Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA

DESIGN & BUILD YOUR OWN INFINITY MIRROR

Disusun oleh:

1. Dini Ayu Marini


2. Kamila Fazrianti
3. Miftah Alpariji
4. Saepul Milah
5. Triani Ayu Lestari

XI MIPA 2

SMA NEGERI 19 GARUT


Jl. Raya Simpang No. 100, Bayongbong, Kota Garut, Jawa Barat

44162
Telp. 02 62 543010
I. Judul Praktikum : Design & Build Your Own Infinity Mirror

II. Tujuan Praktikum :


1. Untuk membuat sebuah ilusi dari sebuah infinity mirror/cermin tanpa batas
2. Untuk menjelaskan bagaimana ilusi itu bisa terjadi dan refleksi

III. Dasar Teori :


Pemantulan cahaya terjadi apabila pancaran cahaya mengenai bidang pantul
kemudian bidang pantul tersebut meneruskan pancaran cahaya tersebut.

Cahaya menurut Newton (1642-1727) terdiri dari partikel-partikel ringan


berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens (162-1695), cahaya
adalah gelombang seperti halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada
frekuensi dan panjang gelombangnya saja. Dua pendapat tersebut sepertinya
saling bertentangan sebab tak mungkin cahaya bersifat partikel sekaligus sebagai
partikel. Pasti salah satunya benar atau kedua-duanya salah, yang pasti masing-
masing tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

Pada zaman Newton dan Huygens hidup, orang-orang beranggapan bahwa


gelombang yang merambat pasti membutuhkan medium. Padahal ruang antara
bintang-bintang dan planet-planet merupakan ruang hampa (vakum) sehingga
menimbulkan pertanyaan apakah yang menjadi medium rambat cahaya matahari
yang sampai ke bumi jika cahaya merupakan gelombang sepert yang dikatakan
Huygens. Inilah kritik orang terhadap pendapat Huygens. Kritik ini dijawab oleh
Huygens dengan memperkenalkan zat hipotetik (dugaan) bernama eter. Zat iib
sangat ringan, tembus pandang dan memenuhi seluruh alam semesta. Eter
membuat cahaya yang berasal dari bintang-bintang sampai ke bumi.

Walaupun keberadaan eter belum dapat dipastikan di dekade awal abad 20,
berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan seperti Thomas Young
(1773-1829) dan Agustin Fresnell (1788-1827) berhasil membuktikan bahwa
cahaya dapat melentur (difraksi) dan berinteferensi. Gejala alam yangkhas
merupakan sifat dasar gelombang bukan partikel. Percobaan yang dilakukan oleh
Jeans Leon Foucault (1819-1868), menyimpulkan bahwa cepat rambat cahaya
dalam air lebih rendah dibandingkan kecepatannya di udara. Padahal Newton
dengan teori emisi partikelnya meramalkan kebaikannya. Selanjutnya Maxwell
(1831-1874) mengemukakan pendapatnya bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala
alam kelistrikan dan kemagnetan sehingga tergolong gelombang elektromagnetik.
Sesuatu yang berbeda dibandingkan gelombang bunyi tergolong gelombang
mekanik. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dengan atau tanpa medium
dan kecepatan rambatnya pun sangat tinggi bila dibandingkan gelombang bunyi.
Gelombang elektromagnetik merambat dengan kecepatan 300.000 km/s.
Kebenaran pendapat Maxwell ini tak terbantahkan ketika Hertz (1857-1894)
berhasil membuktikan secara eksperimental yang disusul dengan penemuan-
penemuan berbagai gelombang yang tergolong gelombang elektromagnetik
seperti sinarr X, sinar gamma, gelombang mikro RADAR dan sebagainya.

Cabang ilmu fisika yang mempelajari cahaya yang meliputi bagaimana


terjadinya cahaya, bagaimana perambatannya, bagaimana pengukurannya dan
bagaimana sifat-sifatnya di kenal dengan nama Optika. Pemantulan cahaya
termasuk ke dalam Optika Geometri.

Optik merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang kosep cahaya
yang kemudian dibagi menjadi 2, yaitu optika geometris dan optika fisis. Cahaya
adalah rambatan dari medan listrik dan medan magnetik yang saling tegak lurus,
keduanya saling tegak lurus dengan arah rambat cahaya.Cahaya termasuk
gelombang elektromagnetik dan dapat merambat melalui vakum. Pada praktikum
ini kita aka menggunaka konsep optika geometris.

Optika geometris
Optika geometris merupakan optika yang membahas tentang pemantulan
dan pembiasan cahaya. Sifat cahaya sama dengan sifat gelombang
elektromagnetik.
a. Jenis-jenis pemantulan cahaya
Pemantulan teratur dan Pemantulan baur
b. Hukum Pemantulan
 Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu
bidang datar.
 Sinar datang sama dengan sudut pantul.
c. Hukum Pembiasan
 Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu
bidang.
 Perbandingan sinar sudut datang dengan sinus sudut bias dari
suatu cahaya yang datang dari suatu medium ke medium lain
merupakan suatu konstanta.

IV. Alat dan Bahan :

 Bingkai kayu 16,5 cm x 21,5 cm


 Kaca Akrilik 12,6 cm x 17,7 cm
 Kaca Film 80 %
 Cermin 15 cm x 18 cm
 Kertas Duplex 1 lembar
 Lampu LED tumbrl
 Cutter
 Lem
 Spidol hitam
 Penggaris

V. Langkah Kerja :

1. Siapkan Bingkai kayu, lalu lepaskan Kaca Akrilik yang terdapat dalam
bingkai.
2. Bersihkan Kaca Akrilik.
3. Lalu semprotkan cairan yang berisi cairan pencuci rambut dan sedikit air.
4. Ambil Kaca Film dengan kegelapan 80%, potong sesuai ukuran Kaca Akrilik
tetapi sedikit lebih besar.
5. Lepaskan bagian lain yang tidak dibutuhkan, lalu tempelkan Kaca Film pada
Kaca Akrilik. Dimulai dari sudut pertama, semprotkan sedikit cairan sabun
dengan perlahan sambil ditempelkan pada Kaca Akrilik. Singkirkan busa-busa
lalu diamkan agar kering.
6. Siapkan Kertas Duplex lalu ukur dan tandai untuk dasar cermin dengan ukuran
sekitar 19,4 cm x 22,3 cm, untuk kotak pembatas buat 4 dengan 2 buah sekitar
4 cm x 22,4 cm dan 2 buah lagi 4 cm x 15,3 cm. Potong dengan cutter agar
lebih mudah.
7. Tempelkan Cermin pada dasar cemin dengan lem lalu keringkan.
8. Untuk pembuatan kotak pembatas kita terlebih dahulu membuat lubang pada
setiap lembar, kegunaan lubang ini adalah tempat untuk disematkannya lampu
LED tumbrl. Setelah membuat lubang, baru kita tempelkan lembaran dengan
lem sehingga membentuk kotak.
9. Masukan lampu LED tumbrl pada setiap lubang
10. Lalu, tempatkan dengan susunan seperti ini Cermin lalu Kotak pembatas lalu
Kaca akrilik yang telah dimasukan kembali pada Bingkai kayu.
11. Pasang outlet dan matikan lampu sehingga anda bisa melihat refleksi yang
lebih baik. Ini menciptakan ilusi bahwa ada cermin tanpa batas dan ruang.

