Anda di halaman 1dari 27

9

1.5 Kerangka dan Bidang-bidang Kerja ISO / TC 10 ( Gambar Teknik )


Tabel 1.2 Rangka dari ISO / TC 10
SC WG Judul Sekretariat Sub Laporan
SC 1 Dasar-dasar umum NNI
SC 2 Lambang-lambang untuk teknologi vakum AFNOR
SC 3 Lambang-lambang untuk instrumentasi ANSI
SC 4 Lambang-lambang untuk kinematik GOST
WG 3 Lambang-lambang untuk instrumentasi penghitung,pengukur,pencatat dan otomatis ANSI
SC 5 Memberi ukuran dan toleransi SNV
WG 1 Revisi dan rekomendasi ISO R 1101-1969 SNV
WG 2 Toleransi posisi dasar dan sistim-sistim dasar SNV
WG 3 Prinsip bahan maksimum dan hal-hal yang berhubungan ANSI
WG 4 Revisi dan rekomendasi ISO R 129-1959 (bekerja sama dengan ISO/TC 10 SC 8 ANSI
WG 5 Penafsiran limit ukuran dan hubungannya dengan toleransi bentuk dan posisi dan ANSI
kekasaran permukaan
WG 6 Dasar-dasar pengukuran dan hal-hal yang berhubungan (bekerjasama dengan ISO/TC SIS
3. SC 3)
WG 7 Istilah ANSI
SC 6 Penyajian ukuran pada gambar teknik DIN
WG 1 Penunjukan pada gambar : Bagian-bagian yang dihasilkan oleh proses pembentukan DIN
WG 2 Penyederhanaan gambar instalasi pipa NNI
WG 3 Penyederhanaan gambar bantalan gelinding DIN
WG 4 Penyederhanaan gambar perapat (seal) DIN
WG 5 Penunjukan elemen,sistim dan instrumen optik pada gambar -
WG 6 Penyajian pengikat -
SC 7 Pekerjaan struktur logam UNI
SC 8 Gambar bangunan SIS
WG 3 Gambar struktur kerangka komponen prefab (termasuk masalah perakitannya) GOST
WG 4 Pipa-memipa (Plumbing), pemanasan (Heating), ventilasi dan salurannya (Ducting) SIS
WG 5 Perencanaan kota -
WG 8 Lambang untuk gambar penyelidikan lapangan yang menyangkut mekanika tanah NSF
WG 9 Instalasi pipa luar -
WG 10 Istilah -

TC 10
Gambar Teknik

SC 1
Dasar-dasar umum untuk gambar teknik

Penyajian dengan lambang Gambar kerja

SC 5
SC 2 Dimensi dan Toleransi
Lambang alat-alat vakum
SC 6
Penyajian Khusus
SC 3
Lambang instrumen
SC 7
Gambar bangunan baja
SC 4
Lambang kinematika
SC 8
Gambar bangunan
Gb. 1.9 Kerangka dan ISO / TC 10

Sc2
Lambang alat-alat vakum
10
1. Fungsi Dan Sifat Gambar Sebagai Bahasa Teknik

Dibagi lagi dalam SC2,SC3,dan SC4 sesuai bidangnya masing-masing. Pembagian


gambar kerja adalah SC5, yang menyangkut cara memberi ukuran dan toleransi yang membawahi
tiga SC yang menangani beberapa bidang khusus seperti mesin,kerangka baja,dan bangunan.
Dapat dicatat bahwa memberi ukuran dan toleransi untuk semua bidang adalah sama dan
kenyataan ini menunjukkan perkembangan untuk menyamaratakan gambar teknik.

1.5.2 Kegiatan ISO / TC 10

a. Kegiatan SC 1 ( Prinsip Dasar )


SC 1 telah menentukan standar gambar mengenai dasar umum,dan telah mempunyai
pokok-pokok tugas dalam program kerja TC 10, yang tampak pada diagram kotak pada Gb.
1.10 dan telah disusun oleh penulis menjadi diagram yang sistematik untuk gambar teknik
(Gb. 1.11).
Dalam tiap kotak dalam gambar, nomor artikel dan judul tugas diperlihatkan.
Untuk judul-judul yang telah ditentukan oleh standar ISO, nomor-nomor referensi
dari standar dapat ditemukan juga dalam kotak. Penunjukan dengan ISO XXXX berarti
standar internasional, ISO/DIS XXXX berarti konsep Standar Internasional dan ISO/R XXX
berarti rekomendasi ISO. Penunjukan DP XXXX dalam kurung saat ini baru merupakan
naskah usulan,tetapi nomornya telah dicatat di Kepaniteraan Pusat ISO (ISO Central
Secretariat) jadi ini berarti bahwa usahanya telah sangat maju.
Kegiatan yang paling penting dari SC 1 adalah ”Dasar-dasar Penyajian”. Hal ini
setelah ditetapkan sebagai rekomendasi ISO/R 128 pada tahun 1958 dan saat ini menjalani
tinjauan dan perbaikan. Hasilnya telah ditetapkan dalam ISO/DIS 128. Untuk penyamarataan
gambar teknik DIS baru ini mencakup penyajian gambar kerangka baja dan bangunan (Bab.6,
7, 8, 9,dan 2.1)
”Penyajian gambar hidup” adalah cara menyajikan benda oleh gambar pandangan
tunggal (lihat Bab 5). Untuk ”huruf-huruf” ISO 3098/Z (Lettering-part Z : Currently used
Characters) telah mempersiapkan angka-angka dan huruf-huruf (abjad) atau ISO 3098/11
huruf Yunani dsb, terutama ditulis dengan bantuan sablon huruf (lihat Bab 2).
Dalam ”Ukuran dan tata letak pada kertas gambar” cara-cara yang dipakai untuk
gambar yang dapat dibuat film mikronya, harus diperinci secara teliti (lihat bab 3.1.1 dan
16.1).
Harga-harga yang diutamakan telah diperincikan dalam ”Skala”(lihat Bab 16.3).
”Cara-cara untuk menunjukkan konfigurasi permukaan dalam gambar”telah
memperinci penunjukan kekasaran permukaan dan arah bekas pemesinan dari suatu bagian
dengan lambang (lihat Bab 15).
”Pengelasan : Penyajian dengan lambang dalam gambar” telah menentukan lambang-
lambang untuk lasan dalam gambar (lihat Bab 18).

b. Kegiatan SC 5 ( Memberi Ukuran dan Toleransi )


SC 5 telah menangani hal ukuran dan toleransi dan mempunyai tugas kerja seperti
pada Gb. 1.12. Penggolongannya adalah sbb :

1) memberi ukuran dan toleransi


13
1.5 Kerangka Dan Bidang-Bidang Kerja ISO / TC 10 (Gambar Teknik)
SC 5 Memberi ukuran dan toleransi

5.15 Bagian untuk Persiapan Standar


ISO. ISO/TC10/SC 5 pada masa depan

5.20 Istilah

5.2 Memberi ukuran Toleransi bentuk 5.7 Memberi ukuran dan


ISO/R 129 dan posisi toleransi kerucut ISO 3040

5.1 Penulisan toleransi linier 5.13 , 5.14 Penafsiran limit 5.3 Bagian I Keadaan Umum,
dan sudut ISO/R 406 ukuran dan hubungannya Lambang, Penunjukan dalam gambar
dengan toleransi bentuk dan ISO 1101/I
posisi, dan kekasaran
5.18 Ukuran Fungsional
permukaan 5.16 Penunjukan toleransi
putar total
5.9 Penunjukan toleransi
sesuai segi statistik
5.17 Penunjukan daerah
toleransi yang diproyeksi

5.22 Ringkasan

5.5, 5.19 Bagian II Prinsip 5.10 Dasar dan sistim- 5.8 Bagian III Memberi
Bahan Maksimum ISO sistim dasar ISO/DIS 5.6 Toleransi Posisi ukuran dan toleransi profil
1101/II 5459 ISO/R 1660

5.11 Dasar-dasar pengukuran dan masalah-masalahnya


5.12 Penunjukan dasar-dasar pengukuran pada gambar teknik

5.4 Bagian IV : Contoh-contoh praktis dan penunjukan pada gambar ISO/R 1661
Gb. 1.12 Judul dan sistim TC 10 / SC 5

Untuk toleransi geometrik tersebut banyak standar atau rekomendasi telah dibuat (ISO/R 1101,
ISO 1101/II, ISO/R 1660, ISO/R 1661) dll. Mungkin dalam waktudekat akan diserahkan perbaikan-
perbaikannya.
Toleransi geometrik ini hanya diperinci bilamana diperlukan saja. Akibatkemajuan teknologi,
toleransi tersebut menjadi lebih penting daripada sebelumnya (lihat Bab 15).
( iii ) Memberi ukuran dan toleransi elemen khusus
Dalam hal elemen khusus seperti misalnya kerucut, cara penyajian ukuran dan toleransinya harus
diperinci secara jelas, dan harus berguna secara internasional, bila tidak hasilnya tidak akan memenuhi
fungsinya (lihat Bab 13.7).

c. Kegiatan SC 6 (Penyajian khusus pada gambar teknik)


Penyajian khusus ditangani dalam SC 6, dan dan digolongkan dalam : (1) penyajian konvensional atau
disederhanakan dari bagian mesin, atau elemen-elemen1.4 Fungsi dan Sifat Gambar Sebagai
Bahasa Teknik

Gb. 1.13 Judul dan system ISO TC 10 SC 6.


Mesin, (2) penyajian dalam bidang khusus seperti barang pecah, elemen optik, saluran
pipa, dsb, (3) penunjukan cara-cara proses dalam gambar (Gb. 1.13). diantaranya, butir
(1) adalah terpenting yang akan diuraikan pada bab 16.

d. kelas kegiatan SC 2, SC 3 dan S 4


Seperti apa yang telah diuraikan pada Bab 1.4.1d. bersamaan dengan system
matematika teknologi, pentingnya gambar dengan lambing-lambang dalam bentuk
diagram kotak atau flow sheet telah meningkat. Seperti tampak pada Gb 1.14. komite
yang menangani lambing-lambang dibagi dalam 3 sub komite.

1.5 Kerangka dan Bidang-Bidang Kerja ISO/TC10 (Gambar Teknik)

Gb. 1.14 Judul dan Sistem ISO/TC 10/SC 2, SC 3 dan SC 4.


Lambang untuk teknologi vakum, adalah pokok dari SC 2, secara resmi, lambing
untuk hidrolik dan pnematik telah ditangani dalam SC 2 dan di tetapkan oleh SC 1219,
tetapi sekarang telah dialihkan ke TC 131.
Lambang untuk instrumentasi telah dialihkan ke SC 3.
Lambang untuk kinematika ditetapkan oleh SC 4, yang dipakai dalam diagram
rangka (skeleton diagram) mesin, untuk memperlihatkan konstruksi dan fungsi
kinematik dari elemen mesin.
SC 7 (kerangka baja) dan SC 8 (bangunan) dimasukkan dalam ISO/TC 10. Ini ada
hubungannya dengan gambar mesin dalam masyarakat teknologi yang sudah sangat
maju dengan gambar mesin dalam masyarakat teknologi yang sudah sangat maju, tetapi
ruangnya tidak mengizinkan untuk membahas seluruhnya disini.

BAB 2. GARIS DAN HURUF DALAM GAMBAR


2.1 Garis
Dalam gambar dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing
mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya
harus sesuai dengan maksud dan tujuan.
2.1.1 Jenis-jenis garis
Jenis-jenis garis yang digunakan dalam gambar mesin, ditentukan
oleh gabungan bentuk dan tebal garis. Tiap jenis dipergunakan menurut
peraturan tertentu.
Ada tiga jenis garis seperti berikut :
Garis nyata Garis, kontinu,
Garis gores ----------------- Garis pendek-pendek dengan jarak antara,
Garis bertitik Garis gores panjang dengan titik
diantaranya.
Jenis garis menurut tebalnya ada tiga macam, yaitu : garis tebal,
garis sedang dan garis tipis. Ketiga jenis tebal garis ini mempunyai
perbandingan 1:0,7 :0,5 . dan garis dipilih sesuai besar kecilnya gambar, dan
dipilih dari deretan tebal berikut:
0,18 0,25, 0,35, 0,5, 0,7, 1, 1,4 dan 2mm
Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada cara reproduksi tertentu, tebal 0,18
mm sebaiknya jangan dipakai
Pada umumnya tebal garis adalah 0,5 atau 0,7 mm.
Jarak minimumnya antara garis-garis (Jarak antara garis tengah garis)
sejajar termasuk garis arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang
paling tebal dari gambar (Gb. 2.1). dianjurkan agar ruang antara garis tidak
kurang dari 0.7 mm.
Pada garis sejajar yang berpotongan (Gb. 2.2) Jaraknya dianjurkan paling
sedikit empat kali tebal garis.
Bila beberapa garis berpusat pada sebuah titik, garis-garisnya tidak
digambar berpotongan pada titik pusatnya, tetapi berhenti pada titik di mana
jarak antara garis kurang lebih sama dengan tiga kali tebal garisnya (Gb. 2.3).
Garis gores dan garis bertitik yang b erpotongan, atau bertemu, harus
diper-
b a. Tebal garis
c b b. Jarak antara garis
(Dianjurkan nilai minimum =
3a )
c. Ruang antar garis

BAB 3. ALAT – ALAT GAMBAR DAN


PENGGUNAANNYA

3.1. Alat alat gambar

Alat-alat gambar yang dipergunakan dalam bidang gambar mesin


terdiri atas kertas gambar, potlot gambar, kotak jangka, pengaris-T,
sepasang segi-tiga, sepasang mal lengkungan, mal bentuk, mistar
skala, busur derajat, penghapus, pelindung penghapus, pita gambar, mesin
gambar dan alas gambar.

3.1.1 kertas gambar dan ukurannya

Sesuai dengan tujuan gambar, bermacam macam kertas gambar dipakai, seperti
misalnya kertas gambar putih, kertas kalkir, film dsb.
(a) Kertas gambar untuk tata letak :untuk gambar tata letak dengan patlot dipergunakan
kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter yang bermutu baik dan
dapat mudah dihapus.

(b) Kertas gambar untuk gambar asli : Gambar asli digamibar di atas kertas kalkir
karena gambar cetak biru (blue print) atau cetak kontak (contact print) dibuat langsung
dari gambar tersebut. Untuk gambar patlot dipergunkan kertas balkir kasar, sedangkan
untuk gambar tinta dipergunakan kertas balkir mengkilap. Mutu kertas yang dikehendaki
adalah tahan lama dan tahan lembab, mudah untuk gambar potlot maupun tinta dan
mudah dicetak kembali.
Kertas gambar yang dipergunakan mempunyai ukuran ukuran yang telah
dinormalisir, ukuran yang lebih banyak digunakan adalah seri a seri a ini mempunyai
ukuran standar yang dinyatakan dengan membubuhkan 0 nol dibelakan seri huruf a dan
ukuran ukuran yang paling kecil dengan membubuhkan angka 1 sampai dengan 4,
ukuran standar, yaitu A 0 mempunyai luas m2 , dengan perbandingan panjang terhadap
lebar sebagai : 1. Ukuran-ukuran berikutnya diperoleh dengan membagi dua ukuran
yang mendahuluinya. Misalnya ukuran A 3 mempunyai setengah ukuran A 2, dan
sebagainya. Untuk jelasnya ukuran kertas gambar dari seri A ini dapat dilihat pada Tabel
3.1. Pada umumnya kertas gambar diletakkan dengan sisi yang panjang mendatar, kecuali
untuk kertas ukuran A 4, yang sisi panjangnya diletakkan vertikal. Pada Tabel 3.1
diberikan juga ukuran garis tepi dari masing-masing ukuran kertas. Hal ini akan dibahas
lebih mendalam pada bab 16.2.

(c) Film gambar : Film dibuat dari polyester atau cellulose triacetate, dan dipergunakan
untuk gambar ang diteliti, dimana keawetannya sangat diperlukan, serta tidak boleh
memuai maupun menyusut.

2.2 Huruf-Huruf

Yang ditulis dengan bantuan sablon atau penulis otomatis contoh dari
standar jepang untuk tulisan tangan diberikan kepada Gb.2.10

ABCDEFGHIJK
L M NOP

QRST UVWXYZ
a ɑb c d e f g h i j k l
mnopq

rstuvwxyz

A [ ( ! ? : ; ” - , + x :% & ) ]

01234 567
890IVX
Gb. 2.9 bentuk huruf-huruf (miring)-ISo

1234567
890
1234567890
ABCDEFGHI J
KLMNOPQRST
UVWXYZ
abcdefghIj
klmnopqrst
uvwxyz

Gb. 2.10 bentuk huruf-huruf JIS

2.2.2 Ukuran huruf

Tinggi h dari huruf besar diambil sebagai dasar ukuran. Daerah standar tinggi huruf
adalah sbb :
2, 5, 3, 5, 5, 7, 10, 14 dan 20 mm.
Angka perbandingan dalam daerah ukuran tinggi huruf diambil dari perbandingan
ukuran kertas gambar.

Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang dari 2.5
mm. Ini berarti bahwa bila terdapat gabungan antara huruf besar dan huruf kecil, dengan
huruf kecil setinggi 2.5 mm, maka h akan menjadi 3.5 mm.diberikan pada tabel
Tabel huruf d ditentukan oleh dua perbandingan standar dih. 1/14 dan 1/10.
Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi huruf-huruf kecil, jarak antara huruf-
huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara perbatasan-perbatasan
diberikan pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Perbandingan huruf yang dianjurkan.

ISO 81 ejAM
R f
Huruf A, d h 141
Sifat Perbandingan Ukuran
Tinggi huruf (14 14) h 2.5 3.5 5 7 10 14 20
h
Tinggi huruf besar (10 14) h 2.5 3.5 5 10 14
Tinggi huruf kecil
c
Jarak antara huruf (12 14) h 0.35 0.5 1.4 2 2.4
ɑ (20 14) h 3.5 5 10
Jarak minimum antara (16 14 )h 1,05 1,5 2,1 3 4,2 6
garis b k,a
Jarak minimum antara
perkataan
Tebal huruf (1 14)h 0.18 0.25 0.35 0.5 0.5 1
d 1.4

Catatan : Jarak antara dua huruf ɑ boleh dikurangi setengahnya bila mana ini memberi
efek sesuai yang lebih baik, seperti misalnya LA. TV dsb. d, h, t, ɑ sama dengan tebal
huruf

Huruf B dan h 101


Sifat Perbandingan Ukuran
Tinggi huruf h (14 14) h 2.5 3.5 5 7 10 14 20
Tinggi huruf besar
Tinggi huruf kecil (10 14) h 2.5 3.5 5 10 14
Tanpa
Jarak antara huruf (12 14) h 0.35 0.5 1.4 2 2.4
Jarak minimum antara (20 14) h 3.5 5 10
garis (16 14 )h 1,05 1,5 2,1 3 4,2 6
Jarak minimum antara k,a
Perkataan
Tebal huruf (1 14)h 0.18 0.25 0.35 0.5 0.5 1
1.4

Catatan : jarak antara dua huruf ɑ boleh dikurangi setengahnya bila mana ini memberi
sisi visual yang lebih baik, seperti misalnya LA.TV dsb d sama dengan tebal huruf.
3.2 Penggunaan Alat Gambar

Gb.3.18 Mesin Gambar Kertas

Di lapisi dengan sejenis plastik, di mana terdapat goresan-goresan pembagi ukuran,atau


seluruhnya di buat dari plastik tembus cahaya dengan goresan-goresan yang sama.yang
terakhir ini juga di pakai untuk menarik garis dengan tinta, sedangkan penggaris dari
kayu mempunyai penggaris khusus untuk ini.
Belakangan ini terdapat mesin gambar kereta,yang dapat di lihat dari Gb.3.18.
pada mesin ini pasangan penggaris dan alat putarnya ditempatkan pada sebuah kereta
vertikal, di mana penggarisnya dapat digerakkan secara vertikal, dan seluruhnya ini dapat
digerakkan secara horisontal pada pada kereta horisontal.mesin gambar jenis pita dan
jenis batang disebut juga jenis lengan, berbeda dengan jenis kereta. Jenis yang terakhir ini
mempunyai konstruksi yang lebih kuat dan kekar di bandingkan dengan jenis lengan. Di
samping ini kedudukan penggaris dapat di kunci pada kereta vertikal, sehingga
memudahkan penggambaran bagian-bagian yang simetris Mesin gambar kereta ini
memerlukan luas yang lebih kecil di bandingkan dengan mesin gambar jenis lengan,
karena bagian-bagiannya menonjol keluar dari bidang papan gambar. Oleh karena itu
mesin jenis ini makin banyak dipakai, terutama dalam ruang gambar dengan jumlah
mesin gambar yang banyak.

3.2 Penggunaan Alat-Alat Gambar


Gambar yang baik hanya dapat dihasilkan oleh seorang yang dapat menguasai
teknik menggambar dan dapat mempergunakan alat-alat gambar dengan baik. Di bawah
ini akan dijelaskan mengenai penggunaan alat-alat gambar secara tepat dan teknik
menggambar.

