Anda di halaman 1dari 2

pada pembuatan produk kali ini, salah satu bahan yang digunakan adalah bunga telang (Clitoria

ternatea). Bunga telang sendiri juga memiliki cukup banyak kandungan fitokimia yaitu tanin,
flobatanin, karbohidrat, saponin, triterpenoid, fenolmfavanoid, flavanol glikosida, protein,
alkaloid, antrakuinon, antisianin, stigmasit 4-ena-3,6 dion, minyak volatil dan steroid. Lalu juga
terdapat komposisi asam lemak yang meliputi asam palmitat, stearat, oleat lonoleat, dan
linolenat. Biji bunga telang juga mengandung asam sinamat, finotin dan beta sitosterol
(Budiasih, 2017). Bunga telang dapat bermanfaat bagi kesehatan karena dapat berfungsi sebagai
anti-diabetes, anti-inflamasi, analgesik, anti-mikroba, dan mengandung flavonoid yang berupa
senyawa antosianin yang memberikan warna biru pada ekstrak bunga telang dan memiliki
tingkat aktivitas antioksidan yang tinggi (Kusrini dan Tristantini, 2017). Kadar senyawa aktif
bunga telang menurut Kazuma (2003) adalah sebagai berikut.

Senyawa Konsentrasi (mmol/mg bunga)


Flavonoid 20,07 ± 0,55
Antosianin 5,40 ± 0,23
Flavonol glikosida 14,66 ± 0,33
Kaempferol glikosida 12,71 ± 0,46
Quersetin glikosida 1,92 ± 0,12
Mirisetin glikosida 0,04 ± 0,01

Antosianin merupakan struktur dengan cincin aromatik yang berisi komponen polar dan residu
glikosil sehingga menghasilkan molekul polar. Antosianin bersifat polar sehingga lebih mudah
larut dalam air dibanding dalam pelarut non-polar (Hartono et al, 2013). Bunga telang sendiri
sudah diamati aktivitas antioksidannya melalui metode DPPH. Bunga telang yang mengandung
fenol dan flavonoid menunjukkan tingkat penghambatan yang lebih signifikan jika dibandingkan
dengan standar asam galat dan quercetin. Hal ini membuktikan bahwa bunga telang memiliki
tingkat aktivitas antioksidan yang mampu untuk melawan radikal bebas seperti DPPH, hydrogen
peroksida , dan radikal hidroksil. Hasil pengamatan dengan metode DPPH tersebut
menunjukkan bahwa bunga telang berpotensi sebagai sumber antioksidan yang berasal dari
bahan hayati (Lakshmi dkk, 2014). Bunga telang yang digunakan dalam pembuatan produk akan
disajikan dalam bentuk kering. Bunga telang yang disajikan dalam bentuk kering memiliki
tujuan supaya daya simpannya menjadi lebih lama.

Daftar Pustaka :

Budiasih, K. (2017). KAJIAN POTENSI FARMAKOLOGIS BUNGA TELANG (Clitoria


ternatea). Jurdik Kimia FMIPA UNY.

Hartono, A. M., Purwijantiningsih, E. M. E., & Pranata, S. (2013). Pemanfaatan ekstrak bunga
telang (Clitoria ternatea L.) sebagai pewarna alami es lilin. Fakultas Teknobiologi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Kazuma, K., Noda, N., & Suzuki, M. (2003). Malonylated flavonol glycosides from the petals of
Clitoria ternatea. Phytochemistry, 62(2), 229-237.

Kusrini, E., & Tristantini, D. (2017). Uji aktivitas ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.)
sebagai agen anti-katarak. Jurnal Jamu Indonesia, 2(1), 30-36.

Lakshmi, CHN., Raju BDP., Madhavi, T., and Sushma, NJ., Identification Of Bioactive
Compounds By Ftir Analysis And In Vitro Antioxidant Activity Of Clitoria Ternatea
Leaf And Flower Extracts, Indo Am. J. Pharm. Res., 2014, Vol 4, Issue 09, 2014. ISSN
NO: 2231-6876.

Anda mungkin juga menyukai