Analisis Peran Serikat Pekerja
Analisis Peran Serikat Pekerja
Oleh:
Aulia Warman
M. Syahwal Ashari
Arikar Denirum Nasution
Aldino Sayoga
Siti Rabiah N. A.
Jelita Pramesti
Resi Septria
Shindu Ravina
Chandra Kesuma W.
Fitria Anggraini D.
Azmi Retnaning P.
Winston Simbolon
Nindya Rahmayanty
Ihya Nur Syamsiani
HUMAS E
Narasumber
Nama : Dr. Fajar Syaodih, S.H., M.H.
Jabatan Serikat Pekerja : Ketua DPP Bidang Hubungan Industrial
Institusi : PT Pos Indonesia
T : Lalu apa solusi yang pernah dilakukan untuk mengatasi masalah hubungan
industrial tersebut?
J : Kuncinya adalah bagaimana pemerintah mampu membuat kebijakan yang
menguntungkan untuk semua pihak terutama pengusaha dan tentunya buruh.TIdak
hanya itu ,proses pengawasan pun harus secara baik dilakukan oleh
pemerintah.Contohnya kebijakan penyerepan tenaga kerja meski dengan upah
minimum
Sebenarnya indonesia kaya, hanya saja gagal di pendidikan, secara pangan
kita memiliki peluang besar untuk surplus, tetapi sayang saja jika selalu
mengharapkan impor. Hanya saja Indonesia terlalu terfokus pada pemasaran, yang
pada akhirnya berimpas menjadi korupsi.
T : Apakah Anda paham tentang prinsip dasar hubungan industrial? Menurut Anda
hubungan industrial itu seperti apa?
J : Hubungan Industrial adalah hubungan kerja antara pekerja (karyawan) dan wakil
pemilik (Direksi) untuk menentukan Syarat Kerja yang berlaku di perusahaan.
T : Kendala apa yang dihadapi untuk melaksanakan hubungan industrial?
J : Kendala yang dihadapi, apabila masing-masing pihak tidak ada titik temu dalam
permasalahan syarat kerja, maka untuk penyelesaiannya melalui Lembaga
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (LPPHI).
T : Di pegadaian pernah ada gangguan dalam hubungan indistrial tidak? Kalau ada,
solusi apa yg pernah dilakukan utk mengatasi permasalahan tersebut?
J : Permasalahan Hubungan Industrial ada, dan penyelesaiannya melalui LPPHI,
dengan tahapan-tahapan tersebut di atas sebagai solusinya.
T : Di pegadaian ada divisi khusus PR tidak? Bernama PR atau apa? Kalau ada, peran
mereka dlm hubungan industrial bagaimana?
J : Public Relation (Humas) menjadi bagian dari Divisi Sekretaris Perusahaan
(Corporate Secretary) tidak ada keterkaitan langsung hanya sebatas menjembatani
atau sebagai media untuk mempertemukan pengurus Serikat Pekerja dengan wakil
pemilik (Direksi/Board of Director) untuk permasalahan Hubungan Industrial ada
Divisi tersendiri yaitu Divisi Kesejahteraan & Hubungan Industrial sebagai
counterpart dari Pengurus Serikat Pekerja.
Nama : Saptono Kusdanu Waskito, S.E., M.M.
Jabatan Serikat Pekerja : Anggota Serikat Pekerja Yayasan
Pendidikan Bhakti Pos Indonesia
(SP-YPBPI)
Institusi : Politeknik Pos Indonesia
1. Melaksanakan pekerjaannya
a. PT Pos Indonesia
Dalam PT Pos Indonesia, para serikat kerja sudah melaksanakan pekerjaannya
masing-masing, sebagi contohnya adalah seorang Public Relations sudah menempati
sebagaimana tugasnya. Namun dalam PT Pos Indonesia Pihak yang mengakomodir
Serikat Pekerja di PT. Pos adalah direksi dan fungsi administratif lainnya, yaitu
manajer, bukan humas. Serikat Pekerja disini tidak memiliki humas. Sektor di PT Pos
Indonesia Indonesia Indonesia yang paling mempengaruhi hubungan industrial adalah
anggaran perusahaan,itu adalah contoh dimana para serikat pekerja sudah
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya. Seorang PR di dalam PT Pos
Indonesia tidak bisa langsung disebut PR, tetapi mereka harus tergabung terlebih
dahulu dalam konfederasi. Konfederasi inilah yang tergabung dalam tripartied serikat
pekerja yang disebut dengan Dewan Pengupahan. Dalam hasil wawancara yang telah
kami lakukan, dikatakan bahwa PR pemerintah berbeda dengan PR perusahaan. Jika
disini ada tiga pihak, maka harus dipastikan dulu apakah kita bicara mengenai
pemerintah, perusahaan , atau serikat pekerja nya. Ketiga komponen ini
membutuhkan PR yang baik dan tepat. Ketika terjadi suatu masalah, dapat dikatakan
bahwa PR nya lah yang membantu menyelesaikan masalah tersebut, tentu saja selama
masih berada berada di dalam koridornya. Hal ini disebabkan karena PR pada
hakekatnya adalah sebagai mediator bukan negosiator, jadi fungsinya hanya sebagai
penghubung atau mempertemukan.
c. PT Pegadaian (Persero)
Dalam PT. Pegadaian (Persero), terdapat pembagian yang jelas dalam
mengatasi masalah internal perusahaan. PT. Pegadaian (Persero) tidak memiliki divisi
Humas secara khusus akan tetapi terdapat fungsi Humas yang dijalankan oleh
beberapa divisi. Untuk menjalankan salah satu fungsi Humas yaitu sebagai jembatan
informasi atau media yang mempertemukan dua pihak antara lain, pengurus Serikat
Pekerja dengan perwakilan dari pemilik (Board of Director), PT. Pegadaian (Persero)
memiliki Divisi Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary). Sedangkan, untuk
mengatasi permasalahan dalam Hubung Industrial yang ada di dalam perusahaan
persero ini terdapat divisi yang secara khusus menangani Hubungan Industrial, yaitu
Divisi Kesejahteraan & Hubungan Industrial sebagai counterpart dari Pengurus
Serikat Pekerja. Divisi ini berada di dalam naungan Direktur Umum dan SDM, yang
didalamnya juga terdapat Divisi Pengelolaan SDM & Budaya Kerja, dan Divisi
Pendidikan & Pelatihan. Sedangkan Divisi Sekretaris Perusahaan (Corporate
Secretary) bersama dengan Divisi CSR menaungi Direktur Utama dan jajaran direksi
lainnya.
2. Menjaga ketertiban
a. PT Pos Indonesia
Para serikat pekerja di dalam PT Pos Indonesia sudah menjaga ketertiban
dalam perusahaannya, karena mereka selalu berusaha menjaga keharmonisan dengan
jajaran direksi karena masing-masing dari mereka memiliki kepentingan. Perlu dilihat
siapa saja direksinya, apa pendidikannya, bagaimana pengurus dan ketuanya, apakah
perusahaan dapat menjaga hubungan industrial yang mereka inginkan (harmonis
sesuai keinginan direksi).
c. PT Pegadaian (Persero)
Para serikat pekerja di dalam PT Pegadaian (Persero) sudah menjaga
ketertiban dalam perusahaannya, terlihat dalam pembagian kerja yang jelas dan
bagaimana budaya perusahaan diterapkan untuk menjaga keharmonisasian diantara
pekerja dengan jajaran direksi. Didalam budaya perusahaan, terdapat Nuansa Citra
yakni setiap elemen di dalam internal PT. Pegadaian (Persero) memiliki sense of
belonging dan peduli nama baik perusahaan, dan itu diatur di dalam divisi-divisi yang
ada dalam naugan Direktur Umum dan SDM.
3. Menyampaikan aspirasi
a. PT Pos Indonesia
Dalam hal penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh para serikat atau buruh
pekerja dengan melakukan demonstrasi, hal itu biasanya seperti ketidaktetapan gaji
atau upah. Hal ini berdampak pada perkembangan perusahaan selanjutnya dan
tentunya kesejahteraan pekerja untuk ke depannya. Masalah yang sering terjadi di PT.
Pos Indonesia terkait hubungan industrial adalah sering terjadinya demonstrasi dari
para pekerja atau buruh.
b. Politeknik Pos Indonesia
Dalam hal penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh para serikat atau buruh
pekerja dilakukan dengan Perundingan antara serikat pekerja Yayasan Pendidikan
Bhakti Pos Indonesia dengan ketua yayasan hingga tercapainya kesepakatan. Aspirasi
yang sering muncul ialah mengenai permasalah gaji yang lebih rendah dari UMR,
permasalahan JAMSOSTEK, dan lain-lain.
c. PT Pegadaian (Persero)
Dalam hal penyampaian aspirasi, kendala yang dihadapi, apabila masing-
masing pihak tidak ada titik temu dalam permasalahan syarat kerja, maka untuk
penyelesaiannya melalui Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
(LPPHI). LPPHI tahapannya adalah : Perundingan Bipartit , Perundingan Mediasi dan
, Pengadilan Hubungan Industrial.
4. Mengembangkan keahlian
a. PT Pos Indonesia
Setiap 6 bulan, dilakukan mutasi dari 1 bagian ke bagian lain. Bagian terakhir
yang harus ditempati oleh seorang pegawai adalah bagian akuntansi. Setelah
mendapat jabatan menjadi Manager bagian Akuntansi selama 1 tahun, pegawai
tersebut dipromosikan menjadi Kepala Kantor Pos di Ibukota Kabupaten atau
Kotamadya (Kepala Kantor Pos Tipe C). setelah menduduki jabatan Kepala Kantor
Pos tipe C selama 2 tahun, akan ditempatkan menjadi Kepala Kantor Pos tipe C lagi
di kota lain (biasanya Ibukota Karesidenan) atau menjadi Asisten Manager di Kantor
Area di Luar Jawa. Setelah itu bisa menjadi KKP tipe B yang ada di Ibukota Provinsi
atau menjadi Asisten Manager di Kantor Area di Pulau Jawa
c. PT Pegadaian (Persero)
Dalam mengembangkan keahlian, PT Pegadaian (Persero) memastikan para
pekerjanya dapat mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai dengan budaya
perusahaan yaitu Terampil yang memiliki makna dimana setiap elemen di dalam
perusahan adalah orang-orang yang kompeten di bidangnya dan selalu
mengembangkan diri. Untuk iu, di dalam perusahaan itu sendiri terdapat Divisi
Pengelolaan SDM & Budaya Kerja serta Divisi Pendidikan & Pelatihan.
5. Memperjuangkan kesejahteraan
a. PT Pos Indonesia
Pemberian bonus adalah salah satu cara untuk mensejahterakan para serikat
pekerja. Mereka memiliki penghasilan lebih dari hasil upah yang diberikan oleh
perusahaan. Pekerja sudah selayaknya mendapatkan bonus jika perusahaan
mendapatkan keuntungan lebih.
c. PT Pegadaian (Persero)
Kesejahteraan Pekerja di dalam PT Pegadaian (Persero) di tangani dengan
baik oleh Pengurus Serikat Pekerja karena perlindungan dan bantuan hukum diberikan
kepada para pekerja yang ada dalam PT Pegadaian (Persero). Pengurus Serikat
Pekerja juga memastikan setiap elemen dalam perusahaan memperoleh kenyaman,
kepuasan dan kesejahteraan sebagaimana diatur dalam UU Nomor 19 tahun 2003
tentang BUMN dan UU 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juga UU tentang
Serikat Pekerja untuk membangun dan mengawasi permasalahan hubungan industrial
antara karyawan dan wakil pemilik (Direksi) untuk meningkatkan dan menjaga
peningkatan kinerja perusahaan.serta menjalankan fungsi advokasi untuk
permasalahan hubungan industrial.