TC 10
Gambar Teknik
SC 1
Dasar-dasar umum untuk gambar teknik
SC 5
SC 2 Dimensi dan Toleransi
Lambang alat-alat vakum
SC 6
Penyajian Khusus
SC 3
Lambang instrumen
SC 7
Gambar bangunan baja
SC 4
Lambang kinematika
SC 8
Gambar bangunan
Gb. 1.9 Kerangka dan ISO / TC 10
Sc2
Lambang alat-alat vakum
10
1. Fungsi Dan Sifat Gambar Sebagai Bahasa Teknik
5.20 Istilah
5.1 Penulisan toleransi linier 5.13 , 5.14 Penafsiran limit 5.3 Bagian I Keadaan Umum,
dan sudut ISO/R 406 ukuran dan hubungannya Lambang, Penunjukan dalam gambar
dengan toleransi bentuk dan ISO 1101/I
posisi, dan kekasaran
5.18 Ukuran Fungsional
permukaan 5.16 Penunjukan toleransi
putar total
5.9 Penunjukan toleransi
sesuai segi statistik
5.17 Penunjukan daerah
toleransi yang diproyeksi
5.22 Ringkasan
5.5, 5.19 Bagian II Prinsip 5.10 Dasar dan sistim- 5.8 Bagian III Memberi
Bahan Maksimum ISO sistim dasar ISO/DIS 5.6 Toleransi Posisi ukuran dan toleransi profil
1101/II 5459 ISO/R 1660
5.4 Bagian IV : Contoh-contoh praktis dan penunjukan pada gambar ISO/R 1661
Gb. 1.12 Judul dan sistim TC 10 / SC 5
Untuk toleransi geometrik tersebut banyak standar atau rekomendasi telah dibuat (ISO/R 1101,
ISO 1101/II, ISO/R 1660, ISO/R 1661) dll. Mungkin dalam waktudekat akan diserahkan perbaikan-
perbaikannya.
Toleransi geometrik ini hanya diperinci bilamana diperlukan saja. Akibatkemajuan teknologi,
toleransi tersebut menjadi lebih penting daripada sebelumnya (lihat Bab 15).
( iii ) Memberi ukuran dan toleransi elemen khusus
Dalam hal elemen khusus seperti misalnya kerucut, cara penyajian ukuran dan toleransinya harus
diperinci secara jelas, dan harus berguna secara internasional, bila tidak hasilnya tidak akan memenuhi
fungsinya (lihat Bab 13.7).
Sesuai dengan tujuan gambar, bermacam macam kertas gambar dipakai, seperti
misalnya kertas gambar putih, kertas kalkir, film dsb.
(a) Kertas gambar untuk tata letak :untuk gambar tata letak dengan patlot dipergunakan
kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter yang bermutu baik dan
dapat mudah dihapus.
(b) Kertas gambar untuk gambar asli : Gambar asli digamibar di atas kertas kalkir
karena gambar cetak biru (blue print) atau cetak kontak (contact print) dibuat langsung
dari gambar tersebut. Untuk gambar patlot dipergunkan kertas balkir kasar, sedangkan
untuk gambar tinta dipergunakan kertas balkir mengkilap. Mutu kertas yang dikehendaki
adalah tahan lama dan tahan lembab, mudah untuk gambar potlot maupun tinta dan
mudah dicetak kembali.
Kertas gambar yang dipergunakan mempunyai ukuran ukuran yang telah
dinormalisir, ukuran yang lebih banyak digunakan adalah seri a seri a ini mempunyai
ukuran standar yang dinyatakan dengan membubuhkan 0 nol dibelakan seri huruf a dan
ukuran ukuran yang paling kecil dengan membubuhkan angka 1 sampai dengan 4,
ukuran standar, yaitu A 0 mempunyai luas m2 , dengan perbandingan panjang terhadap
lebar sebagai : 1. Ukuran-ukuran berikutnya diperoleh dengan membagi dua ukuran
yang mendahuluinya. Misalnya ukuran A 3 mempunyai setengah ukuran A 2, dan
sebagainya. Untuk jelasnya ukuran kertas gambar dari seri A ini dapat dilihat pada Tabel
3.1. Pada umumnya kertas gambar diletakkan dengan sisi yang panjang mendatar, kecuali
untuk kertas ukuran A 4, yang sisi panjangnya diletakkan vertikal. Pada Tabel 3.1
diberikan juga ukuran garis tepi dari masing-masing ukuran kertas. Hal ini akan dibahas
lebih mendalam pada bab 16.2.