3. alat – alat gambar dan penggunaanya

Gb. 3.19 Penempatan kertas gambar


3.2.1 Cara Menempatkan Kertas Gambar
Kertas putih biasa diletakkan dengan muka yang halus menghadap ke atas.
Ukuran kertas harus disesuaikan dengan benda yang akan di gambar. Di mana kerta
gambar akan diletakkan di atas meja gambar, tergantung dari jenis meja gambar yang di
pergunakan. Kertas gambar diletakkan dekat pada sisi kiri dan sisi bawah meja gambar,
karena kepala mesin gambar memerlukan tumpuan. Usahakanlah agar tepi atas kertas
gambar sejajar dengan penggaris. Kemudian kertas gambar diletakkan pada papan
gambar dengan bantuan papan paku payung atau bantuan pita perekat,menurut urutan
yang diperlihatkan pada Gb.3.19, dan usahakan agar kertas betul-betul rata di atas papan
gambar.
3.2.2 Memindahkan Ukuran
Gambar teknik yang baik dan tepat sangat tergantung pada cara penggunaan
mistar ukur atau mistar skala yang tepat pada waktu menentukan ukuran. Gb 3.20
memperlihatkan bagaimana cara yang tepat untuk menentukan ukuran pada gambar.
Mistar diletakkan sejajar mungkin pada garis di mana akan diletakkan ukuran yang
diinginkan dan dengan menggunakan pensil dengan ujung yang tajam buatlah goresan
kecil tepat di hadapan tanda bagi yang di inginkan, dan tegak lurus, seperti tampak pda
gb.320(a). Jika diinginkan ketelitian yang lebih tinggi, tanda dapat dibuat dengan tusukan
jarum, seperti pada Gb.3.20(b), atau dengan sebuah kaki dari jangka pembagi. Jangan
sekali-sekali memindahkan ukuran langsung dari misatar ukur dengan jangka pembagi,
karena ini akan merusak mistar ukurnya

Gb.3.20 cara memindahkan ukuran

3.2.3 Menggambar Garis Lurus


Garis lurus mendatar di tarik dari kiri ke kanan, sedangkan garis vertikal di tarik dari

bawah ke atas. Garis sembarang ditarik dari kiri ke kanan. Hal ini dapat dilihat lebih jelas

pada Gb.21(a). Garis lurus dapat di tarik dengan penggaris T atau dengan segitiga.

Dengan alat-alat ini tidak hanya garis mendatar dan tegak lurus yang dapat di ganbar

seperti tampak pada Gb. 3.21(b) dan (c),

(a) Mistar Skala : Untuk gambar mesin dipergunakan mistar skala dari bamboo atau
plastic, yang panjangnya pada umumnya adalah 300 mm. Di samping ini terdapat pula
mistar skala dengan penampang segi tiga dengan ukuran yang diperkecil (Gb. 3.11).
(b)Busur derajat : Busur derajat dibuat dari logam, yaitu aluminium, atau plastic. Biasanya
busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0o sampai dengan 180o (Gb. 3.12).
Dengan alat ini dapat diukur sudut atau membagi sudut.

(c) Penghapus : Untuk membuang garis yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu
yang baik. Ada penghapus yang dibuat dari karet, dan ada yang dibuat dari plastic.
Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak
diinginkan, dan tidak merusak kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau gambar
dengan tinta, harus dipakai penghapus yang khusus.
(d) Pelindung penghapus : Pelindung penghapus ini dipakai bila kita ingin menghilangkan
garis yang berdekatan. Dengan alat ini garis-garis yang perlu dapat terlindung dari
penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis yang salah dapat dihapus. Seperti tampak
pada Gb. 3. 13 pelindung tersebut mempunyai berbagai bentuk lubang. Dengan demikian
bagian yang diperlukan dapat dilindungi dan hanya bagian yang harus dibuang tampil
pada lubang.
(e) Pita gambar : Untuk menempelkan kertas gambar di atas papan gambar tidak lagi
dipergunakan paku paying, karena ini akan merusak papan gambar,

Gb. 3.11 Mistar Skala

Gb. 3.12 Busur Derajat

Gb. 3.13 Pelindung Penghapus


dan akan mengganggu pergerakan penggaris. Sekarang terdapat pita gambar yang akan
menempelkankertas gambar pada papan gambar.
Jangan mempergunakan pita rekat (cellotape), karena daya rekatnya yang terlalu
kuat akan merusak kertas gambar bila ingin melepas kertas gambar dari meja gambar.
Pita gambar mempunyai daya lekat yang cukup untuk menempelkan kertas gambar, dan
tidak akan merusak kertasnya jika dibuka.
(f) Alas kertas gambar : Jika kertas gambar diletakkan langsung di atas papan gambar, akan
terdapat bekas garis dan tusukan jarum dari jangka. Hal ini kadang-kadang akan
mengganggu pada saat kita menggambar. Untuk menghindarkan hal ini di pasaran
terdapat alas kertas gambar dari plastic lunak. Ada juga yang dibuat dari karet magnetic.
Untuk menempelkan kertas gambarnya tidak dipakai pita gambar, melainkan pita tipis
dari baja tahan karat. Yang terakhir ini sangat mudah penggunaannya.
(g) Papan gambar dan meja gambar : papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata
dan tepi yang lurus, di mana kepala dari penggaris-T digeser.
Papan gambar dibuat dari kayu pohon cemara, kayu pohon linde kayu lapis
(plywood) atau hardboard. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk
kertas ukuran A0 mempunyai ukuran 1.200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1 mempunyai
ukuran 600 mm x 450 mm. Belakangan ini terdapat papan gambar yang telah dilapisi
dengan alas kertas gambar.
Papan gambar ini dapat diletakkan di atas standar yang dibuat khusus untuk
tujuan ini. Standar ini dapat dirubah-rubah kedudukannya. Pada Gb. 3.14 tampak sebuah
standar papan gambar yang sederhana, yang hanya dapat merubah.