VI. Data Pengamatan/Percobaan :


Infinity mirror atau cermin tanpa batas adalah berupa 2 buah cermin yang
ditempatkan secara parallel, dimana menciptakan sebuah rangkaian dari refleksi
yang terus mengecil yang muncul kemuadian menyusut didalam kejauhan. Infinity
mirror digunakan untuk dekorasi rumah, karya seni, maupun ilusi optik.
Penjelasan kenapa hal itu bisa terjadi adalah ketika anda menempatkan cermin
kaca film atau sebut saja cermin film didepan cermin asli maka sinar LED yang
memantul di cermin asli akan membentuk refleksi/pantulan juga didalam Cermin
film. Seperti refleksi dari sebuah refleksi.
Bagaimana pun, anda harus mengamati dimana refleksi dari sinar LED yang
berasal dari refleksi dari sebuah refleksi yang memantul ke cermin asli yang juga
memantulkannya kembali.
Setiap pantulan dari cahaya, kembali dan pergi, akan menambah refleksi dari
sebuah refleksi lainnya menjadi banyak. Refleksi ini kemungkinan memberikan
kita sebuah efek infinity apabila terjadi terus menerus.
Penjelasan kenapa semakin jauhnya jarak semakin menyusutnya atau
mengecilnya ukuran refleksi :
Sinar dari lampu LED memantul dan mengenai kaca yang berada diantara
lampu tersebut. (Keterangan untuk kaca yaitu kaca yang berada di bawah adalah
sebuah cermin asli yang dapat memantulkan kembali cahaya dari LED, lalu yang
berada diatasnya alias sebuah kaca yang ditempelkan dengan kaca film atau sebut
saja cermin film yang berarti cermin yang hanya bisa memantulkan cahaya kemali
sebesar 50% dan 50% sisanya menyebar).
1. Beberapa sinar LED menghilang atau lepas dari Cermin film setiap waktu.
2. Setiap waktu sinar LED itu menghilang atau lepas dari Cermin film maka
pantulan sinar yang didapat Cermi asli akan sama pula.
3. Maka dari itu kenapa semakin jauh kita melihat sinar LED tersebut
semakin menyusut dan mengecil ukuranya.

VII. Analisi Data dan Pembahasan :


Kesalahan yang terjadi :
1. Terdapat bayangan busa pada refleksi. Terjadi karena cermin kurang
dibersihkan/kurang kering.
2. Efek infinity mirror tidak terlihat. Terjadi karena kaca film ditempel di 2
sisi kaca akrilik.

VIII. Kesimpulan dan Saran :


 Kesimpulan :
Rahasia dari Infinity Mirror sebenarnya adalah karena terdapat 2
cermin yang berbeda dari segi refleksivitasnya maupun kemampuan
penyebarannya. Ketika sinar LED memantul ke cermin asli maka cermin
asli akan memantulkan kembali sinar itu ke cermin film, yang dimana
cermin film hanya mampu memantulkan setengah dari sinar yang
mengenainya. Berarti sebagian sinar itu menghilang dari cermin film
menuju mata. Sisanya memantul kembali ke cermin asli, lalu ke cermin
film lagi, proses ini menciptakan sebuah ilusi infinity. Tetapi, karena sinar
yang memantul menghilang dan menyebar setiap waktu, maka tiap-tiap
ilusi dari sinar LED akan terlihat sedikit demi sedikit menyusut, sampai
akhirnya menghilang.
 Saran :
1. Bersihkan kaca akrilik dan kaca film sampai bersih dari busa dan
benar-benar kering.
2. Hati-hati dalam penggunaan cutter pada saat pemotongan kertas duplex
untuk kotak penyangga.
3. Pastikan kaca film tidak terlalu gelap.

IX. Daftar Pustaka :

Stockdale, Robert. 2015. When you face two mirrors to each other, at what point
do the “infinite” reflections end?. Diambil dari : http://www.quora.com/When-
you-face-two-mirrors-to-each-other-at-what-point-do-the-infinite-reflections-end.
(Diakses 29 Maret 2018 pukul 16:54).

Carr, Andrew. 2015. HOW DOES AN INFINITY MIRROR WORK?. Diambil


dari : http://andrewcarr102.wordpress.com/2015/06/08/how-does-an-infinity-
mirror-work/. (Diakses 30 Maret 2018 pukul 08:53).

Chacon, Astrid. 2014. My PBL Project Infinity Mirror. Diambil dari :


http://sites.google.com/site/hsa2013astrid22/my-pbl-project. (Diakses 30 Maret
2018 pukul 08:56).

Hastuti, TR. 2017. Laporan Praktikum Pemantulan Cahaya. Diambil dari :


http://hastutitrirn.blogspot.co.id/2017/03/laporan-praktikum-pemantulan-
cahaya.html. (Diakses 31 Maret pukul 03:44).

Buddies, Science. 2015. Can You Create an Infinite Number of Reclections?.


Diambil dari : http://www.scientificamerican.com/article/can-you-create-an-
infinite-number-of-reflections/. (Diakses 31 Maret 2018 pukul 03:10).

X. Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai