Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

USULAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT


DOSEN STIK STELLA MARIS MAKASSAR
TAHUN ANGGARAN 2020/2021

PENYULUHAN TENTANG PERILAKU BULLYING DAN CARA


MENGATASINYA PADA SISWA-SISWI SMP FRATER
DI KECAMATAN MALABO MAMASA
SULAWESI BARAT

Ketua Pengusul : Fr Blasius Ferang,SS,M.Psy


Anggota : Rosmina Situngkir,Ns,M.Kes

1
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Penyuluhan Tentang Perilaku Bullying


2. Nama Mitra Program : Institusi Pendidikan SMP Frater Mamasa
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama : Fr Blasius Ferang,SS.,M.Psy
b. NIDN : 0923068102
c. Jabatan/ Golongan :-
d. Program Studi : Sarjana Keperawatan
e. Perguruan Tinggi : STIK Stella Maris Makassar
f. Bidang Keahlian : Psikologi
g. Alamat Kantor : Jl. Maipa No.19 Makassar
4. Anggota Tim Pengusul
Dosen : Rosmina Situngkir, Ns.,M.Kes
NIDN : 0925117501
Mahasiswa :.
Lokasi Kegiatan/Mitra
a. Wilayah Mitra : SMP FRATER Malabo
b. Kabupaten/Kota : Mamasa
c. Provinsi : Sulawesi Barat
d. Jarak PT ke lokasi : 307 Km
5. Luaran yang Dihasilkan : Meningkatnya Pengetahuan tentang
bullying, jenis bullying, faktor penyebab bullying, dampak bullying dan cara
mengatasi bullying
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 120 menit
7. Biaya Total : Rp.,- 2.570.000,- ,-

Mengetahui Makassar, 28 Januari 2020

Ketua UPPM Ketua Tim Pengusul

(Asrijal Bakri, S.Kep.,Ns.,M.Kes) (Fr.Blasius Ferang,SS,.M.Psy)


NIDN : 0918087701 NIDN : 0923068102

2
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Pengabdian Pada Masyarakat : Penyuluhan Tentang Perilaku Bullying


Pada Siswa/I SMP FRATER Mamasa

2. Tim Pelaksana
NO Nama Jabatan Bidang Instansi Alokasi
Keahlian waktu
(menit/jam)
1. Fr.BlasiusFerang,SS., Ketua Psikologi STIK SM 60 menit
M.Psy
2. Rosmina S,M.Kes Anggota 2 Kesehatan STIK SM 60 menit
Masyarakat

a. Objek (Khalayak sasaran) Pengabdian Kepada : SMP Frater Mamasa.


b. Masa Pelaksanaan
Mulai : 28 Januari 2020
Berakhir : 28 Januari 2020
Usulan biaya ke STIK Stella Maris :
c. Lokasi Pengabdian kepada masyarakat : SMP Frater Mamasa
d. Mitra yang terlibat : Siswa SMP, dan guru.
e. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan : Perilaku
bullying dan perilaku asertif dalam mencegah bullying
f. Konstribusi mendasar pada khalayak sasaran (uraian tidak lebih dari 200
kata, tekankan pada manfaat yang diperoleh): Penyuluhan tentang Perilaku
bullying pada siswa SMP Frater Mamasa
g. Rencana Luaran yang ditargetkan : Meningkatkan pengetahuan tentang
bullying dan berperilaku asertif dalam mencegah bullying.

3
RINGKASAN PROPOSAL/ KEGIATAN

Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri


mereka melalui proses pendidikan pada jalur dan jenjang dan jenis pendidikan
tertentu (menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian siswa berarti orang,
anak yang sedang berguru (belajar, bersekolah). Sedangkan menurut pasal 1 ayat
4 UU RI No. 20 tahun 2013, mengenai sistem pendidikan nasional).
Pendidik / guru adalah tenaga professional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melaksanakan bimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik di perguruan tinggi.
(Undang-undang Nomor 20 Tahun 2013 Pasal 39, tentang sistem pendidikan
nasional).
Bullying secara harafiah adalah penindasan. Yang artinya perilaku
seseorang atau sekelompok orang secara berulang memanfaatkan
ketidakseimbangan kekuatan dengan tujuan menyakiti targetnya (korban), baik
secara fisik maupun mental.
Pada masa sekarang ini kasus bullying sangat ramai dibicarakan di media
masa baik terhadap anak, guru dan pembantu rumah tangga. Kasus kekerasan ini
pula biasanya berujung pada pelaporan di kepolisian. Menurut Kanit 6
Perlindungan Anak Polrestabes Makassar Iptu Ismail menyebutkan di tahun 2018
ada 52 kasus kekerasan terhadap anak. Oleh sebab itu, Dinas Pendidikan
Makassar gencarkan sekolah anti bully pada beberapa sekolah percontohan karena
sekolah ini dinilai tingkat kekerasan relative tinggi diantaranya SMPN 10 dan
SMPN 37, diperluas lagi ke SMPN 1, SMPN 3, SMPN 26 dan SMPN 13.
(Sumber Tribun Timur, Rabu 29 Agustus 2018).
Perilaku asertif dapat membantu seseorang untuk mencegah bullying.
Menurut WHO (2013) ciri seorang asertif adalah: menghormati diri sendiri sama
dengan menghormati orang lain; menilai secara tepat kebutuhan pribadi,
keinginan, perasaan; mempertimbangkan kepentingan diri sendiri serta
kepentingan orang lain; percaya diri dan sopan; mampu mengemukakan pendapat
serta bersedia mendengarkan orang lain; mengekspresikan perasaan positif sama

4
dengan perasaan negatif; memperhatikan orang lain dan berani menuntut haknya;
membela hak orang lain tanpa mendominasi orang lain.
Hal tersebut perlu menjadi modal bagi remaja agar mampu berperilaku
asertif sehingga terhindar dari perilaku bullying, baik sebagai pelaku (bullies)
maupun sebagai sasaran atau korban (bullied). Upaya lain yang menunjang upaya
preventif bullying terhadap siswa sekolah, yaitu menciptakan budaya sekolah
yang positif dengan saling menghormati dan memelihara toleransi terhadap orang
lain, cara ini dapat juga menurunkan perilaku bullying (Lumsdem, 2002). Menurut
Sciba dan Peterson (2002), syarat utama untuk menunjang keberhasilan prograng
pencegahan bullying bergantung juga pada kesadaran dan keterlibatan orang
dewasa, dalam hal ini pihak sekolah (guru dan karyawan sekolah) serta orang tua.

5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................. ii

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ................................................................................ iii

RINGKASAN PROPOSAL/KEGIATAN .......................................................................... iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Analisa Situasi......................................................................................................... 1
B. Permasalahan........................................................................................................... 2

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ................................................................... 3

A. Solusi Kegiatan IbM ............................................................................................... 3


B. Target Luaran Kegiatan IbM ................................................................................... 3

BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................................. 4

BAB IV DAMPAK/ HASIL KEGIATAN YANG DIHARAPKAN ............................. 6

BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................................ 7

A. Anggaran Biaya ....................................................................................................... 7


B. Jadwal Kegiatan ...................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Bullying merupakan suatu bentuk ekspresi, aksi bahkan perilaku
kekerasan. KomisiPerlindunganAnak Indonesia (KPAI) mengartikan bullying
sebagai kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang yang
dilakukanseseorangatausekelompok orang terhadapseseorang yang tidak
mampu mempertahankan dirinya dalam situasi, dimana ada hasrat untuk
melukai atau menyakiti orang atau membuat orang tertekan, trauma, depresi
dan tidak berdaya.
Perilaku bullying biasanya mengintai anak remaja yang duduk di
bangkupendidikanbaik SLTP, SMA bahkan sampai PerguruanTinggi. Data
KPAI mencatat selama tahun2018 kasus bullying pada bidang pendidikan dari
kasus, 41 diantaranya adalah kasus bullying pada anak.Sedangkan menurut
Kanit 6 Perlindungan Anak Polrestabes Makassar Iptu Ismail menyebutkan
di tahun 2018 ada 52 kasus kekerasan terhadap anak. (Sumber: Tempo.Com,
Senis, 23 Juli 2018, TribunTimur, Rabu 29 Agustus 2018)
SMP Frater mamasa merupakan salahsatu penyelenggara pendidikan
yang terdiri atas sejumlah remaja dari berbagai macam latarbelakang
keluarga. Situasikeluarga, tingkat pendidikan dalam keluarga serta aturan
dan kebiasaan dalam keluarga sangat mempengaruhi tindakan dan perilaku
seseorang mencegah atau sebagai pelaku bullying dalam pergaulan di dalam
kelompok terutama di lingkungan sekolah.
Kondisi bullying perlu ditangani dengan serius oleh semua pihak dan
dampak yang dapat terjadi pada remaja baik yang menjadi pelaku (bullies)
maupun sebagai sasaran bullying (bullied) perlu dilakukan tindakan
pencegahan khusus di tingkat sekolah. Pencegahan yang dilakukan dengan

7
membantu para siswa berperilaku asertif dan menjadi modal agar terhindar
dari perilaku bullying.

B. Permasalahan khalayak sasaran


Salah satu masalah yang sedang gencar di media massaa dalah perilaku
bullying. Menurut Suci dan Kusnadi (2008), School bullying merupakan
masalah serius di Indonesia. Dan memerlukan perhatian dari para ilmuwan
dari berbagai latarbelakang pengetahuan yang berbeda untuk menemukans
olusinya. Sekolah dengan bullying melibatkan perilaku agresif yang dianggap
seperti biasa di kalangan muda. Sebuah studi melaporkan bahwa 67 % siswa
di kota-kota besar di Indonesia menyatakan bahwa bullying terjadi di sekolah
mereka. Banyak laporan bahwa korban bullying mengalami dampak negative
seperti trauma berkepanjangan, luka bahkan kematian.
Menurut Djuwita (2010) penanganan kasus bullying di sekolah
cenderung melihat permasalahan dari sudut pandang pelaku yang dianggap
bermasalah. Jika ada anak yang melakukan bullying di sekolah,
penanganannya bergantung pada dampak yang terlihat. Misalnya adas iswa
yang terluka karena kekerasan fisik, maka penanganannya lebih serius dan
keras bila dibandingkan dengan kekerasan verbal atau psikologis.Pelaku
bullying(bullies)di sekolah biasanya memiliki latarbelakang sebagai anak
korban pelecehan seksual, anak dengan keterampilan sosial yang kurang,
anak yang tidak dapat memenuhi harapan keluarga dan sekolah, agresif,
mendominasi orang lain kurang mendapatkan dukungansosial (orang tua
sering menggunakan pendekatan terisolasisosial). Siswa yang sering menjadi
sasaran bullying (bullied) adalah siswa yang rendah diri, memiliki
keterampilan sosial yang kurang, kurang tanggap terhadap isyarats osial,
mudahmenangis, putusasa, dantidakdapatmembeladiri. Sedangkandampak
bullying terhadap sekolah mempengaruhi suasana sekolah, kesehatan, dan
prestasisiswa. Bagi siswa yang menjadi korban bullying berpengaruh secara
psikologis sehingga menjadi takut, cemas, isolasi sosial meningkat, mudah
mengalami depresi, bahkan cenderung sampai bunuhdiri.

8
BAB II
SOLUSI , TARGET LUARAN DAN

A. Solusi Kegiatan IbM


Rencana intervensi yang akan dilakukan untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh mitra di lokasi pelaksanaan pengabdian
masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan.
Solusi yang direncanakan, diharapkan dapat memberikan output yang
positif pada mitra dan juga sebagai pelajaran yang berarti bagi mitra untuk
hidup dan berperilaku asertif di lingkungan sekolah, lingkungan rumah
bahkan dalam masyarakat.

B. Target Luaran Kegiatan IbM


Sebagai target luaran (output) dari kegiatan pengabdian pada masyarakat
yang berupa penyuluhan pada siswa adalah:
1. Meningkatnya pengetahuan siswa tentang konsep dasar bullying melalui
kegiatan penyuluhan
2. Meningkatnya pengetahuan siswa tentang jenis-jenis bullying
3. Siswa mengetahui faktor penyebab bullying
4. Siswa mengetahui bahaya bullying terutama di lingkungan sekolah
5. Siswa dapat mencegah bullying dengan berperilaku asertif.

9
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk :

1. Metode pendekatan yang ditawarkan


Metode pendekatan yang ditawarkan dalam program IbM adalah metode
ceramah dan tanyajawab. Adapun metode ceramah dilakukan untuk
memberikan edukasi tentang pengertian bully,j enis-jenis bullying, penyebab
bullying, bahaya perilaku bullying dan, perilaku asertif untuk mencegah
bullying.
2. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah:
a. Menyediakan materi dan leaflet tentang bullying
b. Melaksanakan kegiatan dengan memberikan edukasi dengan metode ceramah
3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
a. Tahap sosialisasi peserta
Kegiatan ini bertujuan untuk mengkoordinasikan danmengkonsultasikan
kegiatan yang akan dilakukan dengan siswadan para guru,
b. Evaluasiawal
Dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa tentang perilaku
bullying.
c. Pendidikan kesehatan
Pada saat penyuluhan materi ditampilkan dalambentuk power point, dimana
materi pendidikan kesehatan yang diberikan adalah pengertian bully ,jenis-
jenis bullying, penyebab bullying, bahaya perilaku bullying dan, perilaku
asertif untuk mencegah bullying.
d. Evaluasiakhir
Evaluasi akhir diharapkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan
IbM yang telah diberikan kepada mitra siswa dan guru dengan melihat adanya
peningkatan pengetahuan pada siswa.

