Yinzheng, W., Gilbert, MG., Mathew, B., Brickell, CD., Nevling, LI. 2007. Thymelaeaceae.
Tersedia online di http://flora.huh.harvard.edu/china/mss/volume13/Thymelaeaceae.pdf
[diakses pada tanggal 12 Juni 2019].
 Yuliasmara, F. dan Ardiyanti, F. 2013. Morfologi, Fisiologi, dan Anatomi Paku Picisan
(Drymoglossum piloselloides) serta Pengaruhnya pada Tanaman Kakao. Pelita Perkebunan.
Vol. 29(2): 128-141.
 Zhenghao Xu dan Meihua Deng. 2017. Identification and Control of Common Weeds:,
Volume 2. China: Zhejiang University

Anda mungkin juga menyukai