(c) Film gambar : Film dibuat dari polyester atau cellulose triacetate, dan dipergunakan
untuk gambar ang diteliti, dimana keawetannya sangat diperlukan, serta tidak boleh
memuai maupun menyusut.
2.2 Huruf-Huruf
Yang ditulis dengan bantuan sablon atau penulis otomatis contoh dari
standar jepang untuk tulisan tangan diberikan kepada Gb.2.10
ABCDEFGHIJK
L M NOP
QRST UVWXYZ
a ɑb c d e f g h i j k l
mnopq
rstuvwxyz
A [ ( ! ? : ; ” - , + x :% & ) ]
01234 567
890IVX
Gb. 2.9 bentuk huruf-huruf (miring)-ISo
1234567
890
1234567890
ABCDEFGHI J
KLMNOPQRST
UVWXYZ
abcdefghIj
klmnopqrst
uvwxyz
Tinggi h dari huruf besar diambil sebagai dasar ukuran. Daerah standar tinggi huruf
adalah sbb :
2, 5, 3, 5, 5, 7, 10, 14 dan 20 mm.
Angka perbandingan dalam daerah ukuran tinggi huruf diambil dari perbandingan
ukuran kertas gambar.
Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang dari 2.5
mm. Ini berarti bahwa bila terdapat gabungan antara huruf besar dan huruf kecil, dengan
huruf kecil setinggi 2.5 mm, maka h akan menjadi 3.5 mm.diberikan pada tabel
Tabel huruf d ditentukan oleh dua perbandingan standar dih. 1/14 dan 1/10.
Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi huruf-huruf kecil, jarak antara huruf-
huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara perbatasan-perbatasan
diberikan pada tabel 2.2.
ISO 81 ejAM
R f
Huruf A, d h 141
Sifat Perbandingan Ukuran
Tinggi huruf (14 14) h 2.5 3.5 5 7 10 14 20
h
Tinggi huruf besar (10 14) h 2.5 3.5 5 10 14
Tinggi huruf kecil
c
Jarak antara huruf (12 14) h 0.35 0.5 1.4 2 2.4
ɑ (20 14) h 3.5 5 10
Jarak minimum antara (16 14 )h 1,05 1,5 2,1 3 4,2 6
garis b k,a
Jarak minimum antara
perkataan
Tebal huruf (1 14)h 0.18 0.25 0.35 0.5 0.5 1
d 1.4
Catatan : Jarak antara dua huruf ɑ boleh dikurangi setengahnya bila mana ini memberi
efek sesuai yang lebih baik, seperti misalnya LA. TV dsb. d, h, t, ɑ sama dengan tebal
huruf
Catatan : jarak antara dua huruf ɑ boleh dikurangi setengahnya bila mana ini memberi
sisi visual yang lebih baik, seperti misalnya LA.TV dsb d sama dengan tebal huruf.
3.2 Penggunaan Alat Gambar
bawah ke atas. Garis sembarang ditarik dari kiri ke kanan. Hal ini dapat dilihat lebih jelas
pada Gb.21(a). Garis lurus dapat di tarik dengan penggaris T atau dengan segitiga.
Dengan alat-alat ini tidak hanya garis mendatar dan tegak lurus yang dapat di ganbar
(a) Mistar Skala : Untuk gambar mesin dipergunakan mistar skala dari bamboo atau
plastic, yang panjangnya pada umumnya adalah 300 mm. Di samping ini terdapat pula
mistar skala dengan penampang segi tiga dengan ukuran yang diperkecil (Gb. 3.11).
(b)Busur derajat : Busur derajat dibuat dari logam, yaitu aluminium, atau plastic. Biasanya
busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0o sampai dengan 180o (Gb. 3.12).
Dengan alat ini dapat diukur sudut atau membagi sudut.
(c) Penghapus : Untuk membuang garis yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu
yang baik. Ada penghapus yang dibuat dari karet, dan ada yang dibuat dari plastic.
Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak
diinginkan, dan tidak merusak kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau gambar
dengan tinta, harus dipakai penghapus yang khusus.
(d) Pelindung penghapus : Pelindung penghapus ini dipakai bila kita ingin menghilangkan
garis yang berdekatan. Dengan alat ini garis-garis yang perlu dapat terlindung dari
penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis yang salah dapat dihapus. Seperti tampak
pada Gb. 3. 13 pelindung tersebut mempunyai berbagai bentuk lubang. Dengan demikian
bagian yang diperlukan dapat dilindungi dan hanya bagian yang harus dibuang tampil
pada lubang.
(e) Pita gambar : Untuk menempelkan kertas gambar di atas papan gambar tidak lagi
dipergunakan paku paying, karena ini akan merusak papan gambar,
Penggaris atau
alat gambar lain
Pita Gambar
Gb. 3.28 Penggunaan Pena Penggaris
8. Fungsi Dan Siat Gambar Sebagai Bahasa Teknik
Pita Gambar
Standarisasi Peningkatan
nasional isi
Sifat-sifat standar
gambar
Sistimatisasi Morenisasi
Spesialisasi
Penyama rataan
1.3.1.4.1.16 Huruf-huruf ISO 3098 1 1.5 Ukuran dan tata letak dan kertas
ISO 3098 11 gambar ISO DIS 5455
1.13 Mengarsir
1.6 Penyiapan gambar teknik dan dokumen yang bertahan untuk di mikrotilm
(b) Segitiga; Sepasang segi tiga terdiri dari segi tiga siku sama kaki,, dari sebuah segi tiga
siku 600 dengan berbagai macam ukuran harus tersedia dalam ruang gambar. Ukuran
segi tiga ini ditentukan oleh panjang l, lihat Gb. 3.8 dan berkisar antara 100 sampai
300 mm.
(c) Mal lengkungan: Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat
dengan jangka, dipergunakan mal lengkungan. Sepasang mal lengkungan yang biasa
diperlihatkan pada Gb. 3.9
(d) Mal bentuk : Untuk membuat gambar secara cepat dipergunakan mal-mal bentuk.
Satu diantaranya terdapt pada Gb. 3.10. Masih ada macam-macam mal bentuk, seperti
misalnya untuk menggambar lambing-lambang dalam bidang elektroteknik, gambar
mur, dan lain sebagainya.
3.1.5 Alat-alat lain.
Berbagai macam alat dipergunakan untuk menggambar, di samping alat-alat yang telah
dibahas sebelumnya.
3) Garis potong (garis bertitik, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan tempat-tempat
perubahan arah, jenis F)
4) Garis-garis sumbu (garis bertitik, jenis E)
5) Garis bantu, garis ukur dan garis arsir (garis tipis kontinu, jenis B)
2.2 Huruf-huruf
Dalam gambar huruf-huruf, angka-angka dan lambing-lambang dipergunakan untuk
member ukuran-ukuran , catatan-catatan, judul dsb, di samping gambar-gambar itu
sendiri.
Cirri-ciri yang perlu pada huruf dan angka pada gambar teknik, ialah :
-Jelas
- Seragam
Fungsi Dan Sifat Gambar Sebagai Bahasa Teknik
Perencana Ahli gambar
Perancang Proses
_Pembeli bahan
_Pembuat cetakan
_Perancang mesin pekakas
_Perancang dan alat-alat
Pembuatan
_Pekerja Dalam
perusahaan sendiri
_Pekerja sambilan
_Sub kontraktor Dalam
perusahaan sendiri
Dan luar
negeri
Penelitian _Produk dari pabrik sendiri
_Produk dari luar
Perakit
Gb.1.6 Pemakai gambar.
Dengan meningkatkan ukuran industri banyak perusahaan yang
mempergunakan gambar,seperti tampak pada Gb.1.6.Gambar_gambar yang
dipergunakan dengan sendirinya adalah gambar sistim indifidual.Standar gfambar
seharusnya dapat diperoleh pada perusahaan-perusahaan lain.Seperti misalnya sub
kontraktor dalam maupun luar negeri.Isi gambar harus dipilih demikian rupa.sehingga
semua persyaratan dari berbagai-bagai orang yang bersangkutan dapat dipenuhi
sebagai fungsi gambar,”cara berfikir dan “penyampaian informasi”meningkat,karena
macam dan jenis produk telah meningkat dengan pesat,dan perencana harus menyerap
pekerjaan yang berat .
Singkatnya fungsi,dan standar gambar perlu dirubah menurut ukuran
industri,ketergantungan pada orang lain,cara-cara produksi.(termasuk film
mikro),mesin gambar,instrumentasi dsb .Standar gambar akan berubah sesuai keadaan
teknik
1.4 Sifat-sifat gambar
1.4.1 Tujuan-tujuan gambar
a.Internasionalisasi gambar
Peraturan_peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara
orang-orang bersangkutan,dan kemudian telah menjadi bentuk standar
perusahaan.Bersama dengan meluasnya dunian usah ,keperluan standar perdagangan
dan perdagangan nasianal meningkat.Pada tahuan-tahun belakang ini,peningkatan
pembagian kerja secara internasional,perkenalan dengan teknologi asing,telah
mengharuskan internasionalisasi standar gambar.
Dalam banyak hal ini sifat gambar tersebut dan perkembanga dan standar
gambar saling bertentangan.Dalam membentuk standar gambar.yang terpenting adalah
menemukan kondisi optimal dari keadaan teknologi moderen dan antara bermacam-
macam kondisi tersebut,yang bertentangan satu sama lain.
Fungsi dan Sifat Gambar Sebagai Bahasa Teknik
1.4.2 Sifat-sifat gambar dan perkembangan standar gambar
a. Kepastian Gambar
Fungsi gambar sebagai sumber informasi yang menghubungkan perancang
dengan orang-orang yang mempergunakannya, seperti tampak pada Gb. 1.6. harus
berisi keterangan-keterangan yang cukup dan pasti dan tidak boleh menimbulkan
keragu-raguan. Oleh karena itu, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa sejarah
perkembangan gambar adalah mengejar kepastian.
Akhir-akhir ini menjadi sangat sulit untukk menambah ketidak sempurnaan
gambar dengan konsultasi antara perancang dan karyawan teknik, atau rapat-rapat
teknik karena pembagian produk,pemerikksaan dan keterkaitan serta jumlah sub
kontraktor.
Lagi pula jenis produk menjadi beraneka ragam . Akibatnya menjadi sulit bagi
pekerja kawakan untuk menentukan arti gambar yang tidak lengkap.
Dalam hal kerja sama internasional, kepastian iternasional diinginkan oleh
gambar. Lambang-lambang harus dipergunakan dari pada catatan-catatan dalam satu
bahasa dan pengertiannya harus seragam secara internasional.
Persyaratan produk menjadi makin tinggi. Di lain pihak isi gambar harus selalu
pasti. Persyaratan-persyratan ini sering kali berlawanan.
Pengejaran kepastian mengandung banyak masalah rumit. Pertama, kemajuan
pesat dari gambar yang sederhana dan penyederhanaannya saling berlawanan, kedua,
satu keinginan untuk menyajikan isinya dengan tepat, dalam mengejar kepastian
mungkin adalah penyebab dari pengertian yang tidak meragukan. Oleh karena itu
dalam membuat standar, hal yang penting adalah sampai sejauh mana kepastian
tersebut dapat dikompromikan, dengan ketentuan kondisi optimal dari standar harus
ditetapkan.
b. Hubungan antara fungsi dan sifat gambar
Hubungan antara fungsi dan sifat gambar diperlihatkan pada Gb 1.7. pada
gambar ini dapat dilihat bahwa sebuah fungsi dipengaruhi oleh beberapa sifat. Di
antara fungsi-fungsi gambar, penyampaian informasi merupakan yang terpenting, dan
dipengaruhi oleh banyak sifat. Oleh karena itu, sifat penyampaian informasi tersebut
harus di utamakan dari pada yang lain.
Penyederhanaan dan pengurangan tenaga untuk gambar mungkin akan
menyebabkan ketidak sempurnaan gambar atau akan mengganggu kesederhanaannya.
Dengan perkataan lain gambar yang di pakai oleh orang lain harus
dipersiapkan informasi yang sejenis harus disampaikan.
c. Sifat dan Pengembangan standar gambar
Standar gambar menghubungkan persiapan informasi dan penyampaian
informasi, dan kepastian memegang peranan seperti disebut di atas.
1.4 Sifat-sifat gambar
Standarisasi Peningkatan
nasional isi
Sifat-sifat standar
gambar
Sistimatisasi Morenisasi
Spesialisasi
Penyama rataan