Gb. 3.14 Meja Gambar Sederhana Gb. 3.15 Meja Gambar


Garis lengkung digambar dengan bantuan sebuah mal. Cara penggunaannya diperlihatkan
pada Gb. 3.27. Bagian luar maupun bagian dalam dari mal dapat dipergunakan.
Pada umumnya sebuah garis lengkung tidak dapat diselesaikan dengan satu
tarikan. Bagilah garis lenkung tersebut dalam bagian-bagian yang cocok dengan mal.
Bagian-bagian tersebut satu dengan lain harus sambung menyambung, sehingga
diperoleh sebuah garis lengkung yang licin (smooth).
3.2.5 Cara meninta gambar
Hampir semua gambar digambar di atas kertas akhir dengan potlot gambar. Hasil
cetakannya cukup memuaskan. Jika diinginkan gambar cetak yang lebih jelas, baru
ditinta. Gambar tinta juga lebih menjamin keawetan gambar aslinya.
Untuk meninta dipergunakan pena penggaris. Pena ini diisi dengan tinta gambar
secukupnya. Tebal garis dapat ditentukan dengan memutar mur bergerigi pada mulut
pena. Peganglah pena dalam bidang melalui garis potlot tegak lurus pada kertas gambar,
dan miringkanlah sedikit dalam arah gerak (Gb. 3.28). tariklah garis dengan kecepatan
yang sama untuk mendapatkan tebal garis yang sama. Jika menggunakan penggaris, atau
segi tiga, tempelkanlah pita gambar dibawahnya (Gb. 3.28) agar supaya dintanya tidak
terisap ke bawah penggaris. Dewasa ini terdapat penggaris dan segi tiga khusus untuk
menghindari kesukaran ini.
Untuk mendapatkan hasil gambar tinta yang baik, kerjakanlah anjuran-anjuran di
bawah ini.
1. isilah pena dengan tinta sebukupnya. Terlalu banyak atau terlalu sedikit tinta akan
menghasilkan garis seperti Gb. 3.29(b).
2. Pertama-tama gambarlah semua lingkaran, busur lingkaran atau garis lengkung. Lebih
mudah menyambung garis lurus pada garis lengkung dari pada sebaliknya. Garis potlot
harus terletak ditengah-tengah garis tinta. Lihat Gb. 3.29(a).
3. Semua garis lurus digambar berikutnya. Garis-garis tegak lurus digambar dari kiri ke
kanan, dan semua garis mendatar dari atas ke bawah. Dengan demikian garis-garis
mendapat cukup waktu untuk mongering, dan kemungkinan

Penggaris atau
alat gambar lain

Pita Gambar
Gb. 3.28 Penggunaan Pena Penggaris
8. Fungsi Dan Siat Gambar Sebagai Bahasa Teknik
Pita Gambar

9. Fungsi Dan Siat Gambar Sebagai Bahasa Teknik


Penyebar
intenasionalisa Penyeder luasan
si hanaan

Standarisasi Peningkatan
nasional isi

Sifat-sifat standar
gambar

Sistimatisasi Morenisasi

Spesialisasi

Penyama rataan

Gb. 1.8 Siat-siat dan kecendrungan dari standar-standar gambar.

1.5 Kerangka an biang-bidang kerja ISO/TC10 (Gambar Teknik)

1.5.1 Kerangka ISO/TC 10

ISO/TC 10 (Gambar Tknik)tlah mmgang peranan aktif untuk menstandarkan


gambar-gambar teknik, sebagai “bahasa teknik intrnasional”. Komite teknik 10 dibagi
dalam 8 sub komit. Kerangka ISO/TC 10 tampak pada Tabel 1.2. sesuai laporan tahunan
untuk tahun 1978 ari ISO/TC 10. Pada Gb. 1.9 krangka trsebut diperlihatkan dalam
bentuk diagram kotak.
Di baah SOI. Yang telah menntukan standar praturan-peraturan umum untuk
gambar teknik. Yang disebut paa 1.5.2.a, terapat dua golongan besar. Yaitu bagian gambar
lambang an bagian gambar kerja. Bagian gambar lambang
1.5 Kerangka Dan Bidang-Bidang Kerja ISO/TC10 Gambar Teknik

SCO Dasar-dasar umum

1.9 Deinisi dan perbendaharaanistilah gambar teknik dan dokumen-


dokumen yang berhubungan

1.3.1.4.1.16 Huruf-huruf ISO 3098 1 1.5 Ukuran dan tata letak dan kertas
ISO 3098 11 gambar ISO DIS 5455

1.15 Lambang-lambang pada gamabr 1.18 Cara melipat kertas gambar


umum

1.19 Perbandingan lambang-


lambang bentuk dan posisi

1.12 Skala gambar ISO DIS 5455


1.20 Perencanaan sistimatik dari lambang
untuk di pakai pada iagram

1.2 Dasar-dasar penyajian ISO DIS 128 1.7 Gambar ilustrasi

1.13 Mengarsir

1.14 Penggunaan warna pada gambar

1.6 Penyiapan gambar teknik dan dokumen yang bertahan untuk di mikrotilm

1.11 Komputerisasi gambar (Plotter dan Program)

1.17 Referensi artikel (DP 6433)

1.21 Daftar bahan

1.22 Kepala gambar

1.8 Lasan penyajian dengan lambang pada gambar ISO


2553
1.1.1.14 Cara-cara penunjukan kontigurasi permukaan pada gambar ISO 1302 AD 1
Lihatkan dengan jelas titik pertemuannya atau titik perpotongannya, seperti pada Gb.2.4.
Panjang garis gores dan jarak antaranya pada satu gambar harus sama. Panjang ruang
antara harus cukup pendek dan jangan terlalu panjang.
2.1.2 Penggunaan Garis.
Dalam gambar mesin dipergunakan beberapa jenis garis, dalam bentuk dan tebal
sesuai penggunaanya, seperti pada Tabel 2.1. gambar-gambar Gb. 2.5, Gb.2.7
memperlihatkan contoh-contoh penggunaan jenis –jenis garis.
2.1.3 Garis-garis yang berhimpit
Bila dua garis atau lebih yang berbeda-beda jenisnya berhimpit, maka penggambarannya
harus dilaksanakan sesuai urutan prioritas berikut (Gb.2.8)
1) Garis gambar (garis tebal kontinu, jenis A)
2) Garis tidak tampak (garis gores sedang , jenis D) harus betul-betul diikat pada daunnya.
Telitilah hal ini sebelum mulai menggambar!
3) Penggaris-T ini mempunyai ukuran yang disesuaikan dengan ukuran meja gambar.

(b) Segitiga; Sepasang segi tiga terdiri dari segi tiga siku sama kaki,, dari sebuah segi tiga
siku 600 dengan berbagai macam ukuran harus tersedia dalam ruang gambar. Ukuran
segi tiga ini ditentukan oleh panjang l, lihat Gb. 3.8 dan berkisar antara 100 sampai
300 mm.
(c) Mal lengkungan: Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat
dengan jangka, dipergunakan mal lengkungan. Sepasang mal lengkungan yang biasa
diperlihatkan pada Gb. 3.9
(d) Mal bentuk : Untuk membuat gambar secara cepat dipergunakan mal-mal bentuk.
Satu diantaranya terdapt pada Gb. 3.10. Masih ada macam-macam mal bentuk, seperti
misalnya untuk menggambar lambing-lambang dalam bidang elektroteknik, gambar
mur, dan lain sebagainya.
3.1.5 Alat-alat lain.
Berbagai macam alat dipergunakan untuk menggambar, di samping alat-alat yang telah
dibahas sebelumnya.
3) Garis potong (garis bertitik, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan tempat-tempat
perubahan arah, jenis F)
4) Garis-garis sumbu (garis bertitik, jenis E)
5) Garis bantu, garis ukur dan garis arsir (garis tipis kontinu, jenis B)

2.2 Huruf-huruf
Dalam gambar huruf-huruf, angka-angka dan lambing-lambang dipergunakan untuk
member ukuran-ukuran , catatan-catatan, judul dsb, di samping gambar-gambar itu
sendiri.
Cirri-ciri yang perlu pada huruf dan angka pada gambar teknik, ialah :
-Jelas
- Seragam
Fungsi Dan Sifat Gambar Sebagai Bahasa Teknik
Perencana Ahli gambar
Perancang Proses
_Pembeli bahan
_Pembuat cetakan
_Perancang mesin pekakas
_Perancang dan alat-alat

Pembuatan
_Pekerja Dalam
perusahaan sendiri
_Pekerja sambilan
_Sub kontraktor Dalam
perusahaan sendiri
Dan luar
negeri
Penelitian _Produk dari pabrik sendiri
_Produk dari luar

Perakit
Gb.1.6 Pemakai gambar.
Dengan meningkatkan ukuran industri banyak perusahaan yang
mempergunakan gambar,seperti tampak pada Gb.1.6.Gambar_gambar yang
dipergunakan dengan sendirinya adalah gambar sistim indifidual.Standar gfambar
seharusnya dapat diperoleh pada perusahaan-perusahaan lain.Seperti misalnya sub
kontraktor dalam maupun luar negeri.Isi gambar harus dipilih demikian rupa.sehingga
semua persyaratan dari berbagai-bagai orang yang bersangkutan dapat dipenuhi
sebagai fungsi gambar,”cara berfikir dan “penyampaian informasi”meningkat,karena
macam dan jenis produk telah meningkat dengan pesat,dan perencana harus menyerap
pekerjaan yang berat .
Singkatnya fungsi,dan standar gambar perlu dirubah menurut ukuran
industri,ketergantungan pada orang lain,cara-cara produksi.(termasuk film
mikro),mesin gambar,instrumentasi dsb .Standar gambar akan berubah sesuai keadaan
teknik
1.4 Sifat-sifat gambar
1.4.1 Tujuan-tujuan gambar
a.Internasionalisasi gambar
Peraturan_peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara
orang-orang bersangkutan,dan kemudian telah menjadi bentuk standar
perusahaan.Bersama dengan meluasnya dunian usah ,keperluan standar perdagangan
dan perdagangan nasianal meningkat.Pada tahuan-tahun belakang ini,peningkatan
pembagian kerja secara internasional,perkenalan dengan teknologi asing,telah
mengharuskan internasionalisasi standar gambar.

1.4 Sifat-sifat gambar


Standar gambar,seperti pada gambar Gb1.8 telah berjalan dalam arah kemajuan
isi.Untuk mempertahankan kepastian dan spesiasialisasi dalam tiap bidang,dan dalam
arah standar perusahaan dan standar perdagangan kestandar nasional.Dalam suasana
demikain seperti keadaan teknologi yang sudah maju tinggi ,masyarakat yang sydah
sama rata dan internasional seperti disebut diatas,standar gambar diperlikan untuk
mengambil langkah kesederhanaan,kesamarataan dan internasionalisasi
Disamping kearah ini perkembangan ke sisistimatisasi moderenisasi dan
penyederhanaan diperlukan juga.

