Anda di halaman 1dari 40

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Cipanas, Desember 2019

Ketua Program Keahlian Pembimbing


Sekolah
Akuntansi

Eva Mayasari S.Pd.Ek Mia Silmi Nurdiani S.Pd


NUPTK.5255762664210073

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Cipanas

Bambang Ronny Mulyono.ST.MM


NIP.196809172008011003
LEMBAR PENGESAHAN

Cianjur, Desember 2019

Kepala BPPD Kab. Cianjur Pembimbing

H. Komarudin, S, Sos, M.SI Iwan Hermawan, SE


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL). Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk
melengkapi nilai semester sesuai dengan kurikulum yang ada, selain itu tujuan
penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat dijadikan sebagai
bahan perbandingan antara teori yang didapatkan di sekolah dan praktik yang
sesungguhnya didalam dunia kerja ataupun dunia usaha. Laporan ini sebagai bukti
untuk memenuhi bahwa penulis telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dengan baik.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat disusun dengan baik berkat
bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan, untuk itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak-pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini, diantaranya :
1. Bapak Bambang Rony Mulyono,ST,MM sebagai kepala sekolah SMK Negeri 1
Cipanas yang telah memberi kesempatan kepada semua siswa siswi SMK
Negeri 1 Cipanas untuk melaksanakan Prakti Kerja Lapangan (PKL).
2. Bapak H. Komarudin, S.Sos, M.SI selaku Kepala Badan Pengelola Pendapatan
Daerah Kabupaten Cianjur, yang telah menerima serta mengizinkan penulis
untuk melaksanakan kegiatan prakerin di BPPD Kab. Cianjur.
3. Bapak Opir Suparman, SE, selaku kasubag umum dan kepegawaian yang telah
menginzinkan penulis untuk melaksanakan kegiatan prakerin di BPPD
Kab.Cianjur.
4. Bapak Iwan Hermawan, SE, selaku Bendahara Penerimaan yang telah
membimbing penulis selama kegiatan prakerin di BPPD Kab.Cianjur.
5. Ibu Eva Mayasari, S.Pd. Ek, selaku kepala jurusan akuntansi di SMK Negerei 1
Cipanas.
6. Ibu Mia Silmi Nurdiani, S.Pd, selaku pembimbing sekolah yang senantiasa
membimbing kami dan memberikan arahan sehingga laporan ini selesai,
sekaligus sebagai wali kelas XI Akuntansi 1.
7. Semua staff dan pegawai yang telah menerima kami dengan baik serta
membimbing kami selama melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BPPD
Kab.Cianjur.
8. Orang tua dan seluruh anggotra keluarga yang telah memberikan do’a dan
semangat sehingga kegiatan PKL ini berjalan dengan baik dan lancar.
9. Semua pihak yang terlibat dan yang telah membantu baik secara langsung
maupun secara tidak langsung sehingga penyusunan Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini dapat terselesaikan dengan lancer.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sekalianyang dapat membangun motivasi penulis untuk bisa lebih baik lagi
dalam tulisan penulis kedepannya. Semoga laporan prakerin ini dapat memberi
manfaat bagi semua pihak, penyusun pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Cipanas, Desember 2019

Penulis

Muhammad Firdan Firdaus


NIS 1819333
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH.................................................................


LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..............................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan Laporan .......................................................
1.3 Identifikasi Masalah .....................................................................................
1.4 Batasan Masalah .........................................................................................
1.5 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan ................................................
1.6 Manfaat Praktik Kerja Lapangan ..................................................................
1.7 Sistematika Pembahasan ............................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................................
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan .......................................................................
2.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin ...................................................
2.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Perusahaan .....................................
2.4 Denah Lokasi ...............................................................................................
BAB III TINJAUAN PUSTAKA............................................................................
3.1 Pengertian Penyusunan ...............................................................................
3.2 Pengertian Laporan .....................................................................................
3.2.1 Fungsi Laporan .........................................................................................
3.2.2 Manfaat Laporan .......................................................................................
3.2.3 Macam-macam Bentuk Laporan ...............................................................
3.2.4 Ciri-ciri Laporan yang Baik…………………………………………………….
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................. ………………
4.1 Proses Penyusunan Laporan Keuangan BKP di Badan Pengelola Pendapatan
Daerah Kabupaten Cianjur ......................................................... ………………
4.2 Selisih pada Laporan Keuangan BKP di Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Kabupaten Cianjur ...................................................................................
4.3 Cara Mencari Selisih Pada Laporan Keuangan BKP di Badan Pengelola
Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur ..................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................
5.1 Kesimpulan ........................................................................................
5.2 Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
LAMPIRAN LAMPIRAN ...........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sebagaimana kita ketahui bahwa Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan
kegiatan untuk meningkatkan dan mengembangkan tenaga kerja yang berkualitas.
Dengan mengikuti PKL ini diharapkan dapat menyalurkan pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman kerja yang dimiliki juga dapat digunakan sebagai
pengalaman dimasa yang akan datang, dan untuk mempersiapkan diri memasuki
dunia kerja yang sebenarnya dan sang penulis ditempatkan PKL di Badan
Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur (BPPD).
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar Negara,telah
banyak memberi manfaat. Beberapa pengeluaran pemerintah menggunakan dana
pajak diantaranya pembiayaan pembangunan sarana umum seperti
jalan,jembatan,rumah sakit dan juga belanja pegawai. Pemunguatan pajak daerah
yang saat ini didasarkan pada Undang-Undang 28 Tahun 2009 sebagai perubahan
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000,untuk di Kabupaten Cianjur diatur dalam
Peraturan Daerah No. 02 Tahun 2011 mengatur beberapa istilah yang umum
digunakan sebagaimana yang disebutkan dibawah ini:

1. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah keatuan masyarakat


hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut pemerintah , adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintah
Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonom seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4. Pemerintah Daerah adalah Bupati, bupati atau walikota, dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disebut DPRD,
adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintah daerah.
6. Kepala daerah adalah Gubernur bagi daerah Provinsi atau Bupati bagi
daerah Kabupaten atau Walikota bagi daerah kota.
7. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang perpajakan
daerah dan/atau retribusi daerah dengan peraturan perundang-
undangan.
8. Peraturan daerah adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk
oleh DPRD provinsi dan/atau daerah kabupaten/kota dengan persetujuan
kepala daerah.
9. Pajak daerah yang selanjutnya disebut pajak adalah kontribusi wajib
kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapat imbalan
secara langsung.
10. Badan adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan,
baik yang dilakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha, yang
meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya,
BUMN atau BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma,
kongsi, koperasi, dana pension, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi masa, organisasi social politik atau organisasi lainnya
lembaga dan bentuk lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan
bentuk usaha tetap.
11. Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan
pajak daerah.
12. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan,meliputi pembayaran
pajak,pemotong pajak,pemungut pajak yang mempunyai hak kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan daerah.
13. Masa pajak adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender atau jangka
waktu lain yang diatur dengan peraturan kepala daerah paling lama 3
(tiga) bulan kalender, yang menjadi dasar bagi wajib pajak untuk
menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang.
14. Tahun pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun kalender
kecuali apabila wajib pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama
dengan tahun kalender.
15. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak
pada suatu saat, dalam masa pajak, dalam tahun pajak atau dalam
bagian tahun pajak, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan pajak daerah.
16. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan
data objek dan subjek pajak yang terutang sampai kegiatan penagihan
pajak yang terutang sampai kegiatan penagihan pajak yang kepada wajib
pajak serta pengawasan penyetoran.
17. Surat pemberitahuan pajak daerah yang selanjutnya disingkat SPTPD
adalah surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan
perhitungan dan/atau pembayaran pajak, onjek pajak dan/atau bukan
objek pajak, dan/atau harta serta kewajiban sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan pajak daerah.
18. Surat setoran pajak daerah yang selanjutnya disingkat SSPD adalah
bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan
menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas
daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh kepala daerah.
19. Surat ketetapan pajak daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak
terutang.
20. Surat ketetapan pajak daerah kurang bayar yang selanjutnya disingkat
SKPDKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya
jumlah pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok
pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang harus dibayar.
21. Surat ketetapan pajak daerah kurang bayar tambahan yang selanjutnya
disingkat SPDKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan
tambahan atas jumlah pajak yang ditetapkan.
22. Surat ketetapan daerah lebih bayar yang selanjutnya disingkat SKPDLB
adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah
kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar
daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang.
23. Surat ketetapan pajak daerah nihil yang selanjutnya disingkat SKPDN
adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama
besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak
ada kredit pajak.
24. Surat tagihan pajak daerah yang selanjutnya disingkat STPD adalah
surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau berupa sanksi administrasi
berupa bunga dan/atau denda.
25. Surat keputusan pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkan
kesalahan tulis, kesalahan hitung dan/atau kekeliruan dalam penerapan
ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan
daerah yang terdapat dalam surat pemberitahuan pajak terhutang,
SKPD,SKPDKB,SKPDKBT,SKPDLB,SKPDN,atau STPD surat
keputusan pembetulan atau surat keputusan keberatan.
26. Surat keputusan keberatan adalah surat keputusan atas keberatan
terhadap surat pemberitahuan pajak terutang,
SKPD,SKPDKB,SKPDKBT,SKPDLB,SKPDN atau STPD terhadap
pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga yang diajukan oleh
wajib pajak.
27. Putusan banding adalah putusan badan peradilan pajak atau banding
terhadap surat keputusan keberatan yang diajukan oleh wajib pajak.
28. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk pengumpulan data dan informasi keuangan yang meliputi
keadaan harta, kewajiban, modal, penghasilan dan penyerahan barang
atau jasa, yang ditutup dengan penyusunan laporan keuangan berupa
neraca dan perhitungan rugi laba untuk periode pajak tersebut.
29. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah
data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan
professional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan/atau untuk
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan daerah.
30. Penyelidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak
pidana di bidang perpajakan daerah yang terjadi serta menemukan
tersangkanya.
Laporan keuangan BKP adalah laporan secara rinci/harian dari bukti
pembayaran pajak daerah atau disebut SSPD dalam sistem perpajakan daerah,
terdapat 11 jenis pajak, yaitu:

1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Hiburan
4. Pajak Reklame
5. Pajak Penerangan Jalan
6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
7. Pajak Parkir
8. Pajak Air tanah
9. Pajak Sarang Burung Walet
10. Pajak BPHTB
11. Pajak Bumi dan Bangunan
Dari 11 sektor pajak diatas setiap bukti pembayaran atau SSPD diinput
kedalam Laporan keuangan BKP. Maka dari itu penulis memutuskan untuk
memberikan judul pada laporan ini dengan judul “Penyusunan Laporan
Keuangan BKP di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur”.
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan Laporan
Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap
kerja karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/industri.
Oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu
dengan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), agar setiap siswa lulusan
SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia usaha/industri yang
sebenarnya.
Ada beberapa maksud dan tujuan dalam penulisan laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL), diantaranya sebagai berikut:

a. Untuk memenuhi standar kompetensi Praktik Kerja Lapangan (PKL).


b. Suatu bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL).
c. Menguji ketelitian, ketelatenan, dan kemampuan penulis dalam
pembuatan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL).
d. Sebagai panduan hasil tertulis dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
e. Sebagai bukti keberhasilan penulis dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL)
secara tertulis, dan bukti ini disimpan dan sewaktu-waktu bisa digunakan
kembali.

1.3 Identifikasi Masalah


Diambil dari latar belakang tersebut, penulis membatasi laporan ini pada
pembahasan tentang “Penyusunan Laporan keuangan BKP” dengan identifikasi
masalah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Proses penyusunan laporan keuangan BKP di Badan


Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur?
2. Mengapa bisa terjadi selisih pada laporan keuangan BKP di Badan
Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur?
3. Bagaimana cara mencari selisih jika terjadi selisih pada laporan
keuangan BKP di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten
Cianjur?

1.4 Batasan Masalah


Banyaknya identifikasi masalah pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Kabupaten Cianjur, penulis membatasi masalah pada “Proses Penyusunan
Laporan Keuangan BKP di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten
Cianjur”.
1.5 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Maksud dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu untuk
meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan keterampilan siswa serta untuk
membangun dirinya agar lebih siap dan mengetahui dunian kerja yang
sesungguhnya. Juga sebagai modal dan persiapan untuk memasuki dunia kerja
disaat sudah selesai sekolah nanti.
Adapun tujuan diadakannya pelaksaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
diantaranya sebagai berikut:

a. Menambah pengetahuan siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada


tempat siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
b. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan.
c. Mengembangkan dan memantapkan siswa pada sikap profesionalisme
yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia kerja sesuai bidangnya.
d. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang
professional dalam dunia kerja.
e. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang
berharga, dan memperoleh masukan serta umpan balik guna
memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan kenyataan
yang ada dilapangan.
f. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap professional siswa untuk
memasuki dunia kerja.

1.6 Manfaat Praktik Kerja Lapangan


1. Manfaat bagi siswa
a. Meningkatkan rasa percya diri, disiplin, dan bertanggung jawab.
b. Memperoleh wawasan luas mengenai seluk beluk dunia kerja.
c. Mengetahui arti penting disiplin dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.
d. Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan
yang dibutuhkan di dunia kerja.
e. Dapat memahami, memantapkan, dan mengembangkan pelajaran yang
diperoleh disekolah.
2. Manfaat bagi sekolah
a. Menjalin hubungan baik dan bekerja sama dengan instansi terkait.
b. Mempersiapkan calon tenaga kerja yang professional.
c. Menguji kompetensi kepada siswa siswi.
d. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.
e. Meningkatkan citra sekolah.
f. Meningkatkan citra sekolah.
g. Menjalankan kewajiban Undang-Undang.
h. Memperkenalkan kualitas sekolah kepada instansi terkait
3. Manfaat bagi instansi
a. Menjalin kerjasama dengan dunia pendidikan.
b. Melatih dan mempersiapkan tenaga kerja untuk masa yang akan
datang.
c. Memperkenalkan profile perusahaan kepada masyarakat dan dunia
pendidikan.
d. Mendukung program pendidikan pemerintah.
e. Menambah kemampuan dengan pelatihan yang diberikan kepada siswa
Praktik Kerja Lapangan (PKL).

1.7 Sistematika Pembahasan


Dalam penulisan laporan ini penulis menyusun laporan ke beberapa BAB,
dimana setiap BAB terdiri ke beberapa sub BAB, pada penulisan ini penulis akan
mengruraikan secara singkat di tiap-tiap BAB, diantaranya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan Penulisan Laporan
1.3 Identifikasi Masalah
1.4 Batasan Masalah
1.5 Maksud dan Tujuan Prakerin
1.6 Manfaat Prakerin:
1. Manfaat Bagi SMK
2. Manfaat Bagi DU/DI
3. Manfaat Bagi Peserta
1.7 Sistematika Pembahasan
BAB II Gambaran Umum Perusahaan
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
2.2 Waktu dan Tempat Prakerin
2.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Perusahaan
2.4 Denah Lokasi
BAB III Tinjauan Pustaka
3.1 Pengertian Penyusunan
3.2 Pengertian Laporan :
3.2.1 Fungsi Laporam
3.2.2 Manfaat Laporan
3.2.3 Macam-macam bentuk laporan
3.2.4 Ciri-ciri laporan yang baik
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Penyusunan Laporan Keuangan BKP di Badan Pengelola Pendapatan
Daerah Kabupaten Cianjur
4.2 Selisih Laporan pada Laporan Keuangan BKP di Badan Pengelola
Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur
4.3 Cara mencari selisih pada Laporan Keuangan BKP di Badan Pengelola
Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur
BAB V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB II
Gambaran Umum Perusahaan

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Awal mulanya kantor ini berdiri pada tahun 1945 yang berpusat pada kantor
pemerintah daerah, yang lokasinya berada ditempat yang sama dengan kantor
pemerintah daerah (PEMDA) yaitu di Jalan Siliwangi Kota Cianjur. Hal ini
dikarenakan pada waktu itu belum ada kantor khusus yang mengelola di bidang
pendapatan daerah. Sehingga pada saat itu diputuskan bernama kantor Biro
Keuangan dan Pendapatan.
Kemudian pada tahun 1957, dikeluarkan Undang-Undang baru dengan
berpedoman kepada Undang-Undang Nomor 11 dan 12 tahun 1957 tentang
peraturan umum pajak dan retribusi daerah, tetapi masih berpusat pada kantor
Biro Keuangan dan Pendapatan sampai dengan tahun 1972 selanjutnya pada
tahun 1974 dikeluarkan peraturan daerah Kabupaten Cianjur Nomor 2 tahun 1974
tentang susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pajak Daerah Kabupaten Cianjur
yang berpedoman pada Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 tentang pokok-
pokok pemerintahan daerah, maka sejak saat itu Dinas Perpajakan Daerah diberi
nama Dinas Pendapatan Daerah. Dinas Pendapatan Daerah adalah salah satu
nomor pelaksana sebagai kewenangan pemerintah Kabupaten Cianjur di bidang
pendapatan daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2008
tentang organisasi pemerintah daerah dan pembetulan organisasi perangkat
daerah Kabupaten Cianjur. Dengan demikian pada tanggal 18 januari 2009
dikeluarkan keputusan Bupati Cianjur Nomor 10 tahun 2009 tentang tugas,
fungsi,susunan organisasi dan tata kerja unit organisasi di lingkungan Dinas
Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur diganti kembali dengan nama Dinas
Perpajakan Daerah. Maka berdirilah, kantor Dinas Perpajakan Daerah pada
tanggal 16 januari 2009 dan lokasi nya pindah serta mempunyai kantor sendiri
bertempat di Jalan Raya Bandung Km. 03 Cianjur.
Dengan perubahan organisasi dan tata kerja tersebut kedudukan Dinas
Perpajakan Daerah hanya sebagai salah satu unsur pelaksana bidang
perpajakan daerah dengan tolak ukur pencapaian kinerja kerja hanya mencakup
pada realisasi pajak daerah yang meliputi: pajak hotel, pajak restoran, pajak
hiburan, pajak reklame, pajak penerangan, pajak penerangan jalan umum, pajak
pengamnbilan bahan galian golongan C, pajak parkir, dan pajak sarana burung
walet.
Disamping itu Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur juga
melaksanakan sebagian urusan pemerintah pusat di bidang pendapatan
khususnya Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB). Sebagaimana Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang pajak Daerah dan Retribusi Daerah Bab II Pasal 2 Bumi dan Bangunan
menjadi pajak daerah yang pengelolaan nya merupakan kewenangan kabupaten
namun untuk merealisasikannya masih menunggu peraturan pemerintah.

2.2 Waktu dan Pelaksanaan Prakerin

Waktu Prakerin:
Tanggal : 2 September 2019 – 31 Desember 2019
Tempat Prakerin:
Nama Perusahaan: Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabupaten
Cianjur (BPPD) Kabupaten Cianjur.
Alamat Perusahaan: Jln. Pramuka Ds. Bojong Kec. Karangtengah Kab.
Cianjur.
Jadwal Jam Kerja Kantor:
Hari Kerja: Senin s/d Jumat
Jam Masuk Kerja: 07.45
Jam Istirahat Siang: 12.00 – 13.00
Tutup Pelayanan: 15.00
Jam Kerja Pulang: 16.00

2.3 Struktur Organisasi Badan Pengelola Pendapatan Daerah Cianjur dan


Uraian Tugas Perusahaan
Berikut adalah skema kerja pada Badan Pengelola Pendapatan Daerah
Kabupaten Cianjur dan Uraian Tugas Dinas:
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, membawahi:
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
- Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
a. Bendahara Khusus Penerima
b. Bendahara Pengeluaran
- Sub Bagian Penyusunan Program.
3. Bidang Bina Potensi Perpajakan, membawahi:
- Seksi Intesifikasi dan Ekstensifikasi Pajak
- Seksi Perhitungan dan Penetapan
- Seksi Akuntansi dan Pembukuan
4. Bidang Penagihan Pajak daerah, membawahi:
- Seksi Pajak Hotel dan Restoran
- Seksi Pajak Penerangan Jalan Umum , Perparkiran, Reklame dan
Pajak Lainnya.
- Seksi Pengawasan Pengendalian dan Penyelidikan Perpajakan.
5. Bidang Pembantuan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi hasil,
membawahi:
- Seksi Pajak Bumi Bangunan
- Seksi Pajak Penghasilan dan Bagi Hasil Non Pajak
6. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).
7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Untuk menunjang program kerja tersebut Badan Pengelola Pendapatan


Daerah Kabupten Cianjur melaksanakan tugas pokok sebagai berikut:
1. Kepala Badan
Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan Daerah di bidang pajak daerah
serta memimpin, mengkoordinasikan seluruh kegiatan Dinas sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas
dan fungsi dinas dalam melaksanakan pengelolaan urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, penyusunan rencana strategis,
program dan kegiatan dinas serta melaksanakan penyusunan evaluasi
dan laporan program dan kegiatan dinas sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam mel
aksanakakan tugas sebagaimana dimaksud diatas sekertaris
menyelenggarakan fungsi: Pengkoordinasian dan penyusunan program,
rencana kegiatan dan anggaran sekretariat.
a. Perkoordinasian dan penyusunan rencana strategis, program
serta kegiatan dan anggaran dinas.
b. Pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan kebijakan
umum pemerintah daerah di bidang perpajakan.
c. Pengelolaan urusan administrasi umum, rumah tangga,
hubungan masyrarakat dan keprotokolan.
d. Pengelolaan administrasi kepegawaian.
e. Pengkoordinasian penyusunan bahan pembinaan pegawai.
f. Pengelolaaan administrasi Keuangan dan Perlengkapan.
g. Pengkoordinasian penyiapan bahan rancangan produk hokum,
pendokumentasian peraturan perundang-undangan sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
h. Pengkoordinasian dan penyusunan evaluasi, laporan
pelaksanaan program dan kegiatan dinas.
i. Pengelolaan perpustakaan, data dan sistem informasi,
manajemen pelaksanaan program dan kegiatan dinas sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepada dinas untuk
menyelenggarakan fungsi, sekretariat dibantu oleh:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan sub bagian umum
dan kepegawaian sesuai dengan program dan kegiatan
sekretariat.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan
teknis operasional di bidang penyusunan rencana kebutuhan,
pendistribusian, pemeliharaan barang, gedung, taman, dan
peralatan kerja sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Melaksanakan penyiapan bahan koordinasi perumusan
kebijakan teknis operasional di bidang hubungan masyarakat,
keprotokolan, penerimaan tamu, ketentraman, dan ketertiban
di lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Melakukan bahan penyiapan koordinasi perumusan kebijakan
teknis operasional di bidang pembinaan kelembagaan dan
ketalaksanan kepada unit kerja dan lingkungan dinas.
e. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan penerimaan,
penggandaan, pendistribusian, dan pengiriman surat/naskah
dinas, arsip sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perudang-undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
g. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi
kepegawaian sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan koordinasi, penyiapan bahan rancangan produk
hukum dan pendokumentasian, peraturan perundang-
undangan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yan berlaku.
i. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan sub bagian umum
dan kepegawaian sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
j. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas:
a. Melakukan penyusunan rencana sub bagian keuangan dan
perlengkapan sesuai dengan program dan kegiatan
sekretariat.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan
teknis operasional di bidang pembinaan perbendaharaan,
pengelola administrasi keuangan dan sistem akuntansi
keuangan dan barang/perlengkapan dinas, sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan
teknis operasional di bidang penyusunan rencana anggaran
dan pendapatan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan pengusulan
penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, uang, atau
barang/perlengkapan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi
keuangan dan barang/perlengkapan/asset dinas sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
g. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan sistem akuntansi
keuangan dan barang/perlengkapan/asset dinas sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
h. Melakukan evakuasi dan laporan kegiatan sub bagian
keuangan dan perlengkapan sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3) Sub Bagian Penyusunan Program
Sub Bagian Penyusunan Program tugas:
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan sub bagian
penyusunan program sesuai dengan program dan kegiatan
sekretariat.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan
teknis operasional di bidang penyusunan rencana program
dan kegiatan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Melakukan penyiapan badan koordinasi perumusan kebijakan
teknis operasional di bidang pembinaan sistem informasi
manajemen pelaksanaan program dan kegiatan dinas sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
d. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana
strategis, program dan kegiatan dinas sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
e. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan dan penyusunan
program dan kegiatan dinas sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan pembinaan sistem pengelolaan
informasi manajemen pelaksanaan program dan kegiatan
dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan data informasi
program dan kegiatan dinas sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan evaluasi dan laporan kegiata sub bagian
penyusunan program sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekertaris sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

