Anda di halaman 1dari 96

KELOMPOK VIII

Fima Perdani Rahayu 260110180122


Aliya Nurlaila 260110180126
Zirly Yusriani Kamilah 260110180136
Indah Milenia Hermawan 260110180140

Kamila Nurvianita 260110180145


GYMNOSPERMAE
Picea rubra
 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Viridiplantae
 Superdivision : Embryophyta
 Division : Tracheophyta

Sistematika  Class : Pinopsida

Tumbuhan  Order : Pinales


 Family : Pinaceae
 Genus : Picea A. Dietr
 Species : Picea rubens Sarg.
(ITIS, 2018)
Gambar dan
Bagiannya

Daun Picea rubra Cones Picea


rubra
Tanaman berbatang lurus serta berkulit tipis.
Tanaman ini merupakan pohon jenis konifer yang
paling umum yang terdapat di Eropa, bahkan
tumbuh di manapun kecuali di dataran rendah
Jerman Utara dan Kepulauan Inggris. Selama
Deskripsi bertahun-tahun, kulitnya menjadi kasar dan

Tumbuhan bersisik. Sejak zaman kuno, orang menggunakan


tanaman ini untuk berbagai keperluan medis,
seperti dengan mengoleskan benjolan pada tempat
yang sakit setelah mandi akan mempercepat
penyembuhan luka dan mengurangi rasa sakit
(Agromedia, 2008).
Pohon atau jarang perdu, mempunyai saluran resin.
Daun tunggal linearis sampai berbentuk jarum
terletak dalam dua baris atau dalam ikatan.
Kebanyakan tumbuhan berumah satu. Strobilus jantan
membawa banyak mikrosporangia. Mikrospora
bersayap. Strobilus betina membawa sejumlah sisik-
Pencirian Suku sisik ovula yang tersusun spiral, sisik ovula tersebut
Tumbuhan tumbuh pada sisik braktea. Setiap sisik membawa 2
ovula pada permukaan atasnya. Strobilus betina yang
masak tumbuh menjani konus (runjung) yang
mengeras dan mengayu. Biji biasanya bersayap
dengan 2-15 kotiledon (Silalahi, 2015).
 Organ vegetatif: Tunas

Organ Vegetatif  Organ generatif: -


dan Generatif (Agromedia, 2008)
Jarum cemara dapat langsung
dicerna atau direbus menjadi teh,
dibuat menjadi alcohol untuk
Kegunaan
Dalam Bidang mencegah penyakit kudis, dan
Farmasi banyak mengandung vitamin C
(Agromedia, 2008).
Kaya akan tanin, mengandung 17%
terpentin dan 75% rosin. Benih
Kandungan cemara mengandung hingga 30%
Kimia minyak. Sedangkan dalam jarumnya
terdapat provitamin A dan vitamin C
(Agromedia, 2008).
Taxodium distichum
 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Tracheobionta
 Superdivision : Spermatophyta
 Division : Coniferophyta
 Class : Pinopsida
Sistematika  Order : Pinales
Tumbuhan  Family : Cupressaceae
 Genus : Taxodium Rich.
 Species : Taxodium distichum (L.) Rich

(United States Department of Agriculture, 2018)


Gambar
Tumbuhan dan
Bagiannya
Strobilus betina Taxodium distichum
Daun Taxodium distichum Strobilus jantan Taxodium distichum
Taxodium distichum atau biasa disebut dengan bald cypress
adalah konifer pyramidal yang berumur panjang, dengan
pertumbuhan yang cenderung lambat. Tumbuh setinggi 30-40
meter (100-131 ft) dan diameter batang 1-2 meter (3-6 ft).
Meskipun terlihat seperti pohon cemara, pada saat musim panas
tanaman ini gugur menjadi botak seperti namanya. Tanaman ini
berasal dari rawa di bagian Selatan, pantai atau sungai, dan
Deskripsi banyak ditemukan terutama di daerah pesisir Maryland menuju
Texas serta sepanjang lembah Sungai Mississipi hingga ke bagian
Tumbuhan tenggara Missouri. Tanaman ini tumbuh baik di tanah yang kering
dan dataran tinggi. Ketika tanaman ini tumbuh di air, batangnya
akan terlilit oleh akar dan mencuat ke atas permukaan air di
sekitar pohon. Memiliki akar yang besar serta sedikit toleran
terhadap garam. Batang berkayunya yang berat, lurus dan tahan
busuk ini telah digunakan untuk berbagai keperluan seperti dibuat
tong, ikatan kereta api, dan sirap (Farjon, 2005).
Pohon atau perdu umumnya mengandung resin. Daun berbentuk
sisik atau berbentuk jarum, letaknya berhadapan atau lingkaran,
jarang tersusun spiral. Tumbuhan berumah satu atau jarang
berumah dua. Strobilus jantan kecil, umumnya terminal pada
cabang pendek membawa 2-24 mikrosporofil yang tersusun
bersilangan atau dalam lingkaran. Terdapat braktea untuk setia
strobilus, braktea terletak daam filotaksis yang sama dengan sisik
Pencirian Suku vegetative. Mikrosporofil melebar membentuk sisik yang besar
membawa 2-7 mikrosporangia di sisi bawahnya. Strobilus betina
Tumbuhan kecil terminal pada cabang yang pendek, membawa sejumlah sisik-
sisik yang tersusun bersilangan atau dalam lingkaran. Sisik tersebut
(makrosporofil) merupakan persatuan sisik ovul dan braktea.
Setiap sisik membawa 2-9 ovula. Strobilus betina yang masak
mengkayu atau berdaging (Juniperus) biji tidak bersayap atau
dengan 2-3 sayap. Embrio umumnya mempunyai 2-9 kotiledon
(Silalahi, 2015).
 Organ vegetatif: -

Organ Vegetatif  Organ generatif: Biji


dan Generatif (Campbell, dkk., 2002)
Resinnya digunakan untuk mengobati
asam urat, bisul, penyakit kulit, luka,
dan sakit gigi. Racikan yang dibuat
Kegunaan dari kulit kayu digunakan sebagai
Dalam Bidang diuretik. Pitch yang berasal dari kayu
Farmasi digunakan sebagai obat untuk
bronchitis. Serta daunnya digunakan
untuk mengurangi gatal (Fajron,
2005).
 Resin

Kandungan  Vitamin C
Kimia  Tanin
 Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Tanggerang: Agromedia
Pustaka.
 Campbell, N. A, Reece, J. B., Mitchell, L. G.. 2002. Biologi. Jakarta:
Erlangga.
 Farjon, A. 2005. Monograph of Cupressaceae and Sciadopitys. Florida:
Royal Botanic Gardens.
 ITIS. 2018. Picea rubens Sarg. Tersedia Online di

Daftar Pustaka
https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&sear
ch_value=18034#
. [Diakses pada 12 Juni 2019].
 Silalahi, M. 2015. Bahan Ajar Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Tersedia
secara online di http://repository.uki.ac.id/197/. [Diakses pada tanggal 12
Juni 2019].
 United States Department of Agriculture. 2018. Taxodium distichum (L.)
Rich. Bald Cypress. Tersedia Online di
https://plants.usda.gov/core/profile?symbol=tadi2. [Diakses pada 12 Juni
2019].
Pleurotus
 Kingdom : Fungi
 Divisi : Basidiomycota
 Kelas : Homobasidiomycetes
 Ordo : Agaricales
Sistematika  Famili : Tricholomataceae
tumbuhan  Genus : Pleurotus
 Spesies : P. Ostreatus
( Chang & Miles, 2004 ).
Gambar
tumbuhan
 Jamur tiram merupakan jamur kayu yang tumbuh
berderet menyamping pada batang kayu yang masih
hidup atau yang sudah mati ( Djariyah dan Djariyah,
2001).
 Tubuh jamur tiram terdiri dari tudung (pileus) dan
Deskripsi tangkai (stipe atau stalk) ( Djariyah dan Djariyah, 2001).
 Jamur tiram termasuk golongan jamur yang memiliki
spora yang berwarna ( Sunarsih, 2009 ).
 Kandungan gizi yang dimiliki jamur tiram putih antara
lain, protein 27% , lemak 1,6%, karbohidrat 58%, serat
11,5%, abu 9,3%, dan kalori 265 kkal ( Parjimo, 2007 ).
 Pileus berbentuk mirip cangkang tiram atau
telinga dengan ukuran diameter 5 – 15 cm dan
Pencirian suku permukaan bagian bawah berlapis-lapis seperti

tumbuhan insang (lamella atau giling) berwarna putih dan


lunak yang berisi basidiospora ( Djariyah dan
Djariyah, 2001).
 Vegetatif : pembentukan konidiospora
 Generatif : adanya pertemuan antara hifa
Organ vegetatif (+) dengan hifa (-)
dan generatif ( Fiani, dkk., 2016 ).
 Menurunkan kolesterol
 Antioksida
Kegunaan
dalam bidang  Mencegah hipertensi
farmasi ( Supartidan dan Marfuah, 2015 ).
 Lemak
 Protein
 Fosfor
 Lovastatin
Kandungan ( Supartidan dan Marfuah, 2015 ).
kimia
 Alkaloid
Berfungsi sebagai pelindung tumbuhan dari
serangan parasit atau pemangsa tumbuhan
( Padmawinata, 1995 ).
 Chang, S.T. dan P.G. Miles. 2004. Mushrooms Cultivation, Nutritional Value,
Medicinal Effect, and Environmental Impack. New York: CRC Press.
 Djariyah, N.M., dan A.S. Djariyah. 2001. Budi Daya Jamur Tiram: Pembibitan
Pemeliharaan dan Pengendalian Hama Penyakit. Yogjakarta: Penerbit Kanisius.
 Fiani, Dewi Andam and Elfarisna, and Sudirman. 2016. Respon Tanaman Baby
Corn Jagung Manis (Zea mays saccharata) Terhadap Komposisi dan
Pengomposan Limbah Baglog Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus). Tersedia
secara online di http://repository.ut.ac.id/id/eprint/6377 [ Diakses pada tanggal
12 Juni 2019 ].

Daftar Pustaka  Padmawinata, K. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung:


Penerbit ITB.
 Parjimo dan Andoko, A. 2007. Budidaya Jamur (Jamur Kuping, Jamur Tiram
dan Jamur Merang). Jakarta : Agromedia Pustaka
 Sunarsih. 2009. Pengaruh Pemberian Jamur Tiram Pada Mencit Putih Jantan.
Semarang : FK UNDIP.
 SupartidanMarfuah, L. 2015. Produktivitas Jamur Tiram Putih
(P;eurotusostreatus) Pada Media Limbah SekamPadi dan Daun Pisang Kering
Sebagai Media Alternatif. Bioeksperimen. Vol 1(2): 37-44.
Selaginella plana
Gambar
tumbuhan dan
bagian
 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Tracheobionta
 Divisi : Lycopodiophyta
 Kelas : Lycopodiophyta
Sistematika  Ordo : Selaginellales
tumbuhan  Famili : Selaginellaceae
 Genus : Selaginella
 Spesies : Selaginella plana
( Tjitrosoepomo, 1994 ).
 Selaginella merupakan salah satu marga
tanaman paku yang memiliki ciri dan bentuk
yang khas (Tjitrosoepomo 1994).
 Selaginella umumnya tumbuh di tanah yang
Deskripsi kaya bahan organik, lembab, terairi dengan
baik, dan ternaungi atau sedikit ternaungi,
terkadang tumbuh di dekat sungai, tepi jalan,
tepian lembah dan hutan (de Winter &
Amoroso 2003).
 Tanaman perdu dengan ciri pendek,
berkayu, mempunyai percabangan
Pencirian suku langsung, memiliki daun kecil-kecil dan
tumbuhan tersusun melingkari batangnya (Safitri,
2014).
 Vegetatif : akar, batang, dan daun
Organ vegetatif  Generatif : sporangium
dan generatif
( Tjitrosoepomo, 1994 ).
 Sebagai antioksidan, anti inflamasi,
antikarsinogenik, tonik untuk perawatan
Kegunaan
pasca persalinan, obat darah, obat ulu
dalam bidang
hati (Safitri, 2014).
farmasi
 Tanin dan Saponin
Kandungan  Flavonoid
kimia
 Fenolik
 Chikmawati T, Miftahudin. 2007. Biodiversitas dan Potensi Marga Selaginella sebagai antioksidan dan
Anti Kanker. Bogor: FMIPA IPB.
 Dalimartha S. 2004. Atlas Tumbuhan Obat Jilid 1. Jakarta: Trubus Agriwidya.
 Dasuki, U. A. 1991. Sistematika Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
 de Winter WP, Amoroso VB, editor. 2003. Plant Resources of South-East Asia No. 15(2). Cryptogams:
Fern and Ferns allies. Bogor: Prosea Foundation.
 Handayani R, dan Sulistyo J. 2008. Sintesis Senyawa flavonoid-α-Glikosida secara Reaksi Tranglikosilasi
Enzimatik dan Aktivitasnya sebagai Antioksidan. Biodiversitas. Vol 9(1):1-4.
 Joy PP., et al. 1998. Medicinal Plant. Kerala: Kerala Agricultural University.
 Kinho, J. 2009. Mengenal Beberapa Jenis Tumbuhan Paku di Kawasn Hutan Payahe Taman Nasionak
Aketajawe Lolobata. Maluku Utara : Balai Penelitian Kehutanan Manado.

