Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Faiz M.

NIM : 195090100111048

Kelas : Biologi/C

Peran Biosistematika dalam Biologi dan Contohnya

Biosistematika merupakan sebuah kajian pada cabang ilmu dari biologi yang
mempelajari mengenai keragaman hidup yang mencakup taksonomi dan terlibat rekonstruksi
sejarah filogenetik. Namun yang membedakannya dengan taksonomi dan klasifikasi yaitu,
biosistematika lebih banyak mempelajari hubungan anatara mahkluk hidup dengan proses
evolusinya. Pada dasarnya,sistematika bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan
keanekaragaman suatu organisme, merekonstruksi hubungan kekerabatan antara organisme
satu terhadap organisme lainnya.

Biosistematika memiliki tiga tingkatan yang menyangkut taksonomi dan filogeni yaitu,:

1. Taksonomi Alfa (Upaya untuk penemuan,mendeskripsikan, dan pemberian nama suatu


individu atau spesimen

2. Taksonomi Beta (Upaya penempatan suatu spesimen atau individu yang sudah ditentukan
nama ilmiahnya ke dalam suatu hirarki taksonomi)

3. Taksonomi Gamma (Studi variasi genetik dalam suatu spesies dengan tujuan melihat variasi
intro-populasi sampai laju evolusi dari suatu populasi)

Pada Biosistematika objek yang kaji bertujuan untuk menemukan hubungan dan
kedekatan suatu organisme dengan yang lainnya,sehingga dapat dikenali sepenuhnya
kemiripan dan perbedaannya. Dimana biosistematika ini nantinya akan menempatkan untuk
menata suatu organisme ke dalam taksa sehingga menjadi lebih sistematis.

Taksonomi dapat dipelajari dengan baik jika sudah menguasai biosistematik. Karena
biosistematika merupakan ilmu taksonomi yang membahas tentang komunikasi dan informasi
tentang biodiversitas, mengidentifikasi, menggambarkan individu dan populasi serta
menggambarkan kekerabatan pada organisme. Adapun yang dilakukan dari biosistematika
meliputi menyusun filogeni kelompok organisme yang dimulai dengan menyusun tabel
karakter apomorfi, dilanjutkan kladogram dan evaluasi kladogram.

Contoh biosistematika dalam kajian biologi, seperti untuk mengetahui hubungan


kekerabatan dari varietas pada jambu biji Psidium guajava L. Dimana penelitianya memiliki
tahap, yaitu : (1) Survey lokasi penelitian; (2) Karakterisasi morfologi spesimen; (3) Deskripsi
dan analisis; (4) Analisis data untuk pengelompokkan. Bahan spesimen yang digunakan adalah
spesimen segar dari enam varietas yang terdiri dari, varietas getah merah, varietas kristal,
variets lokal, varietas pear, varietas sukun farang dan varietas sukun merah. Varietas ini
dianalisis berdasarkan kemiripan morfologi dan karakter pembeda lainnya (tinggi
tanaman,kerapatan daun,bentuk batang, dll.)

Berdasarkan hasil penelitian tersebut telah didapatkan hubungan kekerabatannya.


Berdasarkan morfologi terdapat keanekaragaman pada organ batang, daun, bunga, dan buah
pada enam varietas jambu biji (Psidium guajava L). Hubungan kekerabatan antar varietas
jambu biji (Psidium guajava L.) ditinjau dari pendekatan morfologi dan dendogram
menghasilkan dua kelompok utama dengan nilai similaritas 28,3% yaitu, kelompok A
beranggotakan jambu biji varietas Sukun farang, dan kelompok B beranggotakan jambu biji
varietas Kristal, varietas Lokal, varietas Pear, varietas Getas merah dan varietas Sukun merah.
Kemudian kelompok yang kedua (kelompok B) akan membentuk kelompok yang lebih kecil
lagi hingga akhirnya mengelompok dengan golongannya sendiri

Karakter yang mempengaruhi pengelompokan pada enam varietas jambu bij (Psidium
guajava L.) yaitu pada komponen I terdapat 7 karakter yang memiliki nilai ≥ 0,750 yang
berarti karakter tersebut memiliki karakter yang kuat terhadap jauh atau dekatnya hubungan
varietas, karakter tersebut antara lain: bentuk batang, warna kelopak bunga permukaan bawah,
rata-rata lebar mahkota bunga, warna benang sari (tangkai sari), panjang benang sari, warna
putik (kepala putik) panjang putik. Komponen II terdapat 4 karakter yang memiliki nilai ≥
0,750 antara lain: jarak antar tulang daun, jarak antar nodus, warna kelopak bunga permukaan
atas, warna putik (tangkai putik). Komponen III terdapat 7 karakter yang memiliki nilai ≥
0,750 antara lain kerapatan daun, mengelupasnya kerak, bangun daun, lebar kelopak bunga,
pemukaan kulit buah, warna permukaan buah. Dan sisanya adalah karakter yang cukup
berpengaruh dan kurang berpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai