PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Asbabun Nuzul
1
Mushaf Awwal Al-Qur’an Terjemah 20 Baris Ayat Pojok Tidak Terputus. Hal 278
2
turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang menegaskan bahwa apa yang ada
di sisi Allah jauh lebih baik daripada apa yang ada pada perniagaan.2
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Jarir, bahwa apabila gadis-
gadis yang menikah, berlangsunglah keramaian dengan seruling dan alat musik
lainnya. Sehingga orang-orang pada pergi melihat keramaian itu dan
meninggalkan Rasulullah saw. yang sedang berdiri berkhotbah di atas mimbar.
Maka turunlah ayat ini (al-Jumu’ah: 11) yang menegaskan bahwa nikmat yang
diberikan Allah lebih baik daripada keramaian dan perniagaan.
Ayat al-Jumu’ah: 11 ini turun berkenaan dengan kedua peritiwa tersebut di atas.
2
K.H.Q. Shaleh, H.A.A. Dahlan dkk, Asbabun Nuzul Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat Al-
Qur’an. Hal 573
3
Ibid
4
K.H.Q. Shaleh, H.A.A. Dahlan dkk. Op. Cit. Hal 574
3
bersegera untuk melaksanakan ibadah sholat jum’at dan meninggalkan aktifitas
yang lain, karena sholat jum’at menjadi skala prioritas.5
3. Makna Mufradat
نودي للصالة : yang dimaksud dengan nuudiya lis sholat di sini adalah adzan
(panggilan/ seruan) di mana khotib telah duduk di atas mimbar, karena di masa
Rasulullah tidak ada adzan selain itu. Atau bisa juga berarti adzan yang kedua
yakni sejak masa khalifah Utsman bin Affan sampai zaman kita sekarang, beliau
menambahkan adzan menjadi dua kali karena banyaknya manusia yang masih
berada di luar mesjid ketika itu
فاسعوا : berarti famsyuu (berjalanlah kalian)
فانتشروا : menyebarlah
من فضل هللا : yang dimaksud dengan karunia Allah adalah rezki yang Allah
karuniakan
5
Abdurrahman bin Muhammad Nasiruddin as-Sa’adi, Taysir Qur’anil Karim Fi Tafsiri Kalamil
Munnan. Darul Hadits. Hal 959.
6
Ahmad Ibnu Muhammad Al-Shawi Al-Maliki. Tafsir as-Shawi. Juz 3. Darul Hadits. Hal 252.
7
Jalalin, Tafsir jalalain. Haramain
8
ibid
4
4. Surat Al Baqoroh Ayat 198
Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari
Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada
Allah di Masyarilharam. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana
yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-
benar termasuk orang-orang yang sesat.9
5. Asbabun Nuzul
Menurut riwayat lain, Abu Umamah at-taimi bertanya kepada Ibnu ‘Umar
tentang menyewakan kendaraan sambil menunaikan ibdah haji. Ibnu ‘Umar
menjawab (tidak ada dosa bagi kamu untuk mencari karunia[rezeki hasil
perniagaan}dari Rabbmu).11
Hal yang sama juga diriwayatkan oleh Abdur Razzaq, Said bin Manshur dan yang
lainnya, dari Sufyan bin `Uyainah.
Dan Abu Dawud dan yang lainnya juga meriwayatkan dari Yazid bin Abu
Ziyad, dari Mujahid, dari Ibnu `Abbas, ia berkata: “Mereka sangat takut untuk
berjual beli dan berdagang pada musim haji, mereka mengatakan bahwa musim
9
Mushaf Awwal Al-Qur’an Terjemah 20 Baris Ayat Pojok Tidak Terputus. Hal 17
10
K.H.Q. Shaleh, H.A.A. Dahlan dkk. Op. Cit. Hal 63
11
ibid
5
haji adalah hari-hari untuk berdzikir. Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat: laisa
‘alaikum junaahun an tabtaghuu fadl-lam mir rabbikum (“Dan tidak ada dosa
bagimu untuk mencari karunia [rizki hasil perniagaan] dari Rabb-mu.”). rasulullah
memanggil orang itu dan berkata “ kamu termasuk orang yang berhaji.
Imam Jalalin menjelaskan dalam tafsirnya, yakni tafsir jalalain bahwa kata
tabtaghu bermakna tathlubu, kata fadzlan bermakna rizqan, dengan cara tijarah
(perniagaan) ketika sedang melaksanakan haji ayat ini berkaitan dengan
kekhawatiran kaum Muslimin tentang kebolehan berniaga pada musim haji dan
sedang melaksanakan haji.12
6. Makna Mufradat
َ لَي
ْس : Tidak ada
علَ ْي ُك ْم
َ : bagimu
12
Imam jalalain, Haramain. Hal. 29.
6
B. PRINSIP DALM BERDAGANG
1. Berdagang Harus Sportif
· An Nisa' Ayat 29
اض ِم ْن ُك ْم
ٍ ع ْن ت ََر
َ ارة ا ِ َيَا أَيُّ َها الهذِينَ آ َمنُوا ََل ت َأ ْ ُكلُوا أ َ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْي َن ُك ْم بِ ْالب
َ اط ِل ِإ هَل أ َ ْن ت َ ُكونَ تِ َج
َّللاَ َكانَ بِ ُك ْم َر ِحي اما َ َُو ََل ت َ ْقتُلُوا أ َ ْنف
س ُك ْم إِ هن ه
Allah SWT melarang mengambil harta orang lain dengan jalan yang batil
(tidak benar), kecuali dengan perniagaan yang berlaku dengan suka sama
suka.
Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang
Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya
telah merugilah orang yang melakukan kezaliman.(QS. 20:111)
7
Di kala itu tunduklah semua muka merasa rendah diri di hadapan Allah
Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa Yang akan memberikan putusan
terakhir mengenai nasib mereka masing-masing sesuai dengan iman dan
amal mereka, putusan dari Yang Maha Adil yang tidak dapat dibantah dan
disangkal dan harus dilaksanakan. Di kala itu menyesallah orang-orang
yang ingkar dan berdosa mengapa dia di dunia dahulu mengikuti kemauan
setan dan hawa nafsu, mementingkan duniawi tanpa menghiraukan
sedikitpun bahwa mereka akan menemui hari berhisab, menghina serta
memperolok-olokan seruan para Nabi dan Rasul untuk kebahagiaan
mereka di dunia dan akhirat.
At Taubah Ayat 34
َصدُّونُ َاط ِل َوي ِ َاس بِ ْالب ِ ان لَيَأ ْ ُكلُونَ أ َ ْم َوا َل النه
ِ َالر ْهب
ُّ ار َو يَا أَيُّ َها الهذِينَ آ َمنُوا إِ هن َكثِ ا
ِ َيرا ِمنَ ْاْلَحْ ب
ب أ َ ِل ٍيم
ٍ َّللاِ فَبَش ِْر ُه ْم بِعَذَا
سبِي ِل هَ ضةَ َو ََل يُ ْن ِفقُونَ َها فِيَب َو ْال ِف ه
َ َّللاِ َوالهذِينَ يَ ْكنِ ُزونَ الذهه َ ع ْن
سبِي ِل ه َ
Pada ayat ini diterangkan bahwa kebanyakan pemimpin dan pendeta orang
Yahudi dan Nasrani telah dipengaruhi oleh cinta harta dan pangkat. Karena itu
mereka tidak segan-segan menguasai harta orang lain dengan jalan yang tidak
benar dan dengan terang-terangan menghalang-halangi manusia beriman kepada
agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Sebab kalau mereka membiarkan
13
Mushaf Awwal Al-Qur’an Terjemah 20 Baris Ayat Pojok Tidak Terputus. Hal 97
8
pengikut mereka membenarkan dan menerima dakwah Islam tentulah mereka
tidak dapat lagi bersikap sewenang-wenang terhadap mereka dan akan hilanglah
pengaruh dan kedudukan yang mereka nikmati selama ini.
ور ُه ْم َهذَا َما َكن َْزت ُ ْم ِْل َ ْنفُ ِس ُك ْم ُ َار َج َهنه َم فَت ُ ْك َوى بِ َها ِجبَا ُه ُه ْم َو ُجنُوبُ ُه ْم َو
ُ ظ ُه ِ علَ ْي َها فِي ن َ يَ ْو َم يُحْ َمى
َفَذُوقُوا َما ُك ْنت ُ ْم ت َ ْكنِ ُزون
ada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengan
dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka:
`Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah
sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.14
14
ibid
9
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka Syuaib.
Ia berkata. Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu
selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari
Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu
kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang
beriman.15
Allah swt. menceritakan bahwa kaum Madyan, yaitu kaum Nabi Syuaib
tidaklah bersyukur kepada swt. mereka di samping mereka mempersekutukan-
Nya. Akhlak mereka sangat merosot sekali sehingga kehidupan mereka
bergelimang dalam penipuan sampai kepada urusan takar-menakar, timbang-
menimbang. Menurut suatu riwayat jika orang asing datang berkunjung, mereka
sepakat menuduh bahwa uang yang dibawa orang asing itu palsu, dengan
demikian mereka menukarnya dengan harga (kurs) yang rendah sekali. Kepada
kaum ini Allah swt. mengutus Nabi Syuaib supaya dia menunjukkan kepada
mereka berupa jalan benar meninggalkan kezaliman terutama yang berupa
pengurangan hak manusia yang mereka lakukan dengan cara khianat dalam
takaran dan timbangan.
س ُن ت َأ ْ ِو ا
يًل َ ْاس ْال ُم ْست َ ِقي ِم ذَلِكَ َخي ٌْر َوأَح
ِ طَ َوأ َ ْوفُوا ْال َك ْي َل ِإذَا ِك ْلت ُ ْم َو ِزنُوا بِ ْال ِق ْس
15
Mushaf Awwal Al-Qur’an Terjemah 20 Baris Ayat Pojok Tidak Terputus. 82
16
Mushaf Awwal Al-Qur’an Terjemah 20 Baris Ayat Pojok Tidak Terputus. Hal 144
10
Sesudah itu Allah memerintahkan kepada kaum Muslimin agar
menyempurnakan takaran bila menakar barang. Yang dimaksud dengan
menyempurnakan takaran ialah: pada waktu menakar barang hendaknya
dilakukan dengan setepat-tepatnya dan secermat-cermatnya, tidak boleh
mengurangi takaran atau melebihkannya. Karena itu maka seseorang yang
menakar barang yang akan diterimakan kepada orang lain, demikianlah pula kalau
seseorang menakar barang orang lain, tidak boleh dikurangi, sebab tindakan
serupa itu merugikan orang lain. Demikianlah pula kalau seseorang menakar
barang orang lain yang akan ia terima untuk dirinya, tidak boleh dilebihkan, sebab
tindakan serupa itu juga merugikan orang lain. Akan tetapi apabila seseorang
menakar barang miliknya sendiri, dengan maksud dipergunakannya sendiri, maka
tidaklah berdosa apabila ia mengurangi takaran atau menambahnya menurut
sekehendak hatinya, sebab perbuatan serupa ini tidak ada yang dirugikan dan
tidak ada pula yang merasa beruntung.
Dalam pada itu Allah SWT juga memerintahkan kepada mereka agar
menimbang barang dengan neraca yang benar. Neraca yang benar ialah neraca
yang dibuat seteliti mungkin, sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada
orang yang melakukan jual beli, dan tidak memungkinkan terjadinya penambahan
dan pemgurangan.
C. Istinbaht Al-Ahkam
Dari beberapa ayat yang telah dipaparkan diatas, maka dapat ditarik arti
bahwa dalam surat al-jumuah disbutkan bahwa kaum muslimin dianjurkan untk
mencari karunia (rizki) dari Rabbnya. Namun dalam pencariannya harus
memperhatikan kewajiban lain, jangan sampai kesibukkan mencari rizki sampai
melalaikan kewajiban-kewajiban lain seperti shalat jum’at khusunya, karena
mencari rizki pada waktu itu hukumnya boleh (ibahah) sedangkan melakuak
shalat jum’at hukumnya adalah wajib. Tidak dapat dibenarkan meningglkan
sesuatu yang wajib karena alsalan melakukan sesuatu yang yng tidak wajib.
11
Dalam surat al-Baqarah dapat diatarik arti bahwa boleh saja seseorang
melakukan perniagaan ketika musim haji, namun dengan catatan tidak sampai
melalaikan kewajiban-kewajiban yang harsu dipenuhi ketika melaksanakan ibasah
tersebut.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika seseorang melibatkan dirinya
dalam bisnis atau pernniagaan.
13
Daftar pustaka
14