Daftar Pustaka  Lambers H, Chapin F Stuart, Pons TL. 1998. Plant Physiological Ecology. New York: Springer.
 Loveles, A. R. 1989. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 2. Jakarta : Gramedia.
 Middleton EJ, Kandaswarni C, Theoharides TC. 2000. The Effect of Plant Flavonoid on Mammalian Cell:
Implication for Immflammation, Heart Desease and Cancer. Pharmacol. Vol 52: 1-22.
 Rosita I, Pambudi A, Jazilah A. 2006. Keragaman dan Kandungan Antioksidan Golongan Flavonoid
Selaginella di Wana Wisata Cangkuang, Sukabumi. Bogor: FMIPA, IPB.
 Safitri, S. P. C. A. 2014. Paku Rane Biru. Tersedia secara online di
https://www.biodiversitywarriors.org/isi-katalog.php?idk=218. [diakses secara online pada 12 Juni 2019].
 Setyawan AD, dan Darusman LK. 2008. Senyawa Biflavonoid pada Selaginella Pal. Beauv. Dan
Pemanfaatannnya. Biodiversitas. Vol 9(1): 64-81.
 Tjitrosoepomo G. 1994. Taksonomi Tumbuhan. Jakarta: PT Bhratara Karya Aksara.
ANGIOSPERMAE
MONOKOTIL
Dendrobium salaccense Lindl.
 Kingdom: Plantae
 Divisi : Spermatophyta
 Sub Divisi : Angiospermae
 Kelas : Monocotyledonae
Sistematika  Ordo : Orchidales
Tumbuhan  Famili : Orchidaceae
 Genus: Dendrobium
 Spesies : D. Salaccense
(Angga, 2017).
Gambar dan
Bagian-
bagiannya
 Dendrobium adalah salah satu generasi anggrek
epifit sekitar lebih dari 1000 spesies yang biasa
digunakan sebagai tanaman hias ruang atau
taman. Bunganya sangat bervariasi dan indah.
Deskripsi Dendrobium relatif mudah dipelihara dan
Tumbuhan mudah berbunga. Dendrobium berasal dari
bahasa Yunani, dendros artinya pohon dan bios
artinya hidup (Angga, 2017).
 Pola pertumbuhan anggrek Dendrobium bertipe
simpodial, artinya memiliki pertumbuhan ujung
batang terbatas. Batang ini tumbuh terus dan akan
berhenti setelah mencapai batas maksimum.
Pertumbuhan ini dilanjutkan oleh anakan baru
Deskripsi yang tumbuh disampingnya. Anggrek

Tumbuhan Dendrobium membutuhkan sinar matahari dengan


sedang sampai tinggi, tergantung dari jenis
Dendrobium. Apabila suhu terlalu tinggi dapat
dibantu dengan pengkabutan menggunakan
semprotan untuk menghindari penguapan yang
lebih besar (Angga, 2017).
 Berbentuk herba, hidup sebagai epifit
(tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan
Pencitraan Suku lain, tetapi tidak merugikan tumbuhan yag

Tumbuhan ditumpanginya), daunnya tebal dan


mengandung air, serta bunganya berwarna
mencolok (Herlina, 2008).
 Organ vegetatif : Akar (Topriyani, 2013).
Organ dan
Vegetatif serta  Organ generatif : Bunga (Sandra, 2006).
Generatif
 Dimanfaatkan sebagai obat tradisional
Kegunaan (obat demam, aprodisiak, menjaga
dalam Bidang stamina, gangguan saluran pernapasan,
Farmasi dan gangguan saluran pencernaan)
(Silalahi dan Nisyawati, 2015).
 Mengandung berbagai macam senyawa asam
Kandungan lemak, senyawa heterosiklik yang memiliki

Kimia aktivitas anti biotik, anti jamur, anti inflamasi


(Silalahi dan Nisyawati, 2015).
Zalacca edulis Reinw.
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Liliopsida
 Ordo : Arecales
Sistematika  Famili : Arecaceae
Tumbuhan  Genus : Genus
 Spesies : Salacca edilus reinw
(Redaksi agromedia, 2007).
Gambar
Tumbuhan dan
Bagian-
Bagiannya
 Salak dalam bahasa latinnya adalah Salacca
edulis Reinw atau Salacca zalacca, dan salak
tanaman asli Indonesia. Salak termasuk golongan
palmae, serumpun dengan kelapa, kelapa sawit,
aren, palem, pakis yang bercabang rendah dan
Deskripsi tegak. Batangnya hampir tidak kelihatan karena
tertutup peleph daun yang tersusun rapat dan
Tumbuhan berduri. Dari batang yang berduri itu tumbuh
tunas baru yang dapat menjadi anakan atau tunas
bunga-bunga salak dalam jumlah banyak
(Redaksi agromedia, 2007).
 Tanaman salak termasuk golongan tanaman
berumah dua, artinya jenis tanaman yang
membentuk bunga jantan pada tanaman

