NIM : 195090100111048
Kelas : Biologi/C
Biosistematika merupakan sebuah kajian pada cabang ilmu dari biologi yang
mempelajari mengenai keragaman hidup yang mencakup taksonomi dan terlibat rekonstruksi
sejarah filogenetik. Namun yang membedakannya dengan taksonomi dan klasifikasi yaitu,
biosistematika lebih banyak mempelajari hubungan anatara mahkluk hidup dengan proses
evolusinya. Pada dasarnya,sistematika bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan
keanekaragaman suatu organisme, merekonstruksi hubungan kekerabatan antara organisme
satu terhadap organisme lainnya.
Biosistematika memiliki tiga tingkatan yang menyangkut taksonomi dan filogeni yaitu,:
2. Taksonomi Beta (Upaya penempatan suatu spesimen atau individu yang sudah ditentukan
nama ilmiahnya ke dalam suatu hirarki taksonomi)
3. Taksonomi Gamma (Studi variasi genetik dalam suatu spesies dengan tujuan melihat variasi
intro-populasi sampai laju evolusi dari suatu populasi)
Pada Biosistematika objek yang kaji bertujuan untuk menemukan hubungan dan
kedekatan suatu organisme dengan yang lainnya,sehingga dapat dikenali sepenuhnya
kemiripan dan perbedaannya. Dimana biosistematika ini nantinya akan menempatkan untuk
menata suatu organisme ke dalam taksa sehingga menjadi lebih sistematis.
Taksonomi dapat dipelajari dengan baik jika sudah menguasai biosistematik. Karena
biosistematika merupakan ilmu taksonomi yang membahas tentang komunikasi dan informasi
tentang biodiversitas, mengidentifikasi, menggambarkan individu dan populasi serta
menggambarkan kekerabatan pada organisme. Adapun yang dilakukan dari biosistematika
meliputi menyusun filogeni kelompok organisme yang dimulai dengan menyusun tabel
karakter apomorfi, dilanjutkan kladogram dan evaluasi kladogram.
Karakter yang mempengaruhi pengelompokan pada enam varietas jambu bij (Psidium
guajava L.) yaitu pada komponen I terdapat 7 karakter yang memiliki nilai ≥ 0,750 yang
berarti karakter tersebut memiliki karakter yang kuat terhadap jauh atau dekatnya hubungan
varietas, karakter tersebut antara lain: bentuk batang, warna kelopak bunga permukaan bawah,
rata-rata lebar mahkota bunga, warna benang sari (tangkai sari), panjang benang sari, warna
putik (kepala putik) panjang putik. Komponen II terdapat 4 karakter yang memiliki nilai ≥
0,750 antara lain: jarak antar tulang daun, jarak antar nodus, warna kelopak bunga permukaan
atas, warna putik (tangkai putik). Komponen III terdapat 7 karakter yang memiliki nilai ≥
0,750 antara lain kerapatan daun, mengelupasnya kerak, bangun daun, lebar kelopak bunga,
pemukaan kulit buah, warna permukaan buah. Dan sisanya adalah karakter yang cukup
berpengaruh dan kurang berpengaruh.