Dalam banyak hal ini sifat gambar tersebut dan perkembanga dan standar
gambar saling bertentangan.Dalam membentuk standar gambar.yang terpenting adalah
menemukan kondisi optimal dari keadaan teknologi moderen dan antara bermacam-
macam kondisi tersebut,yang bertentangan satu sama lain.
Fungsi dan Sifat Gambar Sebagai Bahasa Teknik
1.4.2 Sifat-sifat gambar dan perkembangan standar gambar
a. Kepastian Gambar
Fungsi gambar sebagai sumber informasi yang menghubungkan perancang
dengan orang-orang yang mempergunakannya, seperti tampak pada Gb. 1.6. harus
berisi keterangan-keterangan yang cukup dan pasti dan tidak boleh menimbulkan
keragu-raguan. Oleh karena itu, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa sejarah
perkembangan gambar adalah mengejar kepastian.
Akhir-akhir ini menjadi sangat sulit untukk menambah ketidak sempurnaan
gambar dengan konsultasi antara perancang dan karyawan teknik, atau rapat-rapat
teknik karena pembagian produk,pemerikksaan dan keterkaitan serta jumlah sub
kontraktor.
Lagi pula jenis produk menjadi beraneka ragam . Akibatnya menjadi sulit bagi
pekerja kawakan untuk menentukan arti gambar yang tidak lengkap.
Dalam hal kerja sama internasional, kepastian iternasional diinginkan oleh
gambar. Lambang-lambang harus dipergunakan dari pada catatan-catatan dalam satu
bahasa dan pengertiannya harus seragam secara internasional.
Persyaratan produk menjadi makin tinggi. Di lain pihak isi gambar harus selalu
pasti. Persyaratan-persyratan ini sering kali berlawanan.
Pengejaran kepastian mengandung banyak masalah rumit. Pertama, kemajuan
pesat dari gambar yang sederhana dan penyederhanaannya saling berlawanan, kedua,
satu keinginan untuk menyajikan isinya dengan tepat, dalam mengejar kepastian
mungkin adalah penyebab dari pengertian yang tidak meragukan. Oleh karena itu
dalam membuat standar, hal yang penting adalah sampai sejauh mana kepastian
tersebut dapat dikompromikan, dengan ketentuan kondisi optimal dari standar harus
ditetapkan.
b. Hubungan antara fungsi dan sifat gambar
Hubungan antara fungsi dan sifat gambar diperlihatkan pada Gb 1.7. pada
gambar ini dapat dilihat bahwa sebuah fungsi dipengaruhi oleh beberapa sifat. Di
antara fungsi-fungsi gambar, penyampaian informasi merupakan yang terpenting, dan
dipengaruhi oleh banyak sifat. Oleh karena itu, sifat penyampaian informasi tersebut
harus di utamakan dari pada yang lain.
Penyederhanaan dan pengurangan tenaga untuk gambar mungkin akan
menyebabkan ketidak sempurnaan gambar atau akan mengganggu kesederhanaannya.
Dengan perkataan lain gambar yang di pakai oleh orang lain harus
dipersiapkan informasi yang sejenis harus disampaikan.
c. Sifat dan Pengembangan standar gambar
Standar gambar menghubungkan persiapan informasi dan penyampaian
informasi, dan kepastian memegang peranan seperti disebut di atas.
1.4 Sifat-sifat gambar

Agar supaya tujuan ini dapat dicapai, penunjukan-penunjukan dalam gambar


harus sama secara internasional maupun ketentuan-ketentuan dari pengertian cara-cara
penunjukan dan lambang harus di seragamkan secara internasional. Lagi pula suatu
bahasa tertentu tidak boleh dicantumkan pada gambar. Penggunaaan lambang
internasional diperlukan, dari pada catatan tertulis pada gambar.
b. Mempopulerkan gambar
Dalam lingkungan teknologi tinggi, akibat dikenalnya teknologi, golongan
yang harus membaca dan mempergunakan gambar meningkat jumlahnya. Akibatnya
diperlukan mempopulerkan gambar, dan gambar harus jelas dan mudah. Peraturan-
peraturan dan standar sederhana dan eksplisit sangat diperlukan.
c. Perumusan gambar
Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri seperti Permesinan,struk-
struk perkapalan, perumahan atau arsitektur, dan teknik sipil masing-masing dengan
kemajuan masyarakat teknologinya, tidak memungkinkan penyelesaian satu proyek
dari satu bidang saja secara bebas, bahkan dari itu, telah menjadi satu keharusan untuk
menyedikan keterangan-keteranngan gambar yang dapat dimengerti, terlepas dari
bidanngg-bidang di atas. Untuk tujuan ini masing-masing bidang akan mencoba untuk
mempersatukan dan mengidentifisik satndar-standar gambar.
d. Sistematika gamabar
Mengingat gambar kerja saja, isi gambar menyajikan banyak perbedaan-
pebedaan, tidak hanya dalam penyajian bentuk dan ukuran, tetpai tanda-tanda
toleransu ukuran, toleransi bentu dan keadaan permukaan juga.
Di lain pihak, bersamaan dengan sistematika tekologi, pentingnya gambar
dengan lambang grafis telah meningkat, dan lambang-lambang ini dipergunakan
secara luas sebagai diagram blok atau aliran proses dalam berbagai bagi bidang
industri.
Di bawah keadaan-keadaan demikian, jangkauan yang berkembang dan isi
gambar sangat memperkuat susunan dan konsolidasi sistem standar gambar.
e. Penyederhanaan gambar
Penghematan tenaga kerja dalam menggambar adalah penting, tidak hanya
untuk mempersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana. Oleh
karena itu penyederhanaan gambar menjadi masalah penting untuk menghemat tenaga
menggambar.
f. Modernisasi gambar
Bersamaan dengan kemajuan teknologi, standar gambar juga telah dipaksa
mengikutinya. Dapat disebutkan di sini cara-cara baru ( Modern ) yang telah
dikembangkan seperti misalnya Film mikro, berbagai macam mesin gambar otomatis
dengan bantuan komputer, perencanaan dengan bantuan komputer ( CAD-
COMPUTER AIDED DESIGN ) Dsb.
Penyebar
intenasionalisa Penyeder luasan
si hanaan

Standarisasi Peningkatan
nasional isi

Sifat-sifat standar
gambar

Sistimatisasi Morenisasi

Spesialisasi

Penyama rataan

Anda mungkin juga menyukai