Deskripsi terpisah dari bunga betinanya. Dengan kata


lain, setiap tanaman memiliki satu jenis bunga
Tumbuhan atau disebut tanaman berkelamin satu (Redaksi
agromedia, 2007).
 Batangnya tumbuh tegak ke atas dan jarang
bercabang
 Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki
cambium sejati
 Akarnya tumbuh dari pangkal batang dan
Pencirian Suku berbentuk akar serabut
Tumbuhan  Berdaun majemuk
 Tangkai daun memiliki pelepah daun yang
membungkus batang
(Redaksi agromedia, 2007).
Organ dan  Organ vegetatif : Batang (Soetomo,
Vegetatif serta 2001).
Generatif
 Salak diyakini bisa mengobati sakit diare dan
juga berkhasiat untuk kesehatan kulit dan kuku.
Kegunaan Kulit ari buah salak (kulit tipis yang menempel
dalam Bidang pada buah salak) berkhasiat dalam
memperlancar buang air besar. Salak juga
Farmasi bermanfaat untuk kesehatan mata (Redaksi
agromedia, 2007).
Kandungan Kimia
Kandungan Gizi Proporsi
Kalori 77.0 kal
Protein 0,40 g
Karbohidrat 20,0 g
Kalsium 28.00 mg
Fosfor 18.00 mg
Zat besi 4.20 mg
Vitamin B 0,04 mg
Vitamin C 2.00 mg
Air 78.00 mg
Bagian yang dapat dimakan 50%
Aglaonema oblongifolium
Kunth.
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Tracheophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Alismatales
Sistematika  Famili : Aracaeae
Tumbuhan  Genus : Aglaonema
 Spesies : Aglaonema oblongifolium
Kunth.
(Purwanto, 2006).
Gambar dan
Bagian-
bagiannya
 Aglonema spesies merupakan tanaman agonema
yang telah ada di alam, bukan merupakan hasil
persilangan manusia. Aglonema spesies rata-rata
berdaun hijau. Corak daunnya juga sederhana
sehingga kurang menarik dibanding tanaman yang

Deskripsi sudah disilangkan, namun memiliki keunggulan


yaitu memiliki daya tahan yang kuat terhadap
Tumbuhan lingkungan ekstrem dan serangan hama penyakit
(Purwanto, 2006).
 Warna corak dari daun Aglonema oblongifolium
Kunth adalah warna daun dari hijau tua ke hijau
muda dan menjadi warna putih (Purwanto, 2006).
 Akar
Akar serabut karena termasuk golongan monokotil atau
disebut juga wild root (akar liar) karena semua akar
tumbuhan dari pangkal batang dan berbentuk serabut.
Akar yang sehat berwarna putih dan tampak berisi,
sedangkan akar yang kurang sehat berwarna coklat
(Purwanto, 2006).
Pencirian Suku
 Batang
Tumbuhan
Batang aglonema termasuk batang yang basah
(Herbaceus), bersifat lunak dan berair. Ukuran batang
sangat pendek dan tertutup oleh daun yang tersusun rapat
satu sama lain sehingga merupakan suatu roset. Warna
batang umumnya putih, hijau muda, atau merah muda
(Purwanto, 2006).
 Daun
Bentuk ujung daun pun bervariasi, runcing
(acutus), meruncing (acuminatus), tumpul
( obtusus), dan membulat (rotundatus). Daun
tersusun berselang seling atau saling berhadapan
dengan tangkai memeluk batang tanaman
(Purwanto, 2006).
Warna daun aglonema bervariasi baik motif
maupun kombinasi. Warna hijau gelap, hijau
muda, putih, merah, merah muda, hingga kuning
saling membentuk corak (Purwanto, 2006).
 Bunga
Bunga aglonema termasuk bunga
majemuk tak terbats , dan tergolong bunga
tongkol ( Spatha) yang berfungsi untuk
menarik serangga, serta merupakan
perangkap bagi serangga yang
mengunjungi bunga ini (Purwanto, 2006).
 Organ vegetatif : Setek batang, setek
pucuk, pemisahan anakan, rumpun dan
Organ dan
cangkok (Simamora et al., 2017).
Vegetatif serta
Generatif  Organ generatif : Bunga (Purwanto,
2006).
 Fitoremediasi Logam Pb sebagai pereduksi
cemaran logam Pb pada tanah ( Haryati,
2013). Sebagai agen penekan populasi bakeri
dan spora jamur dan memiliki efek anti
Kegunaan bakteri sehingga dapat dijadikan sebagai
dalam Bidang media penyaring udara disekitarnya
(Saksono, 2012). Karena mengandung kristal
Farmasi
asam oksalat yang dihasilkan dari getah,
tumbuhan aglonema dapat dijadika agen
pembasmi hama ( Division of Agriculture
and Natural Resources, 2019).
 Phytochemical

Kandungan  Pb (timbal)
Kimia  Kristal Asam Oksalat
Nicolaia heyneana Val.
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Spermatophyta
 Sub Divisi : Angiospermae
Sistematika  Kelas : Monocotyledonae
Tumbuhan  Suku : Zingiberaceae
 Spesies : Curcuma heyneana
(Tjitrosoepomo, 2010).
Gambar dan
Bagian-
bagiannya
 Temu giring merupakan tanaman berbatang
semua yang tersusun atas peleph daun,
batangnya berwarna hijau pucat, dan tumbuh
tegap. Rimpang temu giring rasanya amat pahit.
Rimpang temu giring merupakan umbi batang
Deskripsi yang tumbuh menyebar disebelah kiri dan
Tumbuhan kanan secara memanjang sehingga terlihat
kurus. Daging rimpang temu giring berwarna
kuning, berbau khas temu giring. Rimpang
bagian samping umumnya memiliki rasa pahit
(Yuwono, 2015).
 Zingiberaceae banyak ditemukan di
daerah tropis dan subtropis. Tumbuhan
Pencirian Suku ini berdaun besar dengan pelepah daun
Tumbuhan membungkus batang. Bunganya
berumah satu (Setiowati dan Furqonita,
2007).
Organ dan
Vegetatif serta  Organ vegetatif : Akar (Umam, 2015).
Generatif
 Digunakan sebagai ramuan pelangsing
Kegunaan tubuh, penenang, menghilangkan bau
dalam Bidang tubuh, disentri, penyakit kulit,
Farmasi pembersihan darah, dan sebagai obat
cacing. ( Evizal, 2014).
 Kandungan pada rimpang temu giri
Kandungan terdapat pati, minyak atsiri (0,8 – 3%),
Kimia damar, tannin, saponin, dan flavonoida
( Evizal, 2014).
 Angga. 2017. Dendrobium Salaccense. Tersedia Secara Online di http://angga.staff.ipb.ac.id/?p=723.
[Diakses pada 12 Juni 2019].

 Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafido Persada.

 Division of Agriculture and Natural Resources. 2019. Safe and Poisonous Garden Plants. Dapat
diakses di https://ucanr.edu/sites/poisonous_safe_plants/Toxic_Plants_by_common_Name_659/.
[Diakses pada tanggal 12 Juni 2019].

 Evizal Rusdi. 2014. Tanaman Rempah dan Fitofarmaka. Bandar Lampung : Lembaga Penelitian
Universitas Lampung.

 Haryati. 2013. Potensi Beberapa Jenis Tanaman Hias sebagai Fitoremediasi Logam Pb. Junal

Daftar Pustaka Penelitian Sains. Vol. 16 (2).

 Herlina, R. 2008. Intisari IPA (Biologi). Jakarta : PT. Kawan Pustaka.

 Purwanto Arie W. 2006. Aglaonema Pesona Kecantikan Sang Ratu Daun. Yogyakarta : Penerbit
Kanisius.

 Redaksi Agromedia. 2007. Budidaya Salak. Jakarta : Agromedia Pustaka.

 Saksono Bani. 2012. Tanaman Penghisap Polusi Ruangan. Dapat diakses di


http://www.neraca.co.id/article/22524/Tanaman-Penghisap-Polusi-Ruangan. [ Diakses Pada Tanggal
12 Juni 2019].

 Sandra. 2006. Sistematika dan Morfologi Anggrek. Tersedia Secara Online di


http://digilib.unila.ac.id/6741/15/BAB%20%20II.pdf. [Diakses pada 12 Juni 2019].
 Setiowati, T., dan Furqonita. 2007. Biologi Interaktif Jilid 1. Jakarta : Azka Press.
 Silalahi, M., dan Nisyawati. 2015. Pemanfaatan Anggrek sebagai Bahan Obat Tradisional pada
Etnis Batak Sumatera Utara. Berita Biologi. Vol. 14 (2).

 Simamora E, Diana S, Revandy M. 2017. Pengaruh Kolkisin Terhadap Keragaman Fenotip


Tanaman Sri Rejeki ( Aglonema sp.) Yellow Lipstick secara Setek Batang. Jurnal
Agroekoteknologi FP USU. Vol 5 ( 3) : 623 – 628.

 Soetomo. 2001. Kandungan Buah Salak untuk Kebutuhan Gizi. Bandung : Sinar Baru
Algesindo.

 Tjitrosoepomo, G. 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta : Gajah Mada


University Press.

