Disusun Oleh :
Kethy Veronika Mega Manurung (2014-21-132)
Pembimbing:
Desi Putri, S.T., M.Eng.
LATAR BELAKANG
1. Komposisi fly ash sebagai substitusi sebagian semen dan bottom ash sebagai substitusi sebagian agregat
halus pada paving block memiliki 4 variasi, yaitu :
▪ 0% (normal)
▪ 15% fly ash dan 10% bottom ash
▪ 15% fly ash dan 20% bottom ash
▪ 15% fly ash dan 30% bottom ash
▪ 15% fly ash dan 40% bottom ash
2. Parameter pengujian adalah uji kuat tekan paving block berdasarkan SNI 03-0691-1996.
3. Jenis pasir yang digunakan adalah pasir Bangka.
4. Semen yang digunakan adalah Tipe I produk Gresik.
5. Cetakan paving block berbentuk heksagonal dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 6 cm.
6. Fly ash yang digunakan adalah fly ash tipe F dari PLTU Banten 3 Lontar. Bottom ash yang digunakan dari
PLTU Banten 3 Lontar.
7. Air yang digunakan merupakan air yang berada di sekitar pembuatan benda uji.
8. Pengujian kuat tekan paving block dilakukan setelah mencapai umur 7, 14 dan 28 hari untuk semua variasi.
9. Pengujian penyerapan air paving block dilakukan setelah mencapai umur 28 hari untuk semua variasi.
10. Pengujian standar bahan, pembuatan benda uji, kuat tekan dan penyerapan air dilakukan di Laboratorium
Teknologi Beton Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta.
TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui nilai kuat tekan paving block menggunakan limbah fly ash dan limbah bottom ash
dengan variasi 0%, 15% FA + 10% BA, 15% FA + 20% BA, 15% FA + 30% BA dan 15% FA +
40% BA sebagai bahan substitusi pada pembuatan paving block.
2. Mengetahui nilai kadar penyerapan air paving block menggunakan limbah fly ash dan limbah
bottom ash dengan variasi 0%, 15% FA + 10% BA, 15% FA + 20% BA, 15% FA + 30% BA dan
15% FA + 40% BA sebagai bahan substitusi pada pembuatan paving block.
3. Mengetahui komposisi campuran yang sesuai untuk membuat paving block menggunaan
limbah fly ash dan bottom ash dengan nilai kuat tekan dan kadar penyerapan air yang
optimum.
4. Mengetahui perbandingan biaya produksi paving block normal dengan paving block
menggunakan limbah fly ash dan limbah bottom ash yang optimum.
MANFAAT PENELITIAN
Memberikan alternatif pilihan bagi industri konstruksi bata beton ramah lingkungan,
yang memanfaatkan bahan-bahan limbah sehingga dapat menekan harga bata
beton dengan memperhatikan kualitas dari bata beton tersebut.
Dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan dari limbah fly ash dan limbah
bottom ash yang telah dihasilkan dari PLTU Banten 3 Lontar.
LANDASAN TEORI
Paving block merupakan produk bahan bangunan dari semen, air dan agregat yang digunakan
sebagai salah satu alternatif penutup atau pengerasan permukaan tanah. Berdasarkan SNI 03-
0691-1996 paving block (bata beton) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari
campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau
tanpa bahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton.
A Perkerasan Jalan 40 35 3
Taman dan
D 10 8,5 10
Penggunaan Lain
BAHAN PENYUSUN PAVING BLOCK
Semen Agregat
Air
Portland Halus
1. Metode Konvensional
Pembuatan paving block cara konvensional dilakukan dengan
menggunakan alat cetakan yang di buat sendiri dengan beban
pemadatan yang berpengaruh terhadap tenaga orang yang
mengerjakan.
2. Metode Mekanis
Metode mekanis didalam masyarakat biasa disebut metode
press. Metode membutuhkan alat yang harganya relatif mahal.
Metode mekanis ini biasanya digunakan oleh pabrik dengan
skala industri sedang atau besar.
RUMUS PERHITUNGAN
•Harga semen =
𝑃 𝐴−𝐵 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛
• • x 100% Kebutuhan semen (Kg) x
1 𝑧𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛
𝐿 𝐵
•Harga pasir =
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟
• Keterangan : Kebutuhan pasir (Kg) x
• Keterangan : 1 𝑘𝑎𝑟𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟
P = Beban tekan ( kg ) A = berat paving block basah (kg) •Harga limbah fly ash sebagai
L = Luas bidang tekan ( cm2) B = berat paving block kering (kg) substitusi semen :
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐿𝐹𝐴
Kebutuhan LFA(Kg) x
1 𝑘𝑎𝑟𝑢𝑛𝑔 𝐿𝐹𝐴
•Harga limbah bottom ash sebagai
substitusi pasir :
ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐿𝐵𝐴
Kebutuhan LBA(Kg) x
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐿𝐵𝐴
•Harga Produksi =
Total harga pasir + Total harga semen +
Total harga limbah fly ash + Total harga
limbah bottom ash
DIAGRAM ALIR PENELITIAN
Mulai
Identifikasi Masalah
StudiAlat
Persiapan Literatur
Dan Bahan
Mix Design
Selesai
BENDA UJI PENELITIAN
15% limbah fly ash + 10% limbah bottom ash 3 uji tekan, 3 penyerapan air
28 15% limbah fly ash + 20% limbah bottom ash 3 uji tekan, 3 penyerapan air
15% limbah fly ash + 30% limbah bottom ash 3 uji tekan, 3 penyerapan air
15% limbah fly ash + 40% limbah bottom ash 3 uji tekan, 3 penyerapan air
TOTAL SAMPEL 60 sampel
HASIL PENGUJIAN MATERIAL
KUAT TEKAN
400.00
Kuat
Luas Kuat Tekan 350.00
Tekan
PENYERAPAN
Rata – Rata 10
Penyerapan 8.56
9.02 9.12
Variasi Hari Penyerapan Mutu 8 7.62
(%) 7.12
PENYERAPAN (%)
(%) 6
6,73 4
0% 28 7,59 7,12 C 2
7,03 0
0% 15%FA+10%BA 15%FA+20%BA 15%FA+30%BA 15%FA+40%BA
7,98
VARIASI CAMPURAN
15%FA + 10%BA 28 8,36 7,62 C
6,53
8,79
15%FA + 20%BA 28 9,19 8,56 D
7,69 Nilai persentase penyerapan di umur 28 hari
9,23 terbesar terdapat pada paving block 15%FA
15%FA + 30%BA 28 9,67 9,09 D
+ 40%BA yaitu 9,12%, termasuk mutu D yang
8,38
dapat digunakan untuk taman dan
8,93
penggunaan lain dan yang terkecil di umur
15%FA + 40%BA 28 8,77 9,12 D
28 hari terdapat pada variasi paving block
9,68
0% yaitu sebesar 7,12% termasuk mutu C
yang dapat digunakan untuk pejalan kaki.
KESIMPULAN
Penggunaan bahan substitusi limbah fly ash dan limbah Penggunan bahan substitusi limbah fly ash dan limbah
bottom ash dengan perbandingan campuran 1 (semen) : bottom ash menghasilkan persentase penyerapan air
3 (pasir) menghasilkan nilai kuat tekan rata-rata pada rata-rata pada umur 28 hari sebagai berikut :
umur 28 hari sebagai berikut : • 0% sebesar 7,12% termasuk mutu C
• 0% sebesar 15,4 MPa termasuk mutu C • 15%FA + 10% BA sebesar 7,62% termasuk mutu C
• 15%FA + 10% BA sebesar 33,9 MPa termasuk mutu B • 15%FA + 20% BA sebesar 8,56% termasuk mutu D
• 15%FA + 20% BA sebesar 15,1 MPa termasuk mutu C • 15%FA + 30% BA sebesar 9,09% termasuk mutu D
• 15%FA + 30% BA sebesar 11,9 MPa termasuk mutu D • 15%FA + 40% BA sebesar 9,12% termasuk mutu D
• 15%FA + 40% BA sebesar 11,2 MPa termasuk mutu D