I
S
U
S
U
N
KELOMPOK 2
BAB 2
4 Apa pendapat Farouk mengenai kasus penggaran dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ?
5 Apa harapan senator asal Nusa Tenggara Barat mengenai hal penganggaran ini?
TugasMandiri 2.1
( tugas 2 )
Jawab :
Persamaan : Keuanngan Negara adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai
dengan uang, demikian pula dengan sesuatu, baik berupa uang maupun barang.
Perbedaan : Ada yang dapat dijadikan milik Negara berhubung dengan Negara meliputi
hak menciptakan uang, hak mendapatkan hasil, hak melakukan pungutan, hak meminjam,
dan hak memaksa, dan ada pula yang dapat dijadikan kekayaan Negara , berhubung
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Menurut saya, Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban yang bernilai uang,
dan dapat dijadikan kekayaan Negara.(
Jawab :
5. sumber keuangan terbesar bagi Indonesia? Dari tabel diatas beserta alasan
Jawab : Pajak, karena pajak adalah pendapatan yang paling tertinggi untuk Negara di
banding dengan sumber keuangan lain
Tugas Mandiri 2.2
1. Tugas pejabat negara yang mendapatkan pelimpahan kewenangan dari Presiden dalam
mengelola keuangan negara.
(Tugas 3 buku paket PKN kelas XII hal 46)
Jawab :
Jawab : terbongkarnya kasus suap dan pemerasan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) yang melibatkan oknum aparat penegak hokum baik itu kepolisian dan atau
kepolisian sehingga menimbulkan konflik horizontal antara instansi penegak hokum yang
berkepanjangan, baik itu melalui statemen di media, baik KPK di satu pihak mau pun
kepolisian dan atau kejaksaan masing-masing merasa diri lebih baik dari instansi yang
lain dalam hal memberantas tindak pidana korupsi. (wikipedia)
b. Jenis hukuman yang pantas dijatuhkan kepada pejabat negara yang melakukan
tindakan penyalah gunaan kewenangan?
Jawab : ganjaran hukuman mati itu, merupakan langkah yang di nilai paling tepat
diterapkan bagi koruptor yang ada di negeri ini. Sebab tanpa diterapkannya hukuman
mati terhadap koruptor di negeri, pelaku kejahatan atau “pencoleng” harta dan kekayaan
negara itu akan pernah berhenti (google)
48 Kelas XII SMA/MTs
c. Solusi yang dapat diajukan untuk mengatasi persoalan tersebut?
Jawab : Negara Indonesia adalah negara hukum yang dinyatakan dengan tegas dalam
Pasal 1 ayat (3) UUD 1945, jadi di sini maksudnya adalah segala sesuatu tindakan negara
atau pemerintah harus berdasarkan hukum. Tujuannya adalah agar hak-hak asasi dari
5warganya atau penduduknya dapat terlindungi dari tindakan sewenang-wenang
penguasa atau dalam hal ini negara.
Masalah korupsi bukan merupakan masalah baru di Indonesia karena telah ada sejak
tahun 1950-an. Bahkan berbagai kalangan menilai bahwa korupsi telah menjadi bagian
dari kehidupan , menjadi suatu sistem dan menyatu dengan penyelenggaraan
pemerintahan negara. Penanggulangan korupsi telah dilakukan pemerintah sejak dahulu
yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang No. 3 tahun 1971 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, sayangnya banyak menemui kegagalan disebabkan karena
berbagai institusi yang dibentuk untuk pemberantasan korupsi tidak menjalankan
fungsinya dengan efektif, perangkat hukum yang lemah, ditambah dengan aparat penegak
hukum yang tidak sungguh-sungguh menyadari akibat dari tindakan korupsi.1)
Keadaan tersebut tanpa disadari akan merongrong demokrasi sebagai sendi utama dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, melumpuhkan nilai-nilai dan kepastian hukum serta
semakin jauh dari tujuan tercapainya masyarakat yang sejahtera.
Menurut hasil survey oleh Transparancy Internasional mengatakan bahwa Indonesia
mendudiki urutan ke 10 sebagai negara terkorup 2) ,kemudian upaya pemerintah untuk
menjerat para koruptor ini adalah dengan merevisi Undang-Undang Tindak Pidana
Korupsi yaitu dengan lahirnya UU No.31 tahun1999 yang kemudian diubah dengan UU
No.20 tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Pelaksanaan dari UU Tindak Pidana Korupsi untuk menjerat para koruptor dan menyita
harta kekayaannya masih belum efektif atau belum diterapkan sebagai mana mestinya.
Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya tindak pidana korupsi terutama yang
dilakukan oleh para pejabat negara, seperti yang dilakukan olehBahasyim Assifie, Dhana
Widiatmika, kasus korupsi Pemkab Batubara di Sumatera Selatan serta contoh-contoh
lain.
Sanksi pidana yang terdapat dalam UU No.20 tahun 2000 tentang Perubahan Atas UU
No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, adalah sudah bagus
yaitu sanksi pidana yang dapat diterapkan terhadap para pelaku tindak pidana korupsi
berupa pidana mati, pidana penjara, dan pidana denda sudah cukup berat apabila
dijatuhkan kepada para koruptor sesuai prosedur tindakan.
Tetapi pada kenyataannya selama ini penjatuhan hukuman kepada para koruptor tidak
menjadikan menurunnya jumlah tindak pidana korupsi, bahkan cenderung naik atau
meningkat yang ditandai dengan tidak hanya lembaga eksekutif dan yudikatif yang
melakukan penyelewengan dana negara tetapi tindakan korupsi ini juga telah dilakukan
oleh lembaga legislatif.
Ada beberapa tindak pidana korupsi yang merupakan hasil temuan dari Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan diadili di pengadilan tetapi ketika dijatuhkan
hukuman, hakim menjatuhkan hukuman minimalnya sehingga dirasakan adanya
kekurangadilan terhadap tindakan dari aparat penegak hukum yang seolah melekukan
teori tebang pilih. Bahkan ada juga tindak pidana korupsi yang sulit dalam
pembuktiannya sehingga dijatuhi hukuman bebas.
Sejak April 2002, telah ada suatu aturan yang relatif baru sebagai salah satu alternatif
untuk menyelesaikan kasus tindak pidana korupsi yang sekarang ini banyak dilakukan
oleh pejabat publik yaitu lahirnya UU No. 15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana
Pencucian Uang yang telah dirubah dengan UU no. 25 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, dan telah
dirubah lagi dengan UU No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan Dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang( selanjutnya disebut UU TPPU).
UU pencucian uang ini memperkenalkan sistem penegakan hukum yang relatif baru
sebagai salah satu alternatif dalam memecahkan persoalan mengenai tindak pidana
korupsi karena metode yang digunakan berbeda dengan penegakan hukum secara
konvensional tetapi juga memberikan kemudahan dalam penanganan perkaranya. Dimana
dengan metode anti pencucian uang, pengungkapan tindak pidana korupsi dan pelaku
tindak pidana korupsi lebih difokuskan pada penelusuran aliran dana/uang haram atau
transaksi keuangan sebagai hasil dari tindak pidana korupsipendekatan ini tidak terlepas
dari suatu pendapat bahwa hasil kejahatan merupakan “life blood of crime” artinya
merupakan darah yang menghidupi tindak kejahatan sekaligus titik terlemah dari rantai
kejahatan yang paling mudah dideteksi.3)Sehingga dengan memotong rantai kejahatan ini
selain relatif mudah dilakukan juga akan menghilangkan motivasi pelaku untuk
melakukan tindak pidana korupsi karena tujuan dari korupsi adalah untuk menikmati
hasil kajahatannya menjadi terhalangi dan sulit dilakukan.
Sumber :
Buku PPKN K13 Kelas XII
Selain diatur oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
keberadaan BPK juga diperkuat oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Salah satu aspek yang diatur dalam
undang-undang tersebut adalah tugas dan kewenangan BPK. Pasal 6 Ayat (1) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
menyatakan bahwa BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara
lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan
Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
Kemudian dalam Pasal 9 Ayat (1) disebutkan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, BPK
berwenang:
a. menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan,
menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan menyajikan
laporan pemeriksaan;
b. meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang,
unit organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya,
Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan
Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan
negara;
g. menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang bekerja
untuk dan atas nama BPK;
1. Bentuk kerja sama antara BPK RI dengan aparat penegak hukum dalam
menyelesaikan berbagai kasus penyalahgunaan keuangan negara?
Jawab: Adalah dengan peningkatan kerjasama dengan pihak lain. Pihak lain yang
dimaksud adalah pihak-pihak yang berwenang dalam proses pencegahan dan
pemberantasan korupsi, antara lain yaitu Aparat Penegak Hukum (APH).
Kerjasama BPK dengan APH dalam rangka pencegahan dan pemberantasan
korupsi dituangkan dalam bentuk MoU atau kesepakatan bersama antara BPK
dengan APH yang terdiri dari kepolisian, kejaksaan dan KPK.
4. Apa yang harus pemerintah lakukan untuk mencegah terjadinya kerugian negara?
Jawab:
Pemerintah melakukannya dengan membuat lembaga-lembaga Aparat Penegak
Hukum misalnya untuk masalah korupsi pemerintah membuat lembaga Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bertujuan untuk mengurangi jumlah koruptor
di Indonesia. Selain KPK ada badan lembaga untuk memeriksa keuangan Negara
yaitu Badan Pemeriksa Keuangan yang bertujuan mengawasi keungan Negara.
5. Apa saja bentuk dukungan yang dapat kamu berikan untuk menunjang kinerja
BPK RI?
Jawab:
C.Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
1. Ketentuan Konstitusional tentang Kekuasaan Kehakiman
(Tugas 6)
Masih ingatkah kalian pendapat Montesqueiu tentang kekuasaan negara?
Montesqueiu mengelompokan kekuasaan negara menjadi tiga, yaitu kekuasaan legislatif,
eksekutif dan yudikatif. Nah, coba kalian ingat kembali makna ketiga kekuasaan tersebut,
kemudian tuliskan dalam tabel di bawah ini.
No Jenis Kekuasaan Makna
1 Kekuasaan Legislatif Legislatif adalah struktur politik yang mempunyai kekuasaan untuk
membuat undang-undang. Di masa kini, lembaga tersebut disebut
dengan Dewan Perwakilan Rakyat (Indonesia), House of
Representative (Amerika Serikat), ataupun House of Common
(Inggris). Lembaga-lembaga ini dipilih melalui mekanisme
pemilihan umum yang diadakan secara periodik dan berasal dari
partai-partai politik.
2 Kekuasaan Eksekutif Eksekutif adalah kekuasaaan untuk melaksanakan undang-undang
yang dibuat oleh Legislatif. Fungsi-fungsi kekuasaan eksekutif ini
garis besarnya adalah : Chief of state, Head of government, Party
chief, Commander in chief, Chief diplomat, Dispenser of
appointments, dan Chief legislators.
Pasal 24
(1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
(2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
(3) Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman
diatur dalam undang-undang.
Pasal 24A
(1) Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji
peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh
undang-undang.
(2) Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela,
adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum.
(3) Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan
Rakyat untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan
sebagai hakim agung oleh Presiden.
(4) Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim
agung.
(5) Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum acara Mahkamah Agung
serta badan peradilan di bawahnya diatur dengan undang-undang.
Pasal 24B
(1) Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan
hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
(2) Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman
di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak
tercela.
PPKN 61
(3) Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
(4) Susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi Yudisial diatur dengan
undang-undang.
Pasal 24C
(1) Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang
terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga
negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar,
memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang
hasil pemilihan umum.
(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan
Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau
Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar.
(3) Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim
konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing
tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan
Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden.
(4) Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim
konstitusi.
(5) Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak
tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan,
serta tidak merangkap sebagai pejabat negara.
(6) Pengangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi, hukum acara serta
ketentuan lainnya tentang Mahkamah Konstitusi diatur dengan undangundang.
Pasal 25
Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diberhentikan sebagai hakim ditetapkan
dengan undang-undang.
Berdasarkan pasal-pasal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketentuan
mengenai kekuasaan kehakiman setelah perubahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 lebih jelas dan rinci. Hal tersebut tentu
saja akan memperkokoh pelaksanaan kekuasaan kehakiman di Indonesia.
62 Kelas XII SMA/MTs
Refleksi
(Tugas 10 buku cetak pkn kelas XII hal 65)
Jawab :
Sebagai seorang pelajar, yang harus dilakukan sebagai wujud partisipasi dalam menjaga
kehormatan lembaga lembaga peradilan adalah mengikuti upacara bendera dengan
hikmat dan tenang , tidak melanggar peraturan yang telah dibuat, belajar dengan rajin,
tidak melakukan tindakan kriminal seperti mencuri
Proyek Kewarganegaraan
Mari Membuat Artikel Penelitian
Buatlah sebuah artikel sebanyak enam sampai delapan paragraf berdasarkan data hasil
penelitian sederhana yang kalian lakukan dilingkungan sekitar tempat tinggal kalian yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan di desa atau kelurahan tempat kalian tinggal
dengan memperhatikan hal - hal berikut.
1. Buatlah daftar pertanyaan tang berkaitan dengan masalah tersebut, misalnya yang
berkaitan dengan :
2. Tentukan narasu,ber yang akan diwawancarai (misalanya warga, ketua RT, ketua RW,
lurah atau yang lainnya)
4. Mintalah surat keterangan dari ketua RT/RW atau Lurah setempat, bahwa kalian telah
melakukan penelitian didaerah tersebut
5. Laporkanlah hasil penelitian dalam bentuk artikel yang diberi judul semenarik
mungkin
Jawaban :
C. Dana yang digunakan oleh pengelola keuangan sesuai dengan rencana kerja yang
diperlukan saat ada kegiatan sosial.
E. -