Daftar Pustaka  Topriyani, R. 2013.Aktivitas Antioksidan dan Karakter Anatomi Organ Vegetatif Anggrek
Merpati (Dendrobium erumenatum Swartz.). Tersedia Secara Online di
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act
=view&typ=html&buku_id=58855
. [Diakses pada 12 Juni 2019].

 Umam, D.N. 2015. Jenis-Jenis Tumbuhan Obat Anggota Famili Zingiberaceae di EMpat
Kecamatan Kabupaten Banyuwangi. Tersedia Secara Online di
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61821?show=full. [Diakses pada 12 Juni
2019].

 Yuwono, S.S. 2015. Temu Giring (Curcuma heyneana Val. & Van Zipj). Tersedia Secara
Online di
http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/08/temu-giring-curcuma-heyneana-val-van-zipj/.
ANGIOSPERMAE DIKOTIL
Canangium odoratum
Taksonomi
 Kingdom: Plantae
 Divisi : Magnoliophyta

Canangium  Kelas : Magnoliopsida

odoratum  Ordo : Magnoliales


 Famili : Annonacea
 Genus : Canangium
 Spesies : Canangium odorata
 (Hidayati dkk, 2015).
Canangium
odoratum

(Parrota, 2001)
 Tinggi : Pohon, tinggi ± 10 m.
 Batang : Berkayu, bulat, bercabang, hijau kotor.
 Daun :Tunggal, tersebar, bulat telur, ujung runcing,
pangkal rata, panjang 10-23 cm, lebar 3-14 cm,
pertulangan menyirip, bertangkai 1, warna hijau.
 Bunga : Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun,
Canangium kuning, kelopak bentuk corong, hijau, benang sari
banyak, coklat muda, kepala putik bulat, daun mahkota
odoratum enam, lanset, panjang 5-7, 5 cm, masih muda hijau
setelah tua kuning.
 Buah : lonjong, panjang ± 2 cm, hijau
 Akar : Tunggang coklat
(Hidayati dkk, 2015)
Organ Vegetatif dan Generatif :
Generatif : Biji (Hidayati dkk, 2015)

Kegunaan dalam bidang farmasi:


Bunga kenanga juga berkhasiat sebagai obat nyeri haid,

Canangium malaria, asma, sesak nafas, bronkitis, bunganya untuk bahan


kosmetika, juga sebagai jamu sehat setelah melahirkan
odoratum (Hidayati dkk, 2015).

Kandungan kimia:
Bunga kenanga mengandung senyawa eugenol yang
mempunyai sifat anestesi. Bunga inijuga mengandung minyak
atsiri (Hidayati dkk, 2015).
Litsea cassiaefolia
Litsea cassiaefolia
Taksonomi
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpicae
Familia : Lauraceae
Genus : Litsea
Spesies : Litsea cassiifolia
(Setyawan, 2015).
Tanaman ini dapat tumbuh hingga tinggi 3-15 m. daun
tanaman bertekstur seperti kertas, berbentuk oval atau
elips, dengan panjang 12-18 cm dan lebar 3-4 cm. Ujung
daun sedikit lancip, bagian atas daun tidak berambut.
Tulang daun utama dan lateral 8-12 pasang. Tangkai daun
1,5-3 xm, panjang ramping dan tertutup rambut halus.
Litsea Bunga berbentuk malai dengan mahkota bunga berwarna

cassiaefolia putih kekuningan. Buah berbentuk bulat dengan diameter


kurang lebig 8 mm. akar tunggang berwarna coklat muda
(Hakim dkk, 1994).
 Organ Vegetatif dan Generatif
Vegetatif: stek
Generatif: biji (Hakim dkk, 1994).
 Kegunaan dalam bidang farmasi
L.cassiaefolia daunnya digunakan sebagai obat
penyakit kulit atau kudis (Hakim dkk, 1994).
 Kandungan Kimia

Litsea Tumbuhan ini mengandung tiga alkaloid, yakni


disentrin, dehidrodisentrin, dan disentrinon,
cassiaefolia masing-masing termasuk alkaloid benzilisokuinolin
jenis aporfin, dehidroaporfin, dan oksoaporfin. Di
antara ketiga senyawa tersebut, disentrin
merupakan alkaloid utama yang ditemukan dengan
kadar yang cukup tinggi (Hakim dkk, 1994).
Taksonomi
 Kingdom: Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
Knema glauca  Ordo : Magnoliales
(BI.) Warb.  Famili : Myristicaceae
 Genus : Knema
 Spesies : Knema glauca (BI.) Warb.
(Perry, 1980).
Knema glaucescens Jack (Knema
palembanica Warb.) adalah pohon yang tumbuh
di hutan hujan Indonesia dan Kalimantan yang
tumbuh hingga ketinggian 15m. Batangnya
berdiameter 4mm dengan puncak beludru.
Knema glauca Daunnya sederhana, spiral, dan exstipulate ; kulit
(BI.) Warb. kayu keras, tidak cenderung retak atau
mengelupas. Meninggalkan membran atau
berbentuk bagan, elips hingga lanset, apeks
tumpul (Perry, 1980).
Organ generatif: biji (Perry, 1980).
 Kegunaan dalam bidang farmasi
Kulit kayu dan biji-bijian telah digunakan secara
medis untuk mengobati sakit mulut dan
Knema glauca tenggorokan, penyakit perut dan kulit (Perry, 1980).