3. Bidang Bina Potensi Perpajakan


Bidang Bina Potensi Perpajakan mempunyai tugas
menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi dinas di bidang pemetaan
potensi, perhitungan, penetapan, intensifikasi, eksentifikasi pajak,
pengelolaan akuntansi dan pembukuan sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
melaksanakaan tugas, Bidang Bina Potensi Perpajakan
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan program dan kegiatan Bidang Bina Potensi
b. Pengkoordinasian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan
umum pemerintah daerah dibidang pemetaan potensi,
penyusunan rencana pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan
bangunan, pajak penghasilan, bagi haasil non pajak, perhitungan,
penetapan, insentifikasi, eksentifikasi pajak,pengelolaan akuntansi
dan pembukuan.
c. Penyiapan penyajian data dan informasi mengenai potensi serta
permasalahan di bidang pemetaan potensi, penyusunan rencana
pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, pajak
penghasilan, bahi hasil non pajak, perhitungan, penetapan,
intesifikasi dan eksentifikasi pajak, peneglolaan akuntansi dan
pembukuan.
d. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan teknis di
bidang pemetaan potensi, penyusunan rencanaa pendapatan
pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, bagi
hasil non pajak, pajak perhitungan, penetapan insentifikasi dan
eksentifikasi pajak, pengelolaan akuntansi dan pembukuan sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
e. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana dan
pelaksanaan program, kegiatan dinas di bidang pemetaan
potensi, penyusunan rencana pendapatan pajak daerah, pajak
bumi dan bangunan, pajak penghasilan, bagi hasil non pajak,
perhitungan, penetapan, intensifikasi dan eksentifikasi pajak,
pengelolaan akuntansi dan pembukuan.
f. Pelaksanaan pembinaan teknis operasional pemetaan potensi,
penyusunan rencana pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan
bangunan, pajak penghasilan, bagi hasil non pajak , perhitungan,
penetapan, insentifikasi dan eksentifikasi pajak, pengelolaan
akuntansi dan pembukuan sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dengan unit organisasi
dilingkungan dinas atau lembaga lain yang terkait dengan tugas
Bidang Bina Potensi Perpajakan.
h. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang pemetaan potensi,
penyusunan rencana pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan
bangunan, pajak penghasilan, bagi hasil non pajak, perhitungan,
penetapan, insentifikasi, eksentifikasi pajak, pengelolaan
akuntansi dan pembukuan sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan
pelaksanaan program dan kegiatan dinas di bidang pemetaan
potensi, penyusunan rencana pendapatan pajak daerah, pajak
bumi dan bangunan, pajak penghasilan, bagi hasil non pajak,,
perhitungan, penetapan, insentifikasi dan eksentifikasi pajak,
pengelolaan akuntansi dan pembukuan sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
j. Pelaksanaa tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan
berdasarkan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan.
1) Seksi Intensifikasi dan Ekstensifikasi
Seksi intensifikasi dan Ekstensifikasi, mempunyai tugas:
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan seksi intensifikasi dan
ekstensifikasi sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Bina
Potensi Perpajakan.
b. Melakukan penyipan bahan koordinasi perumusan kebijakan
umum pemerintah daerah di bidang penyusunan rencana
pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, pajak
penghasilan, bagi hasil non pajak, serta intensifikasi dan
ekstensifikasi pajak daerah.
c. Melakukan penyiapan bahan kebijakan bahan kebijakan teknis di
bidang penyusunan rencana pendapatan pajak daerah, pajak
bumi dan bangunan, pajak penghasilan, bagi hasil non pajak,
serta intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan
penyusunan rencana pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan
bangunan, pajak penghasilan, bagi hasil non pajak, serta
intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional
penyusunan rencana pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan
bangunan, pajak penghasilan, bagi hsil non pajak, serta
intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi
dan laporan dinas dibidang penyusunan rencana pendapatan
pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan,
bagi hasil non pajak, serta intensifikasi dan ekstensifikasi pajak
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
g. Melakukan evaluasi dan laopran kegiatan seksi intensifikasi dan
ekstensifikasi sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina
Potensi Perpajakan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2) Seksi Perhitungan dan Penetapan
Seksi Perhitungan dan Penetapan, mempunyai tugas:
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan seksi perhitungan dan
penetapan sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Bina
Potensi Perpajakan.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan
umum pemerintah daerah di bidang pendaftaran wajib pajak
daerah, perhitungan, penetapan pajak daerah.
c. Melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis operasional di
bidang pendaftaran wajib pajak daerah, perhitungan, penetapan
pajak daerah.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan
pendaftaran wajib pajak daerah, perhitungan, penetapan pajak
daerah.
e. Melakukan penyiapan bahan teknis opearsional pendaftaran
wajib pajak daerah, perhitungan, penetapan pajak daerah
sesuai, dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi
dan laporan dinas di bidang pendaftaran wajib pajak daerah,
perhitungan, penetapan, pajak daerah sesuai dengan ketentuan
dan/atau praturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan seksi perhitungan dan
penetapan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina
Potensi Perpajakan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3) Seksi Akuntansi dan Pembukuan
Seksi Akuntansi dan Pembukuan, mempunyai tugas:
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Akuntansi dan
Pembukuan sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Bina
Potensi Perpajakan.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan
umum pemerintah daerah di bidang pembinaan sistem
akuntansi dan pembukuan pendapatan pajak daerah, PBB,
pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak.
c. Melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis operasional di
bidang pembinaan sistem akuntansi dan pembukuan pendaptan
pajak daerah, PBB, pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan
pelaksanaan sistem akuntansi dan pembukuan pendapatan
pajak daerah, PBB, pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional
pelaksanaan sistem akuntansi dan pembukuan pendapatan
pajak daerah, PBB, pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yan
berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi
dan laporan dinas di bidang pelaksanaan sistem akuntansi dan
pembukuan pendapatan pajak daerah, PBB, pajak penghasilan
dan bagi hasil non pajak sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiaatan seksi akuntansi dan
pembukuan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang bdiberikan oleh Kepala Bidang Bina
Potensi perpajakan sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Bidang Penagihan Pajak Daerah


Bidang Penagihan Pajak Daerah, mempunyai tugas
menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi dinas di bidang penagihan
pajak daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penagihan
Pajak Daerah, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan program dan kegiatan bidang penagihan pajak
daerah.
b. Pengkoordinasian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan
umum pemerintah daerah di bidang penagihan dan penerimaan
pembayaran pajak daerah.
c. Penyiapan, penyajian, data dan informasi mengenai potensi
serta permasalahan di bidang penagihan dan penerimaan
pembayaran pajak daerah.
d. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan teknis dinas
di bidang penagihan penerimaan pembayaran pajak daerah
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
e. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana dan
pelaksanaan program, kegiatan dinas di bidang penagihan dan
penerimaan pembayaran pajak daerah.
f. Pelaksanaan pembinaan teknis opearional penagihan dan
penerimaan pembayaran pajak daerah sesuai dengan ketentuan
dan /atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dengan unit organisasi
lingkungan dinas atau lembaga lain yang terkait dengan tugas
bidang penagihan pajak daerah.
h. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang penerimaan
pembayaran pajak daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan
pelaksanaan program dan kegiatan dinas di bidang penagihan
dan penerimaan pembayaran pajak daerah sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan
berdasarkan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Untuk menyelenggarakan fungsi, Bidang
Penagihan Pajak Daerah, di bantu oleh:
1) Seksi Pajak Hotel dan Restoran
Seksi Pajak Hotel dan Restoran, mempunyai tugas:
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan seksi Pajak Hotel
dan Restoran sesuai dengan program kegiatan Bidang
Penagihan Pajak Daerah.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan
umum pemerintah daerah di bidang penagihan dan
pemeriksaan terhadap pengusaha wajib pungut pajak hotel
dan restoran.
c. Melakukan bahan penyiapan kebijakan teknis operasional di
bidang penagihan, dan pemeriksaan terhadap pengusaha
wajib pungut pajak hotel dan restoran.
d. Melakukan penyipan bahan penyusunan program dan
kegiatan penagihan, dan pemeriksaan terhadap pengusaha
wajib pungut pajak hotel dan restoran.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional
penagihan terhadap pengusaha wajib pungut pajak hotel dan
restoran sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi
dan laporan dinas di bidang penagihan, dan pemeriksaan
terhadap pengusaha wajib pungut pajak hotel dan restoran
sesuai dengan ketentuaan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
g. Melakukan evauasi dan laporan kegiatan seksi pajak hotel dan
restoran sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Penagihan Pajak Daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Seksi Pajak Penerangan Jalan Umum, Perparkiran, Reklame, dan
Pajak Lainnya, Seksi Pajak Penerangan Jalan Umum,
Perparkiran, Reklame dan Pajak Lainnya, mempunyai tugas:
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan seksi pajak
penerangan jalan umum, perparkiran, reklame dan pajak
lainnya sesuai dengan program dan kegiatan Bidang
Penagihan Pajak Daerah.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan
umum pemerintah daerah di bidang pelaksanaan penagihan
pajak penerangan jalan umum, perparkiran, reklame, dan
pajak lainnya.
c. Melakukan bahan penyiapan kebijakan teknis operasional di
bidang pelaksanaan penagihan pajak penerangan jalan
umum, perparkiran, reklame, dan pajaak lainnya.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan
kegiatan pelaksanaan penagihan pajak penerangan jalan
umum, perparkiran, reklame, dan pajak lainnya.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional
pelaksanaan penagihan pajak penerangan jalan umum,
perparkiran, reklame, dan yang lainnya sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f. Melakukan bahan penyiapan koordinasi penyusunan evaluasi
dan laporan dinas di bidang pelaksanaan penagihan pajak
penerangan jalan umum, perparkiran, reklame, dan pajak
lainnya sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan seksi pajak
penerangan jalan umum, perparkiran, reklame, dan pajak
lainnya sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Penagihan Pajak Daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) Seksi Pengawasan Pengendalian dan Penyidikan Perpajakan
Seksi Pengawasan Pengendalian dan Penyidikan Perpajakan,
mempunyai tugas:
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan seksi pengawasan,
pengendalian, dan penyidikan perpajakan sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan
umum pemerintah daerah di bidang pengawasan
pengendalian dan penyidikan perpajakan.
c. Melakukan bahan penyiapan badan kebijakan teknis
operasional di bidang pengawasan, pengendalian dan
penyidikan perpajakan.
d. Melakukan bahan penyusunan program dan kegiatan
pengawasan pengendalian dan penyidikan perpajakan.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional
pengendalian dan penyidikan perpajakan sesuia dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi
dan laporan dinas di bidang pengawasan, pengendalian dan
penyidikan perpajakan sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan seksi pengawasan
pengendalian dan penyidikan perpajakan sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
h. Melakuka tugas lain yang di berikan oleh Kepala Bidang
Penagihan Pajak Daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Bidang Pembantuan Pajak Bumi Bangunan dan Bagi hasil


Bidang pembantuan pajak bumi bangunan dan bagi
hasil,mempunyai tugas menyelenggarakan sebagiaan tugas dan fungsi
dinas di bidang pembantuan pajak bumi bangunan, pajak penghasilan dan
bagi hasil non pajak sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, Bidang
Pembantuan Pajak Bumi Bangunan dan Bagi Hasil, menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyusunan program dan kegiatan bidang pembantuan pajak
bumi bangunan dan bagi hasil.
b. Pengkoordinasi dan penyiapan bahan perumusan kebijakan
umum pemerintah daerah di bidang pembantuan pajak bumi
bangunan, pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak.
c. Penyiapan, penyajian data dan informasi mengenai potensi serta
permasalahan di bidang pembantuan pajak bumi bangunan,
pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak.
d. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan teknis dinas
di bidang pembantuan pajak bumi bangunan, pajak penghasilan,
dan bagi hasil non pajak sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana dan
pelaksanaan program, kegiatan dinas di bidang pembantuan
pajak bumi bangunan, pajak penghasilan dan bagi hasil non
pajak.
f. Pelaksanaan pembinaan teknis operasional pembantuan pajak
bumi bangunan, pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
g. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dengan unit organisasi di
lingkungan dinas atau lembaga lain yang terkait dengan tugas
bidang pembantuan pajak bumi bangunan dan bagi hasil.
h. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang pembantuan pajak
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
i. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan
pelaksanaan program dan kegiatan dinas di bidang pembantuan
pajak bumi bangunan , pajak penghasilan dan bagi hasil non
pajak sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan
berdasarkan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Untuk menyelenggarakan fungsi Bidang
Pembantuan Pajak Bumi Bangunan dan Bagi hasil di bantu oleh:
1) Seksi Pajak Bumi Bangunan
Seksi Pajak Bumi Bangunan, mempunyai tugas:
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan seksi pajak bumi
bangunan sesuai dengan program dan kegiatan bidang
pembantuan pajak bumi bangunan dan bagi hasil.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan
umum pemerintah daerah di bidang pembantuan,
penyuluhan, penagihan, penyampaian SPPT, pajak bumi
bangunan.
c. Melaksanakan bahan penyiapan bahan kebijakan teknis
operasional di bidang pembantuan , penyuluhan, penagihan,
penyampaian SPPT pajak bumi bangunan.
d. Melakukan penyiapan bahan penysunan program dan
kegiatan pembantuan, penyuluhan, penagihan, penyampaian
SPPT pajak bumi bangunan.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional
pembantuan, penyuluhan, penyampaian SPPT pajak bumi
bangunan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi
dan laporan dinas di bidang pembantuan, penyuluhan,
penagihan, penyampaian SPPT pajak bumi bangunan sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan seksi pajak bumi
bangunan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang
Pembantuan Pajak Bumi Bangunan dan Bagi hasil sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2) Seksi Pajak Penghasilan dan Bagi Hasil Non Pajak
3) Seksi Pajak Penghasilan dan Bagi Hasil Non Pajak, mempunyai
tugas:
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan seksi pajak
penghasilan dan bagi hasil non pajak sesuai engan ktentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan
umum pemerintah daerah di bidang pelaksanaan tugas
pembantuan pajak penghasilan dan bagi hasil.
c. Melakukan bahan penyiapan kebijakan teknis operasional di
bidang pelaksanaan tugas pembantuan pajak penghasilan
dan bagi hasil.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan
kegiatan pelaksanaan tugas pembantuan pajak penghasilan
dan bagi hasil.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional
pelaksanaan tugas pembantuan pajak penghasilan dan bagi
hasil sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi
dan laporan dinas di bidang pelaksanaan tugas pembantuan
pajak penghasilan dan bagi hasil sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan seksi pajak
penghasilan dan bagi hasil non pajak sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundangan-undangan yang
berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang di berikan oleh kepala Bidang
Pembantuan Pajak Bumi Bangunan dan Bagi Hasil sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku

2.4 Denah Lokasi

Gambar 2.1 Lokasi BPPD Kab.Cianjur


BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengertian Penyusunan
Penyusunan adalah proses, cara, perbuatan, dan menyusun. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengemukakan pengertian tentang
penyusunan adalah sebagai berikut:
“Kata penyusunan berasal dari kata dasar susun yang artinya kelompok
atau kumpulan yang tidak beberapa banyak, sedangkan pengertian dari
penyusunan adalah merupakan suatu kegiatan atau kegiatan memproses suatu
data atau kumpulan data yang dilakukan oleh suatu organisasi atau perorangan
secara baik dan teratur”.
Dari penegertian diatas dapat simpukan bahwa penyusunan adalah kegiatan
dalam memproses data yang dilakukan oleh suatu organisasi atau perorangan
secara baik dan teratur.

3.2 Pengertian Laporan


Laporan merupakan bentuk penyajian dari suatu fakta mengenai hal yang
berkenaan terhadap keadaan atau suatu kegiatan. Dan pada dasarnya suatu
fakta yang suatu fakta yang disajikan tersebut ialah tanggung jawab yang di
tugaskan bagi si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan ataupun
keterangan dari informasi yang memang di butuhkan. Berdasarkan dari suatu
objektif yang di alami oleh si pelapor atau dilihat, didengar, dirasakan oleh
pelapor. Dan pada saat itu si pelapor sudah melaksanakan kegiatan atau suatu
kegiatan.
3.2.1 Fungsi Laporan
Berikut ini adalah beberapa fungsi yakni sebagai berikut:
1. Adanya pertanggung jawaban bagi orang yang di beri tugas (pelapor)
2. Menjadi landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan/keputusan
3. Menjadi alat untuk melakukan pengawasan
4. Menjadi dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang
lain.
3.2.2 Manfaat Laporan
Didalam sebuah laporan tentunya memiliki manfaat didalamnya, berikut ini
adalah manfaat dari sebuah laporan diantaranya:
1. Menjadi dasar penentuan kebijakan
2. Menjadi bahan penyusunan untuk rencana kegiatan-kegiatan
berikutnya
3. Bisa menegtahui perkembangan dan proses dari peningkatan kegiatan
4. Sebagai sumber informasi.
3.2.3 Macam-macam bentuk Laporan
Berikut ini macam-macam bentuk laporan menurut bentuknya:

1. Laporan dalam bentuk formulir


2. Laporan dalam bentuk surat
3. Laporan dalam bentuk memorandum (memo)
4. Laporan dalam bentuk naskah
5. Laporan dalam bentuk buku

3.2.4 Ciri-ciri Laporan yang baik


Sebuah Laporan akan dikatakan baik apabila laporan tersebut memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bahasa Formal
Bahasa Formal, yakni maksudnya bahasa yang digunakan dalam
membuat laporan haruslah memakai bahasa yang formal, jelas, baik,
dan juga harus teratur. Laporan yang baik dan benar tentu
menggunakan bahasa formal atau menggunakan kata yang baku dan
sesuai dengan kaidah penulisan yang terdapat dalam EYD ( Ejaan
Yang Disempurnakan). Penyusunan antar paragraph, kalimat, kata,
hingga tanda baca harus tepat dan teratur dari segi sintakstis bahasa.
Tidak menggunakan kata ganti orang. Titik berat dan penekanan pada
sebuah laporan yang baik ialah tidak berdasarkan pendapat penyaji
data namun berdasarkan fakta atau kenyataan.
2. Obyektif
Obyektif, yakni maksudnya pernyataan yang dibuat dalam sebuah
laporan harus berdasarkan pada fakta atau kenyataan. Kesimpulan
serta rekomendasi yang diajukan harus disertai dengan bukti yang
spesifik dan detail serta harus terhindari dari sangkaan dan pendapat
pribadi. Apabila ternyata fakta menunjukan A yang dilaporkan juga
harus A tanpa ada tendensi apapun.
3. Sistematis
Penulisan judul, subjudul, dan sebagainya disusun dengan teratur
dengan perencanaan yang baik. Bagian dari laporan seperti
pendahuluan, isi, dan kesimpulan disusun harus sesuai urutan agar
mempermudah pembaca untuk mengerti isi laporan yang ditulis
tersebut.
4. Pembacanya Tertentu
Laporan yang di buat yaitu atas permintaan pihak tertentu dan
berdasarkan bidang tertentu dan tentunya di baca dan di tunjukan
untuk pembaca yang khusus. Contoh seperti laporan keuangan
perusahaan yang tentu saja ditunjukan kemudian di publikasikan
hanya pada direktur keuangan, bagian keuangan, dan juga direktur
utama, ataupun pada orang-orang yang ada hubungannya dengan
manajemen keuangan pada sebuah perusahaan.
5. Dibuat Atas Permintaan
Laporan biasanya ditulis atas permintaan dari pihak tertentu. Laporan
tersebut untuk menjadi bahan pertanggungjawaban menegnai suatu
tugas yang sudah dilakukan. Laporan biasanya berupa laporan
panjang atau pendek, sesuai keperluan. Namun, ada waktu-waktu
tertentu seseorang membuat laporan atas inisiatif sendiri.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Proses Penyusunan Laporan Keuangan BKP di Badan Pengelola
Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur
Penyusunan Laporan Keuangan BKP disusun dengan langkah-langkah di
bawah ini:

1. Langkah pertama dilakukan saat akan menyusun Laporan Keuangan


BKP adalah mengambil Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) di
pegawai Bank BJB yang sudah memproses pembayaran pajak

Gambar 4.1 SSPD .

Surat Setoran Pajak atau SSPD adalah bukti setor wajib pajak atau bukti
pembayaran pajak yang telah diproses.
2. Langkah kedua membuka file Laporan Keuangan BKP di dokumen

Gambar 4.2 Penyimpanan

Lalu cari file yang bernama Laporan BKP klik di file save yang terbaru.

Gambar 4.3 Microsoft Excel


Setelah membuka file input sesuai nama Wajib Pajak, jenis pajak,
NPWPD, penerimaan, denda, pengeluaran, periode, dan no bukti
transaksi sesuai dengan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD).

3. Langkah ketiga menjumlahkan penerimaan, denda, dan pengeluaran

Gambar 4.4 Miscrosoft Excel

Jika sudah lalu samakan total angka penerimaan,denda, dan


pengeluaran dengan yang di Buku Pembantu Penerimaan Sejenis
(BPPS) yang diambil setelah posting penerimaan harian
Gambar 4.5 BPPS

Diatas bentuk Buku Pembantu Penerimaan Sejenis (BPPS)


Buku Pembantu Penerimaan Sejenis atau BPPS di print out setelah posting
penerimaan harian.

4.2 Selisih pada Laporan Keuangan BKP di Badan Pengelola Pendapatan


Daerah Kabupaten Cianjur
1. Selisih bisa terjadi pada Laporan Keuangan BKP bisa disebabkan oleh
kesalahan pengetikan angka saat menginput Surat Setoran Pajak Daerah
(SSPD) kedalam Laporan Keuangan BKP atau bisa terjadi karena salah
penginputan via bank kedalam Laporan Keuangan BKP.

4.3 Cara Mencari Selisih Pada Laporan Keuangan BKP di Badan Pengelola
Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur
1. Selisih dapat dicari dengan cara menyamakan angka di Buku Pembantu
Penerimaan Sejenis (BPPS) dengan di Laporan Keuangan BKP,
disamakan berdasarkan nomor bukti transaksi dan di cek satu persatu.
Samakan jumlah penerimaan/jumlah pokok yang di Buku Pembantu
Penerimaan Sejenis (BPPS) dengan di Laporan Keuangan BKP secara
satu persatu sesuai nomor bukti transaksi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BPPD Kabupaten
Cianjur, saya mendapatkan banyak manfaat, baik dari pengalaman, pengetahuan,
ataupun yang berkaitan dengan kerja/dunia industry. Dan penulis mengambil
beberapa kesimpulan:
1. Cara menyusun Laporan Keuangan BKP di Badan Pengelola
Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur dengan mengambil Surat
Setoran Pajak Daerah (SSPD) di pegawai Bank Bjb lalu input nama WP,
NPWPD, Jenis Pajak, pemasukan, denda, dan pengeluaran sesuai SSPD
tersebut kedalam Laporan Keuangan BKP.
2. Selisih bisa terjadi pada Laporan Keuangan BKP bisa disebabkan oleh
kesalahan pengetikan angka saat menginput Surat Setoran Pajak Daerah
(SSPD) kedalam Laporan Keuangan BKP.
3. Selisih dapat dicari dengan cara menyamakan angka di BPPS dengan di
Laporan Keuangan BKP, disamakan berdasarkan nomor bukti transaksi
dan di cek satu persatu. Samakan jumlah penerimaan/jumlah pokok
yang di BPPS dengan di Laporan Keuangan BKP secara satu persatu
sesuai nomor bukti transaksi.
5.2 Saran
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BPPD Kabupaten
Cianjur apabila penulis diperkenankan menyampaikan inisiatif atau saran yang
mungkin berguna untuk menigkatkan loyalitas kerja demi kelancaran dalam
melaksanakan pekerjaan.

5.2.1 Saran Untuk Sekolah


a. Mempererat tali kekeluargaan
b. Kedisiplinan perlu ditingkatkan terutama disiplin waktu
c. Lebih ditingkatkan lagi kerjasama.
5.2.2 Saran Untuk Siswa/I
a. Lebih meningkakan kreatifitas
b. Disiplin dalam waktu
c. Menaati Peraturan
d. Lebih meningkatkan kerjasama dan kekompakan.
5.2.3 Saran Untuk Instansi
a. Lebih ditingkatkan kerjasama nya
b. Meningkatkan kualitas kerja nya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR
SMK NEGERI 1 CIPANAS
Jl.Raya Cipanas Ds.Cimacan-Cipanas Cianjur 43253
Telp. (0263) 518603 email: info@smkn1cipanas.sch.id
IDENTITAS SISWA

Nama Siswa : Muhammad Firdan Firdaus

Nomor Induk Siswa : 1819333

Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga

Kelas : XI AKL 1 (sebelas)

Tempat tanggal lahir : Bandung, 05 Januari 2003

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Kp.Panyaweuyan RT 03/RW 03 Ds.Ciherang Kec.Pacet


Kab.Cianjur

Email : firdanfirdaus050103@gmail.com

Nomor Telpon : 081914963202

Praktikan

Muhammad Firdan Firdaus


NIS:1819333

Anda mungkin juga menyukai