10
BAB IV

HASIL KEGIATAN
1. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan:
a. Menyiapkan materi tentang Bullying
b. Memutarkan Video Tentang Bullying yang terjadi disekolah
c. Memberikan kuis tentang materi yang disampaikan
2. Tahap Pelaksanaan
Waktu Pelaksanan: tanggal 28 Januari 2020
Jam : 8.00 s/d 10.30 Wita
Tempat : Aula geraja katolik Mamasa
Jumlah Peserta : 97 orang ( daftar terlampir)
3. Hasil Kegiatan Penyuluhan
a. Evaluasi Proses
Kegiatan penyuluhan tentang Bullying diikuti dengan baik oleh siswa-
siswi SMP Frater Mamasa dan dalam pelaksanaan tersebut berjalan
dengan lancer karena adanya partisifasi Guru dan kepala skolah yang
begitu antusias dengan pengadaan kegiatan ini.adapun materi yang
disampaikan Adalah:
1. Pengertian Bullying
2. Jenis-jenis Bullying
3. Dampak Bullying bagi siswa/siswi
4. Cara mengatasi Bullying
b. Evaluasi Akhir.
Evaluasi Akhir: Siswa- siswi SMP Frater memahami tentang
Bullying dan Dampaknya sehingga Mereka memiliki sikap untuk
menolak tindakan Bullying di sekolah.
.

11
BAB V
BIAYA YANG TERPAKAI DAN JADWAL KEGIATAN

PenyuluhanTentangPerilaku Bullying Pada SMP Frater Mamasa

A. Anggaran Biaya
1. Upah/Honorarium
Nama Ketua Pelaksana : Fr Blasius Ferang SS,.M.Psy
KegiatanUtama/TgJawab : Merencanakan dan Melaksanakan Kegiatan
NO URAIAN BIAYA (Rp) Disetujui
1 KetuaPelaksana Rp.500.000,-
2 Anggota Rp.500.000,-

Total Sub A Rp1.000.000,-

2. Anggaran Bahan, Transportasi dan Penunjang


NO URAIAN JUMLAH BIAYA (Rp) TOTAL
(SATUAN) BIAYA (Rp)
1 Konsumsi Peserta 120 orang @10. 000 1.200.000
(Siswa) + Guru
2. Aqua gelas 3 dos @20.000 60.000
3. Bingkisan untuk 8 buah @ 25.000 200.000
siswa ( Kuis )
4. Spanduk 1 buah 80.000 80.000
5 Kertas kado 10 buah 1000 10.000
6 Jilid Hasil Penelitian 2 buah 10.0000 20.000
Sub Total B Rp. 1.570.000

Total KeseluruhanBiayaKegiatan; 1.000.000 + 1.570.000= 2.570.000,-

12
B. JADWAL KEGIATAN
Rencana pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:

Januari Februari
No. JenisKegiatan
II III IV I II III IV

1. Persiapanreferensi

2. Persiapan proposal

3. Persiapan materi

4. Presentasi proposal

5. Koordinasilokasi

6. Pendidikan kesehatan

7. Penyusunanl aporan akhir

8. Penyampaian LA ke UP2M

9. Publikasi

13
DAFTAR PUSTAKA

Anna Keliet Budi. 2014. PanduanKeselamatanAnakdanRemaja. Jakarta: EGC

Djuwita, R. (2010). PenangananKekerasan Bullying padaanaksekolah. Seminar


NasionalMasalahEmosionalPadaAnakdanRemaja. Jakarta
:AsosiasiKesehatanJiwaAnakdanRemaja Indonesia.

Lusdem. 2002. Public Safety Canada. Safe From Bullying. DepartemenFor


Children, School and Familie.

Sciba, R dan Peterson R. 2000. Bullying Prevention: Early Identification and


Intervention.

TribunTimur, Rabu 29 Agustus 2018.

Tempo. Com, Senin 23 Juli 2018.

14

Anda mungkin juga menyukai