(BI.) Warb.  Kandungan senyawa kimia


Senyawa fenolik, diterpen asiklik dan sembilan
senyawa yang dikenal termasuk asilfenol, flavan dan
lignin (Alen et al., 2000).
Kingdom: Plantae
 Division: Magnoliophyta
 Class: Magnoliopsida Dicotyledons
 Subclass: Magnoliidae

Argemone  Order: Papaverales

Mexicana  Family: Papavaraceae


 Genus: Argemone
 Species: A. Mexicana
(Vidyasagar et al, 2014).
Tanaman ini adalah tanaman yang memiliki
tinggi sekitar 1 m. Daun-daun biasanya
panjangnya 5 hingga 11 cm, dan memiliki bercak
hijau dan putih. Bunga-bunga berdiameter 4
sampai 5 cm, dan terminal, kuning, dan tanpa
Argemone aroma. Bijinya berbentuk bulat, bersinar, hitam
Mexicana dan berlubang. Kelopak bunga berwarna kuning
cerah atau kuning lemon, berfilamen kuning dan
putik terdiri dari 4-6 (Vidyasagar et al, 2014).
Organ generatif: biji (Vidyasagar et al, 2014).
Argemone
Mexicana
 Kegunaan dalam bidang farmasi
Daun: diabetes, batuk, luka, maag, kutil, luka dingin,
penyakit kulit, gatal
Bunga: ekspektoran dan untuk mengobati batuk
Akar: antibakteri, sitotoksisitas, penyembuhan luka,
Argemone antioksidan dan agen antijamur
Mexicana  Kandungan senyawa kimia
Berberine, protopine, angoline, aronttianamide,
dihydrocheilantifoline, allocryptopine, coptisine,
columbamine, oxyberberine, N-
demethyloxysanguinarine (Chang et al., 2003).
 Hidayati, A., Suhirman, Wahyudiarti, D. 2015. PENGARUH EKSTRAK BUNGA KENANGA
(Canangium odoratum) DAN BUNGA KAMBOJA KUNING (Plumeria acuminata)
TERHADAP MORTALITAS NYAMUK RUMAH (Culex quenquiefasciatus). Tersedia online
pada file:///C:/Users/P4TK-TK&PLB/Downloads/68-Article%20Text-131-1-10-20180220.pdf
[diakses pada 12 Juni 2019].
 PARROTTA, J. A. 2001. Healing plants of Peninsular India. New York: CABI Publishing.
 Hakim, E. H., Achmad, S.A., Bushari, Pramutad, S. 1994. ILMU KIMIA TUMBUHAN
LAURACEAE INDONESIA: X. ALKALOID BENZILISOKUINOLIN DARI LITSEA
CASSIAEFOLIA. Tersedia secara online pada
http://journals.itb.ac.id/index.php/jmfs/article/view/9451/3554. [diakses pada 12 Mei 2019].

Daftar Pustaka  Setyawan, A. 2015. APORFIN SEBUAH ALKALOID DARI POHON HURU (Litsea cordata
Sp) JACK (HOOK).F (LAURACEAE). Bina Teknika. Vol. 11 (2): 171-177.
 Chang, Y.C., Chang, F.R., Khalil, A.T., Hsieh, P.W., & Wu, Y.C. 2003. C ytotoxic
Benzophenanthridine and Benzylisoquinoline Alkaloids from Argemone Mexicana. Zeitschrift
für Naturforschung. Vol. 58: 521-526.
 Vidyasagar, G. M., Rekha, and Sharanappa. 2013. PLANT PROFILE, PHYTOCHEMISTRY
AND PHARMACOLOGY OF ARGEMONE MEXICANA LINN. International Journal of
Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. Vol 6 (7): 45-53.
 Rout, S.P., Kar, D.M. & Mandal, P.K. 2011. Hypoglycaemic activity of aerial parts of
Argemone mexicana L. in experimental rat models. International Journal of Pharmacy and P
harmaceutical Sciences. Vol. 3: 533-540.

Anda mungkin juga menyukai