NPM : 3335170052
1). Jelaskan tahapan proses penting dan reaksinya serta peralatan utama dan
fungsinya dalam pembuatan produk petrokimia berikut :
PVC, Urea formaldehide dan SBR ( Karet sintetis ).
2). Sebutkan masing-masing dua contoh produk hulu, intermediet, hilir atau
produk jadi industri petrokimia yang berpotensi dapat dihasilkan dari proses
industri jalur Aromatis , jelaskan tahapan reaksinya secara singkat.
.4).Jelaskan secara singkat, Jenis plastik yang ada ketahui, berikan contoh
teknologi pembuatan platik dengan bahan baku jalur olefin yang anfda kenal.
Gambarkan flowshett, peralatan utama dan fungsinya, serta penanganan aspek
lingkungannya.
C). SBR
Proses pembuatan Styrene Butadiene Rubber cara Emulsion
1. Memasukan demin water, stryrene, butadiene dan emulisifer (glycol monostearat) ke
dalam mixing tank dan mengaduknya sampai homogen
2. Mengalirkan larutan homogen ke reactor polimerisasi,jerjadi proses polimerisasi
3. Memasukan kedalam vacuum flash column untuk merecovery butadiene yang tidak
bereaksi
4. Memasukan kedalam stripping tank untuk merecovery styrene yang tidak bereaksi
5. Memasukan ke dalam latex blending tank, terjadi proses oksidasi
6. Memasukan kedalam koagulasi unit, untuk di tambahkan sodium dikloride yg
berfungsi untuk memadatkan larutan
7. Memasukan ke dalam rotary dryer untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan
air
8. Termal dryer untuk memastikan tidak ada kandungan air di dalam SBR
9. Baller packaging, untuk mencetak produk SBR
Reaksi pembentukan SBR :
Fungsi alat:
Mixing tank : berfungsi sebagai tempat pencampuran bahan
Reactor : berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi polimerisasi
Vacuum flash colomn : berfungsi untuk memisahkan/merecovery butadiene yg tidak bereaksi
Stripping tank : berfungsi untuk merecovery styrene yg tidak bereaksi
Latex blending tank : tempat oksidasi
Coagulation unit : berfungsi untuk memadatkan larutan
Rotary dryer : berfungsi untuk menghilangkan kadar air
Baller packaging : tempat mencetak
2. A) Hulu
B) Intermediet
b.1. Sikloheksana
b.2. Fenol
C) Hilir
c.1. Deterjen
Deterjen jenis keras memiliki gugus –R antara C12- C17 dengan ikatan rantai
karbon yang bercabang atau melingkar.
+ H2O + CO2
Ini adalah anhidrida dari asam maleat, Melaic anhydride merupakan produk yang berasal dari
benzene yang merupakan Produk hilir , jalur Aromatik. Senyawa tidak berwarna atau
padatan putih dengan bau tajam. Aplikasi : digunakan untuk pembuatan Polyester tidak
jenuh, asam fumarate, Pestisida, alkyd resin, dan pelarut , bisa juga digunakan sebagai
pelapis (coating) dan polimer.
B.) Ptalic Anhidride
Phthalic anhydride dengan rumus molekul C6 H4(CO)2O) merupakan produk
intermediet. jalur aromatic karena terbuat dari O-Xilena. Struktur bangun :
Aplikasi : Phthalic anhydride adalah senyawa kristal putih beracun yang digunakan
dalam pembuatan phthalein dan pewarna, resin, plasticizer, dan insektisida
lainnya. Penggunaan utama phthalic anhydride (PA) adalah sebagai zat antara kimia
dalam produksi plastik dari vinil klorida. Ester ftalat yang berfungsi sebagai peliat
berasal dari dalam produksi resin polieanhidrida ftalat. Phthalic anhydride memiliki
penggunaan lain ster dan penggunaan minor lainnya dalam produksi resin alkid
yang digunakan dalam cat dan lacquers, penghilang serangga, dan poliol poliester
uret. Phthalic anhydride juga telah digunakan sebagai inhibitor scorch karet dan
retarder. Stopkontak terbesar kedua untuk PA ada pada resin poliester tak jenuh (UPR)
yang biasanya dicampur dengan serat kaca untuk menghasilkan plastik bertulang
fiberglass. Pasar utama adalah konstruksi, kelautan dan transportasi. Gerai terbesar
ketiga adalah resin alkid berbasis PA yang digunakan dalam pelapis berbasis pelarut
untuk aplikasi arsitektur, mesin, perabot dan perlengkapan.Penggunaan volume kecil
untuk PA meliputi pembuatan pewarna dan pigmen, deterjen, herbisida dan insektisida,
penghambat api, agen penghubung silang dan ikatan poliester.
4.) Jenis-jenis Plastik yaitu:
a. Termoplastik: jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses
pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat
(PC),polypropylene(PP), polyvinyl chloride (PVC), nylon resin, thermoplastic polyester,
polyether sulfone,(PES), poly phenylene oxide(PPO), polyacetal.
b. Termosetting: jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang
akan menyebabkan kerusakan molekulmolekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin
melamin, ureaformaldehida, polyurethane, unsaturated polyester, phenolformaldehyde
resin, amino resin, polycyanurate.
Contoh : teknologi pembuatan plastik dari PE yaitu pada pembuatan LLDPE dengan
teknologi polimerisasi fase gas (unipol ). Berikut Flowsheet :
Penanganan Limbah :
Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengatasi limbah plastik adalah dengan
mendaur ulang, dengan incinerasi, dan membuat plastik yang dapat mengalami
biodegredasi
1. Daur ulang
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Proses daur
ulang melalui tahap-tahap pengumpulan, pemisahan (sortir) pelelehan, dan pemisahan.
Kedua tahap ini akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat disiplin tinggi dan ikut
berparisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik.
2. Incinerasi
Yaitu dengan membakar dengan suhu tinggi. Limbah plastik mempunyai kalor yang
tinggi sehinggi bisa dijadikan pembangkit listrik, akan tetapi hal ini menimbulkan
masalah karena pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat
korosif. Pembakaran ban bekas juga menghasilkan gas hitam pekat yang bersifat korosif
dan menggangu kesehatan.
3. Plastik Biodegradable
Sekitar separuh dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan, oleh karena itu sangat
baik jika dapat dibuat plastik yang bio-atau fotodegradable. Hal itu telah diupayakan
dari mulai dipasarkannya plastik tersebut, sayangnya plastik ini masih mahal sehingga
masyarakat enggan membayar lebih.