FISIKA
Disusun oleh:
XI MIPA 2
44162
Telp. 02 62 543010
I. Judul Praktikum : Design & Build Your Own Infinity Mirror
Walaupun keberadaan eter belum dapat dipastikan di dekade awal abad 20,
berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan seperti Thomas Young
(1773-1829) dan Agustin Fresnell (1788-1827) berhasil membuktikan bahwa
cahaya dapat melentur (difraksi) dan berinteferensi. Gejala alam yangkhas
merupakan sifat dasar gelombang bukan partikel. Percobaan yang dilakukan oleh
Jeans Leon Foucault (1819-1868), menyimpulkan bahwa cepat rambat cahaya
dalam air lebih rendah dibandingkan kecepatannya di udara. Padahal Newton
dengan teori emisi partikelnya meramalkan kebaikannya. Selanjutnya Maxwell
(1831-1874) mengemukakan pendapatnya bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala
alam kelistrikan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang elektromagnetik.
Sesuatu yang berbeda dibandingkan gelombang bunyi tergolong gelombang
mekanik. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dengan atau tanpa medium
dan kecepatan rambatnya pun sangat tinggi bila dibandingkan gelombang bunyi.
Gelombang elektromagnetik merambat dengan kecepatan 300.000 km/s.
Kebenaran pendapat Maxwell ini tak terbantahkan ketika Hertz (1857-1894)
berhasil membuktikan secara eksperimental yang disusul dengan penemuan-
penemuan berbagai gelombang yang tergolong gelombang elektromagnetik
seperti sinarr X, sinar gamma, gelombang mikro RADAR dan sebagainya.
Optik merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang kosep cahaya
yang kemudian dibagi menjadi 2, yaitu optika geometris dan optika fisis. Cahaya
adalah rambatan dari medan listrik dan medan magnetik yang saling tegak lurus,
keduanya saling tegak lurus dengan arah rambat cahaya.Cahaya termasuk
gelombang elektromagnetik dan dapat merambat melalui vakum. Pada praktikum
ini kita aka menggunaka konsep optika geometris.
Optika geometris
Optika geometris merupakan optika yang membahas tentang pemantulan
dan pembiasan cahaya. Sifat cahaya sama dengan sifat gelombang
elektromagnetik.
a. Jenis-jenis pemantulan cahaya
Pemantulan teratur dan Pemantulan baur
b. Hukum Pemantulan
Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu
bidang datar.
Sinar datang sama dengan sudut pantul.
c. Hukum Pembiasan
Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu
bidang.
Perbandingan sinar sudut datang dengan sinus sudut bias dari
suatu cahaya yang datang dari suatu medium ke medium lain
merupakan suatu konstanta.
V. Langkah Kerja :
1. Siapkan Bingkai kayu, lalu lepaskan Kaca Akrilik yang terdapat dalam
bingkai.
2. Bersihkan Kaca Akrilik.
3. Lalu semprotkan cairan yang berisi cairan pencuci rambut dan sedikit air.
4. Ambil Kaca Film dengan kegelapan 80%, potong sesuai ukuran Kaca Akrilik
tetapi sedikit lebih besar.
5. Lepaskan bagian lain yang tidak dibutuhkan, lalu tempelkan Kaca Film pada
Kaca Akrilik. Dimulai dari sudut pertama, semprotkan sedikit cairan sabun
dengan perlahan sambil ditempelkan pada Kaca Akrilik. Singkirkan busa-busa
lalu diamkan agar kering.
6. Siapkan Kertas Duplex lalu ukur dan tandai untuk dasar cermin dengan ukuran
sekitar 19,4 cm x 22,3 cm, untuk kotak pembatas buat 4 dengan 2 buah sekitar
4 cm x 22,4 cm dan 2 buah lagi 4 cm x 15,3 cm. Potong dengan cutter agar
lebih mudah.
7. Tempelkan Cermin pada dasar cemin dengan lem lalu keringkan.
8. Untuk pembuatan kotak pembatas kita terlebih dahulu membuat lubang pada
setiap lembar, kegunaan lubang ini adalah tempat untuk disematkannya lampu
LED tumbrl. Setelah membuat lubang, baru kita tempelkan lembaran dengan
lem sehingga membentuk kotak.
9. Masukan lampu LED tumbrl pada setiap lubang
10. Lalu, tempatkan dengan susunan seperti ini Cermin lalu Kotak pembatas lalu
Kaca akrilik yang telah dimasukan kembali pada Bingkai kayu.
11. Pasang outlet dan matikan lampu sehingga anda bisa melihat refleksi yang
lebih baik. Ini menciptakan ilusi bahwa ada cermin tanpa batas dan ruang.
Stockdale, Robert. 2015. When you face two mirrors to each other, at what point
do the “infinite” reflections end?. Diambil dari : http://www.quora.com/When-
you-face-two-mirrors-to-each-other-at-what-point-do-the-infinite-reflections-end.
(Diakses 29 Maret 2018 pukul 16:54).
